Anda di halaman 1dari 11

Soal Imunologi 6.

Pemeriksaan penunjang untuk diagnosis


penyakit atopi adalah :
1. Gejala utama pada RA fase I lambat a. Patch test (uji temple)
(RAFL) pada RA adalah b. Prick test (uji tusuk)
a. Obstruksi nasi c. Intradermal test B
b. Rinore A d. Dermografism
c. Bersin e. Histamine test
d. Gatal pada hidung
e. Gatal pada palatum 7. Test untuk dermatitis kontak yang
merupakan pemeriksaan baku emas
2. Seorang laki-laki umur 25 tahun dating ke adalah :
poliklinik THT dengan keluhan bersin, a. Patch test (uji temple)
rinore, obstruksi nasi sejak 6 tahun yang b. Prick test (uji tusuk)
lalu yang hampir dirasakan setiap hari. c. Intradermal test A
Riwayat penyakit asma pada ibunya d. Provocation test
positif. Keluhan tersebut dirasa sangat e. Atopic test
mengganggu aktifitas dan tidur sehari- Seorang wanita 25 tahun, didiagnosa menderita
hari. Diagnosis yang paling mungkin pada TB oleg dokter puskesmas berdasarkan
kasus tersebut adalah : pemeriksaan sputum BTA 3 kali (sewaktu, pagi,
a. RA intermitten ringan
sewaktu) yang menunjukkan hasil sewaktu (-),
b. RA intermitten sedang berat
c. RA persisten ringan pagi (++), sewkatu (+)
d. RA persisten sedang berat
e. RA persisten berat 8. Pada awal infeksi. Kuman M.tuberculosis
dapat dikenali dan difagositosis oleh sel-
3. Struktur HIV envelopnya yang menembus sel…….alveolar sebagai mekanisme
sel T helper (CD4) adalah pertahanan awal tubuh terhadap infeksi.
a. Gp 120 dan gp 41 a. Epitel
b. Reserve ranscriptase b. Eosinofil
c. Protease c. Limfosit T D
d. P17 A d. Makrofag
e. P24 e. Langerhans

4. Infeksi oportunistik yang paling sering 9. Dalam perjalanan infeksinya


ditemukan pada AIDS adalah : M.tuberkulosis akan menstimulasi
a. Candidiasis oral aktivasi respon imun seluler setelah
b. Wasting syndrome konpleks antigen peptide M.Tb MHC II
c. Limfoma A dikenali oleh :
d. Sarcoma Kaposi a. Limfosit B
e. The slim disease b. Limfosit T CD4
c. Limfosit T CD8
5. Gambaran klinis dermatitis atopi tipe d. Sel T sitotoksik
infant (anak usia 2 bulan 2 tahun) adalah e. Sel tregulator
a. Papul eritem dilipat lengan kiri dab 10. Setelah teraktivasi, sel yang dimaksud
kanan soal no 9 akan berproliferasi oleh
b. Daerah eksematous yang berkusta di stimulus :
pipi kiri dan kanan a. IL 1
c. Likenifikasi b. IL 2 B
d. Papulovesikel dilipatan tungkai kanan c. IL 3
dan kiri d. IL 13
e. Skuama di kulit kepala e. IL 17
11. Slanjutnya, sel yang dimaksud soal no 9
akan berdiferensiasi menjadi sel yang 16. Prinsip mekanisme imunitas alamiah
dapat meningkatkan aktivitas makrofag pada bakteri ekstracelluler meliputi
dengan memproduksi : a. Penempelan fagisit terhadap bakteri
a. IL 4 b. Bakteri memproduksi protein
b. IL 5 c. Sel B memproduksi antibody
c. IL 17 A d. Antibody menetralkan racun bakteri
d. IFN α e. Bakteri mengaktifkan sel NK
e. TGF β
17. Opsonisasi dari antigen pada fagositosis
Seorang wanita 17 tahun didiagnosa menderita oelh makrofag dan neutrofil termasuk
dermatitis atopi yang gejala-gejalanya dapat fungsi efektor dari isotipe
timbul setelah ia mengkonsumsi makanan a. IgM
sepoerti telur, ikan asin, dan udang. Perubahan b. IgE
c. IgG C
musim pun terkadang dapat menjadi pemicunya
d. IgD
12. Setelah satu factor yang berperan dalam e. IgA
immunopatogenesis dermatitis atopi
18. Mekanisme antibody yang menghambat
adalah :
dan menhilangkan racun pada sel yang
a. Sel Tc
b. Sel Th B memberikan efek patologi adalah :
c. Neutrofil a. Neutralisasi A
d. Makrofag b. Fagositosis
e. Antibody IgG c. Aktivasi komplemen
d. Opsonisasi
13. Limfosit B yang menstimulasi oleh e. Sel NK
allergen dapat berdiferensiasi menjadi sel
19. Yang mana berikut ini bukan fungsi dari
plasma yang mensekresi IgE melalui
komplemen
peran a. Penghancuran sel target mikroba
a. Makrofag b. Opsonisasi pathogen
b. Sel mast c. Pengaturan dari respoin imun
c. Sel Th2 C d. Pembersihan kompleks imun
d. Basofil e. Induksi sel NK
e. Sel Tc 20. Suatu tes yang memiliki sensitifitas tinggi
ideal digunakan sebagai tes :
14. Komponen respon humoral dari imunitas
a. Tes diagnostic
adaptif termasuk : b. Tes skrining B
a. Komplemen c. Tes penunjang
b. Sel NK d. Tes pemantauan terapi
c. Antibody e. Tes pemantauan komplikasi
d. Protein antimikroba
e. TNF E 21. Metode western blot dilakukan untuk
mendeteksi adanya :
15. Yang mana berikut bakteri ekstraseluler
a. Asam amino
yang menginfeksi host untuk b. DNA
perkembangan dan diferensiasi pada c. Pertumbuhan kuman
respon imun : d. Protein D
a. M.TB dan S.typhi e. RNA
b. Listeria dan Histoplasma
c. E.coli dan listeria 22. Prinsip uji fiksasi komplemen adalah
d. S typhi E coli D
e. M.TB dan listeria
a. Hemolisis eritrosit tanpa adanya 3. Cacing resisten terhadap … oleh
komplemen komplemen
b. Ikatan antigen antibody merangsang 4. Cacing hidup ekstraseluler
aktivasi komplemen B E
c. Komplemen akan dilepaskan bila 29. Jamur ekstraseluler akan dieradikasi
terdapat antigen dalam jumlah besar dengan
d. Komlemen akan difiksasi pada suatu 1. Bantuan efektor CD8 + Ctls
membrane kemudian direaksikan 2. Bantuan efektor CD4 + Th1
3. Membunuh sel yang terinfeksi
dengan antigen
4. Aktifasi makrofag
e. Komlemen tidak ikut dalam reaksi
A
antigen antibody. 30. Infeksi cacing kronik ditandai dengan
produksi
23. Molkeul yang kita deteksi pada
1. Respon imun tipe Th2
pemeriksaan imunohistokimia adalah 2. Produksi IL 4
a. DNA 3. Produksi IgE
b. RNA 4. Produksi IL 2
c. Protein E
d. KH 31. Seorang pria berusia 15 tahun didiagnosa
e. Semua benar E
sebagai rhinitis alergi. Karena dia aktif
24. Metode hybridoma dilakukan untuk melakukan kegiatan fisik, maka untuk
mendapatkan mengurangi pileknya, dokter seharusnya
a. Polyclonal antibody pertamakali memilihkan obat
b. Monoclonal antibody B a. Loratadine oral
c. Primary antibody b. Dipenhidramin oral
d. Secondary antibody c. Deksametasone oral
e. Tertiary complex d. Prednisone oral
e. Ephedrine oral
25. Imunitas yang dimediasi sel merupakan 32. Beberapa hari kemudian pasien dating
respon imun terhadap kembali dengan pileknya dan untuk
1. Parasit intraseluler memperkuat antialergi, diperlukan
2. Protozoa intravesikuler tambahan.
3. ;parasit dalam sitoplasma a. Antihistamin nasal spray
4. Virus dalam sitoplasma b. Kortikosteroid intra nasal
E c. Decongestan intra nasal
26. Fase-fase imunitas yang dimediasi sel d. Antimikroba local
1. Fagositosis e. Antimikroba oral
2. Migrasi APC kelimfonodus
3. Stimulasi sel sel T 33. Penatalaksanaan yang paling rasional
4. Migrasi limfosit T efektor untuk kasus ini
E a. Menghindari allergen
27. Parasit yang dieradikasi oleh imunitas b. Prednisone
seluler adalah c. Antihistamin 1
1. Nematode d. Antihistamin 2
2. Trematode e. Obat andrenergik
3. Cestoda
4. Protozoa 34. Efek samping penggunaan dekongestan
D a. Dislipidemia
28. Kesulitan makrofag mengfagositosis b. Hipertensi
cacing adalah c. DM
1. Cacing terlalu besar d. Kandidiasis
2. Cacing memiliki lapisan … dan kulit e. Katarak lentis
b. Suami menderita penyakit jantung
35. Seorang anak usia 5 tahun, selalu bersin- c. Suami menderita di George syndrome
bersin dan hidung gatal. Kira-kira penyakit d. Suami menderita bruton disease
yang diderita anak tersebut. e. Suami menderita wiskot Aldrich
a. Hipersensitivitas tipe 1 syndrome
b. Hipersensitivitas tipe 2
c. Hipersensitivitas tipe 3 41. Pada suami tersebut akan ditemukan
d. Hipersensitivitas tipe 4 a. Oligospermia
e. Kombinasi Hipersensitivitas tipe 1 b. Vercocele
dan 2 c. Teratrizoosperma
d. Obstruksi duktus deferens
36. Ig yang berperan dalam penyakit anak e. Azoospermia
tersebut adalah
42. jika pada pasangan infertile dilakukan uji
a. IgA
b. IgG pasca senggama dan ternyata tidak ada
c. IgM sperma yang motile dalam lender serviks,
d. IgD kemungkinan pasien tersebut :
e. IgE a. lender cerviks terlalu kental
b. terdapat bakteri dalam lender cerviks
37. Sel yang berperan dalam penyakit ini c. terdapat antibody terhadap
adalah : spermatozoa dalam lender cerviks
a. Sel T d. suami membentuk antibody terhadap
b. Sel CD 8 spermatozoanya
c. Sel trombosit e. sperma suami terlalu kental
d. Sel mast
e. Sel endotel 43. pencegahan infeksi pada innate immunity
dilakukan oleh
38. Seorang anak usia 3 tahun sejak lahir 1. epithelial barriers
senantiasa sakit-sakit terutama karena 2. phagocytes
infeksi bakteri, maka kemungkinan 3. NK cell
menderita 4. Complemen cystem
a. Bruton disease E
b. Wiskot Aldrich syndrome 44. Adaptif immune respon dilakukan oleh
c. Di George syndrome 1. T lymphosit
d. Swis type A gamma globinemia 2. Antibody
e. AIDS 3. B limposit
4. Effector cell
39. Anak ini bias diselamatkan dengan E
transplantasi 45. Humoral immunity berfungsi
a. Hati 1. Memblok infeksi
b. Ginjal 2. Opsonisasi
c. Thymus 3. Menghilangkan kuman ekstraseluler
d. Sumsum tulang 4. Membunuh kuman intraseluler
e. Kelenjar lymphe E
46. Limposit T terdapat pada
40. Sepasang suami istri telah menikah 5 1. Paracortical zone kelenjar limfe
2. Medullary cords
tahun dan belum dikarunia anak, pada
3. PALS pulpa alba LIEN
pemeriksaan istri semua dalam batas 4. Kapsula kelenjar thymus
normal factor yang mungkin jadi B
penyebab adalah : 47. Yang dapat memproduksi antibody (Ig)
a. Suami menderita klinefilter ialah :
syndrome
1. Limfosit T helper c. IgG
2. Limfosit amplifer d. IgM
3. Limfosit null cell e. Mast cell
4. Limfosit B memory
D 55. Special class dari granulocyte yang
48. Diferensiasi makrofag adalah sebagai direkrut ke dalam reaksi inflamasi oleh
berikut kecuali chemokines dan IL 4 dan diaktifkan oleh
1. Microglia IL 5 adalah :
2. Monoblast a. Lymposit
3. Kuffer cell b. Basofil
4. Alveolar macrophage c. Eosinofil
E d. Mast cell
49. MHC kelas II dihasilkan oleh : e. Neutrofil
1. Makrofag 56. Indifidu yang susceptible terhadap
2. Dendritic cell
terhadap reaksi immediate
3. Langerhans cell
4. Mature B cell hypersensitivity memiliki kecuali
a. IgE yang tinggi dalam darah
E
50. MHC kelas I dihasi;lkan oelh b. IgE spesifik PC reseptor per mast cell
c. Mast cell dengan high affinity
1. Monosit
2. Neutrofil receptor IgE
3. Eosinofil d. Basofil yang tinggi dalam sirkulasi
4. Basofil e. Eosinofil
E
51. Proses eliminasi antigen pada respon 57. Imunisasi pasif
1. Efek respon imun berlangsung lama
imun adaptive terjadi pada fase
a. Recognition phase atau menetap
b. Activstion phase 2. Diberikan pada orang sehat
c. Effector phase 3. Aman
d. Decline phase 4. Diberikan secepatnya sete;lah
e. Memory phase terpapar dengan agent infeksius (ex
virus hepatitis B)
52. Aktifasi limfosit baru terjadi jika telah C
menpatkan signal dari : 58. Imunisasi aktif
a. Antigen 1. Vaksinasi
b. Komponen respon imun innate 2. Efek respon imun berlangsung lama
c. Sel efektor atau menetap
d. A dan B benar 3. Diberikan pada anak sehat
e. A B C benar 4. Pengobatan
A
53. Fase efektor pada imunitas adaptif 59. Sindroma vaskulitis :
membutuhkan mekanisme 1. Penyebabnya belum diketahui
a. Memori 2. Patomekanismenya tidak jelas
b. System komplemen 3. Prognosis bervariasi (ringan sampai
c. Fagosit fatal)
d. A dan C benar 4. Hanya mengenai pembuluh darah
e. B dan C benar besar
B
54. Sekitar 70 % kasus asthma adalah 60. Penanganan/pengobatan kasus-kasus
immediate hypersensitivity yang sindroma vaskulitis
dimediasi oleh 1. Anti inflamasi
a. IgA 2. Gammaglobulin dosis tinggi pada
b. IgE sindrom HENOCH-SCHOENLEIN
3. Pindahkan bedah pada kasus-kasus 3. Tissue specific differentiation antigen
tertentu (invaginasi dll) 4. Antigen yang disandi oleh mutasi
4. Antibiotika dosis tinggi oncogenen
B B
61. Sindrom HENOCH-SCHOENLEIN 66. Berbagai mekanisme yang dapat
1. Lebih sering pada orang dewasa mengganggu self tolerance sel B adalah
2. Jumlah trombosit normal 1. Molecular mimicry
3. Prpgnosis jelek 2. Polyclonal B cell activation
4. Kadar IgA serum meninggi 3. Polyclonal T cell activation
C 4. Paparan dengan “hidden” self antigen
62. penolakan pada transplantasi karena E
system pertahanan penerima melihat
jaringan tersebut … MENJODOHKAN
a. adanya perbedaan struktur histology
dengan jaringan penerima 67. Mempunyai efek anti inflamasi (B)
b. perbedaan molekul HMC dengan 68. Menyebabkan penyakit celiac(C)
69. Menyebabkan reaksi mirip alergi karena
jaringan penerima
c. perbedaan molekul membrane cell mengandung histamine
- makanan permentasi
dengan jaringan penerima
- n-3 PUFA
d. bukan salah satu diatas
- Gluten
A
63. untuk mengetahui kecocokam atau
70. APC memiliki fungsi
memprediksi derajar penolakan terhadap 1. Mempresentasikan antigen kepada
jaringan transplantasi dilakukan CD4 cell
pemeriksaan kompatibilitas donor dan 2. Mengeliminasi mikroba yang di
penerima dengan cara memeriksakan fegositosisnya
a. human leucocytes antigens (HLA) 3. Menghasilkan sitokin untuk
b. T cell receptor (TCR) menstimulasi fungsi CD4 cell
c. CD4 dan CD8 4. Melakukan juga presentasi antigen
d. Imunoglobulin
kepada CD8 T cell (cross
e. Semua salah
peresentation)
64. Tumor antigen dapat muncul akibat dari E
a. Mutasi gen yang memang berkaitan 71. Otoimun terjadi oleh karena :
1. Adanya keterangan genetic
dengan proses terjadinya tumor
2. Adanya clone sel B atau sel T yang
b. Mutasi gen yang tidak ada kaitannya
mengena ‘self antigen’
dengan proses terjadinya tumor
3. Adanya pengaruh infeksi yang
c. Adanya gen virus yang di selipkan
berdampak kepada aktifnya clonal
virus dalam DNA sel
d. Aktifnya kembali gen yang energy (polyclonal activation)
4. Adanya kemiripan ‘self antigen’
sebenarnya hanya aktif waktu …
dengan ‘foreign antigen’ (molecular
(antigen onkofetal)
e. Semua diatas benar/salah mimicry)
E

65. Antigen tumor yang kemunculannya 72. Kematian CD4 T cell pada penderita HIV
berkaitan dengan proses terjadinya terjadi akibat
1. Gp 120 HIV berikatan dengan
tumor (karsinogenesis) adalah :
1. Onkofetal antigen receptor apoptosis CD4 T cell
2. Antigen yang disandi oleh mutasi
tumor suppressor gene
2. HIV baru (replikasi virus dalam CD4 T
cell) meninggalkan CD4 T cell yang 75. Dibawah ini merupakan medis penularan
diinfeksinya dengan cara membobol HIV/AIDS kecuali
3. Setelah memasuki CD4 cell, HIV a. Darah
menyelipkan gennya pada DNA CD4 T b. ASI
c. Mani
cell
d. Keringat
4. Kematian CD4 T cell yang tidak
e. Bukan salah satu diatas
terinfeksi HIV dapat pula terjadi
melalui mekanisme yang disebut 76. Kadar normal CD4 adalah :
activating-induced cell death a. 150-300
C/E b. 350-400
73. Bila HIV menginfeksi seseorang akan c. 410-1450
terjadi kecuali d. 1500-1750
a. HIV ditangkap (difagositosis) oleh sel e. > 1750
dendritik untuk dihancurkan dan
dipresentasikan antigennya kepada 77. Gejala klinis pada herpes sebagai berikut
sel T di limfonodus kecuali
b. HIV yang sampai ke limfonodus a. Nyeri
b. Vesikel berkelompok
ditangkap oleh follicular dendritic cell
c. Demam
untuk dipresentasikan kepada sel B d. Pruritus
sehingga terbentuk imunitas humoral e. Eritema
(antibody) terhadap HIV
c. HIV memasuki CD4 T cell dengan cara 78. Di bawah ini infeksi opportunistic yang
membrane protein gp 120 dan gp 41 paling banyak terdapat pada penderita
berikatan dengan molekul CD4 dan HIV/AIDS
reseptor hemokin CD4 T cell, a. Toxoplasmosis
d. Didalam sel dendritik terjadi replikasi b. Histoplasmosis
virus yang kemudian keluar dari sel c. Tuberculosis
dendritik dan beredar dalam darah d. Herpes sinpleks
e. Herpes zoster
(viremia) untuk mencari korban baru
untuk diinfeksinya 79. Komplikasi rhinitis alergi
e. Respon imun humoral dan seluler 1. Polip nasi
berhasil menetralkan dan mematikan 2. Otiti media A
HIV terutama pada fase akut (viremia 3. Sinusitis
penyakit tetapi tidak bias 4. Deviasi septi
menghabiskannya karena ada yang
80. APC kelas I mempresentasikan peptide
tetap berada dalam limponodus
antigen kepada
(trapping pada follicular dendritik
a. CD4 helper T cell
cell)
b. CD8α
c. CD10
74. Gejala mayor pada pasien HIV/AIDS
d. CD5
kecuali e. CD8 sitotoksik
a. BB menurun lebih dari 10% dalam 1
bulan 81. Tes-tes pemeriksaan alergi tipe I kecuali
b. Enselofalopati HIV a. Ig E
c. Diare kronik > 1 bulan b. Eosinofil
d. Gangguan kesadaran dengan c. Ig M
penurunan kesadaran d. Prick test
e. Limfadenopati generalisata e. Skin test
88. Respon hipersensitivitas yang cenderung
82. DD pilek menahun, kecuali familier terhadap allergen pada penyakit
a. RA alergi disebut
b. Sinusitis a. Stress emosional
c. Deviasi septi b. Resiko
d. Common cold c. Atopi
e. Polip nasi d. Hygen hipotesis
e. Host
83. Limfadenopati, pembesaran organ limfoid
pada infeksi HIV terjadi sebagai akibat, 89. Histopatologi saluran nafas akibat RA
kecuali kecuali
a. Replikasi virus yang menimbulkan a. Perubahan pH menjadi asam
viremia dan infekasi b. Pembesaran ruang intraseluler
b. Respon spesifik sel limfosit B dalam c. Pembesaran sel goblet
serum germinatifum d. Penebalan membrane basal
c. Hyperplasia atau proliferasi folikuler e. Dilatasi vesikuler
d. Penurunan migrasi limfosit dari luar
e. Semua jawaban benar 90. Penyebab hasil serologi HIV positif palsu
adalah
84. Waktu yang dibutuhkan untuk a. Atypical host response
membentuk Ig E disebut sebagai b. Agammaglobulinemia
a. Fase sensitasi c. Strain type … atau HIV-1 dan HIV-2
b. Fase aktifasi d. Vaksin HIV
c. Fase efektor e. Window period
d. Hanya A dab Benar
e. ABC benar 91. Menurut WHO criteria minor penyakit
HIV-AIDS
85. Dibawah ini tes serum Ig E spesifik adalah a. Batuk menetap > 1 bulan
: b. Dermatitis generalisata
a. RAST c. Herpeks simpleks
b. Pric test d. Hanya A B benar
c. Set end point test e. A B C benar
d. Patch test
e. Intradermal test 92. Tes deteksi dini pada penderita HIV/AIDS
adalah :
86. Ganggua respon normal mukosa nasi a. RAST
sebagai akibat vasokonstriksi topical b. Western tes
jangka lama : c. HA
a. RA d. KPA
b. Rinitis vasomotor e. PCR
c. Rhinitis medikamentosa
d. Polip nasi 93. Berikut ini pernyataan yang benar
e. Deviasi septi mengenai virus HIV/AIDS kecuali
a. Virus sitopatik diklasifikasikan dalam
family retroviridae
87. Pemeriksaan alergi secara in vivo b. Mempunyai dua protein utama
a. Prick tes envelope virus
b. Patch tes c. Protein gp 120 terletak di
c. Set endopoin test transmembran dan gp 41 disebelah
d. Hanya A B benar
luar
e. A B C benar
d. Protein gp 120 mempunyai afinitas
tinggi terhadap CD4
e. Protein gp 41 bertanggung jawab a. Peranan APC terhadap penangkapan
dalam proses internalisasi dan allergen
adsorpsi b. Histamine akan merangsang reseptor
saraf
94. Manifestasi klinis HIV AIDS tahap kedua c. Peningkatan kadar IgE
adalah d. Pelapasan mediator kimia
a. Infeksi klinis HIV AIDS tahap kedua e. Terjadi degranulasi
adalah
b. Tahap ini berlangsung 6 minngu 100. Patomekanisme yang mungkin
hingga beberapa bulan/tahun post pada alergi makanan adalah :
a. HipersensitiVitas tipe I
inflamasi
b. HipersensitiVitas tipe III
c. Muncul gejala tidak spesifik
c. HipersensitiVitas tipe IV
d. Penderita dapat melakukan aktifitas
d. A C benar
meskipun terganggu e. Semua benar.
e. Ditemukan berbagai jenis malignancy

95. Terapi antiretroviral SOAL IMUNOLOGI UNTUK KELAS REGULER 2009


1. Menurunkan angka kesakitan 1. Seorang anak usia 5 tahun, selalu
2. Memperbaiki kualitas hidup bersin-bersin dan hidung gatal. Kira-
3. Mengembalikan status fungsi imun kira penyakit yang diderita anak
pada pasien dengan CD4 dibawah tersebut:
300 A. Hypersensitivitas tipe 1,
4. Menekan kadar virus dalam plasma < B. Hypersensitivitas tipe 2
50 kopi/ml C. Hypersensitivitas tipe 3
A D. Hypersensitivitas tipe 4
96. Fase infeksi laten virus HIV KECUALI E. Kombinasi hypersensitivitas
a. Replikasi virus dalam limfosit tipe 1 dan 2.
b. Pembentukan respon imun spesifik 2. Imunoglobulin yang berperan dalam
HIV penyakit anak tersebut adalah:
c. Virus tertangkap dalam sel dendritik A.IgA
follikuler B.IgG
d. Penurunan jumlah virion dalam C.IgM
plasma.
e. Terjadinya infeksi sekunder D.Ig D

97. Pelepasan histamine pada reaksi alergi E.Ig E,


terjadi pada tahap 3. Sel yang berperan dalam penyakit ini
a. Tahap sensitisasi adalah:
b. Reaksi alergi fase cepat A. Sel T
c. Reaksi alergi fase lambat B. Sel CD 8
d. A dan B benar C. Sel Thrombosit
e. A B C benar
D. Sel Mast,
98. Criteria WHO untuk pemeriksaan CD4
a. Klinis stadium 4 E. Sel Endothel
b. Klinis stadium III dengan CD < 350
4. Yang termasuk mediator primer pada
c. Klinis stadium I-II dengan CD < 200
penyakit ini adalah:
d. A dan B benar
A. Prostaglandin
e. Semua jawaban benar
B. Arachidonic Acid
99. Fase aktivitas alergi type 1 kecuali C. Gamma Globulin
D. Histamin, D.Ig G
E. Interferron E.Ig A.

5. Seorang wanita umur 30 tahun dengan 9. Yang berperan dalam pembentukan


mata menonjol, jantung debar-debar, granuloma pada Mt Test adalah:
selalu keringat, pada pengukuran kadar A.Sel Limfosit T (CD4)
hormon thyroxin terjadi peninggian,
penyakit yang diderita termasuk : B.Sel Limfosit B

C.Sel darah merah


A. Penyakit hypersensitivitas Tipe 1.
D.Sel Leukosit PMN
B. Penyakit Hypersensitivitas Tipe II,
E. Sel dendritic Sel.
C.Penyakit Hypersensitivitas Tipe III

D.Penyakit Hypersensitivitas Tipe IV 10. Seorang anak usia 3 tahun sejak lahir
senantiasa sakit-sakit terutama karena
E.Reaksi Arthus. infeksi bakteri, maka kemungkinan
menderita:
6. Pada penyakit ini terdapat antibodi
terhadap: A.Bruton Disease,
A. Hormon thyroxin
B. Inti Sel thyroid B. Wiskot Aldrich Syndrom

C. Reseptor TSH, C.Di George Syndrome

D. Mithochondria sel thyroid D. Swiss Type A Gamma Globinaemia,


E. AIDS.
E. Receptor Acethyl Cholin.
11. Anak ini bisa diselamatkan dengan
7. Seorang penderita bekas penderita transplantasi :
malaria, tidak berapa lama kemudian A.Hati
menderita albuminuria. Hal ini
disebabkan karena: B.Ginjal
C.Thymus
A. Parasit malaria menghasilkan banyak D.Sumsum Tulang,
albumin. E. Kelenjar Lymphe

B. Parasit malaria menyerang basal 12. Bayi-bayi yang meninggal sebelum


membran ginjal usia 1 tahun dapat diperkirakan menderita:
A.Swiss typhe agammaglobinaemia,
c. Terbentuk antibodi terhadap basal B. Bruton Disease
membran ginjal C. Di George Syndrom
D. Erythroblatosis Foetalis
d. Terbentuk imunokompleks dalam
E. Anemia Perniciosa
sirkulasi,
13. Imunodefisiense karena gangguan
e. Ig E melengket pada basal membran.
pada sel T dapat diberi therapie dengan
8. Seorang yang menderita tuberkulose pemberian:
membentuk granuloma, yang A.Imunoglobulin.
berperan dalam mobilisasi monosit B.Transplantasi sumsum tulang
dari sirkulasi adalah: C.Transplantasi Thymus,
A. Interleukin 2 D.Transfusi darah
B.IgE. E. Transfusi sel-sel thrombosit
C.Interferron Gamma
14. Virus HIV mempunyai reseptor pada: B. Terdapat bakteri dalam lendir serviks
A.Sel CD 8
B.Sel CD 4, C.Terdapat antibodi terhadap
spermatozoa dalam lendir serviks.
C.Sel darah merah
D.Sel trhombosit D. Suami membentuk antibodi terhadap
E.Sel Lekosit PMN. spermatozoanya

15. Infeksi virus HIV mematikan sebab: E. Sperma suami terlalu kental.
A. Sel darah merah menjadi lysis
20. Pasangan ini dapat diobati dengan
B. Terjadi perdarahan pada
therapie:
seluruh tubuh
A.Therapie antibiotik
C. Gagal ginjal
B. Therapie suplemen
D. Infeksi opportunistik , C.Therapie hormonal
E. Turunnya sel-sel CD8 D.Therapie chemo
E. Therapie Kondom,
16. Sepasang suami isteri telah
menikah 5 tahun, dan belum dikarunia 21. Sepasang suami isteri yang anaknya
anak, pada pemeriksaan isteri semua selalu lahir mati sesudah anak pertama.
dalam batas normal, faktor yang Kemungkinan pasangan suami isteri tersebut:
mungkinjadi penyebab adalah:
A. Suami golngan darah A, isteri golongan darah B
A. Suami menderita Klinefelter syndrom
B. Suami golongan darah B,isteri golongan darah
B. Suami menderita penyakit Jantung A

C.Suami menderita Di George Syndrom C. Isteri menderita HIV

D.Suami menderita Bruton Disease D. Suami Rhesus positif, isteri rhesus negatif,

E.Suami menderita Wiskot Aldrich E. Bayinya menderita Swiss typhe agamma


Syndrom. globinaemia

17. Pada suami tersebut akan ditemukan: 22. Apa yang dialami bayi pasangan
A.Oligospermia tersebut disebut:
B.Varicocele A. Bayi prematur
C.Teratozoospermia B. Down Syndrome

D.Obstruksi Dct.Deferent C. Erythroblastosis Foetalis,


E.Azoospermia D. Bligted Ovum
E. Kern Icterus.
18. Jika chromosom penderita tersebut
dianlisa akan ditemukan :
A.Kelebihan chromosom Y

B.Jumlah chromosom lebih dari 23


pasang
C.Chromosom 21 berlebih.
D. Chromosom X berlebih
E.Jumlah chromosom normal.

19. Jika pada pasangan infertil dilakukan


uji pasca sanggama dan ternyata tidak
ada sperma yang motile dalam lendir
serviks, kemungkina pada pasien itu:

A.Lendir cerviks terlalu kental

Anda mungkin juga menyukai