Anda di halaman 1dari 29

MODUL

BATUK
KELOMPOK IV

BLOK RESPIRASI
TUTOR : dr. ………………………….
KELOMPOK IV

•Anastasia Nugraha Pratiwi 11020160056


•Dian Anugrah Safitri 11020150024
•Hafiz Khairun Marwan 11020160069
•Riska Rianti 11020180091
•Wanhyuni 11020180090
•Nurfickriani Firman 11020160175
•Muhammad Al-Qidam 11020160087
•Miftahul Jannah 11020180032
•Noer Fitri Zhachrani 11020180114
•Andi Rachmat Abdillah 11020180093
•Firmansyah Hamzah 11020180051
SKENARIO!!
Seorang laki-laki 40 tahun datang ke poli RS karena batuk
yang dialami sejak 4 bulan yang lalu. Keluhan ini disertai
demam hilang timbul dan keringat pada malam hari. Ia
juga mengeluh sakit pada seluruh badannya terutama
dada, sakit kepala dan kurang nafsu makan . Diketahui
pernah meminum obat yang membuat kencing warna
merah 3 tahun lalu. Berat badan pasien saat ini 34 kg dan
tinggi badan 160 cm
KATA KUNCI

2 4 6
Riwayat
Batuk sejak 4 Sakit seluruh meminum obat
bulan yang lalu badan terutama dengan efek
dada kencing merah 3
tahun yang lalu

Demam hilang Sakit kepala dan Berat badan


Seorang Laki-
timbul dan kurang nafsu pasien saat ini 34
laki 40 tahun
keringat malam makan kg dan tinggi
hari badan 160 cm

1 3 5 7
PERTANYAAN!!
01 Jelaskan Anatomi dan Fisiologi Sistem Pernafasan!

02 Jelaskan Etiologi Batuk (virus,jamur,bakteri) dan


Sebutkan penyakit yang berkaitan dengan hal tersebut!

03 Jelaskan patomekanisme
skenario!.
gejala yang ada pada

04 Apa yang menyebabkan urine pasien berwarna merah?

05 Jelaskan langkah langkah diagnostik pada skenario!

Apasaja Diagnosis banding yang sesuai dengan


06 skenario?

Bagaimana penatalaksanaan baik farmakologi dan


07 non- farmakologi yang sesuai dengan skenario?

Bagaimana perspektif islam yang sesuai dengan


08 scenario?
ANATOMI DAN
FISIOLOGI
SISTEM
PERNAFASAN
MEKANISME INSPIRASI

Otot-otot interkostal Kontraksi otot interkostal Akibat kontraksi kedua otot


berkontraksi akibatnya tulang diikuti oleh kontraksi otot ini, rongga dada menjadi
rusuk terangkat. diafragma membesar

Akibatnya udara masuk ke Rongga dada yang bertambah


dalam paru-paru besar menyebabkan tekanan
INSPIRASI udara di paru-paru menjadi
kecil.
MEKANISME EKSPIRASI

Akibat relaksasi kedua otot ini,


rongga dada menjadi menjadi
mengecil.
.

Relaksasi otot interkostal diikuti oleh Rongga dada yang mengecil


menyebabkan tekanan udara di paru-
berelaksasinya otot diafragma. paru menjadi besar.

EKSPIRASI

Otot-otot interkostal berelaksasi Akibatnya udara keluar dari dalam


paru-paru ke lingkungan.
akibatnya tulang rusuk turun.
PROSES – PROSES PERNAFASAN

TRANSPORTASI
pengangkutan O2 dan CO2 ke jaringan
VENTILASI
Masuknya O2 dari atmosfer dan Keluarnya
CO2 dari paru-paru.
.

REGULASI
proses pengaturan pernafasan

DIFUSI
pertukaran O2 dan CO2 di membran
alveoli.
Pengukuran Volume Dan Kapasitas Paru

Volume residual
Volume Cadangan
Ekspirasi (ERV),.
Volume cadangan inspirasi
(IRV)

Volume tidal (TV). E


Option
D
Option
C
Option
B Kapasitas total paru (TLC)
Option
A Kapasitas residual
Option fungsiunal (FRC),

Kapasitas inspirasi (IC)

Kapasitas vital (VC),


ETIOLOGI BATUK

Rangsangan mekanis, Reaksi Alergi


Contents
misalnya asap rokok dan debu
Contents
.

Adanya perubahan suhu yang Adanya peradangan atau infeksi karena


Contents
secara cepat dan Contents bakteri atau jamur
mendadak

Rangsangan kimiawi, misalnya


gas dan bau – bauan Contents
.
MEKANISME BATUK
FASE FASE FASE
FASE IRITASI INSPIRASI KOMPRESI EKSPIRASI
% % % %

glottis terbuka secara tiba-tiba


bila reseptor batuk dilapisan Inspirasi terjadi secara dalam dimulai dengan tertutupnya akibat konst\raksi aktif otot
faring dan esophagus, rongga dan cepat, sehingga dengan glotis dan berkontraksinya otot ekspirasi, sehingga
pleura dan saluran telinga cepat dan dalam jumlah otot-otot ekspirasi yang terjadilah pengeluarana udara
luar dirangsang. banyak masuk ke dalam paru- mampu meningkatkan tekanan dalam jumlah besar dengan
paru intrathoraks kecepatan yang tinggi disertai
dengan pengeluaran benda –
benda asing dan bahan –
bahan lain
MEKANISME DEMAM
DEMAM

PGE 2
.

Monosit / makrofag, sel Siklik AMP


endotel, yang lain
Konservasi panas,
sitokin pirogenik IL-1,
IL-6, TNF, IFN produksi panas

Peningkatan
termogulasi sel point

Endotelium hipotalamus/
Infeksi, toksin mikroba, Area preoptik hipotalamu
mediator inflamasi,
endotoksin,
peradangan, dan
rangsangan pirogenik
lain
GEJALA LAINNYA

ANOREXIA
Anoreksia yaitu tidak selera makan dan
penurunan berat badan merupakan
manifestasi toksemia yang timbul
belakangan dan lebih sering dikeluhkan bila
proses progresif.

KERINGAT MALAM
Keringat malam bukanlah gejala yang
patognomonis untuk penyakit tuberculosis
paru. Keringat malam umumnya baru timbul
bila proses telah lanjut, kecuali pada orang-
orang dengan vasomotor labil, keringat
malam dapat timbul lebih dini.
Penyebab urine Mekanisme rifampisin yaitu menghambat mekanisme kerja

berwarna RNA polimerase yang tergantung pada DNA dari


mikrobakteri dan beberapa mikroorganisme. Penggunaan
pada konsentrasi tinggi untuk menginhibisi enzim bakteri
dapat pula sekaligus menginhibisi sintesis RNA dalam

merah mitokondria mamalia (Wattimena dkk, 1991) Kontraindikasi


rifampisin yaitu tidak boleh digunakan pada keadaan
sirosis, insufisiensi hati, pecandu alkohol dan pada
kehamilan muda. Efek samping pada rifampisin adalah
gangguan saluran cerna, terjadi sindrominfluenza,
gangguan respirasi, udem, kelemahan otot, gangguan
menstruasi, dan warna kemerahan pada urin. Rifampisin
sebaiknya diberikan paling sedikit 30 menit sebelum
makan, karena absorbsinya akan berkurang jika diberikan
bersama dengan makanan. Dewasa dan anak diberikan 10
mg/kg (maksimum 600 mg) setiap hari atau tiga kali
seminggu (Anonim, 1996)..

…………………………………..
LANGKAH LANGKAH-LANGKAH DIAGNOSIS
PADA SKENARIO

PEMERIKSAAN FISIK

ANAMNESIS inspeksi akan ditemukan tanda seperti retraksi


interkostal, penarikan diafragma, dan penarikan
1. Identitas pasien mediastinum. Terdapat suara tambahan pada
2. Keluhan utama auskultasi yaitu ronki basah dan suara nafas yang
•Batuk >2 minggu melemah..
•Demam
•Sesak napas
•Nyeri dada
3.Gejala Sistemik PEMERIKSAAN LABORATORIUM
lemas, tidak enak badan,
keringat malam, penurunan
berat badan dan tidak nafsu LANGKAH sampel dahak
makan. DIAGNOSIS

PEMERIKSAAN RADIOLOGI

Foto Toraks Posterior Anterior


.
DIAGNOSIS BANDING
Perbedaan Tuberkulosis Pneumonia Bronkiektasis

Etiologi Mycobacterium tuberculosis Mikroorganisme (bakteri, Belum di ketahui secara


virus, jamur, parasit ), bahan pasti. Pada kenyataan
kimia ataupun terpapar fisik pada kasus-kasus timbul
seperti suhu dan radiasi secara kongenital
maupun di dapat
Epidemiologi Pada orang dewasa 2/3 kasus Kasus di indonesia terjadi Blm ada laporan angka
terjadi pada laki-laki. pada laki-laki 53,95% dan penyakit ini dgn pasti,
Sedangkan pada anak-anak 46,05% terjadi pada dpt pada pria maupun
lebih dominan pada wanita perempuan wanita. Dapat diderita
mulai sejak anak bahkan
dapat merupakan
penyakit kongenital.
Patogenesis Infeksi terjadi umumnya Mikroorganisme masuk ke Kebanyakan yang di
melalui udara secara langsung. dalam paru melalui inhalasi dapat di antaranya
Penularan penyakit tb terjadi udara dari atmosfer . infeksi bacterial dan
melalui hubungan dekat antara kemudian, penyebaran cara obstruksi bronkus
penderita dan orang yang perkontinuitatum dari daerah
tertular misalnya dalam satu sekitar paru ataupun melalui
ruangan. penyebaran secara
hematogen.
COUNT…
Droplet yang mengandung basil TB
dihasilkan dari batuk yang melayang di
udara hingga kurang lebih 2 jam
tergantung dari kualitas ventilasi
ruangan. Drplet basil TB yang terhirup
akan mengganggu sistem pernafasan.
Gambaran klinis a. Respiratorik : batuk, sesak napas, Infeksi saluran pernafasan akut Batuk kronik disertai
nyeri dada nyeri menelan kemudian demam produksi sputum, adanya
b. Gejala sistemik : demam, keringat dengan suhu 40 derajat C. Batuk hemoptosis dan pnemonia
malam, anoreksia, BB menurun, berdahak kental biasanya disertai berulang
malaise pus atau darah. Terlihat ekspansi
dada tertinggal pada sisi yang
terkena radang terdapat bunyi
redup pada perkusi dan
auskultasi terdengar napas
bronchial disertai ronkhi.
Pemeriksaan Pemeriksaan bakteriologi, pemeriksaan Menunjukkan peningkatan jumlah Pemeriksaan sputum,
laboratorium darah, uji tuberkulin. leukosit hingga 30.000 pada darah lengkap
infeksi bakteri, sedangkan pada
inveksi virus, peningkatan
leukositnya tidak terlalu tinggi,
bahkan ada yang menurun
Pengobatan • Isoniazid Pengobatan tergangtung dari Terapi konservatif dan
• Rifampisin mikroorganisme yang terapi pembedahan
• Pirazinamid menginfeksi.
• Streptomisin
• Etambutol
PENATALAKSAANAAN YANG SESUAI DENGAN SKENARIO

Tujuan, dan Prinsip Pengobatan


Pengobatan TB

Pengobatan TB bertujuan untuk


menyembuhkan pasien, mencegah
kematian, mencegah kekambuhan,
memutuskan rantai penularan dan
mencegah terjadinya resistensi
kuman terhadap Obat Anti
Tuberkulosis(OAT).
Strategi pengobatan pasien TB MDR

Pada dasarnya strategi pengobatan


pasien TB MDR mengacu kepada
strategi DOTS.

Semua pasien yang sudah terbukti sebagai TB MDR


1 dipastikan dapat mengakses pengobatan TB MDR yang
baku dan bermutu.

Paduan OAT untuk pasien TB MDR adalah paduan


standar yang mengandung OAT lini kedua. Paduan OAT
2 tersebut dapat disesuaikan bila terjadi perubahan hasil
uji kepekaan M.tuberculosis dengan paduan baru yang
ditetapkan oleh TAK (tim ahli klinis).
Pengobatan TB MDR

a. OAT untuk pengobatan


TB MDR
Pengobatan pasien TB MDR
menggunakan paduan OAT yang terdiri
dari OAT lini pertama dan lini kedua,
yang dibagi dalam 5 kelompok berdasar
potensi dan efikasinya.
b. Paduan obat TB MDR di
Indonesia
Pilihan paduan OAT TB MDR
saat ini adalah paduan terstandar, yang
pada permulaan pengobatan akan
diberikan sama kepada semua pasien
TB MDR (standardized treatment).
Adapun paduan yang akan diberikan adalah :

1) Paduan ini diberikan pada pasien yang sudah


terkonfirmasi TB MDR secara laboratoris
2) Paduan pengobatan ini diberikan dalam dua tahap.
a. Tahap awal
adalah tahap pemberian suntikan dengan
lama paling sedikit 6bln/4bln setelah terjadi
konversi biakan. Apabila hasil pemeriksaan biakan
bulan ke-8 belum terjadi konversi maka disebut
gagal pengobatan.
b. Tahap lanjutan
adalah pemberian paduan OAT tanpa
suntikan setelah menyelesaikan tahap awal.
CONT…

4) Paduan OAT akan disesuaikan paduan atau dosis pada:


 Pasien TB MDR yang diagnosis awal menggunakan Rapid
Test, setelah ada konfirmasi hasil uji resistansi
M.tuberculosis dengan cara konvensional, paduan OAT akan
disesuaikan.
 Bila ada riwayat penggunaan salah satu obat tersebut di
atas sebelumnya sehingga dicurigai telah ada resistansi
 Terjadi efek samping yang berat akibat salah satu obat
yang sudah dapat diidentifikasi sebagai penyebabnya.
 Terjadi perburukan keadaan klinis

5) Penentuan perpindahan ke tahap lanjutan ditentukan


oleh TAK

6) Jika terbukti resistan terhadap kanamisin, maka paduan


standar disesuaikan sebagai berikut:

D
D
D
CONT...
7) Jika terbukti resistan terhadap kuinolon, maka paduan
standar disesuaikan sebagai berikut:

Jika moxifloksasin tidak tersedia maka dapat


digunakan levofloksasin dengan dosis tinggi.

8) Jika terbukti resistan terhadap kanamisin dan kuinolon (TB


XDR), atau pasien TB-MDR/ HIV memerlukan penatalaksanaan
khusus
Pemberian obat
Pada fase awal Pada fase lanjutan
Obat per oral ditelan setiap hari (7 hari Obat per oral ditelan selama 6 (enam) hari
dalam 1 minggu), Suntikan diberikan 5 dalam seminggu (hari minggu pasien tidak
(lima) hari dalam seminggu (senin –jumat) minum obat)
.

Obat suntikan harus diberikan oleh Piridoxin (vit. B6) ditambahkan


petugas kesehatan. pada pasien yang mendapat
. sikloserin, dengan dosis 50
mg untuk setiap 250 mg
sikloserin.

Pemberian obat oral selama periode


Berdasar sifat farmakokinetiknya
pengobatan tahap awal dan tahap
pirazinamid, etambutol dan
lanjutan menganut prinsip DOT =
fluoroquinolon diberikan sebagai
Directly Observed Treatment,
dosis tunggal. Sedang etionamid,
dengan PMO diutamakan adalah
sikloserin dan PAS dapat diberikan
tenaga kesehatan
sebagai dosis terbagi untuk
mengurangi efek samping.
PERSPEKTIF “Dan Dia telah
memberikan kepadamu
“Siapa yang
dikehendaki Allah

ISLAM (keperluanmu) dan


segala apa yang kamu
mohonkan kepadanya.
Dan jika kamu
Ta’ala Menunjukinya,
niscaya Dia
melapangkan dadanya
untuk memeluk Islam.
menghitung nikmat Siapa yang dikehendaki
Allah Ta’ala, Tidaklah Allah Ta,ala
dapat kamu kesesatannya, niscaya
menghinggakannya. Dia menjadikan
Sesungguhnya manusia dadanya sesak lagi
itu, sangat zalim san sempit, seolah-olah ia
sangat mengingkari sedang mendaki ke
(nikmat Allah Ta’ala).” langit” (Q.S. Al-
(Q.S. Ibrahim : 34) An’am[6]: 125)
.

FROM AL-QUR’AN
Thank You
Insert the Sub Title of Your Presentation

Anda mungkin juga menyukai