0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
5 tayangan10 halaman
v vv vv v v v v v v v vv v v v v v v v v vv v v v v v v v v v v v v vvv v v v vv v v v v v v v v v v v v v v v v v v v v v v v v v v v v v v vv v v v v v vv v v v vv v v v v v v v vv vv v v v v v v vv v v
v vv vv v v v v v v v vv v v v v v v v v vv v v v v v v v v v v v v vvv v v v vv v v v v v v v v v v v v v v v v v v v v v v v v v v v v v v vv v v v v v vv v v v vv v v v v v v v vv vv v v v v v v vv v v
v vv vv v v v v v v v vv v v v v v v v v vv v v v v v v v v v v v v vvv v v v vv v v v v v v v v v v v v v v v v v v v v v v v v v v v v v v vv v v v v v vv v v v vv v v v v v v v vv vv v v v v v v vv v v
menyembuhkan pasien, mencegah kematian, mencegah kekambuhan, memutuskan rantai penularan dan mencegah terjadinya resistensi kuman terhadap Obat Anti Tuberkulosis(OAT). Strategi Pengobatan Pasien TB MDR
Pada dasarnya strategi pengobatan pasien TB MDR mengacu
kepada strategi DOTS.
a) Semua pasien yang sudah terbukti sebagai TB MDR dipastikan
dapat mengakses pengobatan TB MDR yang baku dan bermutu.
b) Paduan OAT untuk pasien TB MDR adalah paduan standar yang
mengandung OAT lini kedua. Paduan OAT tersebut dapat disesuaikan bila terjadi perubahan hasil uji kepekaan M.tuberculosis dengan paduan baru yang ditetapkan oleh TAK (tim ahli klinis). Pengobatan TB MDR a. OAT untuk pengobatan TB MDR Pengobatan pasien TB MDR menggunakan paduan OAT yang terdiri dari OAT lini pertama dan lini kedua, yang dibagi dalam 5 kelompok berdasar potensi dan efikasinya. b. Paduan obat TB MDR di Indonesia Pilihan paduan OAT TB MDR saat ini adalah paduan terstandar, yang pada permulaan pengobatan akan diberikan sama kepada semua pasien TB MDR (standardized treatment). Adapun paduan yang akan diberikan adalah :
1) Paduan ini diberikan pada pasien yang sudah terkonfirmasi
TB MDR secara laboratoris. 2) Paduan pengobatan ini diberikan dalam dua tahap. a. Tahap awal adalah tahap pemberian suntikan dengan lama paling sedikit 6bln/4bln setelah terjadi konversi biakan. Apabila hasil pemeriksaan biakan bulan ke-8 belum terjadi konversi maka disebut gagal pengobatan. b. Tahap lanjutan adalah pemberian paduan OAT tanpa suntikan setelah menyelesaikan tahap awal.
3) Etambutol tidak diberikan jika terbukti sudah resistan atau
riwayat penggunaan sebelumnya menunjukkan kemungkinan besar terjadinya resistansi terhadapnya. 4) Paduan OAT akan disesuaikan paduan atau dosis pada: • Pasien TB MDR yang diagnosis awal menggunakan Rapid Test, setelah ada konfirmasi hasil uji resistansi M.tuberculosis dengan cara konvensional, paduan OAT akan disesuaikan. • Bila ada riwayat penggunaan salah satu obat tersebut di atas sebelumnya sehingga dicurigai telah ada resistansi • Terjadi efek samping yang berat akibat salah satu obat yang sudah dapat diidentifikasi sebagai penyebabnya. • Terjadi perburukan keadaan klinis
5) Penentuan perpindahan ke tahap lanjutan
ditentukan oleh TAK 6) Jika terbukti resistan terhadap kanamisin, maka paduan standar disesuaikan sebagai berikut:
7) Jika terbukti resistan terhadap kuinolon, maka
paduan standar disesuaikan sebagai berikut:
Jika moxifloksasin tidak tersedia maka dapat digunakan
levofloksasin dengan dosis tinggi.
8) Jika terbukti resistan terhadap kanamisin dan
kuinolon (TB XDR), atau pasien TB-MDR/ HIV memerlukan penatalaksanaan khusus c. Pemberian obat 1. Pada fase awal : Obat per oral ditelan setiap hari (7 hari dalam 1 minggu), Suntikan diberikan 5 (lima) hari dalam seminggu (senin – jumat) 2. Pada fase lanjutan : Obat per oral ditelan selama 6 (enam) hari dalam seminggu (hari minggu pasien tidak minum obat) 3. Obat suntikan harus diberikan oleh petugas kesehatan. 4. Pemberian obat oral selama periode pengobatan tahap awal dan tahap lanjutan menganut prinsip DOT = Directly Observed Treatment, dengan PMO diutamakan adalah tenaga kesehatan 5. Piridoxin (vit. B6) ditambahkan pada pasien yang mendapat sikloserin, dengan dosis 50 mg untuk setiap 250 mg sikloserin. 6. Berdasar sifat farmakokinetiknya pirazinamid, etambutol dan fluoroquinolon diberikan sebagai dosis tunggal. Sedang etionamid, sikloserin dan PAS dapat diberikan sebagai dosis terbagi untuk mengurangi efek samping. Perhitungan dosis OAT MDR