Anda di halaman 1dari 33

LAPORAN PENDAHULUAN TUMOR MAMMAE

DI RUANG ANGGREK (BEDAH)

RSUD SAWERIGADING PALOPO

KELOMPOK IV

RUSTAN : 15142010

IRAWATI : 1514201004

ASMAN : 1514201005

FITRIANI : 1514201001

FIRDAWIRANTI : 15142010

SARINA SEVIANA : 15142010

CI LAHAN CI INSTITUSI

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

PUANGRIMAGGALATUNG BONE

2018 / 2019
LAPORAN PENDAHULUAN

“TUMOR MAMMAE”

I. Konsep Dasar Teori


A. Pengertian
Tumor mammae adalah karsinoma yang berasal dari parenkim, stroma,
areola dan papilla mamma. (lab. Upf bedah RSDS, 2010).
Tumor mammae adalah pertumbuhan sel sel yang abnormal, yang
menggaggu petumbuhan jaringan tubuh terutama pada sel epitel di mammae
(sylvia,1995).
B. Etiologi
Menurut dr. Iskandar (2007) sampai saat ini, penyebab pasti tumor
payudara belum diketahui, namun ada beberapa faktor resiko yang telah
teridentifikasi :
1. Jenis kelamin
Wanita lebih beresiko menderita tumor payudara dibandingkan dengan
pria.
2. Riwayat keluarga
Wanita yang memiliki keluarga tingkat satu penderita tumor payudara
beresiko tiga kali lebih besar untuk menderita tumor payudara.
3. Faktor Usia
4. Faktor hormonal
5. Terpapar radiasi
C. Patofisiologi
Tumor payudara bukan satu-satunya penyakit, tetapi banyak, tergantung
pada jaringan payudara yang terkena, ketergantungan esterogennya, dan usia
permulaannya. Penyakit payudara ganas sebelum menopause berbeda dari
penyakit payudara ganas, sesudah menopause (postmenopause). Respon dan
prognosis penanganannya berbeda dengan berbagai penyakit berbahaya
lainnya. Beberapa tumor yang dikenal sebagai esterogen dependet
“mengandung reseptor yang mengikat estradiol, suatu tipe esterogen dan
pertumbuhannya. Dirangsang oleh esterogen. Reseptor ini tidak manual pada
jaringan payudara normal atau dalam jaringan dengan dysplasia. Kehadiran
tumor esterogen kecepatan reseptor essai (era “pada jaringan lebih tinggi dari
kanker-kanker payudara hormone dependen. Kanker-kanker ini memberikan
respon terhadap hormone treatment (endocrine chemotherapy,
oophorectomy atau adrenalectomy). (smeltzer, dkk, 2002).
D. Tanda dan Gejala
Keluhan penderita tumor payudara (lab bedah RSDS 2010) :
1. Mungkin tidak ada
2. Tumor mammae umumnya nyeri
3. Ulkus / pendarahan dari ulkus
4. Erosi putting susu.
5. Nyeri pada payudara
6. Kelainan bentuk payudara
7. Keluhan karena metastase
E. Komplikasi
Komplikasi yang mungkin terjadi adalah metastase keotak, hati, kelenjar
adrenal, paru, tulang, dan ovarium (dr. Iskandar junaidi, 2007).

F. Pemeriksaan Penunjang
1. Ultrasonografi
Dapat membedakan antara masa padat dan kista pada jaringan keras
payudara.
2. Mammografi
Memperlihatkan struktur internal payudara, dapat mendeteksi tumor
yang terjadipada tahap awal
3. Scan CT dan MRI
Tekhnik scan yang dapat mendeteksi penyakit payudara ( doengoes
2000).
II. Konsep Dasar Keperawatan

A. Pengkajian
I. Identitas Klien : nama lengkap, tempat tinggal, umur, suku bangsa, agama
dan Pekerjaan

Identitas penanggung jawab : nama, tempat tinggal, umur agama,


pekerjaan, hubungan dengan klien

1. Keluhan utama
Klien mengatakan keluhannya sehingga bisa masuk RS
2. Riwayat kesehatan lalu
Berisi informasi kesehatan klien diwaktu yang lalu
3. Riwayat kesehatan sekarang
Berisi informasi kesehatan klien saat ini
4. Riwayat kesehatan keluarga
Adakah penyakit yang sama diderita oleh anggota keluarga lain atau
riwayat penyakit menular lainnya
II. Pemeriksaan fisik
a. Keadaan umum klien
Tanda-tanda stress, penampilan dihubungkan dengan usia ekspresi
wajah, tinggi badan, berat badan, dan gaya jalan
b. Tanda-tanda vital
TD, N, S, dan P
c. Sistem Pernapasan : Hidung, Leher dan dada
d. Sistem Kardiovaskuler : Conjungtiva, ukuran jantung dan suara
jantung
e. Sistem Pencernaan : Sklera, mulut, gaster, abdomen dan anus
f. Sistem Indera : Mata, hidung, telinga
g. Sistem Saraf : Fungsi cerebral cranial motorik, sensorik,
cerebellum dan refleks
h. Sistem Moskuloskeletal : Kepala. Vertebrae, pelvis, lutut, kaki dan
tangan
i. Sistem Integumen : Rambut, Kulit dan kuku
j. Sistem Perkemihan : Edema, palpebra, keadaan kandung kemih,
nocturia,
Riwayat penyakit seksual

k. Sistem Endoktrin : - Kelenjar tiroid


- Ekspresi Urine
- Suhu Tubuh
- Riwayat air seni dikelilingi semut
l. Sistem Reproduksi
m. Sistem Immune : - Alergi
- Penyakit berhubungan dengan perubahan
cuaca
- Riwayat transfusi
n. Aktivitas Istirahat
o. Eliminasi

b. Diagnosa
1. Nyeri berhubungan dengan prosedur pembedahan trauma jaringan
2. Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan imobilisasi lengan dan bahu
3. Ansietas berhubungan dengan perubahan status kesehatan, ancaman
kematian, nyeri
c. Intervensi
1. Nyeri berhubungan dengan prosedur pembedahan trauma jaringan
Tujuan : mengekspresikan penurunan nyeri ketidak berdayaan
Kriteria hasil :
1. Klien mengatakan nyeri hilang
2. Ekpresi wajah ceria
3. Vital sign dalam keadaan normal
Intervensi

1. Kaji keluhan nyeri, perhatikan lokasi, intensitas nyeri, dan skala nyeri
Rasional : mengetahui letak nyeri dan memudahkan intervensi yang
akan dilakukan
2. Anjurkan pasien untuk melaporkan nyeri segera saat mulai terasa nyeri
Rasional : Intervensi diri padaa kontrol nyeri memudahkan pemulihan
otot dengan menurunkan tegangan otot
3. Pantau tanda-tanda vital
Rasional : Respon autonomik meliputi, perubahan pada tensi dll, yang
berhubungan dengan penghilangan nyeri
4. Kolaborasi dengan tim medis dalam pemberian tindakan
Rasional : menghilangkan atau mengurangi keluhan nyeri pasien
5. Anjurkan relaksasi <- Tekhnik
Rasional : meningkatkan relaksasi dan meningkatkan rasa kontrol dan
kemampuan koping
2. Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan mobilisasi dengan bahu
Tujuan : pasien akan menunjukkan tingkat mobilitas optimal
Kriteria Hasil :
1. Penampilan yang seimbang
2. Melakukan pergerakan dan perpindahan
3. Mempertahankan mobilitas optimal yang dapat ditoleransi
Intervensi

1. Kaji kebutuhan akan pelayanan kesehatan dan kebutuhan akan


peralatan
Rasional : Mengidentifikasi masalah, memudahkan intervensi
2. Tentukan tingkat motivasi pasien dalam melakukan aktivitas
Rasional : mempengaruhi penilaian terhadap kemampuan aktivitas
3. Ajarkan dan pantau pasien dalam hal penggunaan alat bantu
Rasional : menilai batasan kemampuan aktivitas optimal
3. Ansietas berhubungan dengan perubahan status kesehatan ancaman,
kematian, nyeri.
Tujuan : menunjukkan kecemasan berkurang atau hilang
Kriteria hasil :
1. Melaporkan berkurangnya cemas dan takut
2. Mengungkapkan mengerti tentang proses penyakit
Intervensi
1. Kaji tingkat kecemasan
Rasional : membantu menentukan Intervensi
2. Berikan Informasi yang akurat tentang penyakitnya
Rasional : Informasi yang akurat dapat menurunkan kecemasan klien
3. Jelaskan prosedur yang akan diberikan
Rasional : membantu mengembangkan kerja sama pasien dengan
rencana therapy
4. Anjurkan keluarga untuk tetap mendampingi klien
Rasional : Dukungan keluarga dapat memperkuat mekanisme koping
klien sehingga tingkat ansietasnya berkurang.

PATHWAY TUMOR MAMMAE


Perubahan genetik dalam sel
Sel menjadi Abnormal

Poliferasi sel-sel maligna dalam payudara

Tumor Payudara

Masektomi terputusnya komunitas kurang pengetahuan


Jaringan
Luka operasi kurang informasi
(Trauma Jaringan) merangsang tubuh
Mengeluarkan histamine ansietas
Nyeri
Impuls di kirim ke
Thalamus korteks serebri

Kelemahan fisik

Gangguan mobilitas fisik

DAFTAR PUSTAKA
Dongue M., (2000), Rencana Asuhan Keperawatan., Edisi 3, EGC, Jakarta

Price Sylvia Anderson (1995) Patofisiologi konsep Klinis Proses Penyakit Edisi 4
buku 2 : Jakarta EGC

Junaedi, Iskandar dr., (2007) Kanker. Jakarta : PT Buana Ilmu Populer

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Nn “V”

DENGAN DIAGNOSA POST OP TUMOR MAMMAE


DI RUANG ANGGREK RSUD SAWERIGADING PALOPO

KELOMPOK IV

RUSTAN : 15142010

IRAWATI : 1514201004

ASMAN : 1514201005

FITRIANI : 1514201001

FIRDAWIRANTI : 15142010

SARINA SEVIANA : 15142010

CI LAHAN CI INSTITUSI

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

PUANGRIMAGGALATUNG BONE

2018 / 2019

ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN DENGAN

PENYAKIT TUMOR MAMMAE


Nama Mahasiswa : IRAWATI

Tempat Praktik : RSUD SAWERIGADING PALOPO

Tanggal : 27 Juli 2018

PENGKAJIAN

I. Biodata
A. Identitas Klien
1. Nama Klien : Nn “V”
2. Usia/ tanggal Lahir : 19 TAHUN/ 22/5/1998
3. Jenis Kelamin : PEREMPUAN
4. Agama/ Keyakinan : ISLAM
5. Suku Bangsa : JAWA
6. Status Pernikahan : BELUM KAWIN
7. Pekerjaan : MAHASISWI
8. No. MR : 34 15 07
9. Tanggal Masuk : 25/7/2018
10. Tanggal Pengkajian : 27/7/2018
B. Penanggung Jawab
1. Nama : SUJARNI
2. Usia : 43 TAHUN
3. Jenis Kelamin : PEREMPUAN
4. Hubungan dengan Klien : KELUARGA (ANAK)
II. Keluhan Utama
1. Alasan kunjungan / Keluhan Utama : karena adanya benjolan dipayudara
sebelah kiri
2. Faktor Pencetus : Nyeri pada benjolan itu
3. Lamanya keluhan : dilihat pada 1 tahun yang lalu
4. Faktor yang memperberat : benjolan itu bertambah besar dan semakin
bertambah nyeri itu
5. Upaya yang dilakukan untuk mengatasinya perawatan terhadap keluhan
pasien
6. Diagnosa medik : Tumor Mammae
III. Riwayat Kesehatan
A. Riwayat kesehatan sekarang : sebelum klien masuk ke RSUD
Sawerigading Palopo, klien sempat berobat tradisional selama ± 1 Tahun,
klien merasa sudah ada perubahan tapi tidak seberapa makanya itu pasien
dibawa ke RSUD Sawerigading Palopo. Pihak RS/ Time Medis berusaha
untuk melayi dan memberikan Therapi sesuai untuk pengobatan
penyakitnya
B. Riwayat Kesehatan Lalu
Klien belum pernah dirawat di RS sebelumnya
C. Riwayart Kesehatan Keluarga
Keluarga klien tidak ada yang menderita Tumor Mammae

GI
GII 44 43

GIII

19

Keterangan:

G1 : Meninggal karena factor usia

I : Garis keturunan

- : Garis pernikahan

: Klien

….. : Serumah

IV. Riwayat Psikososial


A. Pola Konsep diri
Klien tahun tentang kondisinya sekarang
B. Pola Kognitif
Klien menerima keadaannya saat ini
C. Pola Koping
Dalam mengambil keputusan klien selalu dibantu oleh keluarga
D. Pola Interkasi
Hubungan klien dengan orang lainn atau klien lainnya harmonis
V. Riwayat Spiritual
A. Ketaatan klien beribadah
Klien rajin beribadah sebelum MRS
B. Dukungan Keluarga Klien
Keluarga klien selalu memberikan semangat pada klien, serta mendoakan
klien agar cepat sembuh
C. Ritual yang biasa dijalankan
Dzikir
VI. Pemeriksaan Fisik
A. Keadaan umum klien lemah
1. Tanda-tanda stress : Gelisah
2. Penampilan dihubungkan dengan usia
3. Ekspresi Wajah Klien
Tampak meringis
B. Tanda-tanda Vital
Tekanan darah : 110/80 mmHg
Nadi : 78 × 1o m
Suhu : 36o C
Pernapasan : 26 × li
C. Sistem Pernapasan
1. Hidung simetris kiri dan kanan, tidak terdapat pernapasan cuping
hidung, tidak terdapat secret dan polic
2. Tidak ada pembakaran tiroid
3. Bentuk dada simetri kiri dan kanan, gerakan dada teratur, tidak
terdapat otot bantu pernapasan
D. Sistem Kardiovaskuler
Conjungtiva tidak anemia, bibir pucat ukuran jantung normal, tidak ada
pembesar
E. Sistem Pernapasan
1. Sklera tidak ikterus, bibir kering
2. Tidak terdapat stomatitis pada mulut, kemampuan menelan baik
3. Gaster normal
4. Abdomen Normal
5. Tidak ada haemoroid pada anus
F. Sistem Indera
1. Mata
- Tidak ada kelainan pada kelopak mata
- Lapang pandang penglihatan menurun karena faktor usia
- Tidak ada rasa nyeri tekan pada kelopak mata
2. Hidung
- Bentuk simetris kiri dan kanan
- Tidak ada sekret dan tidak ada pembengkakan
- Tidak ada nyeri tekan pada bagian hidung
3. Telinga
- Canalis audiotoris pada sekret sedikit
- Fungsi pendengaran baik
- Tidak ada nyeri pada telinga
G. Sistem Syaraf
a. Status Mental : baik, klien dapat mengenal keadaan sakitnya
b. Fungsi cranial
N1 Olfaktorius : penerimaan baik, dapat membedakan jenis bau
N2 optikus : penglihatan normal
N3 okulomotorius : Ada reaksi pupil pada saat diberikan rangsangan
cahaya
N4 Tirokhlear : klien dapat melihat ke kiri dan ke kanan
N5 Trigaminal : Mata klien langsung mengedip saat disentuh
dengan pilihan Kapas
N6 Abducens : klien dapat menatap dengan baik ke arah mana
saja
N7 Fasial : klien dapat mengidentifikasi semua rasa
(pengecapan baik)
N8 Auditori : Fungsi pendengaran baik, klien dapat
mendengarkan apa yang ditanyakan

N9 Glosofaringent : klien dapat menelan dengan baik

N10 Vogos : Pergerakan uvula baik

N11 Aseson : Klien dapat menggerakkan bahu dengan baik

N12 Hipogcosal : klien dapat mengeluarkan lidah dengan baik

H. Sistem Integumen
1. Rambut : Distribusi merata sesuai dengan tempat tumbuhnya
2. Kulit : Turgor kulit elastis
3. Kuku : panjang, warna merah muda
I. Sistem endokrin
1. Tidak terdapat pembesaran pada kelenjar tiroid
2. Suhu tubuh normal
3. Air kencing tidak disekelilingi semut
J. Sistem Perkemihan
1. Klien bisa buang air kecil
2. Dalam pelpebra tidak ada
3. Tidak ada penyakit seksual
K. Sistem Reproduksi
Tidak ada hubungan penyakit seksual
L. Sistem imun
1. Tidak ada alergi, terhadap cuaca debu, zat kimia serta makanan
2. Penyakit yang berhubungan dengan perubahan puasa tidak ada
M. Sistem moskulo skeletal
1. Kepala : Bentuk kepala mesosepal, dapat digerakkan keatas
dan Kebawah
2. Vertebrate : tidak ada skeleosis dan lordosis
3. Pelvis : dapat berjalan
4. Lutut : tidak ada bengkak dan tidak kaku
5. Kaki : tidak ada edema
6. Tangan : tidak ada edema

VII. Aktivitas sehari-hari


A. Nutrisi
Kondisi Sebelum Sakit Saat Sakit
1. Selera makan 1. Baik 1. Baik
2. Menu makan 2. Nasi, sayur, ikan 2. Bubur + ikan
3. Frekuensi makan 3. 3× sehari 3. 3× sehari
4. Makanan yang disukai 4. Roti 4. Roti
5. Pembatasan pola disukai 5.Tidak ada 5. Tidak ada
6. Cara makan 6.Menggunakan tangan 6. Sendok
7. Ritual saat makan 7. Berdoa 7. berdoa

B. Cairan
Kondisi Sebelum Sakit Saat Sakit
1. Jenis minuman Air putih + susu Air putih
2. Frekuensi minum 2 Liter / hari 1 liter / hari
3. Kebutuhan cairan Terpenuhi kurang

C. Eliminasi BAB
Kondisi Sebelum Sakit Saat Sakit
1. Tempat Wc Wc
2. Frekuensi 3×-4× sehari 3× sehari
3. Konsistensi Padat Padat
4. Kesulitan Tidak ada Tidak ada
5. Obat penahan Tidak ada Tidak ada

D. Eliminasi BAK
Kondisi Sebelum Sakit Saat Sakit
1. Tempat Wc Wc
2. Frekuensi 3×-4× sehari 3× sehari
3. Konsistensi Cair Cair
4. Kesulitan Tidak ada Tidak ada
5. Obat penahan Tidak ada Tidak ada

E. Istirahat
Kondisi Sebelum Sakit Saat Sakit
1. Jam tidur siang 11.00 – 12. 00 Tidak teratur
2. Jam tidur malam 20. 00 – 05. 00 Tidak teratur
3. Pola Tidur Tidak teratur Tidak teratur

F. Olahraga
Tidak ada program olahraga

G. Personal higiene
Kondisi Sebelum Sakit Saat Sakit
1. Frekuensi mandi 1 × sehari 1 × sehari
2. Cuci rambut Setiap mandi 1 × seminggu
3. Gunting kuku 1 × seminggu 1 × seminggu
4. Gosok gisi 2 × sehari 2 × sehari
H. Aktifitas/ mobilitas fisik
Sebelum
Kondisi Saat Sakit
Sakit
1. Kegiatan sehari-hari Pelajar Baring
2. Pengukuran jadwal harian Tidak ada Tidak ada
3. Pengunaan alat Tidak ada Tidak ada
4. Kesulitan pergerakan tubuh Tidak ada Lengan dan bahu

I. Terapi saat ini


1. Ranitidin 1 amp/ IV/ 12 Jam
2. Ketorolac 1 amp/ IV/ 12 Jam
3. Cefota × in 1 gr/ IV/ 12 Jam
4. RL 20 TPM

DATA FOKUS
Nama : Ny “V” Tanggal Masuk : 25/7/18

Umur : 19 Tahun Tanggal Pengkajian : 27/7/18

Jenis Kelamin : Perempuan Diagnosa Medik : Tumor mammae

Ruangan : Anggrek

DATA SUBJEKTIF DATA OBJEKTIF


1. Klien mengeluh nyeri pada 1. Klien tampak meringis
payudara kiri akibat pembedahan
2. Klien mengatakan tidak bisa 2. TTV TD : 110/70
mengangkat lengan dan bahunya N : 78 × li
S : 36oC
P : 26 × li
3. Klien mengatakan kurang 3. Terpasang infus RL
mengerti tentang proses 4. Klien tampak bingung
penyakitnya, penyebab dan terapi 5. Klien sering bertanya tentang
yang harus dilakukan penyakitnya

ANALISA DATA
Nama : Nn “V” Tanggal Masuk : 25/7/18

Umur : 19 Tahun Tanggal Pengkajian : 27/7/18

Jenis Kelamin : Perempuan Diagnosa Medik : Tumor mammae

Ruangan : Anggrek

NO TANDA DAN GEJALA ETIOLOGI MASALAH


1 DS : klien mengatakan nyeri Masektomi Nyeri
pada
Luka operasi
payudara kiri akibat (Trauma jaringan)
pembedahan
Nyeri
DO : Klien tampak
2
Meringing
TD : 110/70 mmHg
22
3 N : 78 × li Terputusnya Gangguan
kontunitas jaringan mobilitas fisik
S : 36o C
P : 26 × li Merangsang tubuh
Mengeluarkan
DS : Klien mengatakan tidak
histamine
3 bisa
Impuls dikirim
mengangkat lengan dan
Ke thalamus
bahunya
Korteks serebri
DO: Terpasang infus cairan
3
RL Kelemahan fisik
33 Gangguan mobilitas
Fisik
Ansietas
Kurang pengetahuan

Kurang informasi

Ansietas
DS : Klien mengatakan
kurang
Mengerti tentang proses
penyakitnya, penyebab
dan therapi yang harus
dilakukan
DO : klien tampak bingung,
klien
sering bertanya tentang
penyakitnya
DIAGNOSA KEPERAWATAN

Nama : Nn “V” Tanggal Masuk : 25/7/18

Umur : 19 Tahun Tanggal Pengkajian : 27/7/18

Jenis Kelamin : Perempuan Diagnosa Medik : Tumor


mammae

Ruangan : Anggrek

No DIAGNOSA KEPERAWATAN TGL TGL TERATASI


DITEMUKAN
1 Nyeri berhubungan dengan 26/7/2018 27/7/2018
prosedur pembedahan trauma
2 jaringan 26/7/2018 27/7/2018
Gangguan mobilisasi fisik
berhubungan dengan imobilisasi
3 lengan dan bahu 26/7/2018 27/7/2018
Ansietas berhubungan dengan
perubahan status kesehatan,
ancaman kematian, nyeri
INTERVENSI KEPERAWATAN

Nama : Nn “V” Tanggal Masuk : 25/7/18

Umur : 19 Tahun Tanggal Pengkajian : 27/7/18

Jenis Kelamin : Perempuan Diagnosa Medik : Tumor mammae

Ruangan : Anggrek

NO HARI/TANGGAL DIAGNOSA TUJUAN INTERVENSI RASIONAL


1. JUMAT Nyeri berhubungan Setelah melakukan 1. Kaji tingkat nyeri 1. Respon autonomik
27/7/2018 dengan prosedur asuhan keperawatan meliputi perubahan
pembedahan trauma 2 ×24 Jam pada pensinadi suhu
jaringan diharapkan rasa pernapasan b/d
nyeri berkurang penghilangan nyeri
2. Observasi TTV 2. Memberi informasi
dalam keefektifan
intervensi
3. Ajarkan tekhnik 3. Memberi rasa
relaksasi nyaman pada pasien

4. Kolaborasi dengan 4. Mengurangi rasa


dokter dalam nyeri yang dialami
pemberian klien
analgetik
DIAGNOSA PERENCANAAN
NO
KEPERAWATAN TUJUAN INTERVENSI RASIONAL
2 JUMAT/27/7/2018 Setelah melakukan asuhan 1. Kaji kebutuhan akan 1. Mengidentifikasi
Gangguan mobilitas fisik Keperawatan 2 × 24 Jam Pelayanan kesehatan dan Masalah, memudahkan
Berhubungan dengan
Diharapkan pasien akan Kebutuhan akan peralatan Intervensi
imobilisasi
Menunjukkan tingkat
lengan dan bahu 2. Tentukan tingkat memotivasi 2. Mempengaruhi penilaian
mobilitas
Terhadap kemampuan
optimal Memotivasi pasien dalam
aktivitas
Melakukan aktivitas
3. Ajarkan dan pantau pasien 3.menilai batasan
Dalam hal penggunaan alat bantu Kemampuan optimal
3 JUMAT /27/7/2018 Setelah melakukan asuhan 1. Kaji tingkat kecemasan 1. Membantu menentukan
Keperawatan 2 × 24 Jam Intervensi
Diharapkan pasien
2. Berikan informasi yang akurat 2.Informasi yang akurat
menunjukkan
Kecemasan berkurang atau
Tentang penyakitnya Dapat menurunkan
hilang
Kecemasan klien
DIAGNOSA PERENCANAAN
NO
KEPERAWATAN TUJUAN INTERVENSI RASIONAL
3. Jelaskan prosedur yang 3.membantumengembangkan
Akan diberikan Kerja sama pasien

4. Anjurkan keluarga untuk 4.dukungan keluarga dapat

Tetap mendampingi klien Memperkuat mekanisme


Koping klien
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
Nama : Nn “V” Tanggal Masuk : 25/7/18
Umur : 19 Tahun Tanggal Pengkajian : 27/7/18
Jenis Kelamin : Perempuan Diagnosa Medik : Tumor mammae
Ruangan : Anggrek

DX HARI/TGL WAKTU IMPLEMENTASI WAKTU EVALUASI


I JUMAT 08. 30 1. Mengkaji tingkat nyeri 14. S : klien mengatakan
00
27/7/2018 Hasil : klien merasa nyeri Nyeri pada payudara kiri akibat post op
Skala 6 (sedang) O : skala nyeri 6 (Sedang)
09. 00 2. Mengobservasi TTV TD : 110/70 mmHg
Hasil : TD : 110/70 mmHG N : 78 × li
N : 78 × li S : 36oC
S : 36oC P : 28 × li
P : 28 × li A : masalah belum teratasi
09. 40 3. mengajarkan tekhnik relaksasi P : Lanjutkan Intervensi
Hasil : memberi rasa nyaman pada 1. Kaji tingkat nyeri
klien
2. Observasi TTV
3. Ajarkan tekhnik relaksasi
4. Kolaborasi dengan dokter dalam
Pemberian analgetik
DX HARI/TGL WAKTU IMPLEMENTASI WAKTU EVALUASI
II JUMAT 10. 20 1.Mengkaji kebutuhan akan 14.00 S : klien mengatakan belum bisa
pelayanan
27/7/2018 Kesehatan dan kebutuhan akan Mengangkat lengan/bahunya
peralatan
Hasil : kebutuhan akan pelayanan O : klien tampak kesusahan
kesehatan
Masih belum terpenuhi A : masalah belum teratasi
10. 40 2. Menentukan tingkat motivasi P : lanjutkan Intervensi
pasien dalam
Melakukan aktivitas 1. Kaji kebutuhan akan pelayanan
Hasil : keluarga memotivasi Kesehatan dan kebutuhan akan
pasien dalam
Melakukan aktivitas peralatan
11.00 3. Mengajarkan dan memantau 2. Tentukan dari tingkat motivasi
pasien dalam
Hal penggunaan alat bantu Pasien dalam melakukan aktivitas
Hasil : Pasien masih di bantu 3. Ajarkan dan pantau pasien dalam
keluarga
Penggunaan alat bantu
III JUMAT 11. 20 1. Mengkaji tingkat kecemasan 14.0 S : klien mengatakan cemas akan kondisi
0
27/7/2018 Hasil : klien merasa cemas Yang di dalamnya
11. 30 2. Memberikan Informasi yang O : klien tampak gelisah dan bingung
akurat tentang
Penyakitnya A : masalah belum teratasi
Hasil : klien merasa bingung P : lanjutkan intervensi
DX HARI/TGL WAKTU IMPLEMENTASI WAKTU EVALUASI
12. 00 3. menjelaskan prosedur yang 1. Kaji tingkat kecemasan
akan diberikan
Hasil : tercipta kerja sama antara 2. Berikan informasi yang akurat
pasien dan Perawat
Tentang penyakitnya
13.00 4. Menganjurkan keluarga untuk
tetap
Mendampingi klien
Hasil : keluarga pasien selalu
memberikan
Dukungan pada pasien

I SABTU 14.10 1. Mengkaji tingkat nyeri 21.00 S : klien mengatakan tidak nyeri lagi
28/ 7/ 2018 Hasil : klien merasa nyeri O : TD : 100/80 mmHg
berkurang
Skala 1 (ringan) N : 76× li
14.30 2. Mengobservasi TTV S : 36oC
Hasil : TD : 100/80 mmHg P : 28 × li
N : 76 × li A : masalah teratasi
S : 36oC P : Hentikan Intervensi
P : 28× li
14. 50 3. Menganjurkan tekhnik
relaksasi
Hasil : Klien merasa nyaman
15.50 4. Berkolaborasi dengan dokter
dalam
DX HARI/TGL WAKTU IMPLEMENTASI WAKTU EVALUASI
Pemberian analgetik
Hasil : rasa nyeri yang dialami
pasien berkurang

II SABTU 15.30 1. Mengkaji kebutuhan akan 21.00 S : Klien mengatakan sudah bisa
pelayanan Kesehatan dan mengangkat Lengan bahunya
kebutuhan akan peralatan
28/7/2018
Hasil : kebutuhan terpenuhi O : klien tampak merasa nyaman
15.50 2. Menentukan tingkat motivasi A : masalah teratasi
pasien
Dalam melakukan aktivitas P : Hentikan intervensi
Hasil : klien termotivasi oleh
keluarga
16.10 3. Mengajarkan dan memantau
pasien
Dalam hal penggunaan alat
bantu
Hasil : pasien dibantu oleh
keluarga

III JUMAT 16.30 1. Mengkaji tingkat kecemasan 21.00 S : klien mengtakan tidak cemas lagi
27/7/2018 Hasil : klien tidak meras cemas O : klien tampak ceria
lagi
2. Memberikan informasi yang A : masalah teratasi
akurat Tentang penyakitnya
DX HARI/TGL WAKTU IMPLEMENTASI WAKTU EVALUASI
P : Hentikan Intervensi
Hasil : klien tidak merasa
bingung lagi
3. Menjelaskan prosedur yang
akan Diberikan

Hasil : klien sudah paham


tentang prosedur Yang
diberikan

4. Menganjurkan keluarga untuk


tetap Mendampingi

Hasil : keluarga mendampingi


klien

Anda mungkin juga menyukai