(Minggu 5 / Sesi 7)
2201860456 – Akhmad Hirsun Alaika
Tuliskan 2 halaman (spasi 1,5/times new roman/font 12) pandangan agama kalian tentang hati
nurani! Identifikasi pula apa yang membuat kalian sering tidak bertindak mengikuti hati nurani?
Apa akibatnya dan langkah apa pula yang perlu ditempuh untuk mengikuti hati nurani di masa
depanmu?
Jawaban :
Pertama, kita mengenal apa hakekat manusia. Hakekat merupakan inti pokok dari sesuatu
, intiya manusia adalah mahkluk tuhan yang terdiri dari jasad dan roh. Esensi manusia itu adalah
jasa dan roh, setelah roh ditiupkan ke dalam jasad maka roh tersebut menjadi nafsu (Jiwa). Maka
yang namanya manusia (an-nas) itu makhluk yang mempunyai jiwa dan raga. jika berpisah maka
hilang sebutan sebagai manusia. apabila jasad saja tidak ada roh atau jiwa, disebut mayat. intinya
harus lengkap antara jasad dan roh.
1. Hati, didalam kitab suci diterangkan bahwa hati adalah perangkat jiwa yang berfungsi untuk
memahami atau mengerti.
Kelengkapan 2-5 itu disebut panca indera, sedangkan yang kita bahas kali ini adalah nomor
1 yang berhubungan dengan hati manusia. manusia memiliki hati nurani.Secara umum hati nurani
dapat didefinisikan sebagai kesadaran moral yang tumbuh di dalam hati manusia dan
mempengaruhi tingkah laku seseorang. Dalam artian, seseorang mempunyaihati nurani jika ia
memiliki kesadaran akan baik atau buruknya suatu perbuatan yang ia lakukan.Secara
umum hati nurani dibedakan menjadi 2, yaitu :
Menurut mayoritas orang beragama Islam dan para Ulama, hati nurani sering disebut “Qalbu”.
Yang artinya memalingkan atau membalikkan. Qalbu sendiri dikelompokkan menjadi 2 jenis,
yaitu :
Qalbu Jamaniah : berarti organ tubuh manusia yang memompa darah, yaitu jantung.
Definisi ini berpacuan depada sabda Nabi Muhammad SAW : “Ingatlah bahwa di dalam
jasad itu ada segumpal daging. Jika ia baik, maka baik pula seluruh jasad. Jika ia rusak,
maka rusak pula seluruh jasad. Ketahuilah bahwa ia adalah hati (jantung).”(HR.
Bukhari no. 52 dan Muslim no. 1599).
Qalbu Ruhaniah : adalah sesuatu yang berhubungan dengan perasaan batin dan tidak kasat
mata. Sebagaimana terdapat dalam hadist riwayat Ibnu Majah : “Sesungguhnya orang
beriman itu, kalau berdosa, akan terbentuk bercak hitam dalam qalbunya.”(Hadist
Riwayat Ibnu Majah).
Yang dapat dilakukan agar hal ini tidak terjadi di masa yang akan datang adalah kita harus
memperdalam keimanan kita, mengasihi sesama umat manusia, meningkatkan tenggang rasa, dan
menimbulkan rasa saling membutuhkan satu sama lain, sehingga hati nurani kita akan terbuka.
Tujuan pokok pembinaan hati nurani adalah hati nurani yang secara subyektif dan obyektif benar.
Dengan hati nurani yang baik dan benar, seseorang akan selalu terdorong untuk bertiandak
melakukan kehendak Tuhan dan menuruti norma-norma moral obyektif. Pembinaan hati nurani
tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan seseorang tentang kebenaran dan nilai-
nilai, ataupun kemampuan untuk memecahkan dilema moral, tetapi juga harus memasukkan ke
dalamnya pembinaan karakter moral seseoarang secara lebih penuh. Pembinaan hati nurani
merupakan upaya yang hakiki agar manusia lebih mampu hidup dan bertindak sesuai dengan
bisikan hati hati nurani yang bisa dipertanggungjawabkan secara moral. Melalui pembinaan hati
nurani, manusia diharapkan bisa terhindar dari kesesatan dalam pengambilan keputusan dan
tindakan.
Pada kenyataannya segala sesuatu yang jahak pun berasal dari hati manusia. bahwa rasa sakit
dalam hati yang terpendam hingga pada akhirnya menjalar rasa amarah, kebencian dendam,
keserakahan, menghakimi, berniat jahat, mengutuk dan hal buruk lainnya. Maka dari itu sebagai
jalan keluar dalam menghadapi peliknya hati nurani dapat kita kembangkan pedoman hati nurani
yang harus selalu kita ikuti diantaranya sebagai berikut
•Jujur, tulus, dan apa adanya, walau kadang terasa menyakitkan perasaan kita.