1. Apabila ada pasien datang dalam keadaan gaduh gelisah, penting sekali kita harus bersikap
tenang. Dengan sikap yang menyakinkan meskipun tentu waspada, dan berbicara yang
menentramkan pasien maupun keluarganya, tidak jarang kita sudah mulai dapat menguasai
keadaan.
2. Apabila ada pasien datang dengan keadaan masih diikat, sebaiknya ikatannya dibuka
sambil tetap berbicara dengan pasien dan beberapa orang yang memegangnya agar ia tidak
mengamuk lagi. Meskipun pasien tetap diikat atau dikekang, sebaiknya tetap berusaha
untuk memeriksanya secara fisik, dan perlu ditentukan penyebab keadaan gaduh gelisah
dan mengobati sesuai penyebab jika memungkinkan.
3. Suntikan secara intramuscular suatu neroleptikum yang mempunyai dosis efektif tinggi
misalnya chlorpromazine HCL yang sangat berguna untuk mengendalikan psikomotorik
yang meningkat pada umumnya. Sedangkan untuk dosis yang efektif rendah bisa diberikan
meskipun efeknya tidak secepat pemberian neroleptikum kelompok dosis efektif tinggi
misalnya trifluoperazine (stelazine), haloperidol atau fluphenazine HCL (anatensol HCL).
Bila tidak ada maka suatu tranquilaizer dapat dipakai misalnya diazepam (valium atau
stesolid) yang disuntik secara intravenadengan mengingat bahwa tranquilaizer buakn suatu
antipsikotikum seperti neroleptika, tetapi meskipun demikian menmpunyai efek anti-
tegang, anti cemas dan anti agitasi. Efek sampingan neroleptika yang segera timbul
terutama yang mempunyai dosis efektif tinggi ialah hipotensi postural, terutama pada
pasien dengan susunan saraf vegetative yang labil atau yang sudah lanjut usia. Untuk
mencegah agar tidak terjadi sinkope maka pasien jangan langsung berdiri ketika dalam
keadaan berbaring tapi sebaiknya duduk dahulu, untuk beberapa menit jika pasien sudah
tenang.
4. Bila pasien sudah lebih tenang dan kooperatif, maka pengobatan dengan neroleptika.
Tempat istirahat harus nyaman, tenang, pemberian makan dan cairan harus adekuat.
5. Bila pasien dalam keadaan amuk, biasanya pasien sudah tenang. Tinggal menenangkan
pasien dan mengobati keadaan fisiknya.
6. Pengekangan/Restrain dapat dilakukan jika terjadi Perilaku amuk yang membahayakan diri
sendiri dan orang lain. Jenis pengekangan yang dapat kita lakukan diantaranya Camisoles
(Jaket pengekang). Pengekangan dengan manset untuk pergelangan tangan, pengekangan
dengan manset untuk pergelangan kaki, pengekangan dengan sprei.
2) Penatalaksanaan Farmakoterapi
1. Golongan Benzodiazepin
a. Diazepam
b. Lorazepam
c. Clonazepam
2. Golongan antipsikotik
a. Chlorpromazine
b. Haloperidol
c. Olanzapine
d. Fluphenazine
3. Untuk pasien non psikotik
a. Golongan benzodiazepine
4. Untuk pasien psikotik
a. Golongan benzodiazepine
b. Golongan antipsikotik