Disusun Oleh:
KELOMPOK 14
Sayidatul Tiflah (1902031656)
Mufidah Fauziyah (1902031686)
Setia Puji Wardhani (1902031700)
Lilik Maria Ulfah (1902031729)
Panji Asmoro (1902031738)
Rossy Walsyahmi (1902031750)
Elis Wati (1902031754)
Mengetahui
........................................................ .........................................................
SATUAN ACARA PENYULUHAN
(SAP)
4. STRATEGI PELAKSANAAN
1. Hari/Tanggal : ………….., … Agustus 2019
2. Waktu : 09.00 - SELESAI
3. Tempat : Ruang Hemodialisis RS Muhammadiyah Lamongan.
4. Moderator : Setia Puji Wardhani
5. Penyaji :
6. Notulen :
7. Fasilitator : 1.
2.
3.
8. Observer :
5. MATERI
Terlampir
6. METODE PELAKSANAAN
a. Ceramah
b. Diskusi dan Tanya jawab
7. MEDIA
1. Lembar Balik
2. Leaflet
8. KEGIATAN PENYULUHAN
2. Tujuan Hubungan
nutrisi dengan anemia
pada pasien GGK
3. Langkah-langkah
menghindari anemia
pada pasien GGK.
Evaluasi 5menit Memberi Mengajukan Ceramah,
kesempatan bertanya pertanyaan, tanya jawab
pada peserta Menjawab dan diskusi
Mengajukan pertanyaan dengan
Pertanyaan pada pasien benar
Memberikan
reiforcemen positif atas
jawaban yang diberikan
Evaluasi,
Penutup 1 menit Salam penutup
9. SETTING TEMPAT
: Penyaji
: Fasilitator
: Observer
: Audien
: Moderator
10. MANFAAT
a. Bagi Mahasiswa: Sebagai media untuk berinteraksi dan menjalin hubungan
terapeutik dengan pasien dan keluarga.
b. Bagi warga: Menambah wawasan pasien dan keluarga tentang Hubungan
nutrisi dengan anemia pada pasien GGK.
2) Penyaji:
Uraian tugas:
a. Menjelaskan materi penyuluhan dengan jelas dan dengan bahasa yang
mudah dipahami oleh peserta.
b. Memotivasi peserta untuk tetap aktif dan memperhatikan proses
penyuluhan.
c. Memotivasi peserta untuk bertanya.
3) Fasilitator
Uraian tugas:
a. Ikut bergabung dan duduk bersama di antara peserta.
b. Mengevaluasi peserta tentang kejelasan materi penyuluhan.
c. Memotivasi peserta untuk bertanya materi yang belum jelas.
d. Menginterupsi penyuluh tentang istilah/hal-hal yang dirasa kurang jelas
bagi peserta.
4) Observer
Uraian tugas:
a. Mencatat nama, alamat dan jumlah peserta, serta menempatkan diri
sehingga.
b. Memungkinkan dapat mengamankan jalannya proses penyuluhan.
c. Mencatat pertanyaan yang diajukan peserta.
d. Mengamati perilaku verbal dan nonverbal peserta selama proses
penyuluhan.
e. Mengevaluasi hasil penyuluhan denga rencana penyuluhan.
f. Menyampaikan evaluasi langsung kepada penyuluh yang dirasa tidak
sesuai dengan rencana penyuluhan.
1. Pengertian GGK
Gagal ginjal kronik adalah sindoma klinik karena penurunan fungsi ginjal
menetap karena kerusakan nefron yang secara kronik dan progresif yang berakhir
dengan gagal ginjal terminal (GGT).
2. Fungsi Ginjal
1. Filtrasi
Darah disaring oleh nefron, unit fungsional ginjal. Setiap nefron dimulai di
sel darah merah, yang terdiri dari glomerulus yang dilapisi kapsul Bowman. Sel,
protein, dan molekul besar lainnya disaring dari glomerulus dengan proses
ultrafiltrasi, meninggalkan ultrafiltrasi yang menyerupai plasma (kecuali bahwa
ultrafiltrate memiliki protein plasma yang dapat diabaikan) untuk memasuki area
Bowman. Filtrasi digerakkan oleh kekuatan Starling.
2. Ekskresi
a. Sekresi erythropoietin, yang mengatur produksi sel darah merah di sumsum
tulang.
b. Sekresi renin, yang merupakan bagian penting dari sistem
renin→angiotensin→aldosteron.
c. Sekresi bentuk aktif vitamin D (kalsitriol) dan prostaglandin.
3. Sekresi
Sekresi tubular adalah transfer bahan dari kapiler peritubular ke lumen
tubulus ginjal. Sekresi tubular terutama disebabkan oleh transport aktif. Di alam
hanya beberapa zat yang disekresikan. Zat ini hadir dalam jumlah besar, atau
merupakan racun alami. Tapi banyak obat dibersihkan dengan sekresi tubular.
1. Asupan energi : 30-35 kilo kalori per kilogram berat badan (kkal/kgbb) ideal per
hari.
2. Asupan protein : 1,2 gram per kgbb (gr/kgbb) ideal per hari. Protein minimal 50
persen protein hewan. Pada proses hemodialisis perlu diperhitungkan kehilangan
asam amino sebesar satu sampai dua gram per jam dialisis. Oleh karena itu, asupan
protein harus dinaikkan menjadi satu sampai 1,2 gr/kgbb/hari.
3. Asupan lemak : 25-30 persen dari total kalori. Pembatasan lemak jenuh kurang
dari 10 persen jika didapatkan dislipidemia (kelainan pada lemak darah) dan
dianjurkan kadar kolesterol dalam makanan kurang dari 300 mg/hari.
Suwitra K. Penyakit Ginjal Kronik. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam (6th ed).
Jakarta: Interna Publishing, 2014; p. 2159-65.
Adiatma DC. Prevalensi dan jenis anemia pada pasien penyakit ginjal kronik
yang menjalani hemodialisis reguler. [cited 2016 sep 10]. Available from:
ejournal.undip.ac.id.
Angraini DI. The different of protein intake between chronic renal failure patients
with malnutrition and not malnutrition in Hemodialysis Unit at dr. Abdul
Moeloek Hospital Bandar Lampung. Jurnal Kedokteran dan Kesehatan.
2015; 2:163-168.
Ikizler AT. A patient with CKD and poor nutritional status. Clin J Am Socneprhol.
2013;8(12):2174-82.
DAFTAR HADIR PASIEN ATAU KELUARGA