Amalia Hulfalah cmr0160003
Amalia Hulfalah cmr0160003
Dosen Pengampu:
Dssusun Oleh:
REGULER A
KUNINGAN
2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat dan
karunia-Nya kami mendapat kesempatan untuk menyusun Laporan Tugas mengenai
“Analisis Rumah Sehat”, untuk memenuhi tugas mata kuliah Kesling Pemukiman. Dengan
diselesaikannya Laporan ini, saya mengucapkan terimakasih kepada berbagai pihak yang
telah banyak membantu terutama kepada :
1. Ibu Icca Stella Amalia, SKM, MPH selaku dosen pengampu mata kuliah Kesling
Pemukiman
Penulis menyadari bahwa proposal ini memiliki berbagai kekurangan, untuk itu kami
mohonkan tangapan dan saran bagi para pembaca dan pengguna sebagai masukan dan
Penyusun
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
Tabel 3.1 Batas Wilayah Desa Tugumulya Kecamatan Darma Kabupaten Kuningan
Tabel 3.2 Keadaan Geografis Desa Tugumulya Kecamatan Darma Kabupaten Kuningan
Tabel 3.3 Luas Wilayah Desa Tugumulya Kecamatan Darma Kabupaten Kuningan
Tabel 3.8 Sarana dan Prasarana Desa Tugumulya Kecamatan Darma Kabupaten
PENDAHULUAN
perumahan dan pemukiman No.3/1992 Bab III pasal 5 ayat 1 yang berbunyi “setiap
warga negara mempunyai hak untuk menempati dan atau menikmati dan atau memiliki
ruma yang layak dan limgkungan yang sehat, aman, serasi dan teratur.
Rumah yang sehat merupakan salah satu sarana untuk mencapai derajat kesehatan
yang optimum. Rumah juga merupakan salah satu bangunan tempat tinggal yang harus
Rumah yang tidak memenuhi syarat kesehatan akan terkait erat dengan penyakit
Rumah yang tidak sehat merupakan penyebab dari rendahnya tarafk esehatan
jasmani dan rohani yang memudakan terjangkitnya penyakit dan mengurangi daya kerja
(Notoatmodjo, 2003).
Akses sanitasi khususnya pada penggunaan jamban sehat, saat ini memang masih
menjadi masalah serius di banyak negara berkembang, seperti Indonesia. Masih
tingginya angka buang air besar pada sebarang tempat atau open defecation, menjadi
salah satu indikator rendahnya akses ini. Dampak serius yang ditimbulkan kondisi diatas
kualitas tanah dan air tanah, kualitas udara ambien, kebisingan, getaran dan radiasi,
sarana dan prasarana lingkungan (saluran air, pembuangan, dan sebagainya), binatang
1.5 Tujuan
1.6 Manfaat
Agar dapat dijadikan sebagai acuan dalam usulan perbaikan rencana tata ruang yang
optimal.
BAB II
METODE
Jenis penelitian ini adalah dengan menggunkan metode survei formulir penilaian
rumah sehat.
namun belum diketahui penyebab dari masalah kesehatan tersebut. Maka diperlukan
proses penelusuran yang sistematis dan mengacu pada teori, data/fakta serta logic
thinking berdasarkan konsep H.L. Blum atau konsep lain untuk mengetahui akar
penyebab atau faktor risiko dari masalah kesehatan prioritas, metode yang dapat
digunakan adalah fish bone diagram atau analisis pohon masalah serta dengan
a. Keadaan Geografis
Desa Tugumulya merupakan salah satu Desa yang terletak di Kecamatan Darma
Kabupaten Kuningan, Jawa Barat. Desa Tugumulya terbagi menjadi 4 Dusun dan 15
RT. Dusun Wedangtemu terdiri dari 4 RT, Dusun Tutugan terdiri dari 4 RT, Dusun
Tugu terdiri dari 4 RT, dan Dusun Bungawari terdiri dari 3 RT.
Tabel 3.1 Batas Wilayah Desa Tugumulya Kecamatan Darma Kabupaten Kuningan
Tabel 3.2 Keadaan Geografis Desa Tugumulya Kecamatan Darma Kabupaten Kuningan
Tabel 3.3 Luas Wilayah Desa Tugumulya Kecamatan Darma Kabupaten Kuningan
No Wilayah Luas
1 Luas Desa 313 Ha
2 Luas Ladang 217,57 Ha
3 Tanah Titisara --
4 Tanah Pengangonan --
5 Pemukiman --
6 Kuburan --
7 Tanah Pertanian 60,3 Ha
8 Tanah Tegalan --
9 Tanah Perkebunan 26 Ha
10 Hutan Rakyat --
11 Hutan Negara --
12 Hutan Lindung --
13 Perikanan 0,700 Ha
14 Tanah Lainnya --
Sumber: Profil Desa Tugumulya Tahun 2019
Berdasarkan tabel 3.3 Dapat disimpulkan bahwa sebagian besar wilayah di Desa
Orbitasi Jarak
Jarak dari pusat pemerintahan kecamatan 8,8 km
Jarak dari pusat pemerintahan kabupaten 23,1 km
Jarak dari pusat pemerintahan provinsi 229 km
Sumber: Profil Desa Tugumulya Tahun 2019
Berdasarkan tabel 3.4 Dapat disimpulkan bahwa jarak dari Desa Tugumulya ke
Pemerintahan cukup.
b. Keadaan Demografi
Jumlah
Jenis Kelamin
(N)
Laki-Laki 1.004 orang
Perempuan 1.004 orang
Total 2.008 orang
Jumlah Kepala Keluarga 672 KK
Berdasarkan tabel 3.5 Dapat disimpulkan penduduk di Desa Tugumulya jenis kelamin
Jumlah
Pendidikan
(N)
PAUD 63 orang
SD 1155 orang
SMP 377 orang
SMA 221 orang
D1/D2 6 orang
D3 5 orang
S1 28 orang
S2 0 orang
Sumber: Profil Desa Tugumulya Tahun 2019
Berdasarkan tabel 3.6 Dapat disimpulkan bahwa sebagian besar masyakarat di Desa
c. Keadaan Ekonomi
Jumlah
Pekerjaan
(N)
Petani 154 orang
Buruh Tani 127 orang
Buruh Lepas Harian 259 orang
Pedagang 59 orang
Wiraswasta 133 orang
PNS 12 orang
Dll 123 orang
Sumber: Profil Desa Jamberama Tahun 2018
Berdasarkan tabel 3.7 Dapat disimpulkan bahwa sebagian besar masyakarat di Desa
Sebagian besar masyarakat Desa Tugumulya memeluk agama Islam dan seluruh
pengajian rutin setiap hari Kamis, arisan Ibu-Ibu, karang taruna desa, Posyandu, dan
Tabel 3.8 Sarana dan Prasarana Desa Tugumulya Kecamatan Darma Kabupaten
Berdasarkan tabel 3.8 Dapat disimpulkan bahwa Desa Jamberama dilihat dari segi
memiliki fasilitas SMP, SMA, dan pondok pesantren, madrasah diniyah, sedangkan dari segi
olah raga tidak memiliki fasilitas lapangan sepakbola, bulutangkis, dan meja pingpong.
3.2 Hasil dan pembahasan
Dari formulir penilaian rumah sehat yang telah diobservasi yaitu pada table sebagai
berikut:
Komponen Yang Di
NO Nilai Kriteria Nilai Bobot
I Komponen Rumah
1 Langit-langit a. Tidak ada 0 2
b. Ada, kotor, sulit dibersihkan dan rawan
kecelakaan 1
c. Ada, bersih dan tidak rawan kecelakaan 2
2 Dinding a. Terbuat dari anyaman bamboo 0 2
b. Semi permanen 1
c. Permanen 2
3 Lantai a. Tanah 0 2
b. Papan/ anyaman bamboo 1
c. Diplester/ keramik 2
4 Jendela kamar tidur a. Tidak ada 0 1
b. Ada 1
Jendela ruang
5 keluarga a. Tidak ada 0 1
b. Ada 1
6 Ventilasi a. Tidak ada 0 1
b. Ada, luas ventilasi permanen <10% luas lantai 1
c. Ada, luas ventilasi permanen >10% luas lantai 2
7 Lubang asap dapur a. Tidak ada 0 2
b. Ada, lubang ventilasi dapur <10% luas lantai 1
c. Ada, lubang ventilasi dapur >10% luas lantai 2
8 Pencahayaan a. Tidak Cukup 0 1
b. Cukup 1
II Sarana Sanitasi
1 a. Sarana Air Bersih a. Tidak ada 0 4
b. Ada, bukan milik sendiri, dan tidak memenuhi 1
syarat kesehatan (berbau, berwarna, dan berasa),
tidak mencukupi kebutuhan setiap hari
c. Ada, milik sendiri dan tidak memenuhi syarat 2
kesehatan (berbau, berwarna, berasa), tidak
mencukupi kebutuhan setiap hari
d. Ada, bukan milik sendiri dan memenuhi 3
syarat, tidak mencukupi kebutuhan setiap hari
e. Ada, milik sendiri dan memenuhi syarat 4
kesehatan, bisa diperoleh setiap saat, cukup
setiap hari
2 a. Jamban (sarana a. Tidak ada 0 4
pembuangan kotoran b. Ada, bukan leher angsa tidak ada tutup, 1
disalurkan ke sungai atau kolam
c. Ada, bukan leher angsa, ada tutup, disalurkan 2
ke septic tank
d. Ada, leher angsa, ada tutup, tidak disalurkan 3
ke septic tank
e. Ada leher angsa, ada tutup, disalurkan ke 4
septic tank
b. Jenis Jamban a. Cubluk 0 2
b. Plung/plengsengan 1
c. Leher angsa 2
3 Sarana pembuangan a. Tidak ada, sehingga tergenang tidak teratur 0 3
air limbah di halaman rumah
b. Ada, diserapkan tetapi mencemari sumber air 1
(jarak dengan sumber air <10 m)
c. Ada, dialirkan ke selokan terbuka 2
d. Ada, disalurkan ke selokan tertutup 3
a. Sarana
4 pembuangan a. Tidak ada 0 2
sampah b. Ada, tidak kedap air dan tidak ada tutup 1
c. Ada, kedap air dan tidak ada tutup 2
d. Ada, kedap air, dan tertutup 3
Total Penilaian 35
1. Komponen Rumah
a. Langit-langit
Pada umumnya rumah memiliki langit-langit yang bersih dan tidak rawan
kecelakaan.
Rumah yang tidak memiliki langit-langit dan menggunakan atap seng dan
ukuran atap rumah, 2,5 meter dari lantai akan menyebabkan suhu pans
meningkat yang disebabkan oleh panas dari matahari kontak langsung dengan
seng sehingga panas yang diterima sama dengan panas yang dikeluarkan
panas. Maka dari itu perlu adanya peredam panas (dalam hal ini langit-langit
memenuhi syarat.
b. Dinding Rumah
c. Lantai rumah
Berdasrkan persyaratan rumah sehat yaitu memiliki lantai yang kedap air dan
bersih sehingga tidak terjadi penularan penyakit dari lantai rumah. Apabila
lantai rumah tidak kedap air dan tidak bersih sangat mudah terjadi penularan
manusia.
d. Jendela
e. Ventilas
Hawa segar diperlukan dalam rumah untuk mengganti udara ruangan yang
ruangan harus lebih rendah paling sedikit 4ºC dari temperature udara luar
Ventilasi yang baik dalam ruangan harus memenuhi sayarat lain diataranya
yaitu :
%. Jumlah keduanya 10 % kali luas lantai ruangan, ukuran luas ini diatur
2. Udara yang masuk harus udara bersih, tidak dicemari oleh asap dari
sampah atau dari pabrik, dari knalpot kendaraan, debu dan lain-lain.
3. Aliran udara jangan menyebabkan orang masuk angin. Untuk ini jangan
menempatkan tempat tidur atau tempat duduk persisi pada aliran udara.
Rumah memiliki lubang asap dapur dengan luas >10% luas lantai.
Rumah yang tidak memiliki lubang asap dapur dapat menimbulkan resiko
kesehatan terutama pada saat memasak ketika berada di dapur (proses masak
akan menyebabkan sesak napas karena rumah tersebut tidak memilki lubang
asap dapur. Adapun dampak yang ditimbulkan selain sesak napas yaitu iritasi
pada mata yang disebabkan oleh asap hasil pembakaran yang mengenai mata
menjadi dua sumber yaitu alami dan buatan. Agar ruangan dalam rumah
mendapatkan cahaya yang cukup, maka letak jendela dan lebarnya harus
100 lux.
2. Sarana Sanitasi
Pada umumnya rumah memilk sarana air bersih yang baik dan memenuhi syarat
kesehatan.
Sarana air bersih yang tidak memenuhi syarat kesehatan dapat menjadi sumber
penularan penyakit.Jenis penyakit yang berhubungan dengan air antara lain sakit
perut, diare, sakit kulit, sakit mata, kecacingan, demam berdarah, malaria, kaki
b. Kepemilikan jamban
pembuangan air limbah yang tidak sehat. Rumah yang membuang air limbahnya
di atas tanah terbuka tanpa adanya saluran pembuangan limbah akan membuat
kotor, becek, menyebarkan bau tidak sedap dan dapat menjadi tempat berkembang
biak serangga terutama nyamuk. Saluran limbah yang bocor atau pecah
menyebabkan air keluar dan menggenang serta meresap ke tanah. Bila jarak
terlalu dekat dengan sumur maka dapat mencemari sumur. Tempat penampungan
air limbah yang terbuka menyebabkan nyamuk dapat bertelur di tempat tersebut.
yaitu, cukup kuat, mudah dibersihkan dan dapat menghidarkan dari jangkauan
serangga dan tikus. Oleh karena itu tempat sampah harus mempunyai tutup dan
selalu dalam keadaan tertutup, bila tutup terbuka maka menjadi tidak sehat.
Membuang sampah di atas tanah terbuka sangat tidak sehat karena dapat
menyebarkan bau yang tidak sedap dan mengundang serangga dan tikus. Selain
itu dapat mencemari sumber air seperti sungai dan sumur. Sehingga berpotensi
menyebabkan penyakit.
3. Perilaku penghuni
membuka jendela ruang keluarga setiap hari dan membuka jendela kamar setiap
Perilaku mengenai kebersihan rumah dan halaman juga berpengaruh, hal itu dapat
menimbulkan penyakit gangguan pernapasan seperti batuk dan asma. Batuk dan
berpotensi menyimpan debu yang banyak dan jika tidak dibersihkan setiap hari
debu tersebut akan terakumulasi diudara pada saat terjadi pertukaran sirkulasi dan
3. Menyapu lantai rumah agar bersih dari debu dan kotoran lain
5. Menguras dan menyikat kamar mandi agar bersih dan tidak menjadi
tempatbertelur nyamuk
6. Membuang sampah di tempat sampah yang tertutup agar tidak dapatdihinggapi
7. Membuka jendela diwaktu pagi sampai sore hari agar udara bersih dan segar
9. Memasang kawat kasa nyamuk pada lubang angin atau ventilasi untukmencegah
10. Menjemur kasur dapat membunuh kuman yang menempel di kasur danmengusir
dan kecoa serta tikus untuk hinggap atau makanmakanan yang disimpan
12. Buang air besar dan kencing di jamban/WC akan mengurangi bau dan
antara lain sampah yang dibuang disembarang tempat dan membuang ttinja tidak
pada jamban kedua hal ini dapat menimbulkan bau yang menyengat dan
mengganggu estetika, selain itu kondisi lingkungan yang buruk pastinya dapat
Metode yang gunakan untuk menyusun kerangka akar penyebab masalah adalah dengan
Money
Machine
Kurang optimalnya pemanfaatna
Kurangnya media promosi dana yang tersedia
Material Man
Kurangnya kesadaran
masyarakat tentang
perilaku hidup sehat dan
Kurangnya pendataan
berih dalam kehiduan sehari-
terhadap rumah oleh
hari
tenaga kesehatan
dan berkala kepada masyarakat tentang rumah sehat serta pentingnya gaya
peningkatan kerjasama lintas program, dan lintas sectoral dengan kader dan
4.1 Kesimpulan
rumah dan kurangnya penyuluhan tentang rumah sehat serta kurangnya petugas
4.2 Saran
Munif Arifin. Rumah Sehat. Diunduh tanggal 11 Januari 2020. Available at:
https://www.scrbd.com/doc/37715533/RumahSehat
Oktita Malendra.(2018). Analisis Penilaian Tempat Tinggal Sehat Serta Riwayat Penyakit
Bersasis Lingkungan Pada Mahasiswa Penghuni Rumah Kos di Padang Bulan Tahun 2018
(Skripsi). Universitas Sumatera Utara.
DAFTAR LAMPIRAN
1. Kuesioner .................................................................................................................
KomponenYang Di
NO Nilai Kriteria Nilai Bobot
I Komponen Rumah
1 Langit-langit a. Tidak ada 0
b. Ada, kotor, sulit dibersihkan dan rawan
kecelakaan 1
c. Ada, bersih dan tidak rawan kecelakaan 2
2 Dinding a. Terbuat dari anyaman bambu 0
b. Semi permanen 1
c. Permanen 2
3 Lantai a. Tanah 0
b. Papan/ anyaman bambu 1
c. Diplester/ keramik 2
4 Jendela kamar tidur a. Tidak ada 0
b. Ada 1
Jendela ruang
5 keluarga a. Tidak ada 0
b. Ada 1
6 Ventilasi a. Tidak ada 0
b. Ada, luas ventilasi permanen <10 luas lantai 1
c. Ada, luas ventilasi permanen >10 luas lantai 2
7 Lubang asap dapur a. Tidak ada 0
b. Ada, lubang ventilasi dapur <10 luas lantai 1
c. Ada, lubang ventilasi dapur >10 luas lantai 2
8 Pencahayaan a. Cukup 0
b. Tidak cukup 1
II Sarana Sanitasi
1 a. Sarana Air Bersih a. Tidak ada 0
b. Ada, bukan milik sendiri, dan tidak memenuhi 1
syarat kesehatan (berbau, berwarna, dan berasa),
tidak mencukupi kebutuhan setiap hari
c. Ada, milik sendiri dan tidak memenuhi syarat 2
kesehatan (berbau, berwarna, berasa), tidak
mencukupi kebutuhan setiap hari
d. Ada, bukan milik sendiri dan memenuhi 3
syarat, tidak mencukupi kebutuhan setiap hari
e. Ada, milik sendiri dan memenuhi syarat 4
kesehatan, bisa diperoleh setiap saat, cukup
setiap hari, dan tidak terdapat sumber pencemar
b. Sumber Air Bersih a. Sumur gali 0
b. Sumur pompa 1
c. Mata air terlindung 2
d. Air hujan 3
e. PDAM 4
2 a. Jamban (sarana a. Tidak ada 0
pembuangan kotoran b. Ada, bukan leher angsa tidak ada tutup, 1
disalurkan ke sungai atau kolam
c. Ada, bukan leher angsa, ada tutup, disalurkan 2
ke septc tank
d. Ada, bukan leher angsa, ada tutup, disalurkan 3
ke septc tank
e. Ada leher angsa, ada tutup, disalurkan ke 4
septc tank
b. Jenis Jamban a. Cubluk 0
b. Plung/plengsengan 1
c. Leher angsa 2
3 Sarana pembuangan a. Tidak ada, sehingga tergenang tidak teratur 0
air limbah di halaman rumah
b. Ada, diserapkan tetapi mencemari sumber air 1
(jarak dengan sumber air <10 m)
c. Ada, dialirkan ke selokan terbuka 2
d. Ada, disalurkan ke selokan tertutup dan diolah 3
lebih lanjut
a. Sarana
4 pembuangan a. Tidak ada 0
sampah b. Ada, tidak kedap air dan tidak ada tutup 1
c. Ada, kedap air dan tvdak ada tutup 2
d. Ada, kedap air, dan tertutup 3
Total Penilaian