SEJARAH PERUSAHAAN
4
PERTAMIN merupakan perusahaan BUMN milik Pemerintah Hindia
Belanda dan NIAM (Netherlandche Indische Aardolie Maatschaapij). Pada
tanggal 20 Agustus 1968, PN PERTAMIN digabung dengan PT. PERMINA
menjadi PN. PERTAMINA (untuk meningkatkan produktivitas maupun
efisiensi di bidang perminyakan nasional). Selanjutnya pada tanggal 15
September 1971 PN. PERTAMINA berubah nama menjadi PERTAMINA
dan pada tanggal 17 September 2003 PERTAMINA berubah menjadi
perusahaan persero sehingga namanya berubah menjadi PT. PERTAMINA
(Persero) Unit Pengolahan. Akhirnya nama PT. PERTAMINA (Persero)
Refinery Unit berubah menjadi PT. PERTAMINA (Persero) Refinery Unit
pada tanggal 9 Oktober 2008.
PT. PERTAMINA (Persero) Refinery Unit bergerak di bidang,
pengolahan minyak dan gas bumi di Indonesia. Saat ini PT. PERTAMINA
(Persero) telah memiliki 7 Refinery Unit (RU) yang tersebar di sebagian
wilayah Indonesia. Akan tetapi satu diantaranya hanya mengolah 5.000
barrel per hari, sehingga pada tahun 2007 ditutup.
5
Gambar 2.1 Kilang Pertamina di Indonesia
Sumber : pertamina.com/internet
6
sebagai Kilang Balikpapan I. Setelah mengalami kerusakan berat dalam masa perang
Dunia II (1940-1945) perbaikan dan rehabilitasi mulai dilakukan tahun 1948, kemudian
secara berturut-turut dibangun Crude Distillation Unit V (CDU V), Heavy Vacuum Unit
II (HVU II), Wax Plant, serta unit-unit yang termasuk dalam proyek pembangunan Kilang
Balikpapan II yaitu Hydroskimming Complex (HSC) dan Hydrocracking Complex (HCC).
7
1. Visi
Menjadi kilang kelas dunia yang kompetitif dan berwawasan
lingkungan.
2. Misi
1. Mengelola operasional kilang secara aman, handal, efisien dan
ramah lingkungan untuk menyediakan kebutuhan energi yang
berkelanjutan.
2. Mengoptimalkan fleksibilitas pengolahan untuk memaksimalkan
valuable product.
3. Memberikan manfaat kepada stakeholder.
8
e. Commercial (komersial) yaitu menciptakan nilai tambah dengan
orientasi komersial, mengambil keputusan berdasarkan prinsip-
prinsip bisnis yang sehat.
f. Capable (berkemampuan) yaitu dikelola oleh pemimpin dan
pekerja yang profesional dan memiliki talenta dan penguasaan teknis
tinggi, berkomitmen dalam membangun kemampuan riset dan
pengembangan.
9
Melambangkan handal, dapat dipercaya dan dapat dipertanggung
jawabkan.
3. Tulisan PERTAMINA dengan pilihan huruf yang mencerminkan
kejelasan dan transparan serta keberaniaan dan kesungguhan dalam
bertindak sebagai wujud positioning PERTAMINA baru.
C. Struktur Organisasi PT. Pertamina RU V
Struktur Organisasi PT. PERTAMINA (Persero) Refinery Unit V
merupakan sistem organisasi linier dimana para staf dibagi atas cabang-
cabang berdasarkan Regional. Organisasi PT. PERTAMINA (Persero)
Refinery Unit V Balikpapan berada dibawah wewenang dan tanggung jawab
kepada Direktur Pengolahan PERTAMINA. General Manager (GM) PT.
PERTAMINA Refinery Unit V berfungsi sebagai kordinator seluruh kegiatan
pengolahan PERTAMINA di Balikpapan.
10
Gambar 2. Struktur Organisasi PT. PERTAMINA (Persero) RU V
Balikpapan
Sumber : PT. Pertamina RU V (2016)
D. Orientasi Umum
Orientasi umum dilaksanakan selama enam hari terhitung dari tanggal
2 September – 9 September 2019. Orientasi umum ini dilaksanakan untuk
mengetahui peran dan tugas dari masing-masing fungsi secara garis besar.
Fungsi unit produksi terdiri dari sepuluh bagian yang masing-masing
dipimpin oleh seorang section head yaitu : Bagian RP&O, Bagian Supply
Chain, Bagian Distiling dan Wax Plant (DIS&WAX), Bagian Hidroskiming
11
Complex (HSC), Bagian Hidrocracking Complex (HCC), Bagian Utilities
(UTL), Bagian Oil Movement (OM), Bidang Health, Safety, and Environment
(HSE), Process Engineering (PE), dan Bagian Laboratory.
12
Gambar 4. Alur proses perecanaan dan scheduling
Sumber : PT.Pertamina RU V (2016)
13
Crude yang bersifat Parafinik diumpankan ke Crude Distillation
Unit V (CDU V) yang berkapasitas 60 MBSD. Produk yang dihasilkan
adalah LPG, Light Naptha, Heavy Naptha, Kerosene, LGO (Light Gas
Oil), HGO (Heavy Gas Oil), dan residu atmosferik. Diagram alir proses
pengolahan CDU V ditampilkan pada berikut ini :
14
Diagram alir Hight Vacum Unit III di tampilkan pada gambar berikut ini
:
15
transportasi, Crude Oil di injeksikan air dan demulsifier sebelum
dikirim ke kilang. Sebelum diproses di CDU V crude oil tersebut harus
dikurangi kandungan airnya di DHP crude oil yang berupa emulsi di
injeksikan demulsifier dan dipanaskan di HE hingga temperatur 60 0C.
Kemudian, crude oil dialirkan ke tanki dimana terjadi pemisahan antara
minyak dan air. Sebelum di alirkan ke tanki penyimpanan, crude
dialirkan ke Gas Separator untuk memisahkan gas dan minyak.
d. Wax Plant
Merupakan unit yang mengolah POD (Parafinic Oil Distilat) dari
HVU III hingga menjadi produk wax. Wax Plant menghasilkan wax
(lilin) sesuai permintaan pasar, baik domestic maupun eksport.
16
berbagai jenis crude (± 30 jenis crude). Adapun produk yang dihasilkan
yaitu LPG, Light Naphta, Heavy Naphta, Kerosene, LGO, HGO, Long
residu.
17
Gambar 9. Diagram Alir Naphta Hydrotreating Unit
Sumber : PT. Pertamina RU V (2016)
18
Gambar 10. Diagram Alir Platforming Unit (Plant 5)
Sumber : PT. Pertamina RU V (2016)
e. LPG Recovery
Unit ini berfungsi untuk mengolah Refinery gas dari CDU IV,
Hydrocracker dan Platformer menjadi produk LPG dengan kapasitas
desain 565 Ton/day.
f. LPG Treater
Unit ini berfungsi untuk memurnikan kandungan sulfur yang
terlarut dalam LPG produk agar memenuhi spesifikasi dari LPG yang
ditetapkan dengan kapasitas desain 565 Ton/day.
19
5. Bagian Hydrocracking Complex (HCC)
Bagian hydrocracking complex terdiri dari beberapa plant, yaitu :
High Vacum Unit II (Plant 2), Hidrocracking Unit, Hidrogen Plant.
a. High Vacum Unit II (Plant 2)
High Vacum Unit II (HVU II) adalah fraksinasi vakum yang
mengolah long residu. Proses yang terjadi adalah dengan distilasi pada
tekanan vakum di bawah tekanan 1 atm, tujuannya untuk menurunkan
titik didih dari umpan. HVU II dirancang untuk mengolah umpan
sebesar 81 MBSD. HVU II Merupakan unit yang mengolah long residu
dari CDU IV secara distilasi hingga menjadi produk LVGO, HVGO dan
short residu. Diagram alir Hight Vacum Unit II di tampilkan pada
gambar berikut ini :
20
menjadi produk LPG, Naptha, Kerosene, Avtur dan Diesel. HCU
memilikai 2 train yang masing – masing berkapasitas 27,5 MBSD.
c. Hydrogen Plant
Merupakan unit yang mengolah gas alam menjadi hidrogen untuk
kebutuhan Hydrocracking unit dengan proses steam reforming.
6. Bagian Utilities
Utillities merupakan bagian pendukung proses produksi di PT.
Pertamina (Persero) RU V Balikpapan sehingga terjaga kesinambungan
proses produksi di kilang. Bagian Utilities unit produksi bertanggung
jawab secara langsung langsung kepada Manager Unit Produksi. Bagian
Utilities Kilang Balikpapan mempunyai tugas menyediakan kebutuhan-
kebutuhan rutin yang diperlukan oleh kegiatan operasi, seperti : Energi
Uap & Listrik dan air. Untuk kegiatan operasinya, Utilities Kilang
Balikpapan harus dapat melayani kilang dalam penyediaan steam, listrik
dan air dengan tepat waktu, quality dan quantity.
7. Bagian Oil Movement
Oil Movement merupakan bagian unit produksi yang mempunyai
tugas, antara lain :
1. Mengatur penerimaan minyak mentah dari luar yang akan diolah di
kilang dan menyiapkan hasil olahan minyak yang meliputi BBM
maupun non BBM melalui kapal tanker atau melalui pipa dasar laut.
2. Mengatur penerimaan produk jadi dan setengah jadi dari kilang
Balikpapan I dan II.
3. Mengatur pengiriman produk ke kapal dan UPMS VI
4. Mengelola fasilitas Jetty.
21
8. Bidang Health, Safety, and Environment ( HSE )
Terbagi menjadi 3 bagian :
a. Fire & Insurance (F&I)
Adalah bagian yang menangani terjadinya kebakaran dan melatih
karyawan dalam menanggulangi kebakaran. Selain itu bagian (F&I)
juga melakukan perawatan pada peralatan pemadam kebakaran serta
membuat free fire planing atau penanggulangan alat yang mudah
terbakar.
b. Safety
Adalah bagian yang melakukan koordinasi keselamatan kerja di
lingkungan kerja dimana tugas-tugasnya yaitu melakukan penyusunan
prosedur, pedoman dan STK, menyediakan instruksi dan batas operasi
yang jelas, melakukan penyelidikan kecelakaan, menangani bahan-
bahan beracun, serta mengajak seluruh karyawan agar bertanggung
jawab dan peduli terhadap pelaksanaan K3LL.
c. Environmental
Adalah bagian yang melakukan pemantauan lingkungan pada area
kilang. Dimana tugas-tugasnya meliputi tindakan-tindakan pencegahan,
pengolahan dan penanggulangan limbah padat (logam besi bekas),
limbah cair (sisa minyak, sisa prsoses, bahan kimia penunjang), limbah
gas (CO2, CO, NO2, H2S) dari proses pengolahan crude oil menjadi
produk-produk di Refinery Unit V Balikpapan, yang dalam
penerapannya bekerja sama langsung dengan laboratorium Lindungan
Lingkungan (bagian Lab-Prod).
9. Bagian Laboratory
Laboratory merupakan bagian yang melaksanakan pengendalian mutu
bahan baku, bahan setengah jadi, maupun bahan jadi. Juga merupakan
laboratorium penguji. Tugasnya mengontrol kualitas sebagai penunjang
kelancaran operasi kilang PERTAMINA RU V Balikpapan. Laboratory
RU V Balikpapan terdiri dari :
a. Stream & Distribution
22
Merupakan seksi yang bertanggung jawab terhadap pemeriksaan
berbagai sampel BBM dari bahan baku, produk setengah jadi, maupun
produk jadi. Sebagai contoh : Crude, Naptha, Kerosine, Premium,
Solar.
b. Crude Oil, NBM, Anal & Gas
Seksi yang bertanggung jawab terhadap pemeriksaan evaluasi
sampel minyak mentah. Tujuannya untuk mengetahui suatu proses
pengolahan yang optimal. Juga bertanggung jawab terhadap limbah dari
unit-unit proses yang terdapat pada kilang PERTAMINA RU V .
c. Operation CFR & Aviation
Bertanggung jawab melakukan penguji produk Aviation, dan
melakukan perbaikan dengan swakelola, kalibrasi dan mengajukan
pengadaan peralatan ABI (Anggaran Biaya Investasi).
d. Quality
Bertanggung jawab melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan
penerapan ISO 17025 mengenai system mutu penguji Laboratory RU
V Balikpapan. Serta melakukan pembinaan secara terprogram kepada
semua pekerja dalam rangka meningkatkan skill dan knowledge pada
teknisi Laboratory.
e. Operation Support
Bertanggung jawab melakukan pengadaan peralatan, serta pengadaan
material/chemical dan administrasi dalam menunjang kelancaran
Laboratory.
23