Anda di halaman 1dari 7

KISI-KISI SELEKSI

1. Dasar hukum pelayanan darah di indonesia


a. Undang-Undang No. 36/2009 tentang Kesehatan
b. Peraturan Pemerintah No. 7/2011 tentang Pelayanan darah
c. Peraturan Menteri Kesehatan No. 83/2014 tentang UTD, BDRS dan Jejaring Pelayanan
Transfusi darah
d. Peraturan Menteri Kesehatan No. 72/2015 tentang Fraksionasi Plasma
e. Peraturan Menteri Kesehatan No. 91/2015 tentang Standar Pelayanan Transfusi Darah
f. Peraturan Menteri Kesehatan No. 92/2015 tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan
Program Kerja Sama antara Puskesmas, UTD dan Rumah sakit dalam Pelayanan Darah
untuk Menurunkan Angka Kematian Ibu

2. Jenis kegiatan pelayanan darah menurut UU No. 36 2009


 Pasal 86
a. 1. Pelayanan darah merupakan upaya pelayanan kesehatan dengan tujuan kemanusiaan
dan tidak untuk tujuan komersial.
b. 2. Darah diperoleh dari pendonor darah sukarela yang memenuhi kriteria seleksi
pendonor.
c. 3. Darah sebelum digunakan harus dilakukan pemeriksaan laboratorium guna mencegah
penularan penyakit
 Pasal 87
a. 1. Penyelenggaraan donor darah dan pengolahan darah dilakukan oleh Unit Transfusi
Darah.
b. 2. Unit Transfusi Darah dapat diselenggarakan oleh Pemerintah, pemerintah daerah,
dan/atau organisasi sosial yang tugas pokok dan fungsinya di bidang kepalangmerahan.
 Pasal 88
a. Pelayanan transfusi darah meliputi perencanaan, pendistribusian darah, pengerahan
pendonor darah, penyediaan dan tindakan medis pemberian darah kepada pasien untuk
tujuan penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan.
b. Pelaksanaan pelayanan transfusi darah dilakukan dengan menjaga keselamatan dan
kesehatan penerima darah dan tenaga kesehatan dari penularan penyakit melalui
transfusi darah
 Pasal 89
a. Menteri mengatur standar dan persyaratan pengelolaan darah untuk pelayanan
transfusi darah.
 Pasal 90
a. Pemerintah bertanggung jawab atas pelaksanaan pelayanan darah yang aman, mudah
diakses, dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
b. Pemerintah menjamin pembiayaan dalam penyelenggaraan pelayanan darah.
c. Darah dilarang diperjualbelikan dengan dalih apapun
 Pasal 91
a. Komponen darah dapat digunakan untuk tujuan penyembuhan penyakit dan pemulihan
kesehatan melalui proses pengolahan dan produksi.
b. Hasil proses pengolahan dan produksi sebagaimana dimaksud pada ayat (1)dikendalikan
oleh Pemerintah.
 Pasal 92
a. Ketentuan lebih lanjut mengenai pelayanan darah diatur dengan Peraturan Pemerintah.
3. Tujuan pengaturan pelayanaan darah menurut PP No. 7 tahun 2011
a. Memenuhi ketersediaan darah yang aman
b. Memelihara dan meningkatkan mutu pelayanan darah
c. Memudahkan akses memeperoleh darah
d. Memudahkan akses memperoleh informasi ketersediaan darh
4. Fraksionasi plasma menurut UU
a. Fraksionasi plasma hanya dapat dilakukan oleh industri fraksionasi plasma
b. Industri Fraksionasi Plasma adalah industri farmasi milik negara yang memiliki izin dan
ditetapkan oleh Menteri.
c. Fraksionasi Plasma harus terlebih dahulu memanfaatkan bahan baku plasma yang
memenuhi persyaratan CPOB (Cara Pembuatan Obat yang Baik) yang dihasilkan oleh
UTD.
d. Dalam hal plasma asal UTD sebagai bahan baku tidak mencukupi, industry fraksionasi
plasma atau UTD dapat membentuk pusat plasmaferesis.
e. Derivat plasma sebagai produk plasma dikategorikan sebagai obat.
f. Pemerintah mengendalikan harga derivat plasma sebagai produk plasma.
g. Pengawasan terhadap industri farmasi dilakukan oleh Kepala Badan POM.
h. Pengawasan terhadap sarana penyiapan bahan baku di UTD dan Pusat Aferesis Plasma
dilakukan oleh Kepala Badan

5. Tugas UTD & BDRS


 Tugas UTD
a. Rekruitmen Donor Sukarela
b. Seleksi Donor
c. Penyadapan Darah Donor
d. Screening terhadap Infeksi Menular Lewat Transfusi Darah (IMLTD)
e. Pengolahan
f. Penyimpanan
g. Penyampaian/pendistribusian darah
h. Pencatatan dan pelaporan
 Tugas BDRS
a. Menbantu klinisi dan manajemen rs dalam mewujudkan pelayanan yang berkualitas dan
be rorientasi pada keamanan dan kenyamanan pasien
b. Mendapatkan darah aman dari UTD :
c. Melayani para klinisi :
d. Melakukan pencatatan dan pelaporan
e. Memberikan feedback ke UTD
6. Jenis atau macam donor
• Sukarela/volunteer DDS
(non-remunated)
• Pengganti/keluarga
(replacement donors) DDP
• Bayaran/komersial
(paid donors
a. Donor sukarela
b. Donor pengganti
c. Donor bayaran
d. Donor kusus
7. Alasan orang tidak mau donor
Beberapa alasan dari orang yang masih enggan jadi donor
a. Ketidak tahuan
b. Belum pernah diminta jadi donor
Ada rasa takut dengan jarum suntik, takut kehilangan darah, takut melihat darah
Kurangnya motivasi atau penjelasan dari petugas PMI maupun RS

8. Pertimbangan memilih kelompok masyarakat untuk direkrut donor


a. karakteristik sosial
b. ekonomi
c. budaya
d. pendidikan atau pengetahuan terhadap donor darah.
e. Memilih metode komunikasi yang sesuai
9. Aturan jumlah / volume darah yang bisa didonorkan
a. 250 single beam
b. 350 double beam
c. 450 triple beam
10. Alasan ditolak donor secara permanen
11. Kondisi yang ditolak sementara untuk donor
12. Alur seleksi donor
a. Isi formulir
b. Timbang BB
c. Anamnesa
d. Pmx tekanan darah
e. Pmx fisik sederhana ( cek TD, nadi suhu)
f. Pmx Hb & goldar
g. Aftap
13. Syarat donor terkait kondisi umum / penampilan
Calon donor sehat dan paling cepat 3 jam setelah makan, tidak tampak sakit, tidak dalam
pengaruh obat-obatan seperti golongan narkotika dan alkohol, serta tidak menderita
penyakit-penyakit seperti penyakit jantung, paru-paru, hati, ginjal, kencing manis/diabetis
melitus, penyakit darah dan gangguan pembekuan darah, epilepsi, kanker atau penyakit kulit
kronis
14. Penanganan donor yang hasil screening reaktif
 Amanah PP No. 7 tentang pelayanan darah
 Dilakukan setelah salah satu atau kedua hasil ulangan induplicate menunjukkan hasil
reaktif
 Dilakukan dengan cara :
 Mengirimkan surat panggilan
 Konseling
 Merujuk ke rumah sakit
15. Persyaratan hasil pemeriksaan fisik yang diizinkan
 Dilakukan oleh dokter/perawat/bidan/ petugas TTD terlatih
• Keadaan umum: bila calon donor kelihatan sakit atau di bawah pengaruh alkoahol
lebih baik utk sementara ditunda. Mereka dianjurkan untuk menyumbangkan darah
di lain waktu
• Periksa kulit lengan: Tidak ada Lesi
• Pemeriksaan Suhu Tubuh:
• Dengan Thermometer
• Temperatur tubuh yang diijinkan untuk donor: 36.5°C – 37.5°C
• Ukur denyut nadi:
• Dengan Oxymeter Pulse
• Syarat: 60-100x/mnt

16. Seputar pemeriksaan HB dengan cuprisulfat


Metode:
a. Berat jenis dengan Larutan Cupri Sulfat (CuSO4) BJ 1.053 dan 1.064
b. Metode berat jenis menggunakan larutan CuSO4 BJ 1.053 untuk mendeteksi nilai
haemoglobin yang lebih dari 12.5 gr/dL
c. menggunakan BJ 1.064 untuk mendeteksi nilai Haemoglobin yang lebih dari 17
gr/dL.
d. Photometri dengan HB checker
Persyaratan donor: 12.5 - 17 mg/dL
Alat dan reagen yg dipergunakan harus telah dikualifikasi dan divalidasi dan terdapat CoA
(Certificate of Authenticity) yaitu sertifikat keaslian  sdh rekomendasi UTDP PMI, ada
nomor register dari Depkes RI
Tempat pemeriksaan harus bersih dan hygienis
Petugas yg mengerjakan terlatih dan kompeten
Terdapat SOP
a. Persiapan alat & bahan
b. Desinfeksi ujung jari
c. Tusuk dg Blood lancet
d. Hapus tetesan darah pertama dg kapas steril kering
e. Tampung tetesan berikutnya dg Hmt tube hingga 2/3, tutup luka dg kapas
f. Teteskan ke dlm larutan CuSO4 BJ 1.053 dan BJ 1.062
g. Baca hasil dlm waktu 15 detik

17. Keuntungan adanya donor sukarela


Keuntungan:
• Cenderung lebih memenuhi syarat sbg donor dg resiko rendah
• Menyumbangkan darah secara teratur
• Resiko infeksi lebih rendah
• Ikut berperan dalam keadaan emergency
18. Jarak penyumbangan darah lengkap
 120 hari
 Minimal 8 minggu setelah donasi sebelumnya. Atau 48 jam setelah penyumbangan
plasmapheresis atau plateletpheresis.
 Maksimal penyumbangan darah 6 kali dalam setahun untuk laki-laki dan 4 kali setahun
untuk perempuan.
 Volume (maksimum) adalah volume standar sesuai kapasitas kantong darah ± 10% di luar
antikoagulan. Misal: 350 mL ± 10%

19. Tujuan anamnesis


a. Mendapatjan data atau informasi tentag keluhan yang sedang dialami atau diderita
pasien
b. Membangun komunikasi yang baik antara petugas medis dengan pasien
20. Syarat donor trombosit secara aperesis
a. Jumlah trombosit harus >150.000 sel/mmk
b. Tidak boleh mengkonsumsi aspirin ataunheparin sebagai antikoagulan minimal 72
jam sebelum donasi
c. Sekali tusukan vena
d. Aliran darah harus lancar

Anda mungkin juga menyukai