Anda di halaman 1dari 11

KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, Kami
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah,
dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah tentang komponen
ekosistem.
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai
pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan
banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah
ini.
Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik
dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu, dengan tangan terbuka kami
menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ini.
Akhir kata, kami berharap semoga makalah tentang komponen ekosistem ini dapat
memberikan manfaat maupun inspirasi terhadap pembaca.

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...................................................................................................... i


DAFTAR ISI ..................................................................................................................... ii
BAB I : PENDAHULUAN .............................................................................................. 1
A. Latar belakang masalah .............................................................................................. 1
B. Rumusan masalah ...................................................................................................... 1
C. Tujuan penulisan ....................................................................................................... 1
BAB II : PEMBAHASAN ............................................................................................... 2
A. Pengertian ekosistem .................................................................................................. 2
B. Komponen ekosistem ................................................................................................ 2
C. Interaksi antarkomponen ekosistem .......................................................................... 5
BAB III : PENUTUP ....................................................................................................... 8
A. Kesimpulan ................................................................................................................ 8
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................... 9

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Ekosistem merupakan penggabungan dari setiap unit biosistem yang melibatkan
interaksi timbal balik antara organisme dan lingkungan fisik sehingga aliran energi menuju
kepada suatu struktur biotik tertentu dan terjadi suatu siklus materi antara organisme dan
anorganisme serta Matahari sebagai sumber dari semua energi yang ada.
Dalam ekosistem, organisme dalam komunitas berkembang bersama-sama dengan
lingkungan fisik sebagai suatu sistem. Organisme akan beradaptasi dengan lingkungan
fisik, sebaliknya organisme juga memengaruhi lingkungan fisik untuk keperluan hidup.
Kehadiran, kelimpahan dan penyebaran suatu spesies dalam ekosistem ditentukan
oleh tingkat ketersediaan sumber daya serta kondisi faktor kimiawi dan fisis yang harus
berada dalam kisaran yang dapat ditoleransi oleh spesies tersebut, inilah yang disebut
dengan hukum toleransi.

B. Rumusan Masalah
Dengan ini penulis telah menyusun beberapa rumusan masalah yang akan dibahas
dalam makalah ini, sebagai berikut :
1. Apa yang dimaksud dengan ekosistem ?
2. Apa saja hubungan antar komponen ekosistem ?
3. Apa saja komponen yang ada dalam ekosistem ?

C. Tujuan penulisan
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penulisan makalah ini adalah :
1. Memahami arti daripada ekosistem.
2. Memahami hubungan antarkomponen ekosistem.
3. Mengetahui komponen yang ada dalam ekosistem.

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Ekosistem
Istilah ekosistem pertama kali diperkenalkan oleh A.G. Tansley seorang ahli ekologi
berkebangsaan Inggris. Dalam suatu hamparan atau kawasan misalnya hutan, kolam,
danau, dan lain-lain, terjadi interaksi antarkomponen abiotik dan komponen biotik.
Tumbuhan memiliki komponen-komponen hara dari tanah, air, cahaya untuk tumbuh.
Tumbuhan tersebut kemudian menjadi sumber makanan dari hewan pemakan tumbuhan
atau konsumen. Peristiwa tersebut merupakan suatu sistem ekologi yang terbentuk oleh
hubungan timbal balik antara mahluk hidup dengan lingkungannya atau dikenal pula
sebagai ekosistem. Sistem terdiri atas komponen-komponen yang bekerja secara teratur
sebagai satu kesatuan sedangkan ekologi adalah ilmu yang mengkaji hubungan timbal
balik antara organisma dengan tempat hidupnya (habitat).
Ekosistem diartikan sebagai tatanan kesatuan secara utuh menyeluruh antara
segenap komponen lingkungan hidup yang saling berinteraksi membentuk suatu kesatuan
yang teratur. Keteraturan tersebut ada dalam suatu keseimbangan tertentu yang bersifat
dinamis. Artinya, bisa terjadi perubahan baik besar maupun kecil yang disebabkan oleh
faktor alamiah maupun akibat ulah manusia.

B. Komponen ekosistem
Komponen penyusun ekosistem terdiri atas dua macam, yaitu komponen biotik dan
abiotik. Komponen biotik adalah komponen yang terdiri atas makhluk hidup, sedangkan
komponen abiotik adalah komponen yang terdiri atas benda mati. Seluruh komponen
biotik dalam suatu ekosistem membentuk komunitas. Dengan demikian, ekosistem dapat
diartikan sebagai kesatuan antara komunitas dengan lingkungan abiotiknya.

1. Komponen abiotik
Komponen abiotik merupakan sesuatu di luar makhluk hidup yang ada di tempat
tertentu. Komponen-komponen abiotik pada suatu ekosistem adalah sebagai berikut.
a) Cahaya, merupakan komponen abiotik yang sangat penting dan berperan sebagai
sumber energi utama di bumi. Cahaya merupakan sumber energi untuk terjadinya
fotosintesis yang membuat tumbuhan mampu menghasilkan makanan sendiri

2
(organisme autotrof). Hewan tidak dapat hidup tanpa tumbuhan, dan tumbuhan
tidak dapat bertahan tanpa cahaya matahari.
b) Suhu (meliputi panas dan dingin) sangat berpengaruh pada ekosistem. Suhu yang
terlalu tinggi dapat mematikan organisme. Misalnya saja, suhu gurun yang sangat
tinggi dapat menyebabkan hewan menjadi dehidrasi dan mati. Suhu yang terlalu
rendah juga dapat memberikan dampak negatif bagi hewan dan tumbuhan yang
tidak terbiasa. Hewan dan tumbuhan memiliki batas toleransi tertentu terhadap
perubahan suhu yang dapat diterimanya.
c) Air, adalah molekul pelarut dan penyusun tubuh makhluk hidup. Makhluk hidup
yang kekurangan air dapat dehidrasi dan akhirnya mati. Air juga menjadi habitat
temat tinggal banyak organisme seperti ikan, udang, berudu, dan lain-lain.
d) Udara yang dihirup makhluk hidup menjadi sumber kehidupan bagi makhluk hidup
tersebut. oksigen di dalam udara berperan dalam proses menghasilkan energi.
Karbon dioksida digunakan tumbuhan sebagai bahan baku fotosintesis untuk
menghasilkan karbohidrat.
e) Topografi atau tinggi dan rendahnya suatu wilayah tertentu juga mempengaruhi
makhluk hidup. Tempat yang tinggi akan memiliki kadar oksigen yang lebih
rendah dan suhu yang lebih dingin. Suhu dan kadar oksigen sangat berpengaruh
terhadap kelangsungan hidup organisme.
f) Tanah, adalah tempat hidup tumbuhan dan beberapa hewan tanah. Tanah menjadi
tempat mengikat air dan mineral yang akan diserap tumbuhan untuk dapat hidup
dan melakukan proses fotosintesis dan proses-proses lainnya.
g) Angin, selain berperan dalam menentukan kelembapan juga sangat berperan dalam
penyebaran biji tumbuhan tertentu.
h) Garis lintang. Garis lintang yang berbeda akan menunjukkan kondisi lingkungan
yang berbeda pula.Garis lintang secara tidak langsung menyebabkan perbedaan
distribusi pada organisme di permukaan bumi.
i) Garam Mineral. Tumbuhan menyerap garam mineral dari dalam tanah untuk
pertumbuhan. Hewan dan manusia memerlukan garam mineral yang difungsikan
untuk menjaga keseimbangan asam dan basa, mengatur kerja alat-alat tubuh, dan
untuk proses metabolisme.
j) Kelembapan. Kelembapan dipengaruhi oleh intensitas, angin, cura hujan, dan sinar
matahari. Kelembapan memengaruhi pertumbuhan tumbuhan. Daerah yang

3
memiliki tingkat kelembapan berbeda akan menghasilkan sebuah ekosistem yang
memiliki komposisi yang berbeda.
k) Derajat Keasaman (pH). Keadaan pH tanah berpengaruhi terhadap kehidupan
tumbuhan. Tumbuhan akan tumbuh dengan baik bila memiliki pH optimun, yaitu
berkisar 5,8-7,2. Nilai pH tanah dipengaruhi oleh curah hujan, penggunaan pupuk,
aktivitas akar tanaman dan penguraian mineral tanah.

2. Komponen biotik
Komponen biotik suatu sistem, dilihat dari struktur trofiknya terdiri atas
beberapa strata atau tingkatan, yaitu konsumen, produsen dan pengurai (dekomposer).
Sedangkan dilihat dari fungsinya, suatu ekosistem terdiri atas dua komponen besar
yaitu komponen autotrof dan komponen heterotrof.
Komponen biotik dilihat dari struktur trofiknya terdiri atas beberapa strata atau
tingkatan, yaitu sebagai berikut :
a) Produsen adalah suatu organisma yang mampu membentuk makanannya sendiri
dari zat-zat anorganik melalui proses fotosintesa dan klorofil. Organisma ini
disebut autotrof karena mampu membentuk makanannya sendiri juga menyediakan
bagi kebutuhan makhluk hidup lainnya. Contoh : semua tumbuhan hijau.
b) Konsumen adalah sekelompok makhluk hidup yang memakan produsen dan hewan
lainnya. Kelompok ini tidak mampu membuat makanannya sendiri dari bahan
anorganik. Karena itu ia sangat bergantung kepada organisma produsen.
Organisma konsumen disebut heterotrof. Pada konsumen juga terdapat tingkatan
lagi. Hewan yang memakan organisma produsen disebut konsumen primer.
Jenisnya terdiri dari herbivora dan dalam struktur trofik menduduki tingkat trofik
kedua. Konsumen yang memakan herbivora disebut konsumen sekunder dan terdiri
dari hewan-hewan karnivora atau omnivora. Konsumen sekunder ini berada pada
tingkat trofik ketiga. Hubungan antarkomponen biotik dalam ekosistem biasanya
membuat keterkaitan dalam sistem rantai makanan. Beberapa rantai makanan yang
saling berhubungan membentuk jaring-jaring makanan atau jaring-jaring
kehidupan. Contoh : hewan dan manusia
c) Pengurai adalah organisma yang menguraikan sisa-sisa makhluk hidup lainnya
yang telah mati menjadi zat-zat anorganik. Zat ini tersimpan dalam tanah dan
dimanfaatkan oleh tumbuhan sebagai bahan makanannya. Organisma pengurai
adalah bakteri dan jamur.

4
d) Penghancur atau detritivor. Ialah kelompok mahkluk hidup yang menghancurkan
bahan-bahan organik dari sisa-sisa tubuh mahkluk hidup yang telah mati serta
menjadi hancuran-hancuran. Contoh kelompok ini antara lain : rayap, semut,
kelabang.

Komponen biotik dilihat dari fungsinya, suatu ekosistem terdiri atas dua komponen
besar yaitu sebagai berikut :
a) Komponen autotrof adalah organisma yang mampu membentuk makanannya
sendiri dari zat-zat anorganik melalui proses fotosintesa dan klorofil. istilah ini
yang menunjuk pada mahluk hidup yang bisa membentuk makanannya sendiri.
b) Komponen heterotrof adalah organisme konsumen yang tak bisa membentuk
makanannya sendiri dari bahan anorganik sehingga ia mengambil kebutuhan
tersebut dari luar dirinya. Karena itu ia sangat bergantung kepada organisma
produsen.

C. Interaksi antar komponen ekosistem


Kualitas lingkungan hidup pada lingkungan alamiah akan terjadi keseimbangan
ekosistem jika tidak diganggu proses konversi energinya. Suatu ekosistem memiliki
kemampuan untuk mempetahankan kondisi seimbang seperti semula, bila tidak
memperoleh gangguan dari luar. Kemampuan untuk tetap stabil disebut stabilitas. Pada
ekosistem yang terbuka, materi dan energi akan terus mengalami proses konversi dan
transformasi namun tetap dapat menjaga keseimbangannya. Lingkungan yang mampu
menjaga keseimbangannya sendiri disebut lingkungan yang memiliki keseimbangan
dinamis.
Selama ekosistem tidak diganggu maka akan tetap menjaga keseimbangannya
sendiri. Sebaliknya, jika diganggu oleh pengganggu dari luar, seperti manusia, dan
gangguan tersebut melampaui batas kekuatannya, maka kemampuan ekosistem tidak
mampu kembali ke keadaan semula. Gangguan yang tidak mampu diimbangi oleh
ekosistem artinya lingkungan tersebut memiliki daya lenting ekosistem.
Daya lenting adalah lamanya waktu yang diperlukan untuk kembali normal atau
besarnya kemampuan ekosistem untuk memulihkan diri bila memperoleh gangguan.
Lingkungan alami jika diganggu dan melebihi daya lentinya, maka akan terjadi kerusakan
lingkungan. Artinya kualitas lingkungan hidup akan terus menurun.

5
Dalam lingkungan yang normal atau alami, antarkomponen menjalin interaksi.
Interaksi tersebut terjadi antara komponen abiotik dengan biotik maupun antarkomponen
yang ada dalam kedua komponen tersebut.

1. Interaksi komponen abiotik dengan komponen biotik


Komponen biotik banyak dipengaruhi oleh komponen abiotik. Tumbuhan sangat
bergantung keberadaan dan pertumbuhannya dari tanah, air, udara tempat hidupnya.
Jenis tanaman tertentu dapat tumbuh dengan baik pada kondisi tanah tertentu. Sebaran
tumbuhan juga sangat dipengaruhi oleh cuaca dan iklim. Misalnya, di pantai tanaman
kelapa dapat tumbuh subur, tetapi tidak demikian di daerah pegunungan.
Sebaliknya, komponen abiotik juga dipengaruhi oleh komponen biotik. Keberadaan
tumbuhan mempengaruhi kondisi tanah, air, dan udara disekitarnya. Banyaknya
tumbuhan membuat tanah menjadi gembur dan dapat menyimpan air lebih banyak serta
membuat udara menjadi sejuk. Organisma lainnya, seperti cacing juga mampu
menggemburkan tanah, menghancurkan sampah atau seresah daun dan menjadikan
pengudaraan tanah menjadi lebih baik, sehingga semua itu dapat menyuburkan tanah.

2. Interaksi komponen biotik dengan komponen biotik


Di antara produsen, konsumen dan pengurai memiliki saling ketergantungan. Tidak ada
makhluk hidup yang mampu hidup tanpa makhluk lainnya. Setiap makhluk hidup
memerlukan makhluk hidup lainnya untuk saling mendukung kehidupannya baik
secara langsung maupun tidak langsung. Hubungan saling ketergantungan antar
produsen, konsumen dan pengurai Terjadi melalui peristiwa sebagai berikut:
a) Rantai makanan
Merupakan peristiwa makan dan dimakan dalam suatu ekosistem dengan urutan
tertentu.
b) Jaring-jaring makanan
Merupakan sekumpulan rantai makanan yang saling berhubungan dalam suatu
ekosistem. Seperti contoh jaring-jaring makanan di bawah ini terdiri dari 5 (lima)
rantai makanan.
c) Piramida makanan
Merupakan gambaran perbandingan antara produsen, konsumen I, konsumen II, dan
seterusnya. Dalam piramida ini semakin ke puncak biomassanya semakin kecil.

6
d) Arus energi
Merupakan perpindahan energi dari tempat yang tinggi ke tempat yang rendah. Yaitu
dari sinar matahari lalu produsen, ke konsumen tingkat I, ke konsumen tingkat II
sampai pengurai. Sedangkan mineral membentuk siklus. Energi yang dilepas sangat
kecil karena setiap organisme membutuhkan energi dalam memenuhi kebutuhannya.

7
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Ekosistem diartikan sebagai tatanan kesatuan secara utuh menyeluruh antara
segenap komponen lingkungan hidup yang saling berinteraksi membentuk suatu kesatuan
yang teratur. Keteraturan tersebut ada dalam suatu keseimbangan tertentu yang bersifat
dinamis. Artinya, bisa terjadi perubahan baik besar maupun kecil yang disebabkan oleh
faktor alamiah maupun akibat ulah manusia.
Komponen biotik adalah komponen yang terdiri atas makhluk hidup, sedangkan
komponen abiotik adalah komponen yang terdiri atas benda mati. Seluruh komponen
biotik dalam suatu ekosistem membentuk komunitas. Dengan demikian, ekosistem dapat
diartikan sebagai kesatuan antara komunitas dengan lingkungan abiotiknya.
Selama ekosistem tidak diganggu maka akan tetap menjaga keseimbangannya
sendiri. Sebaliknya, jika diganggu oleh pengganggu dari luar, seperti manusia, dan
gangguan tersebut melampaui batas kekuatannya, maka kemampuan ekosistem tidak
mampu kembali ke keadaan semula.
Dalam lingkungan yang normal atau alami, antarkomponen menjalin interaksi.
Interaksi tersebut terjadi antara komponen abiotik dengan biotik maupun antarkomponen
yang ada dalam kedua komponen tersebut.

8
DAFTAR PUSTAKA

https://id.wikipedia.org/wiki/Ekosistem

http://www.tugassekolah.com/2014/05/hubungan-antar-komponen-ekosistem.html

http://www.edubio.info/2015/05/komponen-komponen-penyusun-ekosistem.html

http://file.upi.edu/Direktori/FPMIPA/JUR._PEND._BIOLOGI/196805091994031-

KUSNADI/BUKU_SAKU_BIOLOGI_SMA,KUSNADI_dkk/Kelas_X/EKOL

OGI_DAN_KONSEP_EKOSISTEM.pdf

http://file.upi.edu/Direktori/FPIPS/JUR._PEND._GEOGRAFI/197210242001121-

BAGJA_WALUYA/Pengelolaan_Lingkungan_Hidup_untuk_Tk_SMA/BAB_3

_EKOSISTEM.pdf

Anda mungkin juga menyukai