Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH GERONTIK

SOP TERAPI OKUPASI, BRAIN GYM, RELIGI

Dosen Pembimbing :

Edi Purwanto, SST., M. Kes

Disusun Oleh:

Muhammad Oktariq

Yusri Yadi Anas

Zindya Indah Dwi Mekarsari

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATAN

KALIMANTAN TIMUR JURUSAN KEPERAWATAN

PRODI SARJANA TERAPAN KEPERAWATAN

TAHUN AJARAN 2019/2020


STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) TERAPI OKUPASI

SOP TINDAKAN KEPERAWATAN

PENGERTIAN Terapi okupasi yaitu ilmu dan seni untuk mengarahkan partisipasi seseorang

dalam melaksanakan suatu tugas terpilih yang telah ditentukan dengan maksud

mempermudah belajar fungsi dan keahlian yang dibutuhkan dalam proses

penyesuaian diri dengan lingkungan

TUJUAN Tujuan terapi ini adalah untuk mengembalikan fungsi mental yang

menciptakan kondisi tertentu sehingga klien dapat mengembangkan

kemampuannya untuk dapat berhubungan dengan orang lain dan masyarakat

sekitarnya.

INDIKASI Indikasi dari terapi okupasi adalah klien dengan kelainan tingkah laku, seperti

klien harga diri rendah yang disertai dengan kesulitan berkomunikasi, klien

yang mengalami kemunduran, klien dengan cacat tubuh disertai gangguan

kepribadian, orang yang mudah mengekspresikan perasaan melalui aktivitas.

PERSIAPAN 1. Ruangan yang nyaman dan tenang

2. Kursi 2 buah

PROSEDUR 1) Pra Interaksi

a. Melihat data klien.

b. Mengkaji riwayat klien.

2) Interaksi

a. Orientasi

1) Menyapa klien atau keluarga sesuai kultur/sosial budaya setempat.

2) Memperkenalkan diri.
3) Melakukan kontrak topik, waktu dan tempat pertemuan.

4) Menjelaskan maksud dan tujuan pertemuan.

b. Kerja

1) Membantu klien menilai kemampuan yang masih dapat digunakan.

2) Membantu klien memilih/menetapkan kemampuan yang akan

dilatih.

3) Memberikan arahan ketrampilan kerja yang akan dibuat.

4) Menyiapkan alat dan bahan.

5) Mendampingi mulainya ketrampilan kerja dan ajak bicara klien

dengan memberikan arahan.

6) Menilai hasil yang sudah dibuat apakah sudah benar atau belum

c. Terminasi

1) Mengeksplorasi perasaan klien.

2) Memberikan kesempatan pada klien untuk memberikan umpan

balik dari terapi yang dilakukan.

3) Melakukan kontrak: topik, waktu, dan tempat kegiatan selanjutnya.

d. Post Interaksi

1) Merapihkan alat dan bahan yang telah dipakai.

2) Mendokumentasikan tindakan secara tepat pada lembar catatan

keperawatan pasien.
Standart Operasional Prosedur

BRAIN GYM

Pengertian
Tujuan Terapi Brain Gym adalah senam otak yang bertujuan untuk memicu
otak agar tidak kehilangan daya intelektualnya dan awarnessnya.
Senam otak adalah senam ringan yang dilakukan dengan gerakan
menyilang, agar terjadi harmonisasi dan optimalisasi kinerja otak
kanan dan otak kiri. (Budhi, 2010). Brain Gym adalah serangkaian
latihan gerak yang sederhana untuk memudahkan kegiatan belajar dan
penyesuaian dengan tuntutan sehari-hari
Indikasi Mengintegrasikan setiap bagian otak untuk membuka bagian otak yang
sebelumnya tertutup atau terhambat. Brain Gym dapat menurunkan
kecemasan, mengatasi lupa dan memberikan rasa tenang dan nyaman.
Persiapan Barin Gym dapat dilakukan oleh siapa saja, dimana saja, dan kapan
lingkungan saja. Brain Gym dapat dilakukan pada lansia yang mengalami
penurunan daya ingat atau demensia, juga pada lansia yang mengalami
penyakit Alzheimer.
Prosedur Atur lingkungan aman, nyaman dan tenang.
Cara melakukan Gerakan 1:
gerakan dan Ulurkan tangan ke depan
Fungsinya
Cara melakukan gerakan :
Menggerakkan tangan kanan bersamaan dengan kaki kiri dan tangan kiri
bersamaan dengan kaki kanan. Bergerak ke depan, ke samping, ke
belakang, atau jalan di tempat. Untuk menyeberang garis tengah
sebaiknya tangan menyentuh lutut yang berlawanan.

Fungsinya :
a. Meningkatkan koordinasi kiri/kanan
b. Memperbaiki pernafasan dan stamina
c. Memperbaiki koordinasi dan kesadaran tentang ruang dan gerak
d. Memperbaiki pendengaran dan penglihatan

Cara melakukan gerakan :


Menggambar dengan kedua tangan pada saat yang sama, ke dlam, ke
luar, ke atas dan ke bawah. Coretan ganda dalam bentuk nyata seperti :
lingkaran, segitiga, bintang, hati, dsb. Lakukan dengan kedua tangan
secara bersamaan.
Fungsinya :
a. Kesadaran akan otak kanan dan kiri.
b. Memperbaiki penglihatan perifer.
c. Kesadaran akan tubuh, koordinasi, serta keterampilan khusus
tangan dan mata.
d. Memperbaiki kemapuan olahraga dan keterampilan gerakan.

Cara melakukan gerakan :


Tekan otot bahu kiri dan kanan. Tahan napas saat kepala berapa di
tengah, kemudian hembuskan napas ke samping atau ke otot yang
ditekan sampbil rileks. Ulangi gerakan bergantian dengan tangan yang
lain.

Fungsinya :
1. Melepaskan ketegangan tengkuk dan bahu karena stres
2. Menyeimbangkan otot leher dan tengkuk (mengurangi sikap
tubuh yang condong ke depan)
3. Menegakkan kepala (membantu mengurangi kebiasaan
memiringkan kepala atau bersandar pada siku)

Cara melakukan gerakan :


Luruskan satu tangan ke atas, tangan lain ke samping telinga memegang
tangan yang ke atas.
Buang nafas pelan sementara otot-otot di aktifkan dengan mendorong
tangan ke empat jurusan (depan, belakang, dalam, luar). Sementara
tangan yang satu menahan dorongan tersebut.

Fungsinya :
1. Meningkatkan fokus dan konsentrasi tanpa fokus yang
berlebihan
2. Pernafasan menjadi lebih lancar dan sikap lebih santai
3. Peningkatan energi pada tangan dan jari
Cara melakukan gerakan :
Sakelar otak ( jaringan lunak di bawah tulang selangka di kiri dan kanan
tulang dada), dipijat dengan satu tangan, sementara tangan yang lain
memegang pusar.

Fungsinya :
1. Keseimbangan tubuh kanan dan kiri
2. Tingkat energi lebih baik
3. Memperbaiki kerja sama kedua mata (bisa meringankan stres
visual, juling atau pandangan yang terus menerus)
4. Otot tengkuk dan bahu lebih rileks

Cara melakukan gerakan :


Pijat daun telinga pelan-pelan, dari atas sampai ke bawah tiga sampai
lima kali.

Fungsinya :
1. Energi dan nafas lebih baik
2. Otot wajah, lidah, dan rahang menjadi lebih rileks
3. Fokus perhatian meningkat
4. Keseimbangan menjadi lebih baik

Cara melakukan gerakan ;


Sentuhlah titik positif dengan kedua ujung jari tangan selama 30 detik
sampai 1 menit.
Fungsinya :
1. Mengaktifkan bagian depan otak guna menyeimbangkan stres
yang berhubungan dengan ingatan tertentu, situasi, orang,
tempat, dan ketrampilan
2. Menenangkan dalam penyesuaian sehari-hari

Cara melakukan gerakan :


Duduk di kursi dan silangkan kaki. Tundukkan badan dengan tangan ke
depan bawah, buang nafas saat turun, dan ambil nafas saat naik. Ulangi
sampai tiga kali kemudian ganti kaki

Fungsinya :
1. Merilekskan daerah pinggang, pinggul dan sekitarnya
2. Tubuh atas dan bawah bergerak sebagai satu kesatuan
DAFTAR PUSTAKA

Martono, Hadi dan Kris Pranarka. 2010. Buku Ajar Boedhi-Darmojo Geriatri (Ilmu
Kesehatan Usia Lanjut). Edisi IV. Jakarta : Balai Penerbit FKUI

Olfah, Yustiana. 2015. Dokumentasi Keperawatan pada Kelompok Khusus

Rahmawianti, Vina. 2013. Dokumentasi Asuhan Keperawatan Lansia

Anda mungkin juga menyukai