Proses pencairan dana di KPPN menggunakan dua sistem yaitu melalui pencairan dana
melalui UP (Uang Persediaan) / TUP (Tambahan Uang Persediaan) dan Pencaiaran Dana
Langsung (LS).
UP / TUP
UP (Uang Persediaan)
Pembayaran dengan UP yang dapat dilakukan oleh bendahara pengeluaran (BP) kepada satu
penerima barang atau jasa paling banyak sebesar Rp.50.000.000,-- kecuali untuk pembayaran
honorarium dan perjalanan dinas.
Pada setiap akhir hari kerja uang tunai yang berasal dari up pada kas BP paling banyak sebesar
RP.50.000.000,-
UP dapat diberikan untuk pengeluanan belanja barang, belanja modal dan belanja lain-lain
Pembayaran dengan UP oleh BP kepada satu penerima barang atau jasa dapat melebihi
Rp.50.000.000,- setelah mendapat persetujuan dari Menkeu Cq. DJPB.
BP melakukan penggantian UP yang telah digunakan sepanjang dana yang dapat digunakan
dengan UP masih tersedia dalam DIPA . Penggantian UP dilakukan apabila UP yang telah
digunakan paling sedikit 50%.
Besaran UP yang diberikan KPPN kepada Bendahara Pengeluaran diatur pada PMK.
190/PMK.05/2012 pasal 46
TUP adalah uang muka kerja yang diberikan kepada Bendahara Pengeluaran untuk kebutuhan
yang sangat mendesak dalam satu bulan melebihi pagu UP yang telah ditetapkan.
Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) dapat mengajukan TUP kepada Kepala KPPN dalam hal
sisa UP dalam BP tidak cukup tersedia untuk membiayai kegiatan yang sifatnya mendesak dan
tidak dapat ditunda.
Digunakan dan dipertanggung jawabkan selama satu bulan sejak SP2D diterbitkan;
Tidak digunakan untuk kegiatan yang harus dilaksakan dengan pembayaran LS.
LS (Pembayaran Langsung )
Pembayaran langsung (LS) adalah pembayaran yang dilakukan langsung kepada Bendahara
Pengeluaran/penerima hak lainnya atas dasar perjanjian kerja, surat keputusan, surat tugas atau
surat perintah kerja melalui penerbitan SPM-LS.
- Belanja pegawai
Pembayaran belanja pegawai secara LS antara lain untuk : gaji Induk, gaji susulan, kekurangan
gaji, uang duka wafat, gaji terusan, uang muka gaji, uang lembur, uang makan, honorarium - -
tetap atau vakasi.
Pembayaran secara LS untuk belanja non pegawai antara lain untuk langganan daya dan jasa,
perjalanan dinas, pengadaan tanah, konstruksi dan belanja modal lainnya serta bansos.
Data-data terlampir :