Anda di halaman 1dari 87

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHl KESEDIAAN MEMBAYAR

LEBm KONSUMEN PADA BERAS BERSERTIFIKAT ORGANIK OJ


PASAR MODERN DI KOTA MEDAN
(Kasus: Supermarket Brastagi)

SKRIPSI

OLEH:

FAlZANDITO
140304022
AGRIBISNIS

PROGRAM STUDl AGRlBISNJS


FAKULTAS PERTANlAN
UNIVERSITAS SUMA TERA UT ARA
MEDAN
2018

Universitas Sumatera Utara


FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUm KESEDIAAN MEMBAYAR
LEBm KONSUMEN PADA BERAS BERSERTlFIKAT ORGANIK DI
PASAR MODERN DI KOTA MEDAN
(Kasus: Supermarket Brastagi)

SKRIPSI

OLEH:

FAIZANDITO
140304022
AGRllilSNIS

Skripsi Sebagai Salah Satu Syarat untuk Melakukan Penelitian


di Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian,
Universitas Sumatera Utara, Medan

Disetujui Oleh:
Komisi Pemhimhing

Qr. Iskandarini, MM, Ph.D) (Rulianda P Wibowo, SP, M.Ec, Ph.D)


NIP. 196405051994032002 NIP. 19801021200511004

PROGRAM STUD[ AGRIBISNJS


FAKULTASPERTANIAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2018

Universitas Sumatera Utara


JUDUL :FAKTOR FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI KESEDIAAN
MEMBAYAR LEBm KONSUMEN PADA
BERAS BERSERTIFIKAT ORGANlK DI
PASAR MODERN DI KOTA MEDAN (Kasus:
Supermarket Brastagi)
NAMA : FAIZ AND ITO
NIM : 140304022
PROGRAM STlJDI : AGRIBISNIS

Disetujui Oleh:
Komisi Pembimbiog

Ketua Aoggota

(Jr. Iskaodarioi, M.M, Pb.D)


NIP. 196405051994032002

Meogetahui:
Ketua Program Siudi Agribisnis
Fakultas Pertaniao UniMersitas Sumatera Utara
-~l'C! " /10"
.} ;::" .~~ ~
>
- 1Y. ~ \ "

~
' ~
\\

~ . J
(Dr.Ir. atia Negara Lubis, ii.Ee)
NIP. 196302041997031001

Taoggal Lulus : 31 Agustus 2018

Universitas Sumatera Utara


HALA~PENGESAHAN

FAIZ ANDlTO (140304022), dengan judul Skripsi Faktor - Faktor Yang


Mempengaruhi Kesediaan Membayar Lebih Konsumen Pada Beras
Bersertifikat Organik Di Pasar Modern Di Kota Medan (Kasus:
Supermarket Brastagi.) Telah Dipertahankan di Depan Dewan Penguji
Skripsi Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Sumatera
Utara dan Diterima Untuk Memenuhi Sebagian dari Persyaratan
Memperoleh Gelar Sarjana Pertanian.

Pad a Tanggal : 31 Agustus 2018

Komisi Penguji Skripsi :

Ketua : (Ir.Jskandarini, MM, Ph.D)


NIP. 196405051994032002

Anggota : 1. Rulianda P Wibowo SP.M.Ec Ph.D

* p
NIP. 19801021200511004

2. ( Dr. Ir. Satia Negara Lubis. M.Ec)


NIP. 196302041997031001

3. (Jr. Lily Fauzia. M.Si)


NIP. 196308221988032003
~
H .
.........-.•...... - ............ -...... .......... .

Mengetahui:
Ketua Program Studi Agribisnis
Fakultas Pertanian Universitas SUlJj'atera Utara
!i .; II \'{ ~
~
~
c;-- l :'"
/

(Dr. Ir. Satia Negara Lllbis. MEc)


'"
. 1-'"
C>.

NIP. 196302041997031001

Universitas Sumatera Utara


ABSTRAK

FAIZ ANDITO (140304022 / AGRIBISNIS) dengan judul FAKTOR-FAKTOR


YANG MEMPENGARUHI KESEDIAAN MEMBAYAR LEBIH KONSUMEN
PADA BERAS BERSERTIFIKAT ORGANIK DI PASAR MODERN DI KOTA
MEDAN (kasus : supermarket brastagi), Penelitian ini di bimbing oleh Ibu Ir.
Iskandarini MM PhD. Sebagai Ketua Komisi Pembimbing dan bapak Rulianda P
Wibowo SP, M.Ec, PhD. Sebagai Anggota Komisi Pembimbing.

Penelitian ini dilakukan di supermarket brastagi yang ada di kota medan dengan
metode Purpose. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis karakteristik
respoden yang bersedia membayar lebih terhadap beras bersertifikat organik dan
menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi konsumen bersedia membayar lebih
terhadap beras bersertifikat organik. Metode yang digunakan adalah analisis regresi
logit, penelitian yang dilakukan pada bulan juli 2018. Hasil penelitian ini menunjukan
variabel yang signifikan mempengaruhi kesediaan membayar lebih konsumen
terhadap beras bersertifikat organik adalah pendapatan dan tingkat pendidikan.

Kata kunci : beras bersertifikat organik, regresi logistik, kesediaan membayar


lebih

i
Universitas Sumatera Utara
ABSTRACT

FAIZ ANDITO (140304022 / AGRIBISNIS) with the title is FACTORS THAT


INFLUENCE THE AVAILABILITY OF PAYING MORE CONSUMERS ON
ORGANIC CERTIFIED RICE IN MODERN MARKETS IN MEDAN CITY
(case: supermarket brastagi), this research was guided by Mrs. Ir. Iskandarini
MM PhD. As Chair of the Advisory Commission and Mr. Rulianda P Wibowo SP,
M.Ec, PhD. As a Member of the Advisory Commission.

This research was conducted at the Brastagi supermarket in the Medan city with the
Purpose method. The purpose of this study is to analyze the characteristics of
respondents who are willing to pay more for organic certified rice and analyze the
factors that influence consumers willing to pay more for organic certified rice. The
method used is logit regression analysis, research conducted in July 2018. The results
of this study indicate that the variables that significantly influence the willingness to
pay more consumers to organic certified rice are income and education level.

Keywords: organic certified rice, logistic regression, willingness to pay

ii
Universitas Sumatera Utara
RIWAYAT HIDUP

Faiz Andito, Lahir di Medan pada tanggal 21 Maret 1997. Penulis merupakan anak

pertama dari bapak Zulnafaralo Sebayang, SE. dan ibu Meldabrina Siregar, SE.

Pendidikan formal yang di tempuh penulis adalah sebagai berikut :

1. Tahun 2002 masuk Sekolah Dasar di SD Harapan 2 Medan, lulus pada tahun

2008.

2. Tahun 2008 masuk Sekolah Menengah Pertama di SMP Harapan 1 Medan, lulus

pada tahun 2011.

3. Tahun 2011 masuk Sekolah Menengah Atas di SMA Harapan 1 Medan, lulus pada

tahun 2014.

4. Tahun 2014 di terima di Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas

Sumatera Utara melalui jalur SNMPTN.

Kegiatan yang pernah di ikuti penulis selama duduk di bangku kuliah adalah sebagai

berikut :

1. Anggota FSMM SEP di Fakultas Pertanian, Universitas Sumatera Utara.

2. Anggota Pemerintah Mahasiswa Fakultas Pertanian, Universitas Sumatera Utara

pada periode tahun 2015-2016.

3. Anggota IMASEP Pertanian, Universitas Sumatera Utara.

4. Praktek Kerja Lapangan (PKL) di Desa Perupuk, Kecamatan Lima Puluh,

Kabupaten Batu Bara, Provinsi Sumatera Utara, pada bulan Juli-Agustus 2017.

5. Melaksanakan Penelitian Skripsi di Pasar Modern Supermarket Berastagi Di Kota

Medan, pada tahun 2018.

iii
Universitas Sumatera Utara
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat

dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Faktor

- Faktor Yang Mempengaruhi Kesediaan Membayar Lebih Konsumen Pada

Beras Bersertifikat Organik Di Pasar Modern Di Kota Medan ( Kasus :

Supermarket Brastagi )”. Skripsi ini disusun dalam rangka memperoleh gelar

Sarjana di Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Sumatera Utara.

Penyelesaian skripsi ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak. Sebagai bentuk

rasa syukur, penulis secara khusus menyampaikan terima kasih dan penghargaan

kepada Ibu Ir. Iskandarini, MM, PhD selaku ketua komisi pembimbing yang telah

banyak meluangkan waktunya untuk membimbing penulis dengan penuh kesabaran,

memotivasi penulis tanpa mengenal lelah, serta mendukung dan membantu penulis

sejak masa perkuliahan hingga dalam penyelesaian skirpsi ini. Kebijaksanaan,

ketegasan dan ketepatan sikap ibu menjadi panutan bagi penulis. Juga kepada Bapak

Rulianda P. Wibowo, SP, M.Ec,P.hD selaku anggota komisi pembimbing yang

dengan kesediaan waktu dalam membimbing, memberikan motivasi, memberikan

pengarahan dan memberi kemudahan kepada penulis selama penulisan skripsi ini.

Kesabaran dan keikhlasan bapak menjadi panutan bagi penulis.

Ungkapan rasa terima kasih yang sama juga disampaikan kepada :

1. Kepada Bapak Dr.Ir.Satia Negara Lubis, M.Ec selaku Ketua Program Studi

Agribisnis Fakultas Pertanian USU dan Bapak Ir. M. Jufri, MSi selaku Sekertaris

Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian USU yang memberikan banyak

kemudahan selama mengikuti masa perkuliahan.

2. Kepada kedua orang tua tercinta Ayahanda Zulnafaralo Sebayang dan Ibunda

Meldabrina Siregar yang selalu memberikan semangat, nasihat, doa yang tiada

iv
Universitas Sumatera Utara
putus-putusnya serta dukungan baik secara materi maupun non materi yang tiada

henti-hentinya, juga kasih sayang dan perhatiannya yang membawa penulis

hingga sampai pada proses akhir pendidikan sarjana ini.

3. Kepada seluruh dosen Fakultas Pertanian USU khususnya Program Studi

Agribisnis yang telah memberikan ilmu - ilmu yang bermanfaat kepada penulis

selama masa perkuliahan serta kepada seluruh pegawai Fakultas Pertanian,

Khususnya Program Studi Agribisnis yang telah memberikan banyak kemudahan

dalam menjalankan perkuliahan dan penyelesaian skripsi.

4. Kepada Adik tercinta Fadiyah Halizah Sebayang dan Teman sehidup semati

Annisa Hardita yang telah memberikan motivasi baik materi dan non materi

sehingga penulis dapat menyelesaikan proses pendidikan ini. Curahan kasih

sayang dan dorongan semangat dari mereka yang selalu menguatkan penulis.

5. Kepada teman-teman seperjuangan Agribisnis stambuk 2014, khususnya kelas

Agribisnis-1, dan para sahabat (ANTING KIRI BOYS FARIZ, SEPRI, RIFKI) &

(DIFERENCIA) Sepenggal waktu bersama mereka begitu berharga dan segala

yang ada di kurun waktu tersebut tumbuh bersama diri penulis dan membekas di

dalam hati.

6. Kepada responden penelitian yang telah meluangkan waktu dan kesempatan untuk

diwawancarai oleh penulis demi kesempurnaan penelitian penulis serta kepada

semua pihak yang terlibat yang telah mendukung.

v
Universitas Sumatera Utara
Namun demikian penulis menyadari masih terdapat kekurangan karena keterbatasan

dan kendala yang dihadapi. Untuk itu, penulis mengharapkan kritik dan saran demi

penyempurnaan skripsi ini. Penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi

banyak pihak.

Medan, 2018

Penulis

vi
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR ISI

ABSTRAK

RIWAYAT HIDUP ............................................................................................. iii

KATA PENGANTAR .......................................................................................... iv

DAFTAR ISI....................................................................................................... vii

DAFTAR TABEL ............................................................................................... ix

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ x

DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................ xi

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ........................................................................................ 1
1.3 Perumusan Masalah ................................................................................ 5
1.4 Tujuan Penelitian .................................................................................... 5
1.5 Manfaat Penelitian .................................................................................. 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA


2.1 Tinjauan Pustaka ..................................................................................... 6
2.2 Landasan Teori...................................................................................... 14
2.2.1 Preferensi Konsumen .................................................................... 14
2.2.2 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsumen ............................ 15
2.3 Penelitian Terdahulu .............................................................................. 19
2.4 Kerangka Pemikiran............................................................................... 21
2.5 Hipotesis Penelitian ............................................................................... 22

BAB III METODELOGI PENELITIAN


3.1 Metode Penentuan Daerah Penelitian .................................................... 23
3.2 Metode Pengambilan Sampel ................................................................ 23
3.3 Metode Pengumpulan Data ................................................................... 24
3.4 Metode Analisis Data ............................................................................ 25
3.5 Definisi Dan Batasan Operasional......................................................... 29
3.5.1 Definisi .......................................................................................... 29
3.5.2 Batasan Operasional...................................................................... 30

BAB IV DESKRIPSI WILAYAH PENELITIAN DAN


KARAKTERISTIK NELAYAN SAMPEL
4.1 Deskripsi Daerah Penelitian .................................................................. 31
4.2 Keadaan Penduduk ................................................................................ 32
4.3 Gambaran Umum Lokasi Penelitian………………………………...34

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN


5.1 Karakteristik Responden ......................................................................... 35
5.2 Faktor-faktor yang mempengaruhi konsumen ................................................ 39
5.2.1. Uji Hosmer and lemeshow ...................................................................... 41

vii
Universitas Sumatera Utara
5.2.2. Uji Seluruh Variable (G) ......................................................................... 42
5.3.3. Uji Wald .................................................................................................. 43
5.3.4.Efek Marginal .......................................................................................... 46

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN


1.1 Kesimpulan ............................................................................................. 52
1.2 Saran ....................................................................................................... 53

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

viii
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR TABEL

No Judul Hal
Tabel 3.1 Klasifikasi Jumlah Responden Dalam Kesediaan 24
Membayar

Tabel 3.2 Model Logit 25

Tabel 4.1 Luas Wilayah, Jumlah Penduduk dan Kepadatan 32


Penduduk di Kota Medan Menurut Kecamatan, 2016.

Tabel 4.2 Penduduk Menurut Kelompok Umur dan Jenis 33


Kelamin di Kota Medan, 2016.

Tabel 4.3 Rata-rata Pengeluaran dan Persentase Rata-rata 34


Pengeluaran Per Kapita Sebulan Menurut Jenis
Konsumsi di Kota Medan, 2016.

Tabel 5.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia 35


Tabel 5.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendapatan 36
Rumah Tangga.

Tabel 5.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat 37


Pendidikan
Tabel 5.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Jumlah 37
Tanggungan.

Tabel 5.5 Karakteristik Responden Berdasarkan Frekuensi 38


Pembelian Perbulan.

Tabel 5.6 Karakteristik Responden Berdasarkan Pengetahuan 39


Sertifikasi Organik.

Tabel 5.7 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kesediaan 40


Membayar

Tabel 5.8 Hosmer And Lemeshow Test 42

Tabel 5.9 Uji Seluruh Variabel (uji G). 42

ix
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR GAMBAR

No Judul Hal
Gambar 1 Skema Kerangka Pemikiran 21

x
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR LAMPIRAN

No Judul
Lampiran 1 Karakteristik Konsumen Berdasarkan Faktor-Faktor Yang
Mempengaruhi.
Lampiran 2 Hasil Output SPSS.

xi
Universitas Sumatera Utara
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pangan merupakan komoditas penting dan strategis bagi bangsa indonesia yang akan

menjamin keberlanjutan kehidupan manusia, Namun demikian, saat ini banyak

produk pangan yang tidak sehat karena mengandung zat-zat yang dapat mengganggu

kesehatan manusia baik dalam jangka pendek maupun panjang. Salah satu produk

pertanian yang saat ini menjadi tidak sehat adalah beras, padahal beras merupakan

salah satu makanan pokok. Salah satu penyebab beras menjadi tidak sehat karena

diduga terdapat kandungan sisa bahan kimia. Sisa bahan kimia tersebut dapat berasal

dari cara produksi yang menggunakan pestisida dan pupuk kimia dalam dosis tinggi

maupun karena pencemaran lingkungan.

Kesadaran masyarakat akan bahaya penyakit degeneratif meningkatkan kesadaran

masyarakat akan pentingnya kesehatan saat ini, Masyarakat mulai percaya bahwa

makanan yang dikonsumsi berkontribusi terhadap kesehatan hal ini ditunjukkan

dengan adanya perubahan pola konsumsi dimana kecenderungan mengkonsumsi

makanan yang tinggi lemak, garam, karbohidrat, kolesterol, bahan tambahan pangan

dan rendah serat telah berubah menjadi kecenderungan konsumen memilih makanan

alami dan sehat yang berfungsi untuk mencegah penyakit-penyakit yang mungkin

muncul.( Winarno dan Kartawidjajaputra 2007).

Saat ini tren utama industri pangan mengarah kepada suatu konsep “Healthy,

Functional, and Satisfied Foods” dalam menghasilkan suatu produk-produk dengan

konsep “Healthy, Functional, and Satisfied Foods” memperhatikan keseimbangan

gizi, kualitas dan juga keamanan bahan baku yang digunakan. Perbaikan mutu ini

telah mendorong tren baru masyarakat di berbagai negara dan Indonesia untuk

kembali ke konsep alam dimana masyarakat mulai meninggalkan produk-produk


1
Universitas Sumatera Utara
2

pangan berbahan kimia dan juga sintetis. Salah satu nya adalah dengan memilih bahan

pangan organik. Jenis bahan pangan ini bebas residu pestisida kimia dan bebas

penggunaan pupuk kimia. Pestisida digunakan untuk memberantas hama tanaman,

bahan baku dari pestisida adalah bahan beracun seperti timbal, antimon, arsen,

merkuri, selenium, thalium, zinc dan florida. Secara langsung maupun tidak langsung,

residu bahan kimia yang tinggi dalam bahan pangan, khususnya sayur non organik,

dapat berpengaruh terhadap kesehatan manusia (Winarno dan Kartawidjajaputra, 2007)

Kesadaran tentang bahaya yang ditimbulkan oleh pemakaian bahan kimia sintetis

dalam pertanian menjadikan pertanian organik menarik perhatian baik di tingkat

produsen maupun konsumen. Kebanyakan konsumen akan memilih bahan pangan

yang aman bagi kesehatan dan ramah lingkungan, sehingga mendorong meningkatnya

permintaan produk organik. Pola hidup sehat yang akrab lingkungan telah menjadi

trend baru dan telah melembaga secara internasional yang mensyaratkan jaminan

bahwa produk pertanian harus beratribut aman dikonsumsi (food safety attributes),

kandungan nutrisi tinggi (nutritional attributes), dan ramah lingkungan eco-labelling

attributes. (Winarno dan Kartawidjajaputra, 2007)

Saat ini orang mulai menyadari bahwa penggunaan bahan-bahan kimia terutama

pestisida kimia dalam produksi pertanian ternyata menimbulkan efek negatif terhadap

kesehatan manusia dan lingkungan. Adanya kesadaran masyarakat akan kesehatan

dan keamanan pangan ini maka preferensi masyarakat dalam mengkonsumsi beras

mengalami pergeseran dari pangan non organik ke pangan organik. Adanya kesadaran

konsumen akan karakteristik tertentu yang terkandung di dalam pangan organik, ikut

menentukan harga pangan tersebut. (Siro et al, 2008)

Beras organik merupakan produk dari pertanian padi dengan sistem budidaya organik.

Beras organik sangat baik bagi kesehatan karena bebas dari bahan kimia berbahaya,

Universitas Sumatera Utara


3

jika dibandingkan dengan beras lain yang mempunyai aroma khas alami, tidak mudah

berair, rasanya enak dan gurih. Hal ini, menjadikan beras organik semakin banyak

disukai oleh konsumen. Namun demikian, harga beras organik tergolong mahal,

sehingga hanya kalangan menengah ke atas yang mampu membeli. Harga beras

organik yang relatif mahal ini, disebabkan oleh besarnya manfaat beras organik bagi

kesehatan dan bebas dari kandungan bahan kimia berbahaya, juga karena, relatif

tingginya faktor risiko dalam produksi usahatani yang dihadapi oleh petani akibat

tidak menggunakan pestisida dan pupuk anorganik.

Segmen pasar beras organik yang terbatas, menyebabkan beras organik kurang

dikenal oleh masyarakat umum. Oleh karena itu, pengembangan pemasaran beras

organik harus didasarkan pada karakteristik dan preferensi konsumen selain

didasarkan pada segmentasi geografis dan demografi. Perilaku konsumen dalam

pembelian beras organik dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti pengaruh sosial,

pengaruh pribadi, pengaruh budaya dan psikologi. Dalam hal ini, para pemasar dapat

mengetahui dengan jelas dan tepat bagaimana karakteristik dan preferensi konsumen

terhadap beras organik.

Perilaku konsumen akan selalu berubah-ubah sesuai dengan pengaruh sosial budaya

yang semakin meningkat, sehingga berusaha mencari motivasi dalam diri konsumen.

Konsumen rela membelanjakan uang lebih dengan tujuan mendapatkan pelayanan

yang baik, yang tentunya member nilai kepuasan kepada konsumen salah satu faktor

yang dapat mempengaruhi perilaku konsumen adalah gaya hidup, gaya hidup akan

mempengaruhi penilaian yg akan dilakukan oleh seseorang yang akan membeli suatu

produk salah satu contoh gaya hidup masyarakat sekarang ini adalah dengan membeli

beras bersertifikat organik di pasar modern yang sangat berkembang di kota medan.

Universitas Sumatera Utara


4

Beras bersertifikat hanya di jual dan dipasarkan di supermarket karena harga yang

relatif mahal dan promosinya tidak sesuai jika dijual di pasar tradisional. dahulu pasar

tradisional merupakan tempat utama yang dituju oleh konsumen untuk berbelanja,

tetapi karena adanya perkembangan dari waktu ke waktu banyak bermunculan pasar-

pasar modern atau swalayan atau di kenal dengan supermarket (Pangestu, 2007)

Hasil penelitian terdahulu menunjukkan bahwa beberapa faktor mempengaruhi

konsumsi beras organik yaitu harga beras organik, harga beras non-organik dan jenis

pekerjaan kepala keluarga, pendapatan keluarga, tingkat pendidikan ibu rumah

tangga, usia ibu rumah tangga, jumlah anggota rumah tangga, dan pekerjaan ibu

rumah tangga., hasil penelitian terdahulu juga telah menunjukkan beberapa faktor

yang mempengaruhi preferensi konsumen terhadap beras organik yaitu: harga beras

organik, tingkat pendidikan isteri, pendapatan perkapita rumahtangga dan jumlah

anggota keluarga, harga hedonik beras, harga tempe, residu bahan kimia, kepulenan,

dan motif konsumen. Sebuah penelitian lalu juga mengungkapkan persepsi konsumen

terhadap beberapa atribut dari beras organik

Kota Medan merupakan kota terbesar di Sumatera Utara dengan jumlah penduduk

pada tahun 2012 mencapai 2.949.830 jiwa yang setiap tahunnya mengalami

peningkatan. Sejalan dengan meningkatnya pertambahan penduduk Kota Medan

maka terjadi pula peningkatan konsumsi beras penduduk. Sehingga peneliti ingin

meneliti mengenai tingkat konsumsi dan pola konsumsi beras masyarakat Kota

Medan. (Badan Pusat Statistik, 2012)

Universitas Sumatera Utara


5

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka dirumuskan beberapa rumusan

masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana karakteristik pembeli beras bersertifikat organik di Kota Medan?

2. Faktor apa sajakah yang mempengaruhi kesediaan membayar lebih konsumen

terhadap beras bersertifikat organik di pasar modern di Kota Medan

1.3 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini dilakukan adalah sebagai berikut:

1. Untuk menganalisis Karakteristik pembeli beras bersertifikat organik di Kota

Medan

2. Untuk menentukan faktor-faktor yang mempengaruhi kesediaan membayar lebih

konsumen terhadap beras bersertifikat organik di pasar modern di Kota Medan

1.4 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian adalah:

1. Sebagai bahan informasi mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi konsumen

membayar lebih mahal terhadap beras bersertifikat organik di pasar modern Kota

Medan

2. Sebagai informasi dan referensi bagi pihak-pihak yang membutuhkan baik

akademik maupun non akademik.

3. Sebagai bahan informasi bagi peneliti selanjutnya yang berhubungan dengan

penelitian ini

Universitas Sumatera Utara


BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Tinjauan Pustaka

2.1.1 Pengertian Beras Organik

Beras bagi kehidupan bangsa Indonesia memiliki arti yang sangat penting. Dari jenis

bahan pangan yang dikonsumsi, beras memiliki urutan yang pertama. Hampir seluruh

penduduk Indonesia menjadikan beras sebagai bahan pangan utama. Beras merupakan

nutrisi penting dalam struktur pangan, karena itu peranan beras memiliki peranan

strategis dalam kehidupan bangsa Indonesia. (Hutagalung, 2007)

Beras organik merupakan produk dari pertanian padi dengan sistem budidaya organik.

Beras organik sangat baik bagi kesehatan karena bebas dari bahan kimia berbahaya,

jika dibandingkan dengan beras lain yang mempunyai aroma khas alami, tidak mudah

berair, rasanya enak dan gurih. Hal ini, menjadikan beras organik semakin banyak

disukai oleh konsumen. Namun demikian, harga beras organik tergolong mahal,

sehingga hanya kalangan menengah ke atas yang mampu membeli. Harga beras

organik yang relatif mahal ini, disebabkan oleh besarnya manfaat beras organik bagi

kesehatan atau bebas dari kandungan bahan kimia berbahaya, juga karena, relatif

tingginya faktor risiko dalam produksi usahatani yang dihadapi oleh petani akibat

tidak menggunakan pestisida dan pupuk anorganik. (Soetrisno, 1999)

Menurut (Amang dan Husein dalam Hutagalung, 2007) beras bagi kehidupan bangsa

Indonesia memiliki arti yang sangat penting. Dari jenis bahan pangan yang dikonsumsi,

beras memiliki urutan yang pertama. Hampir seluruh penduduk Indonesia menjadikan

beras sebagai bahan pangan utama. Beras merupakan nutrisi penting dalam struktur

pangan, karena itu peranan beras memiliki peranan strategis dalam kehidupan bangsa

Indonesia.

6
Universitas Sumatera Utara
7

Beras Organik adalah beras yang terbebas dari pestisida, pewarna dan bahkan kimia

lainnya sehingga sangat aman dan sehat untuk di konsumsi oleh balita, dewasa

maupun para manula, Beras organik dari Indonesia mempunyai keunggulan rasa lebih

enak karena struktur tanahnya, aromanya yang harum dan tahan lama dalam

penyimpanan. Keunggulan beras organic adalah memiliki kandungan nutrisi dan

mineral tinggi, kandungan glukosa, karbohidrat dan proteinnya mudah terurai, aman

dan sangat baik untuk mencegah dan dapat dikonsumsi oleh penderita diabetes, yang

sedang menjalankan program diet mengurangi resiko penyakit kanker, jantung asam

urat,darah tinggi,autis, obesitas dan vertigo(Anonim, 2010).

Beras organik dapat dikatakan sebagai beras ekslusif, artinya beras organik tidak

dijual disembarang tempat, melainkan perlu cara pemasaran khusus beras organik

dikemas dalam kantung atau karung plastik berlabel atau bersertifikat organik dan

akan dijual dengan harga relatif lebih mahal dibanding beras biasa. Tinggi harga beras

organik menyebabkan konsumenya pun merupakan kalangan terbatas yaitu

masyarakat yang mengerti keunggulan dan bersedia membayar lebih mahal.

(Andoko, 2010)

Beras organik merupakan beras yang ditanam di tanah yang ramah lingkungan. Proses

pertumbuhannya tidak menggunakan pestisida kimia. Beras ini tumbuh di lahan yang

sudah terbebas dari kontaminasi pestisida dengan ekosistem yang terjaga, dengan

rentang waktu antara 5 tahun sampai 15 tahun. Selain harus mengembalikan

ekosistem tanah beras sehat ini juga mensyaratkan adanya lahan yang jauh dari polusi

seperti asap knalpot motor, limbah pabrik dan pencemaran lainnya. System pengairan

harus baik dan tidak boleh bercampur dengan lahan pertanian yang belum organik.

Disamping itu lahan-lahan pertanian yang berada di sekitarnya pun tidak boleh

menggunakan pestisida. Beberapa ciri maupun karakteristik beras organikdapat

Universitas Sumatera Utara


8

dideteksi melalui aromanya yang wangi, tampilan fisiknya yang bersih, licin dan

putih. Rasanya pun gurih, tahun lama waktu matang serta kualitasnya lebih baik dan

beras impor lainnya. Bahkan bila di konsumsi beras ini cepat mengenyangkan.

(Anonim, 2008)

Segmen pasar beras organik yang terbatas, menyebabkan beras organik kurang

dikenal oleh masyarakat umum. Oleh karena itu, pengembang-an pemasaran beras

organik harus didasarkan pada karakteristik dan preferensi konsumen selain

didasarkan pada segmentasi geografis dan demografi. Perilaku konsumen dalam

pembelian beras organik dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti pengaruh sosial,

pengaruh pribadi, pengaruh budaya dan psikologi (Tjiptono, 1995)

Ada beberapa klarifikasi jenis beras bersertifikat organik diantaranya:

1. Beras organik warna putih

Ini adalah jenis beras yang paling banyak dikonsumsi. Beras organik warna putih jika

dibandingkan dengan beras putih an-organik sangatlah berbeda, karena rasanya lebih

pulen dan lebih wangi. Juga tidak mengandung pestisida kimia, sehingga sangat

aman untuk dikonsumsi. Beras organik warna putih masih memiliki kandungan

nutrisi dan mineral yang tinggi.

2. Beras organik warna hitam

Khasiat gizi pigmen beras yang berwarna hitam mempunyai khasiat paling baik

dibanding beras organik warna lainnya, Beras organik warna hitam sangat berbeda

dibanding ketan hitam, baik rasa, aroma maupun penampilannya Sangat spesifik dan

unik, bila sudah dimasak beras organik warna hitam warnanya benar-benar hitam

pekat rasanya enak dan aromanya menimbulkan selera makan.

beras hitam organik punya banyak manfaat bagi kesehatan tubuh kita. Demikian pula

dengan beras hitam yang diketahui dapat mencegah dan menyembuhkan berbagai

Universitas Sumatera Utara


9

macam penyakit. Menurut penelitian beras hitam memiliki berbagai kandungan gizi

yang sangat bermanfaat bagi kesehatan,

3. Beras organik warna merah

Beras merah telah dikenal sejak 2800 SM dan digunakan sebagai obat oleh para tabib

pada masa itu. Warna merahnya berasal dari kulit ari yang mengandung gen yang

memproduksi antioksidan – pigmen pemberi warna merah atau ungu yang juga

berperan sebagai antioksidan. Khasiat beras merah sebagai penangkal kanker tak

perlu diragukan lagi. Rui Hai Liu, MD, Phd, dari Cornell University, Amerika

Serikat, menyatakan bahwa dalam beras merah tersimpan beragam zat antikanker,

diantaranya serat, selenium, dan senyawa fitokimia seperti fenolat dan lignan. Beras

merah memiliki kulit ari yang kaya serat dan asam lemak esensial, yang dapat

membantu menurunkan kadar kolesterol LDL penyebab penyakit

jantung. Kandungan vitaminnya 2-3 kali lebih banyak dari beras putih.

4. Beras organik warna cokelat

Warnanya memang cokelat, aroma dan rasanya sangat khas, mirip ketan.

Beras organik warna cokelat adalah beras yang tidak digiling atau setengah digiling,

jadi bisa dikatakan mempunyai rasa sedikit seperti kacang dan lebih kenyal daripada

beras putih. Meskipun lebih cepat basi, tetapi beras organik warna cokelat lebih

bernutrisi. Perbedaan beras organik warna cokelat dan beras putih sebenarnya tidak

terlalu jauh. Perbedaan keduanya terletak pada pemrosesan dan kandungan nutrisinya.

Jika lapisan terluar atau kulit ari atau sekam dari biji padi dikupas maka hasilnya

adalah beras organik warna cokelat. Namun jika lapisan dalam atau kulit padi juga

dikupas, maka hasilnya adalah beras putih biasa.

Produsen beras organik dapat menerapkan strategi harga premium yaitu bauran

kualitas dan harga tinggi ada pada posisi yang tinggi. Harga beras organik yang

Universitas Sumatera Utara


10

berkualitas akan memiliki harga jual yang tinggi karena beberapa prinsip yang harus

diketahui oleh konsumen diantaranya:

Beras organik memiliki atribut kesehatan dibandingkan beras nonorganik; Beras

organik memiliki atribut ramah lingkungan, Beras organik memiliki prinsip keadilan

karena beras organik di kelola dengan penuh tanggung jawab melindungi lingkungan

dan manusia. Strategi mengedukasi harga bagi konsumen dengan memberikan

pengetahuan kepada konsumen akan harga yang mereka bayar sepadan dengan

manfaat yang akan didapatkan baik bagi kesehatan tubuh dan ramah lingkungan

karena proses beras memiliki prinsip organik.

2.1.2 Kesediaan Membayar Lebih

Meski potensi permintaan konsumen di Indonesia cukup besar terhadap produk

organik, namun pemasaran pangan organik di Indonesia terkendala oleh persepsi

mengenai harga pangan organik yang dianggap mahal, Pada riset pendahuluan

terhadap responden yang terbatas menunjukkan bahwa konsumen masih memiliki

persepsi produk organik sebagai produk yang mahal. Untuk itu, perusahaan perlu

menentukan strategi harga yang cocok untuk konsumen di Indonesia, maka

diperlukan penelitian yang membahas seberapa besar kemauan membayar konsumen

terhadap produk-produk pangan organik digunakan sebagai metode untuk mengetahui

nilai maksimum yang bersedia dibayarkan oleh konsumen dari peningkatan kualitas

sebuah produk.

Konsep kesediaan membayar diartikan sebagai merefleksikan keinginan, kerelaan

seseorang akan harga yang akan dibayarkan terhadap suatu barang atau jasa.

Kesediaan membayar atau biasa disebut willingness to pay diartikan sebagai jumlah

maksimal seseorang ingin membayar untuk menghindari terjadinya penurunan

kualitas terhadap sesuatu barang. Konsep kesediaan membayar lebih merupakan

Universitas Sumatera Utara


11

intrepretasi lain dari tingkat substitusi marginal (marginal rate of substitution) dimana

MRS merupakan slope negatif dari kurva indiferen. Tingkat substitusi marginal MRS

mengukur tingkat kesediaan atau kerelaan konsumen untuk melepaskan atau

mengganti sejumlah unit barang untuk memperoleh satu unit tambahan barang lain

dengan kepuasan yang sama. (Varian, 2010)

Dengan semakin meningkatnya minat konsumen terhadap beras organik maka

diperlukan kesiapan produsen untuk menyediakan beras yang semakin banyak agar

dapat memenuhi kebutuhan pasar. Para produsen dan pemasar beras organik perlu

memahami bagaimana konsumen memutuskan pembelian beras organik serta

bagaimana persepsi dan sikap konsumen terhadap beras organik tersebut.

Pengetahuan yang baik mengenai perilaku konsumen beras organik akan membantu

para produsen dan pemasar merumuskan pemasaran beras organik yang lebih baik.

Beberapa penelitian perilaku konsumen yang terkait dengan beras organik dapat

digambarkan berikut.

Konsumen sebagai pengguna akhir dari produk ini hanya menikmati produk dalam

bentuk siap konsumsi, sehingga tidak mengetahui dengan pasti terhadap kebenaran

keorganikan suatu produk organik. Permasalahan yang terjadi di lapang bahwa

produk beras organik belum dicantumkan dengan pelabelan organik dari instansi

pemerintahan melainkan hanya dicantumkan label tulisan organik, sehingga

memunculkan ketidakyakinan konsumen terhadap produk tersebut.

Kurang yakinnya konsumen akan produk organik yang beredar mempengaruhi nilai

kesediaan membayar atas produk tersebut. Faktor-faktor yang mempengaruhinya

diformulasikan berdasarkan model struktural yang terdiri dari lima variabel yang

saling terkait, yaitu status social ekonomi yang direfleksikan oleh usia, jumlah

anggota keluarga, pendidikan terakhir, pendapatan sikap yang direfleksikan oleh

Universitas Sumatera Utara


12

persepsi terhadap kesehatan dan lingkungan, kepercayaan terhadap klaim beras

organik dan persepsi terhadap atribut beras organik, Hambatan pembelian yang

direfleksikan oleh persepsi terhadap biaya dan kemudahan akses dalam mendapatkan

beras organik; kesediaan membayar yang direfleksikan oleh pembelian produk pada

berbagai pilihan, harapan manfaat dari dilakukannya pembelian, pengorbanan dalam

pembelian, dan menunjukkan kekebalan dari daya tarik produk sejenis dari pesaing,

Pembelian yang direfleksikan oleh pembelian aktual, jumlah aggaran untuk

pembelian, perbandingan presentase pilihan terhadap produk sejenis, tingkat atau

daya konsumsi akan produk tersebut. (Leedan Yoon 2011).

Konsumen memberikan nilai kesediaan membayar berdasarkan model struktural yang

lebih terperinci. Beberapa faktor yang masuk kedalam variable status sosial ekonomi

merupakan karakteristik dari tiap konsumen. Variabel-variabel lain merefleksikan

penilaian konsumen atas produk yang tersedia. Terdapat banyak faktor yang masuk

kedalam model struktural, antara lain usia, status perkawinan, pendidikan, jumlah

anggota keluarga, pendapatan, sikap peduli terhadap kesehatan, serta keyakinan akan

produk organik yang tersedia di pasaran. (Hidayati, 2013 dan Christdavina, 2013)

Faktor-faktor tersebut dianalisis untuk mengetahui bagaimana pengaruhnya terhadap

kesedian konsumen untuk membayar produk organik. Alat analisis yang digunakan

yaitu regresi logistik (Christdavina 2013; Hidayati 2013; Phillip dan Diplou 2010).

Beberapa faktor yang masuk kedalam variabel status sosial ekonomi mempengaruhi

nilai kesediaan membayar. Penelitian yang dilakukan (Hidayati, 2013) mendapatkan

hasil status pernikahan, usia, dan jumlah anggota keluarga berpengaruh negatif

terhadap kesediaan membayar. Semakin meningkatnya faktor-faktor tersebut dapat

mengurangi kesediaan membayar produk sayuran organik. Begitu pula dengan

penelitian Christdavina (2013), jumlah anggota keluarga berpengaruh negatif terhadap

Universitas Sumatera Utara


13

kesediaan membayar. Selain pengaruh negatif, ada pula faktor yang berpengaruh

positif terhadap kesediaan membayar yaitu sikap peduli terhadap kesehatan (Hidayati,

2013) dan pendapatan (Christdavina, 2013). Menandakan apabila terjadi peningkatan

untuk faktor tersebut akan meningkatkan kesediaan membayar.

2.2 Landasan Teori

2.2.1 Preferensi Konsumen

Preferensi konsumen menurut (Kotler, 1997) adalah pilihan suka atau tidak suka oleh

seseorang terhadap produk barang atau jasa yang dikonsumsi. Preferensi konsumen

menunjukan kesukaan konsumen dari berbagai pilihan produk yang ada. analisis

preferensi konsumen adalah analasis yang bertujuan untuk mengetahui apa yang

disukai dan tidak disukai konsumen, juga untuk menentukan urutan kepentingan dari

suatu atribut produk maupun produk itu sendiri. dengan menggunakan analisis

prefernsi ini akan di peroleh urutan kepentingan karakteristik produk seperti apa yang

paling penting atau yang paling disukai. (oktaviani, 1996)

Keputusan konsumen menurut (Schiffman dan Kanuk, 2008) keputusan adalah seleksi

terhadap dua pilihan alternatif atau lebih, artinya dengan adanya beberapa alternatif

pilihan, seseorang dapat menentukan keputusan mana yang terbaik. Jika seseorang

tidak memiliki alternatif untuk memilih dan benar-benar terpaksa melakukan

pembelian tertentu atau mengambil tindakan tertentu, maka keaadan satu-satunya

tanpa pilihan itu bukanlah suatu keputusan.

Menurut (amirullah, 2002) mengatakan bahwa pengambilan keputusan dapat diartikan

sebagai suatu proses penilaian dan pemilihan dari berbagai alternatif sesuai dengan

kepentingan-kepentingan tertentu dengan menetapkan suatu pilihan yang dianggap

paling mengungtungkan.

Universitas Sumatera Utara


14

Menurut (Engel, Blackwell dan Minard, 1995) mengatakan bahwa tugas dari seorang

pengusaha yang bergerak dalam dunia kepariwisataan adalah untuk mencermati apa

yang sedang terjadi dalam dunia pariwisata dengan keputusan pembelian turis.

Keputusan konsumen dipengaruhi oleh faktor dari dalam dan dari luar.

Secara umum konsumsi didefinisikan sebagai penggunaan barang dan jasa untuk

memenuhi kebutuhan manusia, konsumen adalah setiap orang pemakai barang dan

jasa yang tersedia dalam masyarakat, baik bagi kepentingan diri sendiri, keluarga,

orang lain, maupun, makhluk hidup lain dan tidak untuk di perdagangkan. Dalam

ilmu ekonomi, hukum Engel menyatakan bahwa saat pendapatan meningkat, proporsi

pendapatan yang dihabiskan untuk membeli makanan berkurang, bahkan jika

pengeluaran aktual untuk makanan meningkat. Menurut hukum Engel tidak

menunjukkan bahwa pengeluaran makanan tetap tak berubah saat pendapatan

meningkat hukum ini menunjukkan bahwa proporsi pengeluaran konsumen untuk

produk makanan dalam persenan meningkat lebih kecil daripada peningkatan

pendapatan.

2.2.2 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsumen

Pembelian konsumen sangat di pengaruhi oleh beberapa karakteristik dan faktor-

faktor yang mempengaruhi, sebagian besar pemasar tidak dapat mengendalikan

faktor-faktor seperti itu tetapi mereka harus memperhitungkan semuanya. Dalam

beberapa penelitian yang telah dilakukan, kesediaan membayar lebih konsumen di

pengaruhi oleh beberapa faktor yaitu:

1. Usia

Orang membeli barang dan jasa yang mereka beli semasa hidupnya. Usia

berhubungan dengan selera makanan, minuman dan segala macam keperluan hidup.

Universitas Sumatera Utara


15

Membeli juga dibentuk oleh tahap daur hidup keluarga, tahap-tahap yang mungkin

dilalui oleh keluarga sesuai dengan kedewasaannya. (Setiadi, 2003)

2. Tingkat pendidikan

Pembelajaran menggambarkan perubahan dalam tingkah laku individual yang muncul

dari proses pendidikan yang dijalani (pengalaman). Pendidikan seseorang sangat

mempengaruhi pilihannya. Apabila pendidikan konsumen tinggi maka akan lebih

memilih barang yang berkualitas baik, tingkat pendidikan dapat dilihat dari

pendidikan terakhir konsumen. (Setiadi, 2003)

3. Pendapatan rumah tangga

Pendapatan rumah tangga masyarakat mencerminkan daya beli masyarakat. Tinggi

rendahnya pendapatan masyarakat akan mempengaruhi kualitas maupun kuantitas

permintaan. Pendapatan yang lebih rendah berarti bahwa secara total hanya ada uang

yang sedikit untuk di belanjakan, sehingga masyarakat akan membelanjakan lebih

sedikit uang untuk beberapa dan mungkin pula terhadap sebagian besar barang.

Jika permintaan terhadap suatu barang berkurang ketika pendapatan berkurang, dan

sebaliknya jika permintaan terhadap sebuah barang bertambah ketika pendapatan

bertambah barang tersebut dinamakan barang normal. Pendapatan seseorang akan

mempengaruhi pilihan produk. Pemasar produk yang peka terhadap pendapatan

mengamati kecenderungan dalam pendapatan pribadi, tabungan, tingkat minat.

(Setiadi, 2003)

4. Jumlah anggota keluarga

Jumlah anggota keluarga sangat menentukan jumlah kebutuhan keluarga, Semakin

banyak anggota keluarga berarti semakin banyak pula jumlah kebutuhan keluarga

yang harus dipenuhi. Begitu pula sebaliknya, semakin sedikit anggota keluarga berarti

semakin sedikit pula kebutuhan yang harus dipenuhi keluarga. Sehingga dalam

Universitas Sumatera Utara


16

keluarga yang jumlah anggotanya banyak, akan diikuti oleh banyaknya kebutuhan

yang harus dipenuhi. Semakin besar ukuran rumahtangga berarti semakin banyak

anggota rumahtangga yang pada akhirnya akan semakin berat beban rumahtangga

untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya. Jumlah anggota keluarga akan

mempengaruhi permintaan. hal ini berkaitan dengan usaha pemenuhan akan

kecukupan kebutuhan setiap individu yang ada dalam sauatu keluarga. (Setiadi, 2003)

5. Frekuensi Pembelian

Frekuensi pembelian adalah berapa kali seorang konsumen membeli produk dengan

volume tertentu dan kontinyu dalam periode tertentu / per bulan. Hal ini terkait

dengan target volume pembelian produk yang ditentukan oleh Distributor. Frekuensi

pembelian sangat mempengaruhi seseorang dalam pembelian suatu barang, semakin

jarang jarak frekuensi pembelian maka konsumen cenderung untuk tidak membeli dan

memilih barang lain.

6. Pengetahuan sertifikasi organik

Adalah tingkat pengetahuan konsumen mengenai pengetahuan beras yang

bersertifikat organik dengan beras yang tidak bersertifikat organik dilihat dari kualitas

produk yang di pasarkan variabel pengetahuan sertifikasi organik di bagi atas dua

kriteria yaitu mengetahui atau tidak mengetahui sertifikasi organik yang tercantum

pada beras yang dapat ditinjau dari logo atau surat dan sebagainya.

2.2.3 Sertifikasi Organik

Budidaya tanaman dalam pertanian organik memakai pendekatan ekosistem yang

selaras dengan proses ekologi dan biologi, seperti hubungan dalam jaringan makanan,

pemeliharaan kesuburan tanah, pengendalian organisme pengganggu tanaman secara

Universitas Sumatera Utara


17

alami dan penganekaragaman makhluk hidup lain dalam ekosistem. Pertanian organik

mengedepankan hubungan yang harmonis antara unsur yang ada di alam. Prinsip

dasar pertanian organik mencakup tiga hal, yaitu prinsip lingkungan biodiversitas,

sosial lapangan kerja dan kesehatan serta ekonomi daya saing dan pendapatan.

Penilaian sertifikasi Sistem pertanian organik tidak didasarkan pada produk akhir saja,

tetapi lebih pada proses produksi mulai dari budidaya sampai dengan distribusi, sesuai

dengan Standar Nasional Indonesia tentang Sistem Pertanian Organik. Implementasi

penerapan sistem dan pengawasan produk organik, diatur dalam Peraturan Menteri

Pertanian Republik IndonesiaNomor:64/Permentan/OT.140/5/2013 yang diberlakukan

pada tanggal 30 Mei 2014 (satu tahun setelah diundangkan). Sesuai dengan ketentuan

pada Permentan tersebut diatas, semua produk organik yang beredar di Indonesia dan

mencantumkan klaim organik harus mencantumkan logo organik indonesia. Pelaku

usaha, poktan, gapoktan yang ingin mengajukan sertifikasi organik, harus mengacu

pada standar dan peraturan dimaksud, sehingga integritas keorganikan produk diakui,

baik nasional maupun internasional.

Pelaku usaha agribisnis di Indonesia sebagian besar merupakan pelaku usaha berskala

kecil, sehingga penerapan sistem pertanian organik menghadapi kendala baik dari segi

penerapannya maupun sertifikasinya. Untuk mengatasi kendala biaya sertifikasi yang

cukup memberatkan bagi pelaku usaha organik yang pada umumnya berskala

kecilmsampai menengah, sertifikasi organik dapat dilakukan secara berkelompok.

Salah satu persyaratan sertifikasi organik berbasis kelompok adalah penerapan Sistem

Kendali Internal (SKI)/ Internal Control System (ICS)

2.3. Penelitian Terdahulu

Penelitian terdahulu yang menjadi perbandingan dalam hal ini tidak sama lokasi studi

kasus namun variabel-variabel yang digunakan relatif sama. Dalam hal ini digunakan

Universitas Sumatera Utara


18

rujukan dari penelitian yang dilakukan oleh Nisrina Priyandani (2016) Meneliti

Analisis Kesediaan membayar konsumen terhadap daging ayam bersertifikat halal di

PT. Tri Satya Mandiri, dari hasil penelitian menunjukan bahwa variabel, frekuensi

pembelian,tingkat pendidikan, jumlah anggota keluarga, dan harga beras organik,

kualitas produk, pengetahuan beras organik, pendapatan berpengaruh signifikan

terhadap sikap kesediaan konsumen untuk membeli beras bersertifikat organik.

Dalam penelitian yang dilakukan oleh Natasya Celona (2015) mengenai analisis

kesediaan membayar konsumen beberapa komoditi sayuran organik di giant

hypermarket, botani square, kota bogor yang menunjukan faktor psikologis dilihat

dari indikator pemilihan tempat berbelanja buah mempengaruhi keputusan konsumen

dalam pembelian sayuran organik di giant hypermarket.

2.4 Kerangka Pemikiran

Perubahan pola hidup menjadi faktor utama masyarakat menkonsumsi makanan yang

lebih sehat, masyarakat menyadari bahwa apa yang selama ini mereka konsumsi dapat

menimbulkan penyakit. (Priambodo, 2013) Pada akhirnya, pola hidup sehat menjadi

salah satu ukuran standar kualitas hidup masyarakat masakini. Tidak hanya

menyeimbangkan antara kesibukan dan olahraga, tetapi polahidup sehat bisa dimulai

dengan mengkonsumsi makanan sehat seperti beras bersertifikat organik.

Kesediaan membayar lebih diartikan sebagai jumlah maksimal seseorang ingin

membayar untuk menghindari terjadinya penurunan kualitas terhadap sesuatu barang.

Konsumen yang dijadikan sampel dalam penelitian ini adalah seseorang yang

kebetulan sedang membeli dan mengkonsumsi beras bersertifikat di berastagi

supermarket yang telah ditentukan sebagai tempat penelitian. Konsumen didalam

bersedia membayar lebih mahal beras bersertifikat organik dipengaruhi oleh beberapa

karakteristik seperti usia, tingkat pendidikan, jumlah tanggungan pendapatan

Universitas Sumatera Utara


19

frekuensi pembelian dan pengetahuan tentang sertifikasi organik keenam karakteristik

konsumen tersebut akan dilihat hubungannya dengan kesediaan membayar lebih

terhadap beras organik.

Setelah mempertimbangkan berbagai faktor yang mempengaruhi akhirnya konsumen

telah bersedia atau tidak bersedia membayar lebih mahal terhadap beras bersertifikat

organik diberastagi supermarket. Dan apa bila konsumen telah bersedia maka beras

bersertifikat organik tersebut dapat dikonsumsi untuk memenuhi kebutuhannya.

Universitas Sumatera Utara


20

Secara sistematis kerangka pemikiran dapat dilihat pada gambar dibawah ini:

KONSUMEN

BERAS BERSERTIFIKAT
ORGANIK

FAKTOR-FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI

ANALISIS REGRESI
LOGIT

PENDAPATAN TINGKAT JUMLAH FREKUENSI PENGETAHUAN


USIA PENDIDIKAN ANGGOTA PEMBELIAN SERTIFIKASI
KELUARGA ORGANIK

KESEDIAAN MEMBAYAR
LEBIH

Keterangan:

: Menyatakan Pengaruh

: Menyatakan hubungan

2.5 Hipotesis Penelitian

Berdasarkan identifikasi masalah dan landasan teori yang dibuat maka hipotesis

penelitian ini adalah:

Universitas Sumatera Utara


21

Terdapat pengaruh positif antara Usia, Pendapatan, Tingkat pendidikan, Jumlah

Tanggungan frekuensi pembelian dan pengetahuan sertifikasi beras terhadap kesediaan

membayar lebih pada beras bersertifikat organik.

Universitas Sumatera Utara


BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Metode Penentuan Daerah Penelitian

Metode penentuan daerah penelitian dilakukan secara Purpose Sampling. Purpose

Sampling adalah metode pengambilan sampel berdasarkan kriteria atau tujuan

tertentu. Penelitian dilaksanakan di Pasar Modern Supermarket Brastagi di kota

medan sesuai dengan 4 cabang retail tersebut. beberapa pertimbangan yang dijadikan

dasar pemilihan supermarket brastagi sebagai tempat penelitian, antara lain:

1. Supermarket Brastagi merupakan pasar modern yang menyediakan beras

bersertifikat organik dikota medan

2. Berdasarkan data berastagi adalah salah satu retail pasar moderen terbesar di kota

medan karena memiliki cabang lebih dari dua cabang toko

3.2 Metode Penentuan Sampel

Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini diambil selama tiga minggu dengan

metode studi kasus wawancara langsung kepada konsumen supermarket brastagi yang

menjadi responden dengan menggunakan kuesioner. Metode penarikan sampel

responden pada penelitian ini menggunakan non- probability sampling dengan teknik

snowball sampling Metode ini dipilih karena jumlah populasi yang akan diteliti tidak

diketahui secara pasti. Cara ini dilakukan dengan mencari sample pertama dan

mewawancarinya. Setelah itu peneliti meminta sample pertama tadi untuk

menunjukkan orang lain yang sekirannya dapat diwawancarai sesuai dengan criteria

yang diinginkan, dan begitu pula seterusnya. Sampel yang dipilih dengan

pertimbangan responden konsumen yang sedang atau pernah melakukan pembelian

beras bersertifikat organik di brastagi supermarket.

22
Universitas Sumatera Utara
23

Jumlah responden yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 80 responden.

Penentuan jumlah responden ini berdasarkan (Gay et al, 2006) yang menyatakan

bahwa untuk studi korelasi, setidaknya dibutuhkan 30 responden yang diperlukan

untuk menetapkan suatu hubungan.

Tabel 3.1 Klasifikasi Jumlah Responden Dalam Kesediaan membayar

Kesediaan Kesediaan Membayar


Total orang Persentase

Tidak Bersedia 16 20%


Bersedia 64 80%
Total 80 100%
Sumber: data primer 2018 (diolah)

Dari Tabel 3.1. memperlihatkan jumlah persentase kesediaan membayar lebih

terhadap beras bersertifikat organik di daerah penelitian, yaitu sebanyak 64 sampel

atau sebesar 80%, Sisanya yaitu sebanyak 16 sampel atau sebesar 20%, konsumen

tidak bersedia membayar lebih terhadap beras bersertifikat organik. Adapun kuesioner

yang disebarkan sebanyak 80 kuesioner.

3.3 Metode Pengumpulan Data

Data yang digunakan untuk penelitian ini terdiri dari data primer dan data sekunder.

Data primer diperoleh dari responden melalui wawancara langsung menggunakan

kuesioner. Sementara data sekunder adalah data yang dicatat secara sistematis dan

dikutip secara langsung dari instansi pemerintahan atau lembaga-lembaga yang terkait

dengan penelitian. Dataskunder diperolehdari Badan Pusat Statistik (BPS) kota medan

Hal ini dilakukan untuk memenuhi kebutuhan informasi mengenai gambaran umum

lokasi penelitian. Selain itu data sekunder juga diperoleh melalui literatur-literatur

penunjang lainnya seperti buku, makalah dan jurnal yang berkaitan dengan topik

penelitian ini.

Universitas Sumatera Utara


24

3.4 Metode Analisis Data

3.4.1 Regresi Logistik

Regresi Logistik adalah suatuan analisis regresi yang digunakan untuk

menggambarkan hubungan antara variable respon (outcome atau dependent) dengan

sekumpulan variabel redictor (explanatory atau independent), dimana variabel respon

bersifat biner atau dikotomus. Variabel dikotomus adalah variabel yang hanya

mempunyai dua kemungkinan nilai,misalnya ya dan tidak. Sedangkan variabel

prediktor sering disebut juga dengan covariate. Model logit adalah model regresi non-

linear yang menghasillkan sebuah persamaan dimana variable dependen bersifat

kategorikal. Kategori paling dasar dari model tersebut menghasilkan binary values

seperti angka 0 dan 1. Angka yang dihasilkan mewakilkan suatu kategori tertentu

yang dihasilkan dari perhitungan probabilitas terjadinya kategori tersebut.bentuk

dasar probabilitas dalam model logit dapat dijelaskan pada table berikut.

Tabel 3.2 Model Logit

Yi Probabilitas
0 1-Pi
1 Pi

Total 1

Sesuai dengan tujuan dan hipotesis penelitian yang dilakukan, maka keterkaitan

antara variabel penelitian dapat digambarkan secara spesifik dalam “Analisis Regresi

Logistik”. Analisis ini dapat digunakan untuk menerangkan tingkat ketergantungan

suatu variabel terikat dengan satu atau lebih variabel bebas. Variabel terikat yang

dimasukkan adalah Kesediaan Membayar, sedangkan untuk variabel bebas yang

dimasukkan dalam model regresi logistik adalah:

Universitas Sumatera Utara


25

1.Usia

Usia seseorang menunjukan tingkat kesehatan seseorang semakin bertambah usia

seseorang maka maka lebih rentan untuk membeli makanan yang lebih sehat

2.Pendapatan

Pendapatan menunjukan daya beli seseorang semakin tinggi pendapatan daya beli

seseorang pun semakin tinggi begitu juga sebaliknya.

3.Tingkat Pendidikan

Tingkat Pendidikan menunjukkan pendidikan yang dicapai. Semakin tinggi tingkat

pendidikan konsumen maka akan semakin bijaksana dalam pengambilan

keputusan.

4.Jumlah Anggota Keluarga

Jumlah Anggota Keluarga menentukan biaya yang dibutuhkan dalam memenuhi

kebutuhan sehari-hari semakin banyak anggota keluarga maka konsumen akan

cenderung memilih produk yang lebih murah.

5. Frekuensi Pembelian

Frekuensi Pembelian menentukan konsumen untuk membeli produk yang sama hal ini

tergantung berapa kali konsumen membeli produk tersebut

6.Pengetahuan Sertifikasi Beras

Tingkat pengetahuan konsumen terhadap sertifikasi menunjukan kepedulian

seseorang dalam membeli produk tersebut.

Menurut Nachrowi et all (2002), model logit adalah model non-linear, baik dalam

parameter maupun dalam variabel. Model logit diturunkan berdasarkan fungsi

peluang logistik yang dapat dispesifikasikan sebagai berikut (Juanda, 2009):

Pi=F(Zi)=F(∝ + βXi)= = β

Dimana e mempresentasikan bilangan dasar logaritma natural (e = 2.718....).

Universitas Sumatera Utara


26

Dengan aljabar biasa, persamaan dapat di tunjukkan menjadi :

Peubahan ( ) dalam persamaan diatas disebut sebagai odds, yaitu rasio peluang

terjadinya pilihan 1 terhadap peluang terjadinya pilihan 0 alternatif. Parameter model

estimasi logit harus diestimasi dengan metode maximum likelihood (ML). Dengan

persamaan logaritma natural, maka :

Zi= ln → ln =Zi = + βXi

Persamaan model regresi logistik untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi

kesediaan membayar

berikut :

ln = Z = + β1𝑋1 + β2𝑋2 +β3𝑋3 + β4𝑋4 + β5𝑋5 + β6𝑋6 + ϵ

Dimana:

Pi = Peluang Konsumen tidak bersedia membayar lebih (Y=0)

1-Pi = Peluang Konsumen Bersedia membayar lebih (Y=1)

Y = Kesediaan Membayar Konsumen

= Intersep

βi = Koefisien regresi

𝜖 = Error Term

X1 = Usia (Tahun)

X2 = Pendapatan (Rupiah)

X3 = Tingkat Pendidikan (Tahun)

X4 = Jumlah Anggota Keluarga (Jiwa)

X5 = Frekuensi Pembelian (Kali)

X6 = Pengetahuan (Kategorik 0= tidak mengetahui, 1=mengetahui).(Dummy)

Universitas Sumatera Utara


27

Agar diperoleh hasil analisis regresi logit yang baik perlu dilakukan pengujian untuk

melihat model logit yang dihasilkan keseluruhan dapat menjelaskan keputusan pilihan

secara kualitatif. Pengujian parameter yang dilakukan dengan menguji semua secara

keseluruhan dan menguji masing–masing parameter secara terpisah. Statistik uji yang

digunakan adalah sebagai berikut :.

1. Uji Hosmer and Lemeshow Test

H0 : ( 1- B) = 0, B (distribusi frekuensi estimasi/ observasi) = 1. Artinya tidak ada

perbedaan antara distribusi obeservasi dengan distribusi frekuensi estimasi, sehingga

model dinyatakan layak digunakan.

H1 : ada perbedaan antara distribusi observasi dengan distribusi frekuensi estimasi.

Sig > 0,05 ; tolak H1 ,terima H0

Sig. ≤ 0,05 ;terima H1,tolak H0

2. Uji seluruh model (uji G)

H0 :𝛽1=𝛽2=𝛽3=𝛽4=5=6= 0 , dimana tidak ada satupun variabel bebas yang

berpengaruh terhadap variabel terikat.

H1 :𝛽𝑥 ≠ 0, sekurang kurangnya terdapat satu variabel bebas yang berpengaruh

terhadap variabel terikat.

Sig > 0,05 : tolak H1 ,terima H0

Sig ≤ 0,05 : terima H1 , tolak H0

3. Uji Wald

Uji ini untuk menguji signafikansi setiap variabel bebas.

H0 : βj = 0 untuk suatu j tertentu; j = 1,2..p maka tidak ada pengaruh antara variabel

bebas dengan variabel terikat.

H1: βj ≠ 0 maka ada pengaruh antara variabel bebas dengan variabel terikat

Wj ≤ 𝑋 atau Sig. > 0,05; tolak H1,terima H0

Universitas Sumatera Utara


28

Wj >𝑋 atau Sig. > 0,05; terima H1, tolak H0

4. Efek Marginal

Efek marginal dapat melihat rata-rata perubahan dengan cara menghitung suatu

variabel bebas yang mempengaruhi sementara variabel lain dianggap konstan. Untuk

model logit, tingkat perubahan probabilitas dari keterjadian sebuah peristiwa adalah

sebagai berikut :

Efek Marjinal = β i. Pi . (1 - Pi)

P = probabilitas konsumen bersedia membayar lebih

β = koefisien dari variabel independen

3.5 Definisi dan Batasan Operasional

Untuk menghindari kesalahpahaman dalam menafsirkan penelitian ini, maka perlu

dibuat beberapa definisi dan batasan operasional sebagai berikut :

3.5.1 Definisi

1. Kesediaan membayar lebih adalah adalah keputusan seseorang untuk

mengeluarkan imbalan atas jasa/barang lebih yang diperolehnya.

2. Model analisis regresi logit adalah model regresi non-linear yang menghasillkan

sebuah persamaan dimana variable dependen bersifat kategorikal.

3. Tingkat pendapatan merupakan Satuan tingkatan yang berasal dari pemasukan

keuntungan yang dihasilkan seseorang untuk membeli suatu barang.

4. Usia adalah adalah satuan waktu yang mengukur waktu keberadaan seseorang usia

diukur dari waktu lahir hingga sekarang.

5. Tingkat pendidikan adalah lama pengalaman belajar seseorang dilihat dari

pendidikan terakhirnya.

6. Frekuensi pembelian adalah jumlah pengulangan, atau siklus, yang terjadi selama

interval waktu tertentu untuk meakukan pembelian beras bersertifikat organik.

Universitas Sumatera Utara


29

7. Jumlah anggota keluarga adalah jumlah orang yang ditanggung dalam keluarga.

8. Pengetahuan sertifikasi organik adalah tingkat pengetahuan konsumen mengenai

beras bersertifikat organik.

3.5.2 Batasan Operasional

1. Penelitian dilakukan di Pasar Modern Berastagi Supermarket Di kota Medan

2. Penelitian dilakukan untuk produk beras bersertifikat bewarna putih saja

3. Sampel penelitian adalah Responden yang ada diberastagi supermarket yang ada di

kota medan.

4. Waktu penelitian tahun 2018.

Universitas Sumatera Utara


BAB IV
METODE PENELITIAN

4.1 Deskripsi Daerah Penelitian

1. Batas

Kota Medan terletak antara 3º.27’ - 3º.47’ Lintang Utara dan 98º.35’ - 98º.44’ Bujur

Timur dengan ketinggian 2,5 – 37,5 meter di atas permukaan laut. Kota Medan

berbatasan dengan Kabupaten Deli Serdang di sebelah Utara, Selatan, Barat dan

Timur.

2. Geologi

Kota Medan merupakan salah satu kota yang ada di Sumatera Utara dengan luas

daerah sekitar 265,10 km². Kota ini merupakan pusat pemerintahan provinsi Sumatera

Utara yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Deli Serdang di sebelah Utara,

Selatan, Barat dan Timur. Sebagian besar wilayah Kota Medan merupakan dataran

rendah yang merupakan tempat pertemuan dua sungai penting, yaitu Sungai Babura

dan Sungai Deli.

3. Iklim

Kota Medan mempunyai iklimtropis dengan suhu minimum menurut Stasiun BMKG

Wilayah I pada tahun 2015 yaitu 21,2oC dan suhu maksimum yaitu 35,1oC.

Kelembaban udara di wilayah Kota Medan rata-rata 81-82%, dan kecepatan angin

rata-rata sebesar 2,3m/sec, sedangkan rata-rata total laju penguapan tiap bulannya

108,2 mm. Hari hujan di Kota Medan pada tahun 2015 per bulan 14 hari dengan rata-

rata curah hujan menurut Stasiun Sampali per bulannya 141 mm

30
Universitas Sumatera Utara
31

4.2 Keadaan Penduduk

Kota Medan terdiri atas 21 kecamatan dengan 151 kelurahan yang terbagi dalam

2.001 lingkungan dengan luas wilayah, jumlah penduduk, kepadatan penduduk dan

jumlah sekolah di Kota Medan yaitu sebagai berikut:

Tabel 1. Luas Wilayah, Jumlah Penduduk dan Kepadatan Penduduk di Kota


Medan Menurut Kecamatan, 2016

Kecamatan Luas Wilayah Jumlah Kepadatan Penduduk


2
(km ) penduduk
Medan Tuntungan 20,68 86.425 4.179
Medan Johor 14,58 133.577 9.162
Medan Amplas 11,19 126.340 11.290
Medan Denai 9,05 146.388 16.175
Medan Area 5,52 99.021 17.939
Medan Kota 5,27 74.461 14.129
Medan Maimun 2,98 40.690 13.654
Medan Polonia 9,01 56.513 6.272
Medan Baru 5,84 40.560 6.945
Medan Selayang 12,81 107.831 8.418
Medan Sunggal 15,44 115.837 7.502
Medan Helvetia 13,16 151.581 11.518
Medan Petisah 6,82 63.390 9.295
Medan Barat 5,33 72.717 13.643
Medan Timur 7,76 111.438 14.361
Medan Perjuangan 4,09 95.936 23.456
Medan Tembung 7,99 137.239 17.176
Medan Deli 20,84 184.762 8.866
Medan Labuhan 36,67 118.551 3.233
Medan Marelan 23,82 167.984 7.052
Medan Belawan 26,25 98.167 3.740
Jumlah 265,1 2.229.408 8.409
Sumber: BPS, Medan Dalam Angka 2017

Pada Tabel 7 dapat dilihat bahwa Kota Medan memiliki jumlah penduduk sebesar

2.229.408 jiwa dengan kepadatan penduduk 8.409 per km2. Dari 21 kecamatan di

Kota Medan, Kecamatan Medan Deli merupakan kecamatan yang memiliki penduduk

terbanyak yaitu sebesar 184.762 jiwa dan jumlah penduduk paling sedikit berada di

Kecamatan Medan Baru yaitu sebesar 40.560 jiwa. Selain itu, terdapat Kecamatan

Medan Area yang merupakan kecamatan paling padat penduduknya dengan

Universitas Sumatera Utara


32

kepadatan 17.939 jiwa km2dan Kecamatan Medan Labuhan merupakan kecamatan

yang memiliki kepadatan penduduk terkecil yaitu 3.233 jiwa per km2.

Berikut ini jumlah penduduk berdasarkan kelompok umur dan jenis kelamin yaitu:

Tabel 2. Penduduk Menurut Kelompok Umur dan Jenis Kelamin di Kota


Medan, 2016
Golongan Umur Laki-laki (jiwa) Perempuan (jiwa) Jumlah (jiwa)
0-4 101.527 97.708 199.235
5-9 101.307 96.790 198.097
10-14 94.651 90.058 184.709
15-19 106.323 109.962 216.285
20-24 122.868 129.478 252.346
25-29 97.923 99.400 197.323
30-34 87.071 90.548 177.619
35-39 80.910 85.130 166.040
40-44 74.310 76.763 151.073
45-49 64.170 66.739 130.909
50-54 54.404 57.826 112.230
55-59 45.191 47.103 92.294
60-64 32.674 33.356 66.030
65-69 18.981 21.037 40.018
70-74 11.000 13.898 24.898
75+ 7.710 12.592 20.302
1.101.020 1.128.388 2.229.408
Sumber: BPS, Medan Dalam Angka 2017

Pada Tabel 8 dapat dilihat bahwa jumlah penduduk Kota Medan mencapai 2.229.408

jiwa yang terdiri dari1.128.388 jiwa perempuan (50.7%) dan 1.101.020 jiwa laki-laki

(49.3 %), dimana jumlah penduduk perempuan lebih besar daripada penduduk laki-

laki. Selain itu, jumlah usia non produktif (0-14 tahun) yang terdiri dari bayi, balita,

anak-anak dan remaja tahun 2016 yaitu sebesar 582.041 jiwa (26%). Jumlah usia

produktif (15–54 tahun) sebesar 1.403.825 jiwa (63%) dimana pada usia ini, orang

memiliki nilai ekonomi yang tinggi sehingga dapat menghasilkan barang dan jasa

dengan efektif. Hal ini menunjukkan bahwa ketersediaan tenaga kerja di Kota Medan

cukup besar dan usia manula (>55 tahun) yaitu sebesar 243.542 jiwa (11%).

Berikut jumlah dan persentase rata-rata pengeluaran Kota Medan tahun 2016

berdasarkan jenis konsumsi yaitu

Universitas Sumatera Utara


33

Tabel 3. Rata-rata Pengeluaran dan Persentase Rata-rata Pengeluaran Per


Kapita Sebulan Menurut Jenis Konsumsi di Kota Medan, 2016
Sektor Rata-Rata Pengeluaran Persentase Pengeluaran
Makanan 532.642 46.09
Bukan Makanan 623.106 53.91
Rata-Rata 1.155.748 100
Sumber: BPS, Medan Dalam Angka 2017

Pada Tabel 9 dapat dilihat bahwa rata-rata pengeluaran menurut jenis konsumsi tahun

2016 yaitu sebesar 1.155.748 dimana rata-rata pengeluaran sektor bukan makanan

lebih besar yaitu 623.106 dengan persentase pengeluaran 53.91% dibandingkan sektor

makanan sebesar 532.642 dengan persentase pengeluaran 46.09%.

4.3.3 Gambaran Umum Lokasi Penelitian (Pasar Modern)

Brastagi supermarket terletak merupakan supermarket yang menyediakan produk-

produk terbaik yang ada di pasaran dengan unggulnya produk-produk import Brastagi

supermarket memenuhi kebutuhan harian dengan produk-produk fresh seperti buah

import sayur-sayuran daging dan ikan yang disediakan dengan tingkat higenis yang

tinggi. Sejak dibukanya berastagi supermarket segala perlengkapan usaha sudah

dipersiapkan, diantaranya Sertifikasi pada beras organik. Supermarket ini tidak

pernah lalai dalam memperpanjang Sertifikat Organik. Beberapa bulan sebelum masa

berlaku Sertifikat organik habis, perusahaan segera mengurusi keperluan untuk

memperpanjang Sertifikat organik.

Berastagi supermarket memiliki 4 cabang diantaranya:

1. Jalan gatot subroto no 288 medan kecamatan medan petisah

2. Jalan cut mutia no 1 kecamatan medan polonia

3. Jalan s.parman no 217 kecamatan medan petisah (mall cambridge)

4. Jalan gatot subroto no 217 sei sikambing b medan sunggal (mall

manhattan)

Universitas Sumatera Utara


BAB V
HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1 Karakteristik Responden

Penelitian ini dilakukan dengan penyebaran sebanyak 80 kuesioner kepada konsumen

yang tidak sengaja sedang membeli beras bersertifikat organik di pasar modern

supermarket berastagi.Karakteristik responden dalam penelitian ini diklasifikasikan

menjadi dua kategori, yaitu kategori responden yang bersedia membayar biaya

tambahan dan kategori responden yang tidak bersedia membayar biaya tambahan

pada beras bersertifikat organik.Responden dalam penelitian ini adalah 80 konsumen

supermarket berastagi. Perbandingan responden yang bersedia membayar sebanyak

64 orang atau sedangkan responden yang tidak bersedia membayar hanya 16 orang.

Karakteristik responden responden dijelaskan melalui beberapa karakteristik

diantaranya usia, pendapatan, tingkat pendidikan, jumlah tanggungan dan faktor-

faktor yang mempengaruhi seperti frekuensi pembelian, pengetahuan tentang

sertifikasi beras organik. Setiap karakteristik dijelaskan dalam bentuk tabel dan

diklasifikasikan antara kategori yang bersedia membayar lebih mahal dengan kategori

tidak bersedia membayar lebih mahal.

Tabel 5.1. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia

Kesediaan membayar
Usia Bersedia Tidak bersedia Total
Jumlah % jumlah % jumlah %

21-30 16 25 6 37.5 22 27.5


31-40 10 15.6 2 12.5 12 15
41-50 20 31.2 4 25 24 30
51-50 13 20.3 4 25 17 21.25
>60 5 7.8 0 0 5 6.25
Sumber: data primer 2018 (diolah)

34
Universitas Sumatera Utara
35

Dari tabel 5.1 Karakteristik usia responden dalam penelitian ini berada pada interval

21 tahun sampai 64 tahun.Tabel 2 menunjukkan lima kategori usia responden beserta

sebaran kesediaan membayar. Kategori dengan proporsi terbesar berada padakategori

usia 21 sampai dengan 30 tahun dengan presentase adalah sebesar 27.5 %. Dilihat dari

kesediaan membayar lebih terhadap beras bersertifikat organik, presentase tertinggi

responden yang bersedia membayar adalah sebesar 31.2 % berada pada interval usia

41 tahun sampai dengan 50 tahun sedangkan presentase tertinggi responden yang

tidak bersedia membayar adalah sebesar 37.5 % dengan interval usia tresponden pada

interval usia usia 21 tahun sampai dengan 30 tahun.

Tabel 5.2.Karakteristik Responden Berdasarkan Pendapatan Rumah Tangga

Kesediaan membayar
Pendapatan rumah Bersedia Tidak bersedia Total
tangga (bulan) Jumlah % Jumlah % jumlah %

Rp 1 juta 2 3.1 1 6.25 3 3.75


Rp 1 juta-3juta 22 34.3 15 93.7 37 46.25
Rp 3 juta-5juta 26 40.6 0 0 26 32.5
Rp 5 juta-10juta 13 20.3 0 0 13 16.25
Rp 10 juta 1 1.5 0 0 1 1.25
Sumber: data primer 2018 (diolah)

Dari tabel 5.2 Karakteristik pendapatan rumah tangga pada penelitian ini

dikategorikan menjadi lima kategori pendapatan rumah tangga, yaitu pendapatan

kurang dari atau sama dengan 1 juta rupiah, lebih besar dari 1 juta rupiah sampai

dengan 3 juta rupiah, lebih besar dari 3 juta rupiah sampai 5 juta rupiah, lebih besar

dari 5 juta rupiah sampai 10 juta rupiah, dan lebih besar dari 10 juta rupiah. Mayoritas

responden atau 46.25 % dari total responden memiliki pendapatan dengan interval

lebih besar dari 1 juta rupiah sampai dengan 3 juta rupiah. Dilihat dari kesediaan

membayar lebih pada beras bersertifikat organik, presentase tertinggi responden yang

bersedia membayar adalah sebesar 40.6 % sedangkan presentase tertinggi responden

Universitas Sumatera Utara


36

yang tidak bersedia membayar adalah sebesar 93.5 % dengan pendapatan rumah

tangga berada pada interval lebih besar dari 1 juta rupiah sampai dengan 3 juta rupiah.

Tabel 5.3. Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan

Tingkat Kesediaan membayar


pendidikan Bersedia Tidak bersedia Total
Jumlah % Jumlah % Jumlah %

SD 0 0 0 0 0 0
SMP 1 1.5 7 43.75 8 10
SMA 15 23.4 9 56.25 24 30
PERGURUAN 48 75 0 0 48 60
TINGGI
Sumber: data primer 2018 (diolah)

Dari tabel 5.3 Kategori tingkat pendidikan pada penelitian ini, diantaranya SD,

SMP/Sederajat, SMA/Sederajat, dan Perguruan Tinggi. Berdasarkan kategori tersebut,

mayoritas responden atau 60 % dari total responden memiliki 75 pendidikan akhir

pergguruan tinggi. Dilihat dari sebaran kesediaan membayar lebih terhadap beras

bersertifikat organik, presentase tertinggi responden yang bersedia membayar adalah

sebesar 75 persesn dengan latar belakang pendidikan terakhir perguruan tinggi

sedangkan presntase tertinggi responden yang tidak bersedia membayar adalah

sebesar 56.25 % dengan latar belakang pendidikan terakhirnya adalah SMA/Sederajat.

Tabel 5.4. Karakteristik Responden Berdasarkan Jumlah Anggota Keluarga

Jumlah Anggota Kesediaan membayar


Keluarga(orang) Bersedia Tidak bersedia Total
Jumlah % Jumlah % Jumlah %
1 2 3.1 0 0 2 2.5
2 6 9.3 1 6.25 7 8.75
3 15 23.4 4 25 19 23.7
4 21 32.8 4 25 25 31.25
5 13 20.3 5 31.25 18 22.5
6 5 7.8 1 6.25 6 7.5
>6 2 3.1 1 6.25 3 3.75
Sumber: data primer 2018 (diolah)

Universitas Sumatera Utara


37

Dari tabel 5.4 Karakteristik jumlah anggota keluarga dalam penelitian ini berada pada

interval dua sampai sembilan orang dan seluruh responden sudah menikah. Tabel 3

menunjukkan jumlah anggota keluarga beserta sebaran kesediaan membayar.

Mayoritas responden memiliki jumlah anggota keluarga sebanyak empat orang

dengan presentase adalah sebesar 31.25 %. Dilihat dari sebaran kesediaan membayar

biaya lebih pada beras bersertifikat organik, presentase tertinggi responden bersedia

membayar adalah sebesar 32.8 % dengan jumlah anggota keluarga empat orang

sedangkan presentase tertinggi responden yang tidak bersedia membayar adalah

sebesar 31.25 % dengan jumlah anggota keluarga lima orang.

Tabel 5.5. Karakteristik Responden Berdasarkan Frekuensi Pembelian Perbulan

Frekuensi Kesediaan membayar


pembelian Bersedia Tidak bersedia Total
Perbulan Jumlah % jumlah % Jumlah %
1-3 62 96.8 16 100 78 97.5
4-6 2 3.1 0 0 2 2.5
>6 0 0 0 0 0 0
Sumber: data primer 2018 (diolah)

Dari tabel 5.5 Frekuensi pembelian pada penelitian ini merupakan suatu siklus

pembelian daging ayam yang dilakukan selama satu bulan. Tabel 6 menjelaskan

sebaran kesediaan membayar beserta frekuensi pembelian beras organik dalam satu

bulan sebanyak satu yang diklasifikasikan menjadi tiga kategori, diantaranya

frekuensi pembelian 1-3 kali, 4-6 kali, dan lebih dari enam kali. Mayoritas responden

atau 97.5 % dari total responden melakukan pembelian sebanyak 1-3 kali dalam satu

bulan. Dilihat dari sebaran kesediaan membayar lebih terhadap beras bersertifikat

organik, presentase tertinggi responden yang bersedia membayar adalah sebesar 96.8

% dengan frekuensi pembelian responden sebanyak 1-3 kali per bulan sedangkan

presentase tertinggi responden yang tidak bersedia membayar adalah sebesar 100 %

dengan frekuensi pembelian responden sebanyak 1-3 kali per bulan.

Universitas Sumatera Utara


38

Tabel 5.6 Karakteristik Responden Berdasarkan Pengetahuan Sertifikasi


Organik

Pengetahuan Kesediaan membayar


sertifikat Bersedia Tidak bersedia Total
organik Jumlah % jumlah % Jumlah %
Mengetahui 40 62.5 13 81.25 53 66.25
Tidak mengetahui 24 37.5 3 18.75 27 33.75
Sumber: data primer 2018 (diolah)

Dari tabel 5.6 Karakteristik responden berdasarkan pengetahuan sertifikat organik

terbagi menjadi dua kategori yaitu mengetahui dan tidak mengetahui. Mayoritas

responden atau 62.5 % dari total responden sudah mengetahui sertifikasi organik dan

sisanya sebesar 37.5 % belum mengetahui sertifikasi halal. Sumber informasi

mengenai Sertifikat organik didapat melalui informasi yang didapat dari teman atau

keluarga, media elektronik, dan media lainnya seperti eventdaerah, spanduk maupun

baliho (Nuriana 2013). Dilihat dari aspek kesediaan membayar lebih terhadap beras

bersertifikat organik sebesar 66.25 % responden yang bersedia membayar didominasi

oleh kategori yang mengetahui sertifikasi organik dan sisanya sebesar 62.5 % berasal

dari kategori yang tidak mengetahui sertifikasi halal. Presentase responden yang tidak

bersedia membayar biaya lebih dengan kategori mengetahui sertifikasi organik

adalah sebesar 81.25 persen dan sisanya sebesar 18.75 % berasal dari kategori yang

tidak mengetahui sertifikasi organik

5.2 Faktor Faktor Yang Mempengaruhi Kesedian Membayar Lebih Terhadap


Beras Bersertifikat Organik Di Pasar Modern Brastagi Di Kota Medan

Faktor faktor yang mempengaruhi kesediaan membayar lebih terhadap beras

bersertifikat organik dengan menggunakan regresi model logistic biner. Analisis ini

bertujuan untuk melihat peluang variabel bebas yaitu Usia, Pendapatan, Tingkat

Pendidikan, Jumlah Anggota Keluarga, Frekuensi Pembelian dan Pengetahuan

Universitas Sumatera Utara


39

Sertifikasi Organik apakah memiliki pengaruh atau tidak terhadap variabel terikat

yaitu berdedia membayar terhadap beras bersertifikat organik (1) dan tidak bersedia

membayar terhadap beras bersertifikat organik (0). Melalui uji yang dianalisis dengan

software SPSS maka didapatkan hasil pada Tabel 5.7

Tabel 5.7.Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kesediaan Membayar

Variable B Exp(B) Signifikansi

Constant -9.241 1.000 0.065

Usia -0.018 0.982 0.684

Pendapatan 0.0000012 1.000 0.024

Tingkat pendidikan 0.737 2.090 0.025

Jumlah anggota keluarga -0.152 0.859 0.712

Frekuensi pembelian -0.429 0.651 0.672

Pengetahuan sertifikasi organik 0.195 1.215 0.852

Sumber: data primer 2018 (diolah)

Nagelkerke R Square = ,746

Chi-square = 4,003 (Sig. 0,857)

G = 51,048 (Sig. 0,000)

Adapun rumus dari metode logit ini adalah:

ln ( ) = - 9,241 + 0,018 X1 - 0,0000012 X2 - 0,737 X3 + -0,152 X4 + -0,429

X5 + 0,195 X6

Dimana:

Pi = Peluang Konsumen tidak bersedia membayar lebih (Y=0)

1-Pi = Peluang Konsumen Bersedia membayar lebih (Y=1)

Y = Kesediaan Membayar Konsumen

Universitas Sumatera Utara


40

= Intersep

βi = Koefisien regresi

𝜖 = Error Term

X1 = Usia (Tahun)

X2 = Pendapatan (Rupiah)

X3 = Tingkat Pendidikan (Tahun)

X4 = Jumlah Anggota Keluarga (Jiwa)

X5 = Frekuensi Pembelian (Kali)

X6 = Pengetahuan (Kategorik 0= tidak mengetahui, 1= mengetahui).(Dummy)

Nilai Nagalkarke R Square digunakan untuk melihat seberapa besar model mampu

menjelaksan veriable terikat. Dari hasil penelitian diperoleh nilai Nagalkarke R

Square mode ini sebesar 0,746, maka dapat diartikan bahwa model dengan variable

bebas mampu menjelaskan 74,6% variable terikat dan 25,4% merupakan variable lain

yang tidak dimaksukkan kedalam model.

A. Uji Hosmer and Lemeshow

H0 : ( 1 - B) = 0, B (distribusi frekuensi estimasi/ observasi) = 1. Artinya tidak ada

perbedaan antara distribusi obeservasi dengan distribusi frekuensi estimasi,

sehingga model dinyatakan sesuai untuk digunakan.

H1 : ada perbedaan antara distribusi observasi dengan distribusi frekuensi estimasi.

Sig > 0,05 ; tolak H1, terima H0

Sig. ≤ 0,05 ; terima H1, tolak H0

Sebelum melakukan pengujian hipotesis terlebih dahulu uji kelayakan dari model

regresi logistik biner yang digunakan. Analisis ini didasarkan pada uji Hosmer

Lemeshow Test. Hasil uji Hosmer Lemeshow Test dapat ditunjukkan pada tabel

berikut

Universitas Sumatera Utara


41

Tabel 5.8.HosmerAnd Lemeshow Test

Step Chi-square Df Sig

1 4.003 8 0.857

Sumber: data primer 2018 (diolah)

Dari hasil perhitungan pada Tabel 5.8. dapat dilihat bahwa nilai Chi-squareyang

diperoleh adalah sebesar 4,003 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,857. Tingkat

signifikansi yang diperoleh > 0,05, sehingga tolak H1, terima H0,dengan demikian

dapat ditarik kesimpulan bahwa nilai signifikansi distribusiobservasi tidak

berpengaruh nyata terhadap distribusi frekuensi estimasi, sehinggamodel logit sesuai

untuk digunakan.

B. Uji Seluruh Variabel (uji G)

H0 :β1 = β2 = β3 = β4=β5= β6= 0, dimana tidak ada satupun variabel bebas yang

perpengaruh terhadap variabel terikat. H1 : βx ≠ 0, sekurang kurangnya terdapat satu

variabel bebas yang berpengaruh terhadap variabel terikat.

Sig > 0,05 : tolak H1, terima H0

Sig ≤ 0,05 : terima H1, tolak H0

Tabel 5.9.Uji Seluruh Variabel (uji G)

Step Chi-square Df Sig

1 51.048 6 0.000

Sumber: data primer 2018 (diolah)

Pada Tabel 5.3. menunjukkan nilai G yang diperoleh adalah sebesar 51.048

dengantingkat signifikansi sebesar 0,000. Tingkat signifikansi yang diperoleh <

0,05,sehingga terima H1, tolak H0, dengan demikian dapat ditarik kesimpulan

Universitas Sumatera Utara


42

bahwanilai signifikansi berpengaruh nyata, artinya bahwa sekurang-kurangnya

terdapatsatu variabel bebas yang berpengaruh terhadap variabel terikat.

C. Uji Wald

Uji ini untuk menguji signifikansi setiap variabel bebas.H0 : βj = 0 untuk suatu j

tertentu; j = 1,2..p maka tidak ada pengaruh antara variabelbebas dengan variabel

terikat.

H1: βj ≠ 0 maka ada pengaruh antara variabel bebas dengan variabel terikat.

Wj ≤ 𝑥𝑎,12 atau Sig. > 0,05; tolak H1, terima H0

Wj >𝑥𝑎,12 atau Sig. < 0,05; terima H1, tolak H0

Pada hasil perhitungan yang ditampilkan pada Tabel 5.1., dapat dilihat nilai Walddari

masing-masing variabel bebas terhadap variabel terikat yaitu sebagai berikut :

1. Pengaruh Usia Terhadap Kesediaan Membayar Lebih

Nilai Wald antara variabel usia terhadap kesediaan membayar yaitu sebesar 0.166

lebih kecildari nilai Chi Square (3,841) dan dari tingkat signifikansi yang diperoleh

yakni0,684 > 0,05, dapat disimpulkan bahwa variabel umur tidak berpengaruh

nyataterhadap kesediaan membayar. Hal tersebut tidak sesuai dengan pernyataan

(Setiadi, 2003) yang menyatakan variabel usia berpengaruh nyata terhadap keputusan

pembelian salah satu sebab utama rendahnya kesediaan membayar tersebut lebih lagi

jika melihat usia konsumen. Usia rata-rata konsumen yang cenderung tua

sangatberpengaruh terhadap kesediaan membayar lebih. Konsumen yang berusia

tuabiasanya cenderung sangat bersedia untuk melakukan keputusan pembelian

terhadap makanan sehat. usia tidak berpengaruhnyata terhadap kesediaan membayar

terhadap beras bersertifikat organik dikarenakan bukan hanya orang yang berusia tua

saja yang menkonsumsi beras bersertifikat organik, tetapi semua kalangan dari usia

muda pun sudah menkomsusi beras bersertifikat organik.

Universitas Sumatera Utara


43

2. Pengaruh Pendapatan Terhadap Kesediaan Membayar Lebih

Nilai Wald antara variabel pendapatan terhadap kesediaan membayar yaitu sebesar

5,089lebih besar dari nilai Chi Square (3,841) dan dari tingkat signifikansi

yakni0,024< 0,05, dapat disimpulkan bahwa variabel pendapatan berpengaruh nyata

terhadap kesediaan membayar. Tinggi atau rendahnyapendapatan tersebut

berpengaruh terhadap daya beli masyarakat hal ini sesuai dengan teori yang

diutarakan (Setiadi,2003) bahwa pendapatan merupakan salah satu aspekyang terlibat

dalam suatu pengambilan keputusan pembelian. Hal ini disebabkan dalampendapatan

yang lebih rendah berarti bahwa secara total hanya ada sedikit uang yang sedikit di

belanjakan, sehingga masyarakat akan membelanjakan lebih sedikit uang untuk

beberapa dan mungkin pula terhadap sebagian besar barang. Pendapatan berpengaruh

nyata terhadap kesediaan membayar dikarenakan pendapatan konsumen yang tinggi

akan dapat membayar lebih beras bersertifikat organik dibandingkan konsumen yang

pendapatannya lebih rendah.

3. Pengaruh Tingkat Pendidikan Terhadap Kesediaan Membayar Lebih

Nilai Wald antara variabel Tingkat pendidikan terhadap kesediaan membayar yaitu

sebesar5,041 lebih besar dari nilai Chi Square (3,841) dan dari tingkat signifikansi

yangdiperoleh yakni 0,025< 0,05, dapat disimpulkan bahwa variabel tingkat

pendidikan berpengaruh nyata terhadap kesediaan membayar. Hal tersebut sesuai

denganteori dari (Setiadi, 2003) bahwa apabila pendidikan konsumen tinggi maka

akan memilih barang yang berkualitas baik, tingkat pendidikan dapat dilihat dari

pendidikan terakhir konsumen. pembelajaran menggambarkan perubahan dalam

tingkah laku individual yang muncul dari proses pendidikan yang dijalani

pengalaman. Pendidikan seseorang sangat mempengaruhi pilihannya artinya semua

Universitas Sumatera Utara


44

orang yang memiliki pengalaman belajar yang tinggi maka akan memilih makanan

yang cenderung sehat juga.

4. Pengaruh Jumlah Anggota Keluarga Terhadap Kesediaan Membayar Lebih

Nilai Wald antara variabel jumlah anggota keluarga terhadap kesediaan membayar

yaitu sebesar0,136 lebih besar dari nilai Chi Square (3,841) dan dari tingkat

signifikansi yakni 0,712 > 0,05, dapat disimpulkan bahwa variabel jumlah anggota

keluarga tidak berpengaruh nyata terhadap kesediaan membayar. Hal tersebut tidak

sesuai dengan teori (Setiadi, 2003) yang menyatakan semakin banyak anggota

keluarga akan semakin besarpula biaya yang akan ditanggung atau harus dipenuhi.

Jumlah anggotakeluarga akan mempengaruhi kesediaan membayar konsumen

terhadap suatu barang. Berapa pun jumlah tanggungan dari konsumen dia akan

cenderung membeli beras bersertifikat organik tergantung dari pendapatannya.

5. Pengaruh Frekuensi Pembelian Terhadap Kesediaan Membayar Lebih

Nilai Wald antara variabel frekuensi pembelian terhadap kesediaan membayar yaitu

sebesar 0,719 lebih kecil dari nilai Chi Square (3,841) dan dari tingkat signifikansi

yang diperoleh yakni 0,672> 0,05, dapat disimpulkan bahwa variabel kesediaan

membayar tidak berpengaruh nyata terhadap kesediaan membayar. Hal tersebut tidak

sesuai berdasarkan penelitian terdahulu (Nisrina, 2016) dimana frekuensi pembelian

sebagai suatu faktor penting berpengaruh nyata terhadap keputusan pembelian.

Frekuensi pembelian adalah berapa kali seorang konsumen membeli produk

denganvolume tertentu dan kontinyu dalam periode tertentu / per bulan. Hal ini

terkait dengan targetvolume pembelian produk yang ditentukan oleh Distributor.

6. Pengaruh Pengetahuan Sertifikasi Organik Terhadap Kesediaan Membayar Lebih

Nilai Wald antara variabel sertifikasi beras terhadap kesediaan membayar yaitu

sebesar 0,035 lebih kecil dari nilai Chi Square (3,841) dan dari tingkat signifikansi

Universitas Sumatera Utara


45

yang diperoleh yakni 0,852> 0,05, dapat disimpulkan bahwa variabel pengetahuan

sertifikasi organik tidak berpengaruh nyata terhadap kesediaan membayar. Hal

tersebut tidak sesuai dengan (Nisrina, 2016) sertifikasi pada suatu produk

berpengaruh terhadap kesediaan seseorang karena sebagai jaminan kualitas produk

yang bermutu sehingga produk dapat di percaya ke asliannya melalui keterangan yang

di cantumkan pada sertifikasi tersebut.

D. Efek Marjinal

Hasil uji regresi logistik dari enam faktor faktor yang mempengaruhi konsumen

terdapat dua variabel yang signifikan yaitu variabel pendapatan dan tingkat

pendidikan dengan penjelasan sebagai berikut:

Efek Marjinal = βi. Pi. (1 - Pi)

Dimana:

P = probabilitas Konsumen Bersedia Membayar lebih

β = koefisien dari variabel independen

1. Pendapatan

Diketahui,

β2 = 0,0000012

Odds ratio X2 (eYi ) = 1,000

Probabilitas =

= 0,500 = 50%

Efek Marjinal = βi. Pi. (1 - Pi)

= 0,0000012. 0,500.0,500

= 0,0000003

Universitas Sumatera Utara


46

Variabel Pendapatan konsumen secara signifikan berpengaruh nyata terhadap

probabilitas kesediaan membayar lebih terhadap beras bersertifikat organik di pasar

modern supermarket berastagi. Koefisien variabel Pendapatan konsumen sebesar

0,0000012 ini berarti jika variabel lain konstan dan proporsi pendapatan konsumen

meningkat meningkat dari total pendapatan konsumen maka rata-rata estimasi turun

sebesar 0,0000012. Nilai odds ratio sebesar 1,000 artinya apabila pendapatan

konsumen naik pada level tertentu maka menaikkan odds ratio sebesar 1 persen.

Nilai efek marjinal dari variabel pendapatan konsumen sebesar 0,0000003 artinya

setiap kenaikan 100.000 pendapatan konsumen, maka akan meningkatkan probabilitas

pengambilan keputusan kesediaan membayar lebih terhadap beras bersertifikat

organik sebesar 0,03%. Pada kondisi di lokasi penelitian faktor pendapatansignifikan

mempengaruhi kesediaaan konsumen.

2. Tingkat Pendidikan

Diketahui,

β3 = 0,737

Odds ratio X3 (eYi ) = 2,090

Probabilitas =

= 0,676 = 6,76%

Efek Marjinal = βi. Pi. (1 - Pi)

= 0,737. 0,676 .0,324

= 0,16142

Variabel Tingkat Pendidikan konsumen secara signifikan berpengaruh nyata terhadap

probabilitas kesediaan membayar lebih terhadap beras bersertifikat organik di pasar

modern supermarket berastagi. Koefisien variabel tingkat pendidikan konsumen

Universitas Sumatera Utara


47

sebesar 0,737 ini berarti jika variabel lain konstan dan proporsi tingkat pendidikan

konsumen meningkat 1 tahun dari total tingkat pendidikan konsumen maka rata-rata

estimasi turun sebesar 0,737. Nilai odds ratio sebesar 2,090 artinya apabila

pendapatan konsumen naik pada level tertentu maka menaikkan odds ratio sebesar

2,090 persen.

Nilai efek marjinal dari variabel Tingkat Pendidikan konsumen sebesar 0,16142

artinya setiap kenaikan 1 tahunTingkat Pendidikan konsumen, maka akan

meningkatkan probabilitas pengambilan keputusan kesediaan membayar lebih

terhadap beras bersertifikat organik sebesar 0,16142 % Pada kondisi di lokasi

penelitian faktor Tingkat Pendidikan signifikan mempengaruhi kesediaaan konsumen.

Hasil uji regresi logistik dari enam faktor-faktor yang mempengaruhi konsumen

terdapat empat variabel yang tidak signifikan yaitu usia, tanggungan frekuensi

pembelian dan pengetahuan sertifikasi organik jumlah dengan penjelasan sebagai

berikut:

1.Usia

Diketahui,

β1 = - 0,018

Odds ratio X1 (eYi ) = 0,982

Probabilitas =

= 0,481 = 4,81%

Efek Marjinal = βi. Pi. (1 - Pi)

= -0,018. 0,481.0,519

= - 0,00449

Universitas Sumatera Utara


48

Variabel tingkat usia konsumen secara signifikan tidak berpengaruh nyata terhadap

probabilitas kesediaan membayar terhadap beras bersertifikat organik. Koefisien

variabel usia konsumen sebesar -0,018 ini berarti jika variabel lain konstan dan

proporsi usia konsumen meningkat 1 tahun dari total usia konsumen maka rata-rata

estimasi turun sebesar -0.018. Nilai odds ratio sebesar 0,982 artinya apabila usia

konsumen naik 1 tahun pada level tertentu maka menurunkan odds ratio sebesar 0,982

persen. Nilai efek marjinal dari variabel usia konsumen sebesar -0,00449 artinya

setiap kenaikan 1 tahun usia konsumen, maka akan menurunkan probabilitas

pengambilan keputusan kesediaan membayar lebih terhadap beras bersertifikat

organik -0,00449 %

2.Jumlah Anggota Keluarga

Diketahui,

β4 = - 0,152

Odds ratio X4 (eYi ) = 0,859

Probabilitas =

= 0,4620 = 46,20%

Efek Marjinal = βi. Pi. (1 - Pi)

= -0,152 . 0,4620.0,538

= -0,03735

Variabel jumlah anggota keluarga konsumen secara signifikan tidak berpengaruh

nyata terhadap probabilitas kesediaan konsumen membayar lebih terhadap beras

bersertifikat organik. Koefisien variabel jumlah Anggota Keluarga sebesar -0,152 ini

berarti jika variabel lain konstan dan proporsi jumlah anggota keluarga meningkat 1

Universitas Sumatera Utara


49

orang dari total jumlah anggota keluarga maka rata-rata estimasi turun sebesar -0,152.

Nilai odds ratio sebesar 0,859 artinya apabila jumlah anggota keluarga naik 1 orang

pada level tertentu maka menaikan odds ratio sebesar 0,859 persen. Nilai efek

marjinal dari variabel jumlah anggota keluarga sebesar -0,03735 artinya setiap

kenaikan satu tahun usia, maka akan menurunkan probabilitas kesediaan membayar

lebih terhadap beras bersertifikat organik sebesar -0,03735%.

3.Frekuensi Pembelian

Diketahui,

β5 = - 0,429

Odds ratio X5 (eYi ) = 0,651

Probabilitas =

= 0,39 = 39%

Efek Marjinal = βi. Pi. (1 - Pi)

= -0,429. 0,39.0,61

= - 0,10205

Variabel Frekuensi Pembelian secara signifikan tidak berpengaruh nyata terhadap

probabilitas kesediaanmembayar lebih konsumen terhadap beras bersertifikat organik.

Koefisien variabel Frekuensi Pembelian sebesar -0,429, ini berarti jika variabel lain

konstan dan proporsi Frekuensi Pembelian meningkat 1 kali dari total frekuensi

pembelian konsumen maka rata-rata estimasi turun sebesar -0,429. Nilai odds ratio

sebesar 0,651 artinya jika frekuensi pembelian naik 1 kali pada level tertentu maka

menaikkan odds ratio sebesar 0,651 persen. Nilai efek marjinal dari variabel frekuensi

pembelian sebesar -0,10205artinya setiap kenaikan 1 kali frekuensi pembelian, maka

Universitas Sumatera Utara


50

akan menurunkankesediaan konsumen membayar lebih terhadap beras bersertifikat

organik sebesar-0,10205%.

4.Pengetahuan Sertifikasi Organik

Diketahui,

β6 = 0,195

Odds ratio X6 (eYi ) = 1,215

Probabilitas =

= 0,5485 = 54,85%

Efek Marjinal = βi. Pi. (1 - Pi)

= 0,195. 0,5485.0,4515

= 0,04829

Variabel Pengetahuan Sertifikasi organik konsumen secara signifikan tidak

berpengaruh nyata terhadap probabilitas kesediaan membayar lebih konsumen

terhadap beras bersertifikat organik. Koefisien variabel Pengetahuan Sertifikasi

Organik sebesar 0,195, ini berarti jika variabel lain konstan dan proporsi pengetahuan

konsumen meningkat dari total pengetahuan sertifikasi konsumen maka rata-rata

estimasi naik sebesar 0,195. Nilai odds ratio sebesar 1,215 artinya apabila

pengetahuan naik 1 kalipada level tertentu maka menaikkan odds ratio sebesar 1,215

persen. Nilai efek marjinal dari variabel pengetahuan sertifikasi organik sebesar

0,04829 artinya setiap kenaikan pengetahuan konsumen, maka akan meningkatkan

probabilitas pengambilan keputusan konsumen bersedia membayar lebih terhadap

beras bersertifikat organik 0,

Universitas Sumatera Utara


BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

1. Karakteristik konsumen terdapat enam variabel bebas yang dimasukkan kedalam

uji regresi logistik usia, pendapatan, tingkat pendidikan, frekuensi pembelian dan

pengetahuan sertifikasi organik, terdapat nilai Nagalkarke, R Square mode ini sebesar

74,6%, maka dapat diartikan bahwa model dengan variable bebas mampu

menjelaskan 74,6% variable terikat dan 25,4% merupakan variable lain yang tidak

dimaksukkan kedalam model. Karakteristik responden yang bersedia membayar biaya

tambahan pada beras bersertifikat organik mayoritas berada pada rentang usia 41- 50

tahun, memiliki jumlah anggota keluarga 4 orang, pendidikan terakhir yang dicapai

adalah pergguruan tinggi , dan pendapatan rumah tangga berada pada interval >Rp 3

juta-5 juta Rupiah.

2. Faktor-faktor yang memengaruhi kesediaan konsumen untuk membayar lebih

terhadap beras bersertifikat organik adalah variabel pendapatan, dan tingkat

pendidikan.

6.2 Saran

1. Tingkat Pendapatan konsumen merupakan faktor utama yang memengaruhi

kesediaan responden dalam kesedian membayar beras bersertifikat organik, hal ini

perlu didukung dengan ketersediaan beras bersertifikat organik. Oleh karena itu,

diharapkan para pelaku usaha mampu memenuhi kebutuhan konsumen dengan

melakukan sertifikasi organik untuk usahanya.

2. Pengetahuan responden terhadap Sertifikat organik masih sangat buruk diharapkan

proses sertifikasi organik bisa menjadi lebih informatif dan transparan agar

masyarakat lebih percaya kepada lembaga terkait.

Universitas Sumatera Utara


3. Kepada peneliti selanjutnya diharapkan adar melakukan penelitian yang lebih

terperinci mengenai faktor-faktor yang memperngaruhi kesediaan membayar lebih

beras bersertifikat organik di pasar modern dan hal-hal yang belum di teliti pada

penelitian ini.

Universitas Sumatera Utara


DAFTAR PUSTAKA

Amirullah. 2002. Perilaku konsumen. Yogyakarta: Penerbit Graha Ilmu.

Andoko, A. 2002. Budidaya Padi Secara Organik. PT. Penebar Swadaya. Jakarta

Badan Pusat Statistik. 2012. Medan dalam Angka. Sumatera Utara.

Badan Pusat Statistik Sumatera Utara. 2016. Statistik Daerah Sumatera Utara .Medan

Badan Pusat Statistik Sumatera Utara. 2017. Statistik Daerah Sumatera Utara .Medan
Engel, J.F., Blackwell, R.D.,& Minard,P.F. 1995 . Consumer B Ehaviour (8th ed).
New York: The Dryden press.

Firdaus, M. 2011. Ekonometrika : Suatu Pendekatan Aplikatif. Bumi Aksara. Jakarta.


Hidayati N. 2013. Analisis Willingness to Pay untuk Sayuran Organik di Toko
AllFresh Bogor. 2013. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor
Hosmer, D. W., dan Lemeshow, S., 2000. Applied Logistic Regression, John
Wiley & Sons, Inc.. New York

Hutagalung, M. 2007. Dampak Peningkatan Harga Beras Terhadap Tingkat


Kesejahteraan Petani Pada Beberapa Strata Luas Lahan (Studi Kasus : Desa
Kota Rantang Kecamatan Hamparan Perak Kabupaten Deli Serdang)
[Skripsi]. Medan : Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara.

Kotler, P. 1997. Manajemen Pemasaran Analisis, Perencanaan, Implementasi, Dan


Kontrol. PT. Prehallindo. Jakarta
Kristiatuti dan Rita, 2004. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. PT. Gramedia Pustaka Utama.
Jakarta
Lee, Y-S, Yoo, S.H. 2011. Willingness to Pay for GMO Labeling Policies The
Case of Korea. Journal of Food Safety 31(2011): 160-168

Munn dan Palmquist, 2000. Valution Using Logit Pricing Models. Cornell Real
Estate Review. Cornell University..
Nachrowi, Djalal Nachrowi dan Usman Hardius. 2002. Penggunaan Teknik
Ekonometri. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Oktaviani, C.1996.Faktor-Faktor Yang mempengaruhi Perilaku Seseorang


Dalam Keputusan Pembelian

Pangestu, Danu Wira. 2003- 2007. Teori Dasar Sistem Informasi Manajemen (SIM):
Komunitas eLearningIlmuKomputer.Com

Setiadi, Nugroho J. 2003, Perilaku Konsumen konsep dan implikasi untuk strategi dan
penelitian pemasaran. Prenada media bandung

Universitas Sumatera Utara


Sunyoto, D. 2011. Analisis Regresi dan Uji Hipotesis. CAPS. Yogyakarta

Schiffman, L., & Kanuk, J. (2008). Consumer Behavior (8th ed). New Jersey : Pearson
Education International.

Soetrisno. 1999. Pertanian pada Abad 21. Dirjen Perguruan Tinggi. Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan, Jakarta.

Siro I, Kapolna E, Kapolna B, Lugasi A. 2008. Functional food. Product


development, marketing and consumer acceptance - A review. Journal of
Appetite. 51(3): 456-467.DOI:10.1016/j.appet.2008.05.060.

Tjiptono, F. 1995. Strategi Pemasaran. Andi Offset, Yogyakarta.

Varian,H. 2010. Intermediate Microeconomics A Modern Approach. United States


of America: W. W. Norton & Company..

Winarno FG, Kartawidjajaputra F. 2007. Pangan Fungsional dan Minuman


Berenergi.Bogor (ID): M-brio press

Universitas Sumatera Utara


Lampiran 1

No Kesediaan Nama Usia Pendapatan Tingkat Jumlah Frekuensi Pengetahuan


Membayar Pendidikan Tanggungan Pembelian Sertifikasi
Beras
1 agnessihombing 1 21 1500000 16 4 1 1
2 yuliana 1 20 1000000 16 1 1 1
3 ahmad khoiri 1 24 3000000 16 2 1 1
4 Lasmaria may 1 22 1300000 16 3 1 1
5 linda wati 1 53 5000000 16 2 1 1
6 nova indrianti 0 25 1500000 12 3 2 1
7 nur asiah 1 42 3000000 16 5 1 0
8 fatimah SH 1 48 6000000 16 3 1 1
9 febrinasuartika 1 33 7500000 16 4 2 1
10 darwin zulad 1 55 5000000 16 10 4 0
11 roswita 1 57 3200000 16 1 1 1
12 anggi dhini 1 21 4000000 16 3 2 1
13 nia 1 56 5000000 16 3 1 0
14 suwarseh 0 52 1000000 12 3 2 0
15 evi 1 45 4500000 12 5 1 0
16 faty maharani 1 44 3000000 12 5 1 1
17 dought siregar 1 51 6000000 12 6 2 1
18 erwin hidayat 1 60 5500000 16 4 2 1
19 reliati 1 42 8000000 16 4 1 1
20 sri yanti 0 55 1500000 9 5 1 1

Universitas Sumatera Utara


21 sri nurani 1 47 3000000 16 2 1 1
22 airanna daulay 1 49 500000 9 5 1 1
23 Rosmalawati 1 54 10000000 16 5 1 0
24 salimah osro 0 45 1500000 9 4 1 1
25 Rasiemi 0 44 1000000 12 2 1 0
26 cut rika 1 42 4500000 16 4 1 0
27 ahmad iqbal 1 22 1000000 16 4 1 1
28 Tazky 1 55 5000000 16 3 0 0
29 Nanda 1 51 4300000 16 3 1 1
30 armani syafitri 0 38 1000000 9 4 2 1
31 Nurlela 1 38 3000000 16 4 1 0
32 melda brina 1 50 5000000 16 4 1 1
33 afrita abduh 1 55 4000000 16 3 2 1
34 mei yin 1 42 5500000 16 5 4 0
35 sumiati 1 46 3000000 16 5 1 1
36 Nurmaslini 1 62 4000000 16 6 2 1
37 Andri 1 32 1500000 16 3 1 0
38 risna sebayang 1 44 3500000 16 4 2 0
39 ulfah indah 1 65 4000000 16 4 1 0
40 bebi siregar 1 45 5000000 12 4 1 1
41 lesmini 1 33 3000000 12 2 2 1
42 siti syarifa 0 21 1000000 9 3 2 1
43 Nina 1 61 4000000 16 4 1 1
44 fairuz jasmine 1 26 2500000 16 5 1 1
45 devi nur 1 34 6000000 16 5 1 1
46 phing shi 1 44 9000000 12 6 1 1

Universitas Sumatera Utara


47 ina zahara 1 57 7000000 16 3 1 0
48 Yunita 1 61 3000000 12 4 1 1
49 sari batubara 1 32 6500000 16 2 1 0
50 fen wong 1 22 2000000 12 6 1 0
51 Delianda 0 25 1000000 12 5 1 1
52 amira adinda 1 54 3000000 16 3 0 0
53 tika sinulingga 0 47 1000000 9 8 2 1
54 maria rizkina 1 37 4500000 12 3 1 0
55 vira febrinka 1 25 3200000 12 4 2 0
56 ayuningtias 1 23 4000000 16 4 1 0
57 Achen 1 50 5000000 16 5 1 1
58 Dian 1 27 3000000 16 4 2 1
59 dwi sartika 1 36 2000000 12 4 2 1
60 irma siregar 0 52 3000000 12 5 1 1
61 elvita hafni 1 57 12000000 16 4 1 1
62 dewi lubis 0 30 2500000 12 5 1 1
63 dui citra 1 28 2000000 12 3 1 1
64 muk mey 0 23 1500000 12 4 1 0
65 novita 1 41 4000000 16 3 1 1
66 sintya nasution 1 34 2000000 16 4 1 0
67 amanda sarif 1 44 5000000 16 3 1 0
68 widi kasfan 1 30 5000000 16 5 1 1
69 antonio 1 65 10000000 16 5 0 0
70 gabrielsimanungkalit 1 44 3000000 16 6 2 1
71 aprillia putri 1 33 4500000 12 4 1 0
72 caca nadifa 1 27 3000000 16 4 2 0

Universitas Sumatera Utara


73 farah S 1 24 2500000 12 2 1 0
74 keziaramadhani 0 28 1000000 9 5 1 1
75 irdansyah 1 47 8000000 16 7 2 1
76 akbar rifki 0 50 500000 12 4 2 1
77 elisabeth Y 1 43 3000000 16 5 1 1
78 zulfan 1 29 800000 12 3 1 1
79 sarah asahan 0 34 1200000 12 3 1 1
80 yuyun daulay 0 55 1000000 9 6 1 1

Universitas Sumatera Utara


Lampiran 2

Case Processing Summary

Unweighted Casesa N Percent

Selected Cases Included in Analysis 80 100.0

Missing Cases 0 .0

Total 80 100.0

Unselected Cases 0 .0

Total 80 100.0

a. If weight is in effect, see classification table for the total number of


cases.

Dependent Variable
Encoding

Original
Value Internal Value

0 0

1 1

Universitas Sumatera Utara


Iteration Historya,b,c

Coefficients

Iteration -2 Log likelihood Constant

Step 0 1 80.525 1.200

2 80.066 1.377

3 80.064 1.386

4 80.064 1.386

a. Constant is included in the model.

b. Initial -2 Log Likelihood: 80.064

c. Estimation terminated at iteration number 4


because parameter estimates changed by less than
.001.

Classification Tablea,b

Predicted

y
Percentage
Observed 0 1 Correct

Step 0 y 0 0 16 .0

1 0 64 100.0

Universitas Sumatera Utara


Overall Percentage 80.0

a. Constant is included in the model.

b. The cut value is .500

Variables in the Equation

B S.E. Wald df Sig. Exp(B)

Step 0 Constant 1.386 .280 24.599 1 .000 4.000

Variables not in the Equationa

Score df Sig.

Step 0 Variables usi .529 1 .467

pend 19.272 1 .000

ting 38.244 1 .000

tangg .657 1 .418

frek .356 1 .551

peng 2.321 1 .128

a. Residual Chi-Squares are not computed because of redundancies.

Universitas Sumatera Utara


Iteration Historya,b,c,d

Coefficients

Iteration -2 Log likelihood Constant usi pend ting tangg frek peng

Step 1 1 47.503 -3.997 -.012 .000 .373 -.006 -.083 -.107

2 35.522 -5.832 -.018 .000 .526 -.027 -.190 -.098

3 30.647 -7.336 -.020 .000 .626 -.075 -.316 .032

4 29.197 -8.507 -.020 .000 .695 -.127 -.402 .162

5 29.020 -9.117 -.018 .000 .730 -.150 -.428 .195

6 29.016 -9.238 -.018 .000 .737 -.152 -.429 .195

7 29.016 -9.241 -.018 .000 .737 -.152 -.429 .195

8 29.016 -9.241 -.018 .000 .737 -.152 -.429 .195

a. Method: Enter

b. Constant is included in the model.

c. Initial -2 Log Likelihood: 80.064

d. Estimation terminated at iteration number 8 because parameter estimates changed by less than .001.

Universitas Sumatera Utara


Omnibus Tests of Model Coefficients

Chi-square df Sig.

Step 1 Step 51.048 6 .000

Block 51.048 6 .000

Model 51.048 6 .000

Model Summary

Cox & Snell R Nagelkerke R


Step -2 Log likelihood Square Square

1 29.016a .472 .746

a. Estimation terminated at iteration number 8 because


parameter estimates changed by less than .001.

Hosmer and Lemeshow Test

Step Chi-square df Sig.

1 4.003 8 .857

Universitas Sumatera Utara


Contingency Table for Hosmer and Lemeshow Test

y=0 y=1

Observed Expected Observed Expected Total

Step 1 1 7 7.650 1 .350 8

2 7 5.227 1 2.773 8

3 2 2.193 6 5.807 8

4 0 .612 8 7.388 8

5 0 .169 8 7.831 8

6 0 .086 8 7.914 8

7 0 .043 8 7.957 8

8 0 .014 8 7.986 8

9 0 .005 8 7.995 8

10 0 .000 8 8.000 8

Classification Tablea

Predicted

y
Percentage
Observed 0 1 Correct

Step 1 y 0 14 2 87.5

Universitas Sumatera Utara


1 2 62 96.9

Overall Percentage 95.0

a. The cut value is .500

Variables in the Equation

95% C.I.for EXP(B)

B S.E. Wald df Sig. Exp(B) Lower Upper

Step 1a usi -.018 .044 .166 1 .684 .982 .902 1.070

pend .000 .000 5.089 1 .024 1.000 1.000 1.000

ting .737 .328 5.041 1 .025 2.090 1.098 3.978

tangg -.152 .412 .136 1 .712 .859 .383 1.928

frek -.429 1.014 .179 1 .672 .651 .089 4.754

peng .195 1.045 .035 1 .852 1.215 .157 9.429

Constant -9.241 5.013 3.398 1 .065 .000

a. Variable(s) entered on step 1: usi, pend, ting, tangg, frek, peng.

Universitas Sumatera Utara


Correlation Matrix

Constant usi pend ting tangg frek peng

Step 1 Constant 1.000 -.357 .165 -.870 -.399 -.296 -.135

usi -.357 1.000 -.256 .173 .000 -.041 -.137

pend .165 -.256 1.000 -.258 -.273 -.080 .136

ting -.870 .173 -.258 1.000 .159 .057 .054

tangg -.399 .000 -.273 .159 1.000 .088 -.071

frek -.296 -.041 -.080 .057 .088 1.000 -.053

peng -.135 -.137 .136 .054 -.071 -.053 1.000

Universitas Sumatera Utara


Step number: 1

Observed Groups and Predicted Probabilities

40 + +
| |
| |
F | 1|
R 30 + 1+
E | 1|
Q | 1|
U | 1|
E 20 + 1+
N | 1|
C | 1|
Y | 1|
10 + 11+
| 11|
| 1 11|
| 1 0 1 1 1 111|
Predicted ---------+---------+---------+---------+---------+---------+---------+---------+---------+----------
Prob: 0 .1 .2 .3 .4 .5 .6 .7 .8 .9 1
Group: 0000000000000000000000000000000000000000000000000011111111111111111111111111111111111111111111111111

Predicted Probability is of Membership for 1


The Cut Value is .50
Symbols: 0 - 0
1 - 1
Each Symbol Represents 2.5 Cases.

Universitas Sumatera Utara


Casewise Listb

Observed Temporary Variable


a
Case Selected Status y Predicted Predicted Group Resid ZResid

22 S 1** .021 0 .979 6.892

a. S = Selected, U = Unselected cases, and ** = Misclassified cases.

b. Cases with studentized residuals greater than 2.000 are listed.

Universitas Sumatera Utara


KUESIONER PENELITIAN
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONSUMEN BERSEDIA
MEMBAYAR LEBIH TERHADAP BERAS BERSERTIFIKAT ORGANIK
DI PASAR MODERN KOTA MEDAN

Terima kasih atas kesediaan Saudara/i menjadi responden untuk mengisi

kuesioner ini. Kuesioner ini merupakan instrumen penelitian dalam rangka

penulisan skripsi program sarjana yang dilakukan oleh:

Nama : Faiz Andito


NIM : 140304022
Program Studi : Agribisnis
Fakultas : Pertanian
Universitas : Universitas Sumatera Utara

Saya mohon Saudara/I untuk berpartisipasi mengisi kuesioner ini secara lengkap

dan benar agar informasi ilmiah yang disajikan dapat dipertanggung jawabkan dan

tercapai hasil yang diinginkan Oleh karena itu, responden diharapkan mengisi

semua pertanyaan yang diberikan. Informasi yang diterima dari kuesioner ini

bersifat rahasia dan hanya akan digunakan untuk kepentingan akademik. Atas

perhatian Saudara/I, saya ucapkan terima kasih.

Petunjuk : Jawablah pertanyaan dengan melingkari jawaban yang telah

disediakan.

Hari/Tanggal wawancara :

A. IDENTITAS RESPONDEN

1. Nama :

2. Alamat :

Universitas Sumatera Utara


3. No. Telp/Hp :

4. Jenis Kelamin :

a. Laki-laki b. Perempuan

5. Berapakah usia saudara saat ini ?

a. < 20 tahun d. 41- 50 tahun

b. 21-30 tahun e. 51-60 tahun

c. 31- 40 tahun f. > 61 tahun

6. Apakah pekerjaan saudara saat ini ?

a. Pelajar / Mahasiswa d. Ibu rumah tangga

b. Pegawai Negeri Sipil e. Wiraswasta

c. Pegawai Swasta f. Lainnya, sebutkan ........

7. Berapakah pendapatan (rupiah) saudara dalam satu bulan?

a. ≤1.000.000 d. >5.000.00-10.000.000

b. >1.000.000 – 3.000.000 e. >10.000.000

c. > 3.000.000 – 5.000.000

8. Apakah pendidikan terakhir saudara ?

a. SD c. SMA/Sederajat

b. SMP/Sederajat d. Perguruan Tinggi

9. Status pernikahan :

a. Menikah b. Belum Menikah

(jika jawaban (b), maka langsung menjawab pertanyaan nomor 10 )

Universitas Sumatera Utara


10. Berapa jumlah (orang) anggota keluarga yang ditanggung ?

a. 1 orang c. 3 orang e. 5 orang

b. 2 orang d. 4 orang f. lainnya, sebutkan……

B. SCREENING

1. Apakah saudara mengetahui tentang sertifikasi pada beras organik?

a. Ya b. Tidak

2. Seberapa sering saudara membeli beras di Pasar modern?

Berapa kali sebulan ……

3. Apakah kualitas produk beras yang bersertifikat organik lebih bagus dari pada
beras biasa?

a. Ya b. Tidak

4. Apakah keberadaan Sertifikat pada beras organik penting ?

a. Ya b. Tidak

(Jika jawaban (a), lanjutkan pengisian kuesioner)


(Jika jawaban (b), pengisian kuesioner berhenti sampai disini)

5. Apakah anda mengetahui jika Pasar Modern di kota medan memiliki


Sertifikat Organik pada beras premium yang mereka jual?

a. Ya b. Tidak

6. Apakah saudara selalu membeli beras di pasar modern?

a. Ya b. Tidak, sebutkan tempat lainnya…….

7. Berapa kg rata-rata pembelian beras organik di pasar modern dalam satu bulan?

a. 1-3 kg / bulan b. >3-5 kg/ bulan c. >5kg/bulan

Universitas Sumatera Utara


C. KESEDIAAN MEMBAYAR LEBIH TERHADAP BERAS
BERSERTIFIKAT ORGANIK

“Beras Organik adalah beras yang terbebas dari pestisida, pewarna dan bahkan kimia
lainnya sehingga sangat aman dan sehat untuk di konsumsi oleh balita, dewasa
maupun para manula, Beras organik dari Indonesia mempunyai keunggulan rasa lebih
enak karena struktur tanahnya, aromanya yang harum dan tahan lama dalam
penyimpanan. Keunggulan beras organic adalah memiliki kandungan nutrisi dan
mineral tinggi, kandungan glukosa, karbohidrat dan proteinnya mudah terurai, aman
dan sangat baik untuk mencegah dan dapat dikonsumsi oleh penderita diabetes, yang
sedang menjalankan program diet mengurangi resiko penyakit kanker, jantung asam
urat,darah tinggi,autis, dan obesitas.
Beras organik dapat dikatakan sebagai beras ekslusif, artinya beras organik tidak
dijual disembarang tempat, melainkan perlu cara pemasaran khusus.Beras organik
dikemas dalam kantung atau karung plastik berlabel atau bersertifikat organik dan
akan dijual dengan harga relatif lebih mahal dibanding beras biasa. Tinggi harga beras
organik menyebabkan konsumenya pun merupakan kalangan terbatas yaitu
masyarakat yang mengerti keunggulan dan bersedia membayar lebih mahal”

1. Apakah saudara bersedia membayar pada harga premium/harga yang lebih


mahal terhadap beras bersertifikat organik?

a. Ya (lanjutkan menjawab pertanyaan selanjutnya)

b. Tidak , alasannya………………………………………
(langsung mengisi bagian D)

2. Berapakah tambahan biaya yang bersedia anda bayarkan untuk beras


bersertifikat organik?

……………………………………………………………….

Universitas Sumatera Utara

Anda mungkin juga menyukai