JURNAL
OLEH :
MEINIA SINGGAR NIARI
110304111
AGRIBISNIS
JURNAL
Oleh :
MEINIA SINGGAR NIARI
110304111
AGRIBISNIS
Disetujui oleh :
Ketua Pembimbing
Disetujui oleh :
Ketua Pembimbing
Editor
Disetujui Oleh :
Ketua Editor
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Jamur tiram mempunyai manfaat dan khasiat untuk manusia sebagai protein nabati
yang tidak mengandung kolesterol sehingga dapat mencegah timbulnya penyakit
darah tinggi dan jantung serta untuk mengurangi berat badan dan diabetes.
Kandungan asam folatnya tinggi sehingga dapat menyembuhkan anemia dan obat
anti tumor. Digunakan untuk mencegah dan menanggulangi kekurangan gizi dan
pengobatan kekurangan zat besi. Untuk terapi pengobatan sebaiknya tidak digoreng
karena bisa menurunkan kadar vitaminnya dan zat-zat yang bermanfaat untuk
penyembuhan penyakit (Pasaribu dkk, 2002).
Sebagian besar masyarakat Indonesia saat ini telah mengenal jamur tiram dengan
baik. Disebut jamur tiram karena bentuknya yang cukup unik seperti tiram. Jamur
crispy adalah jamur tiram yang diolah dengan olahan tepung dan di goreng renyah
yang saat ini sudah banyak menjadi mata pencaharian masyarakat. Selain rasa nya
yang enak dan bergizi, jamur crispy sangat di gemari oleh semua kalangan
masyarakat baik anak-anak, remaja, dewasa maupun orang tua. Sehingga selain
memiliki nilai gizi yang tinggi untuk dikonsumsi jamur tiram juga memiliki nilai
ekonomis yang tinggi..
Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian pada latar belakang maka dapat dirumuskan beberapa
permasalahan sebagai berikut :
1. Bagaimana proses pembuatan jamur crispy di daerah penelitian?
2. Apakah ada perbedaan yang nyata antara pendapatan usaha jamur tiram dengan
pendapatan usaha jamur crispy di daerah penelitian?
3. Bagaimana nilai tambah pengolahan jamur tiram menjadi jamur crispy di daerah
penelitian?
Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui proses pembuatan jamur crispy di daerah penelitian.
2. Untuk mengetahui perbedaan yang nyata antara pendapatan usaha jamur tiram
dengan pendapatan usaha jamur crispy di daerah penelitian.
3. Untuk mengetahui nilai tambah pengolahan jamur tiram menjadi jamur crispy
di daerah penelitian.
Kegunaan Penelitian
1. Sebagai wacana dan sumber informasi bagi pengusaha jamur crispy dan
masyarakat umum.
2. Sebagai bahan informasi dan referensi bagi pemerintah dalam hal pengambil
kebijakan.
3. Sebagai bahan informasi dan referensi untuk penelitian selanjutnya.
TINJAUAN PUSTAKA
Jamur tiram diidentifikasi secara ilmiah pertama kali pada 1775 berkat jasa
Nikolaus Joseph Freiherr Von Jacquinn (1727-1817). Naturalis berkebangsaan
Belanda itu memasukkannya dalam genus Agaricus dengan nama spesies Agaricus
ostreatus. Ketika itu, jamur-jamur yang memiliki “insang” atau Gill memang
dikategorikan dalam kelompok Agaricus. Hingga 1871, Paul Kummer, ahli jamur
dari Jerman, mengubahnya masuk genus Pleurotus satu genus yang
diidentifikasikan Kummer. Dalam bahasa latin, pleurotus berarti “telinga bagian
sisi” seperti penampakan tudungnya yang tumbuh menyamping dari tangkai jamur.
Sedangkan ostre berarti oyster (tiram), atus berarti menyerupai. Jamur tiram
termasuk divisi Basidiomycota. Itu karena dalam reproduksi generatifnya ia
menghasilkan basidiofora. Sedangkan reproduksi vegetatifnya membentuk
konidospora. Ciri kelompok ini antara lain memiliki dinding sel tersusun dari zat
kitin, hifanya bersekat, dan membentuk badan buah. Badan atau tubuh buah jamur
tiram secara garis besar terdiri dari tudung dan tangkai. Tubuh buah itulah yang
dikonsumsi (Evy, 2014).
Landasan Teori
Teori Pendapatan
Soekartawi (2002) menyatakan bahwa pendapatan (Pd) adalah selisih antara
penerimaan (TR) dan semua biaya (TC). Jadi, Pd = TR – TC. Penerimaan usaha
(TR) adalah perkalian antara produksi yang dipperoleh (Y) dengan harga jual (Py).
Agroindustri
Agroindustri adalah pengolahan hasil dan karena itu agroindustri merupakan bagian
dari subsistem agribisnis. Agroindustri adalah industri yang berbahan baku utama
dari industri pertanian. Agroindustri pada konteks ini menekankan pada food
processing management dalam suatu produk olahan, yang bahan baku utamanya
adalah produk pertanian (Soekartawi (a), 1993).
Nilai Tambah
Menurut suryana (1990), Adapun rumus untuk menghitung nilai tambah brutto
yaitu :
NT = NP – ( NBB + NBP )
Keterangan :
NT = Nilai Tambah
NP = Nilai Produk
NBB = Nilai Bahan Baku
NBP = Nilai Bahan Penunjang Lainnya
METODOLOGI PENELITIAN
Metode Penentuan Daerah Penelitian
Penentuan daerah penelitian dilakukan secara purposive atau secara sengaja yaitu
di Kota Medan dengan pertimbangan bahwa daerah penelitian merupakan salah
satu Kab/Kota di Sumatera Utara yang mengusahakan jamur.
Dimana:
NT = Nilai Tambah
NP = Nilai Produk
NBB = Nilai Bahan Baku
NBP = Nilai Bahan Penunjang
Kriteria :
Jika rasio nilai tambah > 50% maka nilai tambah tergolong tinggi
Jika rasio nilai tambah ≤ 50% maka nilai tambah tergolong rendah
(Sudiyono, 2004).
Batasan Operasional
1. Penelitian dilakukan di Kota Medan.
2. Sampel dalam penelitian ini adalah pengusaha jamur tiram dan jamur crispy.
3. Waktu penelitian ini dilaksanakan pada tahun 2016
.
1 18.494.000 55.482.000
2 3.369.360 10.108.080
3 4.568.434 13.705.302
4 4.913.174 14.739.522
Total 31.344.968 94.034.904
Rata-rata 7.836.242 23.508.726
Sumber: Data Primer Jamur Tiram diolah
Dari tabel di atas dapat dijelaskan bahwa rata-rata pendapatan usaha jamur tiram di
Kota Medan sebesar Rp 7.836.242,-/4 bulan, dan Rp 23.508.726,-/tahun.
Hasil analisis uji beda model Independent Sampel t-Test antara pendapatan
pengusaha jamur tiram dengan pengusaha jamur crispy dapat dilihat pada Tabel 4
berikut:
Tabel 4. Hasil Analisis Uji Beda Rata-Rata Pendapatan Usaha Jamur Tiram
dengan Pendapatan Usaha Jamur Crispy dalam 1 Tahun
No. Usaha Sig
1 Jamur Tiram 0,005
= Rp. 85.552.664,94.
Secara matematis rasio nilai tambah pengolahan jamur crispy yaitu sebagai berikut:
Rp. 117.910.588
DAFTAR PUSTAKA
Alex, S. 2011. Untung besar budidaya aneka jamur. Pustaka baru press.
Yogyakarta.
Evy, S. 2014. Pacu Produksi Jamur Tiram. Trubus Swadaya. Jakarta..
Pasaribu, T. dkk. 2002. Aneka Jamur Unggulan Yang Menembus Pasar. Jakarta :
PT Grasindo.
Soekartawi. 1993. Agribisnis teori dan aplikasinya. Raja Grafindo Persada. Jakarta.
Soekartawi. 2002. Prinsip dasar manajemen pemasaran hasil-hasil pertanian teori
dan aplikasinya. Raja Grafindo Persada. Jakarta.
Sudiyono, A. 2004. Pemasaran Pertanian. UMM Press. Malang
Suryana, A. 1990. Diversifikasi Pertanian dalam Proses Mempercepat Laju
Pembangunan Nasional. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan.
.