Formulir Permohonan Uji Etik Full Version
Formulir Permohonan Uji Etik Full Version
MASYARAKAT
SEKOLAH TINGGI ILMU KEPERAWATAN MUHAMAMMADIYAH
PONTIANAK
norvegicus)
Oleh:
ROMY SAHMAN
NIM. SR 132070091
No. KETERANGAN
4 NIM SR132070091
JL. Sungai Raya Dalam Kom. Bumi Batara 1
5 Alamat
Jalur 1 No B17
6 Telp/ HP 08982263813
7 Email romysahman@gmail.com
(..............................................................)
KOMITE ETIK PENELITIAN, PENGEMBANGAN, DAN PENGABDIAN
MASYARAKAT
SEKOLAH TINGGI ILMU KEPERAWATAN MUHAMAMMADIYAH
PONTIANAK
FORMULIR APLIKASI
(...)
KOMITE ETIK PENELITIAN, PENGEMBANGAN, DAN PENGABDIAN
MASYARAKAT
SEKOLAH TINGGI ILMU KEPERAWATAN MUHAMAMMADIYAH
PONTIANAK
serta kulit akibat suatu sebab sering diikuti dengan rusaknya jaringan syaraf
2014).
Proses penyembuhan luka terdiri dari empat tahap yang terintegrasi dan
Diantara tanaman alternatif yang dapat digunakan dalam penanganan luka adalah
sebagai bahan kosmetik dan tanaman yang dikonsumsi akan tetapi tidak banyak
luka, hal ini karena bengkuang memiliki senyawa kimia yang berperan dalam
mengandung beberapa senyawa kimia yang memiliki manfaat yang sangat baik
yaitu vitamin C, flavonoid dan saponin. Sandler (2005) juga menyebutkan bahwa
sebagai antimikroba.
seperti, allergen, virus dan karsinogen sehingga flavonoid dapat berfungsi sebagai
salah satu senyawa polifenol yang memiliki bermacam-macam efek antara lain
efek antioksidan, anti tumor, anti radang, antibakteri dan anti virus (Parubak,
2013).
2013).
KOMITE ETIK PENELITIAN, PENGEMBANGAN, DAN PENGABDIAN
MASYARAKAT
SEKOLAH TINGGI ILMU KEPERAWATAN MUHAMAMMADIYAH
PONTIANAK
Umbi bengkuang juga memiliki sifat anti inflamasi yang dapat membantu
dalam proses penyembuhan luka, dibuktikan dalam penelitian Mentang, Lily dan
lambung tikus wistar (Rattus norvegicus) yang diberi perasan umbi bengkuang
memberikan daya serap yang lebih besar dan proses penyembuhan luka bakar
Penyembuhan Luka Sayat Pada Tikus Putih (Rattus norvegicus) dengan prilaku
kontrol menggunakan Nacl, dengan harapan peneliti dapat mengetahui proses dan
Tujuan:
Tujuan Umum
Erosus (L) Urban) Dalam Proses Penyembuhan Luka Sayat Pada Tikus Putih
(Rattus norvegicus).
Tujuan Khusus.
Manfaat:
a. Bagi Peneliti
c. Bagi Masyarakat
Hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi masyarakat yaitu dalam
yang mendukung penelitian, aman, mudah dijangkau, dan suhu ruangan yang
mendukung sehingga penelitian ini diharapkan dapat hasil yang seakurat mungkin
Pontianak.
tersebut.
a. Replacement
untuk menjawab pertanyaan penelitian dan tidak dapat digantikan oleh mahluk
hidup lain seperti sel atau biakan jaringan. Replacement terbagi menjadi dua
KOMITE ETIK PENELITIAN, PENGEMBANGAN, DAN PENGABDIAN
MASYARAKAT
SEKOLAH TINGGI ILMU KEPERAWATAN MUHAMAMMADIYAH
PONTIANAK
organ/jaringan hewan dari rumah potong, hewan dari ordo lebih rendah) dan
absolut (mengganti hewan percobaan dengan kultur sel, jaringan, atau program
b. Reduction
mungkin, tetapi tetap mendapatkan hasil yang optimal (Ridwan Endi, 2013).
c. Refinement
8. Prosedur perlakuan :
a. Persiapan
alat dan bahan untuk penelitian serta memastikan hewan percobaan sesuai standar
berjumlah 10 ekor dan 4 ekor sebagai cadangan. 5 ekor dan 2 ekor cadangan
diberi perlakuan ekstrak bengkuang, 5 ekor dan 2 ekor cadangan diberi perlakuan
dengan NaCL.
KOMITE ETIK PENELITIAN, PENGEMBANGAN, DAN PENGABDIAN
MASYARAKAT
SEKOLAH TINGGI ILMU KEPERAWATAN MUHAMAMMADIYAH
PONTIANAK
mempersiapkan alat- alat dan obat anastesi dengan jenis diazepam dengan dosis
0,03 cc dengan spuit 1 cc , setelah itu tikus diambil dari kandang dengan cara
memegang ekor tikus pada 1/3 proximal ekor. Jari telunjuk dan jari tengah
melingkari daerah kuduk, jari manis dan ibu jari melingkar didaerah dada. Tikus
dipegang dengan benar dan diletakan di atas meja. Memberikan injeksi anestesi
Mencukur bulu disekitar daerah yang akan dilakukan perlukaan pada daerah
punggung dengan menggunakan gunting dan alat cukur. Melakukan sayatan pada
untuk kelompok kontrol. Luka dibalut dengan kasa steril dan diplaster,
kemudian diiris dan dikeringkan dalam oven dengan suhu 50 C dalam waktu
selama 3x24 jam dengan menggunakan 600 mL pelarut etanol. Kemudian, ekstrak
kecepatan 8 rpm. Setelah itu untuk dijadikan sebagai gel, ekstrak kental
Pontianak.
e. Prosedur Intervensi
Ekstrak umbi bengkuang dalam sedian gel dioleskan sebanyak 0,3 cc dan
tikus putih itu sendiri serta kebersihan kandang. Kebersihan sangkar dilakukan
secara rutin agar tikus putih yang dihasilkan terjaga kualitasnya (Widiartini
dkk, 2013).
diberikan sebanyak 10% bobot badan, yaitu sekitar 10-15 gram/ekor/hari. Pakan
diberikan pada pagi hari pada pukul 08.00 dan sore hari pada pukul 17.00. air
minum diberikan secara adlibitum dan pergantian air minum setiap hari
1) Bahaya langsung dan tidak langsung yang mungkin terjadi, segera atau
perlahan-lahan dan bagaimana cara pencegahannya?
Mungkin terjadi adalah terinfeksi bakteri dan lain-lainnya saat penelitian
dilakukan, cara yang bisa dilakukan adalah dengan memakai alat
perlindungan diri lengkap (jas lab, sarung tangan, dll) dan mematuhi tata
tertib ruangan laboratorium tempat penelitian ini dilakukan, apa-apa saja yang
dilarang dan berhati-hati dalam melakukan penelitian
(......................................)
(.....................................................) (..............................................................)
KOMITE ETIK PENELITIAN, PENGEMBANGAN, DAN PENGABDIAN
MASYARAKAT
SEKOLAH TINGGI ILMU KEPERAWATAN MUHAMAMMADIYAH
PONTIANAK
FORM PENILAIAN
PEDOMAN EVALUASI ETIK UNTUK PENELITIAN SUBYEK MANUSIA
NAMA PENELITI :
JUDUL:
NO HAL YA TIDAK
1 Apakah metodologi riset yang digunakan sesuai
Apakah informasi yang terdapat di latar belakang memberikan gambaran
2
hasil-hasil pengamatan dilakukan sebelum penelitian pada manusia?
3 Apakah kriteria inklusi dan eksklusi sesuai?
4 Apakah penelitian melibatkan subyek penderita?
5 Apakah keterlibatan subyek penelitian secara sukarela dan tidak ada pemaksaan?
6 Apakah jumlah subyek penelitan yang dipakai cukup?
7 Apakah ada menggunakan placebo?
8 Apakah kualifikasi dan pengalaman peneliti sesuai?
9 Apakah fasilitas dan infrastruktur pendukung mencukupi?
Penelitian masyarakat
a. Adakah konsultasi masyarakat?
b. Adakah peneliti lokal dilibatkan?
10
c. Adakah penelitian ini berperan untuk pengembangan penelitian dan pengobatan
d. Adakah manfaat bagi masyarakat lokal?
e. Adakah hasil penelitian diberikan / dibagikan?
11 Apakah sampel darah/jaringan dikirim keluar negeri?
Adakah pengerjaan protokol yang akan dilakukan, sudah disampaikan kepada
12 subyek penelitian dengan cukup jelas dan subyek menerima protokol dengan
sukarela (informed consent)?
Adakah dalam protokol dijelaskan untung dan rugi adalah seimbang
13 a. Apakah resikonya? Minimal / sedang /berat?
b. Apakah keuntungannya?
Adakah di dalam form infrom consent mengandung hal-hal berikut.
a. Tujuan penelitian
b. Perkiraan keikutsertaan dari subyek penelitian
c. Diskripsi dari prosedur di lampirkan
d. Tanda random untuk pengobatan percobaan
14 e. Keuntungan bagi subyek penelitian
f. Prosedur dan sumber pengobatan alternative
g. Perluasan kerahasiaan medic
h. Penjelasan kompensasi dan pengobatan/perawatan pada kasus kecelakaan
i. Kejelasan siapa yang dihubungi jika ada suatu pertanyaan atau kerugian subyek
penelitian karena penelitian
KOMITE ETIK PENELITIAN, PENGEMBANGAN, DAN PENGABDIAN
MASYARAKAT
SEKOLAH TINGGI ILMU KEPERAWATAN MUHAMAMMADIYAH
PONTIANAK
adanya pendampingan terkait jika ada kerugian subyek penelitian karena penelitian
j. Penjelasan terkait penolakan untuk ikut berperan atau memutuskan ikatan terus
berperan pada suatu
saat, tanpa ada pinalti atau kehilangan keuntungan material ataupun hak yang telah
dijanjikan.
Adakah perhatian lain yang diberikan? Jelaskan . .
..
15
rekomendasi :
Diterima
perlu modifikasi
Ditolak
alasan penolakan :
Diterima
perlu modifikasi
Ditolak
alasan penolakan :
Pontianak,............................................
Reviewer,
(...........................................................)
KOMITE ETIK PENELITIAN, PENGEMBANGAN, DAN PENGABDIAN
MASYARAKAT
SEKOLAH TINGGI ILMU KEPERAWATAN MUHAMAMMADIYAH
PONTIANAK
FORM PENILAIAN
PEDOMAN EVALUASI ETIK UNTUK PENELITIAN SUBYEK HEWAN
NAMA PENELITI :
JUDUL:
NO HAL YA TIDAK
1 Apakah metodologi riset yang digunakan sesuai
Apakah informasi yang terdapat di latar belakang memberikan gambaran
2
hasil-hasil pengamatan dilakukan sebelum penelitian pada hewan?
3 Apakah kriteria inklusi dan eksklusi sesuai?
4 Apakah jumlah subyek penelitan yang dipakai cukup?
5 Apakah fasilitas dan infrastruktur pendukung mencukupi?
6 Apakah ada penjelasan mengenai tindakan yang akan diberikan kepada hewan?
7 Apakah pemberian tindakan sesuai dengan protokol yang ditetapkan?
8 Adakah dalam protokol dijelaskan untung dan rugi adalah seimbang
a. Apakah resikonya? Minimal / sedang /berat?
b. Apakah keuntungannya?
apakah ada gambaran jelas mengenai desain percobaan dan prosedur yang digunakan
9
pada masing-masing hewan?
10 Apakah ada kejelasan antara hubungan keilmuwan dengan penelitian yang dilakukan?
11 Apakah ada risiko kesehatan terhadap peneliti maupun hewan?
12 Apakah ada penjelasan mengenai ciri hewan yang digunakan dalam penelitian?
Apakah ada penjelasan mengenai jumlah hewan yang digunakan dalam penelitian dalam
13
masing-masing kelompok percobaan?
14 Apakah ada cara pengganti yang tidak menggunakan hewan?
15 Adakah di dalam protokol mengandung hal-hal berikut.
a. Apakah hewan yang telah digunakan dapat digunakan pada penelitian yang lain?
b. Apakah prosedur yang digunakan dapat menimbulkan sakit atau bahaya?
c. Apakah ada langkah yang digunakan dalam mengurangi/ meminimalkan sakit
atau bahaya?
d. Apakah ada kejelasan mengenai pengawasan hewan yang digunakan selama
penelitian?
Adakah perhatian lain yang diberikan? Jelaskan . .
16
..
rekomendasi :
Diterima
perlu modifikasi
Ditolak
alasan penolakan :
Diterima
perlu modifikasi
Ditolak
alasan penolakan :
Pontianak,............................................
Reviewer,
(...........................................................)