Anda di halaman 1dari 4

MODUL 3

TERMOELEKTRIK
Praba Fitra Perdana, Almas, Mohamad Yusup, Ezra Nabila, Rachman B Putra
10211108, 10211050, 10211077, 10210029, 10211071
Program Studi Fisika, Institut Teknologi Bandung, Indonesia
E-mail: praba.fitra@gmail.com

Asisten: (Alfajri Asbahri/10210013)


Tanggal Praktikum: (21-10-2013)

Abstrak
Termoelektrik adalah peristiwa konversi antara perbedaan temperatur dan tegangan pada sambungan dua
konduktor/ semikonduktor berbeda, termoelektrik dalam percobaan ini mencangkup efek Seebeck dan efek
Peltie. Efek Seebeck mengkonversi beda temperatur menjadi tegangan, sedangkan efek Peltier sebaliknya.
Besar perbedaan suhu sebanding besarnya tegangan. Percobaan dilakukan dengan menghitung tegangan
dan perbedaan suhu di dua sisi bahan termoelektrik yang pada akhirnya akan digunakan untuk menghitung
koefisien Seebeck. Koefisien Seebeck dapat dihitung dengan gradien regresi linier grafik tegangan terhadap
perbedaan suhu. Koefisien Seebeck yang dihasilkan bernilai negatif maka hole yang mendominasi bahan
termoelektrik dan elektron bergerak menuju temperatur yang lebih tinggi.
Kata Kunci: Efek Peltier, Efek Seebeck, Konstanta Seebeck, Semikonduktor

I. Pendahuluan S : konstanta Seebeck


1.1 Tujuan ∆𝑉 : beda tegangan antara sisi panas dan
Tujuan dari praktikum ini adalah sisi dingin sambungan
memahami fenomena efek Seebeck dan efek ∆𝑇 : beda temperatur antara sisi panas
Peltier, serta menentukan koefisien Seebeck. dan sisi dingin sambungan
1.2 Teori Dasar
Termoelektrik adalah peristiwa konversi Tanda negatif pada rumus konstanta
antara perbedaan temperatur dan tegangan Seebeck berasal dari muatan elektron.
pada sambungan dua material berbeda Konstanta Seebeck bernilai negatif berarti
(konduktor atau semikonduktor). elektron bersifat dominan sebagai pembawa
Termoelektrik didasari oleh dua fenomena muatan (tipe-n), sedangkan nilai positif
yaitu efek Seebeck dan efek Peltier. berarti hole bersifat dominan sebagai
Efek Seebeck adalah suatu fenomena pembawa muatan (tipe-p)[1].
dimana ketika suatu sambungan dua material Efek Peltier adalah suatu fenomena
berbeda diberi temperatur tinggi pada salah dimana ketika suatu sambungan dua material
satu sisinya dan temperatur yang lebih rendah berbeda dihubungkan dengan suatu sumber
pada sisi yang lain akan menghasilkan tegangan maka akan menghasilkan suatu
tegangan yang diukur pada sambungan perbedaan temperatur antara kedua sisi
tersebut[1]. sambungan, yang merupakan kebalikan dari
efek Seebeck[1].

Gambar 1. Skema contoh efek Seebeck[1]. Gambar 2. Skema contoh efek Peltier[1].

∆𝑉
𝑆 = − ∆𝑇 (1) II. Metode Percobaan dan Hipotesa
2.1 Metode Percobaan
Keterangan :

1
Percobaan pertama dilakukan dengan
memisahkan air panas dan air dingin (beda
temperatur cukup tinggi) pada dua gelas
styrofoam. Kemudian Reversible
Thermoelectric Demonstrator dipasangkan
dengan kedua kakinya mengenai masing-
masing air (satu kaki pada air panas dan satu
kaki pada air dingin), dengan menggunakan
empat probe Logger Pro (untuk mengukur
suhu), akan ditampilkan empat nilai suhu (air
panas, air dingin, kaki RTD pada air panas,
dan kaki RTD pada air dingin) pada tampilan
Gambar 3. Grafik percobaan 1 tegangan
Logger Pro di layar komputer, suhu terus terhadap perbedaan suhu air.
berubah dan diukur nilai suhu dan nilai Y=0.01*x-1.9
tegangan (dengan multimeter) setiap 5 detik Dengan Y sebagai tegangan (V) dan x
selama 3 menit. sebagai perubahan suhu, nilai koefisien
Percobaan selanjutnya dilakukan dengan Seebeck dapat didapat dari turunan
meneruskan percobaan pertama yaitu dengan persamaan linier grafik data percobaan. Nilai
menggantikan multimeter dengan dinamo koefisien Seebeck percobaan 1 (suhu air)
berkincir, sehingga kincir berputar. adalah S=0.01 v/K.
Percobaan kedua dilakukan dengan
memisahkan dua air dengan suhu sama pada
dua gelas styrofoam, lalu memasang kedua
kaki RTD pada masing-masing gelas. RTD
dihubungkan dengan sumber tegangan DC
(tidak melebihi 6V dan arus yang keluar
tidak melebihi 2A), dibiarkan selama 30-45
menit maka suhu masing-masing air akan
berubah. Setelah cukup perubahan suhu,
sumber tegangan dicabut lalu dihitung suhu
(dengan Logger Pro) dan tegangan (dengan
multimeter) tiap 5 detik selama 3 menit.
2.2 Hipotesa Gambar 4. Grafik percobaan 1 tegangan
Seiring dengan waktu perbedaan suhu terhadap perbedaan suhu kaki RTD.
antar kaki RTD semakin besar maka Y=-0.0047*x-0.91
tegangan yang terukur semakin besar sampai Nilai koefisien Seebeck percobaan 1 (suhu
keadaan antara kaki RTD dengan air kaki RTD) adalah S=-0.0047 v/K.
mendekati kesetimbangan. Setelah itu
perubahan suhu kaki RTD menurun seiring
waktu karena interaksi dengan atmosfir.
Pada percobaan kedua hubungan yang
sama akan didapatkan yaitu seriring
bertambahnya perbedaan suhu antar kaki
RTD semakin besar tegangan yang terukur.

III. Data dan Pengolahan

Gambar 5. Grafik percobaan 2 tegangan


terhadap perbedaan suhu air.
Y=14*x+8.2
Nilai koefisien Seebeck percobaan 2 (suhu
air) adalah S=14 v/K.

2
untuk menghitung nilai koef. Seebeck. Data
yang lebih baik digunakan untuk menghitung
koef. Seebeck adalah data percobaan 1
dengan suhu kaki RTD, karena koef. Seebeck
menyatakan kemampuan konversi suatu
bahan termoelektrik dan suhu kaki RTD lebih
mewakili suhu bahan termoelektrik.
Dalam efek Seebeck dihasilkannya
tegangan dari perbedaan temperatur karena
ketika kedua sisi diatur sedemikian sehingga
memiliki perbedaan suhu, elektron (tipe-n)
Gambar 6. Grafik percobaan 2 tegangan
atau hole (tipe-p) yang bebas bergerak,
terhadap perbedaan suhu kaki RTD.
bergerak menuju sisi dengan temperatur yang
Y=33*x-18
lebih rendah (sisi dingin) dan pergerakan ini
Nilai koefisien Seebeck percobaan 2 (suhu
menyebabkan arus. Untuk efek Peltier ketika
kaki RTD) adalah S=33 v/K.
sambungan dua material berbeda diberi arus,
maka elektron dalam material akan bergerak
dan ketika berpindah ke material yang
lainnya yang memiliki konduktivitas yang
berbeda (energi berbeda), elektron melepas
atau menyerap panas.
Perbedaan koef. Seebeck tiap logam
karena perbedaan jumlah elektron bebas yang
ada pada tiap logam. Dan pergerakan
elektron bebasnya juga berbeda ketika terjadi
konduksi termal.
Berbagai sifat yang dimiliki suatu
material (konduktor/semikonduktor)
Gambar 7. Percobaan menggunakan kincir menghasilkan nilai koef. Seebeck yang
dinamo. berbeda-beda. Tanda negatif/positif nilai koef.
Untuk percobaan dengan RTD Seebeck menandakan dominasi pembawa
dihubungkan pada dinamo, kincir yang muatannya, untuk yang bernilai positif,
dipasang pada dinamo berputar dengan cepat elektron yang mendominasi, sedangkan
searah jarum jam. untuk negatif, hole yang mendominasi.
Pembawa muatan yang mendominasi akan
IV. Pembahasan bergerak ke temperatur yang lebih rendah
Koefisien Seebeck percobaan 1 untuk (sisi dingin) pada semikonduktor.
suhu air dihasilkan positif dan yang kaki Termokopel digunakan untuk mengukur suhu
RTD nya negatif sedangkan untuk percobaan dan bekerja dengan memanfaatkan efek Seebeck,
2 dihasilkan keduanya positif. Tanda negatif terdiri dari dua kawat konduktor yang berbeda dan
yang didapatkan di koef. Seebeck dihubungkan ujung-ujungnya, salah satu ujungnya
menandakan bahwa hole lah yang diberi reservoir dingin yang diketahui suhunya,
mendominasi bahan termoelektrik sebagai digunakan sebagai referensi, ujung yang lain
pembawa muatan. Nilai masing-masing digunakan sebagai pengukur suhu. Perbedaan
koefisien Seebeck berbeda, untuk perc. 1 air temperatur antar ujung akan menghasilkan tegangan
jelas pasti berbeda dengan koef. Seebeck yang akan terbaca pada multimeter yang
kaki RTD (bahan termoelektrik). Untuk perc. dipasangkan, dari tegangan, suhu yang diukur bisa
2 pada kaki RTD, perbedaan suhu yang diketahui.
dihasilkan dari perc. efek Peltier terlalu kecil, Salah satu aplikasi termoelektrik adalah
perbedaan suhu yang besar diperlukan untuk pendingin sederhana yang memanfaatkan efek
menghitung koef. Seebeck, sedangkan suhu Peltier, sebagaimana ketika dua konduktor berbeda
dari kedua air hampir sama, hanya sekitar disambungkan dan diberi arus maka akan timbul
suhu ruangan, perubahan perbedaan suhu pun perbedaan suhu antar dua ujung sambungan. Salah
tidak tetap (naik-turun) di sekitar suhu satu ujung menjadi panas dan yang lain dingin,
ruangan. Jadi data dari perc. 2 kurang relevan ujung yang dingin dapat digunakan untuk sistem

3
pendingin sementara panas yang dihasilkan dari negatif karena bahan termoelektrik
ujung yang lain dapat dibuang ke lingkungan. didominasi oleh hole, sehingga elektron
bergerak ke arah temperatur tinggi.
V. Simpulan
Efek Seebeck bekerja dengan VI. Pustaka
mengkonversi perbedaan suhu pada [1] http://www.thepowerpot.com/how-
sambungan dua material berbeda menjadi thermoelectric-generators-work (dikutip 24-
tegangan, sedangkan efek Peltier adalah 10-2013)
kebalikannya. Koef. Seebeck didapat dari [2]
gradien regresi linier grafik tegangan http://digilib.ittelkom.ac.id/index.php?option
terhadap perbedaan suhu. Koef. Seebeck =com_content&view=article&id=1231:termo
yang dapat digunakan adalah koef. Seebeck elektrik&catid=16:mikroprocessorkontroller
dari percobaan 1 yang menggunakan suhu &Itemid=14 (dikutip 24-10-2013)
kaki RTD, karena dari segi data dapat [3]
diterima dan perbedaan suhu pada kaki RTD http://www.newton.dep.anl.gov/askasci/phy0
lebih mewakili perbedaan suhu pada bahan 0/phy00527.htm (dikutip 24-10-2013)
termoelektrik. Dihasilkan nilai koef. Seebeck

Anda mungkin juga menyukai