Abstrak
Carbon Nanodot (CND) memanfaatkan fenomena quantum confinement yaitu mengecilkan ukuran partikel
menjadi lebih kecil dari ukuran jari-jari Bohr nya sehingga sifat optis dari materi berubah. Semakin kecil
partikel CND maka emisi cahaya bergeser dari merah ke biru. Proses emisi ini dimulai dari absorpsi CND
terhadap suatu gel elektromagnetik berenergi tinggi untuk mengeksitasi elektron dari pita valensi ke pita
konduksi lalu elektron turun ke pita valensi untuk berekombinasi dengan hole di pita valensi dengan
mengemisikan foton. Sintesis dalam percobaan ini menggunakan microwave sebagai alat utama dan
pengujiannya dilakukan penyinaran sinar ultraviolet pada substrat yang dihasilkan untuk dianalisis.
Kata Kunci: Carbon nanodot, Energy Band Gap, Quantum Confinement
I. Pendahuluan
1.1 Tujuan
Tujuan dari praktikum ini adalah untuk
melakukan sintesis carbon nanodot dengan
metode pemanasan gelombang mikro
menghasilkan lapisan tipis CND pada
substrat gelas dan mengnalisis sifat optiknya.
1.2 Teori Dasar
Carbon nanodot adalah suatu partikel
karbon yang memiliki ukuran yang sangat
kecil berkisar dari 1 sampai 10 nm. Biasanya
partikel CND ini terdiri dari 100 hingga
10000 atom. CND ini bersifat bisa
memendarkan cahaya dengan warna Gambar 1. Perubahan bentuk pita energi dan
pendarannya tersebut bergantung pada besar energy gap dari partikel bulk ke nanodot[3].
ukuran partikel CND (ukuran partikel CND
mengubah band gap nya), hubungan
frekuensi emisi cahaya CND dengan ukuran
partikelnya adalah berbanding terbalik,
sehingga dengan diperkecilnya ukuran
partikel CND mengakibatkan pergeseran
cahaya emisi dari merah ke biru. Pita energi
pada CND adalah diskrit dibanding saat
keadaan bulk yang pita energinya kontinyu.
1
di pita valensi, elektron dan hole ini terikat dimasukkan ke dalam microwave oven
satu sama lain oleh energi eksiton. dengan variasi waktu yaitu 60, 90, 120, 150,
dan 180 detik. Lalu dipilih substrat dengan
pendaran yang terbaik.
Pada percobaan kedua yang divariasikan
adalah konsentrasi asam sitrat dalam larutan,
dihasilkan tujuh larutan berbeda konsentrasi
yang dilabeli. Dilakukan prosedur percobaan
seperti percobaan satu dengan waktu dalam
microwave oven yang sama, yaitu waktu
yang dihasilkan dari percobaan pertama, lalu
diamati untuk mendapatkan substrat dengan
Gambar 3. Eksiton[2]. pendaran yang paling baik.
Dari keseluruhan substrat CND yang
II. Metode Percobaan dan Hipotesa dihasilkan diambil dua substrat terbaik untuk
2.1 Metode Percobaan dilakukan coating, coating ini dilakukan
Percobaan yang dilakukan adalah sintesis dengan mencampurkan substrat CND dengan
carbon nonodot, bahan dai sintesisnya adalah epoxy resin dan sedikit katalis. Digunakan
asam sitrat, urea, dan pelarut air. Pada kaca berukuran kecil sebagai bahan untuk
percobaan pertama akan menentukan waktu penempelan substrat CND-epoxy resin dan
optimal proses pemanasan microwave digunakan alat spin coating dalam proses
sehingga menghasilkan pendaran cahaya coating nya. Hasil dari proses coating ini
yang paling baik. Melalui proses diamati dengan penyinaran sinar UV.
penimbangan dan pengadukan dihasilkan 2.2 Hipotesa
lima larutan homogen yang identik dari Substrat CND akan mengemisi cahaya
bahan yang disebut diatas, lima larutan ketika disinari oleh sinar UV karena proses
tersebut dimasukkan ke dalam oven dalam eksitasi dan emisi elektron dalam CND.
waktu yang sama. Setelah kering lalu
2
Gambar 6. Proses sintesis (memasukkan larutan Gambar 9. Substrat CND yang dihasilkan dari
ke oven). percobaan kedua.
3
Jika dilihat dari hasil eksperimen, dalam sintesis CND adalah untuk
hubungan ini kurang dapat teramati karena menghasilkan kristal-kristal dari larutan yang
hanya satu substrat yang beremisi dan bisa sebagian besar kandungan airnya sudah
diamati warna emisinya. Akan tetapi jika menguap. Setelah hilang sebagian besar
dilihat dari hubungan antara energi dan airnya maka oleh microwave diuapkan lebih
konsentrasi, maka semakin besar konsentrasi kandungan airnya dengan cara yang berbeda
semakin besar pula energinya. Maka semakin yaitu dengan menggetarkan atom yang tidak
besar konsentrasi, ukuran partikel akan bisa dilakukan oleh oven. Proses ini jika
semakin besar. dilakukan oleh microwave dahulu maka tidak
Warna pendaran bergeser dari merah ke perlu lagi menggunakan oven tapi proses
biru ketika ukuran partikel diperkecil dengan cara ini akan membutuhkan waktu
(biasanya dibawah 10nm). Efek pengurungan yang lebih lama.
kuantum akan semakin mudah teramati jika Aplikasi dari CND bisa diterapkan di
partikel diperkecil karena semakin kecil bidang medis yaitu untuk dosimeter
partikel energi confinement akan semakin (mengukur dosis radiasi) dengan
besar dan mendominasi. memanfaatkan sifat absorpsi dari CND
Agar CND terdispersi secara merata di terhadap gelombang elektromagnetik dengan
dalam polimer epoxy resin digunakan energi tinggi.
tambahan katalis ke dalam campuran untuk
mempercepat reaksi pencampuran, lalu V. Simpulan
dibantu juga oleh magnetic stirrer untuk CND memendarkan cahaya
mempercepat pencampuran. memanfaatkan proses eksitasi-emisi dalam
Infrared memiliki energi yang rendah partikel. Dibutuhkan energi yang cukup
jadi elektron tidak akan tereksitasi ke pita (absorpsi) untuk elektron loncat ke pita
konduksi jika tidak memiliki energi yang konduksi sehingga dapat berekombinasi
cukup, maka emisi tidak akan terjadi. Up dengan hole di pita valensi dan
conversion untuk CND ini tidak bisa terjadi mengemisikan cahaya (luminescence).
karena energi untuk eksitasi secara teori Cahaya yang diemisikan mengalami
minimal harus sama dengan energi yang pergeseran dari merah ke biru jika ukuran
dilepaskan saat emisi. partikel diperkecil, hubungan ini disebabkan
Penggunaan cawan petri sebelum oleh fenomena pengurungan kuantum,
dimasukkan ke dalam oven adalah untuk dimana ketika ukuran partikel lebih kecil dari
memperluas permukaan larutan supaya lebih ukuran jari-jari eksiton Bohr, sifat optis dari
mudah mendapatkan energi dari luar, materi tersebut akan berubah.
logikanya semakin luas permukaan maka
akan semakin luas permukaan yang tersentuh
oleh panas dari oven. Penggunaan oven
VI. Pustaka [1] http://hyperphysics.phy-astr.gsu.edu ,
diakses pada 13-03-2014 14:00
[2] http://en.wikipedia.org , diakses pada 13-
03-2014 14:00
[3] www.sigmaaldrich.com , diakses pada 13- [5]
03-2014 14:00 http://www.landauer.com/uploadedFiles/InLi
[4] howstuffworks.com , diakses pada 13-03- ght_nanoDot_FN.pdf , diakses pada 13-03-
2014 20:00 2014 20:00