School of Nursing
Group Number 5
Is this a resubmission?
Yes No
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmaanirrahim
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang, kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadiratnya, yang telah
Terimakasih kami sampaikan kepada teman – teman yang telah ikut serta
dalam menyusun laporan mata kuliah Keperawatan Kritis dengan judul Asuhan
Keperawatan Edema Paru Akut. Kami menyadari sepenuhnya bahwa laporan ini
masih jauh dari kata sempurna, untuk itu di perlukan saran dan kritik yang bersifat
Kelompok 5
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...................................................................................................2
BAB I............................................................................................................................4
PENDAHULUAN........................................................................................................4
BAB II..........................................................................................................................6
TINJAUAN PUSTAKA...............................................................................................6
A. Tinjauan Teori....................................................................................................6
1. Definisi...........................................................................................................6
2. Etiologi dan Faktor Pencetus.........................................................................7
3. Patofisiologi dan Patogenesis.......................................................................22
4. Manifestasi Klinis........................................................................................24
5. Klasifikasi....................................................................................................27
6. Rekomendasi Jurnal.....................................................................................28
BAB III.......................................................................................................................30
SKENARIO KASUS..................................................................................................30
BAB IV.......................................................................................................................37
PENUTUP..................................................................................................................37
KESIMPULAN.......................................................................................................37
SARAN...................................................................................................................37
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................38
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Edem paru akut (EPA) adalah akumulas cairan di paru-paru yang
terjadi secara mendadak. Hal ini dapat disebabkan oleh tekanan intravaskular
edem paru secara klinis mempunyai kedua aspek tersebut di atas, sebab
juta penderita edema paru di dunia. Di Inggris sekitr 2,1 juta penderita edema
6 juta penduduk. Ini merupakan angka yang cukup besar yang perlu
mendapat perhatian dari perawat di dalam merawat klien edema paru secara
komprehensif bio psiko social dan spiritual (1). Penyakit edem paru pertama
kali di Indonesia ditemukan pada tahun 1971. Sejak itu penyakit tersebut
per 100.000 penduduk dan CFR=2%. Pada tahun 1999 IR menurun tajam
yaitu 15,99 (tahun 2000); 19,24 (tahun 2002) dan 23,87 (tahun 2003).
B. Rumusan Masalah
1. Apa definisi edema paru akut?
2. Apa etiologi edema paru akut?
3. Apa patofisiologi dari edema paru akut?
4. Apa manifestasi klinis dari edema paru akut?
5. Bagaimana klasifikasi edema paru akut?
6. Bagaimana rekomendasi jurnal dari edema paru akut?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui definisi edema paru akut?
2. Untuk mengetahui etiologi edema paru akut?
3. Untuk mengetahui patofisiologi dari edema paru akut?
4. Untuk mengetahui manifestasi klinis dari edema paru akut?
5. Untuk mengetahui klasifikasi edema paru akut?
6. Untuk mengetahui rekomendasi jurnal dari edema paru akut?
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teori
1. Definisi
paru yang terjadi secara mendadak. Hal ini dapat disebabkan oleh tekanan
dan ARDS
kardiogenik.
1) Peningkatkan permeabilitas kapiler paru (ARDS)
a) Secara langsung
1. Aspirasi asam lambung
2. Tenggelam
3. Kontusio paru
4. Pnemonia berat
5. Emboli lemak
6. Emboli cairan amnion
a) Inhalasi bahan kimia
b) Keracunan oksigen
b) Tidak langsung
1) Sepsis
2) Trauma berat
3) Syok hipovolemik
4) Transfusi darah berulang
5) Luka bakar
6) Pankreatitis
7) Koagulasi intravaskular diseminata
8) Anafilaksis
2) Peningkatan tekanan kapiler paru
a) Sindrom kongesti vena
1. Pemberian cairan yang berlebih
2. Transfusi darah
3. Gagal ginjal
b) Edema paru neurogenik
c) Edema paru karena ketinggian tempat (Altitude)
d) Penurunan tekanan onkotik
1. Sindrom nefrotik
2. Malnutrisi
e) Hiponatremia
3) Peningkatan Permeabilitas Kapiler
Edema paru biasanya disebabkan peningkatan tekanan
diabsorpsi.
5) Pneumonia.
Pemeriksaan histologis dan mikroskop elektron, edema
darah.
8) Keracunan oksigen.
Oksigen dalam konsentrasi tinggi ternyata toksik
ditimbulkan.
11) Pankreatitis.
Pelepasan zat-zat seperti tripsin, fosfolipase A, dan
lebih rendah.
15) Edem Paru Karena Sindrom Nefrotik
Walaupun edema hampir selalu ditemukan untuk
aldosteron.
c) Retensi air.
Penurunan tekanan koloid osmotik plasma dan
ada indikasi.
16) Edem Paru Karena Malnutrisi
Prinsip mekanisme terjadinya edema paru pada
lebih besar daripada tekanan pleural maka cairan bergerak menuju pleura
atrium kiri meningkat lebih tinggi (>25) maka cairan edem akan
berikut:
a. Meningkatnya kongesti paru akan menyebabkan desaturasi,
ventrikel kiri
c. Insufesiensi sirkulasi akan menyebabkan asidosis sehingga
sel epitel alveolar tipe i dan ii serta epitel saluran nafas distal.
Pada keadaan ini akan terjadi sesak nafas saat melakukan aktivitas
yang tertutup.
Apabila keadaan berlanjut hingga derajat berikutnya atau stage
septum interlobuler (garis kerley B). Pada derajat ini akan terjadi
sebagian besar saluran nafas yang besar terisi cairan berbusa dan
kiri pada intrapulmonal akibat perfusi dari alveoli yang telah terisi
Dalam hal ini terapi morfin yang telah diketahui memiliki efek
luasnya edem interstisial, ada atau tidak adanya cidera pada epitel
keluar dari sirkulasi ke ruang alveolar terdiri atas ikatan yang sangat
edem paru:
a) Membran kapiler alveoli
Edem paru terjadi jika terdapat perpindahan cairan `dari darah ke
sirkulasi sistemik.
1) Q(iv-int)=Kf[(Piv-Pint) – df(Iiv-Iint)]
2) Q = kecepatan transudasi dari pembuluh darah ke ruang
interstisial
3) Piv = tekanan hidrostatik intravaskular
4) Pint = tekanan hidrostatik interstisial
5) Iiv = tekanan osmotik koloid intravaskular
6) Iint = tekanan osmotik koloid interstisial
7) Df = koefisien refleksi protein
8) Kf = kondukstan hidraulik
b) Sistem Limfatik
Sistem limfatik ini dipersiapkan untuk menerima larutan
koloid dan cairan balik dari pembuluh darah. Akibat tekanan yang
bisa mencapai 200 ml/jam pada orang dewasa dengan ukuran rata-
kelemahan (3,4,5,23).
Tingkat oksigen darah yang rendah (hypoxia) mungkin terdeteksi pada
selama bernafas (3,4,22). Manifestasi klinis edem paru secara spesifik juga
volume paru yang lain turun dengan nyata. Terjadi right to left
Edem paru yang terjadi setelah infark miokard akut biasanya akibat
kadang penderita dengan Infark Miokard Akut dan edem paru, tekanan
kapiler parunya normal. Hal ini mungkin disebabkan lambatnya
adanya isi sekuncup yang reendah seperti pada cardiogenic shock lung.
dan tanda secara akut yang merupakan sekunder dari fungsi jantung yang
tidak normal.
5. Klasifikasi
untuk terapi, tapi juga untuk alasan prognosis (Glaus et al, 2010).
6. Rekomendasi Jurnal
Jurnal I
Pembahasan :
salah satu penyakit sering terjadi disekitar kita dan tergolong mematikan
sesak napas yang tiba-tiba dan dihubungkan dengan nyeri dada serta adanya
Penulis : Mulyadi
Pembahasan :
dan alveolar akibat peningkatan mikro vascular. Penyebab edema paru non
kardiak sangat beragam, cidera paru akut, aspirasi dan inhalasi gas toksik,
Seorang anak lelaki, usia 5 tahun, BB: 16 kg datang dirujuk oleh Puskesmas dengan
keterangan Sesak napas. Pasien mengalami diare sebanyak 5 kali sehari, cair,
setengah gelas setiap buang air besar sejak sehari yang lalu. Buang air kecil tidak
dehidrasi dan diberikan cairan infus sebanyak 8 botol infus. Hasil penilaian yang
ditemukan pada keadaan tersebut adalah pasien tampak sakit sedang, sesak napas,
tidak ada sianosis. Frekuensi napas 50x/ menit, frekuensi nadi 128x/ menit. Suhu
38ºC. Napas cuping hidung positif. Dada: Simetris saat statis maupun dinamis, suara
napas: ronki basah di basal paru. Jantung dalam batas normal. Gambaran radiologis
DIAGNOSA KEPERAWATAN
No. Analisa Data Etiologi Masalah
1. Do: Kehilangan cairan Defisien volume
berkurang
Di Puskesmas dianggap
sebagai dehidrasi dan
Suhu 38ºC
Ds: -
2. Do: Keletihan otot Ketidakefektifan
napas.
maupun muntah.
sianosis.
128x/ menit..
positif.
Gambaran radiologis
menunjukkan kesuraman
perihiler, penebalan
septum.
Terdapat gambaran
perselubungan yang
lapangan paru.
Ds: -
ASUHAN KEPERAWATAN
KESIMPULAN
paru yang terjadi secara mendadak. Hal ini dapat disebabkan oleh tekanan
edema paru yang disebabkan selain kelainan jantung disebut edema paru
non kardiogenik.
SARAN
kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu kami mengharapkan
saran dan kritik agar kami dapat memperbaiki dimana letak kesalahan dan
penyusunan makalah.
tentang asuhan keperawatan pada klien dengan adema paru akut. Dan di
harapakan pembaca lebih aktif dalam mencari informasi melalui media cetak
atatu media masa untuk meningkatakan pengetahuan asuhan keperawatan
DAFTAR PUSTAKA