Anda di halaman 1dari 24

PROPOSAL

SEMINAR KEPERAWATAN ANAK

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Keperawatan Anak

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BINA SEHAT PPNI
KABUPATEN MOJOKERTO
2019
BAB 3

TINJAUAN KASUS

No. Register : 63****


Tanggal pengkajian : 06 Desember 2019 pukul 10.05 WIB
Tempat : Ruang D-II RumkitalDr.Ramelan Surabaya

I. PENGKAJIAN
(1) Data Subyektif
1. Identitas Pasien dan Keluarga
Nama : An D Nama Orang Tua : Tn H
Umur : 21/3/18 (2 Tahun) Umur : 43 thn
Agama : Islam Agama : Islam
Suku : Jawa Suku : Jawa
Pendidikan : - Pendidikan : SMA
Jenis : Laki laki Pekerjaan : Swasta
Kelamin
Dx : DF (Dengue Fever)
2. Keluhan utama
Ibu Pasien mengatakan anak nya demam
3. Riwayat Kesehatan
a. Riwayat Penyakit Sekarang :
Ibu pasien mengatakan pada hari rabu 01/12/19 anaknya mengalami demam
tinggi hingga 380C, beli mengatakan anaknya sempat diajak langsung berobat kefasilitas
terdekat disekitar rumahnya yakni klinik keluarga, pasien diberikan obat penurun panas
dan diminumkan namun pada hari rabu 04/12/19 demam anak nya kembali tidak
kunjung membaik, ibu membawa anak D berobat kembali ke RSI Surabaya dan
dilakukan pemeriksaan laboratorium karena demam sudah 3 hari, hasil pemeriksaan
didapatkan suhu 390C, hasil lab menunjukkan hasil leukosit 6,12 ribu/uL (4,7-17,0),
Hematokrit 38,0 % (29-43), Trombosit 180 ribu/uL (200-600). Pasien diberikan obat
melalui suposituria untuk penanganan demam, pasien dianjurkan untuk rawat inap,
namun di RSI Kondisi kamar penuh dan kemudian disarankan untuk ke IGD RSAL Dr
Ramelan surabaya untuk mendapatkan penanganan segera, diRSAL Surabaya pasien
ditangani oleh dokter jaga dan mendapatkan terapi sbb:infus D51/4%1000 cc/24 Jam,
injeksi antrain 100mg, ranitidin 2x1/4 ampul. Pasien didiagnosa DF dan rawat inap di
ruang DII RSAL Dr Ramelan surabaya

b. Riwayat Kesehatan Dahulu


Ibu pasien mengatakan sebelumnya anak D pernah dirawat di RSI selama 7 hari
dengan dengan keluhan batuk, pilek dan didiagnosa adanya peradangan pada paru.

c. Riwayat kesehatan keluarga


Ibu pasien mengatakan dikeluarganya sebelumnya ada yang mengalami sakit
yang sama demam selama berhari hari dan menjalani rawat inap di RS dengan sakit
yang sama.
4. Riwayat Perkembangan
a. Prenatal
Ibu Pasien mengatakan pada saat kehamilan tidak ada riwayat kondisi mual
muntah pada trimester pertama, tidak ada keluhan yang dirasakan ibu dan tidak ada
kelainan pada janin
b. Natal
Pada saat persalinanibu mengatakan tidak ditemukan adanya masalah seperti
ketuban pecah dini maupun perdarahan hebat pasien dilahirkan secara normal
c. Postnatal
Ibu pasien mengatakan saat anak D dilahirkan terdengar adanya tangisan spontan,
lahir dengan selamat tanpa adanya kelainan BB 3,5 kg Tb 5,2 cm
d. Imunisasi
Ibu Pasien mengatakan anak D selalu mengikuti imunisasi lengkap dan rutin
sesuai dengan buku KIA yang diberikan oleh bidan setempat.
5. Pola Persepsi Kesehatan
Ibu pasien menyadari pentingnya menjaga kesehatan, kebersihan, periksa rutin ke
fasilitas kesehatan guna untuk mencegah dan meminimalisir hal buruk yang mungkin
kapan saja bisa terjadi
6. Data fungsional kesehatan
Nutrisi : Padasaatsebelumsakit,Anak D makan 3 kali/ hari, minum+ 400
L/hari. Suka makan sayur dan buah. Tidak ada alergi maupun
pantang makanan tertentu.pada saat sakit, pasien tidak nafsu makan.
Hanya makan 3-4 sendok nasi. Serta minum susu 5-6 botol dan air
+ 100 L/hari
Eliminasi : URI
BAK ±4 kali/ hari
ALVI
BAB 1 kali/ hari. Tidak ada keluhan
Aktivitas : Pasien saat sakit hanya terbaring lemas diatas tempat tidur dan
sesekali tampak rewel
Kemampuan motorik kasar
Pasien dapat berlari, dapat duduk
Kemampuan motorik halus
Pasien dapat memainkan puzle
Istirahat : Tidur cukupsekitar 7-8 jam. tidak ada keluhan
Hygiene : Diseka 2x/hari
perceptual : Pendengaran : mampu bereespon terhadap suara
Tidak ada masalah pada pendengaran
Persepsi : Anak D saat ini berusia 2 tahun dimana semua terkait dengan
diri/konsep kebutuhannya tergantung pada orang tua terutama ibu
Peran dan : Dampak sakit terhadap diri: cenderung rewel dan mudah menangis
hubungan Kemampuan komunikasi : belum dapat berkomunikasi dengan baik
namun sudah dapat diajak interaktif

(2) Data Obyektif


1. Pemeriksaan umum
- Keadaan umum : Baik
- Kesadaran : Compos Mentis
- Tanda Vital
TD : -
Nadi : 112x/menit
RR : 24x/menit
Suhu : 38,30C
- Berat badan : 10 kg (dari data RekamMedis)
sebelum sakit
- Berat Badan 9,7 Kg
Saat sakit
- Tinggi badan :
2n + 8
2.2 + 8
= 12 kg
2. Pemeriksaan fisik Head to Toe
1. Kepala dan leher : Distribusi busi rambut merata berwarna hitam tidak
ada benjolan dan kelainan
Konjungtiva tidak anaemis
Sklera ikterik
Pupil isokor
Tidak pucat dan tidak oedema
Gigi dan mulut bersih
Tumbuh gigi usia 3 bulan
Pembesaran kelenjar tiroid tidak ada
tidak ada pembesaran kelenjar limfe
2. Dada
A Pernafasan : RR 24x/menit
Kedalalama irama dalam
Bunyi pernafasan vasikuler
Penggunaan otot bantu pernafasan tidak ada
Diameter antero posterior dada simestris
Perkusi sonor
Batuk -
B Sirkulasi : Irama apikal 112x/menit
Suhu 38,3
Warna kulit normal
CRT kurang dari 2 detik
Perkusi redup
Bunyi jantung s1 s2 tunggal
Tidak dijumpai bunyi jantung tambahan murmur –
gallop –
C Abdomen Tidak ada lesi
Tidak tampak asites’
Tidak ada nyeri tekan
Bising usus normal 15x/menit
Tympani pada perkusi
D Genitalia : Bersih, tidak oedem, tidak terdapat perdarahan
Pasien berjenis kelamin laki laki
Dijumpai adanya 2scrotum dan penis
E Ekstremitas : Kulit tampak adanya bintik kemerahan
Tidak ada odema
3. Pemeriksaan penunjang
Hasil Pemeriksaan Laboratorium Klinik dari data Rekam Medis
Hematologi
Tanggal 06/12/19 07/12/19 08/12/19

PARAMETER RESULT RESULT RESULT UNIT REF. RANGES


WBC 5,98 4,95 10,74 10^3/uL 4.0 – 10.0
Neu# 2,95 2,79 4,01 10^3/uL 2.0 – 7.0
Neu% 49,3 56,2 37,3 % 50.0 – 70.0
Lym# 2,32 1,8 5,87 10^3/uL 0.8 – 4.0
Lym% 38,8 36,3 54,7 % 20.0 – 40.0
Mon# 0,67 0,3 0,61 10^3/uL 0.12 – 1.2
Mon% 11.2 6,2 5,7 % 3.0 – 12.0
Eos# 0,0 0,03 0,14 10^3/uL 0.02 – 0.5
Eos% 0,0 0,6 1,3 % 0.5 – 5.0
Bas# 0,04 0,03 0,11 10^3/uL 0.0 – 0.1
Bas% 0,7 0,7 1,0 % 0.0 – 1.0
RBC 4,34 4,7 4,57 10^6/uL 3.5 – 5.5
HGB 12,2 13,2 12,9 g/dL 13,2-17,3
HCT 35,8 26,6 37,6 % 37.0 – 54.0
MCV 82,5 82,2 81,8 fL 80.0 – 100.0
MCH 28,1 28,0 28,1 Pg 27.0 – 34.0
MCHC 34,1 34,1 34,3 g/dL 32.0 – 36.0
RDW_CV 12,8 12,8 13,1 % 11.0 – 16.0
RDW_SD 37,3 37,5 38,1 fL 35.0 – 56.0
PLT 149 142 220 10^3/uL 150.0 – 450.0
MPV 9,9 10,0 9,0 fL 6.5 – 12.0
PDW 11,7 12,5 10,3 15.0 – 17.0
PCT 1,46 1,42 1,98 % 0.108 – 0.282
IMG# 0,01 0,0 0,03 10^3/uL 0.0 – 999.99
IMG% 0,2 0,1 0,3 % 0.0 – 100.0
(3) Terapi
Tanggal 06 Desember 2019
Infus D5 ¼ Ns 750 cc/24 Jam
Injeksi Antrain 100mg
Injeksi Ranitidin 2x ¼ amp
PO. Tropydyl ½

Tanggal 07 Desember 2019


Infus D5 ¼ Ns 750 cc/24 Jam
Injeksi Antrain 100mg
Injeksi Ranitidin 2x ¼ amp
PO. Tropydyl ½
Sirup Paracetamol 5xCth

Tanggal 08 Desember 2019


Infus D5 ¼ Ns 750 cc/24 Jam
Injeksi Antrain 100mg
Injeksi Ranitidin 2x ¼ amp
PO. Tropydyl ½
Sirup Paracetamol 5xCth

(4) Penatalaksanaan
II. ANALISA DATA
No Data Etiologi Masalah
1. Ds: Faktor Pencetus Resiko Perdarahan
Ibu pasien mengatakan kulit anaknya penyakit (Arbovirus (D.0012)
kemerahan sejak demam hari ke 3 Aides Aigepthy)
Do:
Kulit tampak kemerahan Beredar dalam aliran
Hasil pemeriksaan Laboratorium darah
WBC 5,98 10’3/uL
HGB 12,2 g/dl Infeksi virus dengue
PLT 149 10’3/uL
PCT 1,46 % Permeabilitas
membran meningkat

Agregasi Trombosit

Trombositopenia

Resiko Perdarahan
2. Ds: Ibu pasien mengatakan suhu tubuh Faktor Pencetus Hipertermi
anak D masih demam penyakit (Arbovirus (D.0130)
Do: Aides Aigepthy)
Tanda tanda vital
Suhu: 38,3oC Beredar dalam aliran
Nadi: 110x/menit darah
Kulit tampak kemerahan
Kulit teraba hangat Infeksi virus dengue
Mukosa bibir kering
Merangsang
hipotalamus
Termoregulasi instabil

Hipertermi

3. Ds: Faktor Pencetus Defisit Nutrisi


Ibu pasien mengatakan nafsu makan penyakit (Arbovirus (D.0019)
anaknya menurun, Aides Aigepthy)
makan hanya 3-4 sendok,
BB sebelumnya 10 Kg Beredar dalam aliran
darah
Do:
Pasien tampak lemas Infeksi virus dengue
Menghabiskan 3-4 sendok dari 1porsi
makan yang diberikan Permeabilitas
BB: 10 Kg membran meningkat

Kebocoran Plasma

Gangguan abdomen

Mual

Defisit Nutrisi

III. DIAGNOSA KEPERAWATAN


No DX Diagnosa Keperawatan
1. Resiko Perdarahan b.d gangguan koagulasi (trombositopenia)
2. Hipertermi b.d proses penyakit
3. Resiko Defisit Nutrisi b.d Ketidakmampuan mengabsorbsi Nutrien
IV. NCP (Nursing Care Planning)
No Tujuan dan kriteria Hasil Intervensi
Dx
1. Setelah dilakukan tindakan asuhan keperawatan Observasi
selama 3x24jam diharapkan tingkat perdarahan 1. Monitor tanda dan gejala
pasien membaik dengan kriteria hasil sebagai berikut perdarhan
Kelembaban membran mukosa meningkat 2. Monitor tanda tanda vital
Kelembaban kulit meningkat Terapiutik
Hb membaik 3. Pertahankan bedrest
Hematokrit membaik 4. Hindari mengukur suhu
Suhu tubuh membaik rektal
Edukasi
5. Menjelaskan tanda dan
gejala perdarahan
Kolaborasi
6. Anjurkan meningkatkan
asupan makanan dan vitamin
K
2. Setelah dilakukan tindakan asuhan keperawatan Observasi
selama 3x24jam diharapkam termoregulasi pasien 1. Identifikasi faktor
membaik dengan kriteria hasil sebagai berikut penyebab hipertermi
Perasaan menggigil menurun (5) 2. Monitir Suhu tubuh
Pucat menurun (5) 3. Monitor kadar haluan urine
Suhu Tubuh membaik (5) 4. Monitor komplikasi akibat
Suhu kulit membaik (5) hipertermi
Ekstremitas merah membaik (5) Terapiutik
5. Longgarkan pakaian
6. Kompres permukaan tubuh
(Aksila. Abdomen)
7. Berikan cairan oral (air
mineral maupun susu)
Edukasi
8. Anjurkan untuk tirah baring
Kolaborasi
9. Kolaborasi pemberian
cairan dan elektrolit
3. Setelah dilakukan tindakan asuhan keperawatan Observasi
selama 3x24jam diharapkam nutrisi pasien membaik 1. Identifikasi status nutrisi
dengan kriteria hasil sebagai berikut 2. Identifikasi makanan yang
disukai
3. Monitor asupan makan
Terapiutik
4. Lakukan oral hygne
sebelum makan
5. Sajikan makanan secara
menarik dan suhu yang
sesuai
Edukasi
6. Anjurkan untuk diet yang
diprogramkan
Kolaborasi
7. Kolaborasi gizi dalam
menentukan jumlah
kebutuhan
V. IMPLEMENTASI
No Tgl Dx Pelaksanaan TTD
1. 06/12/19 Resiko 1. Memonitoring tanda dan gejala
Perdarahan b.d perdarahan
gangguan Adanya bintik bintik kemerahan pada
koagulasi seluruh ekstremitas
(trombositopenia) 2. Memonitoring tanda tanda vital
S: 38,3 oC
N: 112 x/menit
3. Mempertahankan bedrest
Pasien tampak lemas dan istrahat
4. Menghindari pengukuran suhu tubuh
rektal
Pengukuran suhu dilakukan pada aksila
5. Menjelaskan tanda dan gejala perdarahan
Tanda dan gejala perdarahan
menunjukkan adanya bintik kemerahan
pada seluruh bagian tubuh
Hasil pemeriksaan lab menunjukkan
adanya batas tidak normal :
HGB : 12,2
WBC 5,98
PLT 149
PCT 1,46
6. Menganjurkan untuk meningkatkan
asupan makan
Pasien makan 3-4 sendok dari 1 porsi
yang diberikan
2. 07/12/19 Resiko 1. Memonitoring tanda dan gejala
Perdarahan b.d perdarahan
gangguan Adanya bintik bintik kemerahan pada
koagulasi seluruh ekstremitas namun sudah
(trombositopenia) berkurang
2. Memonitoring tanda tanda vital
S: 37,8 oC
N: 116 x/menit
3. Mempertahankan bedrest
Pasien tampak lemas dan istrahat
5. Menjelaskan tanda dan gejala perdarahan
Tanda dan gejala perdarahan
menunjukkan adanya bintik kemerahan
pada seluruh bagian tubuh
Hasil pemeriksaan lab menunjukkan
adanya batas tidak normal :
HGB : 13,0
WBC 7,06
PLT 170
PCT 1,52
6. Menganjurkan untuk meningkatkan
asupan makan
Pasien makan 3-4 sendok dari 1 porsi
yang diberikan
3. 08/12/19 Resiko 1. Memonitoring tanda dan gejala
Perdarahan b.d perdarahan
gangguan Adanya bintik bintik kemerahan pada
koagulasi seluruh ekstremitas namun sudah
(trombositopenia) berkurang dan jauh lebih baik
2. Memonitoring tanda tanda vital
S: 36,8 oC
N: 114 x/menit
3. Mempertahankan bedrest
Pasien tampak lemas dan istrahat
5. Menjelaskan tanda dan gejala perdarahan
Tanda dan gejala perdarahan
menunjukkan adanya bintik kemerahan
pada seluruh bagian tubuh namun sudah
lebih baik dan berkurang

No Tgl Dx Pelaksanaan TTD


1. 06/12/19 Hipertermi b.d 1. Mengidentifikasi penyebab hipertermi
Proses Penyakit Respon : disebabkan oleh infeksi virus
AidesAigephty dan lingkungan yang
kurang baik
2. Memonitoring suhu tubuh
Respon : suhu 38,3
3. Memonitoring kadar haluan urine
Respon : pasien mengganti pemper 4-
5x
4. Memonitoring komplikasi akibat
hipertermi
Respon : tidak ada tanda tanda syok
akibat hipertermi dan pengeluaran
cairan secara berlebihan
5. Melonggarkan pakaian
Respon : Pasien diberikan pakaian tipis
6. Kompres permukaan tubuh
Respon :pasien diberikan kompres pada
bagian aksila dan perut
7. Memberikan cairan oral
Respon : Pasien mengkonsumsi Asi dan
sufor
8. Menganjurkan untuk tirah baring
Respon: pasien tampak lemasa dan
istirahat dan hanya bermain diatas
tempat tidur
9. Kolaborasi pemberian cairan dan
elektrolit
Respon : terapi cairan dan injeksi
Infus d5 1/4 750 cc/24 jam
Injeksi santagesik 3x100 mg
07 Hipertermi b.d 1. Mengidentifikasi penyebab hipertermi
Desember Proses Penyakit Respon : disebabkan oleh infeksi virus
2019 AidesAigephty dan lingkungan yang
kurang baik
2. Memonitoring suhu tubuh
Respon : suhu 37,8
5. Melonggarkan pakaian
Respon : Pasien diberikan pakaian tipis
6. Kompres permukaan tubuh
Respon :pasien diberikan kompres pada
bagian aksila dan perut
7. Memberikan cairan oral
Respon : Pasien mengkonsumsi Asi dan
sufor
8. Menganjurkan untuk tirah baring
Respon: pasien tampak lemasa dan
istirahat dan hanya bermain diatas
tempat tidur
9. Kolaborasi pemberian cairan dan
elektrolit
Respon : terapi cairan dan injeksi
Infus d5 1/4 750 cc/24 jam
Injeksi santagesik 3x100 mg
08/12/19 Hipertermi b.d 2. Memonitoring suhu tubuh
Proses Penyakit Respon : suhu 36,8
6. Kompres permukaan tubuh
Respon :pasien diberikan kompres pada
bagian aksila dan perut
7. Memberikan cairan oral
Respon : Pasien mengkonsumsi Asi dan
sufor 8 botol
8. Menganjurkan untuk tirah baring
Respon: pasien tampak lemasa dan
istirahat dan hanya bermain diatas
tempat tidur
9. Kolaborasi pemberian cairan dan
elektrolit
Respon : terapi cairan dan injeksi
Infus d5 1/4 750 cc/24 jam
Injeksi santagesik 3x100 mg

No Tgl Dx Pelaksanaan TTD


1. 06/12/19 Resiko Defisit 1. Mengidentifikasi status nutrisi
Nutrisi b.d 2. Mengidentifikasi makanan yang disukai
Ketidakmampuan Respon : pasien menyukai roti dan
mengabsorbsi camilan ringan
Nutrien 3. Memonitoring asupan makanan
Respon : anak D makan 4-5 sendok per
porsi yang disediakan
4. Melakukan oral hygne sebelum makan
Respon : pasien dibersihkan mulutnya
untuk membersihkan sisa makanan dan
meningkatkan asupan makan
5. Menyajikan makanan secara menarik
dan suhu yang sesuai
Respon: disajikan makanan sesuai
dengan kebutuhan dan suhu yang sesuai
6. Mengajarkan diet yang diprogramkan
Respon : pasien diet dengan menu gizi
seimbang dansesuai
7. Mengkolaborasikan gizi untuk
penentuan jumlah makanan
07/12/19 Resiko Defisit 2. Mengidentifikasi makanan yang disukai
Nutrisi b.d Respon : pasien menyukai roti dan
Ketidakmampuan camilan ringan
mengabsorbsi 3. Memonitoring asupan makanan
Nutrien Respon : anak D makan 4-5 sendok per
porsi yang disediakan
4. Melakukan oral hygne sebelum makan
Respon : pasien dibersihkan mulutnya
untuk membersihkan sisa makanan dan
meningkatkan asupan makan
6. Mengajarkan diet yang diprogramkan
Respon : pasien diet dengan menu gizi
seimbang dansesuai
3. 08/12/19 Resiko Defisit 2. Mengidentifikasi makanan yang disukai
Nutrisi b.d Respon : pasien menyukai roti dan
Ketidakmampuan camilan ringan
mengabsorbsi 3. Memonitoring asupan makanan
Nutrien Respon : anak D makan 4-5 sendok per
porsi yang disediakan
6. Mengajarkan diet yang diprogramkan
Respon : pasien diet dengan menu gizi
seimbang dansesuai
VI. EVALUASI
No Tgl Dx Evaluasi TTD
1. 06/12/19 Resiko S:
Perdarahan b.d  Ibu pasien mengatakan pada permukaan
gangguan kulit anaknya muncul kemerahan
koagulasi O:
(trombositopenia)  Hasil TTV :
N : 112 x/menit
o
S : 38,3 C

 Hasil peeriksaan lab


HGB : 12,2
WBC 5,98
PLT 149
PCT 1,46
 Kulit pada seluruh ekstremitas mengalami
bintik bintik kemerahan
A:
Masalah belum teratasi
P
intervensi dilanjutkan no 1,2,3,5,6
2. 07/12/19 Resiko S:
Perdarahan b.d  Ibu pasien mengatakan pada permukaan
gangguan kulit anaknya muncul kemerahan namun
koagulasi bintik bintik sudah berkurang
(trombositopenia) O:
 Hasil TTV :
N : 116 x/menit
o
S : 37,8 C
 Hasil peeriksaan lab
HGB : 13,0
WBC 7,06
PLT 170
PCT 1,52
 Kulit pada seluruh ekstremitas mengalami
bintik bintik kemerahan namun sudah
berkurang
A:
Masalah belum teratasi
P
intervensi dilanjutkan no 1,2,3,5
3. 08/12/19 Resiko S:
Perdarahan b.d  Ibu pasien mengatakan pada permukaan
gangguan kulit anaknya muncul kemerahan namun
koagulasi bintik bintik sudah jauh berkurang
(trombositopenia) O:
 Hasil TTV :
N : 114 x/menit
o
S : 36,8 C

 Kulit pada seluruh ekstremitas mengalami


bintik bintik kemerahan namun sudah
berkurang dan jauh lebih baik
A:
Masalah teratasi
P
intervensi dihentikan

No Tgl Dx Evaluasi TTD


1. 06/12/19 Hipertermi b.d S:
Proses Penyakit  Ibu pasien mengatakan anak demam,
pasien masih tampak leamas, anak nya
rewel dan menangis
O:
 Pasien tampak dikompres
 Akral tampak hangat
 Kulit kemerahan
 Menggunkan pakaian tipis
 Suhu tubuh 38,3
 Pasien minum kurang lebih 6-7 botol
perhari dan mengkonsumsi air mineral
kurang lebih 300 ml/24 jam
 Pasien tampak istirahat diatas tempat tidur
dan lemas
 Pemberian terapi
D5 ¼ Ns 750 cc/24 jam
A:
Masalah belum teratasi
P
intervensi dilanjutkan no 1,2,5,6,7,8,9
2. 07/12/19 Hipertermi b.d S:
Proses Penyakit  Ibu pasien mengatakan anak masih
demam, pasien masih tampak leamas
namun berkurang
O:
 Pasien tampak dikompres
 Menggunkan pakaian tipis
 Suhu tubuh 37,8
 Akral hangat
 Kulit kemerahan
 Pasien minum kurang lebih 6-7 botol
perhari dan mengkonsumsi air mineral
kurang lebih 300 ml/24 jam
 Pasien tampak istirahat diatas tempat tidur
dan lemas
 Pemberian terapi
D5 ¼ Ns 750 cc/24 jam
A:
Masalah belum teratasi
P
intervensi dilanjutkan no 2,6,7,8,9
3. 08/12/19 Hipertermi b.d S:
Proses Penyakit  Ibu pasien mengatakan anak D demam
sudah turun, pasien sudah tidak lemas
O:
 Pasien tampak dikompres
 Menggunkan pakaian tipis
 Suhu tubuh 36,8
 Akral hangat berkurang
 Kulit kemerahan berkurang
 Pasien minum kurang lebih 6-7 botol
perhari dan mengkonsumsi air mineral
kurang lebih 300 ml/24 jam
 Pasien tampak istirahat diatas tempat tidur
dan lemas
 Pemberian terapi
D5 ¼ Ns 750 cc/24 jam
A:
Masalah teratasi
P
intervensi dihentikan

No Tgl Dx Evaluasi TTD


1. 06/12/19 Resiko Defisit S:
Nutrisi b.d  Ibu pasien mengatakan nafsu anaknya
Ketidakmampuan menurun
mengabsorbsi O:
Nutrien  Pasien menghhabiskan makan 3-5 sendok
per porsi yang diberikan
 Bb : 10 kg
 Membran mukosa pucat
 Pemberian terapi
D5 ¼ Ns 750 cc/24 jam
A:
Masalah belum teratasi
P
intervensi dilanjutkan no 2,3,4,6
2. 07/12/19 Resiko Defisit S:
Nutrisi b.d  Ibu pasien mengatakan nafsu anaknya
Ketidakmampuan sudah lebih membaik
mengabsorbsi O:
Nutrien  Pasien menghhabiskan makan ½ porsi
per porsi yang diberikan
 Bb : 10 kg
 Membran mukosa pucat
 Pemberian terapi
D5 ¼ Ns 750 cc/24 jam
A:
Masalah belum teratasi
P
intervensi dilanjutkan no 2,3,4
3. 08/12/19 Resiko Defisit S:
Nutrisi b.d  Ibu pasien mengatakan nafsu anaknya
Ketidakmampuan kembali baik
mengabsorbsi O:
Nutrien  Pasien menghhabiskan makan ½ porsi
per porsi yang diberikan
 Bb : 10 kg
 Membran mukosa pucat berkurang
 Pemberian terapi
D5 ¼ Ns 750 cc/24 jam
A:
Masalah teratasi
P
intervensi dihentikan

Anda mungkin juga menyukai