Oleh:
DENPASAR 2019
RESUME JURNAL
Judul Penelitian
Senam Lansia dan Terapi Puzzle Terhadap Demensia Pada
Lansia
Penulis
Nety Mawarda Hatmanti , Ana Yunita
Problem Berdasarkan fenomena yang ada di Posyandu lansia Wulan
Erma Kelurahan Menanggal Surabaya didapatkan masalah
bahwa usia yang seharusnya belum terkena demensia tetapi
sudah mengalami demensia, usia yang terkena adalah 55 tahun
yang menurut teori resiko yangmengalami demensia adalah
usia 65 tahun. Kemunduran kognitif pada demensia biasanya
diawali dengan kemunduran memori/ daya ingat (pelupa). Bila
lansia mengalami demensia atau kepikunan, hal itu merupakan
proses menua sehingga sering dianggap sebagai hal yang wajar.
Demensia apabila tidak segera ditangani akan menimbulkan
dampak buruk bagi lansia, diantaranya akan terjadi perubahan
perilaku pada penderita seperti, melupakan dirinya, memusuhi
orang-orang sekitar, dan pada lansia biasanya akan mengalami
keluyuran sendirisehingga akan mudah hilang karena tidak
ingat akan arah jalan pulang
Metode dan Desain penelitian ini adalah pra eksperimental dengan desain
Intervensi one group pra post tes suatu kelompok subyek sebelum dikenai
perlakuan tertentu diberi (pre tes),
Out came
Hasil penelitian senam lansia dan terapi puzzle terhadap
demensia didapatkan nilai ρ = 0,015, berarti ρ < ɑ maka Ho
ditolak artinya ada pengaruh senam lansia dan terapi puzzle
terhadap demensia pada lansia.
Time Penelitian ini di lakukan pada 17 November 2016 di Posyandu
Lansia Wulan Erma Kelurahan Menanggal
SATUAN ACARA PENYULUHAN
Sub Bahasan :
Penyuluh : Mahasiswa
Tempat : Wantilan
A. Latar Belakang
Lansia merupakan individu yang mengalami penurunan daya tahan
tubuh dan fungsi kognitif, seperti kelemahan otot dan penurunan ingatan.
Daya tubuh yang menurun pada lansia merupakan salah satu penyebab fungsi
tubuh yang terganggu walaupun tidak selamanya hal ini disebabkan oleh
proses menua, tetapi dapat pula dari berbagai keadaan seperti penyakit yang
sudah lama di derita (kronis) maupun penyakit yang baru saja diderita (akut) .
tidak hanya dangan fisiknya saja, seiring bertambahnya usia maka kerja otak
juga akan mengalamai penurunan sehingga banyak lansia yang mengalami
keadaan dimana mereka sering merasa lupa (pikun).
Dimensia adalah suatu kondisi atau sindrom yang disebabkan penyakit
atau ganggua otak yang ditandai dengan kehilangan atau penurunan
kemampuan intelektual, daya ingat, daya piker, daya tangkap, kemampuan
berhitung dan berbahasa serta daya nilai pekerjaan dan fungsi sosial dalam
kehidupan sehari-hari. Seseorang yang menderita demensia, umumnya tidak
mampu melakukan pekerjaan seperti yang ada didalam pikirannya karena
terjadi perubahan mental dalam bersosialisasi terkait proses penyakit.
Beberapa hal yang ditemui dalam dimensia, yaitu kemunduran bahasa,
agnosia (ketidak mampuan dalam mengenal objek yang dikenal) dan
kegagalan fungsi secara umum. Adapun cara untuk mendeteksi penurunan
fisik demensia secara umum adalah sebagai berikut yaitu daya ingat yang
terus terjadi pada penderita demensia, “lupa” menjadi bagian keseharian yang
tidak bisa lepas, gangguan orientasi waktu dan tempat, misalnnya, lupa
hari,bulan, tahun, tempat penderita demensia berada, penurunan dan
ketidakmampuan menyusun kata menjadi kalimat yang benar, menggunakan
kata yang tidak tepat untuk sebuah kondisi. Mengulang kata atau cerita yang
sama berkali-kali, ekspresi yang berlebihan, misalnnya menangis yang
berlebihan saat melihat sebuah drama televisi, marah besar pada kesalahan
kecil yang dilakukan orang lain, rasa takut dan gugup yang tak beralasan.
Penderita demensia kadang tidak mengerti mengapa perasaan-perasaan
tersebut muncul, adanya perubahan tingkah laku seperti acuh tak acuh,
menarik diri, dan gelisah.
D. Strategi
Ceramah, Simulasi, Tanya Jawab.
E. Media
Video Senam Lansia
F. Rencana Kegiatan
4. Mengkaji
pengetahuan
keluarga dan lansia
tentang Dimensia,
senam lansia dan
permainan puzzel
b. Mendemontrasikan
cara senam lansia
dan permainan
puzzle.
2. Mengajak peserta
penyuluhan untuk
melakukan senam
lansia dan
permainan pazzel
3. Istirahat
4. Memberikan sesi
untuk bertanya
4. Membalas
salam
G. Materi
Terlampir
H. Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
a. Laporan telah dikoordinasi sesuai rencana
b. 60% peserta menghadiri penyuluhan
c. Tempat, media, dan alat penyuluhan sesuai rencana
2. Evaluasi Proses
a. Peran dan tugas mahasiswa sesuai dengan perencanaan
b. Waktu yang direncanakan sesuai dengan pelaksanaan
c. 70% peserta aktif dalam kegiatan penyuluhan
d. 70% peserta tidak meninggalkan ruangan selama penyuluhan
3. Evaluasi Hasil
Peserta mampu: