Anda di halaman 1dari 12

SATUAN ACARA PENYULUHAN

SENAM LANSIA DAN TERAPI


PUZZEL TERHADAP DEMENSIA PADA LANSIA

Oleh:

Kadek Shinta Anggreni (17C10040)

Komang Ayu Trisna Oktaviani (17C10066)

PROGRAM STUDI SI KEPERAWATAN NERS

INSTITUT TEKNOLOGI DAN KESEHATAN BALI

DENPASAR 2019
RESUME JURNAL

Judul Penelitian
Senam Lansia dan Terapi Puzzle Terhadap Demensia Pada 
Lansia
Penulis
Nety Mawarda Hatmanti , Ana Yunita 
Problem Berdasarkan fenomena yang ada di Posyandu lansia Wulan
Erma Kelurahan Menanggal Surabaya didapatkan masalah
bahwa usia yang seharusnya belum terkena demensia tetapi
sudah mengalami demensia, usia yang terkena adalah 55 tahun
yang menurut teori resiko yangmengalami demensia adalah
usia 65 tahun. Kemunduran kognitif pada demensia biasanya
diawali dengan kemunduran memori/ daya ingat (pelupa). Bila
lansia mengalami demensia atau kepikunan, hal itu merupakan
proses menua sehingga sering dianggap sebagai hal yang wajar.
Demensia apabila tidak segera ditangani akan menimbulkan
dampak buruk bagi lansia, diantaranya akan terjadi perubahan
perilaku pada penderita seperti, melupakan dirinya, memusuhi
orang-orang sekitar, dan pada lansia biasanya akan mengalami
keluyuran sendirisehingga akan mudah hilang karena tidak
ingat akan arah jalan pulang

Populasi Lansia di Posyandu Lansia Wulan Erma Kelurahan Menanggal


Surabaya, berjumlah 91 lansia. Sampel didapatkan 35
responden.

Metode dan Desain penelitian ini adalah pra eksperimental dengan desain
Intervensi one group pra post tes suatu kelompok subyek sebelum dikenai
perlakuan tertentu diberi (pre tes),

Intervensi pada penelitian ini adalah senam lansia dan


permainan puzzel.

Out came
Hasil   penelitian   senam   lansia   dan   terapi  puzzle  terhadap
demensia  didapatkan  nilai   ρ  =   0,015, berarti   ρ  < ɑ  maka  Ho
ditolak   artinya   ada   pengaruh   senam   lansia   dan   terapi  puzzle
terhadap demensia pada lansia. 
Time Penelitian ini di lakukan pada 17 November 2016 di Posyandu
Lansia Wulan Erma Kelurahan Menanggal
SATUAN ACARA PENYULUHAN

SENAM LANSIA DAN PERMAINAN PUZZLE UNTUK MENINGKATKAN


DAYA INGAT

Pokok Bahasan : Menerapkan senam lansia dan permainan puzzle untuk

meningkatkan daya ingat

Sub Bahasan :

1. Menjelaskan proses lansia, penurunan fungsi, dan dimensia

2. Menjelaskan tujuan dan pentingnya senam lansia dan permainan puzzle


untuk meningkatkan daya ingat.

3. Menjelaskan manfaat senam lansia dan permainan puzzle untuk


meningkatkan daya ingat.

4. Mendemontrasikan senam lansia dan permainan puzzle.

Penyuluh : Mahasiswa

Tempat : Wantilan

Sasaran : Lansia, dan keluarga

Target : Lansia dan Orang dewasa

Hari/Tanggal : 28 September 2019

Pukul : 07.30 Wita

A. Latar Belakang
Lansia merupakan individu yang mengalami penurunan daya tahan
tubuh dan fungsi kognitif, seperti kelemahan otot dan penurunan ingatan.
Daya tubuh yang menurun pada lansia merupakan salah satu penyebab fungsi
tubuh yang terganggu walaupun tidak selamanya hal ini disebabkan oleh
proses menua, tetapi dapat pula dari berbagai keadaan seperti penyakit yang
sudah lama di derita (kronis) maupun penyakit yang baru saja diderita (akut) .
tidak hanya dangan fisiknya saja, seiring bertambahnya usia maka kerja otak
juga akan mengalamai penurunan sehingga banyak lansia yang mengalami
keadaan dimana mereka sering merasa lupa (pikun).
Dimensia adalah suatu kondisi atau sindrom yang disebabkan penyakit
atau ganggua otak yang ditandai dengan kehilangan atau penurunan
kemampuan intelektual, daya ingat, daya piker, daya tangkap, kemampuan
berhitung dan berbahasa serta daya nilai pekerjaan dan fungsi sosial dalam
kehidupan sehari-hari. Seseorang yang menderita demensia, umumnya tidak
mampu melakukan pekerjaan seperti yang ada didalam pikirannya karena
terjadi perubahan mental dalam bersosialisasi terkait proses penyakit.
Beberapa hal yang ditemui dalam dimensia, yaitu kemunduran bahasa,
agnosia (ketidak mampuan dalam mengenal objek yang dikenal) dan
kegagalan fungsi secara umum. Adapun cara untuk mendeteksi penurunan
fisik demensia secara umum adalah sebagai berikut yaitu daya ingat yang
terus terjadi pada penderita demensia, “lupa” menjadi bagian keseharian yang
tidak bisa lepas, gangguan orientasi waktu dan tempat, misalnnya, lupa
hari,bulan, tahun, tempat penderita demensia berada, penurunan dan
ketidakmampuan menyusun kata menjadi kalimat yang benar, menggunakan
kata yang tidak tepat untuk sebuah kondisi. Mengulang kata atau cerita yang
sama berkali-kali, ekspresi yang berlebihan, misalnnya menangis yang
berlebihan saat melihat sebuah drama televisi, marah besar pada kesalahan
kecil yang dilakukan orang lain, rasa takut dan gugup yang tak beralasan.
Penderita demensia kadang tidak mengerti mengapa perasaan-perasaan
tersebut muncul, adanya perubahan tingkah laku seperti acuh tak acuh,
menarik diri, dan gelisah.

B. Tujuan Intruksional Umum


Setelah mengikuti penyuluhan, diharapkan peserta memahami, member
respon yang posotof terhapad penyuluhan dan dapat menerapkan senam lansia
dan permainan puzzle untuk meningkatkan daya ingat..
C. Tujuan Intruksional Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan, diharapkan setidaknya 75% peserta dapat :

1. Menjelaskan proses lansia, penurunan fungsi, dan dimensia

2. Menjelaskan tujuan dan pentingnya senam lansia dan permainan puzzle


untuk meningkatkan daya ingat.

3. Menjelaskan manfaat senam lansia dan permainan puzzle untuk


meningkatkan daya ingat.

4. Mendemontrasikan senam lansia dan permainan puzzle.

D. Strategi
Ceramah, Simulasi, Tanya Jawab.
E. Media
Video Senam Lansia
F. Rencana Kegiatan

Tahapan Waktu Kegiatan Penyuluhan Peserta Metode Media

Pendahuluan 5 menit 1. Memberi 1. Menjawab Ceramah Video


salam salam dan
Tanya
2. Memperkenalkan 2. Mendenga
jawab
diri rkan dan
memperha
3. Menjelaskan tujuan
tikan
penyuluhan dan
pokok materi yang 3. Menjawab
akan disampaikan pertanyaan

4. Mengkaji
pengetahuan
keluarga dan lansia
tentang Dimensia,
senam lansia dan
permainan puzzel

Penyajian 20 menit 1. Menjelaskan Mendengarkan, Ceramah Video


materi: memperhatikan dan
dan Simulasi
a. Pentingnya senam
mempraktekan .
lansia dan
senam lansia dan
permainan puzzel
permainan puzzel
untuk proses
mengingat

b. Mendemontrasikan
cara senam lansia
dan permainan
puzzle.

2. Mengajak peserta
penyuluhan untuk
melakukan senam
lansia dan
permainan pazzel

3. Istirahat

4. Memberikan sesi
untuk bertanya

Penutup 5 menit 1. Meminta peserta 1. Mengajuk Tanya Video


untuk menjelaskan an jawab
kembali materi pertanyaan
yang telah
2. Menjawab
diberikan dengan pertanyaan
singkat yang
diberikan
2. Menyimpulkan
oleh
hasil penyuluhan
penyuluh
3. Penutup acara,
3. Memprakt
dengan salam
ekan cuci
penutup.
tangan
yang
benar

4. Membalas
salam

G. Materi
Terlampir
H. Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
a. Laporan telah dikoordinasi sesuai rencana
b. 60% peserta menghadiri penyuluhan
c. Tempat, media, dan alat penyuluhan sesuai rencana
2. Evaluasi Proses
a. Peran dan tugas mahasiswa sesuai dengan perencanaan
b. Waktu yang direncanakan sesuai dengan pelaksanaan
c. 70% peserta aktif dalam kegiatan penyuluhan
d. 70% peserta tidak meninggalkan ruangan selama penyuluhan
3. Evaluasi Hasil
Peserta mampu:

a. Menjelaskan manfaat senam lansia

b. Menjelaskan tujuan dan pentingnya senam lansia

c. Menjelaskan dampak jika tidak mengikuti senam lansia


I. Daftar Pustaka
Hatmanti, N. M., & Yunita, A. (2019). Senam Lansia dan Terapi Puzzle
terhadap Demensia pada Lansia. Jurnal Keperawatan Muhammadiyah, 4(1).

Nugroho,Wahjudi.Keperawatan Gerontik.Edisi2.Buku KedokteranEGC.


Jakarta;1999.
Stanley,Mickey.Buku Ajar Keperawatan Gerontik.Edisi2.EGC. Jakarta;2002.
Lampiran 1 : Materi Penyuluhan
1. Pengertian Proses Menua
Proses menua merupakan proses yang terus menerus atau berlanjut
secara alamiah. Dimulai sejak lahir dan umunya dialami pada semua
mahluk hidup. Memasuki usia atau banyak mengalami kemunduran
misalnya kemunduran fisik yang ditandai dengan kulit menjadi keriput
karena berkurangnya bantalan lemak, rambut memutih,pendengaran
berkurang, penglihatan memburuk , gigi mulai ompong, aktifitas menjadi
lamban, nafsu makan berkurang, dan kondisi tubuh yang lain juga
mengalami kemunduran.
2. Demensia
Demensia atau pikun sering kali dikaitkan dengan orang-orang
yang sudah lanjut usia, bahkan dianggap sebagai hal yang lumrah.
Padahal, demensia tidak hanya terjadi pada usia 60 tahun ke atas.
Anda yang belum lansia pun bisa mengalami demensia.
Pengertian dari demensia sendiri adalah kumpulan gejala dimana
seseorang akan mengalami penurunan daya ingat, pola berpikir dan
kemampuan logika, serta dalam interaksi sosial. Ada juga fase
lanjutan dari demensia. Di mulai dari gangguan ingatan jangka
pendek, menengah, hingga panjang tergantung dari tingkat
keparahannya.
Gangguan ini bisa muncul akibat faktor usia, keturunan,
lingkungan, gaya hidup, dan riwayat penyakit tertentu, seperti stroke.
Namun orang yang mengalami demensia akibat faktor keturunan
sangat sedikit. Demensia umumnya terjadi karena faktor eksternal.
Salah satu faktor yang paling banyak memengaruhi adalah gaya
hidup kurang sehat, seperti mengonsumsi rokok dan
kegemukan. Selain itu, hormon juga berpengaruh terhadap demensia.
Hormon yang menurun dalam darah dapat memicu demensia. Maka
perempuan lebih riskan terkena demensia akibat hormon estrogen
yang terbukti menurun saat menopause.
3. Cara Mengatasi Demensia Dini
Ada beberapa cara yang bisa Anda lakukan untuk mencegah
demensia dini. Pertama dengan menjaga gaya hidup sehat. Kedua,
selalu menambah kinerja dan kemampuan otak dengan cara terus
belajar. Ketiga, Anda jangan menyepelekan waktu tidur. Menurut
laporan Journal of the American Geriatrics Society, tidur kurang dari
5 jam dapat menyebabkan demensia. Begitu juga tidur terlalu lama
mencapai 10 jam. Cara keempat untuk mengatasi demensia adalah
rajin berolahraga agar tubuh dan otak semakin sehat. Terakhir, jaga
berat badan yang seimbang. Seperti yang sudah disebutkan
sebelumnya, bahwa kegemukan dapat menyebabkan demensia.

4. Manfaat senam lansia dan permainan puzzle

Seiring dengan kemampuan menurunnya fungsi tubuh, senam lansia


akan membantu tubuh tetap bugar dan segar karena melatih tulang tetap
kuat, mendorong jantung bekerja optimal, dan membantu menghilangkan
radikal bebas yang berkeliaran di dalam tubuh. Senam lansia akan
membuat aliran darah menjadi lancar sehingga aliran oksigen ke otak
juga lancar oksigenasi yang baik akan membuat organ-organ tubuh
lainnya tetap sehat dan terhindar dari kemungkinan berbagai macam
penyakit termasuk demensia. Hal ini sesuai dengan konsep senam lansia
yaitu olahraga ringan yang mudah dilakukan dan tidak memberatkan,
yang dapat diterapkan pada lansia. Senam lansia merupakan latihan fisik
yang memberikan kekuatan terhadap tingkat kemampuan fisik manusia,
bila dilaksanakan dengan baik dan benar. Senam atau latihan fisik sering
diidentifikasi sebagai suatu kegiatan yang meliputi aktivitas tertentu.
Senam lansia merupakan bagian dari latihan fisik, latihan fisik adalah
segala upaya yang dilaksanakan untuk meningkatkan kebugaran jasmani
dan kondisi fisik lansia.
Selain senam lansia, berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh
mengatakan bahwa puzzle dapat digunakan untuk memperlambat onset
penurunan fungsi kognitif pada lansia. Puzzle adalah suatu gambar yang
dibagi menjadi potongan-potongan gambar yang bertujuan untuk
mengasah daya pikir, melatih kesabaran, dan membiasakan kemampuan
berbagi dan berfikir. Selain itu puzzle juga dapat digunakan untuk
permainan edukasi karena dapat mengasah otak dan melatih kecepatan
pikiran dan tangan. Menurut penelitian yang dilakukan ( Hatmanti, 2019)
mengatakan bahwa puzzle dengan jenis crossword puzzle dapat
digunakan untuk memperlambat onset penurunan fungsi kognitif pada
lansia. Selain hal tersebut, upaya untuk menunda kepikunan juga
diperlukan dan dapat dilakukan dengan berbagai cara dengan
menghindari faktor resiko yang bisa menimbulkan alzheimer, hidup sehat
fisik dan rohani (olahraga teratur dengan makanan 4 sehat 5 sempurna),
olahraga teratur untuk penderita lansia bisa dilakukan senam lansia.
Adapun cara unik yang bisa dilakukan yaitu dengan memberikan
perhatian dan mendengarkan pembicaraan penderita dan mengulang
nama penderita yang sedang diajak bicara pada saat pembicaraan
berlangsung

Anda mungkin juga menyukai