Anda di halaman 1dari 3

KELOMPOK V :

1. Ni Putu Mas Pratiwi Andayani 17C10037

2. Ni Komang Wina Wartini 17C10038

3. Ni Nyoman Sri Ary Widharti 17C10039

4. Ni Kadek Shinta Anggreni 17C10040

5. Ni Putu Asri Ernadi 17C10042

6. Ni Made Hemi Nurmaningsih 17C10043

7. Ni Kadek Sri Agustini 17C10045

8. Ni Komang Primayanti 17C10046

SOAL :

Nyonya AB usia 50 tahun dirawat dengan keluhan utama pasien mengeluh pusing, lemas, lesu,
tidak mampu beraktifitas secara normal, pasien juga mengeluh sesak napas dan mual. Hasil
pemeriksaan menunjukkan bahwa TD 90/60 mmHg, Nadi 110x/menit, RR 26x/menit, suhu 38
derajat celcius, BB pasien awal 50 kg, semenjak sakit 40 kg. keluarga mengeluh pasien selalu
merasa lemah dan susah untuk beraktifitas. pasien memiliki riwayat anemia semenjak 10 tahun
yang lalu karena proses kehamilan.

1. tentukan diagnosa keperawatan utamanya

2. tentukan diagnosa tambahan yang bisa di angkat pada kasus diatas

3. tentukan kriteria hasil dalam setiap diagnosa yang diangkat.

JAWABAN :

1. Diagnosa keperawatan utama dari kasus diatas adalah :

Intoleransi aktivitas berhubungan dengan ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan


oksigen ditandai dengan pasien mengeluh lemas, lesu, pusing, tidak mampu beraktifitas
secara normal, dan sesak nafas TTV : TD 90/60 mmHg, Nadi 110x/menit, RR 26x/menit.

2. Diagnosa keperawatan tambahan dari kasus diatas adalah :


a. Keletihan berhubungan dengan kondisi fisiologis ( anemia ) ditandai dengan
pasien mengeluh lemas, lesu, tidak mampu beraktifitas secara normal.

b. Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan penurunan energi ditandai dengan
pasien mengeluh sesak napas ( RR 26x/menit ).

c. Hipertermi berhubungan dengan proses penyakit ( anemia ) ditandai dengan


peningkatan suhu tubuh ( suhu 38o C), takipnea ( RR 26x/menit ), takikardi ( N
110x/menit ).

d. Defisit nutrisi berhubungan dengan ketidakmampuan mengabsorbsi nutrien


ditandai dengan penurunan berat badan pasien awal 50 kg, semenjak sakit 40 kg,
dan mual

3. Kriteria hasil :

a. Intoleransi aktivitas (SLKI, halaman 165)

Setelah dilakukan intervensi keperawatan selama 3 x 24 jam maka toleransi


aktifitas meningkat, dengan kriteria hasil (SLKI, halaman 149)

- Frekuensi nafas membaik

- Frekuensi nadi normal (60-100x/menit)


- Tekanan darah normal (120/80mmHg)
- Keluhan lelah menurun
- Kemapuan melakukan aktivitas rutin meningkat.
b. Keletihan (SLKI halaman 165)
Setelah dilakukan intervensi keperawatan selama 3 x 24 jam maka tingkat
keletihan menurun, dengan kriteria hasil (SLKI, halaman 141)
- Sakit kepala menurun
- Selera makan membaik
- Frekuensi napas menurun (16-24x/menit)
c. Defisit nutrisi (SLKI, halaman 155)
Setelah dilakukan intervensi keperawatan selama 3 x 24 jam maka status nutrisi
membaik, dengan kriteria hasil (SLKI, halaman 121)
- Berat badan membaik
- Nafsu makan membaik
d. Pola nafas tidak efektif (SLKI, halaman177)
Setelah dilakukan intervensi keperawatan selama 3 x 24 jam maka pola napas
membaik, dengan kriteria hasil (SLKI, halaman 95)
- Dispnea menurun
- Frekuensi nafas membaik (16-24x/menit)
- Kedalaman nafas membaik
e. Hipertermi (SDKI, halaman 162)
Setelah dilakukan intervensi keperawatan selama 3 x 24 jam maka termoregulasi
membaik, dengan kriteria hasil (SLKI, halaman 129)
- Suhu tubuh membaik (36,2-37,2ºC)
- Takipnea menurun (16-24x/menit)

Anda mungkin juga menyukai