Anda di halaman 1dari 26

PNEUMOTHORAX

Definisi dan etiologi

Pneumothorax atau colaps paru-paru adalah


pengumpulan udara dalam ruang di sekitar paru-
paru.

ETIOLOGI
Etiologi pneumothorax dibagi menjadi beberapa
bagian antara lain:
1. Pneumothorax spontan primer
2. Pneumothorax spontan sekunder
3. Latrogenik
4. Traumatis
KLASIFIKASI PNEUMOTHORAX
Pemeriksaan Diagnostik
Penatalaksanaan
• Rontgen dada
• Gas darah arteri
•Chest wound/sucking chest wound
• CT-Scan dada
• USG Dada Luka tembus perlu segera ditutup dengan pembalut darurat atau balutan
tekan dibuat kedap udara dengan petroleum jelly atau plastik bersih. Hal
ini untuk mencegah terjadinya tension pneumothoraks.

•Blast injury ortention

Jika udara masuk kerongga pleura disebabkan oleh robekan jaringan paru,
perlu penanganan segera. Sebuah tusukan jarum halus dapat dilakukan
untuk mengurangi tekanan agar paru dapat mengembang kembali
Penatalaksanaan

•Pemasangan WSD
• perawatan per-hospital ( needle thoracosintesi

beberapa paramedis mampu melakukan needle thoracosintesis


untuk mengurangi tekanan intrapleura. Jika dikehendaki
melakukan intubasi dapat segera dilakukan jika keadaan pasien
makin memburuk.
MANIFESTASI KLINIS

KOMPLIKASI

Tension pneumothorax dapat menyebapkan


pembuluh darah kolaps, akibatnya pengisian
jantung menurun sehingga tekanan darah
menurun, dan tidak menutup kemungkinan
bahwa paru yang sehat akan terkena
● Sesak Nafas dampaknya.
● Nyeri dada
● Napas pendek dan cepat
● Denyut jantung cepat
Kasus semu

• Identitas Pasien

Tn.A 47 tahun masuk ke Rumah Sakit


diantarkan oleh keluarganya dengan keluhan Nama Tn.A
sesak nafas sejak dua bulan yang lalu dan Tanggal lahir 15 April 1973
sering kambuh sejak seminggu yang Umur 47 tahun
lalu.Selain itu pasien juga terlihat lebih lesu
Agama Islam
lemas,pucat, serta mengalami penurunan
Pendidikan SLTA
nafsu makan sejak dua bulan yang lalu.
Setelah dilakukan pemeriksaan didapati hasil Pekerjaan Wiraswasta

TTV sebagai berikut. TD: 130/80mmHg, N: Jenis kelamin Laki – Laki


95x/menit, RR: 35x/menit S: 36 c, TB: 160 Alamat Jln. Mawar No. 20
cm, BB sebelum sakit 53kg, BB setelah sakit RT 01,RW 10
48kg. Pare,Kediri

Tanggal MRS 05 – 10 – 2022


Tanggal pengkajian 05 – 10 - 2022
Diagnosa medis Pneumothorax
Data Hasil
Keluhan Utama Sesak
Riwayat Kesehatan Sekarang Keluarga klien mengatakan bahwa klien mengalami sesak sejak dua bulan yang lalu
dan sering kambuh mulai seminggu yang lalu, keluarga klien juga mengatakan bahwa
klien mengalami penurunan nafsu makan sudah dua bulan yang lalu sehingga
membuat tubuh pasien menjadi lebih kurus
dibandingkan sebelum pasien mengalami sakit.

Riwayat kesehatan Masalalu Keluarga pasien mengatakan pasien sempat mengalami sesak nafas sejak 2 bulan
yang lalu dan pernah di rawat dirumah sakit pada 3 bulan yang lalu.

Riwayat Keluarga Istri pasien mengatakan bahwa keluarga pasien pernah memiliki riwayat penyakit
pnemothoraks sebelumnya

Riwayat Alergi Keluarga pasien mengatakan pasien tidak mempunyai riwayat alergi
Keadaan umum a. Pasien terpasang infus RL500cc
b. Pasien dengan posisi semifowler
c. Pasien tampak lemas
d. Pasien tampak pucat
Kesadaran Composmentis
TTV TD : 130/80 mmHg
N:95x/menit
RR : 35x/menit S
S : 36⁰C
Status fungsional Sebelum sakit pasien beraktivitas dan bekerja seperti biasa,
setelah sakit pasien hanya terbaring di tempat tidur dan
aktivitasnya dibantu oleh keluarga. Pasien mengatakan sebelum
masuk rumah sakit tidurnya 6-8 jam/hari. Setalah sakit pasien
hanya tidur 3 jam/hari. Pasien mengatakan tidak dapat tidur
dengan nyenyak karna sesak.
Pemeriksaan thorak : sistem pernafasan Inspeksi
Bentuk dada asimetris,Gerakan dinding dada asimetris
(pergerakan dada kanantertinggal), tidak terdapat
benjolan atau lesi, tampak retraksi dindingdada
Palpasi
Tidak terdapat nyeri tekan, vocal fremitus menurun,
ekspansi dada tidak maksimal ada ketertinggalan gerak
pada dada sebelah kanan,tidakterabagetaranantaraIC6-
8pada dada sebelah kanandepan
Perkusi
Terdapat suara redup antara IC 6-8 pada sebelahkanan
Auskultasi
Penurunan bunyi nafas pada sisi kanan dada
Pemeriksaan sistem pencernaan dan status nutrisi Pasien mengatakan sebelum masuk rumah sakit pasien makan 3
kali dalam seharian selalu menghabiskan 1 piring setiap makan.
Semenjak masuk rumah sakit nafsu makan pasien berkurang dan
hanya menhabiskan sedikit atau ½ porsi makanan yang
diberikan rumah sakit. Pasien mengatakan minum dalam sehari
sekitar8-9gelas.Selama 24 jam terakhir pasien makan 3 kali
dalam sehari. Pasien mengatakan di rumah sakit tidak
menghabiskan makanan yang disediakan. Pasien mengatakan
dirumah frekuensi buang air kecil normal dalam satu hari 3-4
kali per hari dengan konsistensi kuning jernih,bau normal. BAB
1x dalam sehari dengan konsitensi padat. Sedangkan pasien
mengatakan saat dirumah sakit frekuensi buang air kecil dalam
sehari 4-5 kali perhari dengan warna kuning jernih dan bau
seperti
bau obat. Sedangkan dengan BAB dalam sehari 1 kali dengan
konsistensi padat
Abdomen Inspeksi
Tidak ada lesi diarea abdomen pasein
Auskultasi
Bising usus 15x/menit
Palpasi
Tidak ada pembesaran hepar, turgor kulit membaik,
tidak terdapat nyeri tekan
Perkusi
Perkusi abdomen normal. Tidak ada tanda tanda
pembesaran pada hati, limfe maupun ginjal.
Tanggal/Jam Data Etiologi MK
05/10/22 DS : Klien mengeluh Trauma dada (tumpul Pola napas tidak efektif
10.00 sesak napas tajam) (D.0005)
DO :
- TTV: Terjadi Kolaps Paru
 T : 130/80
mmHg
Proses Ekspirasi Inspirasi
 RR : 35x/menit
Tidak Maksimal
 N :95x/menit
 S : 36⁰C
Pasokan Oksigen ke seluruh
- Pergerakan dada kanan
tubuh berkurang
tertinggal
- Vocal fremitus menurun
Pola Napas Tidak Efektif
- Terdapat suara redup
pada ICS 6-8 sebelah
kanan
05/10/22 DS : Pasien mengatakan Defisit Nutrisi
Motilitas usus menrurun
10.00 tidak nafsu makan (D.0019)
DO:
Anoreksia
-Pasien tampak
menghabiskan 1/2 dari
Defisit Nutrisi
porsi yang diberikan
- BB sebelum sakit 53
Kg
- BB sesudah sakit 48
Kg
- Lila : 30 cm
05/10/22 DS : Pasien mengatakan Proses Ekspirasi Inspirasi Gangguan Pola Tidur
10.00 tidak dapat tidur dengan Tidak Maksimal (D.0055
nyenyak karnasesak
DO : Pasokan Oksigen ke seluruh
- TTV: tubuh berkurang
 T : 130/80
mmHg Tubuh berkompensasi dengan
 RR : 35x/menit nafas cepat
 N :95x/menit
 S : 36⁰C Pola Napas Tidak Efektif
- Sebelum sakit pasien
tidur 6-8 jam sehari Gangguan Pola Tidur
- Setelah sakit pasien
tidur 3 jam sehari
DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Pola napas tidak efektif berhubungan


dengan expansi paru yang tidak maksimal
2. Defisit nutrisi berhubungan dengan
penurunan nafsu makan
3. Gangguan Pola Tidur berhubungan
dengan sesak akibat expansi paru
Diagnosa Keperawatan Luaran (SLKI) Intervensi (SIKI)
Pola Napas Tidak Efektif (D.0005) Pola Napas (L.01004) Setelah Manajemen Jalan Napas (I.1.01011)
dilakukan dilakukan perawatan Observasi:
diharapkan pasien:  Monitor pola nafas (frekuensi,
1. Dispnea menurun kedalaman, usaha napas)
2. Frekuensi napas membaik Terapeutik :
3. Kedalaman nafas membaik  Pertahankan kepatenan jalan
napas
 Berikan posisifowler
 Berikan minum hangat
Edukasi
 Menganjurkan asupan cairan
2000 ml/hari
Kolaborasi
 Kolaborasi pemasangan WSD
Defisit nutrisi (D.0019) Status Nutrisi(L.03024) Menejemen nutrisi (I.1.03119)
Setelah dilakukan perawatan Observasi
diharapkan pasien:  Identifikasi status nutrisi
1. Porsi makan yang dihabiskan  Monitor asupan makanan
meningkat Terapeutik
2. Nafsu makan membaik  Berikan makanan tinggi serat
3. Bising usus membaik untuk mencegahkonstipasi
4. Frekuensi makan membaik  Berikan makanan tinggi kalori
dan tinggiprotein
Edukasi
 Ajarkan diet yang diprogramkan,
jika perlu
Kolaborasi
 Kolaborasi dengan ahli gizi untuk
menentukan jumlah kalori dan
jenis nutrient yang dibutuhkan
Gangguan Pola Tidur (D.0055) Pola Tidur (L.05045) Setelah Dukungan Tidur (I.09265)
dilakukan perawatan diharapkan Observasi
pasien :  Identififikasi pola aktivitas dan
1. Keluhan sulit tidur menurun tidur
2. Keluhan tidak puas tidur menurun Terapeutik
3. Kemampuan beraktivitas meningkat  Fasilitasi menghilangkan stress
sebelum tidur
 Lakukan prosedur untuk
meningkatkan kenyamanan
 Sesuaikan jadwal pemberikan
obat dan atau tindakan untuk
menunjang siklus tidur-terjaga
Edukasi
 Jelaskan pentingnya tidur cukup
saat sakit
Implementasi Keperawatan
Paraf
Diagnosa Tanggal/jam Tindakan
Pola napas tidak efektif 5-10-2022
1. Memonitor pola nafas
Dinas pagi
(frekuensi, kedalaman, usaha
09.00
napas)
10.00
2. Mempertahankan kepatenan
10.30
jalan napas
11.00
3. Memposisikan semi fowler
4. Memberikan minum hangat

Defisit Nutrisi 5-10-2022


1. Mengidentifikasi status nutrisi
Dinas pagi
2. Memonitor asupan makanan
11.00
3. Melakukan oral hygine sebelummakan
Dinas siang
4. Memberikan makanan tinggi serat, tinggi
13.00
kalori dantinggi protein
Gangguan Pola Tidur 5-10-2022
1. Identifikasi pola aktivitas dan tidur
Dinas siang
2. Fasilitasi menghilangkan stress
13.00
sebelum tidur
14.00
3. Lakukan prosedur untuk
15.00
meningkatkan kenyamanan
4. Sesuaikan jadwal pemberikan obat
dan atau tindakan untuk menunjang
siklus tidur-terjaga
5. Jelaskan pentingnya tidur cukup saat
sakit
Diagnosa Keperawatan Tanggal/jam Catatan Perkembangan Paraf
Pola nafas tidak efektif 5/10/22 S : Klien mengatakan sesak napas sedikit
berkurang
O : Pola nafas sedikit membaik
 TD : 130/70mmHg
 N : 95x/menit
 S : 36C
 RR : 29x/menit
A : Masalah belum teratasi
P : intervensi dilanjutkan

Defisit nutrisi 5/10/22 S : Klien mengatakan belum nafsu makan


O:
- Makanan yang dimakan ½ dari porsi yangdiberikan
- Status nutrisi abnormal
A : Masalah belum teratasi
P : Intervensi dilanjutkan
Gangguan Pola Tidur 5/10/2022 S : Pasien mengatakan sudah mulai bisa tidur
karena sesak yang dirasakan mulai berkurang
O:
- TTV
 TD : 130/70mmHg
 N : 95x/menit
 S : 36 C
 RR : 29x/menit

A : Masalah belum teratasi P : Intervensi


dilanjutkan
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai