ETIOLOGI
Etiologi pneumothorax dibagi menjadi beberapa
bagian antara lain:
1. Pneumothorax spontan primer
2. Pneumothorax spontan sekunder
3. Latrogenik
4. Traumatis
KLASIFIKASI PNEUMOTHORAX
Pemeriksaan Diagnostik
Penatalaksanaan
• Rontgen dada
• Gas darah arteri
•Chest wound/sucking chest wound
• CT-Scan dada
• USG Dada Luka tembus perlu segera ditutup dengan pembalut darurat atau balutan
tekan dibuat kedap udara dengan petroleum jelly atau plastik bersih. Hal
ini untuk mencegah terjadinya tension pneumothoraks.
Jika udara masuk kerongga pleura disebabkan oleh robekan jaringan paru,
perlu penanganan segera. Sebuah tusukan jarum halus dapat dilakukan
untuk mengurangi tekanan agar paru dapat mengembang kembali
Penatalaksanaan
•Pemasangan WSD
• perawatan per-hospital ( needle thoracosintesi
KOMPLIKASI
Riwayat kesehatan Masalalu Keluarga pasien mengatakan pasien sempat mengalami sesak nafas sejak 2 bulan
yang lalu dan pernah di rawat dirumah sakit pada 3 bulan yang lalu.
Riwayat Keluarga Istri pasien mengatakan bahwa keluarga pasien pernah memiliki riwayat penyakit
pnemothoraks sebelumnya
Riwayat Alergi Keluarga pasien mengatakan pasien tidak mempunyai riwayat alergi
Keadaan umum a. Pasien terpasang infus RL500cc
b. Pasien dengan posisi semifowler
c. Pasien tampak lemas
d. Pasien tampak pucat
Kesadaran Composmentis
TTV TD : 130/80 mmHg
N:95x/menit
RR : 35x/menit S
S : 36⁰C
Status fungsional Sebelum sakit pasien beraktivitas dan bekerja seperti biasa,
setelah sakit pasien hanya terbaring di tempat tidur dan
aktivitasnya dibantu oleh keluarga. Pasien mengatakan sebelum
masuk rumah sakit tidurnya 6-8 jam/hari. Setalah sakit pasien
hanya tidur 3 jam/hari. Pasien mengatakan tidak dapat tidur
dengan nyenyak karna sesak.
Pemeriksaan thorak : sistem pernafasan Inspeksi
Bentuk dada asimetris,Gerakan dinding dada asimetris
(pergerakan dada kanantertinggal), tidak terdapat
benjolan atau lesi, tampak retraksi dindingdada
Palpasi
Tidak terdapat nyeri tekan, vocal fremitus menurun,
ekspansi dada tidak maksimal ada ketertinggalan gerak
pada dada sebelah kanan,tidakterabagetaranantaraIC6-
8pada dada sebelah kanandepan
Perkusi
Terdapat suara redup antara IC 6-8 pada sebelahkanan
Auskultasi
Penurunan bunyi nafas pada sisi kanan dada
Pemeriksaan sistem pencernaan dan status nutrisi Pasien mengatakan sebelum masuk rumah sakit pasien makan 3
kali dalam seharian selalu menghabiskan 1 piring setiap makan.
Semenjak masuk rumah sakit nafsu makan pasien berkurang dan
hanya menhabiskan sedikit atau ½ porsi makanan yang
diberikan rumah sakit. Pasien mengatakan minum dalam sehari
sekitar8-9gelas.Selama 24 jam terakhir pasien makan 3 kali
dalam sehari. Pasien mengatakan di rumah sakit tidak
menghabiskan makanan yang disediakan. Pasien mengatakan
dirumah frekuensi buang air kecil normal dalam satu hari 3-4
kali per hari dengan konsistensi kuning jernih,bau normal. BAB
1x dalam sehari dengan konsitensi padat. Sedangkan pasien
mengatakan saat dirumah sakit frekuensi buang air kecil dalam
sehari 4-5 kali perhari dengan warna kuning jernih dan bau
seperti
bau obat. Sedangkan dengan BAB dalam sehari 1 kali dengan
konsistensi padat
Abdomen Inspeksi
Tidak ada lesi diarea abdomen pasein
Auskultasi
Bising usus 15x/menit
Palpasi
Tidak ada pembesaran hepar, turgor kulit membaik,
tidak terdapat nyeri tekan
Perkusi
Perkusi abdomen normal. Tidak ada tanda tanda
pembesaran pada hati, limfe maupun ginjal.
Tanggal/Jam Data Etiologi MK
05/10/22 DS : Klien mengeluh Trauma dada (tumpul Pola napas tidak efektif
10.00 sesak napas tajam) (D.0005)
DO :
- TTV: Terjadi Kolaps Paru
T : 130/80
mmHg
Proses Ekspirasi Inspirasi
RR : 35x/menit
Tidak Maksimal
N :95x/menit
S : 36⁰C
Pasokan Oksigen ke seluruh
- Pergerakan dada kanan
tubuh berkurang
tertinggal
- Vocal fremitus menurun
Pola Napas Tidak Efektif
- Terdapat suara redup
pada ICS 6-8 sebelah
kanan
05/10/22 DS : Pasien mengatakan Defisit Nutrisi
Motilitas usus menrurun
10.00 tidak nafsu makan (D.0019)
DO:
Anoreksia
-Pasien tampak
menghabiskan 1/2 dari
Defisit Nutrisi
porsi yang diberikan
- BB sebelum sakit 53
Kg
- BB sesudah sakit 48
Kg
- Lila : 30 cm
05/10/22 DS : Pasien mengatakan Proses Ekspirasi Inspirasi Gangguan Pola Tidur
10.00 tidak dapat tidur dengan Tidak Maksimal (D.0055
nyenyak karnasesak
DO : Pasokan Oksigen ke seluruh
- TTV: tubuh berkurang
T : 130/80
mmHg Tubuh berkompensasi dengan
RR : 35x/menit nafas cepat
N :95x/menit
S : 36⁰C Pola Napas Tidak Efektif
- Sebelum sakit pasien
tidur 6-8 jam sehari Gangguan Pola Tidur
- Setelah sakit pasien
tidur 3 jam sehari
DIAGNOSA KEPERAWATAN