Dimana gelombang P
dan kompleks QRS normal. Interval PR 0,16 detik. Lebar kompleks QRS 0,06 detik. Nadi 88 kali per
menit. Perawat menyimpulkan bahwa hasil EKG adalah.......
C. Sinus bradikardia
D. Sinus takikardia
E. Atrial fibrilasi
Nadi 88x/menit
Jawaban : A
Seorang anak (9 tahun) dirawat dengan diagnosis Gagal Jantung Koroner. Berdasarkan
pengkajian : anak tampak mengalami sesak napas, frekuensi napas 29 x/menit, terdengar suara
napas ronchi dan tampak adanya retraksi otot bantu napas.
Jawaban D
Seorang klien dengan kehilangan darah berat akibat cedera multipel membutuhkan tranfusi cepat
beberapa unit darah. Perangkat apa yang diminta oleh perawat kepada anggota tim kesehatan
lainnya yang akn digunakan selama prosedur tranfusi untuk menurunkan resiko ditritmia
jantung ?
A. Infuse pump
B. Pulse oximeter
C. Monitor jantung
E. Defibrilator
Jawaban : D
Rasional: Jika ada beberapa unit darah akan diberikan maka penghangat darah harus digunakan.
Tranfusi cepat darah dengan temperaatur yang masih dingin meningkatkan resiko klien
mengalami distritmia jantung. Untuk mencegah hal ini perawat, perawat menghangatkan darah
dengan alat penghangat darah.
Seorang pasien perempuan berusia 40 tahun di bawa ke IGD karena mengalami nyeri dada
selama 10 menit setelah melakukan olahraga voli. Pasien disarankanuntuk istirahat oleh dokter.
TD: 140/80mmHg, N:96x/m, S:36oC, RR:28x/m. Tindakan yang tepat untuk pasien tersebut
adalah...
A. Memasang EKG
B. Memberikan O2
Jawaban : A
Seorang klien umur65 tahun datang ke rumah sakit dengan keluhan sesak napas. Hasil
pemeriksaan fisik didapatkan TTV: TD 80/60 mmHg, frekuensi nadi 100 x/menit,frekuensi
napas35 x/menit dengan irama ireguler, terdapat asites, edema pada kedua ekstrimitas bawah
dan terdengar suara ronkhi. Klien dinyatakan mengalami Chronic Heart Failure (CHF).
Jawaban C
Karena saat darah dari paru2 kembali masuk ke jantung tepatnya di atrium kiri melalui vena
pulmonalis, kemudian darah dialirkan ke ventrikel kiri. Saat ventrikel kiri tdk dapat memompa
darah ke aorta sedangkan antrim kanan ttp memasok darah ke ventrikl kiri akibatnya ventrikel kiri
& atrium kiri dipenuhi oleh darah sehingga akibatnya darah di atrium kiri kembali ke paru2 &
menyebabkan edema pulmonal.
Tn. D 49 tahun, dirawat dengan Decompersatio Cordis. Dari hasil pemeriksaan didapatkanpasien
sesak nafas dengan respirasi 28 x/menit, nadi perifer lemah dan denyut nadi 90 x/menit, tekanan
darah 100/70 mmHg, pada auskultasi paru terdapat suara rales di basal paru, pitting edema +2,
terpasang dower kateter, urin sekitar 450 cc/hari, akral dingin, terpasang oksigen 2 liter dan infus
Ringer Laktat 20 gtt/menit. Apakah pengkajian fokus utama lainnya yang perlu dikaji pada pasien
tersebut?
B. Pemeriksaan laboratorium
Fungsi dari pemeriksaan vena junggularis. Memberikan informasi mengenai fungsi jantung,
terutama ventrikel kanan, fungsi paru, dan merupakan komponen terpenting untuk menilai
volume darah.Mengetahui ada atau tidaknya distensi vena jugularis, dan untuk mengetahui
tekanan vena sentral.Untuk mencapai diagnosis dan memantau terapi untuk klien dengan
penyakit jantung.
Nn. K usia 17 tahun dirawat di Rumah Sakit Ciamis dengan keluhan lemas . Dari
pemeriksaan fisik klien edema sekitar mata, wajah bulan, ekspresi wajah kosong, serta roman
wajah kosong Tekanan darah 90/70 MmHg, Suhu 35,60C, Nadi 120x/menit, sering mengurung
diri, hasil rontgen thorak pembesaran jantung. Hasil T3 0,1mg/dl t4 4 mg/dl. Apa data subjektif
maupun objektif yang tepat untuk masalah penurunan curah jantung?
Asupan nutrisi tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan metabolik (berat badan 20%, nafus
makan menurun, porsi makan tidak habis)
*2. Diare*
Feses yang lunak dan tidak berbentuk (nyeri abdomen sedikitnya 3 kali defekasi per hari, bisis
usus hiperaktif)
*3. Konstipasi*
Penurunan pada frekuensi normal defekasi yang disertai oleh kesulitan atau pengeluaran tidak
lengkap atau pengeluaran feses yang kering, keras dan banyak (darah merah pda feses, distensi
abdomen, feses keras dan berbentuk, nyeri saat defekasi)
D = Diet (makanan)
Tn. A dibawa keluarga ke UGD dengan keluhan demam. Klien tidak nafsu makan sejak 1 minggu.
Klien juga mengatakan perutnya terasa sakit sekali skala 8.
Dari kasus diatas, msalah keperawatan yang utama pada pasien tersebut adalah ?
b. Hipertermia
c. Nyeri akut
d. Intoleransi aktivitas
Pilihan jawaban yang memungkinkan kasus diatas adalah antara A,B dan C
Kita simak bila kita memilih B (hipertermia) data yang mendukung dalah keluhan demam, namun
hasil pemeriksaan suhu tidak terlalu mendukung
Bia kita memilih A (Nutrisi) data yang mendukung adalah klien tidak nafsu makan sejak 1 minggu,
namun hasil IMT tidak mendukung.
Ingat, dalam NANDA dijelaskan sesuai materi yang sudah saya sampaikan di awal tadi,
Seorang laki-laki usia 65 tahun dirawat di ruang penyakit dalam dengan keluhan nafsu makan
menurun dengan diagnosa Ca orofaring. Hasil pengkajian nyeri seperti terbakar dan muntah saat
makan dan minum. Dalam 2 bulan BB menurun 11 kg.
a. Memasang NGT
Jawaban : A
Apakah intervensi keperawatan utama yang paling tepat pada kasus diatas ?
a. Pemeriksaan hematokrit
c. Kompres hangat
d. Berikan antipiretik
e. Berikan tampon
Jawaban : B
Nadi meningkat
TD menurun
Seorang perempuan usia 35 tahun dirawat di ruang rawat inap dengan kondisi sulit menelan
makanan dan minuman. Klien didiagnosis non hemmroragik stroke. Hasil pengkajian ditemukan
pasien tampak lemah. Perawat melakukan tindakan pemasangan NGT untuk memenuhi
kebutuhan nutrisi. Selang NGT dimasukkan dengan mudah dan tanpa hambatan sampai batas
pengukuran.
e. Memasukkan makanan
Ny. N usia 23 tahun dirawat di ruang Cendana karena pasien mengalami mual,
muntah, tidak nafsu makan, dan merasa letih. Pasien tampak pucat dan
terlihat masih ada setengah porsi makannya yang belum dihabiskan.
Ditemukan sklera ikterik, hepar, dan limp a membesar. BB sebelum sakit
55 kg dan setelah sakit 46 kg. Apa diagnosis keperawatan utama yang dialami
Ny. N?
A. Ansietas
D. Intoleransi aktivitas.
E. Nyeri akut
Jawaban : B
Seorang ibu (berusia 45 tahun) dirawat di rumah sakit karena merasa lemas, tidak
dapat tidur, nafsu makan berkurang, mual, dan muntah. Tampak porsi makan
tinggal setengah. Pasien merasa makanan dari rumah sakit tidak enak dan
tidak ada rasanya. Hasil pemeriksaan konjungtiva anemis, mukosa bibir kering,
dan kulit pucat. Tekanan darah pada hari ini 110/80 mmHg dan nadi
72 kali/menit. Apa intervensi yang paling tepat untuk pasien agar BB tetap
stabil ?
Seorang perawat sedang memonitor prolaps stoma pada klien dengan kolostomi. Manakah hasil
obserbasi stoma yang mengindikasikan bahwa terjadi prolaps?
An.A, usia 2 tahun dibawa orangtuanya ke poliklinik anak, dengan keluhan utama sering BAB 3-4 x
sehari, dengan konsistensi cair, dan ada darah berwarna merah marun. Anak rewel, lesu, suhu
tubuhnya 380 C, turgor kulit kembali lambat.
a. Diare
b. Malaria
c. Demam berdarah
d. Influenza
e. Thypoid
Seorang laki-laki, usia 50 tahun, sudah 2 hari dirawat di RS mengalami sirosis hepatis. Keluhan
yang dirasakan pasien adalah perut bagian kanan atas terasa penuh, diare, penurunan nafsu
makan, mual dan muntah. Hasil lab SGOT: 300 u/L, SGPT : 200 u/L. Tekanan darah 130/80 mmHg,
nadi 60x/menit, suhu 37,50C, pernafasan 28x/menit.
a. Nyeri akut
e. Resiko cedera
Jawaban : B
An. C laki-laki, berumur 2 tahun mengalami diare sejak 2 hari yang lalu, dibawa ke rumah sakit
dalam kondisi dehidrasi dengan penurunan kesadaran.
An. C laki-laki, berumur 2 tahun mengalami diare sejak 2 hari yang lalu, dibawa ke rumah sakit
dalam kondisi dehidrasi dengan penurunan kesadaran.
Pembahasan :
Perhatikan kata kunci pada soal diatas yaitu anak C menderita diare sejak 2 hari. Klien yang
terkena diare pada umumnya akan mengalami dehidrasi yang akan berakibat syok hipovolemik.
Jawaban yang tepat adalah D
Seorang perempuan berusia 55 tahun di ruang rawat penyakit dalam mengeluh lemas sejak
kemarin, BAB 10 kali per hari dengan konsitensi encer, terdapat lendir, pasien cemas. Hasil
pemeriksaan fisik diperoleh data tekanan darah 90/50 mmHg, nadi 55x/menit, suhu 38,30C,
respirasi rate 16 kali per menit, balance cairan minus 600 cc per jam kerja. Perawat melakukan
tindakan kolaboratif memberikan rehidrasi cairan dengan cairan infus NaCl 20 tetes per menit,
dan memberikan oralit.
Apakah kriteria hasil evaluasi dari tindakan kolaboratif yang sudah dilakukan perawat tersebut ?
a. Diare berkurang
b. Cemas berkurang
Seorang perempuan berusia 55 tahun di ruang rawat penyakit dalam mengeluh lemas sejak
kemarin, BAB 10 kali per hari dengan konsitensi encer, terdapat lendir, pasien cemas. Hasil
pemeriksaan fisik diperoleh data tekanan darah 90/50 mmHg, nadi 55x/menit, suhu 38,30C,
respirasi rate 16 kali per menit, balance cairan minus 600 cc per jam kerja. Perawat melakukan
tindakan kolaboratif memberikan rehidrasi cairan dengan cairan infus NaCl 20 tetes per menit,
dan memberikan oralit.
Apakah kriteria hasil evaluasi dari tindakan kolaboratif yang sudah dilakukan perawat tersebut ?
a. Diare berkurang
b. Cemas berkurang
Pembahasan :
Pada kasus di atas klien mengalami dehidrasi karena BAB 10 kali perhari. Kriteria hasil merupakan
hasil yang ingin dicapai setelah dilakukan tindakan. Jadi jawaban yang tepat adalah D
Seorang laki-laki (70 tahun) masuk ke UGD 1 jam yang lalu dengan gastritis akut. Keluhan : mual,
muntah, diare. Pemeriksaan : pucat, distensi abdomen, bunyi usus menurun. Pasien ini
dipersiapkan untuk dilakukan esophagoskopi. Manakah tindakan yang dilakukan oleh perawat
untuk mempersiapkan pasien tersebut?
e. Menjelaskan bahwa tindakan ini tidak akan menimbulkan rasa tidak nyaman
Jawaban : C
Seorang wanita 67 tahun dirawat di ruang interna, dengan alasan MRS muntah-muntah dan nyeri
perut. Diagnosis medik dari UGD adalah observasi vomitus dan anemia karena Hb di UGD hanya
2.6 gr/dl. Pasien sudah menderita gastritis kronik 5-6 tahun yang lalu. Pasien susah makan, hanya
bisa menghabiskan 7-8 senduk bubur dan telur 1 butir. Tampak lemah sekali, pucat dan lesu.
Hapusan darah tepi ditemukan eritrosit normokhrom megaloblastik. Leukosit: Sel muda negative,
jumlah normal, trombosit jumlah normal. Kesan anemia Perniciosa (defisiensi vit
B12). Manajemen medik: transfusi PRC sampai Hb mencapai 10 gr/dl; infuse: RL 20 tts/mnt; dan
obat-obat lainnya. Masalah keperawatan saat ini adalah kurang nutrisi. Apakah data tambahan
yang perlu dikaji untuk menunjang masalah keperawatan tersebut ?
Jawaban C
Pada sistem endokrin, yang sering muncul yaitu DM, luka gangren, gigantisme, gondok.Masalah
keperawatan pada sistem endokrin tidak memiliki kekhususan artinya hampir sama dengan
sistem lainnya pada umumnya.
Perawat melakukan pemeriksaan fisik pada klien dengan DM tipe 2. Hasilnya antara lain glukosa
darah puasa 100 mg/dL, suhu tubuh 38,4 C, nadi 88x/menit, frekuensi napas 22x/menit, dan
tekanan darah 100/70 mmHg. Manakah hasil yang paling akan menjadi perhatikan perawat ?
A. Nadi
B. Pernapasan
C. Suhu tubuh
D. Tekanan darah
Jawaban : C
terkontrol baik dengan gyburide (Diabeta), tetapi saat ini level gula darah puasanya adalah
180-200
mg/dL.
Manakah medikasi yang jika ditambahkan ke pengobatan klien, dapat berada pada
hiperglikemia?
A. Prednison
B. Phenelzin (Nardil)
C. Atenolol (Tenormin)
D. Allopurinol (Zyloprim)
E. Furosemid
Jawaban : A
Rasional: Prednison dapat menurunkan efek dari hipoglikemik oral, insulin diuretik dan
suplemen potasium. Pilihan B, merupakan inhibibitor oksidase monoamin, dan pilihan C, adalah
abeta bloker, yang memuliki aktivitas hipoglikemik sendiri. Pilihan D menurunkan eksresi agen
sunyfonylurea di urin, emngakibatkan peningkatan level agen oral, yang dapat memicu
Perawat melakukan perawatan pada klien dengan pakreatitis akut dan memonitor adanya ileus
paralitik. Data pengkajian mana yang harus diperoleh perawat terkait keadaan tersebut?
D. Teraba masa yang kaku, dan keras pada abdomen kanan bawah
E. Konstipasi
Jawaban : A
Rasional: Reaksi inflamasi pankreatitis akut dapat menyebabkan ileus paralitik, bentuk obstruksi
non mekanik yangpaling sering terjadi. Ketidakmampuan untuk flatus adalah manifestasi klinik
dari ileus paralitik. Ketidakmampuan mengontrol spingter anus bukan tanda ileus paralitik. Nyeri
juga dapat dikaitkan dengan ileus paralitik, namun nyeri yang biasanya dirasakan adalah rasa
tidak nyaman yang lebih umum dan tidak konstan. Pilihan D merupakan deskripsi dari keadaan
pembesaran hepar. Pembesaran hepar dapt terjadi pada kasus serosis atau hepatitis. Meskipun
pada klien ini dapat terjadi pembesaran hepar, pembesaran hepar bukan tanda dari ileus paralitik
Perawat sedang mengobservasi klien yang terdiagnosis DM tioe 1 dan mendapatkan terapi NPH
serta insulin reguler/ Manakah keluhan klien yang akan mengingatkan perawat untuk
A. Tremor
B. Anoreksia
Jawaban : A
Rasional: Penurunan tingkat glukosa darah menghasilkan gejala sistem nervus otonom, yang
dimanifestasikan dengan gugup, lekas marah dan tremor. Pilihan C dan E lebih sering muncul
pada hiperglikemia. Pilihan B dan D tidak berhubungan dengan gejala hipoglikemia. Pada
Seorang klien yang dirawat dengan diabetes mellitus tipe I mendapat NPH dan regular
insulin 2 jam yang lalu pada pukul 7.30. klien memanggil perawat dan melaporkan
bahwa ia merasa lapar, gemetar dan lemas. Klien makan pagi pada pukul 08.00 dan akan
makan siang. Perawat harus membuat daftar urutan prioritas tindakan. Susunlah urutan
Pilihan jawaban:
Jawaban A
Rasional: Klien mengalami gejala hipoglikemi ringan. Jika terdapat gejala lapar,
iritabel, gemetar atau lemas, perawat pertama kali harus mengecek kadar gula darah
untuk memastikan bahwa klien mengalami hipoglikemia. Setelah dipastikan, perawat
akan memberikan 10-15 gr karbohidrat dan kemudian mengecek kembali kadar gula
darah dalam waktu 15 menit. Sementara itu, perawat akan mengukur tanda-tanda
karbohidrat jika gejala klien belum hilang. Atau sebaliknya perawat akan
memberikan makanan ringan mengandung karbohidrat dan protein jika jadwal makan
selanjutnya lebih dari 1 jam dari waktu kejadian. Setelah dilakukan tindakan dan
dan hasil
Guillain Bare’ Syndrom ( GBS) Adalah syndrom klinis yang ditunjukkan oleh awutan akut dari
gejala-gejala yang mengenai saraf perifer dan kranial. Proses penyakit mencakup demielinasi dan
degenasi selaput myelin dari saratf perifer dan kranial.
Nyeri akut
*Pemeriksaan GCS*
Eye (mata)
Respon verbal
3. mengucapkan kata” yang tidak tepat :Mengulang kata-kata yang tidak tepat secara acak
5. melokalisasi : Dapat melokalisasi nyeri (gerakan terarah dan bertujuan ke arah rangsang nyeri)
4. menarik : Fleksi atau menarik saat di rangsang nyeri contoh: menarik tangan saat kuku di
tekan.
1. tidak ada : Tidak ada respon, hanya berbaring lemah, saat di rangsang apapun
Masing-masing pemeriksaan E,V,M dijumlahkan, dan di masukan dalam kriteria cidera otak
berikut:
3. ringan ≥ 13
Klien dengan sindrom Guillain-Barre mengalami paralisis pada tubuh bagian atas, sudah
diintubasi dan diberikan ventilasi mekanik. Manakah strategi yang harus dimasukkan perawat
A. Memberikan klien kontrol penuh atas keputusan perawatan dan membatasi pengunjung
C. Memberikan informasi, memberikan umpan balik yang positif, dan mendorong relaksasi
Jawaban : C
paralisis tubuh bagian atas, serta munculnya gangguan yang tiba-tiba. Perawat dapat mengurangi
ketakutan dengan memberikan informasi yang akurat tentang kondisi klien, memberikan
perawatan lanjut, dan umpan balik positif pada klien, mendorong relaksasi, serta distraksi.
Keluarga bisa dilibatkan pada aktifitas tertentu dan memberikan hiburan untuk klien juga.
Klien mengalamli defisit neurologis yang melibatkan sistem limbik. Manakah temuan
C. Tidak dapat mengingat apa yang dimakan saat sarapan hari ini
D. Tidak mampu melakukan penambahan dan pengurangan; tidak tahu siapa presiden Indonesia
Jawaban : B
Rasional: Sistem limbik bertanggung jawab pada perasaan (afek) dan emosi. Kemampuan
kalkulasi dan pengetahuan tentang kondisi terkini merupakan fungsi lobus frontalis. Hemisfer
serebral, dengan fungsi regional spesifik, mengontrol orientasi seseorang. Mengingat kejadian
Perawat melihat kien dengan skizofrenia dan sedang menerima obat antipsikosis, menggerakan
mulutnya, menjulurkan lidahnya, dan meringis saat melihat televisi. Perawat menentukan bahwa
A. Parkinson
B. Dykinesia tardiv
C. Krisis hipertensi
Jawaban : B
Rasional: Dyskinesia tardiv adalah reaksi dari pengobatan antipsikosis . Karateristiknya adalah
gerakan tubuh dan ektremitas terutama lidah secara involunter tidak terkontrol. Karateristik
parkinson seperti tremor, wajah seperti topeng kekakuan, dan berjalan dengandiseret. Krisis
hipertensi dapat terjadi karena gangguan monoamine oxidase inhibitors dan ditandai dengan
hipertensi, nyeri kepala bagian belakang menjalar ke depan, kaku kuduk dan nyeri, mual,
muntah. Sidrom Neuroleptic malignant merupakan sindrom yang dapat berakibat fatal yang
dapat muncul setiap saat selama terapi neuroleptic (antipsikosis) ditandai dengan sesak, takikardi
atau nadi ireguler, demam, perubahan tekanan darah, peningkatan berkeringat, kehilangan
Perawat mengevaluasi kondisi klien pasca kraniotomi 3 hari yang lalu. Manakah temuan
pengkajian yang menunjukkan bahwa klien mengalami meningitis sebagai komplikasi dari
pembedahan ?
D. Skor GCS 15
Jawaban : C
Rasional: Gejala iritasi meningeal yang cocok dengan meningitis meliputi kaku kuduk, tanda
brundzinki positif dan tanda kernig positif. Kaku kuduk ditandai dengan kekakuan dan nyeri
pada leher, yang biasanya dikeluhkan saat leher difleksikan. Tanda kernig positif saat klien
merasa nyeri dan kaku pada oto hamstring ketika kaki fleksi maksimal pada lutut dan pinggul.
Tanda brudzinski positif saat klien merefleksikan pinggul dan lutut sebagai respon dari fleksi
kepala dan leher ke dada yang dilakukan oleh perawat. GCS 15 merupakan skor sempurna dan
Perawat memantau klien rawat inap yang mangalami penyalahgunaan alkohol. Temuan mana
yangseharusnya diwaspadai perawat yang menandakan bahwa klien berpotensi terjadi sidrom
putus alkohol?
A. Hipotensi, gemetar, ketagihan
Jawaban : D
Rasional: Gejala yang terkait dengan sindrom putus alkohol, termasuk ansiteas, insomnia,
anoreksi, hepertensi, disorientasi, halusinasi, perubahan kesadaran, gelisah, demam, dan delusi.
Seorang perawat sedang merawat klien stroke dengan hemiparese dextra yang masuk
fase rehabilitasi. Saat ini perwat sedang mengajarkan klien agar dapat makan dengan
tangan kirinya dan berjalan dengan menggunkan tripot. Apakah teori utama yang
A. Caring
B. Adaptasi
C. Self care
D. Kebutuhan
E. Perwatan holistik
Jawaban : C
Rasional: Membntu klien yang mengalami kelumpuhan antara lain makan dengan
menggunakan tangan yang sehat dan membantu klien berjalan dengan menggunakan
tripot adalah upaya yang dilakukan perawat agar klien dapat mandiri dengan
keterbatasan yang ada pada dirinya. Perawat berupaya memandirikan klien sehingga
dia dapat melaksanakan aktivitas tanpa bantuan setelah pulang dari rumah sakit.
Ny. M (40 tahun) mengeluh mengalami penurunan pada rasa kecap dilidahnya. Ny. M mengaku
sulit merasakan rangsang berbagai rasa sehingga ia mengalami penurunan dalam selera
makannya. Dari hasil pemeriksaan sistem persarafan diketahui Ny. M mengalami gangguan pada
saraf kranilais. Saraf bagian manakah yang mengalami gangguan tersebut ?
a. C.N VIII (Vestibulokoklearis)
b. C.N IX (Glosofaringeus)
c. C.N X (Vagus)
d. C.N XI (Assesorius)
Jawaban : B
Tn. J (55 tahun) mengalami hemiplegi pasca serangan Stroke Non Hemoragic 2 minggu yang lalu.
Perawat melakukan pengkajian otot dengan hasil 3/3. Tn J nampak masih kesulitan dalam
melakukan aktivitas sehari-harinya. Apakah intervensi keperawatan yang harus dilakukan dalam
masa rehabilitasi pasien?
Jawaban : E
Seorang pasien laki-laki (37 tahun) mengalmi demam kejang berulang sejak 1 minggu yang lalu.
Pasien mengalmi penurunan tingkat kesadaran somnolen, hasil pemeriksaan Kernig Sign (+),
Brdunzski (+), hasil CT Scan terdapat inflamasi pada selaput meningen disertai kultur CSF (+)
Stertococcus, serta mengalami Lekositosis. Apakah masalah keperawatan prioritas pada pasien
tersebut?
e. Risiko cedera
Jawaban : C
Pada saat perawat sedang melakukan pemeriksaan fisik dan persarafan pada pasien tiba-tiba
pasien kejang dengan mengeluarkan sedikit buih pada mulut pasien. Apakah tindakan yang harus
segera dilakukan oleh perawat?
Pada saat perawat sedang melakukan pemeriksaan fisik dan persarafan pada pasien tiba-tiba
pasien kejang dengan mengeluarkan sedikit buih pada mulut pasien. Apakah tindakan yang harus
segera dilakukan oleh perawat?
Jawaban : D
Tn. E (60 tahun) mengeluh mengalami penurunan ketajaman penglihatan sejak 3 bulan yang lalu.
Pasien mengeluh sering merasa silau dan tidak nyaman dengan kondisi matanya sekarang. Tidak
jarang pasien tersandung atau menabrak objek yang berada disekitarnya. Hasil pemriksaan mata
didapatkan Blurred vission (+), bercak putih pada kedua mata (+). Apakah intervensi keperawatan
pada kasus tersebut?
Jawaban E
Ny C berusia 45 tahun dirawat di unit stroke . Pasien ini mengalami penurunan kesadaran akibat
stroke hemoragic. Salah seorang perawat akan melakukan pemberian obat dengan prinsip enam
benar. Setelah persiapan akan dilakukan, tindakan selanjutnya yang harus dilakukan oleh
perawat adalah.
A. Mendokumentasikan
B. Memanggil nama pasien
dengan diagnosis stroke sejak 8 hari yang lalu.hasil pengkajian pasien mengalami hemiparase
sinistra
b. Lakukan masase
Jawaban A
Seorang laki-laki (38 tahun) dirawat di runga bedah dengan cedera pada spinal, kesadaran
composmentis, lumpuh pada kedua kakinya, tidak bisa mengontrol BAK/BAB. Manakah yang
menjadi prioritas pencegahan cedera pada klien di atas?
c. masase punggung
Jawaban : B