Anda di halaman 1dari 26

Seorang perawat sedang mengkaji hasil elektrokardiogram seorang pasien.

Dimana gelombang P
dan kompleks QRS normal. Interval PR 0,16 detik. Lebar kompleks QRS 0,06 detik. Nadi 88 kali per
menit. Perawat menyimpulkan bahwa hasil EKG adalah.......

A. Irama sinus normal

B. Sindroma sinus oleh sebab sakit

C. Sinus bradikardia

D. Sinus takikardia

E. Atrial fibrilasi

KKL : gelombag P dan QRS normal

Nadi 88x/menit

Jawaban : A

Seorang anak (9 tahun) dirawat dengan diagnosis Gagal Jantung Koroner. Berdasarkan
pengkajian : anak tampak mengalami sesak napas, frekuensi napas 29 x/menit, terdengar suara
napas ronchi dan tampak adanya retraksi otot bantu napas.

Berdasarkan kasus diatas, apakah tindakan keperawatan yang efektif dilakukan ?

A. Memonitor status pernapasan klien

B.Memonitor perubahan saturasi oksigen klien

C. Melakukan pemeriksaan fungsi jantung

D. Memberikan terapi oksigen dan memposisikan klien pada posisi semifowler

E. Mempertahankan kondisi lingkungan agar tetap tenang

Keluhan : Sesak nafas

KKL : ronchi, retraksi otot bantu nafas

Jawaban D

Seorang klien dengan kehilangan darah berat akibat cedera multipel membutuhkan tranfusi cepat
beberapa unit darah. Perangkat apa yang diminta oleh perawat kepada anggota tim kesehatan
lainnya yang akn digunakan selama prosedur tranfusi untuk menurunkan resiko ditritmia
jantung ?

A. Infuse pump

B. Pulse oximeter

C. Monitor jantung

D. Alat penghangat darah

E. Defibrilator

Jawaban : D

Rasional: Jika ada beberapa unit darah akan diberikan maka penghangat darah harus digunakan.
Tranfusi cepat darah dengan temperaatur yang masih dingin meningkatkan resiko klien
mengalami distritmia jantung. Untuk mencegah hal ini perawat, perawat menghangatkan darah
dengan alat penghangat darah.

Seorang pasien perempuan berusia 40 tahun di bawa ke IGD karena mengalami nyeri dada
selama 10 menit setelah melakukan olahraga voli. Pasien disarankanuntuk istirahat oleh dokter.
TD: 140/80mmHg, N:96x/m, S:36oC, RR:28x/m. Tindakan yang tepat untuk pasien tersebut
adalah...

A. Memasang EKG

B. Memberikan O2

C. Kolaborasi pemberian analgesik

D. Menganjurkan untuk napas dalam

E. Menganjurkan untuk tirah baring

Keluhan : nyeri dada

KKL : nyeri dada

Jawaban : A

Untuk mengetahui kondisi jantung pasien

Seorang klien umur65 tahun datang ke rumah sakit dengan keluhan sesak napas. Hasil
pemeriksaan fisik didapatkan TTV: TD 80/60 mmHg, frekuensi nadi 100 x/menit,frekuensi
napas35 x/menit dengan irama ireguler, terdapat asites, edema pada kedua ekstrimitas bawah
dan terdengar suara ronkhi. Klien dinyatakan mengalami Chronic Heart Failure (CHF).

Apakah penyebab edema pulmonal pada kasus diatas ?

A. Ventrikel kanan gagal memompa

B. Aorta gagal menutup sempurna

C. Ventrikel kiri gagal memompa

D. Atrium kanan gagal memompa

E. Atrium kiri gagal memompa

Jawaban C

Karena saat darah dari paru2 kembali masuk ke jantung tepatnya di atrium kiri melalui vena
pulmonalis, kemudian darah dialirkan ke ventrikel kiri. Saat ventrikel kiri tdk dapat memompa
darah ke aorta sedangkan antrim kanan ttp memasok darah ke ventrikl kiri akibatnya ventrikel kiri
& atrium kiri dipenuhi oleh darah sehingga akibatnya darah di atrium kiri kembali ke paru2 &
menyebabkan edema pulmonal.

Tn. D 49 tahun, dirawat dengan Decompersatio Cordis. Dari hasil pemeriksaan didapatkanpasien
sesak nafas dengan respirasi 28 x/menit, nadi perifer lemah dan denyut nadi 90 x/menit, tekanan
darah 100/70 mmHg, pada auskultasi paru terdapat suara rales di basal paru, pitting edema +2,
terpasang dower kateter, urin sekitar 450 cc/hari, akral dingin, terpasang oksigen 2 liter dan infus
Ringer Laktat 20 gtt/menit. Apakah pengkajian fokus utama lainnya yang perlu dikaji pada pasien
tersebut?

A. Pengkajian tingkat aktivitas

B. Pemeriksaan laboratorium

C. Mengkaji peningkatan berat badan

D. Pemeriksaan auskultasi bunyi jantung

E. Pemeriksaan Tekanan Vena Jugularis


Jawaban E

Fungsi dari pemeriksaan vena junggularis. Memberikan informasi mengenai fungsi jantung,
terutama ventrikel kanan, fungsi paru, dan merupakan komponen terpenting untuk menilai
volume darah.Mengetahui ada atau tidaknya distensi vena jugularis, dan untuk mengetahui
tekanan vena sentral.Untuk mencapai diagnosis dan memantau terapi untuk klien dengan
penyakit jantung.

Nn. K usia 17 tahun dirawat di Rumah Sakit Ciamis dengan keluhan lemas . Dari
pemeriksaan fisik klien edema sekitar mata, wajah bulan, ekspresi wajah kosong, serta roman
wajah kosong Tekanan darah 90/70 MmHg, Suhu 35,60C, Nadi 120x/menit, sering mengurung
diri, hasil rontgen thorak pembesaran jantung. Hasil T3 0,1mg/dl t4 4 mg/dl. Apa data subjektif
maupun objektif yang tepat untuk masalah penurunan curah jantung?

A. Lemas, tekanan darah, edema sekitar mata, hasil romtgen thorak

B. Lemas, wajah bulan, ekspresi kosong, mengurung diri

C. Lemas, tekanan darah, suhu, nadi, rontgen thorak

D. Lemas, roman wajah kosong dan nadi

E. Lemas, suhu, nadi, hasil T3 dan T4

KKL : masalah penurunan curah jantung

Jawaban C spesifik pada penurunan curah jantung

Jawaban A dieliminasi karena ada edema

Kasus yg sering muncul yaitu :

Gastritis, diare, konstipasi, appendisitis

Sambil dipelajari kembali ya terkat kasus2 diatas ya

Masalah keperawatan dalam sistem pencernaan :


*1. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh :*

Asupan nutrisi tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan metabolik (berat badan 20%, nafus
makan menurun, porsi makan tidak habis)

*2. Diare*

Feses yang lunak dan tidak berbentuk (nyeri abdomen sedikitnya 3 kali defekasi per hari, bisis
usus hiperaktif)

*3. Konstipasi*

Penurunan pada frekuensi normal defekasi yang disertai oleh kesulitan atau pengeluaran tidak
lengkap atau pengeluaran feses yang kering, keras dan banyak (darah merah pda feses, distensi
abdomen, feses keras dan berbentuk, nyeri saat defekasi)

Masih ingat Pengkajian nutrisi terkait ABCD ??

Mari kita bahas satu per satu

A = Antropometri (pengukuran BB, TB, LILA)

B = Biochemical (umumnya hasil lab albumin)

C = Clinic (Klinis dari klien)

D = Diet (makanan)

Tn. A dibawa keluarga ke UGD dengan keluhan demam. Klien tidak nafsu makan sejak 1 minggu.
Klien juga mengatakan perutnya terasa sakit sekali skala 8.

Hasil pengkajian menunjukkan suhu : 37, RR : 20x/menit, IMT : 20.

Dari kasus diatas, msalah keperawatan yang utama pada pasien tersebut adalah ?

a. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dr keb tubuh

b. Hipertermia

c. Nyeri akut

d. Intoleransi aktivitas

e. Pola nafas tidak efektif

Keluhan : demam perut sakit

KKL : (IMT :20), perut terasa sakit sekali, skala 8


Hati-hati ada jebakan 😜

Pilihan jawaban yang memungkinkan kasus diatas adalah antara A,B dan C

Kita simak bila kita memilih B (hipertermia) data yang mendukung dalah keluhan demam, namun
hasil pemeriksaan suhu tidak terlalu mendukung

Bia kita memilih A (Nutrisi) data yang mendukung adalah klien tidak nafsu makan sejak 1 minggu,
namun hasil IMT tidak mendukung.

Ingat, dalam NANDA dijelaskan sesuai materi yang sudah saya sampaikan di awal tadi,

MK ketidakseimbangan nutrisi dapat diambil bila terjadi penurunan BB > 20%

Jadi jawaban yang tepat adalah C (Nyeri akut)

Seorang laki-laki usia 65 tahun dirawat di ruang penyakit dalam dengan keluhan nafsu makan
menurun dengan diagnosa Ca orofaring. Hasil pengkajian nyeri seperti terbakar dan muntah saat
makan dan minum. Dalam 2 bulan BB menurun 11 kg.

Apakah tindakan keperawatan yang paling tepat pada kasus diatas ?

a. Memasang NGT

b. Mengajarkan relaksasi nafas dalam

c. Memberikan makan sedikit tapi sering

d. Memberikan obat analgesik

e. Memasang cairan infus

Keluhan : nafsu makan menurun

KKL : 2 bulan BB menurun 11 kg

Jawaban : A

Hati2 pasien mengalami ca orofaring, bukan nasofaring


Seorang perempuan usia 23 tahun dirawat di ruang penyakit dalam dengan hasil pengkajian
bintik merah pada ekstremitas, perdarahan gusi, sakit kepala, CRT>3 detik, mimisan, mual dan
muntah. TD 90/70 mmHg, frekuensi nadi 110x/menit, RR 24x/menit, suhu 38C.

Apakah intervensi keperawatan utama yang paling tepat pada kasus diatas ?

a. Pemeriksaan hematokrit

b. Berikan resusitasi cairan infus

c. Kompres hangat

d. Berikan antipiretik

e. Berikan tampon

Keluhan : mual muntah

KKL : crt>3 detik, sakit kepala, nadi 110x/menit (tanda2 syok)

Jawaban : B

Perhatikan tanda2 syok :

Nadi meningkat

TD menurun

CRT > 3 detik

Seorang perempuan usia 35 tahun dirawat di ruang rawat inap dengan kondisi sulit menelan
makanan dan minuman. Klien didiagnosis non hemmroragik stroke. Hasil pengkajian ditemukan
pasien tampak lemah. Perawat melakukan tindakan pemasangan NGT untuk memenuhi
kebutuhan nutrisi. Selang NGT dimasukkan dengan mudah dan tanpa hambatan sampai batas
pengukuran.

Apakah tindakan perawat selanjutnya ?

a. Memastikan selang berada dalam lambung

b. Mengambil sampel cairan lambung

c. Memasukkan kembali selang sejauh 3-5 cm

d. Memfiksasi selang NGT

e. Memasukkan makanan

Saya rasa disini sudah ahli semua dalam memasang NGT


Jawaban A

Ny. N usia 23 tahun dirawat di ruang Cendana karena pasien mengalami mual,
muntah, tidak nafsu makan, dan merasa letih. Pasien tampak pucat dan
terlihat masih ada setengah porsi makannya yang belum dihabiskan.
Ditemukan sklera ikterik, hepar, dan limp a membesar. BB sebelum sakit
55 kg dan setelah sakit 46 kg. Apa diagnosis keperawatan utama yang dialami
Ny. N?

A. Ansietas

B. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh

C. Defisit volume cairan

D. Intoleransi aktivitas.

E. Nyeri akut

Keluhan : mual muntah, tidak nafsu makan

KKL : makan setengah porsi, penurunan berat badan

Jawaban : B

Seorang ibu (berusia 45 tahun) dirawat di rumah sakit karena merasa lemas, tidak
dapat tidur, nafsu makan berkurang, mual, dan muntah. Tampak porsi makan
tinggal setengah. Pasien merasa makanan dari rumah sakit tidak enak dan
tidak ada rasanya. Hasil pemeriksaan konjungtiva anemis, mukosa bibir kering,
dan kulit pucat. Tekanan darah pada hari ini 110/80 mmHg dan nadi
72 kali/menit. Apa intervensi yang paling tepat untuk pasien agar BB tetap
stabil ?

A. Siapkan makanan yang mahal

B. Pemberian curcuma tablet.

C. Anjuran makan sedikit, tetapi sering.

D. Menyiapkan segala macam yang disukai pasien

E. Melibatkan keluarga untuk selalu memotivasi pasien agar mau makan.

Keluhan : lemas, susah tidur

KKL : porsi makan setengah


Jawaban : C

Seorang perawat sedang memonitor prolaps stoma pada klien dengan kolostomi. Manakah hasil
obserbasi stoma yang mengindikasikan bahwa terjadi prolaps?

A. Gelap Dan kebiruan

B. tenggelam Dan tak terlihat

C. Kecil Dan datar

D. Menonjol Dan bengkak

E. Terbuka Dan berdarah

Prolaps=keluar usus melalui lubang stoma, tampak memanjang dan bengkak

Refraksi =tenggelam stoma

Iskemik stoma= biru kehitaman

Stenosis = lubang stoma mengecil

Jadi jelas ya jawabannya D

An.A, usia 2 tahun dibawa orangtuanya ke poliklinik anak, dengan keluhan utama sering BAB 3-4 x
sehari, dengan konsistensi cair, dan ada darah berwarna merah marun. Anak rewel, lesu, suhu
tubuhnya 380 C, turgor kulit kembali lambat.

Apakah diagnosis medis yang paling tepat pada kasus diatas?

a. Diare

b. Malaria

c. Demam berdarah

d. Influenza

e. Thypoid

Keluhan : Bab 3-4x sehari,

Sudah jelas jawaban A

Seorang laki-laki, usia 50 tahun, sudah 2 hari dirawat di RS mengalami sirosis hepatis. Keluhan
yang dirasakan pasien adalah perut bagian kanan atas terasa penuh, diare, penurunan nafsu
makan, mual dan muntah. Hasil lab SGOT: 300 u/L, SGPT : 200 u/L. Tekanan darah 130/80 mmHg,
nadi 60x/menit, suhu 37,50C, pernafasan 28x/menit.

Apakah prioritas masalah keperawatan pada klien tersebut?

a. Nyeri akut

b. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh

c. Defisit volume cairan

d. Pola nafas tidak efektif

e. Resiko cedera

Keluhan : diare, penurunan nafsu makan, mual muntah

KKL : penurunan nafsu makan

Jawaban : B

An. C laki-laki, berumur 2 tahun mengalami diare sejak 2 hari yang lalu, dibawa ke rumah sakit
dalam kondisi dehidrasi dengan penurunan kesadaran.

Apa penyebab utama penurunan kesadaran An.C?

a. Penurunan fungsi hemodinamik dan kelelahan jantung

b. Penekanan pada pusat vital dan kesadaran di otak

c. Mekanisme diuresis pada kerusakan jaringan ginjal

d. Kondisi dehidrasi mengakibatkan syok hipovolemik

e. Penurunan fungsi saluran pencernaan

An. C laki-laki, berumur 2 tahun mengalami diare sejak 2 hari yang lalu, dibawa ke rumah sakit
dalam kondisi dehidrasi dengan penurunan kesadaran.

Apa penyebab utama penurunan kesadaran An.C?

a. Penurunan fungsi hemodinamik dan kelelahan jantung

b. Penekanan pada pusat vital dan kesadaran di otak

c. Mekanisme diuresis pada kerusakan jaringan ginjal

d. Kondisi dehidrasi mengakibatkan syok hipovolemik

e. Penurunan fungsi saluran pencernaan

Pembahasan :

Perhatikan kata kunci pada soal diatas yaitu anak C menderita diare sejak 2 hari. Klien yang
terkena diare pada umumnya akan mengalami dehidrasi yang akan berakibat syok hipovolemik.
Jawaban yang tepat adalah D

Seorang perempuan berusia 55 tahun di ruang rawat penyakit dalam mengeluh lemas sejak
kemarin, BAB 10 kali per hari dengan konsitensi encer, terdapat lendir, pasien cemas. Hasil
pemeriksaan fisik diperoleh data tekanan darah 90/50 mmHg, nadi 55x/menit, suhu 38,30C,
respirasi rate 16 kali per menit, balance cairan minus 600 cc per jam kerja. Perawat melakukan
tindakan kolaboratif memberikan rehidrasi cairan dengan cairan infus NaCl 20 tetes per menit,
dan memberikan oralit.

Apakah kriteria hasil evaluasi dari tindakan kolaboratif yang sudah dilakukan perawat tersebut ?

a. Diare berkurang

b. Cemas berkurang

c. Pasien lebih berenergi

d. Balance cairan seimbang

e. Pasien dapat tidur

Seorang perempuan berusia 55 tahun di ruang rawat penyakit dalam mengeluh lemas sejak
kemarin, BAB 10 kali per hari dengan konsitensi encer, terdapat lendir, pasien cemas. Hasil
pemeriksaan fisik diperoleh data tekanan darah 90/50 mmHg, nadi 55x/menit, suhu 38,30C,
respirasi rate 16 kali per menit, balance cairan minus 600 cc per jam kerja. Perawat melakukan
tindakan kolaboratif memberikan rehidrasi cairan dengan cairan infus NaCl 20 tetes per menit,
dan memberikan oralit.

Apakah kriteria hasil evaluasi dari tindakan kolaboratif yang sudah dilakukan perawat tersebut ?

a. Diare berkurang

b. Cemas berkurang

c. Pasien lebih berenergi

d. Balance cairan seimbang

e. Pasien dapat tidur

Pembahasan :

Pada kasus di atas klien mengalami dehidrasi karena BAB 10 kali perhari. Kriteria hasil merupakan
hasil yang ingin dicapai setelah dilakukan tindakan. Jadi jawaban yang tepat adalah D

Seorang laki-laki (70 tahun) masuk ke UGD 1 jam yang lalu dengan gastritis akut. Keluhan : mual,
muntah, diare. Pemeriksaan : pucat, distensi abdomen, bunyi usus menurun. Pasien ini
dipersiapkan untuk dilakukan esophagoskopi. Manakah tindakan yang dilakukan oleh perawat
untuk mempersiapkan pasien tersebut?

a. Berikan perawatan mulut

b. Posisikan pasien supine dengan kepala hiperekstesi

c. Puasakan pasien selama 8-12 jam sebelum prosedur

d. Memberikan antasida 1 jam sebelum dilakukan pemeriksaan

e. Menjelaskan bahwa tindakan ini tidak akan menimbulkan rasa tidak nyaman

Keluhan : mual, muntah

KKL : persiapan esophagoskopi

Jawaban : C

Px harus dipuasakan terlebih dahulu sebelum tindakan

Seorang wanita 67 tahun dirawat di ruang interna, dengan alasan MRS muntah-muntah dan nyeri
perut. Diagnosis medik dari UGD adalah observasi vomitus dan anemia karena Hb di UGD hanya
2.6 gr/dl. Pasien sudah menderita gastritis kronik 5-6 tahun yang lalu. Pasien susah makan, hanya
bisa menghabiskan 7-8 senduk bubur dan telur 1 butir. Tampak lemah sekali, pucat dan lesu.
Hapusan darah tepi ditemukan eritrosit normokhrom megaloblastik. Leukosit: Sel muda negative,
jumlah normal, trombosit jumlah normal. Kesan anemia Perniciosa (defisiensi vit
B12). Manajemen medik: transfusi PRC sampai Hb mencapai 10 gr/dl; infuse: RL 20 tts/mnt; dan
obat-obat lainnya. Masalah keperawatan saat ini adalah kurang nutrisi. Apakah data tambahan
yang perlu dikaji untuk menunjang masalah keperawatan tersebut ?

a. Kaji distensi abdomen

b. Auskultasi bising usus

c. Status nutrisi (BB, TB, Lila)

d. keluhan diare atau konstipasi

e. Apakah masih mual dan muntah

Jawaban C

Sesuai masalah keperawatan terkait nutrisi

Pada sistem endokrin, yang sering muncul yaitu DM, luka gangren, gigantisme, gondok.Masalah
keperawatan pada sistem endokrin tidak memiliki kekhususan artinya hampir sama dengan
sistem lainnya pada umumnya.

Perawat melakukan pemeriksaan fisik pada klien dengan DM tipe 2. Hasilnya antara lain glukosa

darah puasa 100 mg/dL, suhu tubuh 38,4 C, nadi 88x/menit, frekuensi napas 22x/menit, dan

tekanan darah 100/70 mmHg. Manakah hasil yang paling akan menjadi perhatikan perawat ?

A. Nadi

B. Pernapasan

C. Suhu tubuh

D. Tekanan darah

E. Gula darah puasa

Jawaban : C

Peningkatan suhu tubuh dapt mengindikasikan adanya infeksi. Infeksi dapat

menimbulkan sindrom nonketotik, hiperosmolar, hiperglikemik, atau ketoasidosis diabetik. Hasil

temuan lai yang ada dipertanyaan semua dalam batas normal.

Klien dengan DM berkunjung ke klinik pelayan kesehatan. Sebelumnya DM klien sudah

terkontrol baik dengan gyburide (Diabeta), tetapi saat ini level gula darah puasanya adalah
180-200

mg/dL.

Manakah medikasi yang jika ditambahkan ke pengobatan klien, dapat berada pada

hiperglikemia?

A. Prednison

B. Phenelzin (Nardil)

C. Atenolol (Tenormin)

D. Allopurinol (Zyloprim)

E. Furosemid

Jawaban : A

Rasional: Prednison dapat menurunkan efek dari hipoglikemik oral, insulin diuretik dan
suplemen potasium. Pilihan B, merupakan inhibibitor oksidase monoamin, dan pilihan C, adalah

abeta bloker, yang memuliki aktivitas hipoglikemik sendiri. Pilihan D menurunkan eksresi agen

sunyfonylurea di urin, emngakibatkan peningkatan level agen oral, yang dapat memicu

hipoglikemia. Pilih E merupakan diuretik

Perawat melakukan perawatan pada klien dengan pakreatitis akut dan memonitor adanya ileus

paralitik. Data pengkajian mana yang harus diperoleh perawat terkait keadaan tersebut?

A. Tidak bisa flatus

B. Kehilangan kemampuan mengontrol spingter anus

C. Nyer hebat, konstan dan sering

D. Teraba masa yang kaku, dan keras pada abdomen kanan bawah

E. Konstipasi

Jawaban : A

Rasional: Reaksi inflamasi pankreatitis akut dapat menyebabkan ileus paralitik, bentuk obstruksi

non mekanik yangpaling sering terjadi. Ketidakmampuan untuk flatus adalah manifestasi klinik

dari ileus paralitik. Ketidakmampuan mengontrol spingter anus bukan tanda ileus paralitik. Nyeri

juga dapat dikaitkan dengan ileus paralitik, namun nyeri yang biasanya dirasakan adalah rasa

tidak nyaman yang lebih umum dan tidak konstan. Pilihan D merupakan deskripsi dari keadaan

pembesaran hepar. Pembesaran hepar dapt terjadi pada kasus serosis atau hepatitis. Meskipun

pada klien ini dapat terjadi pembesaran hepar, pembesaran hepar bukan tanda dari ileus paralitik

atau obstruksi usus.

Perawat sedang mengobservasi klien yang terdiagnosis DM tioe 1 dan mendapatkan terapi NPH

serta insulin reguler/ Manakah keluhan klien yang akan mengingatkan perawat untuk

mewaspadai munculnya reaksi hipglikemia?

A. Tremor

B. Anoreksia

C. Kulit kering, panas


D. Kram otot

E. Peningkatan frekwensi berkemih

Jawaban : A

Rasional: Penurunan tingkat glukosa darah menghasilkan gejala sistem nervus otonom, yang

dimanifestasikan dengan gugup, lekas marah dan tremor. Pilihan C dan E lebih sering muncul

pada hiperglikemia. Pilihan B dan D tidak berhubungan dengan gejala hipoglikemia. Pada

hipoglikemia biasanya klien merasa lapar.

Seorang klien yang dirawat dengan diabetes mellitus tipe I mendapat NPH dan regular

insulin 2 jam yang lalu pada pukul 7.30. klien memanggil perawat dan melaporkan

bahwa ia merasa lapar, gemetar dan lemas. Klien makan pagi pada pukul 08.00 dan akan

makan siang. Perawat harus membuat daftar urutan prioritas tindakan. Susunlah urutan

tindakan yang harus dilakukan. Semua pilihan harus dimasukkan.

i. Periksa tanda- tanda vital klien

ii. Tes ulang kadar glukosa darah klien

iii. Periksa kadar glukosa darah klien

vi. Berikan klien setengah cangkir jus buah untuk diminum

v. Berikan klien camilan kecil yang mengandung karbohidrat dan protein

vi. Dokumentasikan keluhan klien, tindakan yang diambil dan hasilnya

Pilihan jawaban:

A. iii, iv, ii, i, v, vi

B. ii, i, iv, iii, v, vi

C. v, ii, i, iv, iii, vi

D. v, iv, iii, ii, i, vi

E. iv, iii, ii, i, v, vi

Jawaban A

Rasional: Klien mengalami gejala hipoglikemi ringan. Jika terdapat gejala lapar,

iritabel, gemetar atau lemas, perawat pertama kali harus mengecek kadar gula darah
untuk memastikan bahwa klien mengalami hipoglikemia. Setelah dipastikan, perawat

akan memberikan 10-15 gr karbohidrat dan kemudian mengecek kembali kadar gula

darah dalam waktu 15 menit. Sementara itu, perawat akan mengukur tanda-tanda

vital. Perawat akan memberikan makanan lain yang mengandung 10-15 gr

karbohidrat jika gejala klien belum hilang. Atau sebaliknya perawat akan

memberikan makanan ringan mengandung karbohidrat dan protein jika jadwal makan

selanjutnya lebih dari 1 jam dari waktu kejadian. Setelah dilakukan tindakan dan

perbaikan, status hipoglikemi, perawat akan mendokumentasikan kejadian, tindakan

dan hasil

Guillain Bare’ Syndrom ( GBS) Adalah syndrom klinis yang ditunjukkan oleh awutan akut dari
gejala-gejala yang mengenai saraf perifer dan kranial. Proses penyakit mencakup demielinasi dan
degenasi selaput myelin dari saratf perifer dan kranial.

Masalah keperawatan yg muncul :

Ketidakefektifan perfusi jaringan serebral

Nyeri akut

Kerusakan mobilitas fisik

*Pemeriksaan GCS*

Eye (mata)

Skor 4. spontan : Mata terbuka secara spontan

Skor 3. rangsangan suara : Mata terbuka terhadap perintah verbal

Skor 2. Rangsangan nyeri : Mata terbuka terhadap rangsangan nyeri

Skor 1. Tidak ada : Tidak membuka mata terhadap rangsangan apapun

Respon verbal

5. orientasi baik : Orientasi baik dan mampu berbicara

4. bingung : Disorientasi dan bingung

3. mengucapkan kata” yang tidak tepat :Mengulang kata-kata yang tidak tepat secara acak

2. mengucapkan kata-kata yang tidak jelas : Mengeram atau merintih

1. Tidak ada : Tidak ada respon


Respon motorik

6. mematuhi perintah : Dapat bergerak mengikuti perintah

5. melokalisasi : Dapat melokalisasi nyeri (gerakan terarah dan bertujuan ke arah rangsang nyeri)

4. menarik : Fleksi atau menarik saat di rangsang nyeri contoh: menarik tangan saat kuku di
tekan.

3. fleksi abnormal : Membentuk posisi dekortikasi. Contoh: fleksi pergelangan tangan

2. ekstensi abnormal : Membentuk posisi deserebrasi.contoh : ekstensi pergelangan tangan

1. tidak ada : Tidak ada respon, hanya berbaring lemah, saat di rangsang apapun

skor GCS dapat diklasifikasikan :

a. Skor 14-15 : compos mentis

b. Skor 12-13 : apatis

c. Skor 11-12 : somnolent

d. Skor 8-10 : stupor

e. Skor < 5 : koma

skor GCS dapat diklasifikasikan :

a. Skor 14-15 : compos mentis


b. Skor 12-13 : apatis

c. Skor 11-12 : somnolent

d. Skor 8-10 : stupor

e. Skor < 5 : koma

Masing-masing pemeriksaan E,V,M dijumlahkan, dan di masukan dalam kriteria cidera otak
berikut:

1. berat, dengan GCS ≤8

2. sedang, GCS 9-12

3. ringan ≥ 13

Klien dengan sindrom Guillain-Barre mengalami paralisis pada tubuh bagian atas, sudah

diintubasi dan diberikan ventilasi mekanik. Manakah strategi yang harus dimasukkan perawat

pada perencanaan keperawatan untuk menbantu klien menghadapi penyakitnya ?

A. Memberikan klien kontrol penuh atas keputusan perawatan dan membatasi pengunjung

B. Memberikan umpan balik positif dan mendorong ROM aktif

C. Memberikan informasi, memberikan umpan balik yang positif, dan mendorong relaksasi

D. Memberikan obat penenang melalui intravena

E. Mengurangi distraksi dan membatasi pengunjung

Jawaban : C

Klien dengan sindrom Guillain-Barre mengalami ketakutan dan kecemasan akibat

paralisis tubuh bagian atas, serta munculnya gangguan yang tiba-tiba. Perawat dapat mengurangi
ketakutan dengan memberikan informasi yang akurat tentang kondisi klien, memberikan

perawatan lanjut, dan umpan balik positif pada klien, mendorong relaksasi, serta distraksi.

Keluarga bisa dilibatkan pada aktifitas tertentu dan memberikan hiburan untuk klien juga.

Klien mengalamli defisit neurologis yang melibatkan sistem limbik. Manakah temuan

pengkajian yang spesifik pada tipe defisit ini ?

A. Disorientasi pada orang, tempat, dan waktu

B. Afek datar, dengan periode labilitas emosional

C. Tidak dapat mengingat apa yang dimakan saat sarapan hari ini

D. Tidak mampu melakukan penambahan dan pengurangan; tidak tahu siapa presiden Indonesia

E. Tidak mampu mengenali lingkungan sekitar.

Jawaban : B

Rasional: Sistem limbik bertanggung jawab pada perasaan (afek) dan emosi. Kemampuan

kalkulasi dan pengetahuan tentang kondisi terkini merupakan fungsi lobus frontalis. Hemisfer

serebral, dengan fungsi regional spesifik, mengontrol orientasi seseorang. Mengingat kejadian

dikontrol oleh hipokampus.

Perawat melihat kien dengan skizofrenia dan sedang menerima obat antipsikosis, menggerakan

mulutnya, menjulurkan lidahnya, dan meringis saat melihat televisi. Perawat menentukan bahwa

klien mengalami komplikasi pengobatan yang mana?

A. Parkinson

B. Dykinesia tardiv

C. Krisis hipertensi

D. Sindrom Neuroleptic malignant

E. Kekakuan dan jalan seret

Jawaban : B

Rasional: Dyskinesia tardiv adalah reaksi dari pengobatan antipsikosis . Karateristiknya adalah

gerakan tubuh dan ektremitas terutama lidah secara involunter tidak terkontrol. Karateristik
parkinson seperti tremor, wajah seperti topeng kekakuan, dan berjalan dengandiseret. Krisis

hipertensi dapat terjadi karena gangguan monoamine oxidase inhibitors dan ditandai dengan

hipertensi, nyeri kepala bagian belakang menjalar ke depan, kaku kuduk dan nyeri, mual,

muntah. Sidrom Neuroleptic malignant merupakan sindrom yang dapat berakibat fatal yang

dapat muncul setiap saat selama terapi neuroleptic (antipsikosis) ditandai dengan sesak, takikardi

atau nadi ireguler, demam, perubahan tekanan darah, peningkatan berkeringat, kehilangan

kontrol kandung kemih, dan kekakuan otot tulang.

Perawat mengevaluasi kondisi klien pasca kraniotomi 3 hari yang lalu. Manakah temuan

pengkajian yang menunjukkan bahwa klien mengalami meningitis sebagai komplikasi dari

pembedahan ?

A. Kerning sign negatif

B. Tidak ada kaku kuduk

C. Tanda Brudzinski positif

D. Skor GCS 15

E. Refleks Babinski negatif

Jawaban : C

Rasional: Gejala iritasi meningeal yang cocok dengan meningitis meliputi kaku kuduk, tanda

brundzinki positif dan tanda kernig positif. Kaku kuduk ditandai dengan kekakuan dan nyeri

pada leher, yang biasanya dikeluhkan saat leher difleksikan. Tanda kernig positif saat klien

merasa nyeri dan kaku pada oto hamstring ketika kaki fleksi maksimal pada lutut dan pinggul.

Tanda brudzinski positif saat klien merefleksikan pinggul dan lutut sebagai respon dari fleksi

kepala dan leher ke dada yang dilakukan oleh perawat. GCS 15 merupakan skor sempurna dan

mengindikasikan bahwa klien sadar penuh, tanpa defisit neurologis.

Perawat memantau klien rawat inap yang mangalami penyalahgunaan alkohol. Temuan mana

yangseharusnya diwaspadai perawat yang menandakan bahwa klien berpotensi terjadi sidrom

putus alkohol?
A. Hipotensi, gemetar, ketagihan

B. Stupor, lemah, kaku otot

C. Hipotensi, tangan tremor, lemah

D. Hipertensi, perubahan kesadaran, hakusinasi

E. Hipertensi, menarik diri, tremor

Jawaban : D

Rasional: Gejala yang terkait dengan sindrom putus alkohol, termasuk ansiteas, insomnia,

anoreksi, hepertensi, disorientasi, halusinasi, perubahan kesadaran, gelisah, demam, dan delusi.

Seorang perawat sedang merawat klien stroke dengan hemiparese dextra yang masuk

fase rehabilitasi. Saat ini perwat sedang mengajarkan klien agar dapat makan dengan

tangan kirinya dan berjalan dengan menggunkan tripot. Apakah teori utama yang

mendasari tindakan perwat dalam asuhan keperawatan tersebut?

A. Caring

B. Adaptasi

C. Self care

D. Kebutuhan

E. Perwatan holistik

Jawaban : C

Rasional: Membntu klien yang mengalami kelumpuhan antara lain makan dengan

menggunakan tangan yang sehat dan membantu klien berjalan dengan menggunakan

tripot adalah upaya yang dilakukan perawat agar klien dapat mandiri dengan

keterbatasan yang ada pada dirinya. Perawat berupaya memandirikan klien sehingga

dia dapat melaksanakan aktivitas tanpa bantuan setelah pulang dari rumah sakit.

Ny. M (40 tahun) mengeluh mengalami penurunan pada rasa kecap dilidahnya. Ny. M mengaku
sulit merasakan rangsang berbagai rasa sehingga ia mengalami penurunan dalam selera
makannya. Dari hasil pemeriksaan sistem persarafan diketahui Ny. M mengalami gangguan pada
saraf kranilais. Saraf bagian manakah yang mengalami gangguan tersebut ?
a. C.N VIII (Vestibulokoklearis)

b. C.N IX (Glosofaringeus)

c. C.N X (Vagus)

d. C.N XI (Assesorius)

e. C.N XII (Hipoglsus)

Keluhan : penurunan rasa kecap dilidah

KKL : sulit merasakan rasa

Jawaban : B

Tn. J (55 tahun) mengalami hemiplegi pasca serangan Stroke Non Hemoragic 2 minggu yang lalu.
Perawat melakukan pengkajian otot dengan hasil 3/3. Tn J nampak masih kesulitan dalam
melakukan aktivitas sehari-harinya. Apakah intervensi keperawatan yang harus dilakukan dalam
masa rehabilitasi pasien?

a. Menganjurkan menggunakan alat bantu gerak

b. Melakukan foto rontgen ekstremitas

c. Penkes mengenai mobilisasi

d. Bantu pemenuhan ADL

e. Latih ROM aktif

Keluhan : kesulitas AdL

KKL : pengkajian otot 3/3

Jawaban : E

Seorang pasien laki-laki (37 tahun) mengalmi demam kejang berulang sejak 1 minggu yang lalu.
Pasien mengalmi penurunan tingkat kesadaran somnolen, hasil pemeriksaan Kernig Sign (+),
Brdunzski (+), hasil CT Scan terdapat inflamasi pada selaput meningen disertai kultur CSF (+)
Stertococcus, serta mengalami Lekositosis. Apakah masalah keperawatan prioritas pada pasien
tersebut?

a. Gangguan mobilitas fisik

b. Gangguan rasa nyaman

c. Gangguan perfusi serebral

d. Risiko penyebaran infeksi

e. Risiko cedera

Keluhan : demam kejang berulang

KKL : kesadaran somnolen, positif kernig sign & brdunzki

Jawaban : C

Gejala menunjukkan klien mengalami masalah di bag otak

Pada saat perawat sedang melakukan pemeriksaan fisik dan persarafan pada pasien tiba-tiba
pasien kejang dengan mengeluarkan sedikit buih pada mulut pasien. Apakah tindakan yang harus
segera dilakukan oleh perawat?

a. Kolaborasi obat anti kejang

b. Membersihkan jalan nafas

c. Melakukan pemeriksaan GCS

d. Membaringkan pasien pada posisi aman

e. Melakukan pengikatan pada ektremitas (restrain)

Pada saat perawat sedang melakukan pemeriksaan fisik dan persarafan pada pasien tiba-tiba
pasien kejang dengan mengeluarkan sedikit buih pada mulut pasien. Apakah tindakan yang harus
segera dilakukan oleh perawat?

a. Kolaborasi obat anti kejang

b. Membersihkan jalan nafas


c. Melakukan pemeriksaan GCS

d. Membaringkan pasien pada posisi aman

e. Melakukan pengikatan pada ektremitas (restrain)

Keluhan : kejang mengeluarkan

KKL : tindakan segera

Jawaban : D

Menghindari terjadinya cedera pasien

Tn. E (60 tahun) mengeluh mengalami penurunan ketajaman penglihatan sejak 3 bulan yang lalu.
Pasien mengeluh sering merasa silau dan tidak nyaman dengan kondisi matanya sekarang. Tidak
jarang pasien tersandung atau menabrak objek yang berada disekitarnya. Hasil pemriksaan mata
didapatkan Blurred vission (+), bercak putih pada kedua mata (+). Apakah intervensi keperawatan
pada kasus tersebut?

a. Melakukan tindakan bedah berupa ICCE

b. Membantu melakukan pemenuhan ADL

c. Memberikan penkes mengenai pemeliharaan mata

d. Melakukan kolaborasi pemberian tetes mata berupa miotika

e. Modifikasi lingkungan aman dan tidak menimbulkan risiko cedera

Keluhan : merasa silau

KKL : pasien tersandung dan menabrak objek disekitarnya

Jawaban E

Ny C berusia 45 tahun dirawat di unit stroke . Pasien ini mengalami penurunan kesadaran akibat
stroke hemoragic. Salah seorang perawat akan melakukan pemberian obat dengan prinsip enam
benar. Setelah persiapan akan dilakukan, tindakan selanjutnya yang harus dilakukan oleh
perawat adalah.

A. Mendokumentasikan
B. Memanggil nama pasien

C. Memeriksa program terapi pasien

D. Berkomunikasi dengan keluarga pasien

E. Mengecek papan indentitas pasien

Jawaban E. Mengecek papan indentitas pasien

Pembahasan:setelah obat telah dilakukan, tindakan selanjutnya adalah mengecek papan


indentitas pasien (prinsip enam benar) prinsip enam benar dalam pemberian obat sebagai
berikut: Benar Pasien, Benar Obat, Benar Dosis, Benar Cara atu rute, Benar Waktu dan Benar
dokumentasi.

Seorang laki-laki berumur 60 tahun dirawat di ruang neurologi

dengan diagnosis stroke sejak 8 hari yang lalu.hasil pengkajian pasien mengalami hemiparase
sinistra

dan direncanakan pulang minggu depan. Perawat merencanakan upaya mencegah

terjadinya atropi dan kontraktur.

Apakah tindakan keperawatan prioritas pada kasus tersebut?

a. Latih ROM pasif

b. Lakukan masase

c. Nilai kekuatan otot

d. Rubah posisi pasien

e. Pasang bantal di tungkai

Jawaban A

Latihan ROM pasif untuk mencegah terjadinya atropi dan kontraktur

Seorang laki-laki (38 tahun) dirawat di runga bedah dengan cedera pada spinal, kesadaran
composmentis, lumpuh pada kedua kakinya, tidak bisa mengontrol BAK/BAB. Manakah yang
menjadi prioritas pencegahan cedera pada klien di atas?

a. Menempatkan bel dekat pasien

b. Memasang penghalang tempat tidur

c. masase punggung

d. Memiringkan kiri/kanan dan masase punggung tiap dua jam

e. Menjaga kebersihan tempat tidur dan program miring kanan/kiri

Keluhan : lumpuh kedua kaki

KKL :prioritas pencegahan cedera

Jawaban : B

Anda mungkin juga menyukai