Anda di halaman 1dari 12

NOTE 1: THE HISTORY

 Public demand  profesionalisme vs malpractice

 2010 – 2014 HPEQ Project  komponen 2

 Competency examination  Ukom Nakes  2014 mulai


(keperawatan, kebidanan) uji tulis
(Kedokteran, kedokteran gigi, farmasi)  uji tulis + OSCE 
Kolegium Kedokteran
NB : r
Ukom untuk calon na kes yang akan menjalankan praktik profesi  ukom
sebagai exit exam tujuannya apa?
 retaker -+ 50% , tidak ada STR, tidak bisa praktik
NOTES 2 : THE SUBSTANSI

Uji kompetency sebagai exit exam  kompetent, terstandard scr nasional, aman dan
efektif

Aspek Yuridis  UU No 36 ttg permenristek No 12 tahun 2016

Aspek Sosial  Konsessus masyarakat profesi, termasuk AIP dan OP

Aspek teknis  blue print? Standar soal? SDM? Fasilitas uji dlsb
NOTES 3: THE LEGAL STANDING

UU No 36 tahun 2014 ttg tenaga kesehatan, pasal 21 :


(1) Mahasiswa bidang kesehatan pada akhir masa pendidikan vokasi dan profesi
harus harus mengikuti Uji Kompetensi secara nasional.
(2) Uji kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diselenggarakan oleh PT
bekerja sama dengan OP, lembaga pelatihan atau lembaga sertifikasi yang
terakreditasi.
(3) Uji kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) ditujukan untuk mencapai
standard kompetensi lulusan yang memenuhi standar kompetensi kerja.
(4) Standar kompetensi kerja sebagaimana dimaksud pada ayat (3) disusun oleh OP
dan konsil masing-masing Tenaga Kesehatan dan ditetapkan oleh menteri
(5) Mahasiswa pendidkan vokasi sebagaimana yang dimaksud pada ayat (1) yang
lulus uji kompetensi memperoleh sertifikat kompetensi yang diterbitkan oleh
PT
Kordinasi kemeristek, kemkes, MTKI  mendorong ukom sebagi exit exam di 2019
dng catatan: perlu sosialisasi setahun sebelum implementasi
UU No 38 tahun 2014 ttg keperawatan, pasal 16
(1). Mahasiswa keperawatan pada akhir masa pendidikan vokasi dan profesi harus
mengikuti uji kompetensi secara nasional
(2). Uji kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diselenggarakan oleh PT
bekerja sama dengan OP, lembaga pelatihan atau lembaga sertifikasi yang
terakreditasi.
(3). Uji kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) ditujukan untuk mencapai
standard kompetensi lulusan yang memenuhi standar kompetensi kerja
(4) Standar kompetensi kerja sebagaimana dimaksud pada ayat (3) disusun oleh OP
dan konsil masing-masing Tenaga Kesehatan dan ditetapkan oleh menteri
(5) Mahasiswa pendidikan vokasi keperawatan yang lulus uji kompetensi diberikan
sertifikat kompetensi yang diterbitkan oleh PT
(6) Mahasiswa pendidikan profesi keperawatan yang lulus uji kompetensi diberikan
sertifikat kompetensi yang diterbitkan oleh
Permenristekdikti No 12 tahun 2016
Pasal 1 ayat (1)  Uji Kompetensi Mahasiswa bidang kesehatan yang selanjutnya
disebut Uji kompetensi adalah proses pengukuran capaian kemampuan dan perilaku
mahasiswa pada PT yang menyelenggarakan pendidikan tinggi bidang kesehatan.
Pasal 4 ayat (4)  Peserta uji kompetensi yang dinyatakan lulus berhak mendapatkan
sertifikat kompetensi atau sertifikat profesi dari PT yang bekerjasama dengan OP.
Pasal 5
ayat (1) Uji kompetensi diselenggarakan oleh PT bekerja sama dengan OP, lembaga
pelatihan, atau lembaga sertifikasi yang terakreditasi.
ayat (2) , Uji kompetensi sebagaimana yang dimaksud di ayat (1) dilakukan dengan
membentuk panitia uji kompetensi nasional
ayat (3), Panitia uji kompetensi nasional sebagaimana yang dimaksud dengan ayat (2)
terdiri dari unsur: kemenristekdikti, Kemkes, PT,OP/lembaga pelatihan/lembaga
sertifikasi.
Ayat (10), pengawasan penyelenggaraan uji kompetensi dilakukan oleh
kemenristekdikti bersama kem,kes sesuai kewenangan masing-masing.

Note : kemenristekdikti , kem.kes dlam hal ini melakukan multi function :


Regulator? Implementator? Pengawasan?
Terjadi pertemuan di tgl 20 Agustus 2018 (kemeristek, MTKI, OP, AIP

)  SE Plt.Dirjen kemenristekdikti No.508/B/TU/2018


 exit exam di akhir Juni 2019
 kemenristekdikti + MTKI menfasilitasi sosialisasi & persiapan
implementasi
 membentuk panitia nasional  (wakil Kemkes/ MTKI + AIP +OP)
 MTKI agar segera mempercepat proses penyelesaian STR bagi
lulusan prodikes pada masa transisi sebelum ukom-exit exam
diberlakukan
 SE Dirjen Belmawa No 3692/B4.3/TU/2018 tentang Pengumuman
Uji Kompetensi Mahasiswa 13 Proditenaga kesehatan tgl 30 Oktober
2018:
Reaksi masyarakat:

Pro  OP + pemerintah
Menunda  AIP
Menolak  otonomi penuh di PT + OP /
lembaga sertifikasi
 Kepastian hukum
 Tujuan Efektivitas dan efisiensi tata kelola dari exit exam
 Penyelenggara ? panitia nasional --- otonomi PT??
 Peran negara?kemenristek? kemkes?OP? AIP? PT?
 Accountability penyelenggara -- pertanggungjawabannya publik.
 Metode teknis dan solusi

Anda mungkin juga menyukai