Anda di halaman 1dari 6

Pre Post TT Kep Ronde Kep

conference conference
Astri PA 1 PA 1 Karu (shift PA
pagi)
Tiara PP PP Katim A Karu
(malam)
Fajar PA 3 PA 3 PP (shift pagi) CCM
Taufik PA 2 PA 2 Katim B PP
(malam)

Pasien PA 1
Ny. A dirawat dibangsal karena kecelakaan lalu lintas sejak 3 hari yang lalu. Ny.A masuk via IGD
tanggal 26 Oktober 2018 pukul 09.00. Ny. A mengalami fraktur clavikula dan fraktur tibia. TD
150/90 mmHg, suhu 36.5 derajat, RR 28x/menit, nadi 80x/menit. Ny. A terpasang oksigen 1
liter/menit karena mengalami sesak nafas.
Perawat jaga melakukan pengkajian pada tanggal 29 Oktober 2018, Ny. A post op fraktur clavicula
dan post op fraktur tibia 1 hari yang lalu. TD 120/80 mmHg, suhu 37 derajat, RR 18x/menit, nadi
80x/menit. Skala nyeri 6 dan nyeri dirasakan di bagian bekas operasi. Pasien terpasang infus RL
dan terpasang urine cateter. Pasien mendapat resep dokter asam mefenamat, amoxicillin.
Dignosa keperawatan
1. Nyeri akut
2. gangguan mobilitas fisik
Intervensi
1. Monitor tanda tanda vital
2. Ajarkan ROM dini
3. Beri pendidikan kesehatan terkait proses penyembuhan setelah post operasi
4. Ajarkan teknik relaksasi dan distraksi
5. Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian analgesik
Perkembangan pasien tanggal 29 Oktober 2018
 ttv : TD 120/80 mmHg, suhu 37 derajat, RR 18x/menit, nadi 80x/menit, tetap dimonitor
setiap 4 jam sekali
 Pasien nyeri skala 6 di bekas operasi, terapi asam mefenamat dan amoxicillin, tindakan
keperawatan distraksi dan relaksasi, dan pasien mengatakan dapat berkurang setelah
dilakukan relaksasi dan distraksi dengan imagery guidance
 terpasang urin cateter dan rencana lepas sebelum pasien diajarkan ROM yaitu hari ke 2
setelah operasi
 pasien sudah diberikan pendidikan kesehatan mengenai proses penyembuhan luka insisi,
kemudian rencana tindak lanjut yaitu memonitor makanan yang di konsumsi dengan diit
tinggi protein
 Pasien tidak menghabiskan porsi makanan yang telah disediakan
KENDALA
- pasien mengatakan tidak mau menghabiskan makanan yang disediakan karena pasien
meyakini bahwa makan makanan yang amis amis dapat memperburuk lukanya, solusinya
mungkin diit tinggi protein diganti dengan protein nabati
SBAR
Situation :
- Ny. A post op fraktur clavicula dan post op fraktur tibia 1 hari yang lalu.
- Diagnosa keperawatan Nyeri akut dan gangguan mobilitas fisik
Background
- Pasien nyeri skala 6 di bekas operasi, terapi asam mefenamat dan amoxicillin, tindakan
keperawatan distraksi dan relaksasi, dan pasien mengatakan dapat berkurang setelah
dilakukan relaksasi dan distraksi dengan imagery guidance
- terpasang urin cateter dan rencana lepas sebelum pasien diajarkan ROM yaitu hari ke 2
setelah operasi
- pasien sudah diberikan pendidikan kesehatan mengenai proses penyembuhan luka insisi,
kemudian rencana tindak lanjut yaitu memonitor makanan yang di konsumsi dengan diit
tinggi protein
- Pasien tidak menghabiskan porsi makanan yang telah disediakan
Asesment:
- TD 120/80 mmHg, suhu 37 derajat, RR 18x/menit, nadi 80x/menit. Skala nyeri 6 dan nyeri
dirasakan di bagian bekas operasi.
- Pasien terpasang infus RL dan terpasang urine cateter.
- Pasien mendapat resep dokter asam mefenamat, amoxicillin.
Recommendation:
- Monitor tanda tanda vital
- Ajarkan ROM dini
- Beri pendidikan kesehatan terkait proses penyembuhan setelah post operasi
- Ajarkan teknik relaksasi dan distraksi
- Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian analgesik

Pasien PA 2
Tn. A berusia 35 tahun dirawat di Bangsal Musdalifah post op Appendicitis 2 hari yang lalu terpasang infus
Ringer Laktat (RL) 20 tpm. Klien mengeluh nyeri perut pada bagian kanan bawah bekas operasinya dengan
karakteristik nyeri seperti ditusuk-tusuk, nyeri dirasakan hilang timbul dan saat ditanya berapa skala nyeri
yang dirasakan klien mengatakan nyeri skala 5 dari skala 0-10 (Skala nyeri sedang). Selain itu klien juga
mengatakan susah tidur dan sering terbangun ketika tidur karena nyeri, klien mengatakan tidak merasa
nyaman saat bangun dari tidur karena nyeri yang dia rasakan. Klien mengatakan tidur malamnya dari jam
23:00 - 05:30 wib dan tidur siang tidak teratur. Saat ini klien mengalami demam. Berdasarkan hasil
observasi klien tampak sedikit gelisah dan sesekali menahan nyeri yang dia rasakan. Klien telah
mendapatkan terapi analgesic dan perawat telah mengajarkan klien napas dalam untuk mengurangi rasa
nyerinya. Pasien tidak menghabiskan makanan yang telah disediakan karena pasien meyakini kalau makan
makanan yang amis akan memperburuk luka operasinya. Berdasarkan hasil pemeriksaan didapatkan :
Kesadaran : Composmentis
TD : 120/80 mmHg
RR : 25x/menit
Nadi : 90x/menit
Suhu : 380C
HB : 9,6 g/dl
Leukosit : 20.700 /µl
Trombosit : 419.000 /µl
Hematokrit : 27.3 %
Eritrosit : 4,63x106 /µl
Laju endap darah : 120/ jam
Diagnosa Keperawatan Prioritas :
- Nyeri akut b.d agens cedera fisik
Intervensi :
- Lakukan pengkajian nyeri meliputi lokasi, karakteristik, onset, frekuensi, kualitas, intensitas dan
faktor pencetus
- Berikan farmakologi (analgesic) untuk menurunkan nyeri
- Ajarkan klien untuk menggunakan teknik non farmakologi seperti relaksasi napas dalam untuk
mengurangi nyeri
- Edukasi diet tinggi protein
Perkembangan saat ini :
- Klien mengatakan nyeri berkurang dari 5 menjadi 4
- Suhu 380C, TD 120/80 mmHg, RR 25x/menit, Nadi 90x/menit
KENDALA :
- Pasien tidak mau menghabiskan makan makanan yang telah disediakan dengan alasan takut
akan memperburuk luka operasinya. Solusinya mungkin lebih di tekankan untuk konsumsi
tinggi protein atau dikonsultaksikan dengan ahli gizi untuk pemberian protein tidak berupa
makanan yang amis-amis (protein nabati)
SBAR
Situation (S)
- Tn. A berusia 35 tahun dirawat di Bangsal Musdalifah post op Appendicitis satu hari yang lalu
- Masalah Keperawatan Nyeri akut b.d agens cedera fisik

Background (B)
- Klien terpasang infus Ringer Laktat (RL) 20 tpm
- Klien mendapatkan analgesic untuk mengurangi rasa nyerinya
- Klien mendapatkan terapi napas dalam untuk mengurangi rasa nyerinya

Assessment (A)
- Kesadaran klien composmentis
- Klien mengatakan nyeri berkurang dari 5 menjadi 4
- Suhu 380C, TD 120/80 mmHg, RR 25x/menit, Nadi 90x/menit

Recommendation (R)
- Lakukan pengkajian nyeri meliputi lokasi, karakteristik, onset, frekuensi, kualitas, intensitas dan
faktor pencetus
- Berikan farmakologi (analgesic) untuk menurunkan nyeri
- Ajarkan klien untuk menggunakan teknik non farmakologi seperti relaksasi napas dalam untuk
mengurangi nyeri

Pasien PA 3
Ny. R berusia 50 tahun dirawat di Bangsal Musdalifah masuk dengan keluhan diare sejak 4 hari yang lalu.
Diare dengan frekuensi 6x dalam sehari dengan konsistensi cair. Diare menyebabkan klien kehilangan
banyak cairan tubuh yang menyebabkan klien mengalami dehidrasi. Berdasarkan hasil observasi klien
tampak lemas, pucat, mukosa bibir terlihat kering dan turgor kulit kembali dengan lambat. Berdasarkan
hasil pemeriksaan fisik didapatkan :
Kesadaran : Composmentis
TD : 110/80 mmHg
RR : 30x/menit
Nadi : 100x/menit
Suhu : 36,50C
BB sebelum masuk : 50 kg
BB saat ini : 46 kg
Diagnosa Keperawatan Prioritas :
- Kekurangan volume cairan b.d kehilangan cairan aktif
Intervensi :
- Berikan oralit untuk menggantikan cairan tubuh yang hilang (dehidrasi ringan 50 ml per BB,
diminum 4-6 jam sekali, dehidrasi sedang 100 ml per BB, diminum 4-6 jam sekali)
- Berikan cairan elektrolit/infuse NaCl 0.9%
- Jaga intake atau asupan yang akurat dan catat output klien
Perkembangan saat ini :
- Klien mengatakan masih merasa lemas
KENDALA
- pasien mengatakan bosan untuk minum oralit, mungkin bisa di konsultasikan ke dokter yang
bertanggung jawab untuk mengganti sediaan oralitnya.

SBAR
Situation (S)
- Ny. R berusia 50 tahun dirawat di Bangsal Musdalifah masuk dengan keluhan diare dan
mual muntah sejak 4 hari yang lalu
- Masalah Keperawatan Kekurangan volume cairan b.d kehilangan cairan aktif

Background (B)
- Klien mendapatkan cairan elektrolit/infuse NaCl 0.9%
- Diare dan mual muntah masih ada

Assessment (A)
- Kesadaran composmentis
- Klien mengatakan masih merasa lemas
- Suhu 36,50C, TD 110/80 mmHg, RR 30x/menit, Nadi 100x/menit

Recommendation (R)
- Berikan oralit untuk menggantikan cairan tubuh yang hilang
- Berikan cairan elektrolit/infuse NaCl 0.9%
- Jaga intake atau asupan yang akurat dan catat output klien

RONDE KEPERAWATAN

Ny A dirawat di RS Hidayah sudah 5 hari dengan diagnose medis demam thypoid. Selama 5 hari
pasien selalu dilakukan pengkajian untuk memonitor keadaan pasien tersebut. Memasuki hari ke
6 pasien pun tidak kunjung membaik dengan hasil pengkajian tanda-tanda vital TD 130/90 mmHg,
S 38.5 derajat celcius, RR 20 x/menit, N 80 x/menit. Masalah keperawatan sejak 3 hari masuk
rumah sakit adalah Hipertermi, ketidak seimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh,
intoleransi aktivitas.

Hipertermi

Intervensi:

1. Observasi tanda-tanda vital


2. Berikan kompres hangat pada dahi
3. Berikan minum banyak (1500-2000 cc)
4. Anjurkan klien memakai pakaian tipis
5. Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian antibiotic dan antipiretik

Justifikasi PP
1. Tetap lakukan observasi TTV setiap 15 menit sekali
2. Tetap lakukan kompres hangat pada dahi dan bisa ditambahkan untuk kompres hangat pada bagian
lipatan tubuh seperti ketiak dan lipatan pada lutut belakang
3. Monitor minum klien di usahakan minum air putih minimal 8 gelas/hari
4. Tetap anjurkan klien memakai pakaian tipis agar panas tubuh dapat menguap
5. Untuk pemberian antibiotic dan antipiretik tetap dilanjutkan sesuai dengan resep dokter
Justifikasi CCM
Sudah bagus untuk pemberian intervensinya mungkin bila boleh menyarankan selain diberikan
tambahan kompres hangat pada bagian lipatan tubuh mungkin bisa juga ditambahkan dengan tindakan
berupa pemberian tepid sponge dimana berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Bartolomeus Maling
(2010) menjelaskan bahwa prosedur tepid sponge ini dapat menurunkan suhu tubuh yang panas dengan
cepat, tehnik ini dilakukan dengan melakukan kompres air hangat di seluruh badan dan suhu air
untuk mengompres antara 30-350C, waktu yang diperlukan untuk kompres berdasarkan penelitian ini relatif
singkat, yaitu selama 20 menit. Kemudian untuk prosedurnya sendiri sangat simple cukup mengusap bagian
tubuh menggunakan sponge mengunakan air hangat yang sudah dijelaskan tadi.

Anda mungkin juga menyukai