Anda di halaman 1dari 3

REFLEKSI STASE KOMUNITAS

DI DUSUN KALIPUCANG, BANGUNJIWO, KASIHAN, BANTUL

DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

LINDA YULI KRISTANTI

20194030086

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

2019
Deskripsi Kejadian

Pengalaman ketika memasuki stase komunittas didusun kalipucang yang


berlangsung selama 4 minggu membuat saya merasa sangat senang. Banyak hal
yang bisa lebih dipelajari distase ini. Mulai dari bagaimana membagi waktu,
bekerjasama dalam tim. Distase ini saya mulai merasa bahwa pekerjaan seberat
apapun jika dikerjakan dengan bersama-sama akan terasa lebih ringan, selain itu
jika terdapat suatu maslah dapat didiskusikan bersama guna memecahkan masalah
dengan jalan musyawarah. Distase komunitas ini kami dituntut untuk
menyelesaikan beberapa program yang dibuat untuk memberikan pelayanan
kesehatan kepada masyarakat desa kalipucang.

Eksplorasi perasaan

Perasaan pertama memasuki stase komunitas ini masih bingung dengan


beberapa target yang harus dilakukan. Tetapi dengan tekat kuat demi
menyelesaikan tugas dan memberikan pelayanan yang terbaik untuk memperbaiki
tingkat kesehatan didusun kalipucang. Perasaan senang dan bangga dapat
menyelesaikan stase ini.

Hal Positif dan Negatif dari Kejadian

Hal positif yang dapat saya ambil dari kejadian tersebut adalah, kerjasama
yang selalu kita lakukan dalam menyelesaikan tugas distase komunitas, dari hal
tersebut pekerjaan yang berat dapat terasa ringan jika dikerjakan bersama-sama.
Hal negatif yang saya temui adalah kurangnya sikap terbuka dibeberapa anggota
kelompok dalam stase komunitas ini.

Aanalisa

Stase komunitas ini memberikan saya banyak pengalaman yang dapat


menjadi bekal dalam menjalankan tugas sebagai seorang perawat yang luar biasa.
Seorang perawat tidak hanya bisa diklinik tetapi juga harus mampu bekerja diluar
klinik, dengan memanfaatkan kolaborasi dengan lintas sektor guna mewujudkan
kesehatan dimasyarakat dan mampu menciptakan lingkungan tempat tinggal yang
sehat. Distase ini harus mampu dalam bekerja didalam tim, memecahkan masalah
secara bersama-sama. Menurut jurnal “Analisa Peran Perawat dalam Promosi
Kesehatan” oleh Herry Setiawan tahun 2016, menyebutkan bahwa perawat
memiliki peran dalam mewujudkan kesehatan dimasyarakan, diantaranya adalah
perawat sebagai edukator, role model, dan sebagai fasilitator dilingkungan
masyarakat, dan bekerjasama dengan profesi yang lain untuk mewujudkan
lingkungan dan masyarakat sehat. Sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh
Watson, J. (2015) dimana dijelaskan bahwa seorang perawat harus memiliki sikap
caring kepada siapa saja tanpa memandang dari segi sosial, ekonomi, dan budaya.

Kesimpulan

Pelayanan kesehatan yang berkualitas merupaka hak setiap pasien. Perawat


yang caring akan mampu memberikan rasa nyaman dan kepuasan bagi pasien.
peraawat harus mampu bekerjasama dengan profesi yang lain untuk memberikan
pelayanan dalam mewujudkan masyarakat dan lingkungan yang sehat.

Rencana tindak lanjut

Memberikan pelayanan kesehatan yang komperhensif, dan mampu bekerja


sama antar tim dan berkolaborasi dengan profesi yang lain.

Referensi

Herry Setiawan. (2016). “Analisa Peran Perawat dalam Promosi Kesehatan”.


Program Magister Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas
Diponegoro. Semarang.

Watson, J. (2015). “The Phylosophy And Science Of Caring”. Boston: Little,


Brown.

Anda mungkin juga menyukai