Oleh
Preseptor
2019
TINJAUAN PUSTAKA
ANTENATAL CARE
1.1.DEFINISI
Antenatal care (ANC) adalah pengawasan kehamilan untuk mengetahui
kesehatan umum ibu, menegakkan secara dini penyakit yang menyertai
kehamilan, menegakkan secara dini komplikasi kehamilan, dan menetapkan
risiko kehamilan. Asuhan antenatal juga untuk menyiapkan persalinan
menuju well born baby dan well health mother, mempersiapkan perawatan
bayi dan laktasi, serta memulihkan kesehatan ibu yang optimal saat akhir kala
nifas (Manuaba, 2008). Pengetahuan ibu hamil tentang antenatal care
(pemeriksaan kehamilan) sangat penting karena dapat mengurangi angka
kematian ibu dan bayi.1
Tujuan utama antenatal care adalah menurunkan/mencegah kesakitan dan
kematian maternal dan perinatal. Tujuan khususnya adalah mengawasi ibu
hamil selama masa kehamilan sampai masa persalinan, merawat dan
memeriksa ibu hamil dalam arti jika didapatkan kelainan sejak dini yang
dapat mengganggu tumbuh kembang janin, harus diikuti upaya untuk
memberikan pengobatan adekuat, menemukan penyakit ibu sejak dini,
mempersiapkan ibu hamil sehingga proses persalinan yang dialaminya dapat
dijadikan pengalaman yang menyenangkan dan diharapkan serta
mempersiapkan ibu hamil agar dapat memelihara bayi dan menyusui secara
optimal (Manuaba, 2010). Adapun untuk manfaat antenatal care bagi ibu
hamil sangat penting untuk mengetahui ada atau tidaknya penyakit, risiko,
dan komplikasi kehamilan dan menjamin proses alamiah kelahiran berjalan
normal dan sehat, baik pada ibu maupun pada bayi yang dilahirkan dan proses
persalinan (Manuaba, 2003).1
Perawatan pada kehamilan merupakan salah satu tahapan penting menuju
kehamilan yang sehat salah satunya adalah pemeriksaan kehamilan. Untuk
mengurangi angka kematian ibu akibat melahirkan kelak, sehingga
kesejahteraan ibu betul – betul sudah diperhatikan sejak masa nifas. Kelainan
kehamilan dapat diketahui secara dini sehingga dapat diantisipasi secara dini,
kelainan – kelainan selama kehamilan. Boleh dikatakan pemeriksaan
kehamilan merupakan hal yang wajib dilakukan oleh para ibu hamil. Menurut
Rashad dan Essa (2010) tindakan yang tepat dapat menghindarkan ibu hamil
dari penyebab kematian maternal yang dapat dicegah. Tindakan dalam bentuk
perawatan kehamilan yang dapat dilakukan dapat berupa antenatal care,
menjaga kebersihan diri, memenuhi kebutuhan nutrisi, melakukan aktivitas
fisik dan aktivitas seksual sewajarnya, tidur dan istirahat yang cukup, dan lain
sebagainya (Bobak, Lowdermilk, & Jensen, 1995/2005; Pillitteri, 2010).1
Menurut Wagiyo dan Purnomo (2016), tujuan ANC yaitu sebagai berikut1
1. Memantau kemajuan kehamilan untuk memastikan kesehatan ibu dan
tumbuh kembang bayi.
2. Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik, mental, dan sosial
ibu dan bayi.
3. Mengenali secara dini adanya ketidaknormalan atau komplikasi yang
mungkin terjadi selama hamil, termasuk riwayat penyakit secara
umum, obstetric, dan pembedahan.
4. Mempersiapkan persalinan cukup bulan, melahirkan dengan selamat,
ibu maupun bayinya dengan trauma seminimal mungkin.
5. Mempersiakan ibu supaya masa nifas berjalan normal dan pemberian
ASI eksklusif.
6. Mempersiapkan peran ibu dan keluarga dalam menerima kelahiran
bayi supaya dapat tumbuh dan berkembang secara normal.
PELAYANAN ANTENATAL
- Asam folat
Sel-sel darah merah juga memerlukan asam folat bagi pematangan
sel. Jumlah asam folat yang dibutuhkan oleh ibu hamil adalah 400
mikrogram per hari.Kekurangan asam folat dapat menyebabkan anemia
megaloblastik pada ibu hamil.
- Air (obstetri fisiologi)
Wanita hamil harus minum cukup banyak air kira-kira 6-8 gelas
sehari.Air menambah keringat dan juga pengeluaran racun dari usus dan
ginjal.
2. Merokok, bayi dari ibu-ibu yang merokok mempunyai berat badan lebih
kecil, sehingga ibu hamil sangat tidak diperbolehkan untuk merokok.
3. Obat - obatan, untuk ibu hamil, pemakaian obat-obatan selama kehamilan
terutama pada triwulan I perlu dipertanyakan mana yang lebih besar
manfaatnya dibandingkan bahaya terhadap janin.
4. Ibu hamil boleh melakukan pekerjaannya sehari-hari di rumah, kantor, atau
pabrik. Asalkan semua pekerjaannya bersifat ringan. Kelelahan harus dicegah
dengan cara diselingi istirahat. Di Indonesia wanita hamil diberi cuti hamol
selama 3 bulan, 1,5 bulan sebelum bersalin dan 1,5 bulan sesudahnya. Tidak
ada gunanya wanita hamil berbaring terus-menerus seperti orang sakit, karena
istirahat yang lama akan melemahkan otot dan memberikan waktu untuk
berfikir yang bukan-bukan. Istirahat yang diperlukan adalah 8 jam pada
malam hari dan 1 jam pada siang hari.
5. Perawatan tubuh dan pakaian
Wanita hamil harus menggunakan pakaian yang longgar, bersih dan tidak ada
ikatan yang ketat pada daerah perut.Kebersihan tubuh harus terjaga selama
kehamilan.Perubahan anatomik pada perut, area genitalia/ lipat paha, dan
payudara menyebabkan lipatan-lipatan kulit menjadi lebih lembab dan mudah
terinvasi oleh mikroorganisme.Sebaiknya gunakan pancuran atau gayung saat
mandi, tidak dianjurkan berendam dalam bathtub dan melakukan vaginal
touché.Gunakan pakaian yang longgar, bersih, dan nyaman dan hindarkan
sepatu berhak tinggi dan alas kaki keras (tidak elastis) serta korset penahan
perut.Lakukan gerak tubuh ringan, misalnya berjalan kaki, terutama pada pagi
hari.Jangan melakukan pekerjaan rumah tangga yang berat dan hindarkan
kerja fisik yang menimbulkan kelelahan fisik yang berlebihan. Beristirahat
cukup, minimal 8 jam pada malam hari dan 2 jam di siang hari. Ibu tidak
dianjurkan melakukan kebiasaan merokok selama hamil harena dapat
menyebabkan vasopasme yang berakibat anoksia janin, berat badan lahir
rendah (BBLR), prematuritas, kelainan congenital, dan solusio plasenta.
Perawatan Payudara
Perawatan Gigi
6. Buang air besar, pada wanita hamil kemungkinan mengalami obstipasi karena
kurang gerak badan, peristaltik usus kurang karena pengaruh hormon, dan
tekanan rektum oleh kepala. Akibat obstipasipanggu berisi penuh oleh usus
yang berisi feces dan uterus yang membesar, maka hal tersebut dapat
menimbulkan bendungan di dalam panggul.Bendungan ini memudahkan
timbulnya haemorroid dan pyelitis.Pencegahannya ialah dengan minum
banyak air, gerak badan yang cukup, makan yang banyak mengandung serat
seperti sayur dan buah.
7. Coitus, pada wanita yang mudah keguguran sebaiknya tidak melakukan coitus
pada hamil muda. Jika ingin melakukan coitus pada hamil muda, harus
dilakukan secara hati-hati. Coitus pada akhir kehamilan juga lebih baik
dihindarkan, karena kadang-kadang menimbulkan infeksi pada persalinan dan
nifas serta dapat memecahkan ketuban pada multipara. Selain itu sperma
mengandung prostaglandin yang dapat menimbulkan kontraksi uterus.
8. Kesehatan jiwa, karena ketenangan jiwa sangatlah penting dalam menghadapi
persalinan sehingga bukan saja dianjurkan untuk melakukan latihan-latihan
fisik tetapi juga latihan kejiwaan.
STANDARD PELAYANAN
Taksiran Berat Janin (TBJ) = (Tinggi fundus uteri (dalam cm) - N) x 155
FUNGSI ANC
Untuk dapat mendeteksi sedini mungkin segala kelainan yang terdapat
pada ibu dan janinnya, dilakukan pemeriksaan fisik diagnostik mulai dari
anamnesa yang teliti sampai dapat ditegakkan diagnosa diferensial dan diagnosa
sementara beserta prognosisnya, sehingga dapat memilah apakah ibu ini dan
janinnya tergolong Kehamilan Resiko Tinggi / non Kehamilan Resiko Tinggi dan
apakah perlu segera dirawat untuk pertolongan selanjutnya, sehingga didapatkan
hasil ibu dan anak sehat fisik serta mental yang optimal.3
a. Anamnesa
Anamnesa keluhan utama yang dirasakan saat ini dan keluhan tambahan
ditanyakan jenis dan sifat gangguan yang dirasakan serta lamanya mengalami
gangguan tersebut, kemudian ditelaah anamnese utama tersebut lebih rinci.Juga
dianamnese mengenai riwayat hamil muda, apakah ada pening, mual, muntah,
hipersalivasi (emesis gravidarum) dan hiperemesis gravidarum.
b. Pemeriksaan fisik
Seorang multipara yang sudah beberapa kali melahirkan anak aterm serta
spontan, dapat disimpulkan memilki panggul yang cukup luas.Walaupun begitu
dalam keadaan tertentu pada beberapa multipara, dapat terjadi penyempitan jalan
lahir yang disebabkan oleh tumor tulang (osteoma, osteofibroma) yang berasal
dari daerah panggul ataupun yang berasal dari daerah jaringan lunak disekitar
jalan lahir.
c. Pemeriksaan penunjang
Laboratorium (darah, urin, feses) rutin, bila ada indikasi, kita dapat
melakukan pemeriksaan skrining untuk Sifilis, Triponema Pallidum, VDRL,
HIV.Fetal anomalies dengan amniosintesis, Urine terutama diperiksa atas
glukosa, zat putih telur, dan sedimen. Adanya glukosa dalam urine orang
hamil harus dianggap sebagai gejala penyakit diabetes kecuali kalau kita dapat
membuktikan bahwa hal-hal lain yang menyebabkannya.Pada akhir kehamilan
dan dalam nifas reaksi reduksi dapat menjadi positif oleh adanya laktosa
dalam urine.Zat putih telur positif dalam urine pada nefritis, toxaemia
gravidarum, dan radang dari saluran kencing.
Darah perlu ditentukan Hb 3 bulan sekali karena pada orang hamil sering
timbul anemia karena defisiensi Fe. Selanjutnya perlu diperiksa reaksi
serologis (WR), golongan darah, dan kadar gula darah. Golongan darah
ditentukan supaya kita cepat dapat mencarikan darah yang cocok jika
penderita memerlukannya.Feses diperiksa atas telur-telur cacing.
JADWAL KUNJUNGAN
Perdarahan
Preeklampsia
Pada umumnya ibu hamil dengan usia kehamilan diatas 20 minggu disertai
dengan peningkatan tekanan darah di atas normal sering diasosiasikan dengan
preeklampsia. Data informasi awal terkait dengan tekanan darah sebelum hamil
akan sangat membantu petugas kesehatan untuk membedakan hipertensi kronis
dengan preeklampsia.
Bila hal ini terjadi pada kehamilan trimester kedua atau ketiga dan disertai
dengan riwayat dan tanda-tanda di bawah ini, maka diagnosisnya mengarah pada
solusio plasenta, baik dari jenis yang disertai perdarahan yang keluar (revealed)
maupun tersembunyi (concealed):
- Trauma abdomen
- Preeklampsia
- Tinggi fundus uteri lebih besar dari usia kehamilan
- Bagian-bagian janin sulit diraba
- Uterus tegang dan nyeri
- Janin mati dalam rahim
Beberapa gejala dan tanda lain yang terkait dengan gangguan serius
selama kehamilan adalah sebagai berikut:
IDENTITAS
Nama : Ny. V
Usia : 23 tahun
No. RM : 057868
Umur : 32 tahun
Pekerjaan : Wiraswasta
ANAMNESA
Keluhan utama
Tidak pernah menderita penyakit jantung, paru, hati, ginjal, DM, dan
hipertensi
Riwayat Psikososial
Pasien tidak pernah menderita penyakit lain dalam hamil yang sekarang
Pasien tidak sedang mengkonsumsi obat saat ini
Tidak pernah menderita kelainan gizi kurang atau buruk sebelumnya
Riwayat Nutrisi
Riwayat Aktivitas
Riwayat Kebiasaan
Riwayat kaki bengkak, tensi tinggi, dan mata kabur selama kehamilan
tidak ada
Riwayat mual selama kehamilan ada, biasanya di pagi hari, muntah ada 1-
2x seminggu.
Riwayat konstipasi, nyeri berkemih, nyeri punggung, varises, hemorrhoid,
ngidam aneh aneh, air liur berlebih, nyeri kepala dan keputihan selama
kehamilan tidak ada
Riwayat nyeri ulu hati selama kehamilan tidak ada
Riwayat kelelahan selama kehamilan tidak ada
PEMERIKSAAN FISIK
LILA : 29 cm
Nadi : 120x/menit
Nafas : 20x/menit
Temperatur : 38.1 oC
Thorak
Abdomen
Genitalia :
Pemeriksaan penunjang :
Hb : 11,1 gr%
Leukosit : 4.460/ mm3
Ht : 36,1%
Trombosit : 268.000/mm3
Pemeriksaan golongan darah dan Rhesus, status Rubella, penapisan
sifilis, paps smear, Uji HbsAg, dan uji HIV tidak dilakukan.
USG :
IVFD RL 20 tpm
Inj. Dexametason 2x2 amp
Asam mefenamat 3x500mg
Saran :
Pemeriksaan laboratorium :
HIV/AIDS
VDRL
Hepatitis B
Gula Darah Random
Berikan Konseling :
a.Aktifitas fisik