HIV/AIDS
Penyebab :
Normalnya sel darah putih dan antibodi menyerang dan menghancurkan organism easing yang masuk ke
dalam tubuh. Respon ini diatur oleh sel darah putih bernama limposit CD4. Limposit ini juga merupakan
target utama HIV. Sekali masuk ke dalam tubuh, virus memasukan material genetiknya ke dalam
limposit dan melipatgandakan diri.
Ketika salinan virus baru keluar dari sel induk dan masuk ke dalam aliran darah, virus akan menyerang
sel lain. Sebagai efeknya sel CD4 akan mati. Siklus ini terus berulang. Pada akhirnya menyebabkan
kerusakan sistem imun yang berarti tubuh tidak akan mempu melawan infeksi bakteri dan virus lain.
Infeksi awal
Ketika infeksi HIV pertama, anda mungkin tidak akan mengalami tanda atau gejala apapun.
Tetapi dalam beberapa minggu anda dapat mengalami:
Demam
Sakit kepala
Radang tenggorokan
Pembengkakan kelenjar limpa
Ruam
Infeksi selanjutnya
Anda mungkin tidak akan mengalami gejala apapun dalam waktu 8 sampai 9 tahun, atau
bahkan lebih. Tapi seiring dengan virus yang melipatgandakan diri dan merusak sistem imun,
anda mungkin akan mengalami infeksi ringan atau gejala kronis seperti:
Dalam waktu sekitar 10 tahun atau lebih setelah infeksi pertama, masalah yang lebih serius
dapat terjadi yang diistilahkan dengan AIDS dan dapat terjadi:
Infeksi yang terjadi ketika sistem imun lemah, seperti pneumocystis carinii pneumonia (PCP)
Kadar CD4 lymphocyte 200 atau lebih rendah – normalnya adalah antara 800 sampai 1.200
Seiring dengan perkembangan AIDS, sistem imun anda telah mengalami kerusakan parah.
Infeksi akan mudah terjadi. Tanda dan gejalanya adalah:
Akibat :
Virus ini juga menyebabkan penderitanya rentan terhadap serangan kanker karena menurunnya
kekebalan tubuh. Terdapat juga dampak yang lainnya antara lain :
1. Dampak Demografi
Efek jangka panjang endemi HIV dan AIDS yang telah meluas seperti yang telah terjadi di Papua adalah
dampaknya pada indikator demografi. Karena tingginya proporsi kelompok umur yang lebih muda
terkena penyakit yang membahayakan ini, dapat diperkirakan nantinya akan menurunkan angka
harapan hidup. Karena semakin banyak orang yang diperkirakan hidup dalam jangka waktu yang lebih
pendek, kontribusi yang diharapkan dari mereka pada ekonomi nasional dan perkembangan sosial
menjadi semakin kecil dan kurang dapat diandalkan. Hal ini menjadi masalah yang penting karena
hilangnya individu yang terlatih dalam jumlah besar tidak akan mudah dapat digantikan. Dan sumber
daya yang seharusnya dipakai untuk aktivitas produktif terpaksa dialihkan pada perawatan kesehatan,
waktu yang terbuang untuk merawat anggota keluarga yang sakit, dan lainnya juga akan meningkat.
Penderita HIV dan AIDS dapat kehilangan kasih sayang dan kehangatan pergaulan sosial. Sebagian akan
kehilangan pekerjaan dan sumber penghasilan yang pada akhirnya menimbulkan kerawanan sosial.
Sebagaian mengalami keretakan rumah tangga sampai perceraian. Jumlah anak yatim dan piatu akan
bertambah yang akan menimbulkan masalah tersendiri.
Sementara AIDS ( Acquired immunodeficiency syndrome) adalah tahap lanjutan dari infeksi virus HIV.
Penularan virus HIV dapat terjadi melalui darah, air mani, hubungan seksual atau cairan vagina. Namun
virus ini tidak dapat menular lewat kontak fisik biasa seperti berpelukan, berciuman, atau berjabat
tangan dengan seseorang yang terinfeksi HIV atau AIDS. Jadi, kita tidak perlu mengucilkan mereka.
B. DIABETES MELITUS
Penyebab
Jarang Olahraga
Salah satu penyebab diabetes pada umunya adalah orang-orang yang malam untuk melakukan
aktivitas fisik seperti berolahraga, padahal dengan melakukan olahraga secara rutin dan teratur
anda bisa mendapatkan kebugaran tubuh dan bisa mendapatkan tubuh yang ideal. Bagi orang
yang tidak pernah melakukan olahraga sangat beresiko terkena penyakit diabetes.
Mengkomsumsi makanan atau minuman yang banyak mengandung pemanis buatan merupakan
penyebab yang paling sering terjadi, pemanis buatan sangat tidak baik untuk kesehatan tubuh
manusia dan bisa membuat kadar gula darah menjadi tinggi.
Keturunan
Faktor yang lainnya adalah keturunan, bagi orang tua yang mengalami penyakit diabetes bisa
menurunkan pada anaknya. Jadi jika orang tua anda menderita penyakit diabetes anda harus
selalu waspada karena kemungkinan besar penyakit ini bisa menurun pada anda.
Beberapa faktor penyebab diabetes pada umumnya memang sering dilakukan oleh banyak orang
dengan melakukan pola hidup yang tidak sehat maka tingkat resiko terhadap penyakit ini akan
lebih besar, dan bagi anda yang saat ini sudah mengalami penyakit diabetes anda tidak perlu
putus asa karena penyakit ini masih bisa diatasi dengan cara-cara yang efektif.
Gejala
sering buang air kecil dimalam hari,
sering merasa haus,
cepat merasa lapar,
berat badan turun dengan cepat,
merasa lemah dan gampang kelelahan,
sering kesemutan di kaki dan tangan, penglihatan kabur,
sering infeksi, keputihan, luka atau memar yang sukar sembuh (gangren),
bisul, kulit kering atau gatal-gatal.
AKIBAT
Jantung
Akibat diabetes melitus dan efeknya, bisa menimbulkan masalah pada jantung karena tekanan
darah yang tinggi. Resiko terhadap stroke menjadi dua kali lipat dalam lima tahun sejak
seseorang terkena diabetes. Diabetes ini menyebabkan sirkulasi darah yang buruk sehingga bisa
pengaruhi tekanan darah dan gangguan pada jantung.
Kaki
Pasti anda sering mendengar jika penyandang diabetes harus diamputasi kakinya. Infeksi pada
kaki disebabkan sirkulasi darah yang buruk akibat pembuluh darah kaki menyempit. Namun,
penyandang tidak bisa merasakan sakit atau panas sehingga infeksi berkembang tanpa disadari.
Ginjal
Sebagai alat filter dalam tubuh, ginjal berfungsi untuk menyaring terlalu banyak darah. Tapi,
gula darah yang terlalu banyak akhirnya akan membuat ginjal bekerja ekstra. Kerja keras ginjal
yang terus menerus dapat membuat ginjal berhenti bekerja suatu saat nanti dan berakhir pada
gagal ginjal.
Mata
Kadar gula darah yang kerap kali berubah-ubah menyebabkan masalah keseimbangan cairan
pada lensa mata dan rusaknya saraf mata . Lama kelamaan penglihatan pun akan kabur. Selain
glaukoma dan katarak, diabetes juga dapat menyebabkan kebutaan, lho!
Kulit
Rasa gatal juga sering timbul karena adanya sirkulasi darah yang buruk pada penyandang
diabetes. Komplikasi diabetes yang menyerang kulit atau yang biasa disebut diabetes
dermopathy ditandai dengan adanya bercak merah kecoklatan pada kulit.
C.AMBEIEN/WASIR
Penyebab
Gejala
Pendarahan sewaktu buang air besar, penetesan ke dalam lubang toilet, atau noda pada
kertas toilet
Penonjolan sewaktu buang air besar
Nyeri atau gatal di daerah anus
Benjolan di anus
Akibat
pembuluh-pembuluh darah membesar; dindingnya menjadi semakin tipis dan berdarah.
Dengan perentangan lebih jauh, bantalan anus membesar dan menonjol keluar yang
menimbulkan ketak-nyamanan serta pendarahan.
D.TBC
Penyebab
Ada beberapa penyebab yang membuat seseorang terkena penyakit TBC. Karena penyakit ini
merupakan penyakit yang mengerikan, Anda harus tahu apa saja penyebabnya agar bisa
melakukan tindakan pencegahan lebih dini. Berikut ini merupakan penyebab TBC yang umum
menyerang tubuh :
• Adanya kuman atau bakteri pada udara
• Terlalu banyak merokok sehingga kondisi paru-paru jadi kotor
• Mikrobakteri Mycrobacterium tubercolosis yaitu yang merupakan penyebab utama dari
penyakit ini.
Gejala
E. MALARIA
Penyebab
Penyakit malaria disebabkan oleh parasit yang merupakan golongan plasmodium. Media utama
yang menjadi penyebar penyakit ini yaitu nyamuk Anopheles betina. Nyamuk ini terinfeksi oleh
parasit plasmodium dari gigitan yang dilakukan terhadap seseorang yang sudah terinfeksi parasit
tersebut. Nyamuk tersebut akan terinfeksi selama satu mingguan hingga waktu makan
selajutnya. Pada saat makan, maka nyamuk ini menggigit orang lain sekaligus menyuntikkan
parasit plasmodium ke dalam darah orang tersebut sehingga orang tersebut akan terinsfeksi
malaria.
Gejala
A. Gejala Penyakit Malaria Ringan (Malaria tanpa Komplikasi)
Pada penderita penyakit malaria, umumnya mengalami demam dan menggigil, sakit kepala,
mual-mual, muntah, diare, terasa nyeri pada otot, pegal-pegal. Pada gejala malaria ringan, dapat
dibagi menjadi 3 stadium yaitu sebagai berikut.
1. Stadium dingin
Pada stadium dingin penderita merasakan dingin dan menggigil yang luarbiasa, denyut nadi
terasa semakin cepat namun lemah, bibir dan jari terlihat kebiruan, kulit kering, muntah-muntah
yang terjadi kurang lebih 15 menit hingga 1 jam.
2. Stadium demam
Pada stadium ini penderita merasakan panas, muka merah, kulit kering, muntah dan kepala
rasanya sangat sakit. Suhu tubuh biasanya mencapai 40 derajat celcius atau lebih. Kadang
penderita mengalami kejang-kejang. Gejala ini berlangsung biasanya 2 hingga 4 jam lebih.
3. Stadium berkeringat
Stadium berkeringat yaitu pengidap penyakit malaria ini selalu berkeringat, suhu tubuh dibawah
rata-rata sehingga menyebabkan suhu tubuh menjadi dingin. Karena sering berkeringat,
biasanya sering merasakan haus dan kondisi tubuh sangat lemah.