terhadap angka kejadian komplikasi, hampir semua jenis komplikasi post partum dapat di prediksi sehingga dapat dicegah, kalaupun komplikasi tersebut terjadi maka tidak akan berkepanjangan Jenis Komplikasi Post Partum POSTPARTUM HEMORRHAGE INFEKSI PURPURAL THROMBOPHLEBITIS MASTITIS URINARY SYSTEM DISORDERS GANGGUAN SISTEM KARDIOVASKULER GANGGUAN SISTEM REPRODUKSI POSTPARTUM HEMORRHAGE
Perdarahan merupakan salah satu
penyebab kematian ibu post partum. Perdarahan dianggap significan bila mencapai lebih dari 500 cc dalam waktu 24 jam atau post partum sampai selama 6 minggu Perdarahan masive dapat terjadi setiap saat setelah terlepasnya plasenta Penyebab Tejadinya Perdarahan 1. Atonia uteri 2. Lacerasi jalan lahir 3. Tertinggalnya sebagian plasenta 4. Inversi uteri 5. Disseminated intravaskuler coagulation (DIC) Atonia Uteri
Atonia uteri, failure atau kegagalan uterus
berkontaksi uterus yang relaksasi seringkali menjadi penyebab terjadinya perdarahan (Poggi, 2007 dalam Adelle 2010) Perubahan tegangan otot uterus dapat terjadi dari beberapa faktor yang mempengaruhi antara lain Over distensi dikarenakan: Multi fetal gestation, fetal makrosomia, polyhidramnion, fetal abnormality. Infeksi bakteri==>myometritis, cepticemia dll Penggunaan anestesi Penggunaan magnesium sulfat untuk preeklamsi Penataaksanaan HPP Bimanual massage==> satu tangan penolong masuk melalui vagina membentuk kepalan tangan dan menekan kearah fundus uteri, sementara tangan satunya menahan dinding abdomen dari arah luar. Prosedur tsb menimbulkan nyeri sehingga pasien perlu diberi analgetik (Begley & Barnes, 2007 dalam Adelle 2010) Prostaglandin F22==> diberikan secara intra muskuler, efek samping: mual, diare, tachicardi dan hipertensi (Karch, 2009 dalam Adelle 2010) Transfusi darah, pastikan jenis dan tipe darah yang ditransfusikan sama Pemberian zat besi Hysterectomy==>tindakan terakhir bila cara lain tidak menolong. Lacerasi Lacerasi jalan lahir dapat mengenai cervix, vagina dan perineal. Bila kontraksi uterus baik namun perdarahan tetap ada, maka perlu dicurigai adanya robekan pada daerah tersebut diatas. Lacerasi dapat terjadi karena: Partus presipitatus Primigravida Bayi besar Posisi lithotomi Lacerasi Cervic Robekan biasanya terjadi disisi cervic dekat dengan cabang arteri uterin. Bila terjadi robekan pada arteri tersebut, maka perdarahan akan segera tejadi setelah placenta lahir, darah berwarna merah terang krn berasal dari arteri, berbeda dengan perdarahan vena pada atonia uteri. Penanganan, jahit daerah lacerasi, pasang tampon, bila tidak berhasil siapkan klien untuk tindakan anestesi umum dan repair di kamar operasi Lacerasi Vagina Lacerasi vagina lebih jarang terjadi dan lebih mudah tampak dari luar. Penanganan: Jahit daerah robekan, pasang chateter untuk mengeluarkan urine dan mencegah terjahitnya uretra. Lacerasi Perineal (klasifikasi) Tk. I, robekan pada mucus membran vagina, kulit perineum Tk. 2, Robekan pada vagina, kulit perineal, facia, otot levator ani dan perineum. Tk . 3, robekan dari dalam sampai luar mencapai sphincter pada rectum. Tk. 4, perineum, sphincter ani dan beberapa mucus membran pada rectum Tertinggalnya Jaringan Plasenta Kadang kala jaringan plasenta sebagian tertinggal dan masih menempel pada dinding uterus, atau pada kasus plasenta a kreta dimana plasenta menembus sampai pada lapisan myometrium. Kondisi ini dapat menghalangi uterus saat berkontraksi sehingga akan terjadi perdarahan. Penanganan Periksa kelengkapan plasenta saat dikeluarkan Plasenta yg tertinggal dapat dideteksi dengan pemeriksaan USG atau pemeriksaan serum darah. Bila plasenta masih ada yg tetinggal, hasil pemeriksaan darah akan mengandung HCG. Bila fragmen plasenta yg tertinggal besar, maka perdarahan segera terjadi dan dapat dideteksi pada masa post partum. Namun bila fragmen yang tertinggal dalam ukuran kecil, akan sulit terdeteksi sampai 6 – 10 hari post partum. Untuk membersihkan sisa plasenta dapat dilakukan ceretase. Komplikasi yang lain: Inversi uterus DIC Subinvolusi Perineal hematom Infeksi post partum UTI Symphysiolisis Infeksi Puerperium Faktor resiko terjadi infeksi post partum: KPD lebih dari 24 jam Tertinggalnya sisa plasenta dalam uterus. HPP==> daya tahan tubuh Anemia Partus lama Infeksi lokal pada vagina Eksplorasi uterus pasca persalinan Prognosis tergantung pada: Virulensi mikroorganisme yang sudah masuk Status kesehatan ibu secara umum Pintu masuk mikroorganisme Tingkatan involusi uteri Adanya robekan jalan lahir Jenis infeksi yang lazim terjadi: Endometriosis Infeksi pada perineum Peritonitis Tanda dan gejala infeksi Peningkatan suhu tubuh (febris) Hilang nafsu makan Peningkatan sel darah putih antara 20 000 – 30 000 cells/mm. Malaise Nyeri pada abdomen Kontraksi uterus kurang baik, dan nyeri bila disentuh Lochea berwarna coklat tua dan berbau busuk Penatalaksanaan Infeksi Lakukan kultur lochea Pemberian antibiotik yg sesuai hasil kultur Minum air putih 2000 – 3000 cc/hari Pemberian analgetik bila perlu Banyak duduk atau jalan==>drainage lochea Lakukan UP, bila membantu klien Monitoring kondisi klien dan kondisi infeksinya Thrombophlebitis Thromboplebitis merupakan inflamasi pada saluran pembuluh darah dengan terbentukan bekuan darah (clots). Klasifikasi thromboplebitis: SDV (Superficial Vein Disease) DVT (Deep Vein Thrombosis) Lokasi: Femoral thromboplebitis Pelvic tromboplebitis Pulmonary emboli (emboli paru) Faktor predisposisi 1. Fobrinogen tinggi, memicu pembentukan cloting 2. Dilatasi vena ekstremitas bawah 3. Inaktifitas relatif, saat proses persalinan ==>darah menjadi stasis, dan pembentukan cloting 4. Obesitas dan kurang bergerak 5. Wanita perokok Tanda dan gejala Suhu tubuh meningkat Tungkai terasa nyeri, kemerahan, bengkak Homans’sign positif Bila terjadi pada pelvis akan tempak gejala: Panas tinggi Malaise Nekrosis==>abses==>sistemik, menyebar pada paru, ginjal dan hepar Penatalaksanaan Bed rest dengan tungkai di elevasi Kompres hangat daerah tungkai Jangan pernah masage daerah tungkai yang mengalami thromboplebitis krn dapat melepaskan clots nya dan dapat terjadi emboli paru atau emboli cerebral Pemberian anti coagulan untuk menghancurkan clots Pemberian analgesik untuk nyerinya Daftar Pustaka Pillitteri, A. 2010. Maternal & Child Health, Health Nursing. Wolters Kluwer. Lippincott, Williams & Wilkins Ricci Scott susan (2009). Essentials of Maternity, Newborn and Woman’s Health Nursing. 2nd edition. Lippincott, Williams & Wilkins Davies, S. 1999. Amniotic fluid embolism and isolated disseminated intravascular coagulation. From Department of Anaesthesia, Mount Sinai Hospital, 600 University Ave. Room 1514, Toronto, Ontario, Canada M5G 1X5. Hiwarkar., Stasi.,Sutherland., Shannon. 2010. Deep vein and intracardiac thrombosis during the post- partum period in Behc¸et’s disease. Int J Hematol 91:679–686. DOI 10.1007/s12185-010-0538-4 BALOGUN.,LYNCH., WHITELAW. 2006. THE SURGICAL MANAGEMENT OF POST PARTUM HAEMORRHAGE. Fetal and Maternal Medicine Review ; 17:2 105–123 C Cambridge University Press. doi:10.1017/S0965539506001744