Anda di halaman 1dari 28

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kehamilan merupakan episode dramatis terhadap kondisi biologis, perubahan
psikologis dan adaptasi dari seorang wanita yang pernah mengalaminya.
Sebagian besar kaum wanita menganggap bahwa kehamilan adalah peristiwa
kodrati yang harus dilalui tetapi sebagian wanita mengganggap sebagai
peristiwa khusus yang sangat menentukan kehidupan selanjutnya. Perubahan
fisik dan emisional yang kompleks, memerlukan adaptasi terhadap
penyesuaian pola hidup dengan proses kehamilan yang terjadi. Konflik antara
keinginan prokreasi, kebanggaan yang ditumbuhkan dari norma-norma sosial
cultural dan persoalan dalam kehamilan itu sendiri dapat merupakan pencetus
berbagai reaksi psikologis, mulai dari reaksi emosional ringan hingga ke
tingkat gangguan jiwa yang berat.
Pada makalah ini kami akan membahas secara khusus mengenai berbagai
macam komplikasi post partum. Beberapa penyesuaian dibutuhkan oleh
wanita dalam menghadapi aktivitas dan peran barunya sebagai ibu pada
minggu-minggu atau bulan-bulan pertama setelah melahirkan, baik dari segi
fisik maupun segi psikologis. Sebagian wanita berhasil menyesuaikan diri
dengan baik, tetapi sebagian lainnya tidak berhasil menyesuaikan diri dan
mengalami gangguan-gangguan psikologis dengan berbagai gejala atau
sindroma yang oleh para peneliti dan klinisi disebut post-partum blues, atau
karena kurangnya penanganan ibu post partum sangat rentan mengalami
infeksi dan perdarahan
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas dapat dirumuskan
masalah dalam makalah ini adalah bagaimana asuhan keperawatan post
partum spontan pada Ny. D di ruang cempaka RS Pusri Palembang.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas dapat dirumuskan
masalah dalam makalah ini adalah bagaimana asuhan keperawatan post
partum spontan pada Ny. D di ruang cempaka RS Pusri Palembang.
C. Tujuan
a Tujuan Umum
Setelah melakukan praktek di RS Pusri Palembang diharapkan
mahasiswa Ners STIKes Muhammadiyah Palembang mampu
memahami dan melaksanakan asuhan keperawatan post parum spontan
pada Ny.D .
b Tujuan Khusus
1. Mahasiswa mampu melakukan pengkajian asuhan keperawatan
pada Ny.D dengan post partum spontan
2. Mahasiswa mampu menegakkkan asuhan keperawatan pada Ny.D
dengan post partum spontan
3. Mahasiswa mampu melakukan asuhan keperawatan pada Ny.D
dengan post partum spontan
4. Mahasiswa mampu melakukan Implementasi asuhan keperawatan
pada Ny.D post partum spontan
5. Mahasiswa mampu melakukan Evaluasi asuhan keperawatan pada
Ny.D dengan post partum spontan
6. Mahasiswa mampu melakukan Pendokumentasian pada Ny.D
dengan post partum spontan
D. Manfaat
1. Bagi Institusi Pendidikan STIKes Muhammadiyah Palembang
Dengan hasil makalah ini dapat memberikan informasi yang baru
dan masukan kepada institusi maupun mahasiswa dimasa yang akan
datang tentang post partum spontan, dan menambah kepustakaan serta
referensi sebagai bahan dan sumber bacaan khususnya mahasiswa
keperawatan.
2. Bagi Instansi RS Pusri Palembang
Hasil makalah ini dapat dijadikan sebagai masukan bahan lahan
praktik keperawatan untuk tetap mempertahankan mutu pelayanan
yang baik dan optimal dalam melakukan asuhan keperawatan
maternitas
3. Bagi penulis
Hasil makalah diharapkan dapat bermanfaat sebagai bahan kajian
dalam menambah wawasan dan ilmu pengetahuan serta menambah
kompetensi bagi penulis dalam melakukan persalinan normal dengan
moderate pre-eclampsia umumnya dan khususnya penatalaksanaan
serta tindakan keperawatan dalam praktik ilmu keperawatan
E. Ruang Lingkup
1. Waktu
Penulisan ini dilakukan pada tanggal 17 Desember 2018 di ruang
cemapaka
2. Tempat Pengkajian
Tempat pengkajian dilakukan diruang Cempaka RS Pusri Palembang
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Profil RS Pusri Graha Medika
1. Sejarah rumah sakit
PT Graha Pusri Medika merupakan bentuk badan hukum Perseroan
Terbatas yang bergerak dalam bidang jasa pelayanan kesehatan
/perumahsakitan yang secara operasional bernama Rumah Sakit Pusri,
berkedudukan di Jalan Mayor Zen Komplek PT Pusri. Awal pendirian
rumah sakit Pusri sampai sekarang telah beberapa kali mengalami
renovasi, pengembangan, penambahan dan penggantian peralatan serta
perubahan status dalam pengelolaannya.
Sejarah perkembangan rumah sakit Pusri Palembang dimulai pada
tahun 1963 Merupakan Klinik Kesehatan untuk Karyawan PT Pusri & para
pekerja asing yang terlibat dalam pembangunan PT Pusri. Selanjutnya,
pada tahun 1973 Perluasan pelayanan menjadi bentuk Rumah Sakit.
Kemudian pada tahun 2001 terjadi Spin off dari PT Pusri menjadi Yayasan
Pusri Medika (YPM) dan pada tahun 2006 Menjadi Perseroan Terbatas
dengan nama PT Graha Pusri Medika; berdasarkan akta notaris Robert
Tjahjaindra,SH.,MBA No. 66 tanggal 22 Juni 2006 dan peresmian pada
tanggal 1 September 2016. Secara operasional bernama Rumah
SakitPusri dengan surat ijin dari Walikota Palembang ,Nomor : 780
Tahun 2011.
Struktur organisasi rumah sakit Pusri Palembang yaitu, Direktur
yang dipimpin oleh prof. DR. Yuwono.M.,Biomed, wadir Adm dan
keuangan oleh Frans Hipitiew, SE.,MM, Wadir operasional oleh dr. Erwin
Maulana.,Sp.B, kepala bidang keperawatan oleh Nyimas Hanna Ekawati
S.Kep dan kepala bidang rawat inap oleh Yuliana Sinaga, S.Kep dan
dengan jumlah perawat sebanyak 140 orang beserta pelayanan rawat inap
yang dimiliki oleh rumah sakit Pusri Palembang dengan fasilitas pelayanan
24 jam (gawat darurat, tindakan bedah, laboratorium dan instalasi farmasi),
rawat jalan, rawat inap (palviliun nusa indah untuk pasien infeksi,
palviliun kusuma untuk pasien anak-anak, palviliun flamboyan untuk
pasien non infeksi bedah, palviliun cempaka untuk pasien kebidanan dan
kandungan dan ruang mawar).
2. Visi, Misi, Tata Nilai dan Motto Rumah Sakit Pusri
a. Visi
Mewujudkan Rumah Sakit Pusri menjadi pilihan utama untuk
masyarakat Palembang dan sekitarnya.
b. Misi
1) Memberikan Pelayanan Kesehatan perumahsakitan kepada
Karyawan/ Pensiunan/ Keluarga PT Pusri dan Anak Perusahaannya
serta masyarakat umum.
2) Menyelenggarakan pelayanan kesehatan perumahsakitan secara
profesional dan bermutu.
3) Melakukan pengelolaan Rumah Sakit secara efektif dan efisien
dengan tetap memperhatikan fungsi sosial.
4) Melaksanakan kerjasama sinergik dengan instansi/pihak lain secara
harmonis dan berkesinambuangan.
5) Meningkatkan profitabilitas perusahaan untuk semakin tumbuh dan
berkembangnya Rumah Sakit Pusri.
c. Tata Nilai (Values)
Disingkat FIRST, yang terdiri dari :
F (Fast) : Aktivitas kerja/pelayanan cepat, tepat dan akurat
I (Integrity) : Integritas/loyalitas yang tinggi terhadap organisasi
R(Responsible) : Tanggap dan peduli terhadap pelayanan
S (Smile) : Senyum dengan tulus dan ramah dalam pelayanan
T(Touch) : Melayani dengan sentuhan perhatian dan tindakan
d. Motto :Melayani Sahabat Menuju Sehat

3. Misi Bidang Keperawatan, Tujuan Keperawatan dan Fasilitas


Keperawatan Rumah Sakit Pusri
a. Misi Bidang Keperawatan
1) Memberikan asuhan keperawatan yang menyeluruh dan bermutu
2) Meningkatkan ilmu pengetahuan melalui pendidikan dan pelatihan
3) Melakukan pengadaan, pemeliharaan dan pengawasan kelengkapan
kebutuhan pelayanan keperawatan
4) Membuat suasana yang kondusif bagi pasien, keluarga dan petugas
rumah sakit
5) Serta ikut dalam menjunjung program pemerintah dalam
mewujudkan palembang emas tahun 2020.
b. Tujuan keperawatan
1) Memberi pelayanan yang optimal dan efektif kepada semua orang
yang memerlukan pelayanan kesehatan
2) Mengharapakan semua pelayanan dapat memenuhi kebutuhan pasien
dan keluarga
3) Mengembangkan standar asuhan keperawatan yang ada
4) Memberi kesempatan pada semua tenaga kerja keperawatan untuk
mengembangkan tingkat kemampuan potensial
5) Memelihara hubungan kerja yang efektif dengan semua anggota tim
kesehatan
6) Melibatakan pasien dan keluarga dalam perencanaan dan
pelaksanaan pelayanan keperawatan
7) Menciptakan iklim yang menunjang proses belajar mengajar dalam
kegiatan pendidikan dan pelatihan bagi perkembangan tenaga
keperawatan

4. Struktur Organisasi di Ruang Penyakit Dalam, Bedah dan Anak


Ruang rawat inap rumah sakit Pusri Palembang memiliki struktur
organisasi diantaranya sebagai berikut :

KEPALA RUANGAN

KEPALA TIM

PJ. SHIFT

PERAWAT PELAKSANA
B. Tinjauan Teori
1. Pengertian
a. Periode post partum (puerperium) atau juga sering disebut masa nifas
adalah masa sejak ibu melahirkan bayi (bayi lahir) sampai 6 minggu
(42 hari) kemudian. Kadang juga disebut masa trimester IV
(Prawirohardjo,2001).
b. Nifas atau puerperium adalah periode waktu atau masa dimana organ-
organ reproduksi kembali kepada keadaan tidak hamil. Masa ini
membutuhkan wktu sekitar 6 minggu (Farrer, 2001).
c. Masa nifas dimulai setelah plasenta lahir dan berakhir ketika alat-alat
kandungan kembali pada keadaan sebelum hamil, berlangsung kira-kira 6
minggu (Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal,
2002).

2. Patofisiologis
Dalam masa post partum atau masa nifas, alat-alat genetalia interna
maupun eksterna akan berangsur-angsur pulih kembali seperti keadaan
sebelum hamil. Perubahan-perubahan alat genetal ini dalam
keseluruhannya disebut “involusi”. Disamping involusi terjadi perubahan-
perubahan penting lain yakni memokonsentrasi dan timbulnya laktasi yang
terakhir ini karena pengaruh hormon laktogen dari kelenjar hipofisis
terhadap kelenjar-kelenjar mamae.
Otot-otot uterus berkontraksi segera post partum, pembuluh-pembuluh
darah yang ada antara nyaman otot-otot uretus akan terjepit. Proses ini
akan menghentikan pendarahan setelah plasenta lahir. Perubahan-
perubahan yang terdapat pada serviks ialah segera post partum bentuk
serviks agak menganga seperti corong, bentuk ini disebabkan oleh korpus
uteri terbentuk semacam cincin. Peruabahan-perubahan yang terdapat pada
endometrium ialah timbulnya trombosis, degenerasi dan nekrosis ditempat
implantasi plasenta pada hari pertama endometrium yang kira-kira setebal
2-5 mm itu mempunyai permukaan yang kasar akibat pelepasan desidua
dan selaput janin regenerasi endometrium terjadi dari sisa-sisa sel desidua
basalis yang memakai waktu 2 sampai 3 minggu. Ligamen-ligamen dan
diafragma pelvis serta fasia yang merenggang sewaktu kehamilan dan
pertu setelah janin lahir berangsur-angsur kembali seperti sedia kala.

3. Pathways
4. Perubahan Fisiologis
Selama masa nifas ibu akan mengalami beberapa perubahan dalam
tubuhnya, yaitu:
1. Retrogresif
Yaitu perubahan sistem reproduksi (involusi/pulihnya kembali alat
kandungan ke keadaan sebelum hamil) dan sistemik.
a. Uterus
Pada kala tiga TFU setinggi umbilikus dan beratnya 1000 gram.
Selama 7-10 hari pertama mengalami involusi dengan cepat. Post
natal 12 hari sudah tidak dapat diraba melalui abdomen, setelah 6
minggu ukuran seperti sebelum hamil setinggi 8 cm dengan berat
50 gram. Involusi disebabkan oleh:
1) Kontraksi dan retraksi serabut otot uterus yang terus-
menerus sehingga terjadi kompresi pembuluh darah yang
menyebabkan anemia setempat dan akhirnya menjadi
iskemia.
2) Otolisis Sitoplasma sel yang berlebihan akan tercerna
sendiri sehingga tinggal jaringan fibro-elastik.
3) Atrofi Jaringan yang berproliferasi dengan adanya estrogen
kemudian mengalami atrofi akibat penghentian produksi
estrogen.
b. Lokia
Yaitu pengeluaran darah dan jaringan desidua yang nekrotik dari
dalam uterus. Jenisnya:
1) Rubra (hari 1-4) jumlahnya sedang, berwarna merah,
terutama lendir dan darah.
2) Sanguinolenta berwarna coklat, terdiri dari cairan bercampur
darah.
3) Serosa (hari 4-8) jumlah berkurang dan berwarna merah
muda.
4) Alba (8-14) jumlahnya sedikit, berwarna putih atau hampir
tidak berwarna.
c. Serviks
Setelah persalinan ostium eksterna dapat dimasuki 2-3 jari tangan, setelah
6 mingu serviks menutup.
d. Vulva dan vagina
Dalam beberapa hari setelah persalian dalam keadaan kendur. Setelah 3
minggu kembali dalam keadaan tidak hamil, rugae berangasur-angsur
muncul kembali dan labia lebih menonjol. Himen mengalami ruptur dan
yang tersisa hanya kulit (karunkulae mirtiformis).
e. Perineum
Pada post natal hari ke-5 sudah mendapatkan kembali sebagian besar
tonusnya.
f. Payudara
Menjadi lebih besar, lebih kencang, mula-mula nyeri tekan sebagai reaksi
terhadap perubahan status hormonal serta dimulainya laktasi.
g. Traktus urinarius
Buang air kecil sulit selama 24 jam pertama. Terdapat spasme spingter dan
edema leher buli-buli. Urin dalam jumlah besar dihasilkan dalam waktu
12-36 jam post partum. Ureter akan kembali normal dalam waktu 6 mingu.
h. Sistem Gastrointestinal
Diperlukannya waktu 3-4 hari sebelum faal usus kembali normal. Asupan
makanan berkurang, gerak tubuh berkurang, usus bagian bawah sering
kosong.
i. Sistem Kardiovaskuler
Jumlah sel darah merah dan Hb kembali normal setelah hari ke-5.
j. Hormonal
1) Prolaktin: diproduksi hipofise anterior untuk memproduksi ASI,
meningkat saat putting dirangsang oleh penghisapan bayi,
menyebabkan amenorea.
2) Oksitosin: merangsang kontraksi myoepitel sehingga terjadi ejeksi
dan ASI keluar, menyebabkan kontraksi uterus yang membantu
involusi dan mencegah perdarahan post partum.
3) Progresif Berupa laktasi (pembentukan air susu ibu) dan
kembalinya menstruasi. Pembentukan ASI dipacu oleh hormon
prolaktin (dihambat oleh estrogen yang dihasilkan plasenta).
Dimulai pada hari 3-4 post partum dengan hormon oksitosin yang
berperan dalam ejakulasinya.
5. Komplikasi
1. Perdarahan.
2. Infeksi.
3. Gangguan psikologis: depresi.
4. Gangguan involusi uterus.
6. Manajemen pada Pasien Masa Nifas Normal
Tindakan Deskripsi dan Keterangan
Kebersihan Anjurkan kebersihan seluruh tubuh. Menganjurkan ibu tentang bagaimana
diri membersihkan daerah kelamin dengan sabun dan air.
Sarankan ibu untuk mengganti pembalut atau kain pembalut setidaknya 2
kali dalam sehari.
Sarankan ibu untuk mencuci tangan dengan sabun dan air sebelum dan
sesudah membersihkan daerah kelaminnya.
Jika ibu mempunyai luka episiotomi atau laserasi, sarankan kepada ibu
menghindari menyentuh daerah luka.

Istirahat Anjurkan ibu untuk istirahat cukup untuk mencegah kelelahan berlebihan.
Sarankan untuk kembali kegiatan-kegiatan rumah tangga secara perlahan-
lahan, serta tidur siang atau beristirahat saat bayinya tidur
Apabila kurang istirahat dapat mempengaruhi: Jumlah produksi
ASI, memperlambat proses involusi uterus dan memperbanyak
perdarahan, menyebabkan depresi dan ketidakmampuan merawat bayi dan
dirinya.

Latihan Diskusikan tentang pentingnya latihan beberapa menit setiap hari akan
sangat membantu. Dengan tidur terlentang lengan di samping, menarik otot
perut selagi menarik napas, tahan napas ke dalam dan angkat dagu ke dada
tahan satu hitungan sampai 5, rileks dan ulangi sampai 10 kali.
Untuk memperkuat tonus otot vagina dengan latihan Kegel.
Berdiri dengan tungkai dirapatkan, kencangkan otot-otot pantat dan
pinggul tahan sampai hitungan 5, kendurkan dan ulangi latihan sebanyak 5
kali.

Gizi Ibu menyusui harus:


Mengkonsumsi tambahan kalori tiap hari.
Diit berimbang untuk mendapatkan protein, mineral dan vit yang cukup.
Minum sedikitnya 3 liter/hari.
Tablet zat besi setidaknya selama 40 hari post partum.
Kapsul vitamin A (200.000 Ui) agar bisa memberikan vitamin A kepada
bayinya melalui ASI.
Perawatan Menjaga payudara tetap bersih dan kering
payudara Memakai BH yang benar-benar menyokong buah dada, tidak boleh terlalu
ketat atau kendor.
Apabila putting susu lecet oleskan colostrom atau ASI yang keluar pada
sekitar putting susu setiap kali menyusui.
Apabila lecet lebih parah dapat diistirahatkan selama 24 jam. ASI
dikeluarkan dan diminumkan dengan memakai sendok.
Untuk menghilangkan nyeri minum Paracetamol 1 tablet setiap 4 – 6 jam.
Apabila payudara bengkak lakukan:
Kompres payudara dengan kain basah dan hangat kira-kira 5 menit
Urut payudara (seperti Breast Care).
Keluarkan ASI sebagian di bagian depan payudara.
Susukan bayi setiap 2 – 3 jam sekali.
Letakkan kain dingin pada payudara setelah menyusui.
Payudara dikeringkan.

Hubungan Secara fisik aman untuk melakukan hubungan seksual begitu darah merah
perkawinan berhenti dan ibu dapat menilai dengan memasukkan 1-2 jarinya ke dalam
atau rumah vagina tanpa rasa nyeri.
tangga Tetapi ada tradisi dan aturan agama tertentu baru boleh melakukan
hubungan seksual setelah 40 hari.

Keluarga KB dilakukan sebelum haid pertama setelah persalinan. Penjelasan tentang


Berencana KB adalah sebagai berikut:
Bagaimana metode KB dapat mencegah kehamilan dan efektifitasnya.
Kelebihan dan keuntungan KB
Efek samping
Bagaimana memakai metode yang benar
Kapan metode itu dapat dimulai dipakai untuk wanita post partum.

7. Frekuensi Kunjungan pada Masa Nifas


Kjgn Waktu Tujuan
1 6-8 jam Mencegah perdarahan masa nifas karena atonia uteri.
post Mendetaksi dan merawat penyebab lain perdarahan, Rujuk bila
partum perdarahan berlanjut.
Memberikan konseling pada ibu atau salah satu anggota keluarga.
bagaimana mencegah perdarahan karena atonia uteri.
Pemberian ASI awal.
Membina hubungan antara ibu dan bayinya.
Menjaga bayi tetap sehat dengan cara mencegah hipotermia.
2 6 hari post Memastikan involusi uteri berjalan normal: uterus berkontraksi,
partum fundus di bawah pusat, tak ada perdarahan abnormal, tak ada bau.
Menilai adanya tanda-tanda demam, infeksi atau perdarahan
abnormal.
Memastikan ibu mendapatkan makanan, cairan dan cukup istirahat.
Memastikan ibu menyusui dengan baik dan tidak memperlihatkan
tanda-tanda penyulit.
Memberikan konseling pada ibu mengenai asuhan bayi, tali pusat,
menjaga bayi tetap hangat dan merawat bayi sehari-hari.

3 2 minggu Sama seperti di atas ( 6 hari post partum)


post
partum

4 6 minggu Menanyakan kepada ibu tentang penyulit-penyulit yang dialami pada


post ibu maupun pada bayinya.
partum Menberikan konseling untuk KB.

8. Tindakan Pada Bayi Persalinan Normal


Tindakan Deskripsi dan Keterangan
Kebersihan Basuh bayi dengan kain/ busa setiap hari.
Bayi yang baru lahir tidak boleh dimandikan sepenuhnya sampai tali
pusatnya kering dan pangkalnya telah sembuh.
Setiap kali bayi BAB atau BAK bersihkan bagian perianal dengan air dan
sabun serta kering dengan baik.
Menyusui Menyusui dilakukan dalam 2 jam pertama.
Bayi disusui ASI selama 4 bulan.
ASI merupakan makanan yang terbaik bagi bayi.
Tidur Baringkan bayi ke samping atau terlentang ( jangan pakai bantal).
Ujung tali Ujung talu pusat dijaga bersih dan kering.
pusat Mencuci sekitar tali pusat setiap hari
Mengompres alkohol 70% 1-2 kali sehari.
Bila telah pulang di rumah, anjurkan agar ibu melaporkan ke petugas
kesehatan bila tali pusat berbau, ada kemerahan di sekitarnya atau
mengeluarkan cairan.
Imunisasi Dalam waktu 1 minggu pertama berikan imunisasi BCG, vaksin Polio oral
dan Hepatitis B.
9. KONSEP KPD ( KETUBAN PECAH DINI)
1. Definisi
Ketuban Pecah Dini adalah pecahnya selaput ketuban sebelum terjadi
proses persalinan yang dapat terjadi pada usia kehamilan cukup waktu
atau kurang waktu (Cunningham, McDonald, Gant, 2003). Ketuban
Pecah Dini adalah rupturnya membran ketuban sebelum persalinan
berlangsung (Manuaba, 2003). Ketuban pecah dinyatakan dini jika
terjadi sebelum usia kehamilan 37 minggu. Suatu proses infeksi dan
peradangan dimulai di ruangan yang berada diantara amnion korion
(Constance Sinclair, 2010).
Dari beberapa definisi diatas dapat disimpulkan bahwa ketuban pecah
dini (KPD) adalah pecahnya ketuban sebelum waktunya melahirkan.
Hal ini dapat terjadi pada akhir kehamilan maupun jauh sebelum
waktunya melahirkan. KPD preterm adalah KPD sebelum usia
kehamilan 37 minggu. KPD yang memanjang adalah KPD yang
terjadi lebih dari 12 jam sebelum waktunya melahirkan.
2. Etiologi
Menurut Departemen Obstetri dan Ginekologi Fakultas Kedokteran
UI RSCM (2012), penyebab terjadinya ketuban pecah dini meliputi
hal-hal berikut:
1. Serviks inkompeten
2. Ketegangan rahim berlebihan seperti pada kehamilan ganda,
hidramnion
3. Kelainan letak janin dalam rahim seperti letak sungsang, letak
lintang
4. Kemungkinan kesempitan panggul seperti perut gantung, bagian
terendah belum masuk PAP (pintu atas panggul), disproporsi
sefalopelvik
5. Kelainan bawaan dari selaput ketuban
6. Infeksi yang menyebabkan terjadi proses biomekanik pada selaput
ketuban dalam bentuk proteolitik sehingga memudahkan ketuban
pecah.
KPD terjadi akibat mekanisme sebagai berikut:
1. Selaput ketuban tidak kuat sebagai akibat kurangnya jaringan
ikat dan vaskularisasi.
2. Jika terjadi pembukaan servik, selaput ketuban sangat lemah dan
mudah pecah dengan mengeluarkan air ketuban.
Penyebab umum ketuban pecah dini adalah grandemulti, overdistensi
(hidramnion, kehamilan ganda), disproporsi sevalopervik, kehamilan
letak lintang, sunsang, atau pendular abdomen(Manuaba, 2009).
10. EPISIOTOMI
1. Definisi
episiotomi adalah insisi pada perineum untuk memperbesar mulut
vagina. Pengertian lain dari episiotomi adalah insisi dari perineum
untuk memudahkan persalinan dan mencegah ruptur perineum totalis.
2. Indikasi Episiotomi
Menurut Manuaba (2007) khusus pada primigravida, laserasi jalan
lahir terutama perineum sulit dihindari sehingga sehingga untuk
keamanan dan memudahkan menjahit laserasi kembali dilakukan
episiotomi. Disamping itu, episiotomi dipertimbangkan pada
multigravida dengan introitus vagina sempit atau pada wanita dengan
perineum yang kaku. Selain itu menurut Sumarah (2008) indikasi
episiotomi dilakukan pada:
a. Gawat janin, untuk menolong keselamatan janin maka persalinan
harus segera diakhiri
b. Persalinan pervaginam dengan penyulit, misalnya presentasi
bokong, distosia bahu, akan dilakukan ekstraksi forcep, ekstraksi
vakum.
c. Jaringan parut pada perineum ataupun pada vagina
d. Perineum kaku dan pendek
e. Adanya ruptur yang membakat pada perineum
f. Prematur untuk mengurangi tekanan pada kepala janin.
3. Tujuan episiotomi menurut Sumarah (2008) adalah :
1) Meluaskan jalan lahir sehingga mempercepat persalinan
2) Menghindari kemungkinan sistokele/rektokele dan inkontinensia
3) Memudahkan untuk menjahit kembali
4) Bila robekan perineal iminen, sehingga dapat mencegah
kerusakan yang tidak terkendali.
5) Untuk mengurangi tekanan pada kepala janin prematur yang
masih lunak.
6) Untuk melancarkan pelahiran jika kelahiran tertunda oleh
perineum yang kaku.
7) Untuk memberikan ruangan yang adekuat untuk pelahiran dengan
bantuan.
11. Asuhan Keperawatan
1. Pengkajian
a. Pengkajian Fisik
1) Riwayat kesehatan sebelumnya
2) Tanda-tanda Vital
3) Mamae: gumpalan, kemerahan, nyeri, perawatan
payudara, management engorgement, kondisi putting,
pengeluaran ASI.
4) Abdomen: palpasi RDA, tinggi fundus uteri, kontraksi
uterus, striae.
5) Perineum: lochea, tanda-tanda REEDA.
6) Ekstremitas: varices, tanda-tanda Homan.
7) Rektum: hemoroid, dll.
8) Aktivitas sehari-hari.
b. Pengkajian Psikologis
1) Umum: status emosi,gambaran diri dan tingkat
kepercayaan.
2) Spesifik: depresi postpartum.
3) Seksualitas: siklus menstruasi,pengeluaran ASI dan
penurunan libido.
2. Diagnosa Keperawatan
a. Pada Ibu
1) Nyeri b.d. Agen injuri fisik (trauma jalan lahir,
episiotomi).
2) Risiko infeksi b.d. Faktor risiko: Episiotomi, laserasi
jalan lahir, bantuan pertolongan persalinan.
3) Gangguan pola tidur b.d. Kelemahan.
4) Defisit perawatan diri: Mandi/Kebersihan diri, makan,
toileting b.d. Kelelahan postpartum.
5) Risiko ketidakseimbangan nutrisi: kurang dari kebutuhan
b.d Kurangnya pegetahuan tentang kebutuhan nutrisi
postpartum.
6) Menyusui tidak efektif b.d. Kurang pengetahuan ibu,
terhentinya proses menyusui.
7) Kurang pengetahuan: Perawatan post partum b.d.
Kurangnya informasi tentang penanganan postpartum.
8) PK: Perdarahan.
b. ada Bayi
1) Menyusui tidak efektif b.d. Lemahnya refleks menghisap
bayi.
2) Risiko infeksi b.d. Faktor risiko: Imaturitas imun.
3) Bersihan jalan napas tidak efektif b.d. Obstruksi jalan
nafas.
4) Hipotermi b.d. Imaturitas hipotalamus.
5) PK: Distress pernapasan
DAFTAR PUSTAKA

Carpenito, L.J. 2001. Buku Saku Diagnosa Keperawatan. Edisi 8. EGC. Jakarta
Carpenito, L. J. 1998. Diagnosa Keperawatan Aplikasi pada Praktek Klinis. Edisi
6. EGC. Jakarta
Farrer, H. 2001. Perawatan Maternitas. Edisi 2. EGC. Jakarta
http://www. Us elsevierhealth. com. Nursing diagnoses. Outcomes and
interventions
Manuaba, I.B.G. (2009). Buku Ajar Patologi Obstetri. Jakarta: EGC

NANDA. 2001. Nursing Diagnoses: Definitions & Classification. Philadelphia


Prawirohardjo, Sarwono. 2014. Ilmu Kebidanan Sarwono Prawirohardjo. Jakarta:
PT. Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo
Sarwono, P. 1994. Ilmu Kebidanan. Balai Penerbit UI. Jakarta
Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. 2002. Buku Panduan Praktis
Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Tridasa. Jakarta
BAB III

ASUHAN KEPERAWATAN POST PARTUM SPONTAN

PADA Ny. D DI RUANG CEMPAKA RS PUSRI PALEMBANG

I. PENGKAJIAN
A. IDENTITAS/BIODATA
Nama : Ny D Nama Suami : Tn. I
Umur : 32 Thn Umur : 35
Thn
Suku/Bangsa : Sumatra Suku/Bangsa :
Sumatra
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : SMA Pendidikan : SMA
Pekerjaan : IRT Pekerjaan :
Swasta
Alamat : Lebong Alamat :
Lebong
Tanggal MRS : 16/12/18 Pukul
Tanggal Pengkajian : 17/12/18 Masuk Rumah Sakit : 07.00
No. Register : RBI 18-12-XXX Melahirkan
: 10.50
Ruangan : Cempaka
B. RIWAYAT KESEHATAN
1. Keluhan Utama :
 Saat Masuk RS : Sakit perut ingin melahirkan G2P1A0 +
KPSW ± 7 jam
 Saat pengkajian : Nyeri Akut
Masalah keperawatan:
2. Riwayat Kehamilan Dan Persalinan
a. Riwayat Kehamilan
 HPHT : 21/3/2018
 Taksiran partus : 28/12/2018
 ANC
 Frekuensi : 6 kali
 Tempat : praktik bidan dan Puskesmas
 Keluhan Trisemester I : Mual, Muntan dan
Lemas
Trisemester II : Tidak Ada Keluhan
Trisemester III : Tidak Ada Keluhan
 Imunisasi : ( ) Ada ( ) Tidak ada
Imunisasi minggu I : Toksoid Tetanus
Imunisasi minggu II :
b. Riwayat Persalinan
IBU
 Tanggal persalinan : 16/12/2018 Waktu : 10.50
 Tempat Persalinan : Rs. Pusri Ditolong Oleh : Bidan
 Jenis Persalinan :
( ) spontan presentasi kepala
( ) Vacum
( ) Forcep
( ) operasi Sectio Cesarea
 Perdarahan : Jumlah 400 cc
 Plasenta
Dilahirkan dengan : ( ) Spontan
( ) Bantuan
 Keadaan Plasenta
Dilahirkan dengan : ( ) lengkap
( ) tidak lengkap
Sisa Plasenta
Dilahirkan dengan : ( ) Ada
( ) tidak ada
Ukuran diameter : 16 cm
Berat : 500 gram
Kelainan : Tidak Ada kelainan
 Ketuban
Warna : ( ) Keruh
( ) Jernih
Bau : ( ) ya ( amis )
( ) tidak
 Catatan Waktu Persalinan
Kala I : 5 Jam - Menit
Kala II : Jam 30 Menit
Kala III : - Jam 10 Menit
Kala IV : 2 Jam - Menit

BAYI
Jenis Kelamin : ( ) Perempuan ( ) laki-laki
BBL : 2860 Gram PB : 47 Cm
APGAR SCORE : 1 Menit : 7 5 Menit : 9
Anus :( ) Ada ( ) Tidak Ada
Masa Gestrasi : 38 Minggu
Cacat Bawaan : ( ) Ada ( ) Tidak Ada
Masalah Keperawatan :

3. Pengkajian Post Partum


a. Keadaan Umum : Baik
b. Kesadaran : Compos Mentis E:4 V:5 M: 6
c. Tanda-tanda vital :
 Tekanan Darah : 12/80 mmHg
 Denyut Nadi : 80 x/menit
 Pernafasan : 22 x/menit
 Suhu : 35,8 C
 BB Hamil : 61 Kg
 BB sekarang : 58 Kg
a. Wajah :
Oedema :( ) Tidak ada ( ) ada
Conjungtiva :( ) Anemis ( ) Tidak
Anemis
Sklera :( ) tidak ikterik ( ) Ikterik
b. Dada
Payudara
Kesan Umum : baik
Bentuk payudara : ( ) simetris ( ) tidak simetris
Puting susu :( ) menonjol ( ) tidak
menonjol
Hiperpigmentasi : ( ) Tidak ( ) ya
Colostrum :( ) keluar ( sedikit) ( ) tidak
keluar
Kebersihan :( ) cukup ( ) kurang
Kelainan :( ) payudara bengkak
( ) puting susu lecet
( ) peradangan payudara ( mastitis )
( ) Tidak ada
Masalah keperawatan : tidak ada masalah keperawatan
c. Abdomen
Bekas luka/ operasi :( ) tida ada ( ) ada
Keadaan luka operasi :( ) kering ( ) basah
:( ) ada pus ( ) Tidak
ada pus
Gavidarum Striae :( ) ada ( ) tidak
ada
d. Palpasi uterus
Tinggi Fundus Uteri : 4 jari bawah pusat ( post partum)
Kontraksi uterus :( ) baik ( ) jelek
Konsistensi Uterus :( ) keras ( ) lembut
e. Auskultasi Abdomen
Bising usus :( ) < 15 x/mnt ( )
>15x/mnt
Masalah keperawatan : tidak ada masalah keperawatan
f. Genetalia
Vulva dan vagina
varises :( ) Tidak ada ( ) ada
luka :( ) ada ( )ada
episiotomi
kemerahan :( ) ada ( ) tidak
ada
nyeri :( ) tidak ada ( ) ada
kebersihan :( ) cukup ( )
kurang
bekas luka/luka parut :( ) ada ( ) tidak
ada
Keadaan luka operasi :( ) kering ( ) basah
:( ) ada pus ( ) Tidak
: Lain-lain ( )
g. Lochea
Jenis lochea : lochea rubra
Warna : merah
Jumlah : 250 ml
Sifat pengeluaran : Menetes
Bau : Amis
h. Eliminasi
Beberapa jam setelah post partum
BAB frekuensi : belum BAB
Konsistensi : belum BAB
Warna : belum BAB
Keluhan : belum BAB
Hemoroid : tidak ada
BAK Frekuensi : 4 x/hari
Warna : kuning kecoklatan
Keluhan : tidak ada

i. Ekstremitas
Oedema tangan/jari :( ) ada ( )tidak ada
Oedema kaki :( ) ada ( )tidak ada
Varises tungkai :( ) ada ( )tidak ada
Tromboplebitis :( ) ada ( )tidak ada
C. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
Pemeriksaan laboratorium
Hematologi Hasil Nilai normal
Hemaglobin 13.0 P: 12-14 g/dl
leukosit 8.0 4.0 – 10.0/ul
LED 9.8 0-20
Hematokrit 39 P: 37-47%
Basofil 0 0-4%
Eosofil 0 1-4%
Segmen 81 36-66%
Limfosit 14 25-40%
Monosit 5 4-8%
trombosit 234 150-400 10”3/ uL

D. TERAPI
No Nama Obat Dosis Golongan Indikasi Kontra
Indikasi
1 Cefadroxil 2x1 antibiotik Megatasi alergi
infeksi
2 Asam 3x1 Anti nyeri Mengatasi alergi
Menefamat nyeri
E. ANALISA DATA
DATA ETIOLOGI MASALAH
KEPERAWATAN
DS :
DO :

DS :
-
DO :

DS:
-
DO :

F. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Nyeri Akut b.d Agen Trauma Fisik
( trauma jalan lahir : Episiotomi )
2. Resiko Infeksi b.d faktor risiko : Episiotomi
3. Menyusui tidak efektif b.d Kurangnya Produksi Asi
G. INTERVENSI KEPERAWATAN

DIAGNOSA RENCANA KEPERAWATAN


KEPERAWATAN/
MASALAH TUJUAN DAN INTERVENSI
KOLABORASI KRITERIA HASIL

NOC : NIC :

Anda mungkin juga menyukai