Anda di halaman 1dari 17

1.

Pengertian Ozon

Ozon merupakan gas yang secara alami terdapat di dalam atmosfer. Lapisan
ozon mulai dikenal oleh seorang ilmuwan dari Jerman, Christian Friedrich Schonbein
pada tahun 1839. Ozon adalah hasil reaksi antara oksigen dengan sinar ultraviolet dari
matahari. Ozon di udara berfungsi menahan radiasi sinar ultraviolet dari matahari pada
tingkat yang aman untuk kesehatan kita semua. Ozon juga diproduksi manusia untuk
dipergunakan sebagai bahan pemurni air, pemutih, dan salah satu unsur pembentuk
plastik. Setiap molekul ozon mengandung 3 atom oksigen dengan rumus kimia O3. Ozon
ditemukan terutama di lapisan atmosfer bagian bawah. Kira – kira 10% ozon
atmospheric terdapat di Troposfir, suatu lapisan Tamosfir yang paling dekat dengan
bumi (mulai dari permukaan bumi hingga 10-16 Km).
Ozon troposfir terbentuk dari reaksi kimia yang disebabkan adanya gas
pencemar hasil aktivitas manusia, sehingga berbahaya terhadap system
kehidupan. Sisanya sebanyak 90% terdapat di Stratosfir, terutama antara bagian
puncak lapisan trofosfir hingga ketinggian 50 Km. Ozon di stratosfir ini terbentuk
secara alami, dikenal dengan lapisan ozon (ozone layer) dan sangat berguna bagi system
kehidupan. Istilah 'ozon' atau lebih tepat lagi 'lapisan ozon' mulai mendapat perhatian
sekitar tahun 1980an ketika para ilmuwan menemukan adanya 'lubang' di lapisan ozon
di Antartika. Lubang tersebut merupakan hasil dari tenaga matahari yang
mengeluarkan radiasi ultra yang tinggi. Radiasi itu berpecah menjadi molekul oksigen
sekaligus melepaskan atom bebas di mana setengahnya diikat dengan molekul oksigen
yang lain untuk membentuk ozon.
Lapisan ozon melindungi bumi dari paparan sinar Ultra Violet B (UV-B) yang
sangat berbahaya bagi makhluk hidup di muka bumi. UV-B yang mempunyai panjang
gelombang 280-315 nm, sebagian diserap oleh lapisan ozon, dengan demikian jumlah
UV-B yang mencapai bumi jumlahnya sangat sedikit. Paparan UV-B terhadap manusia
dapat mengakibatkan penyakit kanker kulit, katarak dan mengurangi system kekebalan
tubuh. Paparan UV-B juga dapat merusak kehidupan tanaman, organisme bersel satu
dan ekosistem perairan. Sedangkan UV-A (dengan panjang gelombang 315-400 nm)
tidak diserap oleh lapisan ozon. Radiasi UV-A dari sinar matahari sangat bermanfaat
bagi kelangsungan hidup makhluk hidup di permukaan bumi. Lapisan ozon sangat
penting karena ia menyerap radiasi ultra violet (UV) dari matahari untuk melindungi
radiasi yang tinggi sampai ke permukaan bumi. Radiasi dalam bentuk UV spektrum
mempunyai jarak gelombang yang lebih pendek daripada cahaya. Radiasi UV dengan
jarak gelombang adalah di antara 280 hingga 315 nanometer yang dikenali UV-B dan ia
merusak hampir semua kehidupan. Dengan menyerap radiasi UV-B sebelum ia sampai
ke permukaan bumi, lapisan ozon melindungi bumi dari efek radiasi yang merusak
kehidupan.

2. Dampak berlubangnya lapisan ozon

Lapisan ozon di
stratosfer dapat menyerap
seluruh sinar UV ekstrem dan UV-
C serta sebagian besar sinar UV-
B. Di katulistiwa, pada keadaan
terang tak berawan sekitar 30%
sinar UV-B dapat sampai ke
bumi. Semakin jauh dari
katulistiwa, UV-B yang sampai ke
bumi semakin berkurang. Akan
tetapi, pada musim panas
penyinaran UV-B di daerah yang
jauh dari katulistiwa tidak
berbeda jauh dengan di
katulistiwa.
Dengan semakin
beerkurangnya lapisan ozon,maka sinar UV-B yang diserap bumi semakin besar. Karena
sinar yang bergelombang pendek ini memiliki energy yang tidur,maka berpengaruh
besar terhadap sel hidup dan mengakibatkan kematian jasad remix
Sinar UV-B juga mempunyai dampak negatif pada makhluk tingkat tinggi,
baik hewan maupun tumbuhan. Pada tumbuhan, menipisnya lapisan ozon akan
mengakibatkan terganggunya proses fotosintesis yang selanjutnya menyebabkan
turunnya laju pertumbuhan daun dan batang serta penurunan berat kering total
sehingga hasilnya akan berkurang. Selain itu dapat juga mempengaruhi produktivitas
hutan, mengakibatkan gangguan pada ekosistem akuatik, serta mengakibatkan
penyakit kanker kulit, penyakit katarak serta menurunnya daya imunitas pada
manusia. Dengan berkurangnya daya imunitas oranng menjadi lebih peka terhadap
serangan infeksi termasuk virus herpes dan lepra.

3. Penanggulangan berlubangnya lapisan ozon

Beberapa langkan yang dapat dilakukan untuk menjaga lapisan ozon adalah
dengan melakukan kegiatan ramah ozon atau ozone friendly dan sosialisasi untuk
mengubah perilaku manusia secara bertahap. Upaya ini harus selalu menerapkan
prinsip 4R, yaityu melakukan: reduce, reuse, recycle, replace/replant.
Langkah-langkah lain:
Kurangi pemakaian barang-barang yang memiliki bahan .
Di rumah dan perkantoran, minimalkan jumlah Air Conditioner yang digunakan.
Diperlukan desain arsitektur yang lebih baik sehingga udara segar dapat masuk
dengan leluasa ke dalam ruangan kantor atau kamar tidur sehingga keperluan
AC bisa dikurangi.
Sesuaikan kapasitas kulkas dengan dengan kebutuhan sehingga lebih efektif.

4. Dampak penebangan hutan

Dampak yang ditimbulkan dari penebangan hutan yaitu :

1. Banjir, tanah longsor dan berkurangnya ekosistem di dalam hutan itu sendiri
(baik flora maupun fauna).
2. Mengalami degradasi (penurunan baik secara kuantitas maupun kualitas) SDA.
Yang dimaksud dengan lingkungan hidup adalah satu kesatuan komunitas yang
terdiri dari tanah, air, udara, flora/fauna dan sumber daya alam lainnya beserta
makhluk hidup yang ada di dalamnya.
3. Menurunkan tingkat batas air tanah dan mempercepat terjadinya efek rumah
kaca, serta terjadinya pemanasan global.
4. Terjadinya erosi yang disebabkan oleh penebangan hutan mempercepat
perusakan tanah yang akhirnya dapat mengakibatkan perubahan dari tanah yang
subur menjadi gurun yang tandus.
5. Degradasi Sumber Daya Tanah/Lahan. Tanah permukaan (biasa disebut lahan)
merupakan tempat sebagian besar makhluk hidup berada dan beraktivitas
sesuai dengan kodratnya masing-masing pada lingkungan “habitat” yang
berbeda-beda. Kerusakan tanah/lahan akan berpengaruh terhadap habitat
semua makhluk hidup yang ada di dalamnya dan kerusakan habitat sangat
berpengaruh terhadap kelangsungan makhluk hidup yang disangganya. Semakin
banyaknya terjadi tanah longsor di daerah kemiringan tinggi
(pegunungan/perbukitan), dan tanah terbuka bekas penggalian tambang
permukaan (emas, batubara, timah, dlsb).
6. Degradasi Sumber Daya Air: Semakin kecilnya debit air sungai dari tahun ke
tahun dan semakin besarnya perbedaan debit air sungai pada musim hujan
dengan musim kemarau.
7. Punahnya Spesies Hutan.Hutan di Indonesia dikenal kaya akan keragaman
hayatinya. Dengan rusaknya hutan, dapat dipastikan keanekaragaman ini sulit
untuk dipertahankan. Bahkan, yang lebih buruk akan mengalami kepunahan.
Dampak kerusakan hutan tidak hanya melanda spesies pohon, tetapi juga
kenyamanan para penghuni hutan. Mereka sewaktu-waktu akan kehilangan
habitnya. Efek dari berkurangnya hutan ini pun meluas, tampak pada aliran
sungai yang tidak biasa, erosi tanah, dan berkurangnya hasil dari produk-produk
hutan. Polusi dari pemutih khlorin yang digunakan untuk memutihkan sisa-sisa
dari tambang telah merusak sistem sungai dan hasil bumi di sekitarnya,
sementara perburuan ilegal telah menurunkan populasi dari beberapa spesies
yang mencolok, di antaranya orangutan (terancam), harimau Jawa dan Bali
(punah), serta badak Jawa dan Sumatera (hampir punah). Di pulau Irian Jaya,
satu-satunya sungai es tropis memang mulai menyurut akibat perubahan iklim,
namun juga akibat lokal dari pertambangan dan penebangan hutan.

5. Cara meminimalkan dampak negatif penebangan hutan

1. Pelestarian hutan
2. Reboisasi atau penanaman kembali hutan yang gundul.

3. Melarang pembabatan hutan secara sewenang-wenang.


4. Menerapkan sistem tebang pilih dalam menebang pohon.
5. Menerapkan sistem tebang–tanam dalam kegiatan penebangan hutan.
6. Menerapkan sanksi yang berat bagi mereka yang melanggar ketentuan
mengenai pengelolaan hutan.
7. Reboisasi atau penghijauan di lahan yang telah rusak
8. Mencegah penebangan liar dan menerapkan sistem tebang pilih
1. Pengertian Desertifikasi

Desertifikasi berasal dari kata


Desert yang berarti gurun. Dengan demikian
pengertian desertifikasi dapat juga diartikan
sebagai proses terbentuknya gurun.
Sebagaimana dikutip dari IYDD (International
Year of Desert and Desertification) dalam
bulletin yang diterbitkan oleh GER (Global
Education Room, South Australia) Desertifikasi berarti penambahan daerah gurun
yang sudah ada dan dapat juga berarti proses dimana daerah luas yang sebelumnya
subur dan produktif menjadi kering kerontang dan tidak dapat lagi digunakan untuk
bercocok tanam. Kedua definisi ini cukup mengerikan.. Proses desertifikasi biasanya
disebabkan oleh dua factor, yang pertama adalah perubahan iklim yang sangat ekstrim
dan yang kedua adalah karena ulah manusia. Desertifikasi karena campur tangan
manusia misalnya adalah eksploitasi tanah yang berlebihan, pengelolaan air yang salah
dan pembabatan hutan, serta pertanian mono kultur.

Tanah kita seperti sapi perah yang di perah terus menerus tanpa diberi makan,
sampai akhirnya mati (desertifikasi). Lapisan top soil yang subur, habis tergerus oleh
air hujan, tinggal menyisakan batuan dan tanah tandus. Sampai akhirnya tak ada lagi
tanaman yang bisa tumbuh disana. Sehingga petani akhirnya harus pindah ke tempat
lain, untuk membuka lahan baru, dan masalah baru kembali terjadi. Tanda-tanda
terjadinya desertifikasi, sudah jelas di depan mata kita. Banjir dengan siklus yang
semakin pendek, tidak mampu lagi menahan air. Lihatlah jumlah sedimen di muara-
muara sungai, menyisakan lahan diatasnya dengan tanah bebatuan yang sama sekali
tidak subur.
Pengelolaan tanah yang buruk ini masih ditambah lagi dengan pertanian mono
kultur yang berbahaya. Satu jenis tanaman yang sama di tanam di satu lokasi dan
musim demi musim tanpa memberikan waktu kepada tanah sehingga tanah menjadi
jenuh dan tidak mampu lagi menyokong kehidupan tanah diatasnya.
2. Cara menanggulangi terjadinya desertifikasi

1. Untuk menghentikan penggurunan jumlah hewan di tanah harus dikurangi,


memungkinkan tanaman untuk tumbuh kembali. kondisi tanah harus dibuat
menguntungkan bagi pertumbuhan tanaman dengan, misalnya, mulsa. Mulsa (lapisan
jerami, daun atau serbuk gergaji yang meliputi tanah) mengurangi penguapan,
menekan pertumbuhan gulma, memperkaya tanah seperti membusuk, dan mencegah
dan karenanya limpasan erosi. Reseeding mungkin diperlukan di daerah yang rusak
parah. Mulsa dan reseeding adalah praktek mahal. Namun, pendekatan realistis
skala besar hanya untuk mencegah penggurunan melalui pengelolaan lahan yang baik
di daerah semi-kering.
2. Lahan kering sangat rentan karena variabilitas iklim dan tekanan manusia.
Kerusakan penutup tanah dan tanaman telah mempengaruhi 70% dari lahan kering
di dunia. Selain itu, negara-negara dan orang-orang yang paling terpengaruh oleh
penggurunan seringkali mereka dengan sumber daya yang sedikit. Namun adalah
mungkin untuk memerangi penggurunan oleh lestari mengelola lahan kering,
merehabilitasi areal yang rusak, dan dengan mendidik pemuda.
3. Memulihkan dan pupuk tanah, cara mudah dan murah untuk menyuburkan tanah
adalah untuk mempersiapkan kompos, yang akan menjadi humus dan akan diperbarui
tanah dengan bahan organik.
4. Mengatasi dampak dari angin dengan membangun hambatan dan menstabilkan bukit
pasir dengan spesies tanaman lokal.
5. Reboisasi, pohon memainkan beberapa peran: mereka membantu memperbaiki
tanah, bertindak sebagai pemutus angin, meningkatkan kesuburan tanah, dan
membantu menyerap air saat hujan deras. Karena pembakaran lahan dan hutan
meningkatkan gas rumah kaca berbahaya, aforestasi - penanaman pohon baru -
dapat membantu mengurangi dampak negatif akibat perubahan iklim.
6. Mengembangkan praktek-praktek pertanian berkelanjutan, lahan kering adalah
rumah bagi berbagai macam spesies, yang dapat produk komersial juga
becomeimportant: misalnya, mereka memberikan 1 / 3 dari tanaman obat yang
diturunkan di Amerika Serikat. Pertanian keanekaragaman hayati harus
dilestarikan. Tanah eksploitasi berlebihan harus dihentikan dengan meninggalkan
'bernafas' tanah selama periode tertentu-waktu, dengan budidaya tidak, atau
penggembalaan ternak.
7. Tradisional gaya hidup, gaya hidup tradisional seperti yang dipraktikkan di zona
kering banyak menawarkan contoh-contoh hidup harmonis dengan lingkungan. Di
masa lalu, nomadisme terutama disesuaikan dengan kondisi lahan kering; bergerak
dari satu danau ke yang lain, tidak pernah tinggal di tanah yang sama, masyarakat
pastoral tidak mengerahkan banyak tekanan pada lingkungan. Namun, perubahan
gaya hidup dan pertumbuhan populasi menempatkan meningkatkan tekanan
terhadap sumber daya yang langka dan lingkungan yang rentan. Jalan Sutra di Asia
dan rute Trans-Sahara di Afrika adalah contoh yang baik dari pertukaran ekonomi
dan budaya yang kuat yang dikembangkan oleh masyarakat nomaden.
1. Pengertian erosi

Erosi adalah peristiwa pengikisan padatan (sedimen, tanah, batuan, dan


partikel lainnya) akibat transportasi angin, air atau es, karakteristik hujan, creep pada
tanah dan material lain di bawah pengaruh gravitasi, atau oleh makhluk hidup semisal
hewan yang membuat liang, dalam hal ini disebut bio-erosi. Erosi tidak sama dengan
pelapukan akibat cuaca, yang mana merupakan proses penghancuran mineral batuan
dengan proses kimiawi maupun fisik, atau gabungan keduanya.

2. Faktor penyebab erosi

1. Faktor Iklim, termasuk besarnya dan intensitas hujan/ presipitasi, rata-rata dan
rentang suhu, begitu pula musim, kecepatan angin, frekuensi badai.
2. faktor geologi termasuk tipe sedimen, tipe batuan, porositas dan permeabilitasnya,
kemiringn lahan.
3. Faktor biologis termasuk tutupan vegetasi lahan,makhluk yang tinggal di lahan
tersebut dan tata guna lahan ooleh manusia.
4. Faktor yang paling sering berubah-ubah adalah jumlah dan tipe tutupan lahan. pada
hutan yang tak terjamah, mineral tanah dilindungi oleh lapisan humus dan lapisan
organik. kedua lapisan ini melindungi tanah dengan meredam dampak tetesan hujan.
lapisan-lapisan beserta serasah di dasar hutan bersifat porus dan mudah menyerap
air hujan. Biasanya, hanya hujan-hujan yang lebat (kadang disertai angin ribut) saja
yang akan mengakibatkan limpasan di permukaan tanah dalam hutan. bila Pepohonan
dihilangkan akibat kebakaran atau penebangan, derajat peresapan air menjadi
tinggi dan erosi menjadi rendah. kebakaran yang parah dapat menyebabkan
peningkatan erosi secara menonjol jika diikuti denga hujan lebat. dalam hal
kegiatan konstruksi atau pembangunan jalan, ketika lapisan sampah / humus
dihilangkan atau dipadatkan, derajad kerentanan tanah terhadap erosi meningkat
tinggi.
1. Pengertian Polusi

Polusi adalah terjadinya pencemaran lingkungan yang mengakibatkan


menurunya kualitas lingkungan dan terganggunnya kesehatan serta ketenangan
hidup makhluk hiup termasuk manusia.Polusi atau pencemaran menurut UU RI no.23
1997 adalah masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup,zat,energi, dan atau
komponen lain kedalam lingkungan oleh kegiatan manusia sehingga kualitasnya turun
sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan lingkungan tidak dapat berfungsi
sesuai peruntukan nya. Di dalam polusi selalu ada istilah polutan, yakni zat atau
bahan yang dapat menyebabkan pencemaran/polusi.

2. Macam-macam polusi

1. Polusi Udara

Polusi ini mencemarkan udara di bumi dimana polusi in berasal dari asap pabrik dan
asap dari kendaraan bermotor sehingga menghasilkan banyak gas karbondioksida
yang dapat membuat udara jadi tidak bersih.

2. Polusi Tanah

Ternyata tanah juga dapat terpolusi oleh sampah plastik, pembuangan bekas limbah
dan lain-lain sehingga tanah tidak subur dan jika ditanami oleh tanaman, tanaman
tersebut akan mati.

3. Polusi Suara
Suara juga dapat terkena polusi, kita pasti belum tersadar akan polusi jenis ini
karena kita fikir ini adalah hal biasa. Polusi suara ini disebabkan oleh suara
kebisingan pesawat, suara musik yang keras dan suara dari lalu lintas dan berbagai
hal lainnya.

4. Kontaminasi Radioaktif
Ini adalah pencemaran yang sangat berbahaya dibandingkan dari pencemaran atau
polusi dari udara,tanah dan suara. Pencemaran radioaktif berasal dari kebocoran
tenaga nuklir atau pembuangan limbah radio aktif yang sembarangn.

5. Polusi Air
Polusi air disebabkan oleh pembuangan limbah pabrik dan limbah rumah tangga ke
sungai, danau dan bahkan laut sehingga air menjadi tercemar dan dapat merusak
ekosistem air dan lingkungan.
3. Cara menanggulangi masalah polusi

1. Mengatasi pencemaran udara


Mengurangi penggunaan bahan bakar fosil,seperti minyak batubara
Untuk pabrik harus memasang saringan gas
Menggunakan bahan bakar yang sedikit menyebabkan
pencemaran,misalnya listrik
Membangun taman kota
Melakukan penghijauan
2. Mengatasi pencemaran suara
Menjauhkan sumber bunyi dan daerah pemukiman
Melemahkan kekuatan suara
Menghambat perambatan suara
3. Mengatasi pencemaran air
Mengolah limbah pabrik sebelum dibuang ke sungai,sehingga
kepekatan limbah berkurang
Tidak membuang sampah ke sungai
Tidak mencemari sungai dengan pestisida
4. Mengatasi pencemaran tanah
Sampah-sampah organik yang tidak dapat dimusnahkan (berada
dalam jumlah cukup banyak) dan mengganggu kesejahteraan hidup
serta mencemari tanah, agar diolah atau dilakukan daur ulang
menjadi barangbarang lain yang bermanfaat, misal dijadikan
mainan anak-anak, dijadikan bahan bangunan, plastik dan serat
dijadikan kesed atau kertas karton didaur ulang menjadi tissu,
kaca-kaca di daur ulang menjadi vas kembang, plastik di daur ulang
menjadi ember dan masih banyak lagi cara-cara pendaur ulang
sampah.
Bekas bahan bangunan (seperti keramik, batu-batu, pasir, kerikil,
batu bata, berangkal) yang dapat menyebabkan tanah menjadi
tidak/kurang subur, dikubur dalam sumur secara berlapis-lapis
yang dapat berfungsi sebagai resapan dan penyaringan air,
sehingga tidak menyebabkan banjir, melainkan tetap berada di
tempat sekitar rumah dan tersaring. Resapan air tersebut bahkan
bisa masuk ke dalam sumur dan dapat digunakan kembali sebagai
air bersih.
Hujan asam yang menyebabkan pH tanah menjadi tidak sesuai lagi
untuk tanaman, maka tanah perlu ditambah dengan kapur agar pH
asam berkurang.
1. Pengertian hujan asam

Hujan asam adalah hujan yang bersifat asam dan memiliki pH kurang dari
5,7. Hujan secara alami memang bersifat asam, namun kisaran pH diatas 5,7.
Keasaman hujan biasanya disebabkan oleh karbon dioksida di udara yang bereaksi
dengan uap air menjadi asam lemah bikarbonat. Jenis asam dalam hujan ini sangat
bermanfaat karena dapat melarutkan mineral dalam tanah yang dibutuhkan oleh
tumbuhan dan binatang. Namun jika keasaman air hujan menjadi sangat rendah yaitu di
bawah pH 5,7 maka akan menimbulkan masalah terhadap lingkungan. karena keasaman
hujan yang seperti ini dapat bersifat korosif dan dapat menyebabkan berbagai jenis
gangguan kesehatan pada makhluk hidup, baik itu hewan, tumbuhan ataupun manusia.

2. Penyebab terjadinya hujan asam

Penyebab hujan asam ada 2 : yaitu

1. Penyebab alami

Semburan asap dari gunung berapi. Gunung berapi yang masih aktif akan
seringkali menyemburkan asap ke udara, dimana salah satu kandungan
dari asap tersebut adalah belerang
2. Akibat aktivitas manusia

Asap-asap pabrik
Pembakaran bahan bakar fosil yang banyak melepaskan nitrogen ke udara
Pengolahan pertanian dan peternakan yang banyak menghasilkan amoniak

3. Hujan asam terjadi apabila kandungan sulfur dioxide (SO2) dan nitrogen oxides
(NO) diudara sangat tinggi. Sulfur dioxide dan nitrogen oxide merupakan hasil
reaksi antara belerang dan nitrogen dengan oksigen diudara. Zat SO2 dan NO
kemudian akan terdifusi ke atmosfer dan bereaksi dengan air (H2O)
membentuk asam sulfat dan asam nitrat yang kemudian jatuh kebumi
bersamaan dengan air hujan. Itulah yang menyebabkan ph air hujan menjadi
rendah sehingga di sebut hujan asam.

3. Cara menanggulangi hujan asam

Bahan Bakar Dengan kandungan Belerang Rendah


Mengurangi kandungan Belerang sebelum Pembakaran
Pengendalian Pencemaran Selama Pembakaran, pengendalian
Setelah Pembakaran
Pengaplikasikan prinsip 3R (Reuse, Recycle, Reduce)

4. Metode Pencegahan

Menggunakan bahan bakar yang mengandung sedikit zat pencemar.


Menghindari terbentuknya zat pencemar saat terjadinya pembakaran. Dalam
proses produksi, misalnya batubara, batubara biasanya dicuci untuk membersihkan
batubara dari pasir, tanah, dan kotoran lain, serta mengurangi kadar belerang
yang berupa pirit Menangkap zat pencemar dari gas buangan dengan caranya
dengan menginjeksikan kapur dalam dapur pembakaran dan suhu pembakaran
diturunkan dengan alat pembakar khusus.
Penghematan energi, Teknologi yang sudah banyak dipakai ialah fle gas
desulfurization (FGD) (Akhadi, 2000). Prinsip teknologi ini ialah untuk mengikat
SO2 di dalam gas limbah di cerobong asap dengan absorben, yang disebut
scubbing (Sudrajad, 2006). Cara lain ialah dengan menggunakan amonia sebagai
zat pengikatnya sehingga limbah yang dihasilkan dapat dipergunakan sebagi pupuk.
1. Pengertian pemanasan global

Pemanasan global (Inggris: global warming) adalah suatu proses


meningkatnya suhu rata-rata atmosfer, laut, dan daratan Bumi.

Suhu rata-rata global pada permukaan Bumi telah meningkat 0.74 ±


0.18 °C (1.33 ± 0.32 °F) selama seratus tahun terakhir. Intergovernmental Panel on
Climate Change (IPCC) menyimpulkan bahwa, "sebagian besar peningkatan suhu
rata-rata global sejak pertengahan abad ke-20 kemungkinan besar disebabkan oleh
meningkatnya konsentrasi gas-gas rumah kaca akibat aktivitas manusia" melalui
efek rumah kaca. Kesimpulan dasar ini telah dikemukakan oleh setidaknya 30 badan
ilmiah dan akademik, termasuk semua akademi sains nasional dari negara-negara
G8. Akan tetapi, masih terdapat beberapa ilmuwan yang tidak setuju dengan
beberapa kesimpulan yang dikemukakan IPCC tersebut.

Meningkatnya suhu global diperkirakan akan menyebabkan perubahan-


perubahan yang lain seperti naiknya permukaan air laut, meningkatnya intensitas
fenomena cuaca yang ekstrem, serta perubahan jumlah dan pola presipitasi.
Akibat-akibat pemanasan global yang lain adalah terpengaruhnya hasil pertanian,
hilangnya gletser, dan punahnya berbagai jenis hewan.
2. Faktor penyebab pemanasan global

Polusi Karbondioksida dari pembangkit listrik bahan bakar fosil

Ketergantungan kita yang semakin meningkat pada listrik dari


pembangkit listrik bahan bakar fosil membuat semakin meningkatnya
pelepasan gas karbondioksida sisa pembakaran ke atmosfer. Sekitar 40%
dari polusi karbondioksida dunia, berasal dari produksi listrik Amerika
Serikat. Kebutuhan ini akan terus meningkat setiap harinya. Sepertinya,
usaha penggunaan energi alternatif selain fosil harus segera dilaksanakan.
Tetapi, masih banyak dari kita yang enggan untuk melakukan ini.

Polusi Karbondioksida dari pembakaran bensin untuk transportasi

Sumber polusi karbondioksida lainnya berasal dari mesin kendaraan


bermotor. Apalagi, keadaan semakin diperparah oleh adanya fakta bahwa
permintaan kendaraan bermotor setiap tahunnya terus meningkat seiring
dengan populasi manusia yang juga tumbuh sangat pesat. Sayangnya, semua
peningkataan ini tidak diimbangi dengan usaha untuk mengurangi dampak.

Gas Metana dari peternakan dan pertanian.

Gas metana menempati urutan kedua setelah karbondioksida yang


menjadi penyebab terdinya efek rumah kaca. Gas metana dapat bersal dari
bahan organik yang dipecah oleh bakteri dalam kondisi kekurangan oksigen,
misalnya dipersawahan. Proses ini juga dapat terjadi pada usus hewan ternak,
dan dengan meningkatnya jumlah populasi ternak, mengakibatkan peningkatan
produksi gas metana yang dilepaskan ke atmosfer bumi.

Aktivitas penebangan pohon

Seringnya penggunaan kayu dari pohon sebagai bahan baku membuat


jumlah pohon kita makin berkurang. Apalagi, hutan sebagai tempat pohon
kita tumbuh semakin sempit akibat beralih fungsi menjadi lahan perkebunan
seperti kelapa sawit. Padahal, fungsi hutan sangat penting sebagai paru-paru
dunia dan dapat digunakan untuk mendaur ulang karbondioksida yang
terlepas di atmosfer bumi.

Penggunaan pupuk kimia yang berlebihan

Pada kurun waktu paruh terakhir abad ke-20, penggunaan pupuk kimia
dunia untuk pertanian meningkat pesat. Kebanyakan pupuk kimia ini berbahan
nitrogenoksida yang 300 kali lebih kuat dari karbondioksida sebagai
perangkap panas, sehingga ikut memanaskan bumi. Akibat lainnya adalah
pupuk kimia yang meresap masuk ke dalam tanah dapat mencemari sumber-
sumber air minum kita.
3. Dampak pemanasan global

1. Kenaikan permukaan air laut seluruh dunia

Para ilmuwan memprediksi peningkatan tinggi air laut di seluruh dunia karena
mencairnya dua lapisan es raksasa di Antartika dan Greenland. Banyak negara di
seluruh dunia akan mengalami efek berbahaya dari kenaikan air laut ini. Inilah
mungkin yang faktor penyebab tenggelamnya Ibu Kota Jakarta beberapa tahun
mendatang sesuai dengan yang diprediksi ilmuwan.

2. Peningkatan intensitas terjadinya badai

Tingkat terjadinya badai dan siklon semakin meningkat. Di dukung oleh bukti
yang telah ditemukan oleh para ilmuwan bahwa pemanasan global secara signifikan
akan menyebabkan terjadinya kenaikan temperatur udara dan lautan. Hal ini
mengakibatkan terjadinya peningkatan kecepatan angin yang dapat memicu
terjadinya badai kuat.

3. Menurunnya produksi pertanian akibat gagal panen

Diyakini bahwa, milyaran penduduk di seluruh dunia akan mengalami bencana


kelaparan karena faktor menurunnya produksi pangan pertanian akibat kegagalan
panen. Ini disebabkan oleh pemanasan global yang memicu terjadinya perubahan
iklim yang kurang kondusif bagi tanaman pangan.

4. Makhluk hidup terancam kepunahan

Berdasarkan penelitian yang dipublikasin di Nature, pada tahun 2050


mendatang, peningkatan suhu dapat menyebakan terjadinya kepunahan jutaan spesies.
Artinya, di tahun-tahun mendatang keragaman spesies bumi akan jauh berkurang.
Namun, semoga saja tidak termasuk di dalamnya spesies manusia.

4. Penanggulangan pemanasan global

Jangan menebang hutan sembarangan


Kita tau bahwa hutan merupakan penghasil oksigen terbesar, jika hutan
banyak ditebangi tanpa tanggung jawab, lantas siapa lagi yang akan memberi
kita oksigen? jika oksigen sedikit atau bahkan tidak ada maka bumi akan
dipenuhi dengan CO2, gas ini bersifat akan menaikkan suhu bumi. Lagi pula
kita bernafas membutuhkan oksigen tanpanya kita akan mati.
Kurangi penggunaan kendaraan bermotor
Sesuai yang telah saya katakan diatas bahwa gas CO2 akan membuat bumi
kita panas, sedangkan kita semua tau bahwa kendaraan bermotor akan
membuang pembuangan yang berupa gas CO2. jika semakin sedikit motor
yang dioperasikan makan akan semakin sedikit gas CO2 yang dihasilkan.
Mengganti kendaraan bermotor dengan kendaraan berbahan bakar
listrik.
Alternatif kedua jika memang kita sulit untuk meninggalkan kendaraan
bermotor. Kendaraan bermotor memang sangat kita butuhkan jadi tidak
mungkin bagi kita untuk meninggalkannya, alternatifnya adalah menggunakan
kendaraan bermotor yang berbahan bakar ramah lingkungan seperti listrik.
Mengurangi lampu di siang hari
Tanpa disadari ternyata lampu juga akan membuat suhu menjadi panas, kalau
tidak percaya coba aja dengan menaruh telur ayam di dekat lampu selama
beberapa hari dan lihatlah telur ayam akan menetas.

Menanam pohon
ini suatu langkah positif yang sangat bagus, kalian bisa menanam pohon di
pekarangan rumah dan tempat-tempat lain yang kosong. Dari pada lahan
koson tersebut dibiarkan begitu saja tanpa di tanami sesuatu kan mubazir.
1. Peran pencegahan pengaruh negatif globalisasi
1. Meningkatkan Kualitas SDM Indonesia

Dampak negatif globalisasi merupakan sebuah realita yang mau tak mau harus
dihadapi bila Bangsa Indonesia ingin tetap hidup sebagai bangsa yang berdaulat
di dunia.
Cara untuk menghadapi dampak negatif globalisasi yaitu dengan mempersiapkan
diri sebaik-baiknya melalui pendidikan. Melalui pendidikan yang optimal, bangsa
Indonesia dapat menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi. Sehingga dapat
bersaing di kancah dunia Internasional.

2. Meningkatkan Kualitas Nilai Keimanan dan Moralitaas Masyarakat


Dampak negatif globalisasi membuat budaya antar bangsa saling mempengaruhi.
Karenanya keberadaan nilai-nilai keimanan dan moralitas menjadi sangat
penting. Sebab nilai keimanan dan moralitas menjadi sangat penting. Sebab
nilai-nilai keimanan dan moralitas itulah yang mampu mengatasi dampak negatif
dari globalisasi.
Sebagai kaum Muslim, kita hendaknya menanamkan nilai-nilai Islam di
kehidupan sehari-hari. Kita hendaknya menjalankan syariat Islam. Mengetahui
mana yang halal dan haram. Sehingga kita dapat memilah-milah pengaruh dari
luar.
Moralitas bangsa juga harus ditingkatkan. Di dalam dampak negatif
globalisasi ini, moralitas bangsa cenderung menurun kualitasnya. Ini tidak lepas
dari tanggung jawab orang tua, guru, dan pemerintah. Salah satu solusinya
adalah melaksanakan pembelajaran pendidikan kewarganegaraan.

3.Mendorong dan Mendukung Upaya Memperjuangkan Keadilan Antar


Bangsa
Salah satu dampak negatif globalisasi adalah saling berkaitannya antara satu
negara dengan negara lainnya. Baik dalam bentuk kerjasama ataupun persaingan
global.
Pemerintah Indonesia harus berupaya sekuat tenaga untuk memperjuangkan
keadilan dan keseimbangan antarbangsa. Upaya pemerintah tersebut harus
selalu didorong dan didukung oleh setiap warga negaranya.
5. Meningkatkan Jiwa Semangat Persatuan, Kesatuan, Serta
Nasionalisme

Adanya dampak negatif globalisasi menjadi suatu tantangan yang berat bagi
negara berkembang yang belum maju dan kuat. Negara yang masyarakatnya
tidak mempunyai jiwa dan semangat persatuan, kesatuan dan nasionalisme yang
kuat akan dengan mudah dipermainkan oleh negara-negara maju. Oleh karna itu,
semangat dan jiwa persatuan, kesatuan dan nasionalisme harus terus
ditingkatkan oleh seluruh rakyat Indonesia.
Bila jiwa dan semangat persatuan, kesatuan, dan nasionalisme telah tertanam
dengan kuat pada setiap warga negara Indonesia tidak akan mudah
dipermainkan oleh negara-negara yang kuat dan maju.

6. Melestarikan Adat Istiadat dan Budaya Daerah

Dampak negatif globalisasi juga membuat budaya luar dapat dengan mudah kita
ketahui. Pengetahuan akan budaya luar terkadang membuat masyarakat lebih
menyukainya daripada budaya daerah sendiri.
Menyukai kebudayaan luar adalah hal yang wajar. Namun kita harus tetap
melestarikan kebudayaan kita sendiri. Jangan sampai kebudayaan kita punah
begitu saja seiring dengan waktu. Apalagi kebudayaan itu seenaknya saja
diambil oleh bangsa lain.
Walaupun zaman kini telah serba modern, kita harus tetap berpegang teguh
kepada adat istiadat.

7. Menjaga Keasrian Objek Wisata Dalam negeri


Salah satu ciri-ciri dampak negatif globalisasi adalah perjalanan dan
perlancongan antarbangsa yang semakin meningkat. Indonesia sebagai begara
yang kaya akan objek-objek wisata yang indah hendaknya memanfaatkannya
dengan seoptimal mungkin. Salah satu usaha adalah menjaga keasrian objek
wisata tersebut.
Sebenarnya selain Bali, banyak lagi pulau-pulau di Indonesia yang memiliki
tempat yang sangat indah untuk dikunjungi. Namun banyak lokasi yang tidak
terjaga keasriannya sehingga tidak menarik untuk dikunjungi. Maka seharusnya
masyarakat selalu menjaga keasrian objek wisata di daerah masing-masing
misal wisata garut dan taman matahari di bogor.
Cara-cara menjaga keasrian objek wisata dalam negeri seperti tidak membuang
sampah sembarangan, tidak mencoret-mencoret tembok, melakukan
penghijauan disekitar pegunungan, tidak membuang sampah ke sungai yang
nantinya bermuara ke laut, melestarikan terumbu karang, dan sebagainya.

Anda mungkin juga menyukai