ASKEP Komunitas
ASKEP Komunitas
DI SUSUN OLEH :
TAHUN 2019
LEMBAR PENGESAHAN
Kabupaten Boyolali, Pada Tanggal 2 Januari -19 Januari 2019, telah mendapatkan
Pembimbing I
Mengetahui,
Kaprodi D3 Keperawatan
STIKES Kusuma Husada Surakarta
( Meri Oktariani, S.Kep., Ns., M.Kep )
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat
Kegiatan dan penyusunan laporan ini dapat kami selesaikan berkat adanya
bantuan dan bimbingan serta kerjasama yang baik dari beberapa pihak. Oleh karena
itu pada kesempatan ini kami menyampaikan terima kasih dan penghargaan kepada
yang terhormat :
2. Fakhrudin Nasrul Sani, S.Kep., Ns., M.Kep selaku Koordinator Praktek dan
4. Bambang T.H, S.Pd selaku Kepala Sekolah dari Sekolah Dasar Mojolegi
Teras
laporan ini.
Kami menyadari bahwa laporan ini jauh dari kata sempurna, untuk itu kami
mohon kritik dan saran yang membangun untuk perbaikan di waktu yang
akan datang. Besar harapan kami semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi
Menggososok gigi
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
hidup, karena setiap manusia berhak untuk hidup dan Memiliki kesehatan.
merupakan salah satu pendekatan dan alat untuk mencapai kesehatan bagi
semua pada tahun 2010 sebagai tujuan pembangunan kesehatan dalam rangka
melalui Puskesmas dan Rumah sakit sebagai rujukannya. Hal ini merupakan
pendekatan dan alat untuk mencapai kesehatan bagi semua pada tahun 2010
SD Negeri Banjarsari.
B. Tujuan
SD Negeri Banjarsari.
b. Melakukan analisa data kesehatan yang didapatkan dilingkup SD
Negeri Banjarsari.
C. Manfaat Laporan
2. Bagi Mahasiswa
diharapakan ada tindak lanjut dari kegiatan yang telah berjalan, pada
dengan kepala sekolah dan guru untuk menginformasikan murid serta pihak
benar pada anak dengan cara yaitu mengajarkan cara cuci tangan 6 langkah
Bab IV : Pembahasan berisi tentang hal–hal yang harus dibahas mulai dari
TINJAUAN TEORI
khusus dan masyarakat dengan fokus upaya kesehatan primer, sekunder, dan
merawat diri sendiri, hidup mandiri dan menentukan nasibnya sendiri dalam
teknologi tepat guna (menggunakan sarana dan fasilitas yang di dalam masyarakat
serta pengobatannya.
sakit tipa A dan B), serta menyelenggarakan kerja sama lintas sektoral dan lintas
yang saling bergaul, atau dengan istilah lain saling berinteraksi. Betty neurman
interacting open system in total interface with both internal and external forces or
pada masyarakat dengan penekanan pada kelompok resiko tinggi, dalam upaya
peningkatan kesehatan,
suatu wilayah (dalam arti geografi) dengan batas-batas tertentu, dimana yang
ditentukan oleh batas-batas wilayah nilai-nilai keyakinan dan minat yang sama
serta saling adanya saling mengenal dan interaksi antar anggota masyarakat.
dasar komunitas. Salah satunya adalah konsep menurut (Christine Ibrahim, 2009)
MANUSIA
KEPERAWATAN KEPERAWATAN
MASYARAKAT
terbuka yang mempunyai sumber energi (infra struktur) dan mempunyai 5 variabel
yang saling mempengaruhi satu dengan yang lainnya dalam komunitas yaitu:
Model teori Neuman dilandasi oleh teori sistem dimana terdiri dari
antara komunitas dan lingkungan serta tenaga kesehatan untuk melakukan tiga
1. Pencegahan Primer
2. Pencegahan Sekunder
3. Pencegahan Tersier
kelompok khusus, komunitas baik yang sehat maupun yang sakit mempunyai
masalah kesehatan atau perawatan (Nasrul Effendy, 2009), sasaran ini terdiri dari:
1. Individu
2. Keluarga
dalam satu rumah tangga karena pertalian darah dan ikatan perkawinan
atau adopsi, satu dengan yang lainnya saling tergantung dan berinteraksi.
3. Kelompok Khusus
adalah:
pusat rehabilitasi.
4. Tingkat Komunitas
merubah perilaku dan pola hidup yang erat kaitannya dengan peningkatan
masyarakat tentang bagaimana tata cara hidup sehat yang dapat ditiru dan
1. Pengkajian
b. Pengenalan Masalah
seluruh warga Kelas 4,5, dan 6 SDN Banjarsari serta pihak terkait,
c. Pengolahan data
masalah.
2. Perencanaan
sebagai berikut:
b. Kelompok sasaran
c. Jangka waktu
3. Pelaksanaan
siswi seluruhnya.
masyarakat yang telah disusun mencapai sasaran atau tidak dan penting
BOYOLALI
A. Tahap Persiapan
mahasiswa dengan siswa yaitu dengan cara pendekatan dengan tokoh sekolah
yaitu kepala sekolah baik formal maupun informal dan perijinan terhadap
B. Tahap Pengkajian
dasar, data lingkungan fisik dan pengkajian data warga sekolah. Pada data
dengan cara wawancara dengan tokoh antara lain dengan kepala sekolah,
Metode lain yang kita gunakan adalah obsevasi partisipasi yang kami lakukan
SD Negeri Banjarsari, selain itu kami juga menggunakan metode analisa data
Banjarsari. Pengkajian ini dimulai tanggal 2 Januari 2019, hasil analisa dari
data dasar tersebut dijadikan bahan untuk diskusi pada Musyawarah Sekolah.
Berdasarkan hasil yang diperoleh sudah cukup mewakili. Adapun data yang
telah diolah dan disajikan adalah sebagai berikut:
1. Data Demografi
2) Perempuan : 26 orang
data
1) Epidemiologi
Di SDN Banjarsari terdapat masalah kesehatan
dalam kurun 1 bulan terakhir yaitu siswa mengalami
kecelakaan yang mengakibatkan kaki patah. Sedangkan
dalam 1 minggu terakhir tidak ada masalah kesehatan. Di
SD N Banjarsari terdapat beberapa masalah kesehatan yang
muncul diantaranya pusing dan sakit perut terdapatsatu
siswa lemah fisik dan sering sesak nafas.
2) Perilaku dan lingkungan
Upaya yang dilakukan dari pihak sekolah untuk
menanggani masalah kesehatan diantaranya:
a) Membuat kantin sekolah yag sehat.
b) Kamar mandi dibuat sesuai syarat bersih.
c) Selokan-selokan dan lingkungan sekolah selalu
dibersihkan.
Dari pihak sekolah melakukan pemantauan terkait dengan
kesehatan siswa dengan bekerja sama dengan puskesmas
dalam kegiatan imunisasi, pelatihan dokter kecil dan
pembinaan sekolah sehat. Tidak ada peraturan khusus dari
sekolah yang mengatur mengenai perilaku kesehatan
karena sudah menjadi kebiasaan siswa untuk menjaga
perilaku kesehatan. Sementara itu, lingkungan sekitar
sekolah yang baik dapat mempengaruhi perilaku siswa
sehari-hari. Adapun upaya yang dilakukan oleh pihak
sekolah untuk menggiatkan pola hidup sehat disekolah
diantaranya cuci tangan dan gososk gigi.
3) Administrasi dan kebijakan
Menurut kepala sekolah dan guru di SDN Banjarsari
tidak ada pelajaran khusus yang diberikan kepada siswa
mengenai perilaku kesehatan sebagai bentuk pencegahan
penyakit dan peningkatan status kesehatan. Selama ini
pelajaran tersebut hanya diselip-selipkan dalam mata
pelajaran secara umum. Di SDN Banjarsari ada kunjungan
dari pihak puskesmas atau pelayanan kesehatan yang lain
melakukan pemeriksaan kesehatan. Menurut kepala
sekolah perlu ada pembelajaran khusus yang diberikan
kepada siswa terkait dengan permasalahan kesehatan
sehingga dapat meminimalisir masalah kesehatan. Kepala
sekolah mengatakan tidak ada kendala yang dialami oleh
pihak sekolah saat menanggulangi masalah kesehatan.
Solusi yang dilakukan oleh pihak sekolah untuk mengatasi
perilaku kesehatan yang menyimpang yaitu dengan
melibatkan dokter kecil seperti contohnya ketika ada anak
yang pingsan dokter kecil langsung membawa ke uks untuk
langsung ditanggani, bila tidak bisa ditanggani langsung
dirujuk ke puskesmas.
b. Wawancara Untuk Siswa
1) Epidemiologi
Berdasarkan hasil wawancara Siswa mengatakan
ada yang mengalami masalah kesehatan dalam kurun 1
bulan terakhir, sedangkan dalam kurun 1 minggu terakhir
tidak ada siswa yang mengalami masalah kesehatan. Ada
beberapa masalah kesehatan yang muncul pada siswa yaitu
seperti demam, dan sakit perut.
2) Perilaku dan Lingkungan
Berdasarkan hasil wawancara siswa mengatakan
dalam menangani masalah kesehatan yang dilakukan oleh
pihak sekolahan yaitu adalah dengan penanganan kesehatan
di UKS. Siswa mengatakan ada peraturan dari sekolah yang
mengatur tentang perilaku kesehatan yaitu seperti larangan
untuk jajan diluar sekolah, mencuci tangan sebelum makan
dan membuang sampah pada tempatnya. Siswa juga
mengatakan bahwa lingkungan sekitar sekolah dapat
mempengaruhi perilaku siswa sehari-hari seperti jika
lingkungan bersih maka siswa pun juga akan menjaga
kebersihan lingkungan sekolah. Untuk upaya yang
dilakukan oleh pihak sekolah untuk menggiatkan pola
hidup sehat di sekolah yaitu dengan cara membiasakan cuci
tangan, dan menjaga kebersihan lingkungan.
3) Administrasi dan Kebijakan.
Berdasarkan hasil wawancara siswa mengatakan
bahwa ada kunjungan dari pihak puskesmas atau pelayanan
kesehatan. Siswa mengatakan tidak ada pembelajaran
khusus yang diberikan kepada siswa terkait dengan
permasalahan kesehatan. Dan siswa juga mengatakan ada
kegiatan ekstrakulikuler yang terkait dengan kesehatan
yaitu dokter kecil pada saat mau lomba.
3. Observasi melalui Winshield Survey
a. Batas wilayah SDN Banjarsari
Sebelah Barat :
Sebelah Timur :
Sebelah Utara :
Sebelah Selatan :
Banjarsari.
kertas kecil
disediakan tempat
organik, anorganik,
sesuai
sekolah pesing
nyaman
Makanan yang tersedia Gorengan,nasi bandeng,
permen,minuman gelas,
selalu tersedia
masuknya cahaya ke
ruangan
kesehatan sekolah
C. Pengumpulan Data
25
20
15
10
5
0
4 5 6
kelas
Ya Tidak
diruang kelas.
30
25
20
15
10
5
0
4 5 6
kelas
ya tidak
Berdasarka diagram diatas sebanyak 20 siswa kelas 4 23 siswa
30
25
20
15
10
5
0
4 5 6
kelas
ya tidak
25
20
15
10
5
0
4 5 6
kelas
Ya Tidak
Berdasarkan diagram diatas, dapat disimpulkan bahwa udara Di
segar.
20
15
10
0
Ya Tidak tentu setiap Tidak Pernah
hari
30
25
20
15
10
5
0
4 5 6
kelas
ya tidak
Kebersihan toilet
20
15
10
bersih
kurang bersih
30
25
20
15
10
5
0
4 5 6
kelas
ya tidak
25
20
15
10
5
0
4 5 6
kelas
Ya Tidak
20
15
10
0
Pernah Kadang-Kadang Tidak Pernah
30
20
10
0
4 5 6
kelas
Ya Tidak
kesehatan.
l. Diagram cara memperoleh informasi PHBS
25
20
15
10
5
0
sosial media kunjungan petugas televisi
kesehatan
20
15
10
0
< 7 jam/hari 7-8 jam/hari > 8 jam/hari
5 siswa, kelas 6 sebanyak 19 siswa dan yang lebih dari 8 jam perhari
terbanyak pada 7-8 jam perhari pada siswa siswa SDN Banjarsari.
n. Diagram siswa yang melakukan kegiatan di luar sekolah
20
15
10
5
0
4 5 6
kelas
Ya Tidak
diluar sekolah
30
20
10
0
4 5 6
kelas
baik.
30
20
10
0
4 5 6
kelas
10
8
6
4
2
0
1 x seminggu 2 x seminggu 3 x seminggu >3 x
seminggu
ya tidak
kuku pendek
(n = 70)
20
15
10
0
4 5 6
kelas
ya tidak
20
15
10
0
1x seminggu 2x seminggu >2x seminggu
ya tidak
teratur dan 2 siswa tidak melakukan secara teratur dan kelas 5 yang
12
10
8
6
4
2
0
< 10 menit 10-30 menit >30 menit
siswa, yang dalam waktu 10-30 menit ada 9 siswa dan lebih dari 30
25
20
15
10
5
0
4 5 6
kelas
ya tidak
merokok di sekolah.
15
10
5
0
4 5 6
kelas
ya tidak
30
20
10
0
4 5 6
kelas
ya tidak
20
10
0
selalu sering kadang-kadang
sekitar 29 siswa.
20
10
0
selalu sering kadang-kadang
adalah kelas 4.
D. Proses Keperawatan
1. Analisa Data
Kesiapan Setelah dilakukan Setelah dilakukan Kesiapan meningkatkan Ceramah, Diskusi Mahasiswa
meningkatkan penyuluhan tindakan keperawatan management kesehatan : dan Demonstrasi
manajemen selama 120 menit selama 3 minggu
1. Kaji pemeliharan
kesehatan diharapkan diharapkan Manajemen
lingkungan sekolah
kesiapan Kesehatan Komunitas
2. Kaji tingkat kemampuan
meningkatkan ditingkatkan dengan
cuci tangan
manajemen criteria hasil :
3. Pendidikan kesehatan
kesehatan dapat
1. Siswa mampu dan pelatihan tentang
terlaksana dan
mendemonstrasikan Perilaku Hidup Bersih
ditingkatkan.
gerakan cuci tangan dan Sehat (PHBS)
2. Siswa mampu 4. Pendidikan kesehatan
meningkatkan dan pelatihan tentang
cuci tangan yang benar
kebersihan 5. Melakukan kerja bakti
lingkungan sekolah secara rutin.
3. Siswa mampu 6. Demonstrasikan
meredemonstrasika tindakan P3K
n tindakan P3K.
4. PLAN OF ACTION (POA)
PJ
MASALAH TUJUAN PERENCANAAN
KESEHATAN
No JANGKA JANGKA KEGIATAN SASARAN WAKTU TEMPAT
PANJANG PENDEK
1. Kesiapan 1. Tercapainya 1. Mengetahui 1. Pendidikan Semua siswa- Jumat, Halaman Semua
kesehatan masalah sekolah
Meningkatkan kesehatan dan siswi kelas 11
Mahasiswa
lingkungan kesehatan 4,5,6 SDN Januari
Manajemen pelatihan dan pihak
di SD N yang ada pada Banjarsari 2019
sekolah
kesehatan Banjarsari siswa SDN tentang Perilaku Boyolali
2. Siswa Banjarsari
Hidup Bersih
mampu 2. Mampu
menjaga menerapkan Sehat (PHBS )
kebersihan kegiatan untuk 2. Pendidikan
lingkungan meningkatkan kesehatan dan
3. Siswa-siswi derajat pelatihan
mampu kesehatan tentang Cuci
meningkatka Tangan yang
n derajat benar
kesehatan
3. Melakukan
kerja bakti
sekolah secara
rutin
4. Demonstrasi
tindakan P3K
5. Tahap Implementasi
Hari /
No Waktu Jenis Kegiatan Evaluasi
Tanggal
1. Jum’at, 07.30 – 1. Memberikan pendidikan kesehatan 1. Siswa tampak
11 Januari 08.15 dan demonstrasi kebersihan memperhatikan
2018 WIB lingkungan saat diberikan
penjelasan
a. Menjelaskan pengertian dari
mengenai
kebersihan lingkungan
kebersihan
b. Menjelaskan pentingnya
lingkungan.
kebersihan lingkungan
2. Siswa tampak
c. Menjelaskan manfaat dari
antusias untuk
lingkungan yang bersih
ikut dalam
d. Melakukan kebersihan lingkungan
kebersihan
sekolah
lingkungan
3. Lingkungan
tampak lebih
bersih setelah
dibersihkan
No. Diagnosa
Hr/Tgl Evaluasi
Dx Keperawatan
A: masalah teratasi
P: hentikan intervensi
kebersihan lingkungan dan tindakan P3K yang baik dan benar. Dengan
PEMBAHASAN
dengan asuhan keperawatan, maka ada beberapa kendala yang dihadapi dalam
A. Tahap Persiapan
1. Faktor pendukung
2. Faktor penghambat
3. Faktor kesempatan
B. Tahap Pengkajian
dasar yang meliputi kesehatan cara cuci tangan dengan baik dan benar,
angket atau kuesioner dan wawancara dengan guru dan siswa-siswi kelas 4, 5,
Banjarsari Boyolali.
pengkajian ini ada beberapa faktor pendukung dan faktor penghambat dalam
1. Faktor pengkajian
diberikan mahasiswa.
b. Penerimaan siswa-siswi
mahasiswa.
c. Peran serta pihak sekolah
Boyolali.
2. Faktor penghambat
3. Faktor kesempatan
4. Faktor ancaman
ulang
1. Faktor Pendukung
2. Faktor Penghambat
Kesulitan dalam mengamakan data yang diperoleh dari sekolah dan dari
3. Faktor Kesempatan
4. Faktor Ancaman
keperawatan. Pada tahap ini biasanya yang dilakukan mahasiswa antara lain
berikut :
SDN Banjarsari.
melibatkan peran serta siswa dan guru. Hal ini dimaksudkan untuk
perilaku baik secara kognitif, afektif, psikomotor dan rumusan tujuan jangka
pendek yang merupakan tujuan dan langkah yang harus dicapai untuk
mencapai tujuan jangka panjang serta hasil yang diharapkan pada setiap
akhir kegiatan.
jawab kegiatan dan sumber dana kegiatan tersebut sumber daya masyarakat,
1. Faktor Pendukung
Banjarsari Boyoali.
2. Faktor Penghambat
Murid yang baru saja masuk belum sepenuhnya aktif karena sebagian
3. Faktor kesempatan
Kesempatan yang dimiliki cukup besar karena mahasiswa memiliki
E. Tahap Implementasi
dan komunitas dalam upaya meningkatkan gaya hidup sehat yang siswa –
dilakukan dalam bentuk kerja sama lintas program dan lintas sektoral yaitu
kerja sama guna mengidentifikasi dan menjalin hubungan dengan murid dan
Boyolali.
Implementasi pada :
penanganan P3K.
Implementasi :
pentingnya cuci tangan dan Melakukan kerja bakti sekolah secara rutin
1. Faktor Pendukung
b. Sarana Prasarana
2. Faktor Penghambat
a. Penyuluhan Lingkungan
kurang kondusif.
3. Faktor Kesempatan
Kesempatan yang dimiliki cukup besar mengingat adanya peran
dilakukan.
F. Tahap Evaluasi
kegiatan yang dilakukan bersama guru dan siswa. Materi yang dihasilkan
siswa, rencana yang dibuat, efisiensi biaya, dan efektifitas program bagi siswa
dan guru.
sesaat setelah kegiatan yang dilakukan dan evaluasi yang dilakukan pada
akhir program untuk menilai aktifitas jangka panjang yang akan dilakukan
P3K.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
penanganan P3K.
Tangan yang benar ,melakukan kerja bakti sekolah secara rutin , dan
kali.
B. SARAN