Anda di halaman 1dari 6

BAB 2

KONSEP TEORI

2.1 Pengertian MAKP


Sistem MAKP adalah suatu kerangka kerja yang mendefinisikan empat unsur,
yakni: standar, proses keperawatan, pendidikan keperawatan, dan sistem MAKP.
Unsur-unsur dalam praktik keperawatan dapat dibedakan menjadi empat, yaitu:
standar, proses keperawatan, pendidikan keperawatan, dan sistem MAKP.
(Nursalam, 2014)
Jenis Model Metode Asuhan Keperawatan (MAKP) yaitu fungsional (bukan
model MAKP), kasus, tim dan primer. Dalam makalah ini kami akan membahas
tentang jenis MAKP Primer.
2.2 Konsep Dasar MAKP Primer
MAKP Primer merupakan metode penugasan di mana satu orang perawat
bertanggung jawab penuh selama 24 jam terhadap asuhan keperawatan pasien
mulai dari pasien masuk sampai keluar rumah sakit. Mendorong praktik
kemandirian perawat, ada kejelasan antara pembuat rencana asuhan dan
pelaksana. Metode primer ini ditandai dengan adanya keterkaitan kuat dan terus-
menerus antara pasien dan perawat yang ditugaskan untuk merencanakan,
melakukan, dan koordinasi asuhan keperawatan selama pasien dirawat.
(Nursalam, 2014)

Tim medis Kepalaruangan Sarana RS

PP1 PP1

PA1 PA1 Gambar 1.1 Bagan


perkembangan MAKP
PA2 PA2 (Nursalam, 2009)

Pasien Pasien

12345 12345

1
Dokter Kepala ruang Sarana RS

Perawat Primer

Pasien / klien

Perawat Perawat Perawat


pelaksana pelaksana night pelaksana jika
evening diperlukan days

Gambar 1.2 Diagram System Asuhan Keperawatan Primer

Kelebihan:
a. bersifat kontinuitas dan komprehensif;
b. perawat primer mendapatkan akuntabilitas yang tinggi terhadap hasil, dan
memungkinkan pengembangan diri;
c. keuntungan antara lain terhadap pasien, perawat, dokter, dan rumah sakit
(Gillies, 1989).
Keuntungan yang dirasakan adalah pasien merasa dimanusiawikan karena
terpenuhinya kebutuhan secara individu. Selain itu, asuhan yang diberikan
bermutu tinggi, dan tercapai pelayanan yang efektif terhadap pengobatan,
dukungan, proteksi, informasi, dan advokasi. Dokter juga merasakan kepuasan
dengan model primer karena senantiasa mendapatkan informasi tentang kondisi
pasien yang selalu diperbarui dan komprehensif.
Kelemahannya adalah hanya dapat dilakukan oleh perawat yang memiliki
pengalaman dan pengetahuan yang memadai dengan kriteria asertif, self direction,
kemampuan mengambil keputusan yang tepat, menguasai keperawatan klinis,
penuh pertimbangan, serta mampu berkolaborasi dengan berbagai disiplin ilmu.

2
Konsep dasar metode primer:
a Ada tanggung jawab dan tanggung gugat;
b Ada otonomi;
c Ketertiban pasien dan keluarga.
Tugas perawat primer:
a Mengkaji kebutuhan pasien secara komprehensif;
b Membuat tujuan dan rencana keperawatan;
c Melaksanakan rencana yang telah dibuat selama ia dinas;
d Mengomunikasikan dan mengoordinasikan pelayanan yang diberikan oleh
disiplin lain maupun perawat lain;
e Mengevaluasi keberhasilan yang dicapai;
f Menerima dan menyesuaikan rencana;
g Menyiapkan penyuluhan untuk pulang;
h Melakukan rujukan kepada pekerja sosial, kontak dengan lembaga sosial
di masyarakat;
i Membuat jadwal perjanjian klinis;
j Mengadakan kunjungan rumah.
Peran kepala ruang/bangsal dalam metode primer:
a Sebagai konsultan dan pengendalian mutu perawat primer;
b Orientasi dan merencanakan karyawan baru;
c Menyusun jadwal dinas dan memberi penugasan pada perawat asisten;
d Evaluasi kerja;
e Merencanakan/menyelenggarakan pengembangan staf;
f Membuat 1–2 pasien untuk model agar dapat mengenal hambatan yang
terjadi.
Ketenagaan metode primer:
a Setiap perawat primer adalah perawat bed side atau selalu berada dekat
dengan pasien
b Beban kasus pasien 4–6 orang untuk satu perawat primer
c Penugasan ditentukan oleh kepala bangsal
d Perawat primer dibantu oleh perawat profesional lain maupun
nonprofesional sebagai perawat asisten

3
2.3 Perencanaan MAKP Primer
Perencanaan MAKP Primer sebagai berikut:
1. Menunjukkan perawat primer dn mendeskripsikan tugasnya masing-
masing
2. Mengikuti serah terima pasien di shift sebelumnya
3. Mengidentifikasi tingkat ketergantungan klien yang dibantu perawat
primer
4. Mengidentifikasi jumlah perawat yang dibutuhkan berdasarkan aktivitas
dan tingkat ketergantungan pasien dibantu oleh perawat primer
5. Merencanakan strategi pelaksanaan perawatan
6. Mengikuti visite dokter untuk mengetahui kondisi, patofisiologi,tindakan
medis yang dilakukan, program pengobatan, dan mendiskusikan dengan
dokter tentang tindakan yang akan dilakukan terhadap klien
7. Mengatur dan mengendalikan asuhan keperawatan
a. Membimbing pelaksanaan asuhan keperawatan
b. Membimbing penerapan proses asuhan keperawatan
c. Menilai asuhan keperawatan
d. Mengadakan diskusi untuk pemecahan masalah
e. Memberikan informasi kepada pasien atau keluarga yang baru masuk
8. Membantu mengembangkan niat pendidikan dan latihan diri
9. Membantu membimbing terhadap peserta didik keperawatan (Afandi,
2011)

4
BAB 3
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Sistem MAKP adalah suatu kerangka kerja yang mendefinisikan empat
unsur, yakni: standar, proses keperawatan, pendidikan keperawatan, dan sistem
MAKP. Jenis – jenis Sistem MAKP ada 4 yaitu fungsional, khusus, tim dan
primer. MAKP Primer merupakan metode penugasan di mana satu orang perawat
bertanggung jawab penuh selama 24 jam terhadap asuhan keperawatan pasien
mulai dari pasien masuk sampai keluar rumah sakit yang ditandai dengan adanya
keterkaitan kuat dan terus-menerus antara pasien dan perawat yang ditugaskan
untuk merencanakan, melakukan, dan koordinasi asuhan keperawatan selama
pasien dirawat.
3.2 Saran
3.2.1 Bagi Mahasiswa
Meningkatkan kualitas belajar dan menambah pengetahuan tentang
menejemen metode asuhan keperawatan profesional primer
3.2.2 Bagi Pendidikan
Bagi dosen pembimbing agar dapat memberikan bimbingan yang lebih
baik dalam pebuatan makalah selanjutnya.
3.2.3 Bagi Kesehatan
Memberikan pengetahuan kepada mahasiswa kesehatan khususnya untuk
mahasiswa keperawatan agar lebih mengerti tentang menejemen metode
asuhan keperawatan profesional primer

5
DAFTAR PUSTAKA

Afandi, M. (2011). Pembelajaran Model Praktik Keperawatan Profesional


Pendekatan Modifikasi Keperawatan Primer. PSIK FK UMY.

Nursalam. (2014). Manajemen Keperawatan: Aplikasi Dalam Praktik


Keperawatan Profesional Edisi 4. Jakarta: Salemba Medika.

Anda mungkin juga menyukai