2. Menyemai Biji
Proses penyemaian biji enau atau aren biasanya membutuhkan waktu yang relative
lama, namun kita dapat mempercepat proses tersebut dengan 3 langkah berikut:
Merendam biji dalam larutan HCl berkonsentrasi 95 % selama kurang lebih 15 –
20 menit
Merendam biji dengan air bersuhu 50 derajat Celsius selama 3 menit
Mengikir atau mengelupas penutup embrio biji
Setelah itu Anda dapat menyiapkan media tanahnya yang berupa campuran dari
pupuk kompos atau kandang, pasir, dan Tanah dengan komposisi 3:1:1.
Diamkan campuran tersebut selama 1 hari pada polybag atau tempat penyemaian
yang lain dengan tujuan agar pupuk terserap dengan rata oleh tanah. Jangan
lupa juga untuk melubangi bagian bawah polybag agar system drainasenya
berjalan dengan baik.
4. Persiapan Lahan
Penanaman aren dapat dilakukan dengan sistem monokultur atau dengan sistem
agroforestri atau tumpangsari. Sebelum penanaman, dilakukan pembersihan lokasi dari
vegetasi yang ada, kemudian dilakukan pengajiran untuk menentukan posisi lubang
tanam sesuai jarak tanam yang diinginkan.
Monokultur : 5 x 5 meter
Tumpangsari dengan palawija atau bumbu-bumbuan : 5 x7 meter
Tumpangsari dengan kopi : 5 x 8 meter
Disamping itu, langkah penyianagan atau menghilangkan gulma secara rutin dapat
menghindarkan pohon enau terserang hama dan penyakit yang mengganggu. Untuk
mengetahui jenis hama pada tanaman lain, kunjungilah cara mengatasi hama landak di
kebun sawit
7. Panen
Aren menghasilkan air nira yang berasal dari mayang atau tandan buahnya
yang disadap. Air nira dapat diolah menjadi gula aren, gula semut, minuman segar,
sirup, bio ethanol, methanol, tuak atau sopi. Selain nira, aren juga bisa menghasilkan
buah yang biasanya diolah menjadi kolang-kaling atau bargat. Produk lain dari pohon
aren adalah ijuk, lidi, dan sagu. Kayunya bisa dimanfaatkan menjadi bahan bangunan
sederhana. Akar dan daunnya juga dapat dimanfaatkan sebagai obat.
Masa tanam hingga panen pohon aren akan membutuhkan jangka waktu 7 – 8 tahun,
setelah pohon melewati usia 14 tahun, pohon enau akan mati dengan sendirinya.
Memang sebuah penantian yang lama untuk tanaman budidaya, namun tentu semua
berbanding lurus dengan penghasilan yang akan kita peroleh. Jika pandai mengolah
lahan dan merawat pohon enau, maka keuntungan bersih yang Anda peroleh dapat
mencapai 1 juta per hari, itulah sebabnya pohon enau dijuluki juga dengan “emas hijau”.
Masa tunggu setelah pohon enau mencapai usia lanjut dapat Anda manfaatkan dengan
menanam bibit enau baru, dengan demikian budidaya enau Anda akan terus
berkesinambungan.
ANALISIS USAHA
Jarak Tanam 5x7 meter : 1 ha = 228 pohon; 228x10 = 2280; 2280 x Rp.