Anda di halaman 1dari 8

BROSUR

PEMELIHARAAN
TANAMAN PALA

OLEH
MARLINA PASARIBU, S.HUT
PENYULUH KEHUTANAN MUDA

UPTD KPHP BUNGO UNIT II DAN III


DINAS KEHUTANAN PROVINSI JAMBI
2020
Pemeliharaan Tanaman

Kegiatan pokok pemeliharaan tanaman pala meliputi aktivitas-


aktivitas sbagai berikut.

 Penyulaman
Pada periode sejak bibit pala ditanam sampai berumur 1 bulan
perlu diperhatikan pengamatan tanaman secara teliti Bibit tanaman
yang mati atau tumbuhnya abnormal segera disulam atau diganti
dengan bibit yang baru. Cara menyulam adalah mula-mula bibit
tanaman yang lama dibongkar, kemudian bibit yang baru
dikeluarkan  dari polibag bersama akar dan mediumnya. Setelah
selesai menyulam segera disiram air seperlunya.

 Pengairan
Tanaman pala membutuhkan cukup air, karena apabila
kekurangan air pada fase vegetative akan menghambat
pertumbuhan tunas dan akar. Sedangkan kekurangan air pada fase
generative mengakibatkan kerontokan bunga atau buah, sehingga
menurunkan produksi dan mutu buah, sehingga menurunkan
produksi dan mutu buah. Persediaan air dan pengairan harus
cukup, terutama selama musim kering (kemarau).. Pada tanaman
pala yang baru ditanam, pengairan dapat dilakukan 1-2 kali sehari,
terutama jika tidak hujan. Pada tanaman pala yang dewasa,
pengairan dapat disesuaikan dengan keadaan tanah. Pemberian air
bisa dikontrol hanya pada saat dibutuhkan dan dalam jumlah
tertentu. Pengairan dapat pula dengan system percikan (springkler)
atau tetesan yang digerakakkan mesin agar air yang disalurkan
dapatmmemancar rata membasahi bidang lahan yang diinginkan.

 Penyiangan dan Penggemburan Tanah


Sebulan setelah tanam biasanya lahan kebun tanaman pala
ditumbuhi dengan rumput-rumput liar (gulma). Gulma tersebut
perlu disiangi karena gulma akan menjadi pesaing bagi tanaman
pala dalam hal kebutuhan unsure hara, air, dan sinar matahari,
bahkan gulma kadang-kadang menjadi sarang hama atau

penyakit. Penyiangan selanjutnya dilakukan secara teratur, yaitu


setiap 3 bulan atau pada saat rumput telah tumbuh kembali.
Penyiangan dilakukan dengan membersihkan gulma yang terdapat
di bawah tajuk tanaman, sekitar 30 cm-50 cm dari pangkal batang.
Sambil menyiangi dilakukan penggemburan tanah secara hati-hati,
kemudian tanahnya ditimbunkan dekat pangkal batang atau
perakaran yang muncul ke permukaan tanah.
 Pemupukan
Untuk menjamin tanaman pala tumbuh dengan baik dan terus
menerus berproduksi tinggi, pemupukan perlu dilakukan. Pupuk
yang diberikan dapat berupa pupuk organic (pupuk kandang,
kompos) dan pupuk buatan (urea,TSP, dan KCL. Pupuk kandang
dapat diberikan asal telah masak sehingga kontaminasi antara
tanaman dengan zat yang berbahaya dapat dihindari.
Sumberr pupuk organic dan kandungan mineralnya setiap jenis
pupuk tersebut.Sebelum dipupuk, sekeliling tanaman dibersihkan
dahulu kemudian dibuat parit melingkari tanaman selebar kanopi
sedalam 2-10 cm. pupuk ditaburkan di dalamnya dan kemudian
ditutup kembali.

 HAMA DAN PENYAKIT POHON PALA

A.    Hama
Hama penting yang sering menyerang tanaman pala di antaranya
adalah swbagai berikut.

1.    Penggerek Batang (Batocera


spp.)
Serangan hama penggerek batang menimbulkan gejala terdapat
gerekan pada batang dengan diameter ½-2 cm, dan dalam lubang
gerekan tadi terdapat serbuk kayu. Akibat serangan hama ini
dalam waktu yang lama dapat mematikan tanaman. Pengendalian
hama penggerek batang dapat dilakukan dengan cara menutup
lubang gerekan dengan kayu, menginjeksi racun sehingga sistemik
ke dalam batang, membuat lekukan pada lubang gerekan dan
membunuh hamanya.

2.    Rayap
Serangan rayap banyak dijumpai pada kebun-kebun yang kurang
bersih dari semak dan tunggul-tunggul pohon. Rayap biasanya
menyerang bagian bawah tanaman, dimulai dari akar dan pangkal
batang hingga bagian dalam batang, sehingga seluruh bagian
batang terserang.
Tanda khusus serangan rayap adalah terjadinya bercak hitam pada
permukaan batang. Apabila bercah hitam dikupas, maka kelihatan
sarang serta saluran yang dibuat oleh rayap di dalamnya. Akhirnya
batang tanaman yang terserang berat akan mati. Pengendalian
rayap dapat dilakukan dengan cara menyemprot larutan insektisida
dua kali dalam setahun.

B.    Penyakit

Penyakit utama yang sering merugikan tanaman pal diantaranya


adalah sebagai berikut.

1.    Busuk Buah Kering

Penyebab penyakit busuk buah kering adalah cendawan (jamur)


Siigmina myristicae (Stein) Mand. Sum Et Rifai. Gejala serangan
yang dapat diamati secara visual adalah pada buah yang terinfeksi
mula-mula terdapat bercak-bercak kecil bulat bergaris tengah
kurang lebih 0,3 cm, berwarna cokelat atau mengendap (cekung).
Bercak tersebut akan terus meluas mencapai kurang lebih 2,5 cm.
Pada permukaan bercak, jamur akan membentuk massa berwarna
hitam kehijauan. Akhirnya bercak akan mongering dan menjadi
keras, sehingga buah pecah dan gugur. Pengendalian penyakit
busuk buah kering dapat dilakukan dengan cara mengurangi
kelembapan dengan mengadakan pembabatam gulma dan sanitasi
kebun, membakar sisa-sisa tanaman yang sakit, dan penyemprotan
fungisida Dithame M-45 konsentrasi 0,2%.

2.    Busuk Buah Basah

Penyebab penyakit busuk buah basah adalahcendawan (jamur)


Colletotrichum gloeosporioides Penz. Gejala serangan yang dapat
diamati adalah paha pangkal buah yang terinfeksi terdapat bercak-
bercak berwarna cokelat. Perkembangan bercak cepat sekali,
sehingga dalam beberapa hari garis tengahnya mencapai 2,5 cm .
Bagian dalam daging buah menjadi rusak, lunak, dan berair
kebasah –basahan. Buah yang sakit menjadi mudah gugur dan
berwarna cokelat seperti habis direbus.Pengendalian penyakit
busuk buah basah dapat di lakukan dengan cara menjaga
kebersihan (sanitasi) kebun, memangkas buah yang terserang
berat, dan menyemprot tanaman dengan fungisida selama musim
hujan antara lain dengan Dithane M-45 konsentrasi 0,2%.

Anda mungkin juga menyukai