Anda di halaman 1dari 16

UMBI WORTEL

KLASIFIKASI
KINGDOM : Plantae (Tumbuhan)
DIVISI : Magnoliophyta (Tumbuhan Berbunga)
KELAS : Magnoliopsida (Tumbuhan Dikotil)
ORDO : Apiales
FAMILI : Apiaceae
GENUS : Daucus
SPESIES : Daucus carota L.
MORFOLOGI
Daun
Daun wortel bersifat majemuk menyirip ganda dua atau tiga, anak-anak daun berbentuk lanset (garis-garis).
Setiap tanaman memiliki 5-7 tangkai daun yang berukuran agak panjang. Tangkai daun kaku dan tebal dengan
permukaan yang halus, sedangkan helaian daun lemas dan tipis.
Batang
Batang tanaman wortel sangat pendek sehingga hampir tidak nampak, batang bulat, tidakberkayu, agak keras,
dan berdiameter kecil (sekitar 1-1,5 cm). Pada umumnya batang berwarna hijau tua. Batang tanaman tidak
bercabang, namun ditumbuhi oleh tangkaidaun yang berukuran panjang, sehingga kelihatan seperti
bercabang.
Biji
Wortel memiliki biji tertutup dan berkeping dua yang digunakan sebagai produksi tanaman. Ciri-ciri bijinya
berbentuk kecoklatan dengan panjang 3 mm dan lebar 1,5 mm. Setiap gram benih Wortel memiliki sekitar
200 biji.
Akar
Tanaman wortel memiliki sistem perakaran tunggang dan serabut. Dalam pertumbuhannya akar tunggang akan
mengalami perubahan bentuk dan fungsi menjadi tempat penyimpanan cadangan makanan. Bentuk akar akan berubah
menjadi besar dan bulat memanjang, hingga mencapai diameter 6 cm dan panjang sampai 30 cm, tergantung varietasnya.
Akar tunggang yang telah berubah bentuk dan fungsi inilah yang sering disebut atau dikenal sebagai “Umbi Wortel”.
Bunga
Bunga tanaman wortel tumbuh pada ujung tanaman, berbentuk payung berganda, dan berwarna putih atau merah jambu
agak pucat. Bunga memiliki tangkai yang pendek dan tebal. Kuntum-kuntum bunga terletak pada bidang yang sama.
Bunga wortel yang telah mengalami penyerbukan akan menghasilkan buah dan biji-biji yang berukuran kecil dan berbulu
Umbi
Wortel merupakan tanaman sayuran umbi semusim, berbentuk semak yang dapat tumbuh sepanjang tahun, baik pada
musim hujan maupun kemarau. Batangnya pendek dan berakar tunggang yang fungsinya berubah menjadi bulat dan
memanjang. Warna umbi kuning kemerah-merahan, mempunyai karoten A yang sangat tinggi, Umbi wortel juga
mengandung vitamin B, Vitamin c dan mineral
SYARAT TUMBUH
 Tanaman wortel menghendaki suhu udara dingin dan lembab.
Pertumbuhan akar, dan daun optium pada suhu 16 0C – 21 0C. Suhu yang
lebih tinggi dari 21 0C cenderung menyebabkan umbi pendek dan keras,
sedangkan suhu kurang dari 16 0C cenderung menghasilkan akar ramping
dan panjang.
 Wortel secara normal ditanam di daerah tropic pada ketinggian diatas
500 m dpl dengan curah hujan antara 2.000–7.000 mm/tahun
 Tanah yang ideal untuk produksi wortel adalah tanah liat berpasir atau
gambut yang dalam, remah, subur, dengan drainase yang baik dengan pH
5-8
TEKNIK BUDIDAYA
1. Penyiapan Lahan
Penyiapan lahan bertujuan untuk menciptakan kondisi lingkungan yang sesuai bagi
pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Pengolahan tanah yang baik dilakukan
melalui tiga tahap.
Pengolahan tahap pertama adalah dengan menggunakan traktor singkal atau alat bajak
yang ditarik hewan. Tanah dibajak sedalam 30 cm – 50 cm.
Pengolahan tahap kedua adalah penggemburan gumpalan hasil pembajakan, dengan cara
mencangkul tanah tipis-tipis sampai diperoleh struktur tanah yang remah (gembur).
Pengolahan tanah tahap ketiga adalah penggemburan tanah ulang dengan cara
mencangkul tanah tipis-tipis sedalan 30 cm–40 cm. Pembentukan bedengan-bedengan
dan parit juga penting untuk dilakukan. Setelah terbentuk bedengan, diakukan
pemupukan dasar dengan menggunakan pupuk kandang.
2. Penanaman
Benih ditanam sedalam 2 – 20 cm. Takaran penanaman (1 – 3 juta benih/ha) ditentukan
berdasarkan persentase perkecambahan, kejaguran benih, dan pengaruh kondisi lapangan dan
lingkungan terhadap kemunculan kecambah yang diperkirakan. Jarak antar baris atau antar alur
benih biasanya kurang dari 10 atau 12 cm.
3. Pemeliharaan
A. Pemupukan
Pemupukan biasanya dilakukan dengan dosis 75 – 150 kg/ha N, 50 – 100 kg/ha P, 50 – 200
kg/ha K.
B. Pengapuran
Pengaplikasian kapur dapat dilakukan dengan langkah sebagai berikut :
1. Lakukan pengapuran bila pH tanah asam di bawah 5 dengan cara menaburkan bahan kapur
seperti Calcit, Dolomit atau Zeagro 1 secara merata di permukaan tanah. Dosis kapur yang
diberikan berkisar antara 0,75-10,24 ton/ha.
2. Campurkan kapur dengan lapisan tanah atas (top soil) sambil dibalikan hingga benar-benar
merata. Bila tidak turun hujan, tanah yang telah dikapur sebaiknya disiram (diairi) hingga
cukup basah.
C. Pengairan
Pemeliharaan pertama adalah penyiraman, pada fase awal tanaman wortel (Daucus
carota L.) memerlukan air yang memadai, sehingga perlu disiram (diairi) secara rutin 1-
2 kali sehari, terutama pada musim kemarau. Cara pengairan (penyiraman) adalah
dengan disiram menggunakan alat bantu gembor (embrat). Cara pemberian air yang
lain ialah dengan jalan menggenangi parit di antara bedengan. Waktu penyiraman
sebaiknya pada pagi atau sore hari, saat suhu udara dan terik matahari tidak terlalu
tinggi.
D. Penjarangan
Tanaman yang telah tumbuh harus segera diseleksi, caranya dengan mencabut tanaman
yang lemah atau kering, dan meninggalkan tanaman yang sehat dan kokoh. Tindakan
ini sekaligus diikuti dengan penjarangan yang berguna untuk memberikan jarak dalam
alur dan menjaga tercukupinya sinar matahari sehingga tanaman tumbuh subur.
Penjarangan menghasilkan alur yang rapi berjarak antara 5- 10 cm. Penjarangan
tanaman wortel (Daucus carota L.) dilakukan pada saat tanaman berumur 1 bulan
setelah tanam.
E. Pembumbunan
Pembumbunan ini akan memperbaiki aerasi tanah. Selain itu, pembumbunan akan
memperlancar drainase karena ketinggian tanah akan berbeda sehingga tidak ada
genangan.
F. Penyiangan dan Pendangiran
Tujuan penyiangan adalah agar tanaman tidak terganggu rumput-rumput liar
(gulma) yang tumbuh disekitar kebun. Waktu penyiangan biasanya saat tanaman
wortel berumur 1 bulan, bersamaan dengan penjarangan tanaman dan
pemupukan.
G. Pengendalian Organisme dan Patogen Penyebab Penyakit
Hama dan penyakit tanaman wortel (Daucus carota L.) sangat beragam, contoh
hama pada tanaman wortel ialah Ulat tanah (Agrotis ipsilon Hufn.). Ciri ulat tanah
adalah bewarna coklat sampai hitam, panjangnya antara 4-5 cm, dan bersembunyi
didalam tanah. Pengendalian hama secara non kimiawi dapat dilakukan dengan
mengumpulkan ulat pada pagi atau siang hari, dari tempat yang dicurigai bekas
serangannya untuk segera dibunuh, menjaga kebersihan kebun, dan pergiliran
tanaman. Pengendalian secara kimiawi dapat dilakukan dengan menggunakan
insektida Furadan 3 G atau Indofuran 3 G pada saat tanam atau di semprot
Hostthion 40 EC dan lain – lain pada konsentrasi yang dianjurkan.
Kutu Daun (Aphid spp.)
Pengendalian kutu di antara lain dengan mengatur waktu tanam secara serempak
dalam satu hamparan lahan untuk memutuskan siklus hidupnya atau
disemprotkan dengan inteksida yang mangkus seperti Decis 2,5 EC dan lain – lain
yang tetera di labelnya
Lalat atau magot (Psila rosae)
Pengendalian hama lalat antara lain dengan cara pergiliran tanaman dengan jenis
yang tidak sefamili atau disemprot inteksida Decis 2,5 EC dan lain – lain
Penyakit yang sering terdapat pada tanaman wortel adalah Bercak daun
Cercospora. Pengendalian yang dapat dilakukan oleh petani adalah disinfeksi
benih dengan larutan fungisida yang mengandung tembaga klorida, pergiliran
tanaman dengan jenis lain, pembersih sisa- sisa tanaman dari sekitar kebun,
penyemprotan fungisida seperti Dithane M-45 0,2% .
Penyakit berikutnya adalah Nematoda bintil akar, penyebabnya adalah mikroorganisme nemtoda
Sista (Heterodera carotae). Pengendalian nematoda antara lain dengan cara pergiliran tanaman,
pemberaan lahan dan penggunaan nematisida seperti Rugby 10 G atau Rhocap 10 G .

Contoh penyakit pada tanaman wortel berikutnya adalah Busuk Alternaria, disebabkan karena
cendawa Alternaria dauci Kuhn.
Pengendaliannya sama dengan cara yang dilakukan pada Cercospora yaitu disinfeksi benih
dengan larutan fungisida yang mengandung tembaga klorida, pergiliran tanaman dengan jenis
lain, pembersih sisa- sisa tanaman dari sekitar kebun, penyemprotan fungisida seperti Dithane
M-45 0,2 %
Panen dan Pascapanen
Panen wortel tidak ditentukan oleh fase kematangan tanaman
tanaman yang jelas. Bergantung pada kondisi pertumbuhan dan
kultivar, periode dari penanaman hingga panen dapat kurang dari 70
hari hingga lebih dari 150 hari. Panen dapat dilakukan dengan
mencabut langsung umbi wortel dengan tangan dan juga dapat
dilakukan secara mekanik menggunakan alat.
Persiapan pascapanen wortel tanpa daun dapat melalui beberapa cara.
Untuk dijual segar, wortel dapat ditangani dan dipajang dalam
onggokan atau dibungkus. Wortel yang dicuci dapat dipasarkan setelah
dibungkus dengan kantong plastik kecil dan menjadi sangat popular
karena bungkusan ini dapat mempertahankan kualitas.. Bungkusan
plastik tersebut berisi umbi yang bersih dan relatif seragam
Penyimpanan
Wortel terbaik disimpan pada suhu 0 0C dan RH 95%. Gula meningkat selama penyimpanan pada
suhu rendah. Laju respiratif umbi wortel relatif rendah dibandingkan dengan sayuran lain dan
umbi dapat disimpan selama beberapa tahun jika kondisi penyimpanannya baik. Dalam kondisi
yang baik ini, wortel yang dibungkus plastik dapat bertahan dan kualitasnya tetap baik selama 6
– 7 minggu.
Namun, wortel yang hanya diikat memiliki daya simpan yang buruk dan kekerasan umbinya
mudah menyusut karena kandungan lengasnya terserap oleh daun. Akibatnya, secara nyata
umbi daun umur simpannya menurun. Paling lama hanya bertahan hingga 7 hari. Penyimpanan
pasca panen wortel yang berbentuk pengolahan minimum dengan dipotong kecil – kecil
kemudian dibungkus plastik, biasanya terbatas hingga kurang dari 20 hari
KANDUNGAN
GIZI WORTEL
DALAM 100
GRAM
PEMANFAATAN WORTEL
1. Pemanfaatan untuk Obat
Vaksin Hepatitis
Adanya produksi permukaan keci antikgen HBV (SHBs) pada wortel transgenik. Tingkat
produksi antigen SHBs di wortel, tembakau, tomat, pisang dan tanaman lain dibandingkan.
Ekspresi SHBs dilaporkan lebih rendah pada wortel yatu sebesar 225 ng/g.
Vaksin Rabies oleh Rojas-Anaya et al. (2009) melakukan penelitian dengan mengekspreksikan
protein virus rabies G ke wortel. Berkesimpulan bahwa wortel yang merupakan sistem tepat
untuk ekspreksi protein G virus rabies dan menjadi calon vaksin rabies sub unit.
2. Produk Perawatan Kecantikan
Contohnya shampoo, sabun cuci muka, hand cream, masker wajah dan lainya.
3. Makanan dan Minuman
Contoh olahan makanan yaitu mie wortel, sup, acar, cup cake, gorengan, keripik dan lainya.
Sedangkan untuk olahan minuman dapat berupa jus dan smoothies.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai