Disusun Oleh :
dr. Kamal Faruq
dr. Muhammad Rizdimas Ridho Putra
dr. Husna
dr. Hana Chovicha Yulia
dr. Jasmine Felita Pane
dr. Mona Sintya Fransisca Manurung
dr. Kinanti Rizky Chairunisa
dr. Indah Puspitha Sari
dr. Loly Sixteen Oramani Purba
dr. Hanna Merdiana
dr. Fenny Purnamasari
dr. Julius Tanoto
dr. Muthiah Muchlis
dr. Lisa Trisnawati
dr. Irene Kristi Taslim
dr. Marleen
dr. M. Ridha Zulfikar, MH
dr. Putri Mutiara Sari
dr. Luthfia Rozanah
dr. Haifa Auriana Sagita Putri
dr. Emma Feronia
1
BAB I
PENDAHULUAN
I. Latar Belakang
Ergonomi adalah suatu cabang ilmu yang sistematis untuk memanfaatkan
informasi-informasi mengenai sifat, kemampuan dan keterbatasan manusia
merancang suatu sistem kerja, sehingga manusia dapat hidup dan bekerja pada
sistem itu dengan baik, yaitu mencapai tujuan yang diinginkan melalui pekerjaan itu
dengan efektif, aman, dan nyaman. Fokus dari ergonomi adalah manusia dan
interaksinya dengan produk, peralatan, fasilitas, prosedur, dan lingkungan dan
pekerja serta kehidupan sehari-hari dimana penekananya adalah pada faktor
manusia.
Para operator dalam melakukan pekerjaanya, posisi kerja mereka tidak
sesuai dengan prinsip-prinsip ergonomi yaitu terlalu membungkuk, jangkauan
tangan yang tidak normal, alat yang terlalu kecil dan lain-lain. Sehingga dari posisi
kerja operator tersebut dapat mengakibatkan timbulnya berbagai permasalahan
yaitu: kelelahan dan rasa nyeri pada pinggang akibat dari posisi duduk yang tidak
ergonomis tersebut, timbulnya rasa nyeri pada bahu dan kaki akibat ketidaksesuaian
antara pekerja dan lingkungan kerjanya.
Kesehatan kerja adalah spesialisasi dalam ilmu kesehatan/kedokteran
beserta prakteknya yang bertujuan, agar pekerja/masyarakat memperoleh derajat
kesehatan setingg-tingginya, baik fisik, atau mental, maupun sosial, dengan usaha-
usaha preventif dan kuratif, terhadap penyakit-penyakit/gangguan-gangguan
kesehatan yang diakibatkan faktor-faktor pekerjaan dan lingkungan kerja, serta
terhadap penyakit-penyakit umum.
Jenis sifat-sifat kesehatan kerja yaitu :
1. Sasaran adalah manusia
2. Bersifat medis
Salah satu perusahaan yang kami kunjungi mengenai masalah ergonomi dan
kesehatan kerja adalah PT. KARMA MANGGALA YUDHA, yaitu perusahaan yang
bergerak dalam bidang industri kosmetika dan wangi-wangian.
2
II. Tujuan
1.Tujuan umum
Untuk mengetahui ergonomi dan kesehatan kerja pada PT.KARMA MANGGALA
YUDHA
2.Tujuan Khusus
Untuk mengetahui beberapa hal yang menyangkut ergonomi dan kesehatan kerja,
yang meliputi:
a) Sikap kerja
b) Cara kerja
c) Beban kerja
d) Gizi kerja
e) Pelayanan kesehatan
f) Pencegahan penyakit menular seperti HIV/AIDS dan konsumsi narkoba
g) Penyakit akibat kerja
h) Top ten Disease
IV.Dasar Hukum
Undang – undang No. 1 tahun 1970 tentang keselamatan kerja
Undang – undang Republik Indonesia No. 13 tahun 2003 tentang ketenaga
kerjaan
PP No 50 tahun 2012 tentang penerapan sistem keselamatan dan kesehatan
kerja ( SMK3)
Peraturan menteri tenaga kerja dan transmigrasi dan koperasi
No.per01/MEN/1976 tentang wajib pelatihan hiperkes bagi dokter perusahaan
Peraturan menteri tenaga kerja dan transmigrasi dan koperasi
No.per13/MEN/X/2011 tentang nilai ambang batas faktor fisika dan faktor
kimia di tempat kerja
Peraturan menteri tenaga kerja dan transmigrasi dan koperasi
No.per03/MEN/1982 tentang pelayan kesehatan kerja
Dasar Hukum
• UU no.13/2003
3
Pasal 86
(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) & ayat (2) dilaksanakn
sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
• UU no.14/1969
Pasal 9
1. Keselamatan
2. Kesehatan
3. Kesusilaan
Pasal 10
3. Norma kerja
4. Pemberian ganti kerugian, perawatan & rehabilitasi dalam hal kecelakaan kerja
• UU no.1/1970
4
1. Agar pekerja & setiap orang lainnya yang berada ditempat kerja selalu berada
dalam keadaan sehat & selamat.
2. Agar sumber-sumber produksi dapat dipakai & digunakan secara aman &
efisien.
• UU no.3/1992
1. Kecelakaan kerja
Kecelakaan kerja adalah kecelakaan yang terjadi berhubungan dengan
hubungan kerja termasuk penyakit yang timbul karena hubungan kerja, demikian
pula kecelakaan yang terjadi dalam perjalanan berangkat dari rumah menuju tempat
kerja & pulang kerumah melalui jalan yang biasa atau wajar dilalui.
2. Jaminan kecelakaan kerja
Tenaga kerja yang tertimpa kecelakaan kerja berhak menerima jaminan
kecelakaan kerja meliputi:
1. Biaya pengangkutan.
2. Biaya pemeriksaan pengobatan dan/atau perawatan.
3. Biaya rehabilitasi.
4. Santunan berupa uang meliputi :
a. Santunan sementara tidak mampu bekerja.
b. Santunan cacat sebagian untuk selamanya.
c. Santunan cacat total untuk selamanya baik fisik maupun mental.
d. Santunan kematian
5
b. Mempunyai luas minimal cukup unruk menampung satu tempat tidur pasien dan masih
terdapat ruang gerak bagi seorang petugas P3K serta penempatan fasilitas P3K lainnya
c. Bersih dan terang, ventilasi baik, memiliki pintu dan jalan yang cukup lebar untuk
memindahkan korban;
d. Diberi tanda dengan papan nama yang jelas dan mudah dilihat;
V. PROFIL PERUSAHAAN
PT. Karma Manggala Yudha merupakan perusahaan yang didirikan pada tahun
1983. Perusahaan ini berlokasi di Jalan Jend. A. Yani Kav. 49 Jakarta Pusat.
Perusahaan ini dipimpin oleh Ir. Christian Wibowo. Merupakan sebuah perusahaan
6
jasa konstruksi nasional berdiri sejak tahun 1983 dan bergerak dibidang sipil,
arsitektur, mekanikal, dan sedang melaksanakan proyek high class building seperti
apartemen The Green Pramuka. Saat ini sedang dilakukan pembangunan
apartemen dengan luas area 10,3 Ha dan akan membangun 9 tower.
PELAKSANAAN K3 DI PERUSAHAAN
K3 adalah salah satu bentuk upaya untuk menciptakan lingkungan kerja yang
aman, sehat dan sejahtera, bebas dari kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja
serta bebas pencemaran lingkungan yang bertujuan agar produktivitas meningkat
sesuai Undang-undang No. 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja. Seperti kita
ketahui bahwa kecelakaan kerja bukan hanya menimbulkan korban jiwa maupun
kerugian material bagi pekerja dan pengusaha tetapi dapat juga mengganggu
proses produksi secara menyeluruh dan merusak lingkungan yang akhirnya
berdampak kepada masyarakat luas. Karena itu perlu dilakukan upaya yang nyata
untuk mencegah dan mengurangi risiko terjadinya kecelakaan kerja dan penyakit
akibat kerja secara maksimal.
Kesehatan Kerja sendiri mempunyai pengertian spesialisasi dalam ilmu
kesehatan/kedokteran beserta prakteknya yang bertujuan agar tenaga kerja
memperoleh derajat kesehatan yang setinggi-tingginya, baik fisik atau mental
maupun sosial, dengan usaha-usaha promotif, preventif & kuratif terhadap penyakit-
penyakit/gangguan-gangguan kesehatan yang diakibatkan faktor-faktor pekerjaan
dan lingkungan kerja serta terhadap penyakit-penyakit umum.
7
Higiene Perusahaan merupakan salah satu faktor yang memegang peran
penting untuk menciptakan lingkungan kerja yang aman, sehat, dan bebas dari PAK.
Higiene perusahaan sendiri adalah spesialisasi dalam ilmu higiene beserta
prakteknya yang dengan mengadakan penilaian kepada faktor-faktor penyebab
penyakit kualitatif & kuantitatif dalam lingkungan kerja dan perusahaan melalui
pengukuran yang hasilnya dipergunakan untuk dasar tindakan korektif kepada
lingkungan tersebut serta lebih lanjut pencegahan agar pekerja dan masyarakat
sekitar suatu perusahaan terhindar dari akibat bahaya kerja serta dimungkinkan
mengecap derajat kesehatan yang setinggi-tingginya (Soeripto, Ir., DIH., 1992).
Pada tanggal 12 Juni 2014, kami telah melakukan kunjungan ke PT Karma
Manggala Yudha yang bergerak dibidang sipil, arsitektur, mekanikal, dan sedang
melaksanakan proyek high class building.
Dalam kunjungan tersebut kami mendapatkan beberapa hal yang menjadi pusat
perhatian kami yang berkaitan dengan higiene dan penerapannya di tempat kerja
sehingga dapat bermanfaat bagi bidang keilmuan kami. Dan bersama ini kami juga
mengucapkan terima kasih atas perkenaan dan arahan yang telah diberikan oleh PT
Karma Manggala Yudha.
V. TINJAUAN TEORITIS
1. Pengertian Ergonomi
8
Ergonomi sering disebut Human Factor Engineering, suatu ilmu yang
mengatur bagaimana manusia bekerja. Istilah “ergonomi” berasal dari bahasa
Yunani yaitu Ergo (kerja) dan Nomos (peraturan dan hukum kerja) serta dapat
didefenisikan sebagai penerapan ilmu-ilmu biologi tentang manusia bersama-sama
dengan ilmu-ilmu teknik dan teknologi untuk mencapai penyesuaian satu sama lain
secara optimal dari manusia terhadap pekerjaannya.
9
d) Mengurangi waktu yang terbuang sia-sia dan meminimalkan kerusakan
peralatan yang disebabkan kesalahan manusia.
Dalam lapangan kerja, ergonomi ini juga mempunyai peranan yang cukup besar.
Semua bidang pekerjaan selalu menggunakan ergonomi. Ergonomi ini diterapkan
pada dunia kerja supaya pekerja merasa nyaman dalam melakukan pekerjaannya.
Dengan adanya rasa nyaman tersebut maka produktivitas kerja diharapkan menjadi
meningkat. Secara garis besar ergonomi dalam dunia kerja akan memperhatikan
hal-hal sebagai berikut:
4. Kesehatan Kerja
Kesehatan kerja adalah hal yang sangat penting didalam dunia kerja khusus
nya dunia industri yang bergerak dibidang produksi, kesehatan kerja hendaknya
10
dapat dipahami betapa penting nya kesehatan kerja tersebut di dalam bekerja
kesehariannya. Hal ini memiliki kepentingan yang besar, baik untuk kepentingan diri
sendiri maupun dikarenakan aturan perusahaan yang meminta untuk menjaga hal-
hal tersebut dalam rangka meningkatkan kinerja dan mencegah potensi kerugian
bagi perusahaan.
Patut diketahui pula bahwa ide tentang kesehatan telah ada sejak dua puluh
tahun yang lalu, namun hingga saat ini, masih ada pekerja dan perusahaan yang
belum memahami korelasi antara kesehatan dengan peningkatan kinerja
perusahaan, bahkan tidak mengetahui eksistensi aturan tersebut. Sehingga para
pengusaha tidak mementingkan kesehatan para pekerja an menjadikan hal tersebut
menjadi hal yang mahal dan dapat mengganggu proses para pekerja.
11
11.Menyelenggarakan penyegaran udara yang cukup.
13. Memperoleh keserasian antara tenaga kerja, alat kerja, lingkungan, cara dan
proses kerjanya.
Dari undang-undang yang dibuat tersebut, maka para pekerja dapat bekerja
dengan tenang dan dapat menaikkan pendapatan perusahaan tempatnya bekerja
tanpa harus memikirkan bagaimana membayar biaya pengobatan apabila pekerja
tersebut sakit karena kesehatan mereka sudah dijamin oleh undang-undang.
12
BAB II
PELAKSANAAN
13
BAB III
HASIL PENGAMATAN
3.1 ERGONOMI
a. SIKAP KERJA
b. Posisi kerja
Posisi kerja tenaga kerja sebagian besar belum sesuai dengan aspek
ergonomi. Posisi kerja cenderung dipengaruhi oleh faktor kenyamanan
pekerja tanpa mementingkan aspek ergonomi. Terdapat tenaga kerja yang
melakukan posisi membungkuk dan berotasi dengan posisi bertumpu
pada pinggang, contohnya pada pengangkutan pasir.
c. Proses Kerja
Dalam proses kerja, para tenaga kerja sebagian besar menggunakan alat
manual dan tenaga manusia karena sudah dalam tahap mendekati
penyelesaian pembangunan.
d. BEBAN KERJA
Dalam pembahasan ini terdapat dua aspek yang dibicarakan, yang pertama
adalah beban kerja dan yang kedua adalah lamanya jam kerja.
Beban Kerja
Beban kerja dinilai dari barang yang di angkat oleh tenaga kerja. Barang
terdiri dari berbagai ukuran dan berat. Untuk barang berukuran kecil
dengan berat kurang lebih sekitar 5 kilogram masih diangkat oleh pekerja
dan ditumpuk sesuai dengan jangkauan tenaga kerja. Sedangkan barang
yang lebih besar dipindahkan dan diangkut dengan menggunakan
14
gerobak dorong. Sehingga dalam pelaksanaan yang kami amati, beban
kerja telah sesuai.
Jam Kerja
Jam kerja tenaga kerja dimulai dari pukul 08.00 WIB hingga pukul 16.00
WIB dan ditambah jam lembur hingga pukul 22.00 selama 6 hari kerja
(Senin – Sabtu).
15
Dari hasil pengamatan dilapangan juga tidak ada tindakan promosi keshatan
dan pencegahan penyakit contohnya untuk HIV AIDS dan narkoba.
16
BAB IV
PEMECAHAN MASALAH
PEMECAHAN MASALAH
17
4 Ergonomi 1. 1. Memberikan pelatihan kepada
Sebagian besar belum karyawan mengenai sikap bekerja
sesuai dengan aspek yang baik sehingga dapat menunjang
keselamatan kerja dan efektifitas pekerjaan dan kesehatan
ergonomis karyawan.
2. Mengusulkan kepada pimpinan
2. Jam kerja melebihi
perusahaan untuk membuat
standar yaitu 48 jam
kebijakan baru untuk mengadakan
dalam 1 minggu
pembagian shift bagi tenaga kerja
10 besar didapatkan infeksi saluran Melakukan penilaian risiko dengan
penyakit pernapasan atas yang rapat internal guna mendapatkan
pada sering dikeluhkan intervensi terbaik untuk mengatasi
pelayanan penyakit yang ada pada tenaga kerja,
kesehatan seperti pemakaian masker saat
bekerja, asupan gizi yang seimbang
untuk daya tahan tubuh.
18
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
2. KESIMPULAN
Hal-hal penting yang dapat kami simpulkan mengenai aspek ergonomic dan
kesehatan kerja di PT. KARMA MANGGALA YUDHA adalah:
• Belum terpenuhinya aspek ergonomi dalam sikap kerja, cara kerja, posisi
kerja dan beban kerja.
• Kesehatan kerja belum berjalan dengan baik seperti penyediaan gizi
karyawan meskipun sudah terdapat kantin yang nyaman bagi pegawai.
• Tidak adanya personil kesehatan di tempat kerja karena standar perusahaan
hanya memiliki tenaga Health Safety Environment (HSE) yaitu tenaga yang
sudah terlatih dan terstandar PMI.
3. SARAN
Saran yang dapat disampaikan untuk perusahaan PT. KARMA MANGGALA
YUDHA adalah:
Menganti uang makan dengan menyediakan makanan yang bergizi yang
cukup untuk tenaga kerja
Melakukan edukasi tentang cara bekerja yang baik sesuai ergonomis
Perusahaan dapat menarik personil kesehatan yang dapat memberikan
pengobatan secara komprehensif, dari promosi kesehatan, preventif, kuratif
dan rehabilitasi.
Dilakukan kerja sama yang lebih lanjut antara pimpinan perusahaan dengan
fasilitas kesehatan tingkat pertama untuk memberikan keuntungan yang lebih
bagi kedua belah pihak.
19
DAFTAR PUSTAKA
20
Lampiran
21