Anda di halaman 1dari 3

Seorang epidemiologis bertugas untuk menangani penyebaran penyakit dan

mengupayakan dilakukannya tindakan pencegahan. Misalnya dengan membentuk


peringatan berupa penyusunan data sederhana melalui tabel atau bagan yang
menunjukkan potensial penyebaran penyakit dan atau yang telah menjadi wabah
di suatu wilayah. Kesigapan para epidemiologis sangat dibutuhkan mengingat
dampak yang ditimbulkan bisa semakin memperparah keadaan. Apalagi jika
wilayah tersebut sedang dan rawan terjadi bencana alam. Epidemiologis dituntut
untuk bersikap optimis, menyukai tantangan, dan cerdas di bidang sains.
Tugas seorang epidemiologis diantaranya menginvestigasi, mengamati,
mengumpulkan data dan menganalisis segala kejadian dan penyebaran penyakit
dalam masyarakat baik yang menular maupun tidak menular; melakukan
penelitian dan menyajikan informasi mengenai berbagai penyakit; mencari teka-
teki dan atau faktor terbentuknya suatu wabah dan penyebaran penyakit di suatu
wilayah. Ilmu kesehatan memiliki cakupan yang sangat luas dan saling berkaitan.
Salah satu profesi kesehatan di Indonesia yang banyak dijumpai adalah tenaga
kesehatan masyarakat. Jika seorang dokter memberikan pelayanan kesehatan
secara personal, lain halnya dengan tenaga kesehatan bergelar S.KM ini. Tugas
utama mereka adalah memberikan pelayanan kesehatan kepada seluruh
masyarakat. Karena cakupannya yang masih sangat luas, kesehatan masyarakat
terbagi lagi ke beberapa peminatan, seperti Epidemiologi, Kesehatan dan
Keselamatan Kerja (K3), Kesehatan Lingkungan, Gizi, Manajemen dan Pelayanan
Kesehatan, Biostatistika, Promosi Kesehatan, Kesehatan Reproduksi, dll.

Selain epidemiologi, juga ada Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3).


Bekerja memang merupakan kegiatan yang penting untuk dilakukan oleh setiap
orang. Namun, bekerja juga bisa membawa pengaruh yang buruk terhadap
kesehatan. Berkurangnya tingkat produktivitas seseorang tentunya sangat
merugikan, karena bisa membahayakan diri sendiri dan pekerja lainnya. Atas
dasar tersebut pendidikan K3 dibentuk. Ahli K3 mengkaji tentang bagaimana
caranya memberikan penyuluhan, perlindungan kesehatan, keselamatan, dan
kesejahteraan pekerja serta mencegah dan menganalisis dampak yang bisa terjadi
di lingkungan kerja. Ahli K3 juga mempelajari Undang-Undang yang
berhubungan dengan kesehatan tenaga kerja.
Peminatan lain yaitu kesehatan lingkungan. Ahli kesehatan lingkungan
harus mampu mengidentifikasi, mengukur, memetakan perjalanan mulai dari
sumbernya hingga ke masyarakat. Ahli kesehatan lingkungan juga menganalisis
dan melakukan pengendalian terhadap bahaya lingkungan fisik, kimia dan biologi
untuk memberikan pencegahan dan perlindungan kesehatan masyarakat.
Beban gizi kurang memang sangat berat bagi negara-negara berkembang
seperti di Indonesia. Hal itu diyakini karena banyaknya masalah gizi di Indonesia
yang tak pernah bisa terselesaikan, khususnya pada kasus yang melibatkan balita
dan anak-anak. Seorang ahli gizi biasanya akan melakukan pendekatan kepada
masyarakat untuk memelihara kesehatan, kesejahteraan dan meningkatkan
kualitas hidup manusia dengan cara menganalisis situasi, mendefinisikan
permasalahan kesehatan, mengembangkan solusi dan pencegahan serta
mengevaluasi hasil dari upayanya sendiri. Ilmu gizi yang diterapkan tentunya
didukung dan didasari oleh epidemiologi dan promosi kesehatan. Seorang ahli
gizi juga harus bisa memahami kebijakan kesehatan yang berhubungan dengan
kebutuhan pangan dan nutrisi setiap orang.
Promosi kesehatan adalah pengait antara masing-masing peminatan
kesehatan masyarakat. Tugas tenaga promosi kesehatan yaitu menganalisis,
merencanakan, menerapkan dan mengevaluasi strategi pendidikan kesehatan serta
menggunakan metode ilmu perilaku dan pendidikan kesehatan dalam upaya
memecahkan masalah kesehatan. Bagi seseorang yang bergelut di bidang
manajemen dan pelayanan kesehatan, memiliki tugas untuk merencanakan dan
melaksanakan manajemen pelayanan program kesehatan di klinik, puskesmas atau
rumah sakit dan mengevaluasi program yang dijalani tersebut.
Tenaga medis bidang kesehatan reproduksi bertugas untuk memecahkan
masalah kesehatan reproduksi dengan efektif melalui identifikasi, penyusunan
prioritas masalah, pemilihan masalah yang perlu dipecahkan dan mencari
metodenya, serta pengelolaan program kesehatan (merencanakan, melaksanakan,
memantau dan mengevaluasi). Sedangkan biostatiska berhubungan dengan
perancangan dan pengelolaan serta kegiatan menganalisis berbagai data
kesehatan.
Tenaga kesehatan umumnya hanya menguasai ilmu-ilmu sains. Namun
sebenarnya ilmu kesehatan bisa dikaitkan dengan nilai-nilai Islam. Kelebihan dari
tenaga kesehatan Muslim adalah memiliki iman dan ketaqwaan yang tinggi, serta
memiliki moral dan etika yang baik dan kokoh. Indonesia masih membutuhkan
banyak tenaga kesehatan. Sebagai negara dengan banyak penduduk Muslim,
peran tenaga Muslim dirasa perlu untuk menunjang pelayanan kesehatan. Tenaga
kesehatan Muslim mampu mengaplikasikan nilai-nilai kesehatan berdasarkan apa
yang diajarkan dalam Islam serta melakukan pengabdian kepada agama dan
bangsa Indonesia.
Sebagai salah satu calon tenaga kesehatan Muslim di Indonesia, saya telah
menyusun beberapa rencana setelah lulus dari FKIK UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta nanti. Pertama adalah mencari linkrumah sakit atau instansi di berbagai
wilayah di Indonesia. Setelah mendapatkan pekerjaan, barulah saya melakukan
tugas utama yaitu memberikan pelayanan atas apa yang telah saya peroleh di
FKIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Tak lupa juga untuk menciptakan
berbagai metode agar pelayanan kesehatan di Indonesia bisa merata, anak-anak
Indonesia bergizi baik, angka kematian bayi dan anak berkurang, tentunya juga
dengan tetap menumbuhkan wawasan keIslaman dan keikhlasan.

Ditambahi awalan akhir2 ini

Anda mungkin juga menyukai