(RPP)
B. TUJUAN PEMBELAJARAN
setelah membaca cerita tentang sikap jujur, siswa mampu menilai tokoh yang ada di
dalam cerita dengan cermat.
Setelah membaca cerita tentang sikap jujur, siswa mampu mendeskripsikan tokoh
melalui gambar dan dengan tulisan yang terperinci.
Setelah membaca teks dan mengamati gambar tentang bersikap jujur siswa mampu
bersikap jujur di lingkungan tempat tinggalnya.
Setelah berdiskusi, siswa mampu memberikan pendapat tentang sikap yang sesuai
dan kurang sesuai dengan sila pertama dengan benar.
Setelah berdiskusi, siswa mampu menulis refleksi tentang pengalaman diri
melaksanakan sila pertama Pancasila dengan jujur.
C. KOMPETENSI DASAR.
BAHASA INDONESIA
Menguraikan pendapat pribadi tentang isi buku sastra (cerita, dongeng, dan
sebagainya).
Mengomunikasikan pendapat pribadi tentang isi buku sastra yang dipilih dan dibaca
sendiri secara lisan dan tulis yang didukung oleh alasan.
PKN
Memahami makna hubungan simbol dengan sila.
Menjelaskan makna hubungan simbol dengan sila.
D. INDIKATOR
BAHASA INDONESIA
Memberikan pendapat tentang sikap tokoh dari cerita yang dibaca.
Mempresentasikan pendapat tentang sikap satu tokoh dari cerita yang dibaca.
PKN
Memberikan pendapat tentang sikap yang sesuai dan kurang sesuai dengan sila
pertama.
Menulis refleksi pengalaman diri melaksanakan Sila Pertama Pancasila (jujur).
E. MATERI PEMBELAJARAN
Pendapat tentang sikap tokoh.
Sikap sila pertama Pancasila.
10
Kepala Sekolah,
SDN 1 Wanasaba Guru Kelas
Satuan Pendidikan :
Mata Pelajaran :
Kelompok :I
Anggota Kelompok :
1. ______________________
2. ______________________
3. ______________________
4. ______________________
5. ______________________
6. ______________________
Petunjuk:
Carilah kalimat perilaku jujur dari teks bacaan berikut bersama kelompokmu lalu tulislah kembali
kalimat perilaku jujur yang kamu temukan bersama kelompokmu.
Pak Hatta lahir di Bukittinggi, pada 12 Agustus 1902. Beliau adalah wakil presiden RI yang
pertama. O ya, beliau juga seorang proklamator kemerdekaan RI. Kisah kejujurannya terjadi
ketika beliau sudah menikah.
Kala itu, beliau melihat iklan sepatu di koran. Sepatu itu bagus, tapi harganya mahal.
Akhirnya, beliau memutuskan untuk menabung. Di saat yang sama, isteri beliau juga ingin
membeli mesin jahit dan memutuskan untuk menabung juga.
Suatu hari, negara kita melakukan kebijakan baru, yakni memangkas nilai mata uang. Karena
kebijakan itu, nilai uang seribu rupiah berubah menjadi seratus rupiah. Kebijakan itu
membuat Bu Hatta sedih. Uang yang selama ini ia tabung tidak bisa digunakan untuk
membeli mesin jahit.
Bu Hatta pun sempat mengeluh kepada Pak Hatta, kenapa ia tidak diberitahu tentang hal itu.
Apa jawaban Pak Hatta? Kebijakan negara adalah rahasia, tidak boleh dibocorkan demi
kepentingan keluarga. Lalu, bagaimana dengan sepatu impian beliau? Sampai beliau
meninggal dunia, sepatu itu tidak terbeli, karena uangnya tidak cukup
Latihan 1.
1. …………………………………………………………………………………………
…….
2. …………………………………………………………………………………………
…….
3. …………………………………………………………………………………………
…….
4. …………………………………………………………………………………………
…….
5. …………………………………………………………………………………………
…….
6. …………………………………………………………………………………………
…….
7. …………………………………………………………………………………………
…….
8. …………………………………………………………………………………………
…….
9. …………………………………………………………………………………………
…….
10. …………………………………………………………………………………………
…….
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK
(LKPD)
Satuan Pendidikan :
Mata Pelajaran :
Kelompok : II
Anggota Kelompok :
1. ______________________
2. ______________________
3. ______________________
4. ______________________
5. ______________________
6. ______________________
Petunjuk:
Carilah kalimat perilaku jujur dari teks bacaan berikut bersama kelompokmu lalu tulislah kembali
kalimat perilaku jujur yang kamu temukan bersama kelompokmu.
Ketika kecil, George suka menjelajahi kebun milik ayahnya sambil menyabit semak yang
menghalangi jalannya. Suatu hari, ia tak sengaja menyabit pohon ceri milik sang Ayah.
George ketakutan dan tidak memberitahu siapapun.
Ketika tahu pohon cerinya tersabit, Ayah George marah besar. Ia menanyai para pelayan,
namun tak ada yang tahu siapa pelakunya. Hal itu membuat Ayah George semakin marah.
Meski takut, George kecil tetap menemui ayahnya dan mengakui kesalahannya.
Melihat kejujuran yang dilakukan George, Sang Ayah langsung memeluknya. Menurut
Ayahnya, kejujuran yang dilakukan itu jauh lebih berharga daripada pohon ceri berdaun emas
sekalipun.
Latihan 1.
1. …………………………………………………………………………………………
…….
2. …………………………………………………………………………………………
…….
3. …………………………………………………………………………………………
…….
4. …………………………………………………………………………………………
…….
5. …………………………………………………………………………………………
…….
6. …………………………………………………………………………………………
…….
7. …………………………………………………………………………………………
…….
8. …………………………………………………………………………………………
…….
9. …………………………………………………………………………………………
…….
10. …………………………………………………………………………………………
…….
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK
(LKPD)
Satuan Pendidikan :
Mata Pelajaran :
Kelompok : III
Anggota Kelompok :
1. ______________________
2. ______________________
3. ______________________
4. ______________________
5. ______________________
6. ______________________
Petunjuk:
Carilah kalimat perilaku jujur dari teks bacaan berikut bersama kelompokmu lalu tulislah kembali
kalimat perilaku jujur yang kamu temukan bersama kelompokmu.
Mohandas Karamchand gandhi atau lebih dikenal dengan Mahatma Gandhi, lahir pada 30
Januari 1948 di Porbandar, India. Kisah kejujurannya terjadi kala ia duduk di sekolah.
Kala itu, kemampuan menulis Mohandas dan empat temannya diuji oleh pemilik sekolah.
Dalam tes itu, pemilik sekolah membacakan lima kata untuk ditulis kembali. Keempat
temannya berhasil menulis lima kata, tapi Mohandas hanya bisa menulis empat kata.
Dari belakang pemilik sekolah, sang guru memberi isyarat kepada Mohandas untuk
menyontek satu kata yang belum sempat ia tulis. Dengan begitu, nama sekolah akan tetap
baik dimata pemilik sekolah. Tapi, Mohandas tidak mau mencontek. Hasil ujiannya ia
serahkan apa adanya.
Ternyata... tindakan Mohandas membuat sang guru marah. Menurut sang guru, tindakan
Mohandas membuat nama sekolah jadi jelek. Mohandas sempat sedih dan bertanya, kenapa
sang guru marah terhadap perbuatan jujurnya.
Latihan 1.
1. …………………………………………………………………………………………
…….
2. …………………………………………………………………………………………
…….
3. …………………………………………………………………………………………
…….
4. …………………………………………………………………………………………
…….
5. …………………………………………………………………………………………
…….
6. …………………………………………………………………………………………
…….
7. …………………………………………………………………………………………
…….
8. …………………………………………………………………………………………
…….
9. …………………………………………………………………………………………
…….
10. …………………………………………………………………………………………
…….