Anda di halaman 1dari 8

BAHAN AJAR

Bioteknologi

Kelas IX/semester genap

Tim Penyusun:
1. Dikny Asti Khaerunnisa
2. Kamila Nur Afifah
3. Ockti Isnaini Darise
4. Septika Augis Ulmi Kaan

Universitas Negeri Jakarta


2017
Peta Konsep 😊

Apersepsi
Kecap dan cuka sering digunakan untuk membuat makanan menjadi
lebih enak, misalnya ditambahkan ke dalam mie bakso. Tahukah kamu kalau
kecap dan cuka merupakan hasil bioteknologi? Apakah yang dimaksud
bioteknologi? Bagaimanakah perkembangannya? Apa peranan
mikroorganisme dalam bioteknologi? Bagaimanakah penerapan
bioteknologi dalam kehidupan? Ayo pelajari bab ini agar kamu dapat
menemukan jawaban dari pertanyaanpertanyaan tersebut.

Setelah mempelajari bab ini, diharapkan kamu dapat mendefinisikan


pengertian bioteknologi, mendeskripsikan pengertian mikroorganisme
dalam bioteknologi, mendeskripsikan keuntungan bioteknologi dalam
kaitannya dengan produksi pangan, dan mendeskripsikan penerapan
bioteknologi dalam berbagai bidang kehidupan.

a. Perkembangan Bioteknologi
Tabel 1. Perkembangan Penerapan Bioteknologi
1. Bioteknologi Konvensional

Bioteknologi konvensional merupakan bioteknologi yang


menggunakan organisme atau mikroba untuk menghasilkan suatu
senyawa kimia atau produk dengan aktivitas-aktivitas mikroba dan
belum menggunakan enzim.

Ciri-ciri bioteknologi konvensional adalah:


a) Dikenal sejak awal peradaban manusia.
b) Menggunakan secara langsung hasil yang diproduksi organisme
atau mikroorganisme berupa senyawa kimia atau bahan pangan
tertentu yang bermanfaat bagi manusia.
c) Peralatan yang digunakan sederhana.
d) Pemanfaatan mikroorganisme terbatas.

2. Bioteknologi Modern

Bioteknologi modern merupakan bioteknologi yang memanfaatkan


biologi molekuler dan sel untuk menghasilkan produk yang bermanfaat
bagi manusia. Penerapan bioteknologi modern berdasarkan pada
rekayasa genetika dan rekayasa biokimia. Rekayasa genetika adalah
teknik pengambilan gen tertentu untuk menghasilkan organisme yang
memiliki keunggulan secara genetik. Sedangkan, rekayasa biokimia
seperti penggunaan tangki reaktor untuk pertumbuhan mikroorganisme
untuk proses biologis tertentu supaya tidak terkontaminasi
mikroorganisme lain.

Ciri-ciri bioteknologi modern adalah:


a) Mulai berkembang sejak ditemukan DNA.
b) Organisme atau mikroorganisme digunakan untuk memperbaiki
serta meningkatkan kinerja genetik suatu organisme yang
bermanfaat bagi manusia.
c) Peralatan yang digunakan sudah modern.
d) Pemanfaatan mikroorganisme ditambah dengan teknologi
modern.
b. Peranan Mikroorganisme Dalam Bioteknologi

1. Penghasil makanan atau minuman

Gambar 1. Makanan yang dihasilkan dengan bioteknologi

Contoh mikroorganisme yang berperan dalam pembuatan produk


makanan, antara lain:
a) Rhizopus oligospurus (pembuatan tempe)
b) Acetobacter xylinum (pembuatan nata de coco)
c) Saccharomyces cerevisiae (pembuatan roti dan tapai)
d) Penecilium camemberti dan Penecillium requeforti (keju)
e) Aspergillus wentii (pembuatan kecap)
f) Lactobacillus bulgaricus (keju dan yoghurt)

2. Penghasil Protein Sel Tunggal (PST)


Mikroorganisme, seperti ganggang, jamur,
maupun bakteri, dapat menghasilkan protein.
Contoh protein sel tunggal adalah Spirulina dan
Chorella.

Gambar 2. Spirulina dan Chorella.


3. Penghasil zar-zat organik
Beberapa mikroorganisme dapat menghasilkan zat-zat organik, seperti
etanol, asam cuka, asam sitrat, aseton, dan gliserol. Zat-zat organik itu
dapat digunakan untuk berbagai keperluan, misalnya sebagai bahan
minuman.

4. Penghasil obat
Berbagai macam mikroorganisme
bermanfaat sebagai penghasil obat-obatan,
contohnya Penicillium menghasilkan zat
antibiotik yang mematikan mikroorganisme
lain, disebut penisilin. Penisilin sangat
penting karena dapat memberantas berbagai
penyakit infeksi. Namun, ada beberapa jenis
bakteri yang kebal terhadap penisilin karena
dapat menghasilkan enzim yang dapat
menghambat kerja penisilin.
Gambar 3. Penicillium
5. Pengurai limbah
Pengolahan limbah secara biologis merupakan pengolahan limbah
dengan menggunakan bakteri untuk mencerna limbah tersebut.
Pengolahan limbah dengan cara ini tidak membutuhkan biaya yang
besar dan lebih ramah lingkungan.

Limbah industri harus diolah terlebih dahulu melalui Unit Pengolahan


Limbah (UPL) sebelum dikeluarkan ke lingkungan agar tidak terjadi
pencemaran. Dalam UPL biologis, bakteri pencerna dimasukkan ke
dalam bak berisi limbah yang diberi aerator (alat pemasok udara) untuk
memasukkan oksigen yang berguna untuk pernapasan bakteri secara
aerobik. Limbah akan terurai dan dapat dibuang ke lingkungan setelah
air dipisahkan dari endapan limbah yang tidak berbahaya.

c. Penerapan Bioteknologi

1. Bidang peternakan
Bioteknologi dapat digunakan untuk mengembangkan produk-produk
peternakan, seperti vaksin dan antibodi. Selain itu, untuk mengobati
penyakit hewan serta hormon pertumbuhan yang merangsang
pertumbuhan hewan ternak melalui rekombinasi DNA.

Gambar 4. Domba hasil kloning

2. Bidang pertanian
a) Kultur jaringan
Saat ini, kultur jaringan dikembangkan untuk memperoleh
individu baru dalam jumlah yang banyak. Media kultur
merupakan tempat tumbuhnya sel tumbuhan. Media tumbuh sel
tumbuhan dapat di dalam tabung yang steril, artinya tabung yang
bebas dari hama. Medium itu biasanya dibuat dari agar-agar yang
diberi berbagai nutrisi yang diperlukan tumbuhan.

Kultur jaringan tumbuhan dapat dilakukan hanya dengan


mengambil beberapa milimeter pucuk tumbuhan yang
mengandung jaringan muda atau jaringan lain yang bersifat
meristematik. Bagian tumbuhan yang dikultur disebut sebagai
eksplan.

b) Pembentukan tanaman yang tahan hama


Teknik untuk memperoleh tanaman yang berkualitas adalah
melalui rekayasa genetika, yaitu dengan rekombinasi gen dan
kultur sel. Tanaman yang dapat dikultur dengan cepat adalah
tanaman dari satu sel somatik, seperti wortel, jeruk, tomat,
kentang, dan tembakau.

Sebagai contoh, untuk mendapatkan tanaman kentang yang tahan


terhadap penyakit, perlu ada gen yang mengekspresikan sifat
kebal terhadap penyakit, lalu gen ini disisipkan pada sel tanaman
kentang yang kemudian ditumbuhkan menjadi tanaman kentang
yang kebal penyakit. Selanjutnya, tanaman baru ini dapat
diperbanyak dan disebarluaskan.

Dalam menyisipkan gen ke sel tanaman dibutuhkan vektor,


seperti plasmid dari bakteri Agrobacterium tumenfaciens. Secara
alami, bakteri ini dapat menginfeksi tanaman dan menyebabkan
tumor sehingga plasmid bakteri ini disebut plasmid Ti (Tumor
inducing = penyebab tumor).

3. Bidang kedokteran
a) Pembentukan antibodi monoklonal
Antibodi berupa protein yang dihasilkan oleh sel limfosit B atau
sel T untuk melawan antigen (benda asing) yang masuk ke dalam
tubuh. Secara alami, tubuh memiliki kemampuan untuk
memproduksi antibodi. Fusi atau penggabungan antara sel
limfosit B dan sel mieloma menghasilkan sel hibridoma. Sel ini
berfungsi untuk mengatasi penyakit kanker.

b) Teriapi gen manusia


Rekayasa genetik mempunyai potensi untuk memperbaiki
kelainan genetik secara individual. Terapi gen merupakan
perbaikan kelainan genetik dengan memperbaiki gen. Untuk
kelainan genetik yang diakibatkan oleh tidak berfungsinya satu
alela, secara teoritis dapat diperbaiki dengan mengganti gen yang
tidak normal dengan gen normal dengan menggunakan teknik
rekombinasi DNA. Alela yang baru dapat disisipkan ke dalam
sel-sel somatis pada anak-anak dan dewasa, sel-sel germ (sel-sel
yang memproduksi gamet), atau sel-sel embrio.

c) Pembuatan gen dan vaksin


Sekarang telah dilakukan modifikasi vaksin melalui
bioteknologi, antara lain:
1) DNA rekombinan dapat menggerakkan pembuatan suatu
protein khusus dalam jumlah besar dari selubung protein
virus, bakteri, dan mikroba lain. Protein ini dapat memicu
terbentuknya respon kekebalan untuk melawan penyakit.
2) Rekayasa genetika dapat digunakan untuk memodifikasi
genom patogen sehingga menjadi lemah. Vaksinasi
dengan makhluk hidup yang lemah lebih efektif dari
protein vaksin karena hanya dengan memasukkan sedikit
saja akan menghasilkan respon kekebalan yang besar.

Anda mungkin juga menyukai