Anda di halaman 1dari 11

MACAM-MACAM VARIABEL DALAM PENELITIAN

A. Pengertian
1. Suharsimi Arikunto (1998:99) variabel penelitian adalah objek penelitian, atau apa yang
menjadi titik perhatian suatu penelitian.
2. Ibnu Hajar (1999:156) yang mengartikan variabel adalah objek pengamatan atau
fenomena yang diteliti.
3. Sutrisno Hadi (1982:437) variabel adalah semua keadaan, faktor, kondisi, perlakuan, atau
tindakan yang dapat mempengaruhi hasil eksperimen.
4. M. Nazir (1999:149) variabel adalah konsep yang mempunyai bermacam-macam nilai.
5. Variabel adalah gejala atau obyek penelitian yang bervariasi, contoh: 1) variabel jenis
kelamin (laki-laki dan perempuan), 2) variabel profesi (guru, petani, pedagang).

B. Macam-macam Variabel
1. Variabel Kuantitatif.
a. Variabel diskrit ( nominal,kategorik) yaitu variabael 2 kutub berlawanan. Contoh:
1) Kehadiran : hadir, tidak hadir
2) Jenis kelamin : laki-laki, perempuan.
b. Variabel kontinum
1) Variabel Ordinal : variabel tingkatan. Contoh: Satria terpandai, Raka pandai, Yudit
tidak pandai.
2) Variabel Interval: variabel jarak. Contoh: jarak rumah Anto kesekolah 10 km,
sedangkan Yuli 5 km maka vr intervalnya adalah 5 km.
3) Variabel Ratio: variabel perbandingan (sekian kali). Contoh: berat badan Heri 80 kg,
sedangkan berat badan Upi 40 kg, maka berat badan Heri 2 kali lipat Upi.

2. Variabel Kualitatif adalah variabel yang menunjukkan suatu intensitas yang sulit diukur
dengan angka. Contoh : kedisiplinan, kemakmuran dan kepandaian.

3. Variabel Independen (Pengaruh, Bebas, Stimulus, Prediktor).


Merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau
timbulnya variabel dependen (terikat).
4. Variabel Dependen (Dipengaruhi, Terikat, Output, Kriteria, Konsekuen).
Merupakan variabel yang dipengaruhi atau akibat, karena adanya variabel bebas.
Contoh: Pengaruh Iklan Terhadap Motivasi Pembelian. Iklan = Variabel Independen Motivasi
Pembelian = Variabel Dependen.

5. Variabel Moderator.
Merupakan variabel yang mepengaruhi (memperkuat atau memperlemah) hubungan
antara variabel independen dengan dependen. Variabel ini sering disebut sebagai
variabel independen kedua. Contoh: Anak adalah variabel yang memperkuat hubungan suami
isteri. Pihak ketiga adalah variabel yang memperlemah hubungan suami isteri.

6. Variabel Intervening (Antara).


Merupakan variabel yang menghubungkan antara variabel independen dengan variabel
dependen yang dapat memperkuat atau memperlemah hubungan namun tidak dapat diamati
atau diukur. Contoh: Hubungan antara Kualitas Pelayanan (Independent) dengan Kepuasan
Konsumen (Intervening) dan Loyalitas (Dependen).

7. Variabel Kontrol.
Merupakan variabel yang dikendalikan atau dibuat konstan sehingga pengaruh variabel
independen terhadap dependen tidak dipengaruhi oleh faktor luar yang tidak diteliti.
Contoh: Apakah ada perbedaan antara tenaga penjual (sales force) yang lulus D3 dan S1
maka harus ditetapkan variable control berupa gaji yang sama, peralatan yang sama, iklim
kerja yang sama, dan lain-lain. Tanpa adanya variabel kontrol maka sulit ditemukan apakah
perbedaan penampilan karyawan karena faktor pendidikan.

C. Daftar Pustaka

http://www.abeeayang.com/2009/04/01/variabel-penelitian/
http://nilaieka.blogspot.com/2009/03/langkah-6a-menentukan-variabel.html

Kesimpulan : -Variabel dalam penelitian saya adalah Variabel independent


MACAM-MACAM SKALA PENGUKURAN DALAM PENELITIAN

Skala pengukuran merupakan kesepakatan yang digunakan sebagai acuan untuk


menentukan panjang pendeknya interval yang ada dalam alat ukur, sehingga alat ukur
tersebut bila digunakan dalam pengukuran akan menghasilkan data kuantitatif.

A. Skala Nominal
Skala pengukuran nominal digunakan untuk mengklasifikasikan obyek, individual
atau kelompok; sebagai contoh mengklasifikasi jenis kelamin, agama, pekerjaan, dan area
geografis. Dalam mengidentifikasi hal-hal di atas digunakan angka-angka sebagai symbol.
Apabila kita menggunakan skala pengukuran nominal, maka statistik non-parametrik
digunakan untuk menganalisa datanya. Hasil analisa dipresentasikan dalam bentuk
persentase. Sebagai contoh kita mengklaisfikasi variable jenis kelamin menjadi sebagai
berikut: laki-laki kita beri simbol angka 1 dan wanita angka 2. Kita tidak dapat melakukan
operasi arimatika dengan angka-angka tersebut, karena angka-angka tersebut hanya
menunjukkan keberadaan atau ketidakadanya karaktersitik tertentu.

Contoh:
Jawaban pertanyaan berupa dua pilihan “ya” dan “tidak” yang bersifat kategorikal dapat
diberi symbol angka-angka sebagai berikut: jawaban “ya” diberi angka 1 dan tidak diberi
angka 2.

1. Data siswa dibedakan menjadi laki-laki diwakili dengan angka 1 dan perempuan diwakili
dengan angka 2, konsekuensi dari nominal tidak mungkin seseorang memiliki dua kategori
sekaligus.

B. Skala Ordinal
Skala pengukuran ordinal memberikan informasi tentang jumlah relatif karakteristik
berbeda yang dimiliki oleh obyek atau individu tertentu. Tingkat pengukuran ini mempunyai
informasi skala nominal ditambah dengan sarana peringkat relatif tertentu yang memberikan
informasi apakah suatu obyek memiliki karakteristik yang lebih atau kurang tetapi bukan
berapa banyak kekurangan dan kelebihannya.

Contoh:
Jawaban pertanyaan berupa peringkat misalnya: sangat tidak setuju, tidak setuju, netral,
setuju dan sangat setuju dapat diberi symbol angka 1, 2,3,4 dan 5. Angka-angka ini hanya
merupakan simbol peringkat, tidak mengekspresikan jumlah.

1. Tingkat pendidikan, kategori SD diwakili angka 1, SMP diwakili angka 2, SMA diwakili
angka 3, dan kategori Serjana diwakili angka 4, dari data tingkat pendidikan yang diwakili
angka 1, 2, 3 dan 4 memilii level yang berbeda.

2. Kita ingin mengukur preferensi responden terhadap empat merek produk air mineral.

Merek Air Mineral Rangking


• Aquana 1
• Aquaria 2
• Aquasan 3
• Aquasi 4

3. Angka 1 untuk mewakili mahasiswa tahun pertama, 2 untuk tahun kedua, 3 untuk tahun
ketiga, dan 4 untuk mahasiswa senior. Namun kita juga bisa memakai angka 10 untuk
mewakili mahasiswa tahun pertama,20 untuk tahun kedua, 25 untuk tahun ketiga, dan 30
untuk mahasiswa senior. Cara kedua ini tetap mengindikasikan level kelas masing-masing
mahasiswa dan relative standing dari dua orang, yaitu siapa yang terlebih dahulu kuliah.

C. Skala Interval

Skala interval mempunyai karakteristik seperti yang dimiliki oleh skala nominal dan
ordinal dengan ditambah karakteristik lain, yaitu berupa adanya interval yang tetap. Dengan
demikian peneliti dapat melihat besarnya perbedaan karaktersitik antara satu individu atau
obyek dengan lainnya. Skala pengukuran interval benar-benar merupakan angka. Angka-
angka yang digunakan dapat dipergunakan dapat dilakukan operasi aritmatika, misalnya
dijumlahkan atau dikalikan. Untuk melakukan analisa, skala pengukuran ini menggunakan
statistik parametric.

Contoh:
Jawaban pertanyaan menyangkut frekuensi dalam pertanyaan, misalnya: Berapa kali Anda
melakukan kunjungan ke Jakarta dalam satu bulan? Jawaban: 1 kali, 3 kali, dan 5 kali. Maka
angka-angka 1,3, dan 5 merupakan angka sebenarnya dengan menggunakan interval 2.
1. Nilai pelajaran matematika di SMP Maju adalah 0 sampai 100, bila siswa A dan B masing-
masing mendapat nilai 45 dan 90 bukan berarti tingkat kecerdasan B dua kali dari tingkat
kecerdasan A meskipun nilai B dua kali dari nilai A.

2. Skala temperature

Misalnya temperature yang rendah pada suatu hari adalah 40o F dan temperature
yang tinggi adalah 80o F. Disini kta tidak dapat mengatakan bahwa temperature yang
tinggi dua kali lebih panas dibandingkan temperature yang rendah karena jika skala
Fahrenheit menjadi skala Celsius, dimana C = (5F – 160) / 9, sehingga temperature
yang rendah adalah 4,4o C dan temperature yang tinggi adalah 26,6o C.

Jenis skala yang dapat digunakan untuk penelitian sosial,yaitu


: a. Skala Linkert. b. Skala Guttman. c.Rating Scale. d. Semantic Defferential.

1. Skala Likert

Digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok orang
tentang fenomena. Variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel.
Kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item-item
instrumen yang dapat berupa pernyataan atau pertanyaan. Jawaban setiap item instrumen
yang menggunakan skala likert mempunyai gradasi dari sangat positif sampai sangat negatif.
Untuk keperluan analsisi kuantitatif, jawaban itu dapat diberi skor (1 – 5 atau disesuaikan
dengan kebutuhan).

a. Contoh bentuk checklist

• SS Sangat setuju skor 5


• ST Setuju skor 4
• RG ragu-ragu skor 3
• TS Tidak setuju skor 2
• STS Sangat Tidak setuju skor 1

Pertanyaan Jawaban

SS ST RG TS STS
1 Prosedur kerja yang baru akan segera diterapkan di perusahaan 
2 ………………..

Bila kuesioner tersebut diberikan kepada 100 orang, yang jawabannya sebagai berikut :
• 25 orang menjawab SS
• 40 orang menjawab ST
• 5 orang menjawab RG
• 20 orang menjawab TS
• 10 orang menjawab STS
Berdasarkan jumlah skor yang telah ditetapkan maka :
Jumlah skor untuk :
• 25 orang x 5 = 125
• 40 orang x 4 = 160
• 5 orang x 3 = 15
• 20 orang x 2 = 40
• 10 orang x 1 = 10

Jumlah skor ideak (kriterium) untuk seluruh item adalah :


5 x 100 orang = 500 (SS)
Jumlah skor terendah
1 x 100 orang = 100 (STS)
Jadi berdasarkan data tersebut maka tingkat persetujuan terhadap metode kerja baru itu :
(350 : 500) x 100% = 70%

b. Bentuk pilihan ganda


1. ProsedurProsedur kerja yang baru akan segera diterapkan di perusahaan anda?
• Sangat Setuju
• Setuju
• Ragu-ragu
• Tidak Setuju
• Sangat tidak setuju
2. Skala Guttman

Dengan skala ini, akan diperoleh jawaban yang tegas yaitu Ya – Tidak, Benar – Salah dan
lain-lain. Penelitian menggunakan skala Gutman dilakukan bila ingin mendapatkan jawaban
yang tegas terhadap suatu permasalahan yang ditanyakan. Skala ini dpat pula dibentuk dalam
bentuk checklist atau pilihan ganda. Skor 1 untuk skor tertinggi dan skor 0 untuk terrendah.
(Analisa seperti pada skala likert).

Contoh :
1. Apakah anda Setuju dengan kebijakan perusahaan menaikkan harga jual?
a. Setuju
b. Tidak Setuju

3. Semantic Deferential

Skala ini digunakan untuk mengukur sikap, hanya bentuknya tidak pilihan ganda maupun
checklist, tetapi tersusun dalam satu garis kontinum yang jawabannya sangat positifnya
terletak dikanan garis, dan jawaban yang sangat negatif terletak dibagian kiri garis atau
sebaliknya. Data yang diperoleh adalah data interval dan baisanya skala ini digunakan untuk
mengukur sikap/karakteristik tertentu yang dipunyai oleh seseorang.
Responden dapat memberi jawaban pada rentang jawaban yang positif sampai dengan
neagtif.

Contoh :
Beri nilai gaya kepemimpinan Manajer anda :

Bersahabat 5 4 3 2 1 Tidak Bersahabat


Tepat janji 5 4 3 2 1 Tidak tepat janji
Memberikan kepercayaan pada staf 5 4 3 2 1 Mendominasi staf
Gaya Kepemimpinan Kepala Sekolah

Responden yang memberi penilaian angka 7, berarti persepsi terhadap gaya kepemimpinan
kepala sekolah adalah sangat positif; sedangkan responden yang memberikan penilaian angka
1 persepsi kepemimpinan kepala sekolah adalah sangat negative.

4. Rating Scale

Pada rating scale, data mentah yang diperoleh berupa angka kemudian ditafsirkan dalam
pengertian kualitatif. Responden menjawab, senang atau tidak senang, setuju atau tidak setuju
adalah merupakan data kualitatif. Dalam skala ini responden tidak menjawab salah satu dari
jawaban kualitatif yang disediakan, tetapi mejawab salahs atu dari jawaban kuantitatif yang
telah disediakan.

Contoh:
Seberapa baik ruang kerja yang ada di perusahaan anda?
Beri jawaban angka :
• 4 bila tata ruang itu sangat baik
• 3 bila tata ruang itu cukup baik
• 2 bila tata ruang itu kurang baik
• 1 bila tata ruang itu sangat tidak baik
jawablah dengan melingkari nomor jawaban yang tersedia :

No. Item Pertanyaan tata ruang kantor Interval jawaban


1 Penataa meja kerja sehingga arus kerja menjadi pendek 4 3 2 1
2 Pencahayaan alam tiap ruangan 4 3 2 1
3 …………….
5. Skala Thurstone
Skala Thurstone adalah skala yang disusun dengan memilih butir yang berbentuk skala
interval. Setiap butir memiliki kunci skor dan jika diurut, kunci skor menghasilkan nilai yang
berjarak sama. Skala Thurstone dibuat dalam bentuk sejumlah (40-50) pernyataan yang
relevan dengan variable yang hendak diukur kemudian sejumlah ahli (20-40) orang menilai
relevansi pernyataan itu dengan konten atau konstruk yang hendak diukur. Adapun contoh
skala penilaian model Thurstone adalah seperti gambar di bawah ini.

Nilai 1 pada skala di atas menyatakan sangat tidak relevan, sedangkan nilai 11 menyatakan
sangat relevan.

D. Skala Ratio

Skala pengukuran ratio mempunyai semua karakteristik yang dipunyai oleh skala
nominal, ordinal dan interval dengan kelebihan skala ini mempunyai nilai 0 (nol) empiris
absolut. Nilai absoult nol tersebut terjadi pada saat ketidakhadirannya suatu karakteristik
yang sedang diukur. Pengukuran ratio biasanya dalam bentuk perbandingan antara satu
individu atau obyek tertentu dengan lainnya.

Contoh:
1. Berat Sari 35 Kg sedang berat Maya 70 Kg. Maka berat Sari dibanding dengan berat Maya
sama dengan 1 dibanding 2.
2. Saldo A di bank BRI bernilai Rp.50.000,00. Angka 50.000 benar-benar real bahwa A
mempunyai uang sebesar Rp.50.000,00

kesimpulan : skala pengukuran penelitian saya adalah skala nominal


Pengertian Definisi Operasional – Menjelaskan definisi operasional variabel dalam
penelitian merupakan hal yang sangat penting guna menghindari penyimpangan atau
kesalahpahaman pada saat pengumpulan data. Penyimpangan muncul dalam bentuk "bias".
Penyimpangan dapat disebabkan oleh pemilihan/penggunaan instrumen (alat pengumpul
data) yang kurang tepat atau susunan pertanyaan yang tidak konsisten. Namun, bukan berarti
bahwa semua variabel perlu diberikan definisi operasional Variabel yang sudah jelas,
mempunyai pengertian dan interpretasi yang sama, misalnya jenis kelamin (sex"), tidak perlu
diberikan definisi operasional.

a. Definisi Operasional

Adalah uraian tentang batasan variabel yang dimaksud, atau tentang apa yang diukur
oleh variabel yang bersangkutan. Misalnya :

 Definisi tentang operasional variabel “status gizi” anak balita adalah hasil
penimbangan atau pengukuran berat badan dari tinggi badan anak balita berdasarkan
umur
 Definisi operasional variabel “pendidikan” adalah lamanya sekolah atau tingkat
sekolah yang telah diikuti oleh responden.

 Definisi operasional variabel “kinerja” perawat ruangan adalah kegiatan yang


dilakukan oleh perawat dalam pasien diruangan, atau kegiatan asuhan perawatan oleh
perawat ruangan.

b. Cara pengukuran:

Adalah dengan metode atau cara digunakan peneliti apa yang untuk mengukur atau
memperoleh informasi (data) untuk variabel yang bersangkutan. Misalnya, mengacu
kepada contoh definisi operasional di atas:

 Untuk variabel status gizi cara pengukurannya dengan Menimbang perat badan dan
mengukur tinggi badan.
 Untuk variabel pendidikan cara penngukurannya dengan wawancara.

 Untuk variabel kinerja, cara pengukurannya dengan melihat, mengecek, atau


observasi hasil atau catatan atau dokumen proses asuhan perawatan.
a. Variabel Bebas (Independent Variable)

Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi, yang menyebabkan timbulnya atau
berubahnya variabel terikat. Variabel bebas yang digunakan dalam penelitian ini adalah locus
of control dan kepribadian.

b. Variabel Terikat (Dependent Variable)

Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi karena adanya variabel bebas.Variabel
terikat yang digunakan dalam penelitian ini adalah kinerja. Definisi operasional variable
penelitian merupakan penjelasan dari masing-masing variabel yang digunakan dalam
penelitian terhadap indikator-indikator yang membentuknya.

Definisi operasional adalah definisi yang rumusannya didasarkan pada sifat-sifatatau hal-hal
yang dapat diamati. Definisi operasional adalah definisi yang rumusannya menggunakan
kata-katayang operasional, sehingga variabel bisa diukur.

 Manfaat Definisi Operasional

Manfaat definisi operasional variabel untuk mengidentifikasi kriteria yang dapat diobservasi
sehingga memudahkan observasi atau pengukuran terhadap variabel.

Anda mungkin juga menyukai