Anamnesa Ibu Bersalin
Anamnesa Ibu Bersalin
h. 179).
(2) Umur
(<16 tahun atau > 35 tahun). Dimana masalah yang biasanya muncul
h. 179).
(6) Pendidikan:
Untuk mengetahui tingkat intelektualnya. Tingkat pendidikan
141).
(7) Pekerjaan:
Untuk mengetahui kemungkinan pengaruh pekerjaan terhadap
penyakit menular seperti hepatitis, HIV dan juga penyakit menurun seperti
hipertensi, asma, diabetes seta kelainan-kelainan genetic (Mufdillah, 2009; h.
12).
c) Riwayat Obstetri
(1) Riwayat Haid :
Data yang diperoleh mempunyai gambaran tentang keadaan dasar dari
tahun.
(b) Siklus, adalah jarak antara menstruasi yang dialami dengan menstruasi
aborsi Jenis kelahiran jumlah anak yang lahir hidup, dan komplikasi
yang ada
untuk mewaspadai kemungkinan terjadinya masalah potensial
(a) Lahir aterm, premature untuk mengetahui adanya resiko bayi lahir
2007; h. 780).
(c) Berat badan lahir dikaji untuk mengetahui kekuatan panggul wanita,
menikah, status pernikahan (syah/tidak), lama pernikahan dan suami saat ini
berhenti (bila tidak memakai lagi), lamanya menggunakan alat kontrasepsi dan rencana
b. Keluhan keluhan yang biasanya ibu rasakan adalah rasa nyeri karena
utama : adanya his yang lebih kuat, sering dan teratur. Keluar lendir
bercampur darah, kadang-kadang ketuban pecah dengan
sendirinya (Mochtar, 2011; h. 70).
c. Tanda-tanda
persalinan 1) Kontraksi yang terjadi pada waktu persalinan adalah kontraksi
yang teratur dan meningkat. Kontraksi dianggap adekuat jika
3x atau lebih dalam waktu 10 menit, dan berlangsung selama
40 detik atau lebih (JNPK-KR, 2008; h. 40).
2) Lokasi kontraksi pada persalinan sejati biasanya dirasa
sebagai nyeri yang menyebar dari fundus ke punggug
( Rohani, 2011; h. 81).
3) PPV : adanya pengeluaran lendir dan atau lendir bercampur
darah ( Sulistyawati dan Esti, 2010; h. 11).
d. Pola
pemenuhan 1) Pola nutrisi :
kebutuhan Agar bisa mendapatkan gambaran bagaimana pasien
sehari-hari mencukupi asupan gizinya. Kapan/jam berapa terakir makan,
jenis dan jumlah makanan yang dimakan ( Sulistyawati,
2010; 223).
2) Pola minum :
Data mengenai intake cairan sangat penting karena akan
menetukan kecenderungan terjadinya dehridrasi. Kapan
terakhir kali minum, berapa banyak dan jenisnya.
3) Pola eliminasi :
Kapan terakhir BAB dan BAK, sebab kolon dan kandung
kemih yang penuh akan mempengaruhi penurunan bagian
terendah janin dan pembukaan serviks (JNPK-KR, 2008; h.
56).
4) Pola aktifitas :
Pada kala I fase laten, ibu dianjurkan untuk tetap berjalan-
jalan atau mobilisasi ringan untuk merelaksasi tubuh serta
membantu mengurangi rasa sakit. Anjurkan Ibu untuk tetap
mobilisasi saat fase aktif walaupun hanya ditempat tidur
(JNPK-KR, 2008; h. 55).
5) Istirahat dan tidur :
Ditanyakan waktu istirahat dan tidur terakhir untuk
memastikan apakah ibu mengalami kelelahan/keletihan yang
menyebabkan persalinan dapat berlangsung lebih lama,
kapan terakhir tidur dan berapa lama ( Sulistyawati, 2010;
223).
6) Pola Hygiene :
Dikaji berkaitan dengan kenyamanan pasien dalam
menjalani proses persalinannya. Kapan terakhir mandi,
keramas dan gosok gigi, kapan terakhir ganti baju dan
pakaian dalam ( Sulistyawati, 2010; 224).
7) Psiko, sosial, spiritual :
Keadaan psikologi ibu mempengaruhi proses persalinan, ibu
bersalin yang didampingi oleh suami dan anggota keluarga
membantu mendukung kenyamanan ibu (JNPK-KR, 2008; h.
54).