Anda di halaman 1dari 18

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

MATA PELAJARAN FISIKA SMA TAHUN AJARAN 2018/2019

Kelas : XI Semester : 1 KD : 3.5 dan 4.5

Disusun oleh :

NOLA AGUSTINA : 15300700018

JURUSAN PENDIDIKAN FISIKA

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI

BATUSANGKAR

2018

1
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Identitas Sekolah : SMA


Mata Pelajaran : FISIKA
Kelas/Semester : XI/I (Sebelas/satu)
Materi Pokok : Suhu, Kalor dan Perpindahan Kalor
Sub Materi : Perpindahan kalor
Secara konduksi, konveksi, dan radiasi
AlokasiWaktu : 2 JP ( 2 x 45 menit)

A. Kompetensi Inti (KI)

KI-1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.


KI-2 : Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong
royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan proaktif
dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan
sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan
bangsa dalam pergaulan dunia.
KI-3 : Memahami,menerapkan,menganalisis pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan
wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban
terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan
pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai
dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
KI-4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkrit dan ranah
abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di
sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metode sesuai
kaidah keilmuan

2
B. Kompetensi Dasar (KD) Dan Indikator
No Kompetensi Dasar (KD) Indikator
1.1 Menyadari kebesaran Tuhan yang Mengenali dan mengagumi
menciptakan dan mengatur alam jagad raya kebesaran tuhan dalam
melalui pengamatan fenomena alam fisis dan menciptakan bumi dan
pengukurannya. isinya yang tersusun atas
materi- materi sehingga
menjadikan seimbang.
2.1 Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa 1. Menunjukkan sikap
ingintahu; objektif; jujur; teliti; cermat; tekun; teliti, cermat, ketika
hati-hati; bertanggungjawab; terbuka; kritis; mempelajari suhu, kalor,
kreatif; inovatif dan peduli lingkungan) dalam dan perpindahan kalor
aktivitas sehari-hari sebagai wujud 2. Menunjukkan
implementasi sikap dalam melakukan kedisiplinan dalam
percobaan , melaporkan, dan berdiskusi. kegiatan pembelajaran
3. Menunjukkan sikap
bertangungjawab dalam
menyelesaikan masalah
4. Menampilkan kejujuran
dalam melaporkan hasil
percobaan
3.5 Menganalisis pengaruh kalor dan perpindahan
kalor yang meliputi karakteristik termal suatu 1. Menganalisis perpindahan
bahan, kapasitas, dan konduktivitas kalor kalor dengan cara
pada kehidupan sehari-hari konduksi, konveksi dan
radiasi
4.5 Merencanakan dan melakukan percobaan 1. Menerapkan azas Black
tentang karakteristik termal suatu bahan, dan Menentukan besaran-
terutama terkait dengan kapasitas dan besaran yang
konduktivitas kalor, beserta presentasi hasil mempengaruhi suhu akhir

3
dan makna fisisnya campuran dua benda
2. Menganalisis perpindahan
kalor dengan cara
konduksi, konveksi dan
radiasi

C. Tujuan Pembelajaran
Setelah proses mengamati, menanya, melaksanakan percobaan, menalar dan
mengkomunikasikan siswa dapat :
1. Menyadari kebesaran Tuhan yang menciptakan dan mampu menerapkan
materi suhu, kalor, dan perpindahan kalor dalam kehidupan sehari-hari.
2. Menunjukkan kerjasama, kedisiplinan, bertangungjawab dan jujur
dalam kegiatan pembelajaran
3. Menganalisis perpindahan kalor dengan cara konduksi, konveksi dan
radiasi

D. Materi Pelajaran
Perpindahan Kalor Secara Konduksi, Konveksi, Dan Radiasi
1. Perpindahan kalor secara konduksi
Jika salah satu ujung batang logam dimasukkan ke
dalam api atau dipanaskan, ujung batang yang lainnya

4
akan ikut menjadi panas, walaupun tidak ikut dimasukkan
ke dalam api. Mengapa demikian? Perpindahan kalor
secara konduksi dapat terjadi dalam dua proses, yaitu :
a. Atom-atom di dalam zat padat yang dipanaskan
tersebut akan bergetar dengan sangat kuat.
Kemudian, atom-atom tersebut akan memindahkan
sebagian energi yang dimilikinya ke atom-atom
tetangga terdekat yang ditumbuknya. Atom tetangga
ini menumbuk atom tetangga lainnya dan seterusnya
sehingga terjadi hantaran energi di dalam zat padat
tersebut.
b. elektron-elektron yang dapat bergerak bebas yang juga
ikut berperan dalam merambatkan energi tersebut.

Gambar 5: Perpindahan Kalor Secara Konduksi

Berdasarkan eksperimen diperoleh bahwa kelajuan


hantaran kalor tiap satuan waktu dipengaruhi oleh
beberapa faktor, yaitu perbedaan suhu antara kedua
ujung, panjang batang atau bahan, luas penampang
batang dan jenis bahan.
𝑄 ∆𝑇
𝐻= = 𝑘𝐴
𝑇 𝑙

Keterangan: H = jumlah kalor yang mengalir tiap detik


(J/s)

5
k= koefisien konduksi termal (J/m.s.K)
A= luas penampang (m3)
∆𝑇= perubahan suhu (0C)
𝑙= panjang atau tebal bahan (m)
Dalam kehidupan sehari-hari, contoh peristiwa
konduksi ini dapat Anda temukan saat Anda memasak
makanan. Panci yang digunakan untuk memasak akan
mendapatkan panas atau kalor di setiap bagiannya,
walaupun bagian panci yang terkena api hanyalah di
bagian bawahnya. Perambatan kalor secara konduksi ini
juga terjadi pada sendok yang digunakan. Oleh karena
itu, tangkai sendok penggorengan dilapisi dengan bahan
yang tidak menghantarkan kalor, seperti plastik atau
kayu. Berikut tabel yang menyatakan nilai
konduktivitas termal beberapa zat.
2. Perpindahan kalor secara konveksi
Konveksi merupakan perpindahan kalor yang disebabkan
oleh pengaruh gerakan dari bagian-bagian zat. Konveksi
hanya terjadi pada zat yang dapat mengalir (fluida) yaitu
pada zat cair dan gas. Peristiwa yang merupakan contoh
adanya arus konveksi adalah peristiwa ketika merebus air
dan saat menghidupkan lilin kemudian asapnya terasa
panas.
Perambatan kalor yang disertai perpindahan massa atau
perpindahan partikel- partikel zat perantaranya disebut
perpindahan kalor secara aliran atau konveksi.

6
Gambar 6: perpindahan kalor secara konveksi

Rambatan kalor konveksi terjadi pada fluida atau zat


alir,seperti pada zat cair, gas, atau udara.

Gambar 7: rambatan kalor di dalam gas

Apabila dua sisi yang berhadapan dari silinder pada


gambar 7 suhunya berbeda, akan terjadi aliran kalor dari
dinding yang bersuhu Ta ke dinding yang bersuhu Tb .
Besarnya kalor yang merambat tiap satuan waktu, dapat
dituliskan sebagai berikut.
𝐻 = ℎ 𝐴 ∆𝑇

Keterangan : H=jumlah kalor yang mengalir tiap detik


(J/s)
h = koefisien konveksi termal (J/m2.s.K)
A = luas penampang (m3)
∆𝑇=perubahan suhu (0C /K)
3. Perpindahan kalor secara radiasi
Cobalah amati! Bagaimanakah energi kalor dari
matahari dapat melalui atmosfer bumi da menghangatkan
bumi?

7
Gambar 8: radiasi dari matahari

Jawabannya adalah Kalor dari matahari tidak dapat


melalui atmosfer secara konduksi karena udara yang
terdapat di atmosfer tergolong konduktor paling buruk.
Kalor dari matahari juga tidak sampa kebumi melalui
konveksi karena konveksi
diawali dengan pemanasan bumi terlebih dahulu.
Selain itu, perpindahan kalor secara konduksi dan
konveksi tidak mungkin melalui ruang hampa yang terdapat
di antara atmosfer bumi dan matahari. Bagaimanakah proses
perpindahan kalor dalam peristiwa ini? kalor dari
matahari dapat sampai ke bumi melalui ruang hampa tanpa
zat perantara (medium). Perpindahan kalor seperti ini di
sebut Radiasi. Perpindahan kalor dapat melalui ruang
hampa karena energi kalor dibawa dalam bentuk gelombang
elektromagnetik. Panas matahari tidak merambat melalui
medium tertentu, tetapi pindah dengan pancaran yang
tiddak memerlukan perantara. Jadi, radiasi adalah
perpindahan kalor melalui ruang hampa hampa tanpa zat
perantara.
Contoh lain adalah ketika kamu berada di dekat api unggun
.

Gambar 9: radiasi dari

8
api unggun

Dari hasil percobaan yang dilakukan oleh Josef


Stefan dan Ludwig Boltzmann, Hukum Stefan-Boltzman,
Energy yang dipancarkan oleh suatu permukaan hitam
dalam bentuk radiasi kalor tiap satuan waktu sebanding
dengan luas permukaan (A) dan sebanding dengan pangkat
empat suhu mutlak permukaan itu.
Secara matematis dapat ditulis :
𝑤
𝐸 = 𝑒𝜎𝑇 4 𝑑𝑖𝑚𝑎𝑛𝑎 𝐸 =
𝐴𝑡
Besarnya energi total yang dipancarkan oleh suatu
permukaan yang bersuhu T tiap satuan luas dan tiap
satuan waktu di rumuskan.
𝑊 = 𝑒𝜎𝐴𝑇 4 𝑡
Keterangan:
W= energi yang dipancarkan per satuan luas per satuan
waktu (watt/m2),
σ = konstanta Stefan–Boltzmann = 5,672 × 10-8
watt/m2 K4,
T = temperatur mutlak benda (K), dan
e = koefisien emisivitas (0 < e ≤ 1)

E. Metode Pembelajaran
Model discovery based learning
Pendekatan Scientific
Metode - Ceramah
- Diskusi kelompok
- Tanya jawab

9
- Presentasi
- Penugasan

F. Media, Alat dan Sumber Pembelajaran


1 Media Papan tulis, LKS, PPT, Vidio
2 Alat dan bahan - Spidol, Laptop
3 SumberPembelajaran - Handayani, sridanaridramari. 2009.Fisika :
Untuk SMA/MA Kelas XI Ilmu Pengetahuan
Alam. Jakarta. Cvadiperkasa
- Rustiawan, dede dan Aip saripudin. 2009.
Praktis Belajar Fisika 2 Untuk SMA/MA Kelas XI
Ilmu Pengetahuan Alam I. Jakarta:Visindo
Media Persada

G. Kegiatan Pembelajaran ( 2 JP) = 1 Kali Pertemuan


A. Kegiatan Pendahuluan (Arahan Guru Menyiapkan Siswa Untuk
Belajar)
Langkah-Langkah Aktivitas Siswa Alokasi
Pembelajaran/Kegiatan Guru waktu
1 Mengucapkan salam Menjawab salam 1
2 Absensi peserta didik Menunjukan tangan 3
3 Mengkondisikan kelas dan membuat Respon 3
kesepakatan :
“sebelum memulai kegiatan
pembelajaran semua yang tidak
berhubungan dengan fisika tolong di
singkirkan dulu.”

10
4 Apersepsi Respon 5

“Sebagaimana yang telah kita


pelajari sebelumnya tentang
hubungan kalor dengan suhu,
hubungan kalor dengan wujud
benda. Jadi bagaimana
hubungan antara kalor dengan
suhu tersebut ?”
5 Memberikan pertanyaan yang Respon / pendapat / 5
berkaitan dengan materi yang akan gagasan
diajarkan
Perpindahan Kalor
“Mengapa kulit kita terasa panas
jika terkena sengatan matahari?
Padahal matahari letaknya sangat
jauh dengan kita”. “Mengapa saat
kita memanaskan ujung logam atau
paku, ujung yang satunya ikut
panas?” Apa yang menyebabkan hal
itu terjadi?”
6 Menyampaikan tujuan pembelajaran 3
1. Menganalisis perpindahan
kalor dengan cara konduksi,
konveksi dan radiasi

B. KEGIATAN INTI PEMBELAJARAN


Langkah-Langkah Aktivitas Siswa Alokasi
Pembelajaran/Kegiatan Guru waktu

11
1 Mengamati :  Peserta didik secara 10
1. Guru menanyakan berbagai individu mencermati
fakta tentang peristiwa yang atau mengamati apa
sudah diceritakan oleh guru yang dijelaskan guru
tentang perpindahan kalor.
2. Peserta didik secara individu
mencermati dan mencatat
berbagai fakta yang
ditemukan saat guru bercerita
saat di awal pembelajaran
3. Berdasarkan cerita dari guru,
peserta didik menghimpun
pertanyaan yang bersesuaian
dengan apa yang sedang di
amati

2 Menanya :  Peserta didik 5


“Peserta didik bertanya jawab memperhatikan guru
tentang hal-hal yang saat menjelaskan
berhubungan dengan peistiwa materi
yang disajikan pada saat
demonstrasi (apersepsi).”
Guru memberikan waktu kepada  Berdasarkan apa
peserta didik untuk bertanya yang sudah diamati ,
tentang meteri yang telah peserta didik dapat
dijelaskan pada kegiatan memberikan
pembelajaran . pertanyaan yang
bersesuaian dengan
apa yang sudah di

12
amati
3 Mencoba:  Siswa diminta untuk 10
1. Peserta didik dibagi dalam mengerjakan atau
kelompok kecil, masing- menyelasaikan tugas
masing terdiri atas 4- 6 orang yang diberikan oleh
2. Peserta didik dalam tenaga pendidik
kelompok diminta untuk
melakukan percobaan
perpindahan kalor
3. Peserta didik mencermati
percobaan. Perwakilan
kelompok mencatat hasil
percobaan.
4 Menagasosiasi:  Siswa mampu 5
“peserta didik berdiskusi dalam mengasosiasikan
melaporkan kegiatan
pengamatan yang ia lakukan.”
5 Mengkomunikasikan:  Siswa mampu 35
1. Setiap perwakilan kelompok mengkomunikasikan
mempresentasikan hasil atau menyampaikan
kerjanyadi depan kelas hasil diskusinya.
2. Peserta didik memberikan
tanggapan untuk hasil
presentasi kelompok lainnya.
3. Peserta didik bersama guru
membahas hasil kerjasama
kelompok
4. Guru memberikan penguatan
materi (menggunakan laptop)

13
C. Kegiatan Penutup
Langkah-langkah Aktivitas Siswa Alokasi
Pembelajaran/Kegiatan Guru waktu
1 guru meminta salah satu dari Siswa menyimpulkan 2
peserta didik untuk dapat materi yang telah
menyimpulkan materi yang telah diberikan dengan
diberikan menggunakan bahasa
sendiri
2 Guru memberikan penguatan Mendengarkan 1
kepada peserta didik yang sudah
aktif dalam pembelajaran
3 Memberikan tugas rumah Respon 1
kepada peserta didik untuk
membaca tentang materi
selanjutnya
4 Guru mengakhiri pembelajaran Menjawab salam 1
dengan salam

H. Teknik Penilaian (disajikan nama Teknik penilaian)

Teknikpenilaian InstrumenPenilaian
Tes Penilaianpengetahuan(Terlampir)
- PilihanGanda
- Essay
Non tes Penilaiansikap(Terlampir)
- Penilaiandiri
- Penilaiantemansejawat

Penilaianketerampilan(Terlampir)
- penilainkeaktifanataupartisipasisiswadalam proses

14
pembelajaran

Pedomanpenskoran(Terlampir)

INSTRUMEN PENILAIAN PERTEMUAN 1


1. Format Jurnal Perkembangan Sikap Siswa

JURNAL PERKEMBANGAN SIKAP SPIRITUAL DAN SIKAP SOCIAL

Nama sekolah :
Kelas / semester :
Tahun pelajaran :

No Tanggal Namasiswa Catatanprilaku yang Butirsika Catatan


menonjol p (0, + / -)
1

dst

15
dst

Keterangan :
A. Butir Sikap B. Catatan
1 = Berdoa 0 = tidak nampak ,nilainya = 2,5
2 = Memberi salam + = Sangat baik, nilainya = 4,0
3 = Bersyukur - = Jelek , nilainya = 1,0
4 = Keihkhlasan
5 = Kejujuran C. Nilai Rata rata Sikap
6 = kedisiplinan 1,0 s.d 1,5 = jelek
7 = Tanggung jawab 1,6 s.d 2,5 = kurang baik
8 = Kerjasama 2, 6 s.d 3,5 = baik
9 = Sopan santun 3,6 s.d 4,0 = sangat baik
10 = Percaya diri

16
2. Format Rekapitulasi Sikap Spritual Dan Sikap Sosial Siswa
REKAPITULASI PENILAIAN SIKAP SPRITUAL DAN SIKAP SOSIAL SISWA

Nama Sekolah : ______________________________


Kelas/ Semester : _______________________________
Tahun Pelajaran : _______________________________

Nilai Tiap Komponen Sikap Nilai Akhir

Kualitas (huruf)
Nilai Rata-Rata
Tanggung Jawab
Memberi salam

(Angka)
No. Nama siswa

Sopan Santun
Kedisiplinan

Percaya diri
Keikhlasan

Kerjasama
Bersyukur

Kejujuran

jumlah
Berdoa

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
dst
Catatan : nilai diisi dengan angka 1 s.d 4 atau angka 25 s.d 100

Keterangan :
1,0 s.d 1,5 = Sangat Kurang (SK) atau 25,0 s.d 37,5 = Sangat Kurang (SK)
1,6 s.d 2,5 = Kurang (K) 37,6 s.d 62,5 = Kurang (K)
2, 6 s.d 3,5 = Baik (B) 62,6 s.d 87,5 = Baik (B)
3,6 s.d 4,0 = Sangat Baik (SB) 87,6 s.d 100 = Sangat Baik (SB)

17
3. Rubrik Penskoran Penilaian Aspek Ketrampilan Ilmiah

No. Skor
Indikator Rubrik Penskoran mak
Merumuskanmasalah 1 = tidak tepat
1 yang akan diselidiki 2 = kurang tepat 4
berdasarkan permasalahan 3 = tepat
yang diberikan guru
4 = sangat tepat
2 Merumuskan hipotesis, 1 = tidak tepat
berdasarkan permasalahan 2 = kurang tepat 4
yang diberikan 3 = tepat

4 = sangat tepat
3 Mendisain percobaan 1 = tidak tepat
berupa langkah-langkah 2 = kurang tepat
kerja dalam melakuan 3 = tepat 4
suatu percobaan/
pennyelidikan
4 = sangat tepat
Menguji hipotesis 1 = tidak tepat 4
4 melalui penyelidikan dan 2 = kurang tepat
pengumpulan informasi 3 = tepat
4 = sangat tepat
Menafsirkan data hasil 1 = tidak tepat 4
5 penyelidikan 2 = kurang tepat
3 = tepat
4 = sangat tepat
Menyajikan hasil 1 = tidak tepat 4
6 penyelidikan 2 = kurang tepat
3 = tepat
4 = sangat tepat

18

Anda mungkin juga menyukai