Anda di halaman 1dari 9

1

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Manajemen merupakan suatu pendekatan yang dinamis dan proaktif dalam

menjalankan suatu kegiatan di organisasi. Manajemen juga diartikan sebagai suatu

organisasi bisnis yang memfokuskan pada produksi dan dalam banyak hal lain

untuk menghasilkan suatu keuntungan. Manajemen mencakup semua kegiatan

terhadap staf, sarana dan prasarana dalam mencakup tujuan organisasi (Grant &

Massey, 1999 dalam Nursalam, 2012).

Manajeman juga diartikan sebagai suatu organisasi bisnis yang difokuskan

pada produksi dan banyak hal lain untuk menghasilkan suatu keuntungan..

Pelayanan asuhan keperawatan yang optimal akan terus sebagai suatu tuntutan

kualitas pelayanan keperawatan pada saat ini yang melibatkan pengetahuan,

ketrampilan dan perilaku dari para praktisi, klien, keluarga dan dokter. Saat

mendefinisikan kualitas keperawatan perlu diperhitungkan nilai-nilai dasar

keyakinan para perawat serta cara mengorganisasikan asuhan keperawatan

tersebut. Latar belakang dalam pemberian tugas dalam mutu asuhan yang

berorientasi teknik, mungkin akan didefinisikan cukup berbeda dengan

keperawatan yang lebih holistik dan ada kemungkinan bahwa metode

keperawatan hanya merupakan prosedur dan teknik bukannya interpersonal dan

kontekstual yang berkaitan dengan mutu asuhan. Model pemberian asuhan

keperawatan yang saat ini sedang menjadi trend dalam keperawatan Indonesia

adalah Model Asuhan Keperawatan Profesional dengan metode pemberian asuhan

keperawatan modular. Mengenai model keperawatan ini salah satu kritik yang

1
2

dikemukakan adalah bentuk yang terlalu komplek dan teoritis sehingga akan dapat

memotivasi perawat untuk memperjelas keyakinan dan pekerjaannya, dapat

meningkatkan kemampuan perawat dalam mendiskusikan masalah dengan lebih

terbuka untuk membantu para perawat lebih bertanggung gugat secara

profesional terhadap tindakan.

Fungsi manajemen akan mengarahkan perawat dalam mencapai sasaran

yang akan ditujunya. Menurut Freeman dan Gilbert (1996) dalam Scholosser

(2003) terdapat beberapa elemen utama dalam fungsi manajemnt keperawatan

diantaranya yaitu palnning, organizing, actuating (coordinating dan directing) ,

stuffing, leading, reporting, controlling dan budgeting. Komunikasi merupakan

bagian dari strategi coordinating (koordinasi) yang berlaku dalam pengaturan

pelayanan keperawatan. Menurut Swansburg (2000), komunikasi dalam praktik

keperawatan professional merupakan unsur utama bagi perawat dalam

melaksanakan asuhan keperawatan dalam mencapai hasil yang optimal sehingga

peran komunikasi sangat penting dalam penerapan manajemen keperawatan.

Adapun salah satu komunikasi yang dilakukan perawat secara rutin yaitu kegiatan

timbang terima pasien saat pertukaran sift keperawatan yang juga merupakan

salah satu dari enam sasaran keselamatan pasien. Komunikasi efektif, yang tepat

waktu, akurat, lengkap, jelas, dan yang dipahami oleh resipien/penerima akan

mengurangi kesalahan, dan menghasilkan keselamatan pasien. Alvarado, et al

(2006) mengatakan adanya standart komunikasi efektif yang terintegrasi dengan

keselamatan pasien dalam timbang terima pasien dan disosialisasikan secara

menyeluruh pada perawat pelaksana akan meningkatkan efektifitas dan

koordinasi. Efektifitas dapat ditingkatkan dengan mengkomunikasikan informasi


3

penting sehingga meningkatkan kesinambungan pelayanan dalam mendukung

keselamatan pasien.

Pembenahan dalam sistem asuhan keperawatan harus diiringi dengan

manajemen keperawatan yang baik dan sesuai. Manajemen keperawatan

dilakukan dengan maksud untuk mempermudah asuhan keperawatan. Asuhan

keperawatan professional yang dapat dikembangkan saat ini salah satunya adalah

metode modular yang terdiri atas anggota yang berbeda-beda dalam memberikan

asuhan keperawatan terhadap sekelompok pasien. Perawat ruangan dibagi menjadi

tim/group yang terdiri atas tenaga professional, teknikal, dan pembantu dalam satu

kelompok kecil yang saling membantu. Kelebihannya MAKP modular : tim

mendukung pengembangan dan produktifitas kelompok, asuhan keperawatan

diberikan secara komprehensif, membaiknya kontinuitas dan koordinasi asuhan,

meningkatnya kepuasan pasien.

Kualitas rumah sakit sebagai institusi yang menghasilkan produk teknologi

jasa kesehatan sudah tentu tergantung juga pada kualitas pelayanan medis dan

pelayanan keperawatan yang diberikan kepada pasien. Melihat fenomena diatas

pelayanan memiliki konstribusi sangat besar terhadap citra sebuah rumah sakit di

pandang perlu untuk melakukan evaluasi atas pelayanan yang telah diberikan.

Berdasarkan hasil pengkajian pada tanggal 12-14 Maret 2018 di ruang

Mawar Putih Timur di rumah Sakit Umum Daerah Sidoarjo data Petugas medis

berjumlah (15 orang) dan Non medis (7 orang) dengan jumlah tempat tidur

sebanyak 34 Tempat Tidur untuk Ruang Mawar Putih Timur dimana BOR pada

tanggal 12 Maret 2018 88% , tanggal 13 Maret 2018 97% dan tanggal 14 Maret

2018 94% kebutuhan sarana dan prasarana sebagian besar sudah memenuhi
4

standar. Model Asuhan Keperawatan Profesional (MAKP) yang dilaksanakan

adalah MAKP Modular dengan kepala ruangan adalah seorang sarjana

keperawatan, dengan 1 orang Case Manager, 1 orang katim, dan 2 perawat

pelaksana dengan jenjang pendidikan D3 keperawatan.

Manajemen merupakan suatu pendekatan yang dinamis dan proaktif dalam

menjalankan suatu kegiatan di organisasi. Manajemen tersebut mencakup kegiatan

POAC (Planning, Organizing, Actuating, Controlling) terhadap staf, sarana, dan

prasarana dalam mencapai tujuan organisasi. Manajemen keperawatan merupakan

suatu proses bekerja dengan melibatkan anggota keperawatan dalam memberikan

pelayanan asuhan keperawatan profesional. Pemberian pelayanan keperawatan

secara professional diharapkan mampu menyelesaikan tugasnya dalam

memberikan asuhan keperawatan untuk meningkatkan derajat kesehatan pasien

menuju ke arah kesehatan yang optimal (Nursalam, 2016). Model asuhan

keperawatan profesional saat ini yang sedang menjadi trend dengan metode

Primary Nursing. Metode Primary Nursing merupakan suatu metode yang

memberikan tugas kepada satu orang perawat untuk bertanggung jawab penuh

sampai keluar rumah sakit. Metode primer ini ditandai dengan adanya keterkaitan

kuat dan terus-menerus antara pasien dan perawat yang ditugaskan untuk

merencanakan, melakukan, dan koordinasi asuhan keperawatan selama pasien

dirawat (Nursalam, 2016).

Langkah konkret pengelolaan yang dapat digunakan dalam peningkatan

keperawatan profesional berupa penataan sistem model asuhan keperawatan

profesional (MAKP) yang meliputi ketenagaan/pasien, penetapan sistem MAKP

dan perbaikan dokumentasi keperawatan dengan menerapkan prinsip SME


5

(Sesuai standar, Mudah dilaksanakan, Efektif dan Efisien). Model keperawatan

profesional ini mampu mendorong keperawatan dalam memperjelas deskripsi

kerja, meningkatkan kemampuan keperawatan dalam mendiskusikan masalah

dengan tenaga kesehatan yang lain dan membantu keperawatan untuk lebih

bertanggung gugat secara profesional terhadap tindakannya (Nursalam, 2016).

Berdasarkan hal di atas, maka Mahasiswa Program Pendidikan Profesi

Ners Stikes Ngudia Husada Madura angkatan VI mencoba menerapkan Model

Asuhan Keperawatan Profesional (MAKP) dengan metode pemberian asuhan

keperawatan Primary Nursing, dimana pelaksanaannya melibatkan empat pasien

kelolaan di Ruang A di Ruang Mawar Putih Timur Rumah Sakit Umum Daerah

Sidoarjo dengan perawat yang bertugas di ruang tersebut. Model asuhan

keperawatan tersebut diharapkan mampu menyelesaikan masalah dan

meningkatkan mutu pelayanan keperawatan profesional sehingga mampu

memenuhi tuntutan masyarakat.

Berdasarkan fenomena diatas, maka mahasiswa Program Studi Profesi

Ners Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Ngudia Husada Madura. Mencoba

menerapkan Model Asuhan Keperawatan Profesional (MAKP) dengan Metode

Primery Nursing, dimana pelaksanaanya melibatkan 1 Ruang yaitu Ruang A

dengan 4 TT di Ruang Mawar Putih Timur RSUD Sidoarjo bekerjasama dengan

perawat yang bertugas di ruang tersebut.


6

1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum

Setelah melaksanakan praktek manajemen keperawatan, mahasiswa

diharapkan dapat menerapkan prinsip-prinsip manajemen keperawatan dengan

menggunakan Model Asuhan Keperawatan Profesional (MAKP) Primer Nursing.

1.2.2 Tujuan Khusus

Setelah melakukan praktek klinik manajemen keperawatan, mahasiswa

mampu :

1. Melaksanakan pengkajian di Ruang Mawar Putih Timur RSUD Sidoarjo.


2. Melaksanakan analisis situasi berdasarkan analisa SWOT di Ruang Mawar

Putih Timur RSUD Sidoarjo.


3. Menentukan rumusan masalah di Ruang Mawar Putih Timur RSUD

Sidoarjo.
4. Menyusun rencana strategi operasional ruangan berdasarkan hasil

pengkajian Model Asuhan Keperawatan Profesional meliputi timbang

terima, sentralisasi obat, supervisi keperawatan, discharge planning,

dokumentasi keperawatan dan Ronde Keperawatan di Ruang Mawar Putih

Timur RSUD Sidoarjo.


5. Melaksanakan rencana strategi operasional ruangan berdasarkan hasil

pengkajian Model Asuhan Keperawatan Profesional meliputi timbang

terima, sentralisasi obat, supervisi keperawatan, discharge planning,

dokumentasi keperawatan dan Ronde Keperawatan di Ruang Mawar Putih

Timur RSUD Sidoarjo.


6. Mengevaluasi pelaksanaan rencana strategi operasional ruangan

berdasarkan hasil pengkajian Model Asuhan Keperawatan Profesional

meliputi timbang terima, sentralisasi obat, supervisi keperawatan,


7

discharge planning, dokumentasi keperawatan dan Ronde Keperawatan di

Ruang Mawar Putih Timur RSUD Sidoarjo.


1.3 Manfaat
1.3.1 Bagi Pasien dan Keluarga Pasien
1. Tercapainya kepuasan pelayanan keperawatan klien yang optimal selama

menjalani perawatan di Ruang Mawar Putih Timur RSUD Sidoarjo.


2. Pasien dapat dilayani secara komperhensif selama dilakukan perawatan.
3. Terciptanya kerjasama yang baik antara pasien dengan perawat.
4. Hak-hak pasien sangat dihargai.
1.3.2 Bagi Perawat
1. Tercapainya tingkat kepuasan kerja yang optimal di Ruang Mawar Putih

Timur RSUD Sidoarjo.


2. Terbinanya hubungan baik antara perawat dengan perawat, perawat dengan

tim kesehatan yang lain, dan perawat dengan pasien serta keluarga di

Ruang Mawar Putih Timur RSUD Sidoarjo.


3. Tumbuh dan terbinanya akuntabilitas dan kedisiplin diri perawat dalam

bekerja di Ruang Mawar Putih Timur RSUD Sidoarjo.


1.3.3 Bagi Rumah Sakit
1. Tercapainya pengalaman dalam pengelolaan suatu ruang rawat sehingga

dapat memodifikasi MAKP yang akan dilaksanakan di Ruang Mawar

Putih Timur RSUD Sidoarjo.


2. Meningkatkan mutu dari pelayanan yang diberikan kepada perawat, pasien

dan keluarga pasien di Ruang Mawar Putih Timur RSUD Sidoarjo.


1.3.4 Bagi Mahasiswa
1. Menerapkan ilmu manajemen keperawatan di lapangan secara nyata.
2. Meningkatkan pengetahuan dan pengalaman sebagai bekal saat terjun

dalam masyarakat. Pengembangan dalam memanajemen diri sendiri dan

anggota kelompok yang akan meningkatkan solidaritas serta kinerja yang

terstruktur.
3. Mahasiswa dapat mengetahui masalah dalam penerapan MAKP di

Ruangan Mawar Putih Timur.


4. Mahasiswa dapat menganalisa masalah dengan metode SWOT dan

menyusun rencana strategi.


8

5. Mahasiswa dapat memperoleh pengalaman dalam menerapkan model

asuhan keperawatan professional di Ruangan Mawar Putih Timur.


1.3.5 Bagi Institusi Pendidikan
Sebagai bahan masukan dan memberi gambaran tentang manajemen

ruangan.

1.4 Visi Dan Misi RSUD Kab.Sidoarjo

a. Visi RSUD Sidoarjo

Visi Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Sidoarjo adalah’’ Menjadi

Rumah Sakit Yang Terakriditasi Internasional dalam Pelayanan, Pendidikan dan

Penelitian’’.

Visi tersebut adalah kondisi yang akan dicapai Rumah Sakit Umum

Daerah Kabupaten Sidoarjo pada tahun 2016-2021.

b. Misi RSUD Sidoarjo

Misi Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Sidoarjo dengan

pengupayaan pelayanan kesehatan yang bermutu dan mandiri melalui

peningkatan sumber daya rumah sakit adalah:

1. Mewujudkan pelayanan yang berkualitas dan terakreditasi dengan

mengutamakan keselamatan pasien serta kepuasaan pelanggan.


2. Menyelenggarakan pendidikan, pelatihan dan penelitian kesehatan yang

bermutu dan beretika untuk menunjang pelayanan.


3. Mewujudkan tata kelola runah sakit yang professional, integritas dan

beretika.
2) Motto RSUD Sidoarjo
Kesembuhan pasien adalah kebahagiaan kami.
c. Nilai Dasar
Professional,integritas, dan beretika Nilai dasar disusun sebagai acuan bagi

rumah sakit umum daerah kabupaten Sidoarjo dalam perilaku yang menunjang
9

tercapainya visi dan misi. Nilai dasar tersebut, nantinya diharapkan dapat menjadi

budaya organisasi di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Sidoarjo. Nilai dasar

tersebut adalah:
1. Profesionalisme
Penjelasan : keyakinan terhadap tatanan dalam memberikan pelayanan yang

berlandaskan pada kaidah ilmiah dan kaidah profesi serta tidak bertentangan

dengan norma-norma yang berlaku di masyarakt, dengan cirri-ciri: bertanggung

jawab, inovatif, kreatif, dan optimis.


2. Integritas
Penjelasan : berperilaku sebgai insane yang beriman, jujur, kerja keras,

disiplin, berkomitmen, mendahulukan kepentingan organisasi, serta mampu

menjaga keseimbangan Emotional Quotion (EQ) Intelectual Quotion (IQ), And

Spiritual quotion (SQ)


3. Etika
Penejelsan : nilai yang dijunjung tinggi dalam pergaulan dengan klien, antar

sesame anggota tim kesehatan, antaara petugas dengan pemimpin unit kerja

maupun etika dalam menjalankan profesi kesehatan dengan klien prinsip

senantiasa mengutamakan kesehatan penderita.

Anda mungkin juga menyukai