Nenden Sri Mayang

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 62

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatNya sehingga
makalah ini dapat tersusun hingga selesai. Tidak lupa saya juga mengucapkan
banyak terimakasih atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan
memberikan sumbangan baik materi maupun pikirannya.
Dan harapan saya semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca, Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk
maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.
Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman saya. Saya yakin masih
banyak kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu saya sangat
mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan makalah ini.

Cibinong, Agustus 2019

Penyusun

1
LEMBAR PERSETUJUAN

Asuhan keperawatan pada Ny. B dengan penyakit Gastroenteritis. Yang dirawat di


Ruang Rawat Inap Pavilium Darmawan , RSPAD Gatot Soebroto

Nenden Sri Mayang


NIM: 17012

Cibinong, Agustus 2019


Mengesahkan

Koordinator Praktek Wakil Direktur Akademik

Ns. Renny Deswita, S.Kep Ns. Ziska Herawati, S.Kep, MKM


NIDN. NIDN. 03-130608-01

Direktur AKPER YJK

Ns. Rochmayanti, S.Kep, M.Kep


NIDN. 03-220768-05

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .......................................................................................... 1


LEMBAR PERSETUJUAN ................................................................................ 2
DAFTAR ISI ........................................................................................................ 3
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ......................................................................................... 5
B. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum .................................................................................... 6
2. Tujuan Khusus .................................................................................... 6
C. Manfaat ..................................................................................................... 6
D. Ruang Lingkup .......................................................................................... 7
E. Metode Penulisan ...................................................................................... 7
F. Sistematika Penulisan ............................................................................... 7
BAB II TINJAUAN TEORI
A. Pengertian ................................................................................................. 8
B. Etiologi ...................................................................................................... 8
C. Patofisiologi .............................................................................................. 9
D. Manifestasi Klinis ..................................................................................... 10
E. Kompilkasi ................................................................................................ 10
F. Penatalaksanaan ....................................................................................... 10
G. Pengkajian ................................................................................................. 12
H. Diagnosa ................................................................................................... 13
I. Perencanaan .............................................................................................. 13
J. Pelaksanaan ............................................................................................... 14
K. Evaluasi ..................................................................................................... 15
BAB III TINJAUAN KASUS
A. Pengkajian ................................................................................................. 16
B. Diagnosa ................................................................................................... 21
C. Perencanaan .............................................................................................. 21
D. Pelaksanaan ............................................................................................... 23
E. Evaluasi .................................................................................................... 25

3
BAB IV PEMBAHASAN
A. Pengkajian ................................................................................................. 28
B. Diagnosa ................................................................................................... 28
C. Perencanaan .............................................................................................. 29
D. Pelaksanaan ............................................................................................... 29
E. Evaluasi .................................................................................................... 29
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ............................................................................................... 33
B. Saran ......................................................................................................... 33
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 35
LAMPIRAN LAMPIRAN .................................................................................... 36

4
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Gastroenteritis adalah buang air besar (defekasi) dengan jumlah tinja yang lebih
banyak dari biasanya (normal 100-200 ml per jam tinja), dengan tinja berbentuk
cairan atau setengah cair (setengah padat), dapat pula disertai defekasi yang
meningkat (Padila, 2013).
Manifestasi klinis penyakit gastroenteritis bervariasi. Berdasarkan salah satu hasil
penelitian yang dilakukan pada orang dewasa, mual (93%), muntah (81%) atau
diare (89%), dan nyeri abdomen (76%) adalah gejala yang paling sering
dilaporkan oleh kebanyakan pasien. Tanda-tanda dehidrasi sedang sampai berat,
seperti membran mukosa yang kering, penurunan turgor kulit, atau perubahan
status mental, terdapat pada <10% pada hasil pemeriksaan. Gejala pernafasan
yang mencakup radang tenggorokan, batuk, dan rinorea dilaporkan sekitar 10%
(Bresee et al, 2012)
Berdasarkan data profil kesehatan 2011, jumlah kasus diare di Jawa Tengah
berdasarkan laporan puskesmas sebanyak 420.587 sedangkan kasus gastroenteritis
dirumah sakit sebanyak 7.648 sehingga jumlah keseluruhan penderita yang
terdeteksi adalah 428.235 dengan jumlah kematian adalah sebanyak 54 orang.
Dari laporan surveilan terpadu tahun 2010 jumlah kasus diare didapatkan 15,3 %
di Puskesmas, di rumah sakit didapat 0,20% pada penderita rawat inap dan 0,05 %
pasien rawat jalan. ( Haryawan, 2011).
Dari data Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah, cakupan penemuan dan
penanganan di Provinsi Jawa Tengah tahun 2013 sebesar 51,32%, lebih tinggi
dibandingkan tahun 2012 (42,66%). Pada tingkat kabupaten/kota, diketahui
bahwa cakupan penemuan dan penanganan diare tertinggi adalah Kota
Pekalongan (106,85%) dan terendah adalah Kabupaten Boyolali (16,42%).
(Dinkes Jateng, 2014).

5
B. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
Mahasiswa mampu mengerti dan menjelaskan asuhan keperawatan pada
pasien dengan penyakit gastroenteritis
2. Tujuan Khusus
a. Mahasiswa mampu mengerti dan menjelaskan pengertian gastroenteritis
b. Mahasiswa mampu mengerti dan menjelaskan etiologi gastroenteritis
c. Mahasiswa mampu mengerti dan menjelaskan gastroenteritis
d. Mahasiswa mampu mengerti dan menjelaskan manifestasi klinis
gatroenteritis
e. Mahasiswa mampu mengerti dan menjelaskan gastroenteritis
f. Mahasiswa mampu mengerti dan menjelaskan penatalaksanaan medis
gastroenteritis
g. Mahasiswa mampu mengerti dan menjelaskan penatalaksanaan
keperawatan gastroenteritis
C. Manfaat
a. Agar mahasiswa mampu mengerti dan menjelaskan pengertian
gastroenteritis
b. Agar mahasiswa mampu mengerti dan menjelaskan etiologi
gastroenteritis
c. Agar mahasiswa mampu mengerti dan menjelaskan patofisiologis
gastroenteritis
d. Agar mahasiswa mampu mengerti dan menjelaskan manifestasi klinis
gastroenteritis
e. Agar mahasiswa mampu mengerti dan menjelaskan gastroenteritis
f. Agar mahasiswa mampu mengerti dan menjelaskan penatalaksanaan
medis gastroenteritis
g. Agar mahasiswa mampu mengerti dan menjelaskan penatalaksanaan
keperawatan gastroenteritis

6
D. Ruang Lingkup
Adapun ruang lingkup dalam penulisan makalah ini adalah tentang Asuhan
Keperawatan pada pasien (Ny. P) dengan Gastroenteritis atau biasa disebut GEA
diruang rawat inap PU5 di Rumah Sakit Kepresidenan Angkatan Darat Gatot
Soebroto, dari tanggal 18 Juni 2019 sampai dengan tanggal 20 Juni 2019.
E. Metode Penulisan
Metode dalam penulisan makalah ini menggunakan metode deskriptif yaitu
metode yang bersifat mengumpulkan data dan menarik kesmipulan kemudian
disajikan dalam bentuk narasi dan metode kepustakaan diantaranya studi
kepustakaan yaitu mengumpulkan buku buku yang berhubungan dengan Asuhan
Keperawatan Klien (Ny.B) dengan Gastroenteritis (GEA)
F. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan makalah ini terdiri dari lima bab yang disusun secara
sistematika dengan urutan sebagai berikut :
Bab satu : Pendahuluan, yang meliputi latar belakang, tujuan penulisan (tujuan
umum dan tujuan khusus), ruang lingkup, metode penulisa, dan sistematika
penulisan.
Bab dua : Tinjauan Teori, yang meliputi pengertian, etiologi, patofisiologi (
manifestasi klinis dan komplikasi), penatalaksanaan ( konservatif dan
keperawatan )
Bab tiga : Tinjauan Kasus, yang meliputi pengkajian, diagnosa, perencanaan,
pelaksanaan, dan evaluasi dalam bentuk narasi
Bab empat : Pembahasan, yang meliputi pengkajian, diagnosa, perencanaan,
Implementasi dan evaluasi
Bab lima : Penutup, yang meliputi kesimpulan dan saran, serta daftar pustaka dan
lampiran.

7
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. Pengertian.
Gastroenteritis adalah peradangan akut lapisan lambung dan usus ditandai dengan
anoreksia, rasa mual, nyeri abdomen dan diare. (Kamus Besar Dorland Hartanto,
2002).
Gastroenteritis adalah inflamasi membrane mukosa lambung dan usus halus yang
di tandai dengan muntah-muntah dan diare yang berakibat kehilangan cairan
elektrolit yang menimbulkan dehidrasi dan gangguan keseimbangan cairan dan
elektrolit. ( cecyly, Betz, 2002).
Gastroenteritis adalah radang pada lambung dan usus yang memberikan gejala
diare, dengan atau tanpa disertai muntah. Menurut Ardiansyah (2012).
B. Etiologi.
Menurut Mansjoer ( 2000 ) etiologi gastroenteritis adalah :
1. Faktor infeksi
a. Infeksi Internal merupakan infeksi saluran pencernaan yang merupakan
penyebab utama gastroenteritis. meliputi infeksi bakteri (Vibrio, E. coli,
Salmonella, Shigella, Campylobacter, Yersinia, Aeromonas, dsb), infeksi
virus (Enterovirus, Adenovirus, Rotavirus, Astrovirus, dll), infeksi parasit
(E. hystolytica, G.lamblia, T. hominis) dan jamur (C. albicans)
b. Infeksi parenteral merupakan infeksi di luar sistem pencernaan yang dapat
menimbulkan gastroenteritis. seperti: otitis media akut, tonsilitis,
bronkopneumonia, ensefalitis dan sebagainya.
2. Faktor Malabsorbsi
Malabsorbsi karbohidrat : disakarida (intoleransi laktosa, maltosa dan
sukrosa), monosakarida (intoleransi glukosa, fruktosa dan galaktosa).
Intoleransi laktosa merupakan penyebab gastroenteritis yang terpenting pada
bayi dan anak.
3. Faktor Makanan
Gastroenteritis dapat terjadi karena mengkonsumsi makanan basi, beracun dan
alergi terhadap jenis makanan tertentu.
4. Faktor Psikologis

8
Gastroenteritis dapat terjadi karena faktor psikologis ( rasa takut dan cemas ).
C. Patofisiologi
Gastroenteritis dapat terjadi akibat masuknya mikroorganisme hidup ke dalam
usus setelah berhasil melewati rintangan asam lambung. Mikroorganisme tersebut
berkembang baik, kemudian mengeluarkan toksin dan akibat toksin tersebut
terjadi hipersekresi yang selanjutnya akan menimbulkan diare. Mikroorganisme
memproduksi toksin. Enterotoksin yang diproduksi agen bakteri (seperti E.coli
dan Vibrio cholera) akan memberikan efek langsung dalam peningkatan
pengeluaran sekresi air ke dalam lumen gastrointestinal. Beberapa agen bakteri
bisa memproduksi sitotoksin (seperti Shigella dysenteriae,Vibrio
parahaemolitikus, Clostridium difficile, enterohemorrhagic E.coli) yang
menghasilkan kerusakan sel-sel mukosa, serta menyebabkan feses bercampur
darah dan lendir bekas sisa sel-sel yang terinflamasi. Invasi enterosit dilakukan
beberapa mikroba seperti Shigella, organisme campylobacter, dan enterovasif
E.coli yang menyebabkan terjadinya destruksi,serta inflamasi (Jones, 2003).
Pada manifestasi lanjut dari diare dan hilangnya cairan, elektrolit
memberikan manifestasi pada ketidakseimbanganan asam basa (metabolik
asidosis). Hal ini terjadi karena kehilangan Na-Bikarbonat bersama feses.
Metabolisme lemak tidak sempurna sehingga benda kotor tertimbun dalam tubuh
dan terjadinya penimbunan asam laktat karena adanya anoreksia jaringan. Produk
metabolisme yang bersifat asam meningkat kerana tidak dapat dikeluarkan oleh
ginjal (terjadi oliguria/anuria) dan terjadinya pemindahan ion Na dari cairan
ekstraseluler kedalam cairan intraseluler (Levine, 2009)
Respon patologis penting dari gastroenteritis dengan diare berat adalah
dehidrasi,yaitu gangguan dalam keseimbangan air yang disebabkan output
melebihi intake. Meskipun yang hilang adalah cairan tubuh, tetapi dehidrasi juga
disertai gangguan elektrolit (Prescilla, 2009).

D. Manifestasi klinis
Manifestasi klinis klien dengan gangguan gastroenteritis menurut Cecyly dan Betz
(2009) adalah :

9
1. Diare yang berlangsung lama ( berhari-hari atau berminggu-minggu) baik
secara menetap atau berulang à panderita akan mengalami penurunan
berat badan.
2. BAB kadang bercampur dengan darah.
3. Tinja yang berbuih.
4. Konsistensi tinja tampak berlendir.
5. Tinja dengan konsistensi encer bercampur dengan lemak
6. Penderita merasakan sekit perut.
7. Rasa kembung.
8. Mual, kadang-kadang sampai muntah.
9. Kadang-kadang demam.
E. Komplikasi :
1. Dehidrasi (ringan, sedang, berat, hipotonik atau hipertonik)
2. Renjatan hipovolemik
3. Hipokalemia (hipotoni otot, lemah, bradikardi)
4. Hipoglikemia
5. Intoleransi sekunder akibat kerusakan vili mukosa usus dan deisiensi
enzim laktase
6. Kejang, terjadi pada dehidrasi hipertonik
7. Malnutrisi energi protein (akibat muntah, diare)
8. Distrimia jantung akibat deplesi elektrolit yang berlebihan
F. Penatalaksanaan
1) Penatalaksanaan Medis
Menurut Supartini ( 2004 ) penatalaksanaan medis pada pasien
gastroenteritis meliputi:
1. Pemberian cairan
Pemberian cairan pada pasien gastroenteritis dan memperhatikan derajat
dehidrasinya dan keadaan umum.
a. Pemberian cairan
Pasien dengan dehidrasi ringan dan sedang cairan yang di berikan peroral berupa
cairan yang berisikan NaCl dan Na HCO3, KCL dan glukosa untuk diare akut.
b. Cairan Parenteral

10
Sebenarnya ada beberapa jenis cairan yang di perlukan sesuai dengan kebutuhan
pasien, tetapi semuanya itu tergantung tersedianya cairan setampat. Pada
umumnya cairan Ringer Laktat (RL) di berikan tergantung berat / ringan
dehidrasi, yang di perhitungkan dengan kehilangan cairan sesuai dengan umur dan
berat badannya.
1. Dehidrasi Ringan
1 jam pertama 25 – 50 ml / kg BB / hari, kemudian 125 ml / kg BB /oral.
2. Dehidrasi sedang
1 jam pertama 50 – 100 ml / kg BB / oral kemudian 125 ml / kg BB /hari.
3. Dehidrasi berat
1 jam pertama 20 ml / kg BB / jam atau 5 tetes / kg BB / menit (inperset 1 ml : 20
tetes), 16 jam nerikutnya 105 ml / kg BB oralit per oral.
2. Obat- obatan
Prinsip pengobatan diare adalah mengganti cairan yang hilang melalui tinja
dengan tanpa muntah dengan cairan yang mengandung elektrolit dan glukosa /
karbohidrat lain ( gula, air tajin, tepung beras, dsb ).
a. Obat Anti sekresi
Asetosal, dosis 25 mg / ch dengan dosis minimum 30 mg. Klorrpomozin, dosis
0,5 – 1 mg / kg BB / hari.
b. Obat spasmolitik
umumnya obat spasmolitik seperti papaverin ekstrak beladora, opium loperamia
tidak di gunakan untuk mengatasi diare akut lagi, obat pengeras tinja seperti
kaolin, pectin,charcoal, tabonal, tidak ada manfaatnya untuk mengatasi diare
sehingga tidak diberikan lagi.
c. Antibiotic
Umumnya antibiotic tidak diberikan bila tidak ada penyebab yang jelas. Bila
penyebabnya kolera, diberikan tetrasiklin 25 – 50 mg / kg BB / hari. Antibiotic
juga diberikan bila terdapat penyakit seperti OMA, faringitis, bronchitis /
bronkopeneumonia.
1) Penatalaksaan Keperawatan
Menurut Nugroho (2011) penatalaksanaan keperawatan antara lain :
1. Rencanakan dan berikan asupan cairan sesuai kebutuhan

11
2. Monitor tanda-tanda dehidrasi : penurunan kesadaran, takikardi, tensi
turun, anuria, keadaan kulit/turgor.
3. Hentikan makanan padat
4. Monitor tanda –tanda vital
5. Jelaskan pentingnya nutrisi yang adekuat
G. Pengkajian Keperawatan
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksan laboratorium penting artinya dalam menegakkan diagnosis yang tepat
sehingga tepat juga dalam memberikan obat. Adapun pemeriksaan yang perlu
dikerjakan menurut Suraatmaja (2007) adalah :
1) Pemeriksaan Feses
Tes tinja untuk mengetahui makroskopis dan mikroskopis, biakan kuman untuk
mengetahui kuman penyebab, tes resistensi terhadap berbagai antibiotik serta
untuk mengetahui pH dan kadar gula jika diduga ada intoleransi glukosa.
2) Pemeriksaan Darah
Darah perifer lengkap, analisa darah dan elektrolit (terutama Na, Ca,K dan P
serum pada diare yang disertai kejang), anemia dan dapat terjadi karena
malnutrisi/malabsorbsi tekanan fungsi sum-sum tulang (proses inflamasi kronis)
peningkatan sel-sel darah putih, pemeriksaan kadar ureum dan creatinin darah
untuk mengetahui faal ginjal.
3) Pemeriksaan elektrolit tubuh
Untuk mengetahui kadar Natrium, Kalium, Kalsium dan Bikarbonat
4) Duodenal Intubation
Untuk mengetahui penyebab sevara kuantitatif dan kualitatif terutama pada diare
kronik

H. Diagnosa
1. Ketidakseimbangan cairan dan elektrolit b.d Output cairan yang
berlebihan
2. Gangguan rasa nyaman nyeri b.d Distensi abdomen
3. Perubahan kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d Mual
muntah

12
I. Perencanaan

KETIDAKSEIMBANGAN CAIRAN
RASIONAL
DAN ELEKTROLIT

Observasi TTV
Pantau warna, jumlah, dan frekuensi Mempermudah penghitungan balance
kehilangan volume cairan cairan
Pantau status hidrasi misal kelembaban untuk menentukan tingkatan dehidrasi
membran mukosa, keadekuatan nadi
Tingkatkan asupan cairan per oral untuk mengurangi dehidrasi
Pantau asupan makan klien untuk menyediakan asupan makanan
dalam diet seimbang
Kolaborasi pemberian cairan parenteral untuk menggantikan cairan dalam
RL tubuh yang hilang saat diare
GANGGUAN RASA NYAMAN
NYERI RASIONAL

Observasi TTV Untuk mengetahui adanya perubahan


tubuh yang abnormal
Kaji tingkat rasa nyeri Untuk mengetahui karakteristik
nyeri,skala nyeri yang dirasakan klien
Atur posisi nyaman bagi pasien Untuk memberi rasa nyaman pada klien

Berikan kompres hangat pada daerah Untuk mengurangi rasa perut kembung
abdomen pada klien

Kolaborasi dengan dokter dalam Untuk memberikan analgetik sesuai


pemberian terapi analgetik sesuai indikasi dokter
indikasi
PERUBAHAN KEBUTUHAN
RASIONAL
NUTRISI KURANG DARI

13
KEBUTUHAN TUBUH

Observasi TTV Untuk mengetahui adanya perubahan


tubuh yang abnormal
Kaji status nutrisi pasien serta intake untuk mengetahui status nutrisi pasien
dan outputnya
Timbang BB setiap hari untuk mengetahui apakah ada
penurunan BB atau tidak karena ini
indikator perubahan status nutrisi
Observasi dan catat respon terhadap untuk mengkaji toleransi pemberian
pemberian makan makan memerlukaan energi dan
menyebabkan kelemahan

Anjurkan untuk memberikan makanan untuk mengurangi menekan kerja


sedikit tapi sering gastrik sehingga mengurangi mual dan
mencegah resiko muntah
Kolaborasi dalam pemberian obat anti untuk mencegah muntah dengan
emetik menstimulasi pusat pengaturan muntah
chemoreceptor triger zone dan central
vomiting centre

J. Pelaksanaan
Implementasi adalah inisiatif dari rencana tindakan untuk mencapai tindakan
tujuan yang spesifik tahap pelaksanaan dimulai setelah rencana tindakan disusun
dan ditujukan pada nursing orders untuk membantu klien mencapai tujuan yang
diharapkan. Oleh karena itu rencana tindakan yang spesifik dilaksanakan untuk
memodifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi masalah kesehatan klien.
(Nursalam, 2001)
Tindakan keperawatan dibedakan berdasarkan kewenangan dan tanggung
jawab perawat secara profesional sebagaimana terhadap dalam standar praktek
keperawatan yaitu :

14
1. Independen adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh perawat tanpa
perintah dan petunjuk dari dokter, atau tenaga kesehatan lainnya.
2. Interdependen adalah tindakan keperawatan yang menjelaskan suatu
kegiatan yang memerlukan kerja sama dengan tenaga kesehatan lainnya.
Misalnya, tenaga social, ahli gizi fisioterapi dan dokter.
3. Dependen adalah tindakan dependen berhubungan dengan pelaksanaan
rencana tindakan medis. Tindakan tersebut menandakan suatu cara dimana
tindakan medis dilaksanakan. (Nursalam, 2001)
K. Evaluasi
Cairan dan elektrolit kembali normal sesuai kebutuhan.
Rasa nyaman terpenuhi.
Perubahan nutrisi terpenuhi sesuai kebutuhan tubuh.

BAB III
TINJAUAN KASUS
A. Pengkajian
Tanggal pengkajian dimulai dari 18 Juni 2019, dimana tanggal masuk
pasien tanggal 15 Juni 2019. pasien dirawat diruang PU 5, kelas III dengan nomer
kamar: 507. Nomer registernya 93.72.87. Dengan diagnosa medisnya adalah,
Gastroenteritis Akut.
Pasien tersebut adalah Ny. B. dengan jenis kelamin perempuan, usia 55
tahun, status perkawinan menikah, agamanya islam, suku Minang, dengan
pendidikan terakhir S1, bahasa yang digunakan sehari-hari adalah bahasa
Indonesia. Pasien bekerja Pegawai Negeri Swasta. Pasien beralamat di Jl.

15
Sambiloto Rt 001/012 Bogor, Jawa Barat. Pasien di rawat di RSPAD Gatot
Soebroto memakai biaya dari BPJS Perusahaan, informasi ini di dapat dari klien.
Resume ditulis sejak klien masuk rumah sakit sampai dengan sebelum
pengkajian dilakukan meliputi: data fokus, masalah keperawatan, tindakan
keperawatan, mandiri serta kolaborasi dan evaluasi secara umum yaitu pasien
pertama kali datang ke IGD pada tanggal 15 Juni 2019, masuk dengan keluhan
diare kurang lebih 10 kali sehari dalam 3 hari berturut-turut, konsistensi cair, bau
asam, nyeri ulu hati, mual muntah, badan terasa lemas. Klien mengatakan makan
keripik pedas. Klien mengatakan tidak ada riwayat penyakit sebelumnya, Riwayat
pengobatan: Loperamide ,dan diobservasi dengan Tanda-Tanda Vital, TD:
130/70mmHg, Nadi: 86x/menit, Rr: 20x/menit, Suhu: 36,2°C, Perut teraba
kembung,Pengkajian nyeri: P: nyeri ulu hati, Q: rasanya melilit, R: abdomen
bagian atas, S: skala nyeri 6, T: hilang timbul.
Riwayat kesehatan pasien sekarang dengan keluhan utama diare kurang lebih 10
kali sehari dalam 3 hari berturut-turut, lemas, konsistensi cair, bau asam, nyeri ulu
hati, mual muntah.. Faktor pencetusnya makan keripik pedas. Timbulnya
bertahap, lamanya 3 hari. Upaya mengatasinya minum air putih yang banyak,
minum obat Loperamide. Riwayat kesehatan masa lalu klien tidak mempunyai
riwayat penyakit. Riwayat alergi klien mengatakan tidak ada alergi obat,

Riwayat pemakaian obat loperamide. Riwayat kesehatan keluarga


(genogram dan keterangan tiga generasi dari klien) klien anak ke empat dari
empat bersaudara, suami klien anak kedua dari dua bersudara dan mereka
mempunyai seorang anak laki-laki. Penyakit yang pernah diderita oleh anggota
keluarga yang menjadi faktor risiko klien mengatakan tidak ada. Riwayat
psikososial dan spiritualnya ada orang yang terdekat dengan klien yaitu suami dan
anak. Interaksi dalam keluarga dalam pola komunikasi pasien dapat
berkomunikasi dengan baik, pembuatan keputusannya klien bisa dapat membuat
keputusan yang benar, kegiatan kemasyarakat klien aktif dalam kegiatan pkk.
Dampak penyakit klien terhadap keluarga tidak ada. Masalah yang mempengaruhi
klien tidak ada masalah apapun. Mekanisme koping terhadap stress makan dan
tidur. Persepsi klien terhadap penyakitnya pasien memikirkan tentang penyakit
yang dirasa saat ini. Harapan menjalani keperawatan. pasien mengharapkan bisa

16
sehat seperti biasanya dan bisa beristirahat dirumah. Perubahan yang dirasakan
setelah jatuh sakit pasien tidak bisa melakukan aktivitas seperti biasanya,
misalnya bekerja. Sistem nilai kepercayaan yang bertentangan dengan kesehatan
klien tidak memiliki nilai-nilai yang bertentangan dengan kesehatan. Aktivitas
Agama/Kepercayaan yang dilakukan terus Berdo’a. untuk kesembuhan. Kondisi
Lingkungan Rumah (Lingkungan rumah yang mempengaruhi kesehatan saat ini)
lingkungan rumah klien bersih, jauh dari limbah,jauh dari jalan raya, sumber mata
air dari sumur.

Pola kebiasaan hal yang dikaji :


(1). Pola nutrisi pada frekuensi makan sebelum sakit 3x/hari baik dan saat
sakit 3x/hari tidak (karena sakit perut), porsi makanan yang dihabiskn sebelum
sakit 1porsi dan saat sakit 1/4porsi, makanan yang tidak disukai sebelum yaitu
ayam kampung, saat sakit tidak ada, makanan yang membuat alergi sebelum dan
saat sakit tidak ada, makanan pantangan sebelum sakit tidak ada dan saat sakit
makanan pedas/asam, makanan diet sebelum sakit dan saat sakit tidak ada,
penggunaan obat-obatan sebelum makan tidak ada dan saat sakit diberikan injeksi
omeprazole 2x40gr,ceftriaxone 1x2gr,paracetamol 3x500 mg, metronidazole
3x500mg , new diatab per oral 2tablet, ondansentron 3x8mg, penggunaan alat
bantu (NGT,dll) sebelum dan saat sakit tidak ada.
(2). Pola eliminasi pada Bak frekuensi sebelum sakit 5-7x/hari dan saat
sakit 5-7x/hari, dengan warna sebelum sakit kuning jernih dan saat sakit kuning
pekat, keluhan sebelum dan setelah sakit tidak ada, penggunaan alat bantu
(kateter, dll) sebelum dan saat sakit tidak ada. Bab frekuensi sebelum sakit 1x/hari
pada pagi hari dan saat sakit kurang lebih 10x/hari pada waktu yang tidak tentu,
warna sebelum dan saat sakit kuning kecoklatan, konsistensi sebelum sakit lunak,
saat sakit cair, keluhan sebelum dan setelah sakit tidak ada, penggunaa laxatif
sebelum sakit tidak ada, saat sakit new diatab
(3). Pola personal hygiene mandi frekuensi sebelum sakit 2x/hari pada
waktu pagi, sore dan setelah sakit 1x/hari pada pagi hari. Oral hygiene frekuensi
sebelum sakit 2x/hari pada waktu pagi, sore dan saat sakit 2x/hari pada waktu pagi
dan sore hanya di lap saja. Cuci rambut sebelum sakit 2x/seminggu dan saat sakit
belum pernah(tidak ada).

17
(4). Pola istirahat dan tidur lama tidur siang sebelum sakit jarang tidur
siang,dan saat sakit 1-2 jam/hari, lama tidur malam sebelum sakit 5jam/hari dan
saat sakit kurang lebih 3 jam/hari, kebiasaan sebelum tidur sebelum sakit nonton
tv dan saat sakit tidak ada.
(5). Pola aktivitas dan latihan waktu bekerja sebelum sakit pagi-sore, dan
saat sakit tidak ada, olahraga sebelum dan setelah sakit tidak ada, jenis olahraga
sebelum dan setelah sakit tidak ada, frekuensi olahraga sebelum dan setelah sakit
tidak ada, keluhan dalam beraktivitas sebelum sakit dan saat sakit tidak ada,
(6). Kebiasaan yang mempengaruhi kesehatan merokok frekuensi, jumlah,
lama pemakaian sebelum dan setelah sakit tidak ada, minum keras/ NAPZA
frekuensi, jumlah,lama pemakaian sebelum dan setelah sakit tidak ada.
a. Pengkajian fisik pada pemeriksaan fisik umum berat badan 58kg
(sebelum sakit 60kg), tinggi badan 150cm, keadaan umum sedang, pembesaran
kelenjar getah bening tidak.
b. Sistem penglihatan posisi mata simetri, kelopak mata normal,
pergerakan bola mata normal, konjungtiva anemis, kornea normal, sklera
anikterik, pupil isokor, otot-otot mata tidak ada kelainan, fungsi penglihatan baik,
tanda-tanda radang tidak ada, pemakaian kacamata tidak, pemakaian lensa kotak
tidak, reaksi terhadap cahaya tidak ada (normal).
c. Sistem pendengaran daun telinga normal, kondisi telinga tengah
normal, cairan dari telinga tidak, perasaan penuh di telinga tidak, tinitus tidak,
fungsi pendengaran normal, gangguan keseimbangan tidak, pemakaian alat bantu
tidak.
d. Sistem wicara normal.
e. Sistem pernafasan jalan nafas bersih, pernafasan tidak sesak, tidak
menggunakan otot bantu pernafasan, frekuensi 20x/menit, irama teratur, Jenis
pernafasan spontan, Kedalaman dalam, batuk ya, sputum tidak, terdapat darah
tidak, suara nafas vesikuler, nyeri saat bernafas tidak, penggunaan alat bantu nafas
tidak.
f. Sistem kardiovaskuler sirkulasi peripher nadi 86x/menit, irama
teratur, denyut kuat, tekanan darah 130/70mm/Hg, distensi vena jugularis Kanan
dan kiri tidak, temperatur kulit hangat suhu : 36,2°C, warna kulit pucat, pengisian

18
kapiler <2 detik, edema tidak, sirkulasi jantung kecepatan denyut apical
88x/menit, irama teratur, sakit dada tidak.
g. Sistem hematologi gangguan hematologi pucat ya, perdarahan
tidak.
h. Sistem syaraf pusat keluhan sakit kepala tidak ada
(vertigo/migrain, dll), tingkat kesadaran Compos mentis, glasgow coma scale
(GCS) E 4, M 6, V 5, tanda-tanda peningkatan TIK tidak, pemeriksaan reflek
reflek fisiologis normal, reflek patologis tidak.
i. Sistem pencernaan keadaan mulut gigi tidak caries, penggunaan
gigi palsu tidak, stomatitis tidak, lidah kotor ya, salifa normal, muntah ya,isi
cairan. nyeri daerah perut ya, skala nyeri 6, lokasi dan karakter nyeri seperti
melilit, diare ya, konstipasi tidak, hepar tidak teraba, abdomen kembung.
j. Sistem endokrin pembesaran kelenjar tiroid tidak, nafas berbau
keton tidak, ganggren tidak.
k. Sistem urogenital Bak warna kuning kental/coklat,
distensi/ketegangan kandung kemih tidak, keluhan sakit pinggang tidak,.
l. Sistem integumen turgor kulit elastis, temperatur kulit hangat,
warna kulit pucat, keadaan kulit baik, kelainan kulit tidak, kondisi kulit daerah
pemasangan Infus baik tidak ada bengkak,kebiruan, dan tidak ada phlebitis.
keadaan rambut baik.
m. Sistem muskuloskeletal kesulitan dalam pergerakan tidak, sakit
pada tulang, sendi, kulit tidak, fraktur tidak, keadaan tonus otot baik, kekuatan
otot 5555.
Data penunjang yaitu hasil lab Hb: 13,0g/dl, Ht: 38%, Leukosit:
7,440ribu/ul, Trombosit: 199bribu/ul, Ureum: 81mg/dl, Kreatinin: 2,32mg/dl,
Glukosa: 119mg/dl Jenis pemeriksaan tinja : Makroskopi: cair, darah -/ negatif,
lendir -/negatif. Penatalaksanaan obat adalah injeksi omeprazole
2x40gr,ceftriaxone 1x2gr,paracetamol 3x500 mg, metronidazole 3x500mg , new
diatab per oral 2tablet, ondansentron 3x8mg.
Data fokus ada pada Data Subyektif: pasien mengatakan diare 3hari berturut-turut
kurang lebih 10 kali, konsistensi cair, bau asam. Klien mengatakan nyeri ulu hati,
klien mengatakan ada mual muntah, klie

19
n mengatakan makan keripik pedas, klien mengatakan badan terasa lemas.
Data Obyektif: TD: 130/80mmHg, N: 96x/menit, Rr: 20x/menit, S: 36°C,
Terpasang infus RL 30tpm, Pengkajian nyeri: P: nyeri abis makan keripik pedas,
Q: rasanya melilit-lilit, R: abdomen bagian atas, S: skala nyeri 6, T: hilang timbul
BB sebelum sakit: 60kg, BB saat sakit: 58kg, TB: 150cm, perut teraba
kembung,Jenis pemeriksaan tinja: Makroskopik: cair, Darah -/negatif, Lendir-
/negatif, Ureum: 81mg/dl, Kreatinin: 2,32mg/dl. Obat: injeksi omeprazole
2x40gr,ceftriaxone 1x2gr,paracetamol 3x500 mg, metronidazole 3x500mg , new
diatab per oral 2tablet, ondansentron 3x8mg, paracetamol 3x500mg.
Analisa Data yang ditemukan ada tiga,
1. Ds: Klien mengatakan diare sejak 3hari berturut-turut kurang lebih
10x/hari,konsistensi cair, bau asam, klien mengatakan makan
keripik pedas.
Do: klien terihat lemah, TTV: TD: 130/70mmHg, Rr: 20X/menit,
N: 86X/menit, S: 36,2°C, Makroskopik: cair.
Masalah: Ketidakseimbangan cairan dan elektrolit
Etiologi: Output cairan yang berlebihan
2. Ds: klien mengatakan nyeri ulu hati,klien mengatakan badan terasa
lemas.
Do: Pasien tampak merintih kesakitan, P: nyeri karena makan
keripik pedas, Q: rasanya melilit-lilit, R: abdomen bagian atas, S:
skala nyeri 6, T: hilang timbul,TD:130/70, Rr: 20x/mnt,
N:86x/mnt, S: 36,2°C .
Masalah: Gangguan rasa nyaman nyeri
Etiologi: Distensi abdomen
3. Ds: Klien mengatakan ada mual muntah, klien mengatakan kurang
nafsu makan.
4. Do: pasien terlihat lemah, TD:130/70, Rr: 20x/mnt, N: 86X/mnt, S:
36,2°C, BB sebelum sakit: 60kg, BB saat sakit: 58kg, TB: 150cm,

20
Masalah: Perubahan kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan
tubuh.
Etiologi: Mual muntah.
B. Diagnosa
Diagnosa keperawatan yang ditemukan pada tanggal 18 Juni 2019 ada 3
yang diurutkan sesuai prioritas yaitu:
(1). Ketidakeimbangan cairan dan elektrolit berhubungan dengan output
cairan yang berlebihan
(2). Gangguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan distensi abdomen
(3). Perubahan kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
berhubungan dengan mual muntah
C. Perencanaan
Perencanaan keperawatan pada tanggal 18 Juni 2019 yang meliputi
tindakan keperawatan independen dan interdependen:
(1). Diagnosa keperawatan Keseimbangan cairan dan elektrolit kurang dari
kebutuhan tubuh berhubungan dengan output cairan yang berlebihan.
Ds: Klien mengatakan diare sejak 3hari berturut-turut kurang lebih
10x/hari,konsistensi cair, bau asam. klien mengatakan makan keripik
pedas.
Do: Klien terihat lemah, TTV: TD: 130/70mmHg, Rr: 20X/menit, N:
86X/menit, S: 36,2°C, Terpasang infus RL 30tpm, Makroskopik: cair.
Tujuan: Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24jam
diharapkan keseimbangan cairan dan elektrolit kurang dari kebutuhan
tubuh teratasi.
KH: Tanda-tanda vital dalam batas normal, tidak ada tanda-tanda
dehidrasi.
Rencana tindakan: Observasi ttv, pantau warna,jumlah, dan frekuensi
kehilangan volume cairan, pantau status hidrasi misal kelembaban
membran mukosa, keadekuatan nadi, tingkatkan asupan cairan per oral,
pantau asupan makan klien, kolaborasi pemberian cairan parenteral RL.
(2). Diagnosa keperawatan Gangguan rasa nyaman nyeri berhubungan
dengan distensi abdomen.

21
Ds: Klien mengatakan nyeri ulu hati,klien mengatakan badan terasa lemas.
Do: Pasien tampak merintih kesakitan, P: nyeri karena makan keripik
pedas, Q: rasanya melilit-lilit, R: abdomen bagian atas, S: skala nyeri 6, T:
hilang timbul,TD:130/70, Rr: 20x/mnt, N:86x/mnt, S: 36,2°C.
Tujuan: Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24jam
diharapkan gangguan rasa nyaman nyeri teratasi.
KH: Tingkat nyeri, melaporkan nyeri berkurang, ekspresi wajah rileks,
tanda-tanda vital normal.
Rencana tindakan: Observasi tanda-tanda vital, kaji tingkat rasa nyeri, atur
posisi nyaman bagi pasien, berikan kompres hangat pada daerah abdomen,
kolaborasi dengan dokter dalam pemberian terapi analgetik sesuai
indikasi. (3). Diagnosa keperawatan Perubahan kebutuhan nutrisi kurang
dari kebutuhan tubuh berhubuingan dengan mual dan muntah.
Ds: Klien mengatakan ada mual muntah, klien mengatakan kurang nafsu
makan.
Do: Pasien terlihat lemah, TD:130/70, Rr: 20x/mnt, N: 86X/mnt, S:
36,2°C, BB sebelum sakit: 60kg, BB saat sakit: 58kg, TB: 150cm.
Tujuan: Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24jam
diharapkan perubahan kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
teratasi.
KH: Adanya peningkatan berat badan sesuai dengan tujuan, mampu
mengidentifikasikan kebutuhan nutrisi, tidak ada tanda-tanda malnutrisi.
Rencana tindakan: Observasi ttv, kaji status nutrisi pasien serta intake dan
outputnya, timbang BB setiap hari, observasi dan catat respon terhadap
pemberian makan,anjurkan untuk memberikan makanan sedikit tapi
sering, kolaborasi dengan dokter dalam pemberian obat.
D. Pelaksanaan
Senin,18 Juni 2019:
(1). Ketidakseimbangan cairan dan elektrolit berhubungan dengan output
cairan yang berlebihan
Pelaksanaan: Mengobservasi tanda-tanda vital, mengkaji tingkat rasa
nyeri, mengatur posisi nyaman bagi pasien, memberikan kompres hangat

22
pada daerah abdomen, berkolaborasi dengan dokter dalam pemberian terapi
analgetik sesuai indikasi.
(2). Gangguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan distensi abdomen
Pelaksanaan: Mengobservasi tanda-tanda vital, mengkaji tingkat rasa
nyeri, mengatur posisi nyaman bagi pasien, memberikan kompres hangat
pada daerah abdomen, berkolaborasi dengan dokter dalam pemberian terapi
analgetik sesuai indikasi.
(3). Perubahan kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
berhubungan dengan mual muntah
Pelaksanaan: Mengobservasi ttv, mengkaji status nutrisi pasien serta
intake dan outputnya, menimbang BB setiap hari, mengobservasi dan catat
respon terhadap pemberian makan, menganjurkan untuk memberikan
makanan sedikit tapi sering, berkolaborasi dengan dokter dalam pemberian
obat.
Selasa,19 Juni 2019:
1). Ketidakseimbangan cairan dan elektrolit berhubungan dengan output
cairan yang berlebihan
Pelaksanaan: Mengobservasi tanda-tanda vital, mengkaji tingkat rasa
nyeri, mengatur posisi nyaman bagi pasien, memberikan kompres hangat
pada daerah abdomen, berkolaborasi dengan dokter dalam pemberian terapi
analgetik sesuai indikasi.
(2). Gangguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan distensi abdomen
Pelaksanaan:. Mengobservasi tanda-tanda vital, mengkaji tingkat rasa
nyeri, mengatur posisi nyaman bagi pasien, memberikan kompres hangat
pada daerah abdomen, berkolaborasi dengan dokter dalam pemberian terapi
analgetik sesuai indikasi.
(3). Perubahan kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
berhubungan dengan mual muntah
Pelaksanaan: Mengobservasi ttv, mengkaji status nutrisi pasien serta
intake dan outputnya, menimbang BB setiap hari, mengobservasi dan catat
respon terhadap pemberian makan, menganjurkan untuk memberikan

23
makanan sedikit tapi sering, berkolaborasi dengan dokter dalam pemberian
obat.
Rabu,20 Juni 2019:
1). Ketidakseimbangan cairan dan elektrolit berhubungan dengan output
cairan yang berlebihan
Pelaksanaan: Mengobservasi tanda-tanda vital, mengkaji tingkat rasa
nyeri, mengatur posisi nyaman bagi pasien, memberikan kompres hangat
pada daerah abdomen, berkolaborasi dengan dokter dalam pemberian terapi
analgetik sesuai indikasi.
(2). Gangguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan distensi abdomen
Pelaksanaan: Mengobservasi tanda-tanda vital, mengkaji tingkat rasa
nyeri, mengatur posisi nyaman bagi pasien, memberikan kompres hangat
pada daerah abdomen, berkolaborasi dengan dokter dalam pemberian terapi
analgetik sesuai indikasi.
(3). Perubahan kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
berhubungan dengan mual muntah
Pelaksanaan: Mengobservasi ttv, mengkaji status nutrisi pasien serta
intake dan outputnya, menimbang BB setiap hari, mengobservasi dan catat
respon terhadap pemberian makan, menganjurkan untuk memberikan
makanan sedikit tapi sering, berkolaborasi dengan dokter dalam pemberian
obat
E. Evaluasi
Catatan perkembangan pasien pada tanggal 18 Juni 2019 :
(1). Ketidakeimbangan cairan dan elektrolit berhubungan dengan output
cairan yang berlebihan
S : - Klien mengatakan masih diare -+10x/hari
-Klien mengatakan badan terasa lemas
O : Klien tampak lemah
- Makroskopik: cair
A : Masalah belum teratasi
P : Intervensi di lanjutkan
(2). Gangguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan distensi abdomen

24
S : - Klien mengatakan nyeri ulu hati
- Klien mengatakan badan terasa lemas
O : - Klien tampak meringis kesakitan
- Pengkajian nyeri :
P: nyeri karena makan kerip
Q: rasanya melilit-lilit
R: abdomen bagian atas
S: skala nyeri 6
T: hilang timbul
A : Masalah belum teratasi
P : Intervensi di lanjutkan
(3). Perubahan kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
berhubungan dengan mual muntah
S : - Klien mengatakan masih tidak nafsu makan
- Klien mengatakan ada mual muntah
O :- Klien tampak lemah
- BB: 58kg
- TB: 150cm
A : Masalah belum teratasi
P : Intervensi di lanjutkan
Lanjut tanggal 19 Juni 2019 :
(1). Ketidakeimbangan cairan dan elektrolit berhubungan dengan output
cairan yang berlebihan
S : - Klien mengatakan diare sudah berkurang -+7/hari
-Klien mengatakan badan terasa lemas
O : - Klien masih terlihat lemah,
- Makroskopik: cair
A : Masalah teratasi sebagian
P : Intervensi di lanjutkan
(2). Gangguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan distensi abdomen
S : - Klien mengatakan nyeri ulu hati
- Klien mengatakan badn terasa lemas

25
O : - Klien masih terlihat kesakitan
- Pengkajian nyeri :
P: nyeri karena makan kerip
Q: rasanya melilit-lilit
R: abdomen bagian atas
S: skala nyeri 6
T: hilang timbul
A : Masalah teratasi sebagian
P : Intervensi di lanjutkan
(3). Perubahan kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
berhubungan dengan mual muntah
S : - Klien megatakan sudah ingin makan
- Makan habis ½ porsi
O : - klien terlihat lemah
- BB: 58kg
- TB: 150cm
A : Masalah teratasi sebagian
P : Intervensi di lanjutkan
Lanjut tanggal 20 Juni 2019 :
(1). Ketidakeimbangan cairan dan elektrolit berhubungan dengan output
cairan yang berlebihan
S : - Klien mengatakan masih diare -+4x/hari
O : - Klien masih terlihat lemah
- Makroskopik: cair
A : Masalah teratasi sebagian
P : Intervensi di lanjutkan
(2). Gangguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan distensi abdomen
S : - Klien mengatakan nyeri ulu hati berkurang
O : - klien masih terlihat lemah
- Pengkajian nyeri :
P: nyeri karena makan kerip
Q: rasanya melilit-lilit

26
R: abdomen bagian atas
S: skala nyeri 4
T: hilang timbul
A : Masalah teratasi sebagian
P : Intervensi di lanjutkan
(3). Perubahan kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
berhubungan dengan mual muntah
S : - Klien megatakan sudah ingin makan
- Klien megatakan sudah tidak ada mual muntah
O : - BB: 58kg
- TB: 150cm
A : Masalah teratasi
P : Intervensi dihentikan

27
BAB IV
PEMBAHASAN

Pada bab ini kami akan membandingkan beberapa kesenjangan antara tinjauan
teoritis Geoenteritis yang penulis temukan pada NY.B selama dinas di RSPAD
Gatot Soebroto.
A. Pengkajian
Seperti yang telah diuraikan pada bab sebelumnya penulis melaksanakan
asuhan keperawatan. Dengan menerapkan proses keperawatan dimana pengkajian
dilaksanakan pada hari pertama pengambilan kasus. Untuk mendapatkan data
yang menunjang baik secara objektif maupun subyektif, kami melakukan
wawancara dengan klien dan keluarga, pemeriksaan fisik, mempelajari catatan
keperawatan, catatan medis dan hasil pemeriksaan penunjang pada saat dilakukan
pengkajian penulis menemukan adanya kesenjangan atau perbedaan antara
tinjauan teori dengan kasus yang ada. Pada pengkajian klien dengan
gastroenteritis yang kami temukan yaitu diare kurang lebih 10 kali sehari,nyeri ulu
hati rasanya melilit, ada mual muntah, badan terasa lemas, perut teraba kembung.
Sedangkan menurut teori yang dilaksanakan tidak jauh berbeda dengan
manifestasi klinis.
B. Diagnosa Keperawatan
Secara umum diagnosa yang timbul pada kasus Gastroenteritis yang ditemukan
adalah :
4. Ketidakseimbangan cairan dan elektrolit b.d output cairan yang berlebihan
5. Gangguan rasa nyaman nyeri b.d distensi abdomen

28
6. Perubahan kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d mual
muntah
Sedangkan diagnosa yang timbul pada Ny. B adalah :
1. Ketidakseimbangan cairan dan elektrolit b.d output cairan yang berlebihan
2. Gangguan rasa nyaman nyeri b.d distensi abdomen
3. Perubahan kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d mual
muntah
Kasus yang dialami Ny.B tidak ada kesenjangan dengan diagnosa yang timbul
pada teori gastroenteritis.
C. Perencanaan
Pada perencanaan tindakan keperawatan pada Ny.B menggunakan prioritas
masalah dengan mempertimbangkan dasar-dasar kebutuhan manusia untuk
menyelesaikan 3 diagnosa yang di tegakan. Dalam menetapkan rencana asuhan
keperawatan kami berusaha menjalankannya secara sistematis, berkesinambungan
dan efisien. kami juga berusaha agar perencanaan ini dapat mencapai tujuan
asuhan keperawatan yang dibuat sesuai dengan prioritas masalah dan dapat
mengatasi diagnosa keperawatan yang ditetapkan.
D. Pelaksanaan
Dalam tahap implementasi, penulis bekerjasama dengan keluarga klien,
perawat ruangan dan tim kesehatan .sesuai prioritas masalah dan kondisi klien.
E. Evaluasi
Dalam melaksanakan evaluasi proses dan evaluasi hasil pada klien
dilaksanakan pada saat sebelum dan sesudah melaksanakan tindakan.
Keperawatan mengenai reaksi klien dan evaluasi hasil berdasarkan tujuan yang
ditetapkan pada evaluasi ini penulis melakukan penilaian asuhan yang diberikan
dari tanggal 18 sampai 20 Juni 2019:
Catatan perkembangan pasien pada tanggal 18 Juni 2019 :
(1). Ketidakeimbangan cairan dan elektrolit berhubungan dengan output
cairan yang berlebihan
S : - Klien mengatakan masih diare -+10x/hari
- Klien mengatakan badan terasa lemas
O : - Klien tampak lemah

29
- Makroskopik: cair
A : Masalah belum teratasi
P : Intervensi di lanjutkan
(2). Gangguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan distensi abdomen
S : - Klien mengatakan nyeri ulu hati
- Klien mengatakan badan terasa lemas
O : - Klien tampak meringis kesakitan
- Pengkajian nyeri :
P: nyeri karena makan kerip
Q: rasanya melilit-lilit
R: abdomen bagian atas
S: skala nyeri 6
T: hilang timbul
A : Masalah belum teratasi
P : Intervensi di lanjutkan
(3). Perubahan kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
berhubungan dengan mual muntah
S : - Klien mengatakan masih tidak nafsu makan
- Klien mengatakan ada mual muntah
O :- Klien tampak lemah
- BB: 58kg
- TB: 150cm
A : Masalah belum teratasi
P : Intervensi di lanjutkan
Lanjut tanggal 19 Juni 2019 :
(1). Ketidakeimbangan cairan dan elektrolit berhubungan dengan output
cairan yang berlebihan
S : - Klien mengatakan diare sudah berkurang -+7/hari
-Klien mengatakan badan terasa lemas
O : - Klien masih terlihat lemah,
- Makroskopik: cair
A : Masalah teratasi sebagian

30
P : Intervensi di lanjutkan
(2). Gangguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan distensi abdomen
S : - Klien mengatakan nyeri ulu hati
- Klien mengatakan badn terasa lemas
O : - Klien masih terlihat kesakitan
- Pengkajian nyeri :
P: nyeri karena makan kerip
Q: rasanya melilit-lilit
R: abdomen bagian atas
S: skala nyeri 6
T: hilang timbul
A : Masalah teratasi sebagian
P : Intervensi di lanjutkan
(3). Perubahan kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
berhubungan dengan mual muntah
S : - Klien megatakan sudah ingin makan
- Makan habis ½ porsi
O : - klien terlihat lemah
- BB: 58kg
- TB: 150cm
A : Masalah teratasi sebagian
P : Intervensi di lanjutkan
Lanjut tanggal 20 Juni 2019 :
(1). Ketidakeimbangan cairan dan elektrolit berhubungan dengan output
cairan yang berlebihan
S : - Klien mengatakan masih diare -+4x/hari
O : - Klien masih terlihat lemah
- Makroskopik: cair
A : Masalah teratasi sebagian
P : Intervensi di lanjutkan
(2). Gangguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan distensi abdomen
S : - Klien mengatakan nyeri ulu hati berkurang

31
O : - klien masih terlihat lemah
- Pengkajian nyeri :
P: nyeri karena makan kerip
Q: rasanya melilit-lilit
R: abdomen bagian atas
S: skala nyeri 4
T: hilang timbul
A : Masalah teratasi sebagian
P : Intervensi di lanjutkan
(3). Perubahan kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
berhubungan dengan mual muntah
S : - Klien megatakan sudah ingin makan
- Klien megatakan sudah tidak ada mual muntah
O : - BB: 58kg
- TB: 150cm
A : Masalah teratasi
P : Intervensi dihentikan

Keberhasilan tindakan keperawatan dilakukan secara subjektif melalui ungkapan


klien dan secara objektif melalui pengamatan dan pengukuran dari tiga diagnosa
seluruhnya teratasi sebagian.

32
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Gastroenteritis adalah radang pada lambung dan usus yang
memberikan gejala diare, dengan atau tanpa disertai muntah, dan sering
kali disertai peningkatan suhu tubuh. (Muhamad Ardiansyah, 2012)
Penyebabnya terjadi karena empat faktor berikut (Mansjoer Arief, 2000) :
1. Faktor infeksi
a. Infeksi Internal: infeksi saluran pencernaan yang merupakan
penyebab utama gastroenteritis
b. Infeksi parenteral: merupakan infeksi di luar sistem pencernaan yang
dapat menimbulkan gastroenteritis
2. Faktor Malabsorbsi
Malabsorbsi karbohidrat: disakarida (intoleransi laktosa, maltosa
dan sukrosa), monosakarida (intoleransi glukosa, fruktosa dan
galaktosa).
3. Faktor Makanan
Gastroenteritis dapat terjadi karena mengkonsumsi makanan basi,
beracun dan alergi terhadap jenis makanan tertentu.
4. Faktor Psikologis
Gastroenteritis dapat terjadi karena faktor psikologis ( rasa takut
dan cemas ).
B. Saran
Setelah menyimpulkan hasil makalah ini, maka ada beberapa hal yang
ingin disampaikan,yaitu saran mudah-mudahan makalah ini dapat
bermanfaat dalam menambah wawasan pengetahuan agar :
1. mahasiswa mampu mengerti dan menjelaskan pengertian
gastroenteritis
2. mahasiswa mampu mengerti dan menjelaskan etiologi
gastroenteritis

33
3. mahasiswa mampu mengerti dan menjelaskan patofisiologi
gastroenteritis
4. mahasiswa mampu mengerti dan menjelaskan manifestasi klinis
gastroenteritis
5. mahasiswa mampu mengerti dan menjelaskan gastroenteritis
6. mahasiswa mampu mengerti dan menjelaskan penatalaksanaan
medis gastroenteritis
7. mahasiswa mampu mengerti dan menjelaskan penatalaksanaan
keperawatan gastroenteritis

DAFTAR PUSTAKA

34
1. Smeltzer,Bare. 2001.Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Brunner &
Suddarth, Edisi 8.Jakarta.EGC
2. Nursalam.2001.Dokumentasi Keperawatan.Jakarta:EGC
3. Mansjoer, Arif.2001.Kapita Selekta Kedokteran. Jakarta : Media
Aesculapius
4. Marlyn. E. Dongoes, Mary Frances, Alice.2000.Rencana Asuhan
Keperawatan:Pedoman untuk perencanaan dan pendokumentasian
perawatan pasien. Edisi 3.Jakarta:EGC
5. Huda, Amin & Hardhi kusuma.2015.Asuhan Keperawatan berdasarkan
diagnosa medis & NANDA NIC-NOC.Yogyakarta.Mediaction Jogja
6. Sudoyo, Aru, Bambang, Idrus dkk. .Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam.Jilid
II Edisi V.Jakarta:EGC

35
LAMPIRAN-LAMPIRAN

ASUHAN KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH

A. PENGKAJIAN
Tanggal Pengkajian : 18-06-2019
Tanggal Masuk : 15-06-2019
Ruang/Kelas : PU5/ III
Nomor Register : 93.72.87
Diagnosa Medis : GEA

1. Identitas Klien
Nama Klien : Ny. B
Jenis kelamin : Perempuan
Usia : 55 tahun
Status Perkawinan : Menikah
Agama : Islam
Suku bangsa : Minang
Pendidikan : S1
Bahasa yg digunakan : Bahasa Indonesia
Pekerjaan : Pegawai Negeri Swasta
Alamat : Jl. Sambiloto Rt 001/012 Bogor, Jawa Barat
Sumber biaya (Pribadi, Perusahaan, Lain-lain) : BPJS Perusahaan
Sumber Informasi (Klien / Keluarga) : Klien

2. Resume

36
(Ditulis sejak klien masuk rumah sakit sampai dengan sebelum pengkajian
dilakukan meliputi : data fokus, masalah keperawatan, tindakan
keperawatan mandiri serta kolaborasi dan evaluasi secara umum)
Pasien pertama kali datang ke IGD pada tanggal 15 Juni 2019,
masuk dengan keluhan diare kurang lebih 10 kali sehari dalam 3 hari
berturut-turut, konsistensi cair, bau asam, nyeri ulu hati, mual muntah,
badan terasa lemas. Klien mengatakan makan keripik pedas. Klien
mengatakan tidak ada riwayat penyakit jantung, klien baru pertama kali
masuk rumah sakit. Riwayat pengobatan: Loperamide ,dan diobservasi
dengan Tanda-Tanda Vital, TD: 130/70mmHg, Nadi: 86x/menit, Rr:
20x/menit, Suhu: 36,2°C, Pengkajian nyeri: P: nyeri ulu hati, Q: rasanya
melilit, R: abdomen bagian atas, S: skala nyeri 6, T: hilang timbul. injeksi
omeprazole 2x40gr,ceftriaxone 1x2gr,paracetamol 3x500 mg,
metronidazole 3x500mg , new diatab per oral 2tablet, ondansentron
3x8mg, paracetamol 3x500mg.
3. Riwayat Keperawatan :
a. Riwayat kesehatan sekarang
1) Keluhan utama : Diare kurang lebih 10 kali sehari dalam 3
hari berturut-turut, lemas, konsistensi cair, bau
asam, nyeri ulu hati, mual muntah.
2) Kronologis keluhan
a) Faktor pencetus : Makan keripik pedas
Timbulnya keluhan : ( ) Mendadak ( √) Bertahap
c) Lamanya : 3 hari
d) Upaya mengatasi : minum air putih yang banyak, minum
obat loperamide.
b. Riwayat kesehatan masa lalu
1) Riwayat Penyakit sebelumnya (termasuk kecelakaan) :
Klien mengatakan tidak punya riwayat penyakit
sebelumnya
2) Riwayat Alergi (Obat, Makanan, Binatang, Lingkungan) :

37
Klien mengatakan tidak ada alergi obat, makanan, binatang,
lingkungan
3) Riwayat pemakaian obat :
Klien mengatakan riwayat pemakaian obat loperamide

c. Riwayat Kesehatan Keluarga (Genogram dan Keterangan tiga generasi dari klien)

Keterangan :
: Laki laki : Pasien

: Perempuan : Tinggal bersama (serumah)

d. Penyakit yang pernah diderita oleh anggota keluarga yang menjadi faktor risiko
Klien mengatakan tidak ada penyakit yang pernah di derita oleh anggota keluarga
Riwayat Psikososial dan Spiritual.
1) Adakah orang terdekat dengan klien :
Suami dan anak klien
2) Interaksi dalam keluarga :
a) Pola Komunikasi : Pola komunikasi baik, dekat dengan keluarga.
b) Pembuatan Keputusan : Keputusan ada di tangan klien dan keluarga
c) Kegiatan Kemasyarakatan : Klien aktif dalam kegiatan pkk
3) Dampak penyakit klien terhadap keluarga : Klien mengatakan tidak ada dampak
penyakit klien terhadap keluarga
4) Masalah yang mempengaruhi klien :
Klien tidak mempunyai masalah yang mempengaruhi klien
5) Mekanisme Koping terhadap stress

38
( ) Pemecahan masalah (√ ) Tidur
( √ ) Makan ( ) Cari pertolongan
( ) Minum obat( ) Lain-lain (Misal : marah, diam)
6) Persepsi klien terhadap penyakitnya
a) Hal yang sangat dipikirkan saat ini :
Klien memikirkan tentang penyakit yang dirasa saat ini
b) Harapan setelah menjalani perawatan :
Klien mengatakan bahwa ia mengharapkan bisa sehat seperti biasanya dan bisa
beristirahat dirumah
c) Perubahan yang dirasakan setelah jatuh sakit :
Tidak bisa melakukan aktivitas seperti biasanya, misalnya bekerja.
7) Sistem nilai kepercayaan :
a) Nilai-nilai yang bertentangan dengan kesehatan :
Klien tidak ada nilai kepercayaan yang bertentangan dengan kesehatan
b) Aktivitas Agama/Kepercayaan yang dilakukan :
Hanya bisa berdoa dan terus berdoa untuk kesembuhan
8) Kondisi Lingkungan Rumah
(Lingkungan rumah yang mempengaruhi kesehatan saat ini) :
Lingkungan rumah klien bersih, jauh dari limbah, jauh dari jalan raya, sumber mata
air dari sumur

9) Pola kebiasaan

39
POLA KEBIASAAN
HAL YANG DIKAJI Sebelum Sakit / Di Rumah sakit
sebelum di RS
1. Pola Nutrisi 3x/hari 3x/ hari
a. Frekuensi makan : …… X / hari 1porsi habis 1/4porsi
b. Nafsu makan : baik/tidak Baik Tidak
Alasan : ……..(mual, muntah, sariawan) Mual, muntah
c. Porsi makanan yang dihabiskan 1 porsi 1/4 porsi
d. Makanan yang tidak disukai Ayam kampung Tidak ada
e. Makanan yang membuat alergi Tidak ada Tidak ada
f. Makanan pantangan Tidak ada Pedas, asam
g. Makanan diet Tidak ada Tidak ada
h. Penggunaan obat-obatan sebelum makan Tidak ada Tidak ada
i. Penggunaan alat bantu (NGT, dll) Tidak ada Tidak ada

POLA KEBIASAAN
HAL YANG DIKAJI Sebelum Sakit / Di Rumah sakit
sebelum di RS
2. Pola Eliminasi
a. B.a.k. : 5-7x/ hari 5-7x/ hari
1) Frekuensi : ………. X / hari Kuning jernih Kuning pekat
2) Warna : ………………….. Tidak ada Tidak ada
3) Keluhan : ………………….. Tidak ada Tidak ada
4) Penggunaan alat bantu (kateter, dll)
b. B.a.b : 1x/ hari -+10x/ hari
1) Frekuensi :…………. X / hari
2) Waktu : Pagi hari Tidak tentu
(Pagi / Siang / Malam / Tidak tentu) Kuning kecoklatan Kuning kecoklatn
3) Warna : ………………….. Lunak Cair
4) Kosistensi : ………………….. Tidak ada Mules
5) Keluhan : …………………..
6) Penggunaan Laxatif : ..………….. Loperamide New diatab

3. Pola Personal Hygiene

40
a. Mandi 2x/ hari 2x/ hari
1) Frekuensi :…………. X / hari Pagi, sore Pagi dan sore
2) Waktu : Pagi/ Sore/ Malam hanya di lap
b. Oral Hygiene
1) Frekuensi :…………. X / hari 3x/ hari 2x/ hari
2) Waktu : Pagi / Siang/ Setelah makan Pagi, sore, malam Pagi, sore
c. Cuci rambut
1) Frekuensi :…………. X / minggu 2x/ minggu Tidak pernah
4. Pola Istirahat dan Tidur
a. Lama tidur siang : …. Jam / hari Jarang tidur siang 1-2jam/ hari
b. Lama tidur malam : …. Jam / hari 5jam/ hari -+3jam/ hari
c. Kebiasaan sebelum tidur : ……….......... Nonton tv Tidak ada
5. Pola Aktivitas dan Latihan. Pagi-sore Tidak ada
a. Waktu bekerja : Pagi/Siang/Malam Tidak ada Tidak ada
b. Olah raga : ( ) Ya ( ) Tidak Tidak ada Tidak ada
c. Jenis olah raga : …………… Tidak ada Tidak ada
d. Frekuensi olahraga : … X / minggu Tidak ada Tidak ada
e. Keluhan dalam beraktivitas
(Pergerakan tubuh /mandi/ Mengenakan
pakaian/ Sesak setelah beraktifitas dll)
POLA KEBIASAAN
HAL YANG DIKAJI Sebelum Sakit / Di Rumah sakit
sebelum di RS
6. Kebiasaan yang Mempengaruhi Kesehatan
a. Merokok : Ya / Tidak
1) Frekuensi : ………………….. Tidak ada Tidak ada
2) Jumlah : ………………….. Tidak ada Tidak ada
3) Lama Pemakaian : ………….. Tidak ada Tidak ada
b. Minuman keras / NABZA: Ya / Tidak
1) Frekuensi : ………………….. Tidak ada Tidak ada
2) Jumlah : ………………….. Tidak ada Tidak ada
3) Lama Pemakaian : ………….. Tidak ada Tidak ada

4. Pengkajian Fisik :
41
a. Pemeriksaan Fisik Umum :
1) Berat badan : 58Kg (Sebelum Sakit : 60Kg)
2) Tinggi Badan : 150cm
3) Keadaan umum : ( ) Ringan (√ ) Sedang ( ) Berat
4) Pembesaran kelenjar getah bening : (√ ) Tidak
( ) Ya, Lokasi………..
b. Sistem Penglihatan :
1) Posisi mata : (√ ) Simetri ( ) Asimetris
2) Kelopak mata : (√ ) Normal ( ) Ptosis
3) Pergerakan bola mata : (√ ) Normal ( ) Abnormal
4) Konjungtiva : ( ) Merah muda (√ ) Anemis ( ) Sangat Merah
5) Kornea : (√ ) Normal ( ) Keruh/ berkabut
( )Terdapat Perdarahan
6) Sklera : ( ) Ikterik (√ ) Anikterik
7) Pupil : (√ ) Isokor ( ) Anisokor
( ) Midriasis ( ) Miosis
8) Otot-otot mata : (√ ) Tidak ada kelainan ( ) Juling keluar
( ) Juling ke dalam ( ) Berada di atas
9) Fungsi penglihatan : (√ ) Baik ( ) Kabur
( ) Dua bentuk / diplopia
10) Tanda-tanda radang : tidak ada.
11) Pemakaian kaca mata : (√ ) Tidak ( ) Ya, Jenis….………………………..
12) Pemakaian lensa kontak : tidak ada
13) Reaksi terhadap cahaya : +/+ (normal)
c. Sistem Pendengaran :
1) Daun telinga : (√ ) Normal ( ) Tidak, Kanan/kiri…………………
2) Karakteristik serumen (warna, kosistensi, bau) : warna kuning,konsistensi padat,bau
khas
3) Kondisi telinga tengah: (√ ) Normal ( ) Kemerahan
( ) Bengkak ( ) Terdapat lesi
4) Cairan dari telinga : (√ ) Tidak ( ) Ada,……..……………….
( ) Darah, nanah dll.
5) Perasaan penuh di telinga : ( ) Ya (√ ) Tidak
6) Tinitus : ( ) Ya (√ ) Tidak

42
7) Fungsi pendengaran : (√ ) Normal ( ) Kurang
( ) Tuli, kanan/kiri …..………………….
8) Gangguan keseimbangan : (√ ) Tidak ( ) Ya,………………….
9) Pemakaian alat bantu : ( ) Ya (√ ) Tidak

d. Sistem Wicara : (√ ) Normal ( ) Tidak :…………………


( ) Aphasia ( ) Aphonia

( ) Dysartria ( ) Dysphasia ( ) Anarthia


e. Sistem Pernafasan :
1) Jalan nafas : (√) Bersih ( ) Ada sumbatan; ……….
2) Pernafasan : ( √) Tidak Sesak ( ) Sesak :…………..
3) Menggunakan otot bantu pernafasan : ( ) Ya (√) Tidak
4) Frekuensi : 20x / menit
5) Irama : ( √ ) Teratur ( ) Tidak teratur
6) Jenis pernafasan :……( Spontan, Kausmaull, Cheynestoke, Biot, dll)
7) Kedalaman : ( √ ) Dalam ( ) Dangkal
8) Batuk : ( ) Tidak (√ ) Ya …..….(Produktif/Tidak )
9) Sputum : (√ ) Tidak ( ) Ya ......(Putih/Kuning/Hijau)
10) Konsistensi : ( ) Kental ( ) Encer
11) Terdapat darah : ( ) Ya (√ ) Tidak
12) Palpasi dada : Normal, tidak ada nyeri tekan
13) Perkusi dada : Normal
14) Suara nafas : ( √ ) Vesikuler (√ ) Ronkhi
( ) Wheezing ( ) Rales
15) Nyeri saat bernafas : ( ) Ya ( √ ) Tidak
16) Penggunaan alat bantu nafas : ( √ ) Tidak ( )Ya
f. Sistem Kardiovaskuler :
1) Sirkulasi Peripher
a) Nadi 86x/ menit : Irama : (√ ) Teratur ( ) Tidak teratur
Denyut : ( ) Lemah (√ ) Kuat
b) Tekanan darah : 130/70mm/Hg
c) Distensi vena jugularis : Kanan : ( ) Ya ( √ ) Tidak
Kiri : ( ) Ya ( ) Tidak

43
d) Temperatur kulit : ( √ ) Hangat ( ) Dingin Suhu : 36,2°C
e) Warna kulit : (√ ) Pucat ( ) Cyanosis ( ) Kemerahan
f) Pengisian kapiler : < 2 detik

g) Edema : ( ) Ya,………. (√ ) Tidak


( ) Tungkai atas ( ) Tungkai bawah
( ) Periorbital ( ) muka
( ) Skrotalis ( ) Anasarka
2) Sirkulasi Jantung
a) Kecepatan denyut apical : 88x/menit
b) Irama : (√ ) Teratur ( ) Tidak teratur
c) Kelainan bunyi jantung :( ) Murmur ( ) Gallop
d) Sakit dada : ( ) Ya ( √) Tidak
1) Timbulnya : ( ) Saat aktivitas ( ) Tanpa aktivitas
2) Karakteristik : ( ) Seperti ditusuk-tusuk
( ) Seperti terbakar ( ) Seperti tertimpa benda berat
3) Skala nyeri : ……………..
g. Sistem Hematologi
Gangguan Hematologi :
1) Pucat : ( ) Tidak (√ ) Ya
2) Perdarahan : (√ ) Tidak ( ) Ya, …..:
( ) Ptechie ( ) Purpura ( ) Mimisan ( ) Perdarahan gusi ( ) Echimosis
h.Sistem Syaraf Pusat
1) Keluhan sakit kepala : tidak ada (vertigo/migrain, dll)
2) Tingkat kesadaran : (√ ) Compos mentis ( ) Apatis
( ) Somnolen ( ) Soporokoma
3) Glasgow coma scale(GCS) E : 4, M : 6, V:5
4) Tanda-tanda peningkatan TIK : (√ ) Tidak ( ) Ya,………..:
( ) Muntah proyektil ( ) Nyeri Kepala hebat
( ) Papil Edema
5) Gangguan Sistem persyarafan : ( ) Kejang ( ) Pelo
( ) Mulut mencong ( ) Disorientasi ( ) Polineuritis/ kesemutan
( ) Kelumpuhan ekstremitas (kanan / kiri / atas / bawah)
6) Pemeriksaan Reflek :

44
a) Reflek fisiologis : (√ ) Normal ( ) Tidak …………….
b) Reflek Patologis : (√ ) Tidak ( ) Ya ………………..
i. Sistem Pencernaan
Keadaan mulut :
1) Gigi : ( √) Caries (√ ) Tidak
2) Penggunaan gigi palsu : ( ) Ya (√ ) Tidak
3) Stomatitis : ( ) Ya (√ ) Tidak
4) Lidah kotor : (√ ) Ya ( ) Tidak
5) Salifa : (√ ) Normal ( ) Abnormal
6) Muntah : ( ) Tidak ( √ ) Ya,……..….
a) Isi : ( ) Makanan ( √ ) Cairan ( ) Darah
b) Warna : ( ) Sesuai warna makanan ( ) Kehijauan
( ) Cokelat ( ) Kuning ( ) Hitam
c) Frekuensi : 5X/ hari
d) Jumlah : 200ml
7) Nyeri daerah perut : (√ ) Ya,………………. ( ) Tidak
8) Skala Nyeri :6
9) Lokasi dan Karakter nyeri :
( ) Seperti ditusuk-tusuk ( √ ) Melilit-lilit
( ) Cramp ( ) Panas/seperti terbakar
( ) Setempat ( ) Menyebar ( ) Berpindah-pindah ( ) Kanan atas ( )Kanahbawah
( ) Kiri atas ( ) Kiri bawah
10) Bising usus : 40x / menit.
11) Diare : ( ) Tidak (√ ) Ya,………….
a) Lamanya : 3 hari , Frekuensi : -=+10x / hari
b) Warna faeces : ( √ ) Kuning ( ) Putih seperti air cucian beras
( ) Cokelat ( ) Hitam ( ) Dempul
c) Konsistensi faeces : ( ) Setengah padat (√ ) Cair ( ) Berdarah
( ) Terdapat lendir ( ) Tidak ada kelainan
12) Konstipasi : (√ ) Tidak ( ) Ya,………….
lamanya : ………….. hari
13) Hepar : ( ) Teraba (√ ) Tak teraba
14) Abdomen : ( ) Lembek (√ ) Kembung
( ) Acites ( ) Distensi

45
j. Sistem Endokrin
Pembesaran Kelenjar Tiroid : (√ ) Tidak ( ) Ya
( ) Exoptalmus ( ) Tremor
( ) Diaporesis
Nafas berbau keton : ( ) Ya (√ ) Tidak
( ) Poliuri ( ) Polidipsi ( ) Poliphagi
Luka Ganggren: (√ ) Tidak ( ) Ya, Lokasi……………
Kondisi Luka………………
k. Sistem Urogenital
Balance Cairan : Intake……………ml; Output………….ml
Perubahan pola kemih : ( ) Retensi ( ) Urgency ( ) Disuria
( ) Tidak lampias ( ) Nocturia
( ) Inkontinensia ( ) Anuria
B.a.k : Warna : ( ) Kuning jernih (√ ) Kuning kental/coklat
( ) Merah ( ) Putih
Distensi/ketegangan kandung kemih : ( ) Ya (√ ) Tidak
Keluhan sakit pinggang : ( ) Ya (√ ) Tidak
Skala nyeri : tidak ada
l.Sistem Integumen
Turgor kulit : (√ ) Elastis ( ) Tidak elastis
Temperatur kulit : (√ ) Hangat ( ) Dingin
Warna kulit : (√ ) Pucat ( ) Sianosis ( ) Kemerahan
Keadaan kulit : (√ ) Baik ( ) Lesi ( ) Ulkus
( ) Luka, Lokasi…………..
( ) Insisi operasi, Lokasi ………………………...
Kondisi……………………….…………
( ) Gatal-gatal ( ) Memar/lebam
( ) Kelainan Pigmen
( ) Luka bakar, Grade……….. Prosentase…………
( ) Dekubitus, Lokasi………….
Kelainan Kulit : (√ ) Tidak ( ) Ya, Jenis…………………
Kondisi kulit daerah pemasangan Infus : baik, tidak ada bengkak
Keadaan rambut : - Tekstur : (√ ) Baik ( ) Tidak ( ) Alopesia
- Kebersihan : (√ ) Ya ( ) Tidak, …….

46
m. Sistem Muskuloskeletal
Kesulitan dalam pergerakan : ( ) Ya (√ ) Tidak
Sakit pada tulang, sendi, kulit : ( ) Ya (√ ) Tidak
Fraktur : ( ) Ya (√ ) Tidak
Lokasi : …………………………………….
Kondisi:…………………………………….
Kelainan bentuk tulang sendi : ( ) Kontraktur ( ) Bengkak
( ) Lain-lain, sebutkan : …………
Kelaianan struktur tulang belakang: ( ) Skoliasis ( ) Lordosis
( ) Kiposis
Keadaan Tonus otot : (√ ) Baik ( ) Hipotoni
( ) Hipertoni ( ) Atoni

Kekuatan Otot : 5 5 5 5 5 5 5 5

5 5 5 5 5 5 5 5

Data Tambahan (Pemahaman tentang penyakit):


…………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………................................
5. Data Penunjaing (Pemeriksaan diagnostik yang menunjang masalah : Lab, Radiologi,
Endoskopi dll )
Hasil Lab:
-Hb: 13,0 g/dl -Leukosit: 7.440.000 /ul
-Ht: 38% -Trombosit: 199.000/ul
- Ureum: 81mg/dl - Kreatinin: 2,32 mg/dl
- Glukosa: 119 mg/dl
-Jenis pemeriksaan tinja :
Makroskopi: cair
Darah -/ negatif
Lendir -/negatif
6. Penatalaksanaan (Therapi / Pengobatan termasuk diet )
Obat:
- Injeksi Omeprazole 2x40 gr - Ceftriaxone 1x2gr

47
- Paracetamol 3x500 mg
- Metronidazole 3x500mg
- New diatab per oral 2tablet

- Ondansentron

48
7. Data Fokus

Data Subyektif Data Obyektif

- Klien mengatakan diare 3hari berturut- - TD: 130/70mmHg


turut -+10x/hari N: 86x/men
- klien mengatakan nyeri ulu hati S: 36,2°C
- Klien mengatakan ada mual muntah Rr: 20x/menit
- klien mengatakan makan keripik pedas - Pengkajian nyeri:
- klien mengatakan badan terasa lemas P: nyeri abis makan keripik pedas
- klien mengatakan kurang nafsu makan Q: rasanya melilit-lilit
R: abdomen bagian atas
S: skala nyeri 6
T: hilang timbul
-BB sebelum sakit: 60kg
- BB saat sakit: 58kg
- TB: 150cm
-Perut teraba kembung
-Jenis pemeriksaan tinja:
Makroskopik: cair
Darah -/negatif
Lendir-/negatif,
- Klien terlihat lemah
-Klien tampak merintih kesakitan
- Lab: Ureum: 81mg/dl
-Kreatinin: 2,32 mg/dl
-Intake: 2500ml
-Output: 3000ml
-Muntah 5x/hari
8. Analisa Data

No. Data Masalah Etiologi


1. Ds: Ketidakseimbangan Output yang
- Klien mengatakan diare sejak cairan dan elektrolit berlebihan
3hari berturut-turut kurang lebih
10x/hari,konsistensi cair, bau asam.
Klien mengatakan makan keripik
pedas
Do:
- klien terihat lemah
-TTV: TD: 130/70mmHg
Rr: 20X/menit
N: 86X/menit
S: 36,2°C
-Jenis pemeriksaan tinja: Gangguan rasa nyaman Distensi abdomen
2. Makroskopik: cair nyeri
Intake: 2500ml
-Output: 3000ml

Ds:
-Klien mengatakan nyeri ulu hati
-Klien mengatakan badan terasa
lemas
Do:
-Klien tampak merintih kesakitan
- Pengkajian nyeri
P: nyeri karena makan keripik pedas
Q: rasanya melilit-lilit
3. R: abdomen bagian atas Perubahan nutrisi kurang Mual muntah

50
S: skala nyeri 6 dari kebutuhan tubuh
T: hilang timbul
-TTV: TD:130/70
Rr: 20x/mnt
N:86x/mnt
S: 36,2°C

Ds:
-Klien mengatakan ada mual muntah
- Klien mengatakan kurang nafsu
makan
Do:
-Klien terlihat lemah
-TTV: TD:130/70
Rr: 20x/mnt
N: 86X/mnt
S: 36,2°C
-BB sebelum sakit: 60kg
-BB saat sakit: 58kg
- TB: 150cm
-Muntah 5x/hari(1000ml)

51
9. DIAGNOSA KEPERAWATAN (Sesuai Prioritas)
Tanggal Tanggal Nama
No. Diagnosa Keperawatan (P&E)
Ditemukan Teratasi Jelas
1. Ketidakseimbangan cairan dan elektrolit b.d 18-06-2019 20-06-2019 Nenden SM
Output cairan yang berlebihan
2. Gangguan rasa nyaman nyeri b.d Distensi 18-06-2019 20-06-2019 Nenden SM

abdomen
3. Perubahan kebutuhan nutrisi kurang dari 18-06-2019 20-06-2019 Nenden SM

kebutuhan tubuh b.d Mual muntah

10. PERENCANAAN KEPERAWATAN

52
(Meliputi tindakan keperawatan independen dan interdependen)
Diagnosa
Tujuan dan Paraf dan
Tgl. No. Keperawatan Rencana Tindakan
Kriteria Hasil Nama Jelas
(PES)
18/06 1. Ketidakseimba Setelah -Observasi TTV Nenden SM
/2019 ngan cairan dilakukan - Pantau warna, jumlah, dan
dan elektrolit tindakan frekuensi kehilangan cairan
b.d Output keperawatan - Pantau status hidrasi misal
yang selama 3X24jam kelembabaembran mukosa,
berlebihan diharapkan keadekuatan nadi
Ds: - Klien ketidakseimbang - Tingkatkan asupan cairan per
mengatakan an cairan dan oral
diare sejak elektrolit teratasi - Pantau asupan makan klien
3hari berturut- dengan KH: - Kolaborasi pemberian cairan
turut kurang -Tanda-tanda parenteral RL
lebih vital dalam batas
10x/hari,konsis normal
tensi cair, bau -Tidak ada
asam. Klien tanda-tanda
mengatakan dehidrasi, elastis
makan keripik turgor kulit baik,
pedas membran
Do: mukosa lembab
- klien terihat Nenden SM
2. lemah
-TTV: TD:
18/06 130/70mmHg
/2019 Rr: 20X/menit
N: 86X/menit

53
S: 36,2°C
-Jenis Setelah
pemeriksaan dilakukan
tinja: tindakan
Makroskopik: keperawatan
cair selama 3X24jam
diharapkan
Gangguan rasa gangguan
nyaman nyeri kebutuhan nutrisi
b.d Distensi kurang dari
abdomen kebutuhan tubuh Observasi tandatanda vital
Ds: teratasi dengan - Kaji tingkat rasa nyeri
-Klien KH: - Atur posisi nyaman bagi
mengatakan - adanya pasien
nyeri ulu hati peningkatan - Berikan kompres hangat pada
-Klien berat badan daerah abdomen
mengatakan sesuai dengan - Kolaborasi dengan dokter
badan terasa tujuan dalam pemberian terapi
lemas - mampu analgetik sesuai indikasi Nenden SM
3. Do: mengidentifikasi
-Klien tampak kan kebutuhan
merintih nutrisi
kesakitan - tidak ada tanda-
- Pengkajian tanda malnutrisi
18/06 nyeri
/2019 P: nyeri
karena makan
keripik pedas
Q: rasanya

54
melilit-lilit
R: abdomen
bagian atas
S: skala nyeri
6
T: hilang
timbul Setelah
-TTV: dilakukan
TD:130/70 tindakan
Rr: 20x/mnt keperawatan
N:86x/mnt selama 3X24jam -Observasi TTV
S: 36,2°C diharapkan - Kaji status nutrisi pasien serta
gangguan rasa intake dan outputnya
nyaman nyeri - Timbang BB setiap hari
Perubahan teratasi dengan - Observasi dan catat respon
kebutuhan KH: terhadap pemberian makan
nutrisi kurang -Tingkat nyeri - Anjurkan untuk memberikan
dari kebutuhan berkurang makanan sedikit tapi sering
tubuh b.d Mual - ekspresi wajah - Kolaborasi dengan dokter
muntah rileks dalam pemberian obat

Ds:
-Klien
mengatakan
ada mual
muntah
- Klien
mengatakan
kurang nafsu

55
makan
Do:
-Klien terlihat
lemah
-TTV:
TD:130/70
Rr: 20x/mnt
N: 86X/mnt
S: 36,2°C
-BB sebelum
sakit: 60kg
-BB saat sakit:
58kg
- TB: 150cm

11. PELAKSANAAN KEPERAWATAN (CATATAN KEPERAWATAN)

56
Tgl./ No. Paraf dan
Tindakan Keperawatan dan Hasil
Waktu DK. Nama Jelas
18-06- 1 1.Observasi TTV Nenden SM
2019 TD:130/70
Rr: 20x/mnt
N: 86X/mnt
S: 36,2°C
2.Memantau warna, jumlah, dan frekuensi kehilanga cairan
3.Memantau status hidrasi misal kelembaban membran
mukosa, keadekuatan nadi
4.Meningkatkan asupan cairan per oral
5. Memantau asupan makan klien
6.Berkolaborasi pemberian cairan parenteral RL
Nenden SM

1.Observasi TTV
2 TD:130/70
Rr: 20x/mnt
N: 86X/mnt
S: 36,2°C
2.Mengkaji tingkat rasa nyeri
3.Mengatur posisi nyaman bagi pasien
Nenden SM
4. Berikan kompres hangat pada daerah abdomen
5.Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian terapi analgetik
sesuai indikasi

1.Observasi TTV
3 TD:130/70
Rr: 20x/mnt

57
N: 86X/mnt
S: 36,2°C

2. Mengkaji status nutrisi pasien serta intake dan outputnya


3.Menimbang BB setiap hari
4.Mengobservasi dan catat respon terhadap pemberian makan
5.Menganjurkan untuk memberikan makanan sedikit tapi
sering
6. Berkolaborasi dengan dokter dalam pemberian obat

12. E V A L U A S I ( CATATAN PERKEMBANGAN )


No. Hari/Tgl./ Evaluasi Hasil (SOAP) Paraf dan
DK. Jam (Mengacu pada tujuan) Nama Jelas
I Senin/ S : - Klien mengatakan diare -+10x/hari Nenden SM
18-06-2019 -Klien mengatakan badan terasa lemas
O : - Klien terihat lemah
- Makroskopik: cair
A : Masalah belum teratasi
II P : Intervensi di lanjutkan
Nenden SM

Senin/ S : - Klien mengatakan nyeri ulu hati


18-06-2019 - Klien mengatakan badan terasa lemas
O:
- P: nyeri karena makan keripik pedas
- Q: rasanya melilit-lilit

58
- R: Abdomen bagian atas
- S: skala nyeri 6
III - T: hilang timbul Nenden SM

- Klien tampak merintih kesakitan


A : Masalah belum teratasi
P : Intervensi di lanjutkan

Senin/ S : - Klien megatakan masih tidak nafsu makan


I 18-06-2019 O :- Klien terlihat lemah
- BB: 58kg
- TB: 150cm
A : Masalah belum teratasi
P : Intervensi di lanjutkan
II

Selasa/ S : - Klien mengatakan diare sudah berkurang -+7x/hari


19-06-2019 -Klien mengatakan badan terasa lemas
O :- Klien masih terlihat lemah
- Makroskopik: cair
A : Masalah teratasi sebagian
P : Intervensi di lanjutkan
III
Selasa/ S : - Klien mengatakan masih nyeri ulu hati
19-06-2019 - Klien mengatakan badan terasa lemas
O:
- P: nyeri karena makan keripik pedas
I - Q: rasanya melilit-lilit
- R: Abdomen bagian atas

59
- S: skala nyeri 6
- T: hilang timbul
II - Klien tampak merintih kesakitan
A : Masalah belum teratasi
P : Intervensi di lanjutkan

S : - Klien megatakan sudah mulai ingin makan


Selasa/ O : -makan habis ½ porsi
19-06-2019 -Klien masih terlihat lemah
III - BB: 58kg
- TB: 150cm
A : Masalah teratasi sebagian
P : Intervensi di lanjutkan

S : - Klien mengatakan masih diare -+4x/hari


Rabu/ O : - Klien masih terlihat lemah
20-06-2019 -Makroskopik: cair
A : Masalah teratasi sebagian
P : Intervensi di lanjutkan

S : - Klien mengatakan nyeri ulu hati mulai berkurang


Rabu/ O : - Klien masih terlihat lemah
20-06-2019 -P: nyeri karena makan keripik pedas
- Q: rasanya seperti melilit-lilit
- R: abdomen bagian atas
- S: skala nyeri 4
- T: hilang timbul
A : Masalah teratasi sebagian
P : Intervensi di lanjutkan

60
S : - Klien megatakan sudah ingin makan
Rabu/ O : makan habis 1porsi
20-06-2019 - BB: 58kg
- TB: 150cm
A : Masalah teratasi
P : Intervensi dihentikan

ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY.B DENGAN


GASTROENTERITIS DIRUANG PU5 RSPAD GATOT
SOEBROTO

61
Disusun Oleh :
Nenden Sri Mayang
NIM: 17012
Tingkat II Semester IV

AKADEMI KEPERAWATAN YAYASAN JALAN KIMIA


2018/2019

62

Anda mungkin juga menyukai