Anda di halaman 1dari 4

Resume TIC

1. Patofisiologi terjadinya penyakit pada klien?


Pada tahun 1987 klien pernah jatuh, tumor yang ada pada klien bisa jadi
disebabkan oleh trauma. Pada tahun 2016 klien mengalami kejang dan setelah diagnose,
klien terserang glyocoma /difuse astrocytoma who grade II Ap Parietal dekstra
Tumor otak bagian parietal dekstra yang dimanifestasikan dengan diplopia, sulit bicara,
sakit kepala dan kelemahan dari tumor yang diderita maka di otak menyebabkan
pendesakan dan terjadilah desakan dikepala karena tumor yang disebut dengan ISO
(Intrakranial Space Occupation) yang menyebabkan adanya lesi atau Space Occupation
lesion dimana maifestasi yang terjadi adalah adanya kejang, papil edema pada bagian
mata, muntah).
Adanya sirosis hati (rusaknya organ hati ) akibat terbntuknya jaringan parut =bisa karena
hepatitis B yang kronik dimana terdapat virus yuang dapat menimbulkan peradangan
pada hati
Hepatitis B yang ada mengakibtkan hepatomegaly , mata kunin, mual, muntah, BB
menurun dank arena sudah kronis menyebabkan sirosis hati
2. Hubungan penyakit yang diderita klien dengna riwayat kesehatan keluarga
- Untuk penyakit diabetes mellitus dapat dipengaruhi oleh keturunan/kesehatan
keluarganya/genetic
- Tumor otak menurut literature seperti pedoman pelayanan 5-10% pengidap tumor
otak dipengaruhi oleh genetic, selain itu bisa juga karena usia yang sudah lanjut
dimana pada klien sudah berusia 56 tahun, papran radiasi dll
- SOL disebabkan karena tumor otak
- Hepatitis B disebabkan oleh makanan, peradangan hati akibat obat obatan,
darah/cairan transfuse darah, hubungan seks dan yang lainnya
- Sirosis hati disebabkan oleh hepatitis B yang sudah kronik sehingga menyebabkan
jaringan parut pad hati
3. Apa kemungkinan penyebab sirosis hati pada klien?
Sirosis hati yang dialami klien disebabkan oleh hepatitis B uyang dialami klien dimana
kerusakan hati ini berjangka panjang yang menininggalkan bekas luka yang
menyebabkan hati tak lagi bekerja normal, terdapat jaringan parut, mengecil dan radang.
Dimana fungsi dari hati menjadi terganggu, fungsi hati diantaranya membuat protein
baru, melawan infeksi, menyingkirkan zat tidak berguna dalam rdarah,, mencerna
makanan dan menyimpan energy.
Beberapa tanda dan gejala nya adalah ;
- Mata kuning
- Urin coklat
- Rambut rontok
- Kebingungan mental
- Perut membengkak
- Limfa membesar
- koma
4. Apa rasional dilakukan biopsy?
Biopsi adalah tindakan diagnostic yang dilakukan dengan mengambil sampel jaringan/
sel untuk dianalisis di laboratorium baik untuk didiagnosis penyakit atau untuk
mengetahui jenis pengobatan yang dilakukan pasien
Biopsy dilakukan untuk mengetahui tingkat invasi penyakit (apakah penyakit telah
menyebar ke bagian yang lainnya , mengetahui penyebab tumor, dan perkembangan
penyakit.
5. Bagaimana efek kraniotomy terhadap pertumbuhan rambut?
Kraniotomy adalah proses pembedahan otak yang dilakukan dengan membuka tulang
tengkorak untuk memperbaiki gangguan yang terjadi, akan mempengaruhi pertumbuhan
rambut karena menye]ayat lapisan kulit kepala yangh kemudian dijepit dan diytarik
kemudian tulang tengkorak dipotong dengan gergaji khusus dan diperbaiki kemudian
direkat menggunakan jahitan, kawat dan staples.
6. Bagaimana penatalaksanaan yang tepat pada pasien?
Penatalaksanaan yang tepat bagi pasien adalah
Tatalaksana Penurunan Tekanan Intrakranial Pasien dengan kanker otak sering
datang dalam keadaan neuroemergency akibat peningkatan tekanan intrakranial. Hal ini
terutama diakibatkan oleh efek desak ruang dari edema peritumoral atau edema difus,
selain oleh ukuran massa yang besar atau ventrikulomegali karena obstruksi oleh massa
tersebut.
Operasi pada kanker otak dapat bertujuan untuk menegakkan diagnosis yang
tepat, menurunkan tekanan intrakranial, mengurangi kecacatan, dan meningkatkan
efektifitas terapi lain. Reseksi tumor pada umumnya direkomendasikan untuk hampir
seluruh jenis kanker otak yang operabel.
Pada glioma derajat tinggi maka operasi dilanjutkan dengan radioterapi dan
kemoterapi. Pilihan teknik anestesi untuk operasi intrakranial adalah anestesi umum
untuk sebagian besar kasus, atau sedasi dalam dikombinasikan dengan blok kulit kepala
untuk kraniotomi awake (sesuai indikasi).

7. Apa kemungkinan yang terjadi akibat terganggunya bagian AP parietal?

pada bagian AP parietal adalah bagian lobus otak bagian kanan , dimana otak memiliki 4
bagian
jika pasien terganggu bagian ap parietal maka akan terganggu sensasi sentuh, susah
mengenali tekstur, sulit membedakan kanan dan kiri, sulit beerbicara dan membaca juga
menulis
8. Bagaimana mekanisme koping klien?
Koping merupakan suatu proses kognitif dan tingkah laku bertujuan untuk
mengurangi perasaan tertekan yang muncul ketika menghadapi situasi stres (Rubbyana,
2012). Mutoharoh, (2010) mendefinisikan coping sebagai upaya untuk mengatur,
memenuhi kebutuhan dan mengatasi masalah yang bersifat menantang, mengancam,
membahayakan, merugikan, atau menguntungkan seseorang.
Mekanisme koping diartikan sebagai proses atau cara untuk mengelola dan
mengolah tekanan psikis (baik secara eksternal maupun internal) yang terdiri atas usaha
baik tindakan nyata maupun tindakan dalam bentuk intrapsikis seperti peredaman emosi,
pengolahan input dalam kognitif (Hasan & Rufaidah, 2013).
Carver,et.al (1989) dalam Madonna, 2014 mengemukakan suatu penelitiannya
bahwa terdapat empat jenis mekanisme koping sebagai berikut:
a. Active coping yaitu upaya yang bersifat aktif untuk mengatasi sumber stres
dengan melakukan perencanaan dan tindakan langsung.
b. Acceptance coping yaitu upaya yang bersifat pasif dalam menghadapi sumber
stres seperti dapat menerima kenyataan dan memandang suatu hal dari sisi positif.
c. Emotional focused coping yaitu upaya untuk mengatasi tekanan psikologis
dengan mengeluarkan emosi dan mencari dukungan secara emosional
d. Avoidance coping yaitu menghindari sumber stres dengan menghentikan upaya
sumber stres, tidak menerima kenyataan dan melarikan diri dari masalah (Mutoharoh,
2010 ).

Sedangkan dalam kasus ini, ibu melakukan mekanisme koping dengan acceptance
koping karena tidak banyak hal yang bisa dilajukan saat sakit sehingga menerima
kenyataan dan memandang sesuatu secara positif engan meningkatkan sisi spiritual.
9. Bagaimana metode pendekatan keperawatan yang tepat diberikan pada pasien
dengan kasus tersebut?

a. Langkah Proses Keperawatan Menurut Model Adapatasi Roy.


Menurut Roy & Andrews (1999) proses keperawatan merupakan metode
pemecahan masalah pasien dengan mengidentifikasi stimulus dan mengkaji fungsi dari
adaptasi mode. Dalam proses keperawatan ada 2 level pengkajian yaitu pengkajian
prilaku dan stimulus. Langkah pertama pengkajian adalah pengkajian prilaku dengan
mengkaji 4 adaptasi mode yaitu fisiologis, konsep diri, fungsi peran dan
interdependensi.Langkah selanjutnya menetapkan diagnosa keperawatan, penetapan
tujuan keperawatan, intervensi dan evaluasi.

Anda mungkin juga menyukai