HASIL KUNJUNGAN
Lingkungan
Pasien tinggal di kamar kos bersama dengan suami, anak pertama, dan
bayinya. Kamar kos pasien terdiri dari 1 ruang tidur serta kamar mandi
dengan teras dan dapur menjadi milik bersama penghuni kos yang berada di
bagian luar kamar kosnya. Dinding kamar pasien terbuat dari batu bata dicat
berwarna putih dan lantai sudah dilapisi dengan keramik. Ventilasi dan
penerangan ke dalam kamar cukup baik karena sudah dilengkapi dengan
jendela, kipas angin serta ventilasi. Secara umum, tingkat kebersihan area
kamar, dapur, dan kamar mandi sudah cukup baik dan bersih. Sumber air
untuk membersihkan diri dan peralatan dikatakan berasal dari sumur.
Sementara, untuk keperluan memasak dan konsumsi, pasien menggunakan air
minum isi ulang. Di sekitar kamar kos pasien, terdapat 3 kamar lainnya yang
ditempati oleh keluarga pasien tersebut. Tempat tinggal pasien berada pada
kawasan padat penduduk. Pasien dan keluarga mengenal dengan baik dan
sering berinteraksi dengan tetangga yang berada di sekitar rumah-rumah.
Pasien telah menempati rumah tersebut selama 18 tahun.
2
Pasien tinggal bersama suami, anak pertamanya, dan bayinya. Keluarga
pasien selalu dapat mendukung dan menemani pasien selama proses
persalinan hingga pasien di rawat inap. Suami pasien sering mengantar pasien
memeriksa kehamilan ke puskesmas. Suami pasien hampir selalu menemani
pasien ketika dirawat inap di RSUP Sanglah setelah melahirkan. Perlakuan
ini menunjukkan kebutuhan kasih sayang pasien dapat dipenuhi oleh suami
dan keluarganya.
Gizi
Keadaan gizi pasien dikatakan cukup. Pasien mengatakan dalam sehari
pasien biasa makan 2 – 3 kali dengan menu berupa nasi, daging, dan sayuran
yang dimasak sendiri oleh pasien. Perubahan nafsu makan mulai dirasakan
oleh pasien pada usia kehamilan sekitar 8 minggu dimana nafsu makan
pasien menurun disertai rasa mual dan muntah. Nafsu makan pasien mulai
seperti awal kembali setelah minggu ke 12 dan seterusnya hingga pasien
melahirkan bayinya. Pasien mengaku tidak ada mengonsumsi susu khusus
ibu hamil. Pasien mengatakan mengonsumsi vitamin-vitamin dan mineral
yang diberikan oleh bidan yang merawatnya. Pasien mengatakan tidak
memiliki pantangan atau alergi terhadap makanan.
3
tempat tinggal pasien. Pasien mengatakan rutin melakukan pemeriksaan
kehamilan di klinik tersebut dari sejak awal usia kehamilannya. Hingga saat
melahirkan, pasien telah memeriksakan kehamilannya sebanyak 4 kali. Akses
ke RSUP Sanglah dari tempat tinggal pasien juga dikatakan jauh. Pasien
biasanya diantar oleh suami menggunakan sepeda motor dengan menempuh
waktu sekitar 60 menit menuju RSUP Sanglah. Pasien tidak pernah
memeriksakan diri ke RSUP Sanglah selama kehamilan saat ini.
Faktor Psikososial
Pasien merupakan seorang pegawai swasta dengan pendidikan terakhir SMA.
Setelah menikah, pasien sehari-hari mengurus pekerjaan rumah tangga.
Pasien jarang keluar rumah kos dan lebih sering mengobrol dengan tetangga-
tetangga kosnya di teras depan kamar kos pasien. Pasien selalu mendapat
dukungan dari suami dan keluarganya. Hubungan pasien dengan keluarga
suami dan keluarga kandung dikatakan harmonis. Hubungan pasien dengan
tetangga juga dikatakan baik.
3.3 Saran
1 Memberikan saran kepada pasien dan keluarganya agar selalu menjaga
kebersihan lingkungan beserta selalu mencuci tangan sebelum memegang bayi
karena bayi rentan terhadap infeksi
2 Memberikan informasi mengenai pemberian ASI eksklusif yang benar dan
waktu yang tepat dalam pemberian makanan tambahan bagi bayi
3 Memberikan informasi kepada pasien agar menjaga kesehatan dan istirahat
yang cukup
4 Menyarankan kepada pasien agar mengkonsumsi makanan empat sehat lima
sempurna karena nutrisi yang bagus dapat mempengaruhi memberian ASI
eksklusif kepada bayi. Ibu juga disarankan agar menyusui bayinya secara
teratur, karena ASI mengandung zat pelindung yang dapat melindungi bayi
dari berbagai penyakit infeksi. Selain itu pemberian ASI juga dapat membantu
ibu dalam proses pemulihan pasca melahirkan serta mengurani pemberian
susu formula untuk bayinya.
4
5 Untuk kontrasepsi pasca persalinan kami memberikan informasi bahwa bila
ibu menyusui secara maksimal 8-10 kali selama sehari, ibu akan mendapatkan
efek kontrasepsi dari Lactational Amenorrhoea (LAM) selama 6 minggu.
Setelah 6 minggu diperlukan kontrasepsi alternatif seperti alat kontrasepsi
dalam rahim (AKDR-IUD), atau metode barier yaitu kondom
6 Menyarankan kepada pasien dan keluarga apabila ada keluhan seperti
perdarahan pasca persalinan segera untuk dibawa kepelayanan kesehatan
terdekat.
7 Menyarankan kepada keluarga untuk tetap memberi dukungan kepada pasien
dalam mengasuh atau merawat bayinya.
8 Menyarankan kepada pasien untuk mengonsumsi makanan yang kaya akan zat
besi, seperti daging merah, ikan, dan kacang untuk menghindari gejala akibat
kekurangan darah.
9 Menyarankan kepada pasienuntuk rutin memeriksakan luka jahitan ke bidan
atau rumah sakit agar terhindar dari infeksi.
10 Menyarankan kepada pasienuntuk teratur memeriksakan tumbuh kembang
bayi dan memenuhi jadwal imunisasi untuk bayi.
11 Menyarankan kepada keluarga untuk selalu mendukung dan memperhatikan
kesehatan pasien dan bayinya.
12 Menyarankan kepada keluarga dan pasien untuk menjaga kebersihan
lingkungan, higienitas makanan dan sanitasi lingkungan.
5
DENAH RUMAH
kamar pintu
kamar mandi masuk
teras kamar
kamar
LAMPIRAN FOTO
6
Gambar 3. Foto kamar mandi pasien