Anda di halaman 1dari 23

FORMAT PENGUMPULAN DATA DAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA

ANAK SAKIT

I. IDENTITAS
A. Anak
1. Nama : “An. AP”
2. Anak yang ke : Pertama (1)
3. Tanggal lahir/umur : 23 Juli 2014 (5 tahun)
4. Jenis kelamin : Laki-laki
5. Agama : Hindu
B. Orang tua
1. Ayah
a. Nama : “Tn. GW” (ayah kandung)
b. Umur : 35 tahun
c. Pekerjaan : Wiraswasta
d. Pendidikan : SMK
e. Agama : Hindu
f. Alamat : Dusun Kawan, Desa Bakas
b. Ibu
a. Nama : “Ny. WA” ( ibu kandung)
b. Umur : 35 tahun
c. Pekerjaan : Karyawan Swasta
d. Pendidikan : SMA
e. Agama : Hindu
f. Alamat : Dusun Kawan, Desa Bakas
II. GENOGRAM

Keterangan :
= Laki-laki = Hubungan dekat

= Perempuan = Tinggal satu rumah

= Meninggal

= Pasien

Jelaskan :Pasien mengatakan dirinya tinggal di rumah bersama Ayah dan Ibunya.
Pasien merupakan anak kedua dari tiga bersaudara.

III. Riwayat Penyakit


a. Riwayat Penyakit Sekarang :
1. Keluhan Utama: Pasien mengeluh demam
2. Riwayat Keluhan (MRS):
Pasien datang ke IGD RSUD Klungkung pada tanggal 10 September 2019
pukul 09.00 Wita dengan keluhan demam sejak 6 hari yang lalu, demam
disertai mual muntah (+), serta perut dirasakan kurang nyaman. Pasien
mengatakan muntah 3 kali di rumah dan mengatakan badan mengatakan
sangat lemas.
3. Keluhan saat pengkajian : pasien mengeluh badannya masih terasa panas dan
lemas

b. Riwayat kesehatan Anak (khusus untuk anak usia 0-5 tahun)


1) Prenatal care :
a) Keluhan selama hamil yang dirasakan oleh ibu : tidak ada
b) Imunisasi TT : Ya
2) Natal :
a) Jenis persalinan : Spontan
b) Penolong persalinan : Dokter
c) Komplikasi yang dialami oleh ibu pada saat melahirnya dan setelah
melahirkan : tidak ada
3) Post Natal :
a) Kondisi bayi : Baik AFGAR : 8
b) BB lahir : 3.100 gr PBL : 50 cm LK/LD : 34/36 cm
c. Riwayat Penyakit Keluarga :
Keluarga pasien mengatakan di keluarganya tidak memiliki penyakit keturunan
seperti asma, kejang demam, hipertensi, DM, dll. Keluarga pasien juga
mengatakan tidak ada yang menderita penyakit menular, kelainan jiwa, dan tidak
mempunyai riwayat penyakit seperti yang dialami pasien saat ini.

IV. Riwayat Immunisasi (imunisasi lengkap)

Imunisasi Umur Tgl diberikan Reaksi Tempat


Imunisasi
HB 0 0 hari - Rumah sakit
BCG 1 hari - Rumah sakit
Pentavalen 1 1 bulan Panas Puskesmas
Pentavalen 2 3 bulan Panas Puskesmas
Pentavalen 3 4 bulan Panas Puskesmas
Polio 1 1 bulan - Puskesmas
Polio 2 2 bulan - Puskesmas
Polio 3 3 bulan - Puskesmas
Campak 9 bulan - Puskesmas
Hib ulangan 18 bulan - Puskesmas .
Campak ulangan 24 bulan - Puskesmas

V. Tumbuh Kembang
1. Pertumbuhan Fisik
a. PB/TB : 109 cmcm
b. BB : 17 gram/Kg
Perkembangan (Gunakan KPSP untuk menilai perkembangan anak) Lingkari
yang sesuai dengan perkembangan anak :
a. Sesuai dengan umur (V)

VI. PENGKAJIAN POLA KESEHATAN


A. Pola persepsi dan penanganan kesehatan
Pengetahuan keluarga tentang status kesehatan anak saat ini, Perlindungan
terhadap kesehatan : keluarga pasien mengatakan cukup mengerti dengan
masalah dan kondisi kesehatan anaknya saat ini.
Program skrining tumbuh kembang : Baik
Kunjungan ke pusat pelayanan kesehatan : ke pelayanan kesehatan saat sakit
Diet : Tidak ada
Latihan dan olahraga : tidak
Manajemen stress : mengadu ke orang tuanya
Faktor ekonomi : Baik
Riwayat medis keluarga : tidak memiliki riwayat penyakit medis
Pengobatan yang sudah dilakukan : tidak ada
Perilaku untuk mengatasi masalah kesehatan : kontrol ke tenaga kesehatan

B. Nutrisi – Metabolik
Bayi : ASI
ASI/PASI : diberikan diatas umur 6 bulan
(Berapa kali, pengenceran, sampai umur berapa, alasan)
Makanan pendamping ASI : diatas umur 6 bulan
Makanan cair (air buah/sari buah) diberi diatas umur 6 bulan
Bubur susu diberi umur diatas 1 tahun
Nasi tim saring diberi umur diatas 1 tahun
Nasi tim diberi umur diatas 1 tahun
Makanan tambahan lainnya misalnya nasi diberi saat umur diatas 1 tahun
Pola makan 3-4 kali sehari (berapa kali sehari/selang-seling ASI).

Anak-anak
Ibu pasien mengatakan bahwa nafsu makan anaknya berkurang, makan 1-2
kali sehari, diselingi snack biskuit. Makanan pokok nasi ₊ sayur ₊ daging. Ibu
mengatakan anak tidak memiliki makanan pantangan.

C. Eliminasi (BAB&BAK)
Bisa memberitahu / tidak, melakukan sendiri/ditolong, tempat bab/bak,
frekuensi, warna, bau,konsistensi, kelainan.
- Ibu mengatakan sebelum MRS pasien biasa BAK 4-5 kali dalam sehari,
sedangkan setelah masuk MRS pasien agak jarang BAK 3-4 kali dalam
sehari dengan warna kekuningan, bau khas urine.
- Ibu pasien mengatakan sebelum MRS pasien BAB sekali dalam sehari,
dengan waktu yang tidak menentu, sedangkan setelah MRS pasien tidak
menentu BAB, pasien BAB dengan warna kecoklatan, bau khas, konsistensi
lembek.

D. Aktifitas/Latihan
Ibu pasien mengatakan aktivitas anak sebelum MRS masih bebas, sedangkan
saat di RS aktivitas anak terbatas karena memakai infus dan ADL dibantu oleh
keluarga.

E. Tidur dan istirahat


Kebiasaan istirahat tidur : ibu pasien mengatakan sebelum MRS anaknya memiliki
kebiasaan tidur siang pukul 12.30 Wita dan bangun pukul 13.30 Wita, sedangkan saat
MRS anak tidur siang dengan jam yang tidak menentu karena tidak ada kegiatan
yang bisa dilakukan selama di RS dan anak masih dalam kondisi demam, ibu pasien
juga mengatakan anak tidur ditemani ibunya, tidur nyenyak jika tidur dengan ibunya
baik di rumah sakit maupun dirumah.

F. Kognitif –Persepsi
Kemampuan anak melihat, mendengar, mengecap, penciuman, persepsi
terhadap nyeri, dan memori baik, pengambilan keputusan perlu dibantu orang
lain.

G. Persepsi diri-Konsep diri


Keadaan sosial dan perekonomian keluarga baik, situasi keluarga sangat baik
dan harmonis, kelompok sosial dengan teman-teman disekolah, keadaan fisik
masih lemas.

H. Pola Hubungan Peran


Pola hubungan peran dalam keluarga baik, keluarga saling mendukung,satu
dengan yang lainnya, keputisan diambil bersama setelah sepakat, tidak ada
hubungan yang buruk antara orang lain seperti tetangga dan orang terdekat.
Pola asuh anak baik.

I. Pola Reproduksi dan Kesehatan


Tidak ada (anak umur 5 tahun)

J. Pola toleransi terhadap stress-koping


Tidak ada (anak umur 5 tahun)

K. Pola Keyakinan dan Nilai


Pasien menganut agama hindu, yakin dan percaya terhadap ajaran agama.
.
VII. PENGAWASAN KESEHATAN
- Bila anak sakit maka akan diajak untuk berobat kepelayanan kesehatan,
sperti rumah sakit, dokter, puskesmas dan lainnya.
- Kunjungan ke Posyandu, ibu pasien mengatakan anak sebelumnya rutin di
aja untuk kunjungan ke posyandu, namun sekarang sudah tidak karena
umur anak suda 5 tahun.
- Pengawasan anak dirumah, dirumah anak biassnya dirawat oleh orang
tuanya, jika orang tuanya bekerja maka anak dirawat oleh keluarga yang
lain seperti kakek, nenek, paman dan lainnya.

VIII. PENYAKIT YANG PERNAH DIDERITA

Akut/Kronis Umur saat


No Jenis Penyakit Lamanya Pertolongan
/Menular/tidak sakit
Tidak ada
IX. KESEHATAN LINGKUNGAN :
Ibu pasien mengatakan bahwa lingkungan tempat tinggalnya bersih dan
nyaman, jauh dari bahaya dan jalan raya.

X. PEMERIKSAAN FISIK
A. Kesan umum : KU baik, pasien tampak bersoh, pergerakan terbatas,
penampilan dan gizi pasien baik.
B. Kesadaran : CM (Compos Mentis)
C. Tanda-tanda vital :
1. Suhu : 38,2 0 C
2. Nadi : 110 x/menit
3. Pernapasan : 26 x/menit
4. Tekanan darah : -
D. Kepala :
Bentuk normacephal, rambut berwarna hitam, kulit kepala bersih, UUB
datar dan tidak ada kelainan maupun benjolan
E. Mata :
Tidak cowong, pergerakan bola mata simetris, pergerakannya normal,
keadaan pupil isokor, konjungtiva ananemis, keadaan kornea mata normal,
sclera tidak ikterik, bulu mata serta ketajaman penglihatan normal.
F. Hidung :
Tidak ada secret, tidak ada pergerakkan cuping hidung, tidak ada suara
saat bernafas, tidak ada gangguan lain.
G. Telinga
Kebersihan, keadaan alat pendengaran, kelainan ,pemakaian alat bantu
dengan
H. Mulut:
Mulut tampak bersih, keadaan selaput lendir tidak ada, keadaan
tenggorokan baik, kelainan tidak ada. Keadaan gigi baik, keadaan lidah
bersih.
I. Leher:
Tidak ada pembesaran kelenjar/pembuluh darah, tidak ada kaku kuduk,
pergerakkan leher baik.
J. Thoraks, pernafasan:
Bentuk dada simetris dan tidak ada jejas, irama pernafasan 22 x/menit,
tidak ada otot bantu pernafasan, suara nafas vesikuler, suara nafas
tambahan tidak ada, vocal fremitus normal, tidak ada nyeri dada, tidak ada
massa.
K. Jantung :
Bunyi jantung S1 S2 reguler,murmur (-), tidak ada pembesaran.
L. Abdomen :
Bentuk simetris dan tidak ada nyeri tekan, tidak ada pembesaran organ,
keadaan pusat menonjol, tidak teraba skibala, tidak ada massa, tidak ada
nyeri pada perabaan, tida ada distensia, tidaka ada hernia, peristaltic 10
x/menit.
M. Ekstremitas :
Kelainan bentuk tidak ada, pergerakan baik, tonus otot baik, reflek lutut
ada, tidak ada udem, keadaan unjung ekstremitas tida ada sianosis dan
CRT < 2 detik.
N. Genetalia dan anus : terawat
O. Anus : tidak ada kelainan
P. Neurologi :
a. Nervus I-XII : Baik
b. Tanda-tanda perangsangan selaput otak : kaku kuduk tidak ada, tida ada
kernig sign, dan tidak ada reflek babinzinki.
Q. Antropometri (ukuran pertumbuhan)
1. BB : 17 kg
2. TB : 109 cm
XI. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Hasil pemeriksaan laboratorium tanggal 10 September 2019 pukul 09.21
Wita
Jenis Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai Rujukan Keterangan
HEMATOLOGI
Darah Lengkap
Hemoglobin 12.2 g/dL 10.8-14.2
Lekosit 3.78 ribu/uL 3.5-10
Hitung Jenis Lekosit
Neutrofil 41 % 39.3-73.7
Limfosit 47.1 % 18.0-48.3
Monosit 8.9 % 4.4-12.7
Eosinofil 1.96 % 0.600-7.30
Basofil 1.23 % 0.00-1.70
Eritrosit 4.8 Juta/uL 3.5-5.5
Hematokrit 39.8 % 35-55
Index Eritrosit
MCV 83.3 fL 81.1-96
MCH 25.5 pg 27.0-31.2 Rendah
MCHC 30.6 % 31.5-35.0 Rendah
RDW-CV 12.09 % 11.5-14.5
Trombosit 137 Ribu/uL 145-450 Rendah
MPV 8.69 fL 6.90-10.6
Hasil pemeriksaan laboratorium tanggal 11 September 2019 pukul 06.07
Wita
Jenis Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai Rujukan Keterangan
HEMATOLOGI
Darah Lengkap
Hemoglobin 12.3 g/dL 10.8-14.2
Lekosit 4.45 ribu/uL 3.5-10
Hitung Jenis Lekosit
Neutrofil 48 % 39.3-73.7
Limfosit 41.1 % 18.0-48.3
Monosit 9.3 % 4.4-12.7
Eosinofil 0.66 % 0.600-7.30
Basofil 1.14 % 0.00-1.70
Eritrosit 4.8 Juta/uL 3.5-5.5
Hematokrit 40.3 % 35-55
Index Eritrosit
MCV 83.0 fL 81.1-96
MCH 25.4 pg 27.0-31.2 Rendah
MCHC 30.6 % 31.5-35.0 Rendah
RDW-CV 12.11 % 11.5-14.5
Trombosit 139 Ribu/uL 145-450 Rendah
MPV 8.94 fL 6.90-10.6

XII. TERAPI SAAT INI


No Terapi / Obat Indikasi
1 IVFD D5 ½ NS 20 tpm Menghidrasi dan nutrisi parentral
2 Ampicilin 4 x 400 mg Untuk mengobati infeksi yang disebabkan oleh
virus
3 Paracetamol 1 ½ cth @ 4 jam Antipiretik dan analgetik (dapat menurunkan suhu
tubuh dan anti nyeri tingkat rendah)

I. DIAGNOSA KEPERAWATAN
A. ANALISA DATA
DATA FUKOS ANALISIS MASALAH
Data Subyektif : Vektor aedes aegypti Termoregulasi
Pasien mengatakan saat ini masih Tidak Efektif
merasa lemas, ibu pasien juga Tergigit nyamuk
mengatakan suhu tubuh anaknya
masih naik turun. Jika suhu tubuh Viremia
naik pasien akan menggigil
Data Obyektif : Stimulasi sel makrofag
- Tubuh pasien teraba hangat DMN untuk produksi
- Pasien tampak menggigil pirogen endogen
- Suhu : 38,2 0 C
- RR : 26 x/menit Masuk hipotalamus
- Nadi : 110 x/menit
Mengacaukan
termoregulasi

Termoregulasi Tidak
Efektif
Data Subyektif : Vektor aedes aegypty Resiko
Pasien mengatakan lemas dan Ketidakseimbangan
mual, perut juga terasa tidak enak. Kompleks antibody virus Cairan
Data Obyektif :
- Pasien tampak lemas Aktivitas komplemen
- Turgor kulit pasien tampak
menurun Histamin dilepaskan
- Suhu : 38,2 0 C
- RR : 26 x/menit Peningkatan permeabelitas
- Nadi : 110 x/menit
- Balance cairan (dalam 6 jam) Plasma ke ekstravaskuler
CM 250 cc (minum) ₊ 250 cc Terjadi perpindahan cairan
(infus) = 500 cc
CK 450 cc (BAK) ₊ 106 cc Resiko
(IWL) = 556 cc Ketidakseimbangan
BC = 500 – 556 = -56 cc Cairan

B. DIAGNOSA KEPERAWATAN BERDASARKAN PRIORITAS


1. Termoregulasi tidak efektif berhubungan dengan stimulasi pusat
termoregulasi hipotalamus ditandai dengan pasien mengatakan saat ini
masih merasa lemas, ibu pasien juga mengatakan suhu tubuh anaknya
masih naik turun. Jika suhu tubuh naik pasien akan menggigil, tubuh
pasien teraba hangat, pasien tampak menggigil, Suhu : 38,2 0 C, RR : 26
x/menit dan Nadi : 110 x/menit.
2. Resikoketidakseimbangan cairan berhubungan dengan volume plasma
turun akibat ke ekstravaskuleran plasma darah ditandai dengan pasien
mengatakan lemas dan mual, perut juga terasa tidak enak, pasien tampak
lemas, turgor kulit pasien tampak menurun, Suhu : 38,2 0 C, RR : 26
x/menit, Nadi : 110 x/menit, Balance cairan (dalam 6 jam) -56 cc.

II. RENCANA KEPERAWATAN


RENCANA KEPERAWATAN
NO DIAGNOSA
TUJUAN INTERVENSI RASIONAL
1 Termoregulasi tidak Setelah diberikan asuhan SDKI
efektif berhubungan keperawatan selama 3 x Termoregulasi
dengan stimulasi pusat 24 jam diharapkan 1. Observasi suhu anak 1. Untuk suhu tubuh
termoregulasi termoregulasi tidak sampai stabil (36,5- pasien
hipotalamus ditandai efektif pada pasien dapat 37,5 0 C) 2. Untuk mengetahui
2. Monitor vital sign keadaan pasien
dengan pasien teratasi dengan kriteria
pasien 3. Bertujuan untuk
mengatakan saat ini hasil :
memantau
masih merasa lemas, ibu SLKI 3. Monitor dan catat
peningkatan dan
pasien juga mengatakan Termoregulasi tanda dan gejalan
penurunan suhu
suhu tubuh anaknya 1. Pasien tidak hipotermia dan
tubuh pasien
masih naik turun. Jika menggigil hipertermia 4. Untuk memperbaiki
2. Wajah pasien tidak
suhu tubuh naik pasien Terapiutik metabolisme akibat
pucat
akan menggigil, tubuh 4. Tingkatkan asupan kacaunya
3. Pasien tidak kejang
pasien teraba hangat, 4. Tidak ada kulit cairan dan nutrisi yang termoregulasi
pasien tampak menggigil, kemerahan adekuat 5. Untuk mempercepat
5. Suhu tubuh pasien proses penurunan
Suhu : 38,2 0 C, RR : 26
Kolaborasi
normal suhu tubuh
x/menit dan Nadi : 110 5. Kolaborasi pemberian
6. Turgor kulit pasien
x/menit. antipiretik, jika perlu
baik
7. Mukosa bibir
lembab

2 Resikoketidakseimbangan Setelah diberikan asuhan SDKI


cairan berhubungan keperawatan selama 3 x Manajemen Cairan
dengan volume plasma 24 jam diharapkan Observasi 1. Untuk mengetahui
turun akibat ke keseimbangan cairan 1. Monitor status hidrasi perkembangan
ekstravaskuleran plasma dengan kriteria hasil : urine, frekuensi nadi, kondisi pasien
darah ditandai dengan SLKI kekuatan nadi, akral ,
pasien mengatakan lemas Termoregulasi kelembaban mukosa,
dan mual, perut juga 1. Keseimbangan turgor kulit.
terasa tidak enak, pasien membran mukosa Terapiutik
tampak lemas, turgor 2. Asupan makanan 2. Catat intake dan output 2. Untuk mengetahui
kulit pasien tampak meningkat serta balance cairan
kondisi cairan pasien
menurun, Suhu : 38,2 0 3. Tidak terjadi dehidrasi pasien.
3. Berikan asupan cairan
C, RR : 26 x/menit, 4. Tidak terjadi acites 3. Untuk memberikan
sesuai dengan
Nadi : 110 x/menit, 5. Mata tidak cekung nutrisi yang
kebutuhan.
Balance cairan (dalam 6 6. Turgor kulit elastis dibutuhkan tubuh
4. Berikan cairan
jam) -56 cc
intravena, jika perlu
Pemantauan cairan 4. Untuk memperbaiki
5. Monitor waktu hidrasi cairan
pengisian kapiler
6. Monitor elastisitas 5. Untuk mengetahui
turgor kulit status perfusi pasien
7. Identifikasi tanda
melalui CRT
hipovolemia.

6. Untuk mengetahui
status dehidrasi
turgor kulit pasien

7. Untuk menghindsri
terjadinya
kekurangan volume
cairan pada pasien.

III. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN


HARI/TGL NO.
NO IMPLEMENTASI RESPON PARAF
/JAM DX
1 Selasa , 10 1 - Observasi suhu anak sampai DS :
September stabil (36,5-37,5 0 C) Pasien mengatakan badannya masih
2019 pukul - Monitor vital sign pasien terasa hangat, ibu pasien mengatakan
08.30 Wita - Monitor dan catat tanda dan panas anaknya naik turun.
gejalan hipotermia dan DO :
hipertermia Pasien tampak lemas, tubuh teraba
hangat, suhu : 38,2 0 C, RR : 26 x/menit
nadi : 110 x/menit.
Pukul 08.40 2 Memonitoring cairan IV pasien DS :
Wita dan pemberian obat Pasien mengatakan masih merasa lemas
paracetamol 400 mg (PO) DO :
Pasien tampak lemas, obat sudah
diminum
Pukul 12.05 1,2 Meningkatkan asupan cairan DS :
Wita dan nutrisi yang adekuat, Pasien mengatakan sudah makan dan
memonitor status hidrasi, dan minum namun hanya bisa sedikit saja,
mencatat intake output dan pasien mengatakan masih merasa lemas
balance cairan selama 24 jam DO :
Pasien tampak lemas, elastis turgor kulit
menurun, mukosa bibir tampak kering,
Balance cairan (dalam 6 jam)
CM 250 cc (minum) ₊ 250 cc (infus) =
500 cc
CK 450 cc (BAK) ₊ 106 cc (IWL) =
556 cc
BC = 500 – 556 = -56 cc

Pukul 12.40 2 Memonitoring cairan IV pasien DS :


Wita dan pemberian obat Pasien mengatakan masih merasa lemas
paracetamol 400 mg (PO) DO :
Pasien tampak lemas, obat sudah
diminum
Pukul 14.20 2 Memberikan asupan cairan DS :
Wita sesuai kebutuhan Pasien mengatakan sudah mau makan
dan minum tpi masih sedikit, rasa perut
tidak enak sudah berkurang .
DO :
Pasien tampak menghabiskan ¼ porsi
makanan yang disediakan dirumah sakit,
minum ± 100 cc
Pukul 17.10 1 Monitor vital sign pasien, DS :
Wita warna kulit pasien , dan Pasien mengatakan masih merasa
mencatat tanda serta gejala demam
hipertermia. DO :
Pasien tampak lemas, badan pasien
teraba hangat, suhu : 37,8 0C, nadi : 112
x/menit, RR : 26 x/menit.
Pukul 18.40 2 Memonitoring cairan IV pasien DS :
Wita dan pemberian obat Pasien mengatakan masih merasa lemas
paracetamol 400 mg (PO) DO :
Pasien tampak lemas, obat sudah
diminum
Pukul 19.30 2 Monitor elastisitas turgor kulit, DS :
Wita mengidentifikasi tanda-tanda Ibu pasien mengatakan anaknya tidak
hipovolemia dan tanda-tanda mengalami penurunan berat badan
hipervolemia. DO :
Turgor kulit kurang elastis, nadi pasien
112 x/menit teraba cukup kuat,
membran mukosa tampak kering, tidak
tampak adanya edema, tidak ada
bendungan vena jugularis, pasien
tampak tidur karena lemas.
Pukul 23.45 2 Memonitoring cairan IV pasien DS :
Wita dan pemberian obat Pasien mengatakan masih merasa lemas
paracetamol 400 mg (PO) DO :
Pasien tampak lemas, obat sudah
diminum
2 Rabu, 11 1 Monitor vital sign pasien dan DS :
September warna kulit pasien Pasien mengatakan untuk saat ini sudah
2019 pukul merasa tidak panas
05.00 Wita DO :
Pasien masih tampak lemas, suhu :37,1
0
C, RR : 24 x/menit, nadi : 115 x/menit.

Pukul 08.30 2 Memonitoring cairan IV pasien DS :


Wita dan pemberian obat Pasien mengatakan masih merasa lemas
paracetamol 400 mg (PO) DO :
Pasien tampak lemas, obat sudah
diminum
Pukul 12.05 1,2 Meningkatkan asupan cairan DS :
Wita dan nutrisi yang adekuat, Pasien mengatakan sudah makan dan
memonitor status hidrasi, dan minum namun hanya bisa sedikit saja,
mencatat intake output dan pasien mengatakan masih merasa lemas
balance cairan selama 24 jam DO :
Pasien tampak lemas, elastis turgor kulit
menurun, mukosa bibir tampak kering,
Balance cairan (dalam 6 jam)
CM 300 cc (minum) ₊ 270 cc (infus) =
570 cc
CK 500 cc (BAK) ₊ 106 cc (IWL) =
606 cc
BC = 500 – 556 = -36 cc

Pukul 12.40 2 Memonitoring cairan IV pasien DS :


Wita dan pemberian obat Pasien mengatakan masih merasa lemas
paracetamol 400 mg (PO) DO :
Pasien tampak lemas, obat sudah
diminum
Pukul 14.20 2 Memberikan asupan cairan DS :
Wita sesuai kebutuhan Pasien mengatakan sudah mau makan
dan minum tapi masih sedikit
DO :
Pasien tampak menghabiskan ¼ porsi
makanan yang disediakan dirumah sakit,
minum ± 200 cc
Pukul 17.10 1 Monitor vital sign pasien, DS :
Wita warna kulit pasien , dan Pasien mengatakan masih merasa
mencatat tanda serta gejala demam
hipertermia. DO :
Pasien tampak lemas, badan pasien
teraba hangat, suhu : 37,9 0C, nadi : 110
x/menit, RR : 26 x/menit.
Pukul 18.40 2 Memonitoring cairan IV pasien DS :
Wita dan pemberian obat Pasien mengatakan masih merasa lemas
paracetamol 400 mg (PO) DO :
Pasien tampak lemas, obat sudah
diminum
Pukul 19.30 2 Monitor elastisitas turgor kulit, DS :
Wita mengidentifikasi tanda-tanda Ibu pasien mengatakan anaknya tidak
hipovolemia dan tanda-tanda mengalami penurunan berat badan
hipervolemia. DO :
Turgor kulit kurang elastis, nadi pasien
110 x/menit teraba cukup kuat,
membran mukosa tampak kering, tidak
tampak adanya edema, tidak ada
bendungan vena jugularis, pasien
tampak tidur karena lemas.
Pukul 23.45 2 Memonitoring cairan IV pasien DS :
Wita dan pemberian obat Pasien mengatakan masih merasa lemas
paracetamol 400 mg (PO) DO :
Pasien tampak lemas, obat sudah
diminum
3 Kamis, 12 1 Monitor vital sign pasien dan DS :
September warna kulit pasien Pasien mengatakan untuk saat ini sudah
2019 pukul merasa tidak panas
05.00 Wita DO :
Pasien masih tampak lemas, suhu :37,2
0
C, RR : 24 x/menit, nadi : 120 x/menit.

Pukul 08.30 2 Memonitoring cairan IV pasien DS :


Wita dan pemberian obat Pasien mengatakan masih merasa lemas
paracetamol 400 mg (PO) DO :
Pasien tampak lemas, obat sudah
diminum
Pukul 12.05 1,2 Meningkatkan asupan cairan DS :
Wita dan nutrisi yang adekuat, Pasien mengatakan sudah makan dan
memonitor status hidrasi, dan minum namun hanya bisa sedikit saja,
mencatat intake output dan pasien mengatakan masih merasa lemas
balance cairan selama 24 jam DO :
Pasien tampak lemas, elastis turgor kulit
menurun, mukosa bibir tampak kering,
Balance cairan (dalam 6 jam)
CM 300 cc (minum) ₊ 300 cc (infus) =
600 cc
CK 550 cc (BAK) ₊ 106 cc (IWL) =
656 cc
BC = 600 – 656 = -56 cc

Pukul 12.40 2 Memonitoring cairan IV pasien DS :


Wita dan pemberian obat Pasien mengatakan masih merasa lemas
paracetamol 400 mg (PO) DO :
Pasien tampak lemas, obat sudah
diminum
Pukul 14.20 2 Memberikan asupan cairan DS :
Wita sesuai kebutuhan Pasien mengatakan sudah mau makan
dan minum tapi masih sedikit
DO :
Pasien tampak menghabiskan ¼ porsi
makanan yang disediakan dirumah sakit,
minum ± 200 cc
Pukul 17.10 1 Monitor vital sign pasien, DS :
Wita warna kulit pasien , dan Pasien mengatakan masih merasa
mencatat tanda serta gejala demam
hipertermia. DO :
Pasien tampak lemas, badan pasien
teraba hangat, suhu : 37 0C, nadi : 110
x/menit, RR : 24 x/menit.
Pukul 19.30 2 Monitor elastisitas turgor kulit, DS :
Wita mengidentifikasi tanda-tanda Ibu pasien mengatakan anaknya tidak
hipovolemia dan tanda-tanda mengalami penurunan berat badan
hipervolemia. DO :
Turgor kulit kurang elastis, nadi pasien
110 x/menit teraba cukup kuat,
membran mukosa tampak kering, tidak
tampak adanya edema, tidak ada
bendungan vena jugularis, pasien
tampak tidur karena lemas.

4 Jumat , 13 1 Monitor vital sign pasien dan DS :


September warna kulit pasien Pasien mengatakan untuk saat ini sudah
2019 pukul merasa tidak panas
05.00 Wita DO :
Pasien masih tampak lemas, suhu :36,8
0
C, RR : 24 x/menit, nadi : 110 x/menit.

Pukul 08.30 2 Memonitoring cairan IV pasien DS :


Wita dan pemberian obat Pasien mengatakan masih merasa lemas
paracetamol 400 mg (PO) DO :
Pasien tampak lemas, obat sudah
diminum
IV. EVALUASI
NO TGL/JAM CATATAN PERKEMBANGAN PARAF
1 Jumat , 13 S : Pasien mengatakan saat ini lemasnya sudah berkurang dan sudah
September tidak demam lagi, ibi pasien mengataka panas anaknya naik
2019 pukul turun.
08.30 Wita O : Pasien tampak cukup tenang, tampak tidak menggigil, wajah
pasien tampak tidak pucat, suhu tubuh pasien masih naik turun,
turgor kulit cukup elastis, suhu :36,8 0C, RR : 24 x/menit, nadi :
110 x/menit
A : Termoregulasi tidak efektif teratasi sebagian, tujuan tercapai
sebagian
P : Lanjutkan intervensi yaitu :
- Monitor suhu tubuh pasien dan vital
sign pasien
2 Jumat , 13 S : Pasien mengatakan saat ini lemasnya sudah berkurang dan sudah
September tidak merasa mual dan muntah.
2019 pukul O : Pasien tampak cukup tenang, mukosa bibir masih tampak kering,
08.30 Wita asupan makan sudah mulaai meningkat, tidak adanya edema,
tidak tampak terjadinya dehidrasi, turgor kulit cukup elastis, CM
300 cc (minum) ₊ 300 cc (infus) = 600 cc, CK 550 cc (BAK) ₊
106 cc (IWL) = 656 cc, BC = 600 – 656 = -56 cc
A : Resiko ketidakseimbangan cairan teratasi sebagian, tujuan tercapai
sebagian
P : Lanjutkan intervensi yaitu :
- Monitor kembali balance cairan
pasien
- KIE untuk meningkatkan ora intake

Anda mungkin juga menyukai