PENDAHULUAN
2
Upaya untuk meningkatkan kesejahteraan dalam keluarga yaitu adanya
keluarga yang ideal. Keluarga ideal dalam hal ini yaitu 2 anak cukup yang dapat
direalisasikan melalui program KB. Namun, tidak semua orang sadar akan hal itu. Perlu
adanya program yang dapat menarik minat masyarakat untuk dapat menggunakan alat
kontrasepsi. Oleh karena itu, kami membuat program “Family Care” dengan sasaran
ibu-ibu PKK. Program yang kami buat ini diharapkan dapat menarik perhatian
masyarakat terutama kaum ibu-ibu untuk dapat menggunakan KB sebagai perwujudan
keluarga ideal yang sejahtera.
1.3 Tujuan
1. Agar pembaca mengetahui pengertian PKK.
2. Agar pembaca mengetahui pengertian Keluarga Berencana.
3. Agar pembaca mengetahui pengertian keluarga.
4. Agar pembaca mengetahui gambaran rencana pelaksanaan Keluarga
Berencana.
5. Agar pembaca mengetahui unsur yang harus ada pada Keluarga Berencana.
6. Agar pembaca mengetahui hubungan antara Keluarga Berencana dengan
konsep sosiokuktural.
1.4 Manfaat
1. Agar pembaca mengetahui apa yang dimaksud PKK.
2. Agar pembaca mengetahui apa yang dimaksud Keluarga Berencana.
3. Agar pembaca mengetahui apa yang dimaksud keluarga.
3
4. Agar pembaca mengetahui gambaran rencana pelaksanaan Keluarga
Berencana.
5. Agar pembaca mengetahui unsur yang harus ada pada Keluarga Berencana.
6. Agar pembaca mengetahui hubungan antara Keluarga Berencana dengan
konsep sosiokuktural.
4
BAB II
KAJIAN TEORI
5
9. Kelestarian Lingkungan Hidup
10. Perencanaan Sehat (Shalfiah, 2013).
Tujuan Gerakan PKK adalah memberdayakan keluarga untuk meningkatkan
kesejahteraan menuju terwujudnya keluarga yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan
Yang Maha Esa, berakhlak mulia dan berbudi luhur, sehat sejahtera lahir dan batin
(Rumusan Hasil Rakernas VIII PKK, 2015).
Prinsip Gerakan PKK adalah pemberdayaan dan partisipasi masyarakat.
Gerakan PKK memiliki sifat universal dan independen, maka penyelenggaraannya
perlu dilandasi dengan peraturan perundang-undangan. Untuk mencapai tujuan
Gerakan PKK dalam pelaksanaannya di lapangan perlu adanya dukungan dan
peningkatan koordinasi dengan Pembina Tim Penggerak PKK di semua jenjang dan
dengan lembaga lain (Rumusan Hasil Rakernas VIII PKK, 2015).
6
usia muda yang dapat mengganggu kesehatan dari ibu dan anak yang dilahirkan
(Irmawati, 2016). Pelayanan Program Keluarga Berencana meliputi (Aziz, 1997):
1) Memberikan informasi dan menerima pengaduan konsumen tentang
kontrasepsi aman, sesuai, dan efektif. Klinik KB memberikan pelayanan
tentang status kehamilan, memberi nasehat dan pelayanan aborsi, mengobati
komplikasi sesudah aborsi.
2) Melakukan pemeriksaan serta dapat memberikan informasi tentang kehamilan,
setelah melahirkan dan ibu menyusui.
3) Memberikan informasi penggunaan metode alat KB pelindung yang tepat bagi
perempuan yang berisiko tinggi terkena penyakit kelamin atau HIV dan usaha
untuk mencegah penularannya.
Kontrasepsi yang baik harus memiliki syarat-syarat antara lain, aman, dapat
diandalkan, sederhana, murah, dapat diterima oleh orang banyak, dan dapat dipakai
dalam jangka panjang. Jenis-jenis kontrasepsi yang tersedia saat ini, antara lain:
A. Metode kontrasepsi sederhana
1) Metode kontrasepsi sederhana tanpa alat atau obat.
2) Metode kontrasepsi sederhana dengan alat atau obat.
B. Metode kontrasepsi modern
1) Kontrasepsi hormonal.
2) Kontrsepsi mantap.
2.3 Keluarga
Keluarga merupakan agen utama sosialisasi, sekaligus sebagai microsystem
yang membangun relasi anak dengan lingkungannya. Keluarga sebagai tempat
sosialisasi dapat didefinisikan menurut term klasik. Definisi klasik (struktural-
fungsional) tentang keluarga, menurut sosiolog George Murdock 2 adalah kelompok
sosial yang bercirikan dengan adanya kediaman, kerjasama ekonomi dan reproduksi.
Keluarga terdiri dari dua orang dewasa dari jenis kelamin berbeda, setidaknya
keduanya memelihara hubungan seksual yang disepakati secara sosial, dan ada satu
atau lebih anak-anak yaitu anak kandung atau anak adopsi, dari hasil hubungan seksual
secara dewasa (Rohmat, 2010).
7
Pemahaman tentang pentingnya keluarga dapat dilihat dari fungsi-fungsi dasar
kinerjanya. Secara umum, keluarga menjalankan fungsi-fungsi tertentu yang
memungkinkan masyarakat untuk bertahan hidup dari generasi ke generasi, meskipun
fungsi-fungsi ini mungkin sangat bervariasi. Fungsi keluarga efektif apabila terjadi
keselarasan antara fungsi sosial dan ekonomi. Adapun fungsi dasar keluarga dapat
diidentifikasi sebagai berikut (Rohmat, 2010) :
1. Reproduksi
Keluarga akan mempertahankan jumlah populasi masyarakat dengan adanya
kelahiran. Adanya keseimbangan angka natalitas dan mortalitas menjadikan
populasi manusia menjadi eksis.
2. Sosialisasi
Keluarga menjadi tempat untuk melakukan transfer nilai-nilai masyarakat,
keyakinan, sikap, pengetahuan, keterampilan, dan sains yang akan diteruskan
kepada generasi penerus.
3. Penugasan peran sosial
Keluarga sebagai mediasi identitas keturunan (ras, etnis, agama, sosial
ekonomi, dan peran gender) serta identitas perilaku dan kewajiban. Sebagai
contoh, dalam beberapa keluarga, anak perempuan diarahkan untuk melakukan
pekerjaan rumah tangga dan menjadi pengasuh anak, sedangkan anak laki-laki
diarahkan untuk menjadi pencari nafkah.
4. Dukungan ekonomi
Keluarga menyediakan tempat tinggal, makanan, dan perlindungan. Pada
beberapa keluarga di negara-negara industri, semua anggota keluarga kecuali
anak-anak berkontribusi pada kesejahteraan ekonomi.
5. Dukungan emosional.
Keluarga memberikan pengalaman pertama anak-anak dalam interaksi sosial.
Interaksi sosial dapat berupa hubungan emosional, pengasuhan, jaminan
keamanan bagi anak-anak. Keluarga juga memiliki kepedulian pada
anggotanya ketika mereka sakit atau mengalami penuaan
8
BAB III
GAMBARAN RENCANA PELAKSANAAN KEGIATAN
a. Jenis kegiatan: Promosi Kesehatan Keluarga Berencana
b. Rencana Kegiatan:
1. Sasaran : Ibu-ibu PKK
2. Tujuan :Meningkatkan kesadaran masyarakat khususnya sasaran dalam
pentingnya pemakaian kontrasepsi.
3. Waktu dan tempat pelaksanaan :
Program ini dilaksanakan dalam Hari Keluarga Berencana Nasional
(HARGANAS) pada tanggal 29 Juni 2020, yang diadakan pada kelompok Ibu
PKK aktif. Program ini dilakukan selama satu hari dengan beberapa rangkaian
kegiatan meliputi kegiatan aktivitas fisik, sosialisasi dan konseling.
4. Rencana Kegiatan:
Pelaksanaan dalam program kegiatan ini, dilakukan melalui kegiatan sosialisasi
atau penyuluhan mengenai jenis-jenis alat kontrasepsi, kelebihan,
kekurangannya dan akan dilanjutkan dengan kegiatan konseling. Sosialisasi
dan konseling dilakukan oleh tenaga kesehatan terkait yang ada di lokasi
tersebut seperti bidan desa dan dokter khusus dari pelayanan kesehatan yang
menaungi lokasi tersebut. Nama Progam Kegiatan ini yaitu “Family Care”
dengan rangkaian kegiatan sebagai berikut:
9
BAB IV
10
BAB V
11
masyarakat dalam melakukan penyuluhan tentang penggunaan metode kontrasepsi di
masyarakat. Misalnya dengan mengajak ulama atau kepala desa yang istrinya telah
menggunakan alat kontrasepsi sehingga dapat menjadi referensi dan panutan masyarakat
dalam menggunakan alat kontrasepsi (Assalis, t.t.).
12
BAB VI
MEDIA
13
DAFTAR PUSTAKA
Siti Soleha. (2016). Studi Tentang Dampak Program Keluarga Berencana Di Desa
Bangun Mulya Kabupaten Penajam Paser Utara.
Rumusan Hasil Rakernas VIII PKK. (2015).
Shalfiah, R. (2013). Peran Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK) dalam
Mendukung Program-program Pemerintah Kota Bontang. e-Journal Ilmu
Pemerintah, 975-984.
Aziz, S., 1997. Manajemen Program Keluarga Berencana. Media Litbangkes, No. 03
& 04 Vol.VII, 17–22.
Irmawati, 2016. Pelaksanaan Program Keluarga Berencana Terhadap Perkawinan Usia
Muda Di Kecamatan Lubuk Begalung Kota Padang Menurut Undang-Undang
Nomor 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan 1–19.
Rohmat, 2010. Keluarga Dan Pola Pengasuhan Anak. No.1 Vol.5, 35–46.
Ali Mustadi. (t.t.). Pendidikan Karakter Berwawasan Sosiokultural (Sociocultural
Based Character Education) di Sekolah Dasar, Daerah Istimewa Yogyakarta
(DIY).
Assalis, H. (t.t.). Hubungan Sosial Budaya dengan Pemilihan Metode Kontrasepsi. 6.
14